The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kisah seorang pemuda yang mencuri salah satu selendang Bidadari di sungai

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Rahma D, 2022-05-23 22:15:05

Telaga Bidadari

Kisah seorang pemuda yang mencuri salah satu selendang Bidadari di sungai

Keywords: Cerita Rakyat Indonesia

LEGENDA TELAGA BIDADARI

Ada suatu telaga yang tidak seberapa lebar dan dalam. Airnya tidak pernah
kering walau kemarau panjang sekalipun. Letaknya di sebuah pematang, di
 bawah keteduhan, kelebatan, dan kerindangan pohon. Daerah itu dihuni oleh
seorang lelaki tampan, Awang Sukma namanya. Selain berwajah tampan, ia
 juga mahir meniup seruling. Akan tetapi, ia hidup seorang diri dan tidak
mempunyai istri.

Awang Sukma : (sesudah meniup seruling) Sep, apakah aku selamanya akan

hidup

sendiri seperti ini?

Asep : Tentu saja tidak Wang, Tuhan pasti akan memberikan kamu

 jodoh yang mendampingimu.

Awang Sukma : Tapi mana, mengapa dia tidak menemuiku?

Asep : Suatu hari kamu pasti bertemu dengan jodohmu.

Awang Sukma : Terima kasih ya Sep, telah member saran kepadaku.

Asep : Ya, sama-sama.

 Pada suatu ketika, Awang Sukma melihat 7 putri cantik yang turun dari
angkasa, dan Awang Sukma pun terpana melihatnya. Awang Sukma pun
mengikuti mereka hingga sanpai di sebuah sungai. Awang Sukma melihat
dengan jeli apa yang dilakukan ke-7 putri itu di sungai. Hingga sempat berpikir
untuk mencuri salah satu selendang dari ke-7 putri itu.

Asep : Apa yang kamu lakukan, Awang Sukma ?

Awang Sukma : Aku akan mengambil salah satu selendang dari 7 putri itu ..

Asep : Jangan Awang Sukma,, Jangan !!!!

Awang Sukma : Tidak! Aku akan tetap mengambilnya, dan aku akan tanggung

resikonya.

Asep : Baiklah, kalau begitu.

 Ketika ke-7 putri ingin mengenakan kembali selendangnya, ternyata salah
 seorang diantara mereka kehilangan selendangnya. Putri itu adalah Putri
 Bungsu, yaitu putri yang paling cantik diantara keenam saudaranya. Akibatnya,
 Putri Bungsu tidak dapat kembali ke kayangan. Keenam saudaranya pun
meninggalkannya di bumi. Sementara itu, Ayahanda mereka pun panic mencari
ke-7 putrinya. Ia pun memerintahkan pengawalnya untuk mencari putrinya.

Raja : Pengawal !!!!!

Pengawal : Iya Yang Mulia …

Raja : Cepat kalian cari putriku sampai ketemu!

Pengawal : Siap Yang Mulia.

 Kedua pengawal itu pun segera mencari para putri. Tiba-tiba, datanglah

keenam putri tersebut.

Raja : Putri-Putriku, darimana saja kalian ? Dan dimana Putri
Bungsu?
Putri Dewi
Raja : Maafkan kami Ayahanda, kami tadi habis dari bumi, Ayah.
Putri Sulung : Apa …. Kalian dari bumi ???
Raja : Memangnya kenapa Ayahanda ?
: Sudah-sudah kalian tidak perlu tahu apa alasannya, suatu

saat pasti kalian akan tahu.

Putri Sinta,Wulan,

dan Maharani `: Tapi Ayah …

Raja : Tidak ada tapi-tapian, sekarang cepat pergi dari kamar !

Ke-6 Putri : Baik Ayah.

Sementara itu, Putri Bungsu penuh dengan kebingungan, cemas, dan ketakutan.
Saat itu, Awang Sukma keluar dari tempat persembunyiannya

Awang Sukma : Tuan Putri, jangan takut dan sedih. Tinggalah sementara
Putri Bungsu  bersama hamba di sini.
: Baiklah, terima kasih atas bantuannya.

 Putri Bungsu pun tinggal bersama Awang Sukma. Awang Sukma merasa bah wa
 Putri Bungsu itu jodohnya, sehingga ia meminangnya dan Putri Bungsu pun
menerimanya.

Awang Sukma : Putri, apakah tuan putri bersedia menjadi istri hamba?
Putri Bungsu : Iya, aku bersedia.

12 tahun kemudian

Putri Bungsu : Kumalasari, kamu sudah dewasa dan tumbuh dengan
Kumalasari cantik. ( sambil membelai rambut )
: Iya Bu. Aku cantik karena Ibu juga cantik.

 Pada malam hari, Awang Sukma tertidur lelap sekali dan Putri Bungsu duduk
di samping Kumalasari yang juga tertidur lelap. Pada saat itu, ada seekor
ayam naik ke atas bumbung, ayam itu mengais-ngais padi dan mengacaukan
dapur. Sehingga Putri Bungsu pun memburunya.

Putri Bungsu : Kira-kira, apa yaa, isi dari bumbung itu ?
Putri Bungsu : Hah, ternyata suamiku yang telah mencuri dan

Putri Bungsu menyembunyikan selendangku selama ini, sehingga aku
tidak bisa kembali ke kayangan ( mendekap selendang
sambil merasa kesal ).
: Aku harus kembali ke kayangan dan bertemu dengan
Ayah serta kakak-kakakku yang lainnya.

 Kemudian,Putri Bungsu pun mengenakan selendang itu, dan menghampiri
 Kumalasari untuk memeluknya dan Kumalasari pun sampai menangis.

Putri Bungsu : Maafkan Ibu ya Nak, Ibu harus pergi ( sambil menangis ).
Kumalasari : Ibu mau kemana ?
Putri Bungsu : Ibu harus pulang ke kayangan, tempat Ibu berasal …
Kumalasari : Jangan Ibu, Jangan tinggalkan Sari!!!!!
Putri Bungsu : Ibu harus pergi. Kalau tidak, Ayah Ibu akan marah.
Awang Sukma : Adinda … ( sambil menatap Putri Bungsu )
Putri Bungsu : Kanda, Adinda harus pergi, peliharalah putri kita,

Awang Sukma Kumalasari. Jika ia merindukan Adinda, Kanda ambillah
Kumalasari 7 biji kemiri . Masukkan ke dalam bakul, lantas, bakul itu
Awang Sukma Kanda goncang-goncangkan. Lantunkanlah sebuah lagu
dengan seruling Kanda. Dan, Adinda akan datang
menemui Kanda.
: Baiklah kalau begitu.
: Ibu .....
: Sudahlah Anakku, Ibumu akan kembali jika kau
merindukannya.

 Akhirnya, Putri Bungsu pun terbang untuk kembali ke kayangan meninggalkan
anak dan suaminya.


Click to View FlipBook Version