The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mutia herlian nursal, 2020-10-19 00:27:16

Bahan Ajar Laundry

Kelas XII Perhotelan

Modul
laundry
Menerapkan
pencucian

DISUSUN OLEH

MUTIA HERLIAN NURSAL, SST

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Laundry (BINATU) .
Pembuatan modul Laundry ini dibuat dengan tujuan agar mengetahui bagaimana tata cara penanganan
prsoses pencucian linen Hotel dan tamu.

Penyelesaian modul laundry ini juga bersumberkan dari beberapa referensi. Dengan selesainya
modul laundry ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan
kepada penulis.Untuk itu penulis mengucpkan terimah kasih kepada :

1. Bapak Drs. Dafrimal,M.Si selaku kepala sekolah SMK N Payakumbuh
2. Kedua orang tua yang selau memberikan dukungan dan doa
3. Kawan-kawan yang telah memberikan motivasi
4. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat banyak

membatu, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari modul ini, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih
semoga modul ini dapat bermanfaat.

Payakumbuh, September 2020

Penulis,

i

Mutia Herlian Nursal.SST

PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI PEMBELAJARAN

Kompetensi Dasar Menerapkan proses pencucian ini merupakan salah satu kompetensi dasar
yang diajarkan pada mata pelajaran Laundry untuk kelas XII. Kompetensi Dasar ini tercantum dalam SK
dan Kd Kurikulum 2013 yang telah menjadi kurikulum Nasional. diharapkan guru dapat memberikan
materi dengan jelas agar para peserta didik dapat berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan. Anda
sebagai Peserta didik akan mempelajari dan berlatih cara menerapkan pencucian diantaranya :

1. Memahami pengertian washing, manfaat dan tujuan pencucian
2. Mengidentifikasi bahan – bahan pembersih cucian
3. Mengidentifikasi peralatan pembersih cucian
4. Memahami proses pencucian
5. Melakukan proses pencucian

Ketuntasan Penguasaan kurikulum ini dikukur melalui menerapkan proses pencucian melalui
pemahaman 5 konsep materi yang ada. Aspek yang diukur dari penguasaan kompetensi ini mencakup 2
aspek, yaitu : Pengetahuan tentang proses pencucian serta keterampilan melakukan pencucian. Setelah
anda menguasai 5 konsep materi diatas, maka peserta didik sudah dinyatakan kompeten pada
Kompetensi Dasar Menerapkan proses pencucian dan melakukan pencucian.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Memahami pengertian washing, manfaat dan tujuan pencucian
2. Mengidentifikasi bahan – bahan pembersih cucian

3. Mengidentifikasi peralatan pembersih cucian

4. Memahami proses pencucian ii
5. Melakukan proses pencucian

Mutia Herlian Nursal.SST

PETA KONSEP

LAUNDRY

PROSES PENCUCIAN

MELAKUKAM
PENCUCIAN

MENERAPKAN
PENCUCIAN

washing, manfaat dan bahan – bahan proses pencucian
tujuan pencucian pembersih cucian
peralatan pembersih
iii cucian

Mutia Herlian Nursal.SST

A. BAGI GURU PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. BAGI GURU Berikan modul ini sebelum proses pembelajaran

B. BAGI GURU Informasikanlah tentang cara pemakaian modul, cara pembelajaran,
cara penilaian, bahan, waktu dan alat yang dibutuhkan
B. BAGI PESERTA DIDIK
Bimbinglah peserta didik agar tidak mendapat kesulitan dalam
mempelajari modul ini

Persiapkan semua fasilitas yang diperlukan saat proses pembelajaran
modul ini agar menncapai kompetensi yang diharapkan

Berikanlah kesempatan tanya jawab kepada Peserta Didik

Manfaatkan media dan sumber belajar yang mendukung

Monitor dan catat kemajuan peserta didik serta lakukan evaluasi

Bacalah modul ini sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan
cermat, teliti, dan benar

Diskusikan dengan sesama peserta didik jika anda kurang paham dalam
proses pembelajaran. Bila masih ragu, maka tanyakan kepada Guru
sampai paham

Kerjakan tugas -tugas yang diberikan secara individu dengan teliti , jujur,
serta bertanggung jawab.

Apabila anda telah menguasai materi maka mintalah kepada guru untuk
menguji anda

Jika peserta didik belum dapat menguasai modul ini maka peserta didik
tidak dapat melanjutkan ke modul berikutnya

iv
Mutia Herlian Nursal.SST

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

BAB 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... ii
1. DESKRIPSI PEMBELAJARAN ....................................................................................... ii
2. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................................... ii

PETA KONSEP ............................................................................................................................ iii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. v

BAB II PEMBELAJARAN

A. Pengertian Proses Pencucian ........................................................................................... 2
B. Tujuan dan manfaat pencucian ......................................................................................... 2
C. Bahan-bahan pencucian .................................................................................................... 4
D. Peralatan pencucian .......................................................................................................... 9
E. Proses pencucian .............................................................................................................. 15
F. Test Sumatif ..................................................................................................................... 25

PENUTUP .................................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 29

GLOSARIUM .............................................................................................................................. 30

BIODATA PENULIS ................................................................................................................... 33

vv
Mutia Herlian Nursal.SST

BAB II
LAUNDRY (MENERAPKAN PROSES PENCUCIAN)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Program keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata

Kompetensi keahlian : Perhotelan

Mata pelajaran : Laundry

Kelas : XII

KOMPETENSI INTI 3 ( PENGETAHUAN ) KOMPETENSI DASAR 4 ( KETERAMPILAN )

3. Memahami, menerapkan , menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan

dan mengevaluasi tentang pengetahuan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim

faktual, konseptual, operasional dasar,dan dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

metakognitif sesuai dengan bidang dan dengan bidang kerja Akomodasi Perhotelan.

lingkup kerja perhotelan pada tingkat Menampilkan kinerja dibawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuia
teknis,spesifik,detil dan kompleks, dengan standar kompetensi kerja.

berkenaaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, keratif,
penegtahun,teknologi, seni, budaya, dan produksi, kritis, mandiri, kalaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak.
humaniora dalam konteks pengembangan

potensi diri sebagai bagian dari keluarga,

sekolah,dunia kerja. Warga masyarakat

nasional,regional dan internasional.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.7 Menerapkan pencucian 4.7 Melaksanakan pencucian

11

Mutia Herlian Nursal.SST

2

Pada saat kelas XI Anda telah mempelajari tentang laundry Section, ingatkah Anda salah satu
tugas seksi laundry yaitu washer? Tugas utama seorang washer adalah bertanggung jawab atas
pencucian pakaian tamu dan linen hotel. Berkaitan dengan tugas washer tersebut, pada bab ini kita akan
membahas lebih lanjut tentang pencucian laundry pada hotel.

A. Pengertian Pencucian (Washing)
Pada proses washing; adalah proses pencucian dengan
menggunakan detergen dan mesin cuci. Ini seperti kita mencuci
biasa dengan mesin cuci, dan kemudian pakaian akan dibilas dan
kemudian akan di peras.Sebelum proses pencucian dilakukan,
linen yang terkena noda harus terlebih dahulu dihilangkan
nodanya agar pada tahap pencucian linen dapat dicuci dengan
bersih. Pencucian bisa dilakukan secara makinal atau

menggunakan mesin dan bisa menggunakan tenaga manusia atau secara manual.
B. Manfaat dan Tujuan Pencucian

Pengertian pencucian secara umum
adalah proses pembersihan suatu
benda dengan jalan menghilangkan
partikel atau pengotor yang tidak di
inginkan dari benda tersebut,
sehingga diperoleh keadaan semula
dari benda yang bersangkutan. Dalam
melakukan tugas pencucian tersebut
peran laundry section adalah membantu operasional hotel yang berhubungan dengan proses
pencucian linen untuk guest room, restaurant dan meeting room serta uniform bagi karyawan.
Sekarang ini, penyediaan fasilitas laundry sangat wajib, selain fasilitas bagi tamu juga untuk
memenuhi keperluan linen-linen bersih yang dibutuhkan bagi operasional hotel. Pada
beberapa hotel, bagian laundry bertanggung jawab bukan hanya untuk pencucian linen, baik
house laundry maupun guest laundry tetapi juga melayani pencucian dari luar hotel (outside
laundry) untuk meningkatkan pendapatannya, seperti yang dikatakan oleh Suwithi, dkk, 2007
bahwa fungsi bagian layanan cucian (laundry service) adalah sebagai tempat untuk

Mutia Herlian Nursal.SST

3
memberikan layanan pencucian linen hotel, uniform karyawan, dan pakaian tamu yang kotor
(house laundry maupun guest laundry).

Kadang kala ada hotel yang belum memandang perlu
diadakannya laundry milik sendiri, sehingga hotel masih
menjalin kerja sama dengan laundry lain. Sebagian besar
hotel berbintang memiliki laundry sendiri. Keuntungan atau
manfaat yang dapat dirasakan bagi hotel bila memiliki
laundry sendiri sebagai berikut:

1. Memberikan layanan kepada tamu hotel.
2. Menambah pemasukan hotel.
3. Efisiensi kerja dalam penyediaan linen bersih.
4. Meningkatkan kepuasan tamu.
5. Memilih dan membeli linen dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan.
6. Mengontrol penuh proses laundry hingga tahap
akhir .
7. Mengontrol jam kerja pegawai dan perbaikan
peralatan mesin laundry
8. Menggunakan penghasilan dari layanan dry
cleaning dan laundry untuk membantu
mengganti kerugian. Tetapi selain mendapat
keuntungan, memiliki laundry sendiri juga
memberikan kerugian bagi hotel, diantaranya :
 Pengeluaran hotel untukbelanja modal awal, membeli stok linen, membeli peralatan laundry,
bahan kimia, biaya listrik, air termasuk instalasi dan pemeiharaan serta pengolahan limbah
cucian.
 Hotel membutuhkan banyak staff
 Menimbulkan kebisingan dan getaran dari proses pencucian sehingga dibutuhkan tempat
pencucian yang jauh dari area tamu dan kamar tamu
 Hotel perlu memiliki tempat yang cukup untuk menyimpan linen bersih dan kotor Pencucian
pada laundry section selain bertujuan untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran dan noda

Mutia Herlian Nursal.SST

4

serta proses sanitasi tekstil, juga melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan terhadap
warna dan corak tekstil agar memiliki tingkat keawetan yang optimal. Berikut ini adalah

tujuan pencucian :

1. Menghilangkan noda atau kotoran.

2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman.

3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan.

4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.

5. Menjaga warna cucian tetap cemerlang.

C. Bahan-Bahan Pembersih Cucian

Dalam pencucian digunakan bahan-bahan

pembersih yang memiliki karakteristik yang

berbeda antara satu dengan lainnya. Selain itu

masing-masing bahan juga memiliki merk dagang
yang berbeda-beda tetapi bahan dasarnya sama.

Penggunaan bahan pembersih harus sesuai dengan

aturan dalam pencucian, Menggunakan bahan

kimia terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mempengaruhi hasil pencucian, baik
menyebabkan cucian menjadi kurang bersih maupun merusak bahan cucian karena sifat

kimia dari zat tersebut.

1. Bahan-bahan dasar pencuci ( Laundry Chemicals )

Bahan – bahan pencuci yang digunakan di laundry mempunyai sifat, karakteristik kimia dan
fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya baik yang berupa bubuk (powder) ataupun cairan (liquid).
Dalam produk yang dipasarkan mempunyai nama / merek yang berbeda namun mempunyai bahan dasar
yang sama.

1. Detergent / main detergent

Mutia Herlian Nursal.SST

5
Deterjen penghilang noda ramah lingkungan terhadap saluran pembuangan
air (biota air). Mudah larut dalam air, sehingga proses pelepasan kotoran
dapat berlangsung dengan cepat dan direkomendasikan untuk pakaian putih
ataupun warna. PH 10

2. Alkali / alkali builder

Alkali merupakan formulasi khusus yang digunakan sebelum proses
penyabunan dengan deterjen yang berguna melepaskan noda, kotoran,
minyak dari kain sehingga menghasilkan kualitas cucian yang baik. Bahan
kimia yang membuat suasana pencucian pada pH > 7 dan menjadi basa (PH
13). Karena pada keadaan basa,lemak dan minyak akan lebih mudah
diemulsikan dan menetralisir pengotoran yang bersifat asam.

3. Emulsifier

Larutan pengemulsi guna membantu deterjen mengangkat noda minyak,
lemak dan noda lainya pada kain katun, polyester baik itu linen,
uniform khususnya pakaian dapur maupun guest laundry. Bahan ini
bersifat netral, sangat cocok untuk mencuci kain berbahan halus. Bahan
kimia yang mengandung konsentrat surfactant. PH 3.

4. Chlorine Bleach, Sodium Hypochloride (CL2)

Cairan pengelantang yang memberikan kekuatan pemutih istimewa
yang aman bagi cucian putih. Cairan ini cepat larut dalam air,
sehingga proses pelepasan noda berlangsung cepat, juga bisa
menghilangkan bau, sisa kotoran di kain dan sebagai penghilang
kuman (disinfectant). Bleach akan efektif pada larutan air dengan
suhu 50ºC. PH 10 – 14.

Mutia Herlian Nursal.SST

6

5. Oxygen Bleach, Oxy Bleach, Hydrogen Perocide (H2O2)

Cairan pengelantang yang diformulasikan khusus untuk
melepaskan noda, kotoran dari bahan tekstil alami, sintetis dan
katun, polyester berwarna dan tidak memudarkan material / tekstil.
Bekerja baik pada suhu 60 ºC – 95 ºC. Bahan kimia ini akan
menyebabkan gatal-gatal dan panas apabilaterkena kulit. PH 1.

6. Sour ( Neutralizer )

Cairan penetral multiguna yang diformulasi untuk
menetralisir sisa, bau detergent, chlorine, kadar alkali pada
saat proses pencucian baik dalam larutan dingin maupun
hangat. Larutan ini mengurangi kerusakan tekstil atau efek
kuning akibat unsur pengelantang chlorine. PH 6.

7. Softener

Cairan kental berwarna mengandung pelembut kationik bersifat
pembunuh bakteri untuk semua katun, sintetis, wool sehingga menjadi
lembut, halus, harum dan pakaian dapat disetrika dengan mudah.
Istilah lain adalah Gliserin cair. PH 6,5.

8. Water Hardness / Conditioner
Adalah bahan kimia yang berguna untuk menetralkan kadar air yang mengandung zat besi (Fe), Mg,
Ca.

Mutia Herlian Nursal.SST

9. Starch 7

Adalah jenis kanji yang berguna membuat pakaian, linen menjadi kaku
(kerahbaju, pergelangan tangan, napkin, table cloth ) dan licin setelah
disetrika / pressing.

10. Solvent adalah sejenis minyak dengan nama lain perklone / perkloroetheline / tetra-
11. Water / Air cloroetheline. Bahan kimia ini dipergunakan untuk mencuci dengan sistem
kering ( mencuci tidak menggunakan air ) / mencuci dengan minyak ( dry
cleaning )

Media utama dalam pelepasan kotoran dari material ( pakaian /
linen ). Keadaan dan kondisi air sangat mempengaruhi hasil cucian
dan berpengaruh pada daya cuci detergent.

2. BAHAN-BAHAN PENGHILANG NODA ( Chemicals Spott Remover )
Dalam opeasional laundry banyak chemical yang digunakan untuk menghilangkan noda pada
pakaian, baik yang diproduksi oleh pabrik ( merek ) maupun produk yang umum dan sudah ada
dipasaran.

a. Bahan yang digunakan penghilang noda yang sudah ada dipasaran.
 Jenis Noda : Kopi, ‘teh, susu, kaldu, coklat, telur, darah, ice cream, saos, bumbu salad..

Cara : Gunakan deterjen vinegar (cuka), solvent, soda, borax, amoniak.
 Jenis Noda : Minuman alkohol, buah-buahan, manisan, soft drink.

Mutia Herlian Nursal.SST

8

Cara : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.

 Jenis Noda : Buah-buahan, tinta, kotoran bayi,

Cara : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.

b. Bahan dari pabrik ( Product : A.L Willson Chemicals, New Jersey, USA )

 Qwik GO : Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu, ice cream, susu,
bumbu-bumbu salad.
 Bon GO : Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft drink, ‘teh. Dll
 TarGO : Menghilangkan noda seperti crayon ( pastel ).
 RustGo : Menghilangkan noda seperti karat
 InkGO :Menghilangkan noda tinta, lumut, obat-obatan, darah,
bekas Buah.

c. Silklus Operasi Laundry

Ada beberapa siklus operasi laundry yang perlu diperhatikan ( linen flow cycle ) :

1) Collecting ( Pengumpulan )
2) Transportation ( pengangkatan )
3) Sortir ( pemilahan ).
4) Machine Loading ( Beban mesin )
5) Washing Prosess ( proses pencucian )
6) Drying ( pengeringan )
7) Ironing, Pressing
8) Folding
9) Finishing Prosess ( proses akhir )
10) Storage ( penyimpanan )

d. Faktor Penentu Cucian

Mutia Herlian Nursal.SST

9

Hasil, biaya dan efisiensi pencucian merupakan keseimbangan antara hal-hal berikut :

1) Mechanical Action
2) Chemical Action.
3) Temperatur.
4) Time

D. Peralatan Pencucian
Seiring dengan perkembangan / modernisasi industri, maka peralatan/mesin laundry pun ikut

mengikuti perkembangan tersebut. Saat ini mesin-mesin laundry sudah sangat modern, sebagian darinya
dioperasikan dengan sistem komputer, atau sistem kerjanya telah terprogram dalam komputer dan segala
sesuatunya akan bekerja atau berjalan sesuai dengan instruksi yang diminta oleh operatornya, sehingga
hal ini akan mempermudah tugas para operator laundry.

1. Mesin Cuci Laundry (Washing Machine)
Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis. Akan tetapi, masih
banyak mesinmesin lama yang dioperasikan secara manual. Di dalam
mesin ini akan terjadi suatu proses pembasahan dan penyabunan (aksi
kimia) dan sekaligus proses bantingan yang disebabkan gerak putar
dari drum mesin (aksi mekanik). Pada aksi mekanik ini pakaian akan
diputar bolak-balik seolah olah dibanting. Gerakan berputar ini pun
memungkinkan air akan ikut bergerak menembus serat kain, sehingga

kotoran akan lepas dari kain yang dicuci. Mesin cuci ini juga berfungsi sebagai mesin pembilas pada
saat mencuci linen. Mesin ini dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut.

a. Kran air dingin dan air panas untuk mencuci,
b. Kran steam yang dapat memanaskan cucian,
c. Timer/pengatur waktu,
d. Temperatur/pengatur panas,
e. Level/pengukur tinggi air dalam mesin,
f. Kran pembuangan air,
g. Pintu untuk memasukkan dan mengeluarkan cucian,
h. Kunci pemutar mesin,

Mutia Herlian Nursal.SST

10

i. Kotak untuk memasukkan chemical/bahan pembersih untuk mencuci.

Tipe mesin cuci ada yang dijalankan dengan sistem :

a. Manual Operation atau sistem tombol. Lamanya proses dari masing-masing kegiatan tergantung

pada tingkat kotornya partikel yang sedang dicuci.

b. Programmer Card Memiliki dua jenis kartu yaitu :

1) kartu untuk jenis cucian yang ringan dan tipis
2) kartu untuk cucian yang tebal dan berat.

c. Komputer Jenis ini ada 3 macam :

1) Komputer untuk light

2) Komputer untuk medium

3) Komputer untuk heavy duties

2. Mesin Pemeras (Extractor Machine)

Mesin ini berfungsi sebagai mesin pemeras. Pada proses

pemerasan ini pakaian akan diputar dengan kecepatan tinggi,

sehingga air yang membasahi pakaian akan tersedot keluar
dan pakaian menjadi lembap. Jangka waktu proses pemerasan

ini disesuaikan dengan jenis dan keadaan material yang

diperas. Makin tebal material pakaian tersebut maka waktu

pemerasannyapun lebih lama. Mesin pemeras ada yang
menjadi satu pada mesin cuci, tetapi ada juga yg terpisah dari mesin cuci. Mesin ini disebut extractor

machine. Mesin ini dilengkapi dengan fitur sebagai berikut :

a. Saklar ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin.

b. Rem untuk menghentikan mesin, setelah selesai proses pemerasan.

c. Pintu masuk dan keluarnya cucian.

d. Kran pembuangan air.

3. Mesin Pengering ( Drying Tumbler )

Mesin ini digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sudah

diperas. Proses pengeringan ini dilakukan dengan cara
menghembuskan udara panas ke dalam drum mesin yang sedang

Mutia Herlian Nursal.SST

11
berputar. Udara panas ini biasanya dihasilkan dari pembakaran gas, steam (uap panas) atau element
elektrik. Mesin ini dilengkapi dengan :

a. Kran steam (pemanas cucian),
b. Temperatur (pengukur panas),
c. Timer (pengatur waktu),
d. Pintu masuk dan keluas cucian; dan
e. Filter kotoran cucian.
4. Mesin Pelicin (Pressing Machine)

Mesin pelicin/press/setrikaan, terdiri dari bermacam-
macam jenis atau fungsi. Kita bisa bedakan sebagai berikut :
a. Setrika biasa (Electric Iron) Setrikaan ini menggunakan
daya listrik (element) sebagai sumber panasnya dan
dioperasikan secara manual (dengan tangan).
b. Garment Press terdiri dari sebagai berikut
1) Collar & Cuff Press untuk melicinkan kerah dan
pergelangan tangan kemeja panjang.
2) Mushroom Garment Press untuk melicinkan bagian dada, punggung, pundak, dan tangan dari pakaian.
3) Utility Garment Press untuk melicinkan celana bagian bawah.
4) Wool Press terdiri dari, top pant press, mushroom press, dan utility wool press.
c. Hand Iron Steam Setrika ini seperti electric iron, tetapi menggunakan steam (uap
panas)sebagai pemanasnya, seterika ini digerakkan dengan tangan biasa. Mesin ini dilengkapi dengan:
1) pengatur panas/temperature;
2) kran steam;
3) penyemprot steam/air;
4) padding dengan covernya;
5) karet bantalan/alat seterika;
6) padding untuk lengan; dan
7) pedal steam untuk untuk menggemboskan.
d. Suxy Q Press / Body Former

Mutia Herlian Nursal.SST

12
Mesin yang digunakan untuk membentuk badan dari jas/mesin yang dipakai untuk melicinkan
jas dan sejenisnya. Mesin ini dilengkapi dengan:
1) clip stainlessteel muka dan belakang;
2) stick untuk lengan;
3) kran steam;
4) pedal untuk mengeluarkan steam dengan angin;
5) tombol ON/OFF;
6) tombol otaomatis;
7) timer; dan
8) kayu penjepit
5. Mesin Flat Work Ironer/Mangler

Mesin ini sering juga disebut dengan Roller, Ironer. Digunakan
untuk mengepress bahan yang berbentuk lembaran, seperti sheet
(sprei), pillow case (sarung bantal), taplak meja (table cloth),
napkin (serbet), dan lain lain. Mesin ini dilengkapi dengan:

a. kran steam;
b. temperatur;
c. pengatur kecepatan
d. tombol ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin;
e. dua pedal untuk merapatkan bantalan;
f. dua pedal untuk merenggangkan bantalan;
g. pengaman otomatis;
h. silinder;
i. padding; dan
j. belt, sabuk pengikat silinder.

Mutia Herlian Nursal.SST

13
6. Mesin Penghilang Noda (Spooting Board Machine)

Mesin ini digunakan untuk menghilangkan noda-noda
pada pakaian dengan memakai berbagai jenis spot removal.
Sistem kerja dari mesin dengan memakai steam, penghisap
(vacuum), dan angin penyemprot (kompresor). Spoting ini
dilakukan sebelum pakaian dicuci, sehingga pada saat dicuci
noda sudah tidak ada lagi. Alat ini dilengkapi dengan:

 hand brush: sikat tangan dengan bahan nilon;
 Chemical (obat pembersih noda);
 Spatula, seperti pipa untuk merokok terbuat dari gading gajah, khusus
 dipakai sebagai alat pembersih noda pada cucian yang halus seperti wol,
 sutera, dan cucian lain sejenis.
7. Mesin pemberi tanda (Marking Machine)

Mesin ini digunakan untuk memberi tanda (marker) pada semua cucian
yang akan dicuci agar tidak tertukar antara pemilik yang satu dengan yang lain.
Bentuk mesin ini memiliki pita tape yang sudah bernomor, sehingga cucian
akan diberikan cap dengan kode yang ditentukan.

8. Mesin Dry Cleaning

Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang mewah, seperti baju pesta atau jas dan bahan

Mutia Herlian Nursal.SST

14
yang tidak tahan jika dicuci dengan air, seperti wol, sutera dan bahan lain yang tipis. Media pencuci dari
mesin ini adalah Solvent (Percloro Ethyline). Solvent dapat dipakai berulang-ulang. Jika solvent sudah
mulai kotor dapat disaring kembali dan digunakan kembali. Mesin ini dilengkapi dengan :

a. washer /pencuci;
b. extractor/pemeras;
c. dry tymbler/pengering;
d. kran steam;
e. air;
f. angin;
g. filter;
h. button trap (perangkap kancing)
i. still (alat suling untuk distilasi)
j. muck coocker (tempat untuk memasak solvent kotor)
k. flow line (pipa-pipa saluran)
l. tombol otomatik dan manual; dan
m. storage tank (tangki solvent)
Peralatan Kebersihan (Supporting Unit)

1. Sink atau bak
Tempat pencucian pakaian secara manual (dengan tangan). Semua pakaian yang tidak dapat
dicuci dengan mesin, seperti pakaian dalam wanita yang sangat sensitif, akan dicuci dengan
cara manual. Begitu juga kerah pakaian yang sangat kotor akan disikat di atas sink.

2. Trolley atau wagon
Adalah kereta dorong yang berbentuk segi empat dengan menggunakan roda. Trolley ini
digunakan untuk menempatkan sementara cucian yang akan diproses, untuk mengantar
cucian yang telah selesai diproses. Trolley terbuat dari bahan sebagai berikut :
 Kanfas yaitu digunakan untuk menaruh sementara cucian yang yang sudah dicuci (bersih).
 Fibre glass biasanya digunakan untuk menaruh cucian yang kotor dan basah. Di samping
itu, juga bisa digunakan untuk menaruh cucian yang akan dicuci ulang karena masih ada
noda (kotoran).

Mutia Herlian Nursal.SST

15

 Stainless steel biasanya digunakan untuk menggantung pakaian yang sudah selesai
diproses (bersih), dan untuk mengantar pakaian tamu yang sudah rapih untuk dikirim ke
kamar.

3. Brush Sikat yang digunakan untuk menyikat kerah pakaian yang sangat kotor maupun noda-
noda yang lain. Dengan cara menyikat satu arah dan diberi sedikit bahan pembersih
(detergent) untuk memudahkan penghilangan noda.

4. Spatula Alat seperti kape yang digunakan untuk membersihkan noda-noda pada pakaian. Alat
ini terbuat dari stainless steel atau gading gajah ukuran 2cm x 10cm.

5. Pail (ember)
Alat ini digunakan untuk memisah-misahkan cucian (pakaian) yang telah diberi tanda
(marking). Dengan tujuan untuk mengklasifikasikan cucian (pakaian) berdasarkan warna,
jenis serat (bahan) dan proses pencuciannya. Di samping itu, pail juga digunakan untuk
menaruh cucian yang tingkat kotorannya sangat berat.

6. Washing Net
Jala (net) yang digunakan untuk membungkus pakaian yang sangat sensitife seperti sutera,
dasi dan pakaian yang akan dicuci dengan cara dry cleaning. Tujuannya agar pakaian tersebut
tidak rusak dikarenakan aksi mekanik (bantingan) dari mesin.

7. Table Linen ( Meja Linen)
Biasanya table linen/meja linen ini ditempatkan di depan mesin flat work ironer. Digunakan
untuk menempatkan linen-linen yang bersih yang akan dipres maupun linen-linen bersih
yang sudah rapi.

8. Measuring cup Measuring cup atau gayung pengukur digunakan untuk menakar bahan
pembersih yang akan digunakan dalam proses pencucian.

9. Checker rack / table Rak atau meja checker untuk memilah-milah dan merapikan pakaian yang
sudah diproses.

10. Cabinet Lemari yang digunakan untuk menyimpan sementara pakaian yang sudah rapi dan
bersih, tetapi masih ada masalah yang harus diselesaikan.

E. Proses Pencucian
Berdasarkan jenis bahan pencuci, peralatan maupun tahapan proses pencucian, terdapat tiga
macam proses pencucian, yaitu :

Mutia Herlian Nursal.SST

16
1. Proses pencucian dengan tangan (hand wash process)

Merupakan proses pencucian yang keseluruhan
prosesnya dilakukan dengan menggunakan tangan.
Proses ini terdiri dari :
 Pembasahan (wetting) Langkah ini dilakukan

dengan tujuan untuk melemaskan tekstil serta
melarutkan debu-debu yang belum sempat melekat.
 Pembasahan noda (stain removal) Dapat dilakukan pada saat pre washing, sekaligus
menghilangkan kotoran – kotoran yang tebal pada bagian tertentu, prosedurnya
sebagai berikut :
1) Siapkan cucian yang akan dihilangka nodanya
2) Basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang akan

dibersihkan. Biarkan sesat dan sikat pelan-pelan hingga noda hilang.
3) Bilas menggunakan air bersih lalu lanjutkan proses pencucian.
 Penyikatan (brushing) Bubuhkan sabun pada pakaian lalu kucek atau sikat pada
bagian yang amat kotor, agar kotoran bisa keluar dari tekstil.
 Pembilasan (rinsing) Pada proses ini dilakukan pembilasan dengan jalan disiapkan air
secukupnya kemudian dengan jalan mengucek atau mengocok (soaking) beberapa
kali, bila perlu dibilas hingga dua atau tiga kali hinga sisa air sabun bersih.
 Pemerasan (extracting) Langkah ini dilakukan untuk memeras cucian yang selesai
dicuci agar tidak banyak air yang tersisa dalam tekstil. Pada proses pemerasan ini
harus dilakukan dengan hat- hati agar pakaian tidak rusak/sobek.
 Pengeringan (drying) Proses ini dilakukan dengan cara menggantungkan (hanging)
pakaian menggunakan hanger baju, cucian dikeringkan dibawah sinar matahari yang
cukup. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis cucian dapat dijemur dibawah
matahari langsung karena dapat mengubah warnanya menjadi putih, sehingga untuk
pakaian jenis ini hanya cukup dianginanginkan saja. Pencucian secara manual ini
sampai saat ini masih dilakukan di hotel-hotel baik hotel kecil, menengah mupun
hotel besar yang telah memiliki fasilitas laundry yang lengkap. Hal tersebut dilakukan
atas pertimbangan jenis bahan cucian atau atas permintaan tamu.

Mutia Herlian Nursal.SST

17

2. Proses pencucian dengan mesin cuci (laundry process)

Merupakan proses pencucian untuk cucian dengan tingkat

kotoran ringan, menengah dan berat menggunakan mesin dan

dipindahkan dari satu mesin ke mesin berikutnya dari awal

hingga akhir pencucian. Proses pencucian menggunakan

mesin (makinal) ini bermacam-macam mulai semi makinal

hingga yang otomatis menggunakan sistem digital. Berdasarkan bahan pembersih yang

digunakan, terdapat dua jenis mesin cuci yang digunakan dalam pencucian binatu, yaitu :

a. Mesin cuci yang menggunakan media air untuk melepaskan kotoran yang disebut

Washing machine. Proses pencuciannya disebut dengan pencucian biasa

b. Mesin cuci yang menggunakan solvent sebagai media pelepas kotoran disebut dengan

dry cleaning machine (mesin cuci kering). Proses pencuciannya disebut dengan

proses cuci kering (dry cleaning process) dengan menggunakan (dry clening machine).

Dalam proses pencucian menggunakan mesin ini, kualitas hasil proses pencucian

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1) Aksi kimia ( chemical action)

Rekasi kimia yang terjadi pada suatu proses pencucian ditentukan oleh jenis dan

jumlah bahan pembersih yang digunakan,

2) Aksi mekanis (mechanical action)

Besarnya gaya mekanis yang diterima oleh pakaian ditentukan oleh :

a) Jenis mesin cuci yang meliputi : jumlah putaran tromol mesin cuci, besarnya

motor penggerak, besarnya tromol mesin cuci.

b) Tinggi air dalam tromol

c) Kapasitas mesin cuci.

d) Jarak jatuhnya pakaian di dalam mesin cuci

3) Temperatur (temperature) Tingginya temperatur air menentukan jumlah panas

yang diberikan pada waktu pencucian. Jumlah panas yang diberikan dibatasi oleh

bahan dasar pakaian dan tingkat kotoran pada pakaian.

4) Waktu (time) Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pencucian mulai dari

washing hingga extracting adalah 40-45 menit. Waktu cuci yang diperlukan akan

tetap apabila menggunakan metode pencucucian secara otomatis dan berubahubah

Mutia Herlian Nursal.SST

18
sesuai keperluan apabila mesin cuci dioperasikan secara manual. Tahapan proses
pencucian menggunakan mesin adalah sebagi berikut :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari :
1) Mengumpulkan bahan cucian (collecting soiled linens)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan semua bahan cucian ( lena-
lena hotel, uniform, guest laundry) ke dalam kantong lena atau trolley adalah
antara lain : semua linen yang akan dicuci harus disertai dengan daftar cucian
dan melalui general linen room, jumlah linen yang kotor harus tertulis dalam
daftar cucian, jumlah linen bersih yang dikembalikan ke ruang linen harus sama
dengan jumlah linen kotor. Apabila ada perbedaan jumlah harus ditindaklanjuti
2) Mengirim bahan cucian ke binatu Seorang linen boy atau linen runner bertugas
mengirimkan linen kotor dari masing-masing outlet pada umumnya
menggunakan kereta linen/trolley.
3) Pengecekan dan penyortiran linen kotor ( checking and sorting a soiled linens)
Tujuan dilakukannya pengecekan dan penyortiran ini adalahmenentukan proses
pencucian serta mempercepar proses akhir. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam proses penyortiran ini adalah : Asal bahan (serat , Warna,
tenunan), tipe kotoran dan noda, serta ukuran besar dan kecilnya cucian. Warna
pakaian dapat dibedakan menjadi warna yang mudah luntur (fugitive color),
warna yang tidak cepat pudar ( fast color), warna terang/muda (light color) dan
warna gelap/pekat (dark color).
4) Membersihkan noda (stain removal) Proses ini dilakukan setelah pengecekan
terhadap cucian, apabila ditemukan noda maka noda tersebut dibersihkan dengan
menggunakan penghilang noda yang sesuai dengan jenis noda tersebut.
5) Memasukkan bahan cucian ke dalam mesin cuci (loading of soiled linen). Semua
bahan cucian yang sudah siap dicuci dimasukkan ke dalam mesin cuci untuk
diproses yang disesuaikan dengan jenis bahan, jenis warna dan tingkat
kekotorannya.

Mutia Herlian Nursal.SST

19
b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan pencucian setelah melewati tahap persiapan yang

diproses secara otomatis menggunakan mesin cuci sebagai berikut :
A. Pencucian (washing)
1) Wetting

Pembasahan awal dilakukan dengan tujuan melemaskan serat-serat kain,
menurunkan tegangan permukaan kain dan kotoran, melarutkan kotoran ke
dalam air, menghemat penggunaan sabun.
2) Drain
Pembuangan air yang sudah selesai digunakan untuk pembasahan (wetting)
3) Main wash
Proses pencucian utama yang dilakukan denagn menuangkan alkali dan
detergen ke dalam tromol mesin cuci dengan akaran yang tepat.
4) Drain
5) Pembuangan air hasil proses main wash bersamaan dengan keluarnya busa-
busa detergen
6) Rins I
Pembilasan pertama dengan menggunakan air hangat/panas untuk menjaga
suhu cucian, cucian tidak boleh langsung terkena air dingin karena dapat
merusak serat-seat pakaian.
7) Drain
Pembuangan air dari pembilasan yang pertama sehinggakadar busa pada
cucian berkurang sedikit demi sedikit.
8) Rins II
Pembilasan kedua dengan air hangat dengan penambahan sour untuk
menetralkan kadar detergen dan alkali pada air dengan menurunkan suhu
bahan cucian secara perlahan.
9) Drain
Pembuangan air dari bilasan kedua, sehingga kadar busa asemakin berkurang.
10) Rins III
Pembilasan ketiga ini mengunakan air dingin. Ditambahkan softener untuk
melembutkan bahan cucian.

Mutia Herlian Nursal.SST

20

11) Drain Pembuangan air dari pembilasan ketiga, shingga kadar busa sudah
benar-benar habis setelah dinetralkan dengan sour.

12) Extract Pemerasan bahan cucian agar tidak lembab. Apabila pemerasan
kurang lembab maka dapat diperas menggunakan mesin pemeras (Extractor
machine)

B. Proses terakhir (finishing process) Setelah mengalami beberapa proses
diatas selanjutnya adalah memeriksa kembali karena ada beberapa artikel
setelah proses Extracting tidak dikeringkan tapi langsung disetrika.
Disamping itu, ada beberapa artikel yang terlalu panas dalam pengeringan
harus diturunkan temperatur mesin pengeringan karena artikel bisa
mengkerut, begitu pula dalam penyetrikaannya harus sesuai dengan petunjuk
yang ada.

C. Pengeringan (drying) Pada tahap pengeringan harus diperhatikan, agar
cucian tidak telalu panas dan mengerut. Bila linen tidak kering dengan
sempurna dapat menimbulkan jamuran, noda atau bau yang tidak sedap/apek.
Disamping itu, ada beberapa artikel yang terlalu panas dalam pengeringan
harus diturunkan temperatur mesin pengeringan karena artikel bisa
mengkerut, begitu pula dalam penyetrikaannya harus sesuai dengan petunjuk
yang ada.Selain hal-hal diatas harus diperhatikan :
 Temperatur dari mesin pengeringan yang dipergunakan;
 Linen yang dimasukkan sesuai dengan kapasitas mesin;
 Atur waktu yang diperlukan sesuai dengan jenis linen;
 Linen tidak boleh terlalu kering.

D. Penyetrikaan (ironing)
Proses penyetrikaan disesuaikan dengan jenis cucian. Untuk linen dapat

digunakan beberapa alat :
a) Flat roll ironer
b) Hand ironer
E. Pelipatan (folding)

Mutia Herlian Nursal.SST

21
Setelah proses penyetrikaan linen harus dilipat atau digantung sesuai dengan
ketentuan atau permintaan tamu.. Melipat linen dapat dilakukan secara
manual maupun menggunakan mesin. Pada hotel-hotel besar pelipatan linen
yang berupa lembaran dilakukan dengan menggunakan folding machine yang
tergabung dalam mesin flat roll ironer , saat linen dimasukkan ke dalam rol
ujung linen yang lain akan keluar dalam bentuk lipatan.
F. Penyimpanan (storing)
Linen yang sudah dilipat atau digantung diserahkan ke bagian penyimpanan
untuk disimpan. Lena tersebut harus diistirahatkan selama 24 jam setelah
dicuci. Lenin yang langsung dipakai setelah dicuci akan lebih cepat rusak.
G. Pengiriman lena-lena ke empat yang memerlukan (transfering linens to use
areas)
Lena-lena yang bersih dikirim kembali ke tempat-tempat yang memerlukan
sehingga tidak terjadi kemacetan lena.

3. Proses pencucian cuci kering (dry cleaning process)
Adalah proses pencucian dengan menggunakan media
solvent untuk membersihkan kotorannya. Proses yang
dilalui antara lain wash, extract dan dry clean dengan
hanya menggunakan satu mesin dari proses awal hingga
akhir pencucian

Mutia Herlian Nursal.SST

22

Tugas Individu

Carilah informasi tentang proses pencucian kemudian identifikasi proses pencucian
di hotel.

Jelajah Internet : https://www.youtube.com/watch?v=AzbceCDT0Ns

Tugas Kelompok

Guru membagi kelompok, kemudian lakukan aktifvitas sebagai berikut:
1. Carilah usaha dry cleaning di laundry komersial dan hotel yang memiliki Laundry
Departement.Untuk hotel, dapat mengacu pada pengelaman selama training (praktik kerja
lapangan)
2. Bandingkan persamaan dan perbedaan mesin-mesin dan cara yang digunakan dalam proses
dry cleaning, antara laundry komersial dan laundry hotel.
3. Buatlah ringkasan
4. Guru akan menilai hasil rangkuman

Mutia Herlian Nursal.SST

23

RANGKUMAN

1. Pencucian (washing) adalah proses pencucian dengan menggunakan detergen dan mesin
cuci

2. tujuan pencucian :

1. Menghilangkan noda atau kotoran.

2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman.

3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan.

4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.

5. Menjaga warna cucian tetap cemerlang.
3. Bahan – bahan pencuci yang digunakan di laundry mempunyai sifat, karakteristik kimia

dan fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya baik yang berupa bubuk (powder)
ataupun cairan (liquid). Dalam produk yang dipasarkan mempunyai nama / merek yang
berbeda namun mempunyai bahan dasar yang sama
4. Hasil, biaya dan efisiensi pencucian merupakan keseimbangan antara hal-hal berikut
:Mechanical Action,Chemical Action. ,Temperatur.Time.
5. Proses pencucian berdasarkan jenis bahan pencuci, peralatan maupun tahapan proses
pencucian, terdapat tiga macam proses pencucian yaitu:

 Proses pencucian dengan tangan (hand wash process)
 Proses pencucian dengan mesin cuci (laundry process)
 Proses pencucian cuci kering (dry cleaning process)

Mutia Herlian Nursal.SST

25

TEST FORMATIF

A. PILIHAN GANDA

1. Pengertian dari dry cleaning adalah.....
a. Mencuci basah atau menggunakan detergen dan air sehingga hanya menggunakan bahan kimia
tertentu dan alat khusus untuk membersihkan pakaian
b. Mencuci kering atau menggunakan detergen dan air sehingga hanya menggunakan bahan kimia
tertentu dan alat khusus untuk membersihkan pakaian.
c. Mencuci kering atau tanpa menggunakan detergen dan air sehingga hanya menggunakan bahan
kimia tertentu dan alat khusus untuk membersihkan pakaian.
d. Mencuci basah atau tanpa menggunakan detergen dan air sehingga hanya menggunakan bahan
kimia tertentu dan alat khusus untuk membersihkan pakaian.

2. Manfaat dari dilakukannya laundry adalah....... (kecuali)
a. Bahan pakaian yang dicuci dengan teknik Dry Cleaning umumnnya cenderung lebih awet dan
tidak mudah kusut.
b. Dibandingkan dengan proses pencucian biasa maupun laundry, waktu yang dibutuhkan untuk
mencuci pakaian dengan metode Dry Cleaning biasanya relatf lebih lama
c. Proses pencucian dengan Dry Cleaning yang diterapkan pada bahan pakaian tertentu terbukti
efektif untuk meminimalisir terjadinya penyusutan kain.
d. Bahan solvent yang sudah pernah dipakai untuk mencuci pakaian untuk mencuci pakaian dengan
teknik Dry Cleaning dapat di suling kembali untuk menghasilka solvent murni.

3. Perbedaan proses Laundry & Dry Clean terletak pada....
a. Keterlibatan air
b. Penggunaan Ironing Board
c. Penggunaan Setrika/Iron
d. Penggunaan Gantungan/Hanger

4. Apakah pakaian pada gambar ini sesuai untuk menggunakan teknik dry cleaning?

Mutia Herlian Nursal.SST

26

a. Ya
b. Tidak
c. Kurang Tahu
d. Tidak sesuai
5. Apakah pakaian pada gambar ini sesuai untuk menggunakan teknik dry cleaning?

a. Ya
b. Tidak
c. Kurang Tahu
d. Tidak sesuai
6. Tujuan dari dilakukannya pencucian adalah sebagai berikut.... (kecuali)
a. Membersihkan pakaian
b. Terbebas dari kuman
c. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan
d. Mencegah agar pakaian cepat rusak

Mutia Herlian Nursal.SST

7. Mesin yang berfungsi sebagai mesin pemeras disebut 27

a. Washing machine

b. Extractor machine

c. Pressing machine

d. Drying tumbler

8. Jenis pengotor seperti gula, garam, sari buah dan lain - lain termasuk golongan ...

a. Kotoran yang dapat dicairkan

b. Kotoran yang dapat disabun

c. Kotoran yang harus diemulsikan

d. Kotoran yang mudah larut dalam air

9. Pada tahapan final finse biasanya ditambahkan ... Untuk jenis cucian Terry linen agar serat kain

menjadi lentur dan lembut.

a. Sour

b. Starch

c. Chlorine

d. Softener

10. Berikut ini yang bukan merupakan peralatan laundry atau laundry machine adalah

a. Washing machine

b. Extractor machine

c. Drying tumbler

d. Pail

B. ESSAY
1. Jelaskan pengertian proses pencucian ?
2. Jelaskan manfaat proses pencucian ?
3. Sebutkan 5 bahan- bahan pencucian ?
4. Sebutkan 3 macan alat-alat proses pencucian ?
5. Jelaskan proses pencucian dengan metode dry cleaning ?

Mutia Herlian Nursal.SST

28

PENUTUP

Dalam buku Laundry bagian kedua, disemester 2 kelas XII ini mebahas mengenai Pencucian
(washing) adalah proses pencucian dengan menggunakan detergen dan mesin cuci adapun tujuan
pencucian :

1. Menghilangkan noda atau kotoran.
2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman.
3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan.
4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
5. Menjaga warna cucian tetap cemerlang.
Bahan – bahan pencuci yang digunakan di laundry mempunyai sifat, karakteristik kimia dan fungsi
yang berbeda antara satu dan lainnya baik yang berupa bubuk (powder) ataupun cairan (liquid). Dalam
produk yang dipasarkan mempunyai nama / merek yang berbeda namun mempunyai bahan dasar yang
sama. Hasil, biaya dan efisiensi pencucian merupakan keseimbangan antara hal-hal berikut :Mechanical
Action,Chemical Action. ,Temperatur.Time. Proses pencucian berdasarkan jenis bahan pencuci,
peralatan maupun tahapan proses pencucian, terdapat tiga macam proses pencucian yaitu:

 Proses pencucian dengan tangan (hand wash process)
 Proses pencucian dengan mesin cuci (laundry process)
 Proses pencucian cuci kering (dry cleaning process)

Diharapkan modul Laundry kelas XII semester 1 ini bisa menjembatani pembelajaran di kelas
berikutya yang akan membahas mengenai menerapkan pengemasan dan menyimpan Linen dan guest
Laundry.

Mutia Herlian Nursal.SST

DAFTAR PUSTAKA
1. Mega Nanda,Indhira.Laundry.2019.Bogor: Yudhistira
2. Parantika Solihin,Asep.Laundry. 2019.Jakarta: Erlangga
3. http://bahanlaundry,com
4. http://mesinlaundry.com

29
Mutia Herlian Nursal.SST

GLOSARIUM

Alkali : merupakan formulasi khusus yang digunakan sebelum
proses penyabunan dengan deterjen yang berguna
Bon GO melepaskan noda, kotoran, minyak dari kain sehingga
Checker rack menghasilkan kualitas cucian yang baik.
Chlorine Bleach, Sodium Hypochloride
: Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft
drink, ‘teh. Dll

: meja checker untuk memilah-milah dan merapikan
pakaian yang sudah diproses

: Cairan pengelantang yang memberikan kekuatan
pemutih istimewa yang aman bagi cucian putih

Brush : Sikat yang digunakan untuk menyikat kerah pakaian
yang sangat kotor maupun noda-noda yang lain

Dry Cleaning : Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang
mewah, seperti baju pesta atau jas dan bahan yang
dry cleaning process tidak tahan jika dicuci dengan air, seperti wol, sutera
Drying Tumbler dan bahan lain yang tipis.
Emulsifier
: proses pencucian dengan menggunakan media solvent
Extractor Machine untuk membersihkan kotorannya

: Mesin ini digunakan untuk mengeringkan pakaian
yang sudah diperas

: Larutan pengemulsi guna membantu deterjen
mengangkat noda minyak, lemak dan noda lainya pada
kain katun, polyester baik itu linen, uniform khususnya
pakaian dapur maupun guest laundry

: Mesin ini berfungsi sebagai mesin pemeras. Pada
proses pemerasan ini pakaian akan diputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga air yang membasahi

Mutia Herlian3N0ursal.SST

31

Flat Work Ironer/Mangler pakaian akan tersedot keluar dan pakaian menjadi
lembap
: Mesin ini sering juga disebut dengan Roller, Ironer.
Digunakan untuk mengepress bahan yang berbentuk
lembaran, seperti sheet (sprei), pillow case (sarung
bantal), taplak meja (table cloth), napkin (serbet

hand wash process : proses pencucian yang keseluruhan prosesnya
dilakukan dengan menggunakan tangan

InkGO : Menghilangkan noda tinta, lumut, obat-obatan, darah,
bekas Buah

laundry process : proses pencucian untuk cucian dengan tingkat kotoran
ringan

Marking Machine : Mesin ini digunakan untuk memberi tanda (marker)
pada semua cucian yang akan dicuci agar tidak tertukar
antara pemilik yang satu dengan yang lain

Measuring cup Measuring cup : gayung pengukur digunakan untuk menakar bahan
pembersih yang akan digunakan dalam proses
pencucian

Oxygen Bleach, Oxy Bleach, Hydrogen : Cairan pengelantang yang diformulasikan khusus

Perocide untuk melepaskan noda, kotoran dari bahan tekstil

alami, sintetis dan katun, polyester berwarna dan tidak

memudarkan material / tekstil

Pail : Alat ini digunakan untuk memisah-misahkan cucian
(pakaian) yang telah diberi tanda

Pressing Machine : Mesin pelicin/press/setrikaan
Qwik GO
: Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu,
RustGo ice cream, susu, bumbu-bumbu salad.
Softener
: Menghilangkan noda seperti karat

: Cairan kental berwarna mengandung pelembut
kationik bersifat pembunuh bakteri untuk semua katun,
sintetis, wool sehingga menjadi lembut, halus, harum

Mutia Herlian Nursal.SST

32

Solvent dan pakaian dapat disetrika dengan mudah. Istilah lain
Starch adalah Gliserin cair.
Spatula : sejenis minyak dengan nama lain perklone /
Spooting Board Machine perkloroetheline / tetra-cloroetheline
: jenis kanji yang berguna membuat pakaian, linen
Sour menjadi kaku (kerahbaju, pergelangan tangan, napkin,
table cloth ) dan licin setelah disetrika / pressing
Table Linen : Alat seperti kape yang digunakan untuk membersihkan
TarGO noda-noda pada pakaian
Washing : Mesin ini digunakan untuk menghilangkan noda-noda
Washing Machine pada pakaian dengan memakai berbagai jenis spot
Washing Net removal. Sistem kerja dari mesin dengan memakai
Water steam, penghisap (vacuum), dan angin penyemprot
Water Hardness / Conditioner (kompresor
: Cairan penetral multiguna yang diformulasi untuk
menetralisir sisa, bau detergent, chlorine, kadar alkali
pada saat proses pencucian baik dalam larutan dingin
maupun hangat
: Biasanya table linen/meja linen ini ditempatkan di
depan mesin flat work ironer

: Menghilangkan noda seperti crayon ( pastel ).

: proses pencucian
: Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis. Akan

tetapi, masih banyak mesinmesin lama yang
dioperasikan secara manual

: Jala (net) yang digunakan untuk membungkus pakaian
yang sangat sensitife seperti sutera, dasi dan pakaian
yang akan dicuci dengan cara dry cleaning

: Media utama dalam pelepasan kotoran dari
material ( pakaian / linen ).

: bahan kimia yang berguna untuk menetralkan kadar air
yang mengandung zat besi

Mutia Herlian Nursal.SST

BIODATA PENULIS 32

Nama : Mutia Herlian Nursal.SST
Tempat Tanggal Lahir : Pekan Sabtu, 11 Januari 1991
Alamat Rumah : Tanjung Gadang Rumah Kenagarian Tanjung
Gadang,Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima
Alamat Pekerjaan Puluh Kota - SUMBAR
Telepon : SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH
Email : 082387507847
Bidang Keahlian : [email protected]
: PERHOTELAN

RIWAYAT PENDIDIKAN

D4 MANAJEMEN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG , LULUS TAHUN 2014

PENGALAMAN KERJA

Guru Produktif Perhotelan SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH 2015 – Sekarang
Instruktur Universitas Sahid 2016 - sekarang

33
Mutia Herlian Nursal.SST


Click to View FlipBook Version