The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Christina Kustindarti, 2021-03-31 03:11:44

Makro 11 permintaan dan penawaran uang

Makro 11 permintaan dan penawaran uang

Keywords: Makro 11 permintaan dan penawaran uang

EKONOMI MAKRO
CHRISTINA K, S.Pd,.MM.,CFP

TEORI PERMINTAAN UANG DAN PENAWARAN
UANG

Teori Permintaan dan Penawaran Uang – Pasar Uang merupakan sebuah
tempat dimana akan bertemunya sipemilik jangka panjang bisa menawarkan
pada calon peminjam yang memang membutuhkan. Baik secara langsung
ataupun tidak.
Pasar uang sendiri terdiri dari penawaran dan permintaan uang. Jadi maksud
dari penawaran uang tersebut yaitu yaitu jumlah uang yang beredar pada
masyarakat. Seperti yang terdiri dari uang giral dan uang khartal.
Sedangkan permintaan uang merupakan keseluruhan jumlah uang kertas
yang mau dipegang oleh suatu masyarakat ataupun perusahaan. Dan biasa
disebut sebagai kebutuh masyarakat terhadap uang tunai.
Pengertian Teori Permintaan dan Penawaran Uang

Perlu diketahui bahwa uang yang selama ini kita punya itu memiliki sifat serta sudah diberikan
teorinya oleh para pakar seperti Irving Fisher, JM, Keynes dan David Ricardo

Teori tersebut bisa dikelompokkan menjadi 3, antara lain:

A. Teori Internal
B. Teori Nominalisme

C. Teori Barang.

D. Teori Internal

Teori yang pertama yaitu internal.

Teori ini bisa kita kelompokkan menjadi 5, antara lain seperti:

1. Teori Kuantitas

Teori kuantitas

merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa perubahan nilai pada
uang itu disebabkan oleh faktor perubahan jumlah yang tersebar atau
beredar. Jadi, jika uang yang beredar tersebut semakin banyak, maka bisa
dipercayai bahwa harga barang juga akan semakin naik tinggi.

Teori ini tidak melihat faktor kecepatan pada peredaran uang. Teori ini
dikemukakan oleh David Ricardo. Teori kuantitas juga bisa ditulis seperti
persamaan di bawah ini.

2. Teori Kuantitatif
Teori ini dikembangkan oleh Irving Fisher. Teori ini juga menyatakan bahwa
pada nilai uang dipengaruhi oleh jumlah barang serta jasa yang
diperdagangkan. Jumlah uang yang sudah beredar dan kecepatan pada
peredaran uang.
Persamaan dari teori ini dapat kita lihat sebagai berikut:

3. Teori Pendapatan
Untuk teori pendapatan ini dikemukakan langsung oleh J.M. Keynes. Teori ini
telah dianggap sebagai penyempurnaan dari teori kuantitatif.
Teori pendapatan ini mengatakan bahwa dalam memegang uang itu
terdapat 3 motif, antara lain:

Motif transaksi.

Motif berjaga-jaga.
Motif spekulasi.

4. Cash and Balance Equation Theory
Kalau teori ini dikemukakan oleh D.H. Robertson. Teori sebenarnya hampir sama saja dengan
teori kuantitas yang tadi sudah kita bahas di atas. Irving Fisher jika dilihat pada persamaan di
bawah ini:

5. Teori Persediaan Kas

Kalau untuk teori persediaan kas ini dikemukakan oleh Alfred Marshall. Rumus yang dibuat oleh
Marshall ini merupakan suatu persamaan yang hampir mendekati kenyataan daripada
persamaannya Irving Fisher.
Naiknya suatu permintaan akan uang tersebut membawa pengaruh terhadap menurunnya sebuah
pendapatan dan diikuti dengan turunnya harga pada barang.
Kalau dalam perakteknya, teori ini sangatlah memperhatikan hubungan antara jumlah uang
dengan pendapatan nasional.
Untuk persamaan teori persediaan, bisa dilihat pada contoh di bawah ini:

B. Teori Nominalisme
Teori nominalisme ini bisa terbagi pada 5 kelompok, antara lain:

1. Teori Kebiasaan merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa uang yang biasa
diterima oleh masyarakat itu disebabkan pada kebiasaan masyarakat yang memakai
benda tertentu dalam pertukaran.

2. Teori Perjanjian (konvensi) merupakan uang yang diterima para masyarakat yang
disebabkan terdapat sebuah perjanjian dalam memakai suatu benda ketika pertukaran.
Pakar yang mempelopori teori perjanjian ini yaitu Thomas Aquinas.

3. Teori Tuntuan (klaim) merupakan sebuah teori yang menyatakan bahwa, uang yang
telah diterima oleh masyarakat itu disebabkan karena terdapat sebuah tuntutan akan
barang-barang yang dibuat masyarakat. Pakar yang mempelopori teori ini yaitu S. Mill.

4. Teori Kenegaraan merupakan suatu uang yang diterima oleh masyarakat, dikarenakan
oleh ketetapan dari pemimpin yang dapat dipakai dalam pertukaran barang.

5. Teori Realisme (fungsi) merupakan sebuah teori yang diterima oleh masyarakat,
disebabkan adanya sebuah penilaian terhadap uang yang dapat memudahkan saat
pertukaran sebuah barang. Yang mempelopori teori ini adalah David Hume.

C. Teori Barang
Teori barang ini dapat dikelompokkan menjadi dua, antara lain:

1. Teori nilai batas, pada teori yang satu ini menyatakan bahwa, uang yang diterima oleh
seluruh masyarakat itu disebabkan karena adanya suatu keperluan masyarakat terhadap
barang dan juga jasa serta munculnya kepercayaan terhadap uang.

2. Teori logam (katalistik), pelopor dari teori ini adalah Adam Smith, dia menyatakan
bahwa uang yang diterima oleh masyarakat itu disebabkan bahan yang dibuat itu dari
logam yang memiliki nilai cukup tinggi.

Permintaan Uang

Permintaan uang merupakan suatu jumlah yang dicapai oleh setiap orang untuk melakukan
transaksi saat pertukaran barang. Permintaan uang menurut J.M. Keynes, merupakan suatu
permintaan yang bisa dipengaruhi oleh tiga motif, antara lain:

▪ Motif Transaksi
▪ Motif Spekulasi
▪ Motif Berjaga-jaga
▪ 1. Motif Transaksi
▪ Untuk bisa memenuhi kebutuhannya, seseorang hendaknya melakukan berbagai

transaksi, baik membeli ataupun menjual barang serta jasa yang dimiliki.
▪ Alasan inilah yang membuat seseorang jadi membutuhkan yang namanya uang.
▪ Uang dimiliki seseorang dapat dipakai untuk membeli keperluan, misalnya seperti

membeli baju, membayar tiket kereta api, tiket pesawat dan jenis kebutuhan yang
lainnya.
▪ 2. Motif Spekulasi

▪ Rumah tangga maupun perusahaan itu memiliki sebuah bentuk kekayaan yang tentunya

berbeda-beda. Ada yang disimpan dalam uang serta ada juga yang dalam bentuk surat-

surat yang berharga.
▪ Di waktu yang akan datang, surat-surat berharga itu dapat diperjualbelikan di setiap saat.

Tetapi nilainya sangat tidak pasti.
▪ Suku bunga deviden yang terdapat dalam surat berharaga itu sangatlah berpengaruh

dalam menentukan besarnya terhadap jumlah permintaan uang. Di saat suku bunga
▪ deviden itu bernilai sangat tinggi, maka bisa mendorong masyarakat untuk memakai

uangnya untuk membeli surat tersebut.
▪ Tetapi, jika surat berharga itu bernilai rendah, maka masyarakat akan cenderung untuk

memakai uangnya pada keperluan yang lainnya.

Tingkat bunga turun, permintaan uang spekulasi Naik

Tingkat bunga naik, permintaan uang spekulasi turun

▪ 3. Motif Berjaga-jaga
▪ Selain dipakai untuk melakukan sebuah transaksi, pada dasarnya seseorang itu

memerlukan uang untuk menghadapi masalah penting yang akan terjadi pada masa
mendatang.

Y

Dt
Y2

Y1

0 Dt1 Dt2

Pendapatan Nasional , permintaan uang transaksi dan berjaga jaga

Pendapatan nasional permintaan uang transaksi dan berjaga jaga
Contohnya: Masa depan seorang buruh yang pastinya akan segera pensiun. Maka saat
masih bekerja, buruh itu akan menyimpan uang yang didapat dalam bentuk investasi
ataupun tabungan.

Kurva Permintaan Uang
Kurva permintaan merupakan sebuah kurva yang menampilkan jumlah uang yang diminta
bersama suku bunga. Permintaan jumlah uang tersebut akan berbanding terbalik dengan suku
bunga yang masih berlaku.
Artinya kurva permintaan uang itu mempunyai kemiringan yang negatif. Berikut contoh gambar
kurva di bawah ini

Berdasarkan contoh kurva di atas, bisa dijelaskan bahwa R1, jumlah yang diminta yaitu M1 dan
ketika suku bunga R2, jumlah uang yang diminta adalah M2.
Kalau mengalami penurunan suku bunga dari R1 sampai R2, maka jumlah uang yang akan
ditagih itu akan meningkat dari M1 menjadi M2.

Kesimpulan: Semakin rendah tingkat pada suku bunga, maka akan semakin banyak orang yang
memegang uang dengan tujuan spekulasi. Dan sebaliknya, kalau semakin tinggi suku bunganya,
maka keinginan orang untuk memgang uang akan semakin rendah.

Pergeseran Kurva pada Permintaan Uang
Kurva permintaan uang dapat bergeser ke kanan dan ke kiri. Kalau pergeseran itu dipengaruhi
oleh faktor selain dari suku bunga.
Faktor tersebut merupakan pendapatan nasional. Coba perhatikan kurva di bawah ini, jika
pendapatan nasionalnya itu meningkat, maka kurva permintaan uang akan bergeser ke arah
kanan (MD1 menjadi MD2).
Tetapi, kalau pendapatan nasional tersebut itu turun, maka kurva permintaan uang juga akan
bergeser ke arah kiri (MD1 menjadi MD3).

Teori Permintaan dan Penawaran Uang (Penawran Uang)
Penawaran uang merupakan jumlah uang yang sudah siap untuk diedar kepada masyarakat pada
daerah-daerah tertentu untuk memenuhi kebutuhan transaksi.
Uang yang beredar pada perekonomian itu juga disebut dengan stok uang.
Terdapat dua pengertian uang yang sudah beredar yaitu

▪ Uang dalam arti luas (broad mone atau M2).
▪ Uang dalam artian sempit (narrow mone atau M1).

Uang dalam artian luas merupakan M1 yang ditambahkan dengan uang kuasi (tabungan)
deposit, pasar dana, rekening serta valuta asing punya swasta domestik dan juga sebagainya).

Uang dalam artian sempit yaitu semua uang yang terdapat pada peredaran baik uang giral
ataupun uang kertal.

Mata uang merupakan salah satu alat pertukaran yang secara resmi sudah diterima dalam
perekonomian masyarakat. Itu berarti, mata uang juga sebagai salah satu stok uang.

Stok uang yang dihitung pada M1 merupakan simpanan yang cukup mudah ditarik atau dicairkan
seperti rekening koran (demond deposit), traveler scheque dan yang lainnya.

Kurva Penawaran Uang

Jumlah uang yang telah beredar pada perekonomian itu sudah ditentukan oleh pemerintah
melalui Bank Central dan jumlahnya itu tetap dalam jangka pendek.

Kurva pada penawaran uang dapat kita lihat pada contoh gambar di bawah. Di situ dapat kita
lihat terdapat perubahan suku bunga tidak mempengaruhi jumlah uang yang beredar.

Pergeseran Kurva Penawaran Uang

Kurva penawaran uang dapat bergeser ke arah kanan ataupun ke arah kiri. Pergeseran tersebut itu
disebabkan oleh faktor selain dari suku bunga.

Faktor tersebut merupakan sebuah pendapatan masyarakat, pengeluaran pemerintah tingkat
kredit serta tingkat harga barang.

Bentuk pergeseran pada kurva penawaran itu dapat dilihat pada gambar di atas. Pergeseran pada
kurva MS0 menjadi MS1, itu menunjukan sebuah penawaran uang yang bertambah.

Akan tetapi kalau kurva MS0 menjadi MS1, itu berarti jumlah uang yang beredar telah
mengalami penurunan.

Demikian pembahasan mengenai 5 teori permintaan dan penawaran uang dengan kurva yang
bisa kami jelaskan. Semoga bisa menambah wawasan kalian semua dan bisa bermanfaat. Terima
kasih sudah mau membaca.

Latihan Soal

1. Permintaan suatu negara dinyatakan

Md= 500 000 – 500 000r + Y
Pendapatan Nasional Awal Y = 250 000

Penawaran Uang Ms = 500 000
Ditanya

a. Berapa tingkat bunga Equilibrium
b. Gambarkan grafik permintaan dan penawaran uang pada saat bunga

Equilibrium, sumbu datar, jumlah uang sumbu tegak: tingkat bunga dan
( jika r= 0.30 dan r= 0.70)

c. Apabila pendapatan Nasional turun jadi Y = $ 150 000
Gambarkan krva permintaan yang baru!

Apa yang terjadi dengan reQ jika Bank central tidak mengubah penawaran
uang?( jika r=20% dan r= 40%)

d. Jika Bank central tetap mempertahankan reQ seperti pada point C berapa
penawaran uang pada tingkat pendapatan Nasional baru

Jawab Md = Ms
a)

500 000 – 500 000 r + 250 000 = 500 000
Y

- 500 000 r = - 250 000
r = 0.5
r = 50 %

b) r = 30% , Md = 500 000- 500 000 ( 0.30 ) + 250 000 = 600 000
r= 50 % , Md = 500 000 – 500 000 ( 0.50 ) + 250 000 = 500 000

r= 70 % , Md = 500 000 – 500 000 ( 0.70 ) + 250 000 = 400 000

r (%) b MS

c

80

70 ●

60

reQ =50 ●

40 ●

reQ =30 ●●

20 ● Dm (Y1)

10 Dm (Y2 )

0

100 200 300 400 450 500 550 600 MS

Permintaan dan penawaran uang

c) Md = Ms

500 000 – 500 000 r + 150 000 = 500 000
Y

- 500 000 r = - 150 000
r = 0.3
r = 30 %

e) r = 20% , Md = 500 000- 500 000 ( 0.20 ) + 150 000 = 550 000
r= 30 % , Md = 500 000 – 500 000 ( 0.30 ) + 150 000 = 500 000
r= 40 % , Md = 500 000 – 500 000 ( 0.70 ) + 150 000 = 450 000
Apabila Ms tetap Y turun maka reQ akan turun

d) Bank central menetapkan r = 30%

Md = Ms

500 000 – 500 000 (0.30) + 150 000 = 500 000

350 000 + 150 000 = 500 000

500 000 = 500 000


Click to View FlipBook Version