APERSEPSI
  Pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
mempersiapkan lulusannya memiliki bekal yang cukup guna bekerja di
    perusahaan atu dapat membuka lapagan pekerjaan (wirausaha).
      Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun
peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan
   pekerjaan. peranan para wirausaha muda pada suatu negara yang
       sedang berkembang tidak dapat diabaikan terutama dalam
  melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang lebih
cepat apabila memiliki para wirausaha muda yang dapat berkreasi serta
melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasan-gagasan
        baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya.
PENGERTIAN
 Entrepreneur selalu berorientasi pada action, tidak senang teori, tapi lebih
   praktis, banyak kerja daripada bicara
 Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang
   produktif
 Produktif adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan
 Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendapatkan
   penghasilan dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan
 Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan dan
   mengelola suatu usaha untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih
   besar
Mengenal Tingkatan dan Jenis
          dalam Usaha
Tingkatan Usaha     Jenis dalam Usaha
 • Usaha Mikro
 • Usaha Kecil     • Usaha Perdagangan
 • Usaha Menengah    Produk Primer
 • Usaha Besar
                   • Usaha Perdangan Produk
                     Sekunder
                   • Usaha Perdagangan
                     Produk Tersier
                   • Usaha Jasa
Enam Ciri & Watak (Karakter) wirausaha Geoffry G Meredith
No Ciri-Ciri                                   Watak
 1 Percaya Diri         Keyakinan, ketidak ketergantungan dan
                        optimis
                        Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi
2 Berorientasi pada t ugas laba, ketekunan dan ketabahan, tekad
dan hasil               kerja keras, energi dan inisiatif
3 Pengambilan Resiko    Kemapuan untuk mengambil resiko yang
                        wajar dan suka tantangan
4 Kepemimpinan          Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
                        dengan orang lain, menanggapi saran
                        dan kritik
5 Keorisinilan          Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6 Berorientasi ke masa  Pandangan ke depan, perspektif
        depan
Cara memperoleh kesuksesan
• Employee (karyawan di kantor/ instansi/
  institusi/ perusahaan)
• Self employee/small business owner (orang yang
  bekerja sendiri
• Business owner (pengusaha/ pemilik bisnids)
• Investor (pemodal)
Ciri orang yang tidak produktif
• Pribadi yang hanya senang mendengar saja, tidak
   pernah mengemukakan ide
• Lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk
   keuntungan pribadinya
• Lebih senang menyimpan segala macam informasi
• Sifatnya sentimental, suka merenung masa lalu
• Banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa
   mengungkapkan buah pikirannya
• Suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh
   imbalan
• Self esteemnya goyang, lebih senang mengikuti
   anggapan orang lain terhadapnya
No Ciri-ciri                                          Karakter
 1 Percaya Diri        Keyakinan, ketidak ketergantungan dan optimis
2 Berorientasi pada    Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi laba, ketekunan
      tugas dan hasil  dan ketabahan, tekad kerja keras, energi dan inisiatif
3 Pengambilan risiko Kemampuan untuk mengambil risiko yang wajar dan suka
                                  tantangan
4 kepemimpinan         Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain,
                       menanggapi saran dan kritik
5 Keorisinilan         Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6 Berorientasi ke masa Pandangan ke depan, perspektif
      depan
Keuntungan berwirausaha
• Kesempatan untuk meraih keuntungan tak
  terhingga dan masa depan yang lebih baik dengan
  waktu yang relatif lebih singkat
• Penghasilan tidak ditentukan orang lain
• Tidak bekerja di bawah perintah orang lain
• Kesempatan untuk memberikan sumbangan
  kepada masyarakat dengan lapangan kerja dan
  pengabdian serta memperoleh pengakuan
Risiko berwirausaha
• Tidak ada kepastian pendapatan
• Risiko kehilangan modal
• Margin keuntungan kecil pada waktu masa
  pertumbuhan
• Kemungkinan mengghadapi proses
  kegagalan
Kecakapan kewirausahaan
           antara lain :
• Kreativitas
• Keberanian mengambi risiko
• Ketekunan dan keuletan
• Percaya diri
• Motivasi kemandirian
Pengalaman kewirausahaan
• Keterampilan teknik berusaha
• Keterampilan mencari informasi
• Keterampilan berkomunikasi
• Keterampilan dalam pemecahan masalah
• Keterampilan ilmu perencanaan
• Keterampilan dalam pengelolaan usaha
• Keterampilan menganalisis pasar
• Keterampilan mengantisipasi peluang
DAMPAK PERNIKAHAN
           DI USIA MUDA
          TUJUAN
  Dapat memahami persiapan penting
orientasi hidup berkeluarga, mengatahui
       bagaimana membangun dan
  mempertahankan keutuhan keluarga
APERSEPSI
  Fenomena pernikahan di usia muda masih sangat tinggi. Jika dahulu
 orang tua ingin agar anaknya menikah muda dengan berbagai alasan,
 maka kini tidak sedikit remaja sendiri, bukan hanya remaja pedesaan
    tetapi juga remaja di kota besar, yang ingin menikah muda. Pada
 kalangan remaja, pernikahan di usia muda ini dianggap sebagai jalan
  keluar untuk menghindari seks bebas. Ada juga yang melakukannya
   karena terpaksa dan karena hamil di luar nikah. Pendapat tersebut
   mungkin ada benarnya, namun pernikahan tentunya bukan hanya
sekedar menyatukan diri dalam suatu perkawinan sebagai jawaban atas
  permasalahan hidup yang sedang dihadapi. Pernikahan merupakan
       suatu bekal hidup yang harus dipersiapkan dengan matang.
Pengertian Pernikahan, Remaja, Keluarga,
Pernikahan Usia Muda
• Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan
    seorang wanita sebagai seorang suami istri dengan tujuan
    membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan
    Ketuhanan Yang Maha Esa.
• remaja adalah individu yang sedang berada pada masa
    peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang
    lebih mandiri dan ditandai dengan perkembangan yang
    sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan spirit.
• Keluarga adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil,
    yang terdiri dari pasangan suami istri, anak-anak, mertua
    dan sebagainya.
• Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, pernikahan usia muda
    adalah sebuah nama yang lahir dari komitmen moral dan
    keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi spiritual
Faktor Penyebab Pernikahan
               di Usia Muda
1. Faktor Pribadi
2. Faktor Keluarga
3. Faktor Lainnya
  • Faktor Budaya
  • Faktor Pendidikan
  • Faktor Ekonomi
  • Faktor Hukum
DAMPAK PERNIKAHAN
             DI USIA MUDA
1. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak serta Gangguan
     Kesehatan Lainnya.
2. Penyakit HIV
3. Kanker Leher Rahim
4. Depresi Berat (Neoritis Deperesi)
5. Pernikahan yang Tidak Berkekuatan Hukum
6. Munculnya Pekerja Anak
7. Kekerasan dalam Rumah Tangga
8. Konflik yang Berujung Perceraian
9. Banyaknya Anak Terlantar
10. Kurangnya Jaminan Masa Depan.
Mengatasi Tingginya Angka
       Pernikahan di Usia Muda
• Keluarga harus mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik
   sejak dini
• Sekolah bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial untuk
   memberikan penyuluhan atau bimbingan mengenai berbagai
   permasalahan sosial terutama tentang risiko pernikahan di usia muda
• Masyarakat diminta untuk melapor jika menemukan kasus pernikahan
   di bawah
• Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak
   secara optimal
• Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional dan
   Departemen Agama diharapkan dapat memberikan penjelasan bagi
   masyarakat mengenai perlindungan atas hak anak tersebut termasuk
   menjaga anak agar tidak menikah muda.
Mengatasi Tingginya Angka
      Pernikahan di Usia Muda
• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus mengupayakan sosialisasi
   kepada warga untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga tamat SMA
   /SMK.
• Pemerintah Indonesia harus membuat hukum perkawinan yang menjamin
   perlindungan hukum bagi semua pihak dan pada saat bersamaan tetap
   melahirkan keadilan untuk melindungi keamanan, kesehatan,
   kesejahteraan, serta hak-hak anak.
• Pemerintah maupun kalangan masyarakat harus terus mengembangkan
   pendidikan dan membuka lapangan kerja agar perempuan dan laki-laki
   mempunyai alternatif kegiatan lain sehingga menikah muda bukan satu-
   satunya pilihan hidup. Misalnya mengembangkan program pemberdayaan
   orang muda agar meneruskan sekolah, dan bagi yang terpaksa putus
   sekolah diberikan pendidikan keterampikan agar tidak segera memasuki
   jenjang pernikahan.