RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Islam Al Azhar 21 Sukoharjo
Mata Pelajaran : IPS
Kelas /Semester : VIII/ Ganjil
Materi Pokok : Mobilitas Sosial
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan ( 4 JP )
A. Kompetensi inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Nilai Indikator Pencapaian
Karakter Kompetensi
3.2 Menganalisis pengaruh 3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas
interaksi sosial dalam
ruang yang berbeda 1. Jujur sosial
terhadap kehidupan
sosial dan budaya serta 2. Kerja sama 3.2.2 Membandingkan bentuk-bentuk
pengembangan
kehidupan kebangsaan mobilitas sosial
3. Tanggung 3.2.3 Menganalisis factor-faktor
Jawab pendorong dan penghambat
mobilitas social
3.2.4 Mengidentifikasi saluran-saluran
mobilitas sosial
3.2.5 Mendiskripsikan dampak mobilitas
sosial
4.2 Menyajikan hasil analisis 4.4.1 Membuat laporan hasil
4.4.2
tentang pengaruh diskusi kelompok mengenai
interaksi sosial dalam bentuk-bentuk mobilitas
ruang yang berbeda sosial
terhadap kehidupan sosial Menyampaikan ide atau
dan budaya serta gagasan mengenai bentuk-
pengembangan bentuk mobilitas sosial
kebangsaan
C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama dan Kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
3.2.2 Membandingkan bentuk-bentuk mobilitas sosial
3.2.3 Menganalisis factor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas social
3.2.4 Mengidentifikasi saluran-saluran mobilitas sosial
3.2.5 Mendiskripsikan dampak mobilitas sosial
4.4.1 Membuat laporan hasil diskusi kelompok mengenai salah satu bentuk mobilitas
sosial yang digambarkan dalam kisah nyata suatu tokoh
4.4.2 Menyampaikan ide atau gagasan mengenai salah satu bentuk mobilitas sosial
yang digambarkan dalam kisah nyata suatu tokoh
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. pengertian mobilitas sosial
b. bentuk-bentuk mobilitas sosial
c. factor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas social
d. Membedakan saluran-saluran mobilitas sosial
e. Mendiskripsikan dampak mobilitas sosial
2. Materi pembelajaran pengayaan
Materi Pengayaan diberikan pada saat peserta didik telah tuntas sebagai tindak
lanjut analisis hasil penilaian. Pengayaan dapat dilakukan dengan cara peserta
didik dapat membaca buku teks lain atau browsing internet terkait dengan materi :
Membuat laporan sederhana menganaslisi sistem kasta masyarakat Hindu
pengaruhnya terhadap mobilitas sosial
3. Materi pembelajaran remedial
Tindak lanjut bagi peserta didik yang belum mencapai KKM adalah diberikan
program remedial, pada materi :
Pengertian dan bentuk-bentuk mobilitas sosial
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning, , Quiz
3. Metode : Penugasan, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media dan Bahan
1. Media :
a. Slide Presentasi Power Point (ppt)
https://drive.google.com/file/d/1cZDulIxMl9kSfv5SdX9myOK8IPmPwN9S/vi
ew?usp=sharing
b. Zoom
c. Classroom
d. Google Form : https://forms.gle/tikvXPYktMr79Hwr5
e. Video tentang bentuk-bentuk mobilitas sosial
2. Alat/Bahan :
a. Laptop/ Ipad/ Gadget
G. Sumber Belajar
1. Iwan setiawan dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs kelas IXI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Halaman 81-96
2. Iwan setiawan dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Halaman 86-104
3. Internet:
a. Motivasi jangan menyerah
https://www.youtube.com/watch?v=MDBBbIXxUMc&t=19s
b. Video Sosok Wirausaha Sukses Kemfood dan Kemchick
https://www.youtube.com/watch?v=sKDUcJESl1Q
H. Langkah-langkah Waktu
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 30menit ) 5
menit
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran melalui zoom
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran,
selalu mengingatkan untuk duduk dengan sopan dan tegap menghadap layar
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi bisa diakses pada google classroom
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Memutarkan video motivasi jangan menyerah
https://www.youtube.com/watch?v=MDBBbIXxUMc&t=19s Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung dan pengambilan penilaian dengan pengerjaan soal di
google form
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 30menit ) Waktu
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Stimulation Mengamati
Guru memberi rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik dengan
cara :
Melihat
Mengamati video kisah Bob Sadino mengawali bisnisnya 20
https://www.youtube.com/watch?v=TQ6h2DgrvMY menit
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
Problem berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
Statement
dari internet/materi pada buku : Iwan setiawan dkk. 2017. Buku
Data
Colection Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs kelas IXI. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman 81-96
dan materi power point mobilitas sosial pada google clasroom
Mendengar
pemberian materi oleh guru
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai :
Mobilitas Sosial dan bentuk-bentuk mobilitas sosial
Menanya
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Faktor
apa yang bisa mendorong dan menghambat seseorang melakukan
mobilitas sosial ?
Mengumpulkan informasi
Guru membimbing peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Membaca sumber lain selain buku teks,
melalui link berikut :
https://ipssukoharjo.blogspot.com/2020/07/mobilitas-sosial-1.html
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan
lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok
Aktivitas
Guru membentuk murid dalam 5 kelompok heterogen
Peserta didik diminta untuk mencari contoh bentuk-bentuk
mobilitas social berdasarkan kisah nyata tokoh yang berkembang
dimasyarakat
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 30menit ) Waktu
Berdiskusi
Agar lebih mengenal mobilitas sosial peserta didik diminta untuk
melakukan diskusi kelompok mengenai Mobilitas Sosial
Peserta didik diminta mencari contoh nyata bentuk bentuk
mobilitas social.
Kelompok 1 Mobilitas sosial vertikal Naik
Kelompok 2 Mobilitas sosial vertikal Turun
Kelompok 3 mobilitas sosial Horisontal
Kelompok 4 Mobilitas sosial Intragenerasi
Kelompok 5 mobilitas sosial antargenerasi
Data Mengkomunikasikan
Processing
Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
NO CONTOH MOBILITAS JENIS MOBILITAS
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok melalui zoom tentang
materi yang yang didapat dalam kelompok
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
Menyelesaikan uji kompetensi melalui google form untuk mengecek
Verifiction penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya
Generalization Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
terkait pembelajaran tentang:reproduksi tumbuhan
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai mobilitas sosial
melalui Aplikasi Quiziz
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 5
menit
Guru :
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki Praktek dan kerjasama
yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut berupa membaca materi selanjutnya yaitu
Saluran-saluran mobilitas social dan dampak mobilitas sosial
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
menit
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran melalui zoom
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran,
selalu mengingatkan untuk duduk dengan sopan dan tegap menghadap layar
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi bisa diakses pada google classroom
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran saluran-saluran
mobilitas social yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung dan pengambilan penilaian dengan pengerjaan soal di
google form
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Stimulation Mengamati
Guru memberi rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik dengan
cara :
Melihat
90
menit
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi pada buku : Iwan setiawan dkk. 2017. Buku
Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs kelas IXI. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman 81-96
dan materi power point mobilitas sosial pada google clasroom
Mendengar
pemberian materi oleh guru
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai :
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40menit ) Waktu
Mobilitas Sosial dan bentuk-bentuk mobilitas sosial
Problem Menanya
Statement Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Saluran-
saluran apa saja yang bisa menyebabkan seseorang melakukan mobilitas
sosial ?
Data Mengumpulkan informasi
Colection Guru membimbing peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
Data untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Processing Membaca sumber lain selain buku teks,
Verification melalui link berikut :
Generalization
https://ipssukoharjo.blogspot.com/2020/07/mobilitas-sosial-1.html
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan
lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok
Aktivitas
Guru membentuk murid dalam 5 kelompok heterogen
Peserta didik diminta untuk mencari contoh bentuk-bentuk
mobilitas social berdasarkan kisah nyata tokoh yang berkembang
dimasyarakat
Berdiskusi
Agar lebih mengenal mobilitas sosial peserta didik diminta untuk
melakukan diskusi kelompok mengenai Mobilitas Sosial
Peserta didik diminta mencari saluran-saluran mobilitas social .
Kelompok 1 pendidikan
Kelompok 2 Politik
Kelompok 3 Ekonomi
Kelompok 4 Profesi
Mengkomunikasikan
Guru bersama peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok melalui zoom tentang
materi yang yang didapat dalam kelompok
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
Peserta didiknmelakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran tentang:reproduksi tumbuhan
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai mobilitas sosial
2. Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40menit ) Waktu
melalui google form 15
menit
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki Praktek dan kerjasama
yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut berupa membaca materi selanjutnya yaitu
Saluran-saluran mobilitas social dan dampak mobilitas sosial
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual
No Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Penilaian untuk
1 Observasi Jurnal Terlampir Saat proses pencapaian
pembelajaran pembelajaran
berlangsung
b. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Penilaian untuk
1 Observasi Jurnal Terlampir Saat pelajaran pencapaian
pembelajaran
c. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
No Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen
Instrumen Pelaksanaan
1 Tes Tulis Pilgan Terlampir Saat materi Penilaian untuk
1 KD selesai pencapaian
disampaikan pembelajaran
(assessment forand
of learning)
d. Penilaian Kompetensi Keterampilan
No Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Pelaksanaan
Instrumen Instrumen
1 Observasi Lembar Saat Penilaian untuk
observasi pembelajaran pembelaj aran
berlangsung sebagai
pencapai
an
2. Pembelajaran Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang pencapaian
KD 3.3 dan 4.3 belum tuntas (belum mencapai KKM)
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri
dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3
kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
3. Pembelajaran Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai ketuntasan)n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD 3.2 dan 4.3 dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n > n(maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD 3.1 dan 4.1 dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan. Guru memberikan tugas untuk
Membuat laporan sederhana menganaslisi sistem kasta
masyarakat Hindu pengaruhnya terhadap mobilitas sosial
Pedoman Penskoran Tugas Skor
No Aspek yang dinilai 0-30
1 Memenuhi sistematika laporan (judul,
0-40
pendahuluan, pembahasan, kesimpulan) 0-30
2 Data pembahasan dan kesimpulan 100
3 Penggunaan bahasa yang baik dan benar
Skor maksimum
Mengetahui Sukoharjo, 28 September 2020
Kepala SMP Islam Al Azhar 21 Guru Mata Pelajaran
Khilmi Dzulqornain, Lc. Muh Faqih Febriyanto, S.Pd
NIK. 08.03.0146 NIK. 04.0351
LAMPIRAN
1. Penilaian Spiritual
No Nama Berdo’a Memberi pada Mengucap Total
Sebelum Saat Awal Syukur Skor Predikat
ketika
dan Pembelajaran Berhasil
Sesudah dan Akhir
Belajar
43 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
Keterangan:
4 : selalu, apabila selalu melakukan pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
2. Penilaian Sosial
No Nama Perubahan Tingkah Laku
Jujur Kerjasama Tanggung Jawab
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1
2
3
Keterangan:
1. BT : Belum Terlihat
2. MT : Mulai Terlihat
3. MB : MulaiBerkembang
4. SM : Sudah Membudaya
3. Penilaian Pengetahuan
Kompetensi Indikator No. Indikator Jenis Level Proses Tingkat
Soal
Dasar Pencapaian Tes Kognitif Kesukaran
Menjelaskan
Kompetensi pengertian C C C C C C M SD S
mobilitas
sosial 1 2 3 456 K
Membanding
3.1 3.1.1 Menjelaska 1-2 kan bentuk- Pv v
Menganalisi n pengertian 3-4 bentuk
s kronologi, mobilitas mobilitas G
perubahan sosial sosial
dan 3.1.2 Membandi Pv v
kesinambun ngkan G
gan ruang bentuk-
(geografis, bentuk
politik, mobilitas
ekonomi, sosial 5-6 Menganalisis P v v
pendidikan, 3.1.3 Menganalis factor-faktor G v
sosial, is factor- pendorong dan
budaya) faktor penghambat Pv v
dari awal pendorong mobilitas G
kemerdekaa dan social
n sampai penghambat P
awal mobilitas 7-8 Mengidentifik G
reformasi social asi saluran-
Mengidenti saluran
3.1.4 fikasi mobilitas
saluran- sosial
3.1.5 saluran
mobilitas 9-10 Mendiskripsik
sosial an dampak
Mendiskrips mobilitas
ikan sosial
dampak
mobilitas
sosial
v
4. SOAL PENGETAHUAN
Link Soal Google Form : https://forms.gle/tikvXPYktMr79Hwr5
RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
No. Kunci Jawaban Skor NO Kunci Jawaban Skor
1. C 10 6 B 10
2. D 10 7 C 10
3. A 10 8 A 10
4. C 10 9 C 10
5D 10 10 B 10
4. Penilaian Keterampilan
Berupa Observasi Kegiatan Diskusi dan Presentasi
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk
Penilaian
4.2 Menyajikan laporan hasil • Mobilitas Menyajikan laporan hasil Praktek
diskusi kelompok mengenai Sosial diskusi kelompok
contoh bentuk-bentuk mengenai bentuk-bentuk
mobilitas social berdasarkan mobilitas social
kisah nyata tokoh yang berdasarkan kisah nyata
berkembang dimasyarakat tokoh yang berkembang
dimasyarakat
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Dilaksanakan pada saat proses pembelajaran, saat siswa menyampaian hasil
diskusi tentang ruang dan interaksi antar ruang
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIK PRESENTASI
Mata pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IX/Genap
Sub Pokok Bahasan : ruang dan interaksi antar ruang
N0 Nama Keterampilan Keterampilan Keterampilan Nilai
dalam dalam dalam
menyusun menyajikan menyampaikan
laporan laporan secara dan menanggapi
sistematis gagasan
1
2
3
Keterangan Skor : Kriteria Nilai
Baik sekali = 4
Baik = 3 A = 86 – 100 : Baik Sekali
Cukup = 2 B = 71– 85 : Baik
C = 56 – 70 : Cukup
Kurang = 1
D = ≤ 55
: Kurang
Skor perolehan
Nilai = -------------------------x 100
Skor maksimal
Bahan Ajar
MOBILITAS SOSIAL
1. Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial merupakan perpindahan status atau kedudukan dari satu lapisan ke lapisan
yanhg lain. Perpindahan tersebut terjadi dalam suatu struktur sosial yang berdimensi vertikal,
artinya mudah tidaknya seseorang melakukan mobilitas sosial tergantung dari struktur sosial
masyarakatnya.
a. Mobilitas sosial dalam sistem stratifikasi sosial terbuka
Masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka memberi kesempatan pada para
anggotanya untuk melakukan mobilitas sosial vertikal yang terjadi dapat berupa social climbing
ataupun sinking. Dalam sistem stratifikasi sosial yang terbuka memungkinkan setiap anggota
masyarakat bersikap aktif dan kreatif dalam melakukan perubahan-perubahan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Prinsip umum mobilitas sosial dalam masyarakat yang menganut stratifikasi terbuka adalah
sebagai berikut:
1) Tidak ada satu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial vertikal.
2) Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial, terkadang tetap ada hambatan-
hambatan.
3) Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertikal sendiri, tidak ada tipe yang
berlaku umum bagi setiap masyarakat.
4) Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan yang berbeda-
beda.
5) Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tidak
menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah atau berkurang laju
mobilitas sosial.
b. Mobilitas Sosial dalam Sistem Stratifikasi Sosial yang Tertutup
Pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial tertutup kemungkinan terjadinya
mobilitas sosial vertikal sangat kecil. Hal ini terjadi karena masyarakatnya lebih mengutamakan
nilai-nilai tradisional. Contohnya, masyarakat suku Badui Dalam. Mereka lebih memilih
menjaga nilai-nilai tradisional dan menolak adanya perubahan.
Dari uraian diatas, jelas terdapat hubungan antara mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang
atau sekelompok orang dengan struktur sosial masyarakat tempat seseorang atau sekelompok
orang tersebut berada.
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut.
a. Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan
suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh:
Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat
menjadi manajer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak
dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika dia
memutuskan untuk tetap hidup seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
b. Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki
dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si
wanita tersebut.
c. Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal
yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya
yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki
tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan
terjadinya gerak sosial ke atas.
2. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
a. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1) Faktor Struktural
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta
kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor struktural
adalah sebagai berikut.
a) Struktur Pekerjaan
b) Perbedaan Fertilitas
c) Ekonomi Ganda
2) Faktor Individu
Faktor individu adalah kualitas seseorang, baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan,
penampilan, maupun keterampilan pribadi. Faktor individu meliputi:
a) Perbedaan Kemampauan
b) Orientasi Sikap terhadap mobilitas
c) Faktor kemujuran
3) Status Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia
dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri. Apabila ia tidak puas
dengan kedudukan yang diwariskan oleh orang tuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri
di lapisan sosial yang lebih tinggi.
4) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Orang yang hidup dalam
keadaan ekonomi yang serba kekurangan, misalnya daerah tempat tinggalnya tandus dan
kekurangan sumber daya alam, kemudian berpindah tempat ke tempat yang lain atau ke kota
besar. Secara sosiologis mereka dikatakan mengalami mobilitas
5) Situasi Politik
Situasi politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah
negara. Keadaan negara yang tidak menentu akan mempengaruhi situasi keamanan yang bisa
mengakibatkan terjadinya mobilitas manusia ke daerah yang lebih aman.
6) Kependudukan (Demografi)
Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik. Di satu pihak,
pertambahan jumlah penduduk yang pesat mengakibatkan sempitnya tempat permukiman, dan
di pihak lain kemiskinan yang semakin merajalela. Keadaan demikian yang membuat sebagian
warga masyarakat mencari tempat kediaman lain.
7) Keinginan Melihat Daerah Lain
Adanya keinginan melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas
geografik dari satu tempat ke tempat yang lain.
8) Perubahan kondisi sosial
Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam
dan dari luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan timbulnya
mobilitas ke atas. Perubahan ideologi dapat menimbulkan stratifikasi baru.
9) Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan ciri fleksibilitas struktur
stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, transmigrasi, bertambah dan
berkurangnya penduduk.
10) Komunikasi yang bebas
Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis
pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara
mereka dan akan mengahalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang
bebas serta efektif akan memudarkan semua batas garis dari strata sosial uang ada dan
merangsang mobilitas sekaligus menerobos rintangan yang menghadang.
11) Pembagian kerja
Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang
ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan, maka mobilitas akan
menjadi lemah dan menyulitkan orang bergerak dari satu strata ke strata yang lain karena
spesialisasi pekerjaan menuntut keterampilan khusus. Kondisi ini memacu anggota
masyarakatnya untuk lebih kuat berusaha agar dapat menempati status tersebut.
12) Kemudahan dalam akses pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan
pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik.
Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu, menjadikan orang yang tak
menjalani pendidikan yang bagus, kesulitan untuk mengubah status, akibat dari kurangnya
pengetahuan.
b. Faktor penghambat mobilitas sosial
Ada beberapa faktor penting yang justru menghambat mobilitas sosial. Faktor-faktor
penghambat itu antara lain sebagai berikut.
1) Kemiskinan
Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status
sosial tertentu merupakan hal sangat sulit.
2) Diskriminasi Kelas
Sistem kelas tertutup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti dengan adanya
pembatasan keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan.
3) Perbedaan Ras dan Agama
Mobilitas sosial dapat terhambat karena faktor ras dan agama. Perbedaan ras menimbulkan
perbedaan status sosial. Berikut ini beberapa contohnya.
a) Perbedaan tingkat ras yang pernah terjadi di Afrika Selatan. Ras berkulit putih berkuasa dan
tidak memberi kesempatan kepada mereka yang berkulit hitam berada di pemerintahan sebagai
penguasa. Namun, setelah politik apartheid berakhir, Nelson Mandela dari kalangan kulit hitam
menjadi Presiden Afrika Selatan.
b) Sistem kasta di India. Sistem tersebut tidak memungkinkan seseorang yang berasal dari
kasta rendah dapat naik ke kasta yang paling tinggi.
c) Dalam agama, seseorang tidak dibenarkan dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak hatinya
berpindah agama untuk mencapai status tertentu.
4) Perbedaan jenis kelamin (Gender)
Dalam masyarakat, pria dipandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil
daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dalam mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial,
dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat.
5) Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat kuat
Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses
mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku.
6) Perbedaan Kepentingan
Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan
masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.
3. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A Sorokin, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran berikut.
a. Angkatan Bersenjata
Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasanya ikut berjasa dalam membela nusa
dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik ke status
yang lebih tinggi.
b. Pendidikan
Pendidikan baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang
sering digunakan, karena melalui pendidikan seseorang bisa mengubah statusnya dari status di
strata bawah ke status strata atas.
c. Organisasi Politik
Seorang anggota partai politik yang profesional dan mempunyai dedikasi yang tinggi serta loyal
terhadap partainya, kemungkinan besar akan cepat mendapat status dalam partainya, bahkan
mendapat peluang yang besar menjadi anggota dewan legislatif maupun ekseskutif.
d. Lembaga Keagamaan
Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama
menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat, tetapi pemuka-pemuka
agama dipandang memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat.
e. Organisasi ekonomi
Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahaan maupun jasa pada umumnya
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal
karena dalam organisasi ini posisi sosial bersifat relatif terbuka.
f. Organisasi Profesi
Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal antara lain
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan lain sebagainya.
g. Perkawinan
Melalui perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya, seorang wanita yang
berasal dari keluarga biasa-biasa saja menikah dengan pria yang status sosial ekonominya lebih
tinggi. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan naiknya status sosial ekonomi wanita tersebut.
h. Organisasi Keolahragaan
Melalui organisasi keolahragaan seseorang dapat meningkatkan statusnya ke strata yang lebih
tinggi.
4. Cara umum memperoleh status
Secara umum terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk memperoleh status sosial, yaitu
melalui askripsi dan melalui prestasi.
a. Askripsi, yaitu cara memperoleh kedudukan melalui kelahiran, contohnya sistem kasta dan
gelar kebangsawanan.
b. Prestasi, yaitu cara memperoleh status atau kedudukan dengan usaha sendiri.
5. Cara khusus untuk menaikan status
Secara khusus, cara-cara yang digunakan untuk menaikkan status sosial adalah sebagai berikut
a. Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan
mempraktikkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai
kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia
merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
b. Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke
atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih
tinggi. Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai
orang kebanyakan mendapat sebutan “kang” di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai
pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru
seperti “Raden”.
c. Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal
yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya
yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki
tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan
terjadinya gerak sosial ke atas.
d. Perubahan standar hidup
Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan merefleksikan
suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status.
Contoh: seperti yang telah disebutkan di atas.
e. Bergabung dengan organisasi tertentu
Untuk meningkatkan statusnya seseorang dapat bergabung dengan organisasi tertentu, sebagai
contoh bergabung dengan organisasi yang berkelas.
6. Dampak Mobilitas Sosial
Setiap mobilitas sosial akan menimbul kan peluang terjadinya penyesuaian-penyesuaian atau
sebalik nya akan menimbulkan konflik.
Menurut Horton dan Hunt (1987), ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial
vertikal, di antaranya sebagai berikut.
a. Adanya kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun.
b. Timbulnya ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat.
c. Keretakan hubungan antaranggota kelompok primer, yang semula karena seseorang
berpindah ke status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih rendah.
Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif
antara lain sebagai berikut.
a. Dampak Positif
1) Mendorong Seseorang untuk lebih maju
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang
tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih
tinggi.
2) Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang
lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber
daya manusia yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam
bidang pendidikan.
3) Meningkatkan Intergrasi Sosial
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi
sosial. Misalnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai dan norma-norma
yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta intergrasi
soaial.
b. Dampak Negatif
1) Timbulnya Konflik
Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut.
a) Konflik Antarkelas
Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas
sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya
konflik antar kelas.
b) Konflik Antarkelompok Sosial
Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini
dapat berupa:
(1) Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang
modern.
(2) Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki
wewenang.
c) Konflik Antargenerasi
Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu
dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai dengan nilai-nilai baru yang ingin
mengadakan perubahan.
2) Berkurangnya Solidaritas Kelompok
Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru
merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yang mengalami mobilitas, baik vertikal
maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru
dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya.
3) Timbulnya Gangguan Psikologis
Mobilitas sosial dapat pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, antara lain sebagai
berikut.
a) Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobilitas
menurun.
b) Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya.
c) Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan
atas, tetapi tidak dapat mencapainya.