1
DAFTAR ISI A. Kata Pengantar B. Daftar Isi C. Candi Gayatri a. Deskripsi umum Candi Gayatri b. Bagian Candi Gayatri: Induk Perwara c. Bagian Candi Gayatri: Bangunan Perwara ke-2 d. Bagian Candi Gayatri: Bangunan Perwara ke-3 e. Sejarah Candi Gayatri f. Fungsi Candi Gayatri g. Mitos Candi Gayatri h. Alamat Candi Gayatri E. Mbalung Kawuk a. Biodata Kak Petruk b. Kisah Awal Kak Petruk c. Pengalaman Hidup Kak Petruk d. Arti Pramuka Bagi Kak Petruk e. Pramuka Di TULUNGAGUNG Menurut Kak Petruk a. Fasilitas Mbalong Kawuk b. Lokasi Mbalong Kawuk c. Tentang Mbalong Kawuk d. Mitos Mbalong Kawuk e. Dampak Mbalong Kawuk D. Kak Petruk Pramuka DAFTAR ISI 2 6 7 9 9 9 10 10 10 13 14 15 16 16 18 19 19 20 20 5 11 17 4 2
DAFTAR ISI F. Kali Ngrowo G. Reog Kendang a. Lokasi Kali Ngrowo b. Sejarah Kali Ngrowo c. Kegunaan Kali Ngrowo d. Kondisi Kali Ngrowo Sekarang e. Mengenal Kali Ngrowo 3 DAFTAR ISI a. Apa Itu Reog Kendang ? b. Sejarah Reog Kendang c. Teknik Permainan Reog Kendang d. Reog Kendang Di Tulungagung H. Lodho Pedes a. Kisah Makanan Lodho b. Lokasi Ayam Lodho Di Tulungagung c. Resep Ayam Lodho Tulungagung I. Profil Pengurus Majalah J. Profil Penyusun Majalah L. Daftar Pustaka 21 22 24 25 26 28 29 31 32 34 35 36 38 39 43 44 27 33 21 K. KATA PENUTUP
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan majalah yang kami susun dalam beberapa pekan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota redaksi yang telah berkerja keras sebaik mungkin dan semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan majalah ini. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru yang telah mendukung dan semua orang yang telah mengapresiasi kami dalam penyusunan majalah ini. Kami selaku penyusun majalah juga sangat menyadari bahwa karya yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan majalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk membenahi kekurangan dan kesalahan sehingga menjadikannya lebih baik. Majalah yang telah kami susun dalam beberapa pekan ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik dan dapat dinikmati masyarakat luas. Kami selaku penyusun majalah berharap bahwa dengan adanya majalah yang kami buat ini dapat menginspirasi masyarakat supaya dapat lebih mengenali dan mencintai kearifan lokal yang ada di Kabupaten Tulungagung. Tidak hanya masyarakat lokal yang menjadi target majalah kami, tetapi juga masyarakat di luar sana, agar budaya dan tradisi serta peninggalanpeninggalan sejarah yang dimiliki Kabupaten Tulungagung dapat dikenal luas oleh sebagian besar masyarakat di luar Tulungagung dari berbagai kalangan. Dalam majalah ini kami mencoba untuk mengulas tentang budaya, tradisi, serta peninggalan-peninggalan yang ada di Kabupaten Tulungagung, dan seputar informasi yang dapat menambah wawasan masyarakat tentang Kabupaten Tulungagung. Informasi yang kami dapatkan melalui beberapa wawancara dan riset dari media massa. Kebudayaan Tulungagung yang begitu indah layak dilestarikan supaya dapat dinikmati oleh generasi berikutnya. Dengan adanya majalah ini kami juga ingin menarik generasi muda untuk lebih perhatian pada warisan budaya yang sudah ada. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berkenan menerima dan menikmati karya yang sudah kami buat. Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila ada kurang lebihnya kami mohon maaf. Terimakasih Tuhan memberkati. KATA PENGANTAR 4 Redaktur Pelaksana, Elvina Dhea Christiffany
C A N D I G A Y A T R I M E R U P A K A N C A N D I B E R C O R A K B U D D H A Y A N G M E N J A D I S A L A H S A T U P E N I N G G A L A N B E R S E J A R A H D I T U L U N G A G U N G 5
Candi Gayatri adalah sebuah reruntuhan Candi Buddha yang berada di wilayah Dusun Boyolangu, Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa timur, Indonesia. Candi Boyolangu merupakan kompleks percandian yang terdiri dari tiga bangunan Perwara masing-masing bangunan menghadap ke barat. Bangunan ini ditemukan kembali oleh masyarakat pada tahun 1914 dalam timbunan tanah. 6
Bangunan pertama disebut dengan bangunan induk perwara, karena ukurannya yang paling besar dibandingkan dengan bangunan lainnya, selain itu letak bangunan ini yang berada ditengah yang mendasari bangunan ini disebut sebagai induk perwara. Di dalam bangunan ini terdapat sebuah sempalan arca wanita Buddha dan beberapa umpak yang berukuran besar. Kondisi arca sudah tua dan rusak, namun masih terlihat baik. Bangunan induk perwara terdiri dari dua teras berundak yang hanya tinggal bagian kakinya. Bentuk bangunan berdenah bujur sangkar dengan panjang dan lebar 11,40 m dengan sisa ketinggian kurang lebih 2,30 m (dengan mengambil sisi selatan). 7
Dalam bangunan induk terdapat sebuah sempalan arca wanita Buddha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena vandalisme. Bentuk arca menggambarkan perwujudan Dhyani Buddha Wairocana dengan duduk diatas padmasana berhias daun teratai. Sikap tangan arca adalah Dharmacakramudra badan arca dan padmasana tertata halus dengan gaya Majapahit. Oleh para Ahli arca ini terkenal dengan nama Gayatri. Gayatri adalah salah satu ke empat anak Raja Kertanegara (Singosari) yang kemudian dikawin Raden Wijaya (Majapahit). Masa hidupnya Gayatri terkenal sebagai pendeta wanita Buddha (Bhiksuni) masa Kerajaan Majapahit dengan Gelar Rajapadni. Sedangkan jumlah umpak pada bangunan perwara ini, sebanyak tujuh buah dengan dua umpak berangka tahun 1291 saka (1369 M) dan 1322 M saka (1389 M). Dengan adanya umpak-umpak tersebut diduga bangunan Candi Boyolangu dahulunya memakai atap, mengingat fungsi umpak pada umumnya sebagai penyangga tiang bangunan. 8
Bangunan perwara yang kedua berada di selatan bangunan induk. Keadaan bangunan hanya tinggal bagian kaki dan berdenah bujur sangkar dengan ukuran panjang dan lebar 5,80 m. Adapun bangunan perwara ke tiga berada di utara bangunan induk perwara. Kondisi bangunan sudah runtuh dan berdenah bujur sangkar dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 5,80 m. Sejarah Singkat! Berdasarkan angka tahun pada kedua umpak bangunan induk perwara (1369 -1380 m), maka di duga Candi Boyolangu dibangun pada zaman Majapahit masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1359-1389m). Sedangkan sifat, nama dan tempat bangunan disebutkan dalam kitab kesusastraan Nagarakertagama karangan Empu Prapanca (masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk), bahwa di Boyolangu terdapat bangunan suci (candi) beragama Buddha dengan nama Prajnaparamitapuri ("kesempurnaan dalam kebijaksanaan"). 9
Adapun fungsi Candi Boyolangu di duga sebagai tempat pemuliaan atau pemakaman abu Gayatri. Dalam pemuliaan tersebut Gayatri diwujudkan sebagai Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap tangan Dharmacakramudra. Fungsi Candi Mitos Candi Menurut penuturan warga, konon katanya kepala arca candi Gayatri tak jarang mengangguk sendiri. Tak jarang pula ada yang melihat arca candi ini mengedipkan mata atau bahkan menangis. Let's go there! Setelah membaca tentang Candi Gayatri, Ayo sekarang giliran kalian untuk mengunjunginya! Alamatnya berada di Boyolangu, Kec. Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Tidak ada alamat rinci yang disertakan, kalian bisa menggunakan Maps untuk menuju kesana, atau apabila sudah berada di Boyolangu, Kalian bisa bertanya pada penduduk sekitar. Jam Operasionalnya berkisar antara pukul 8.00 Pagi - 14.00 Siang. 10 Funfact! Candi Gayatri masih memilili keterkaitan dengan Candi Sanggaran yang juga berlokasi di Tulungagung lho! Candi Sanggrahan, Boyolangu, Tulungagung
KISAH INSPIRATIF PROFIL LATAR BELAKANG Per jalanan hidup Kak Pet ruk di Pramuka 11 SEJARAH PRAMUKA DI INDONESIA
12 Fakta sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia memiliki andil yang besar dalam keberadaan dan perkembangan gerakan kemerdekaan Indonesia serta keberadaan dan perkembangan pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan Pramuka terlihat ada dorongan dan semangat persatuan, namun ada juga tanda-tanda organisasi Bhinneka. Kepramukaan di Indonesia bermula sebagai cabang dari “Nederlandsche Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912, yang memiliki divisi tersendiri pada saat pecahnya Perang Dunia I, sebelum berganti nama menjadi “Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging” (NIPV) pada tahun 1916. SEJARAH PRAMUKA DI INDONESIA Organisasi Pramuka yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; didirikan pada tahun 1916 atas prakarsa SP Mangkunegara VII. Gerakan Pramuka sebenarnya sebangun dengan gerakan nasional sebagaimana tersebut di atas, hal ini dapat dilihat dari adanya “Padvinder Muhammadiyah” yang berganti nama menjadi “Hizbul Wathan” (HW ) pada tahun 1920; “Nationale Padvinderij” didirikan oleh Budi Utomo”; Syarikat Islam mendirikan “Sharia Islam Afdeling Padvinderij”, kemudian berubah menjadi “Syarika Islam Afdeling Pandu”, lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesiach Nationale Padvinders Organisatie ( INPO) didirikan oleh pemuda Indonesia.
BIODATA KAK PETRUK PRAMUKA 13 Sumani Al Sihmadi Petruk atau yang biasa dipanggil dan dikenal orang dengan nama Kak Petruk, adalah salah satu tokoh gerakan pramuka yang lahir pada 20 Februari 1940 di Trenggalek, Jawa Timur, dan sekarang menjabat sebagai andalan kwartir cabang urusan sarana prasarana gerakan pramuka. Beliau telah menekuni kegiatan pramuka selama 61 tahun. Sejak 14 Agustus 1961 yaitu sejak lahirnya gerakan pramuka, beliau menekuni kegiatan pramuka dikarenakan pribadinya sejak kecil yang suka bermain dan suka tantangan. Funfact! Tahun 2023, tepat 3 hari setelah perilisan majalah ini, Kak Petruk akan berumur 83 tahun lho! Juga, Ia sudah berkontribusi di dalam dunia Pramuka Tulungagung selama 61 tahun! Wih Keren banget ya!
Selain dikarena hobinya, juga terdapat cerita bagaimana awal Kak Petruk menekuni kegiatan pramuka , yaitu ketika tahun 1961 Pak Lik dari Kak Petruk (Om dalam Bahasa Indonesia) menjadi komandan Koramil di daerah Jember. Sebelum 14 Agustus, anggota pramuka dipimpin oleh anggota angkatan yang kemudian Pak Lik dari Kak Petruk menyuruh beliau untuk memimpin anggota pramuka dan mengikuti kegiatan pramuka. KISAH AWAL KAK PETRUK DALAM MENEKUNI KEGIATAN PRAMUKA Jember, 1961 14
Pada 1962 Kak Petruk kembali ke rumah ayahnya yang berada di Karangrejo, dan beliau mengikuti program pemerintah dalam merebut Irian Barat, yaitu perekrutan sukarelawan untuk merebut kembali Irian Barat di Papua. Pada 1962 juga Kak Petruk memiliki 10 orang teman yang mempunyai hobi/kegiatan yang sama, kegiatan-kegiatan yang penuh tantangan. Mereka mengadakan kegiatan perjalanan dari Karangrejo ke Pantai Popoh jalan kaki. Kak Petruk pernah ditawarkan oleh temannya untuk membina kegiatan pramuka di SMP 1 Sumbergempol pada tahun 1983. Dan beliau menerima tawaran tersebut. Kak Petruk pernah mengikuti Jambore Nasional 3 sampai 4 kali, di Jakarta, Cibubur, dan di Bandung. PENGALAMAN HIDUP KAK PETRUK 15 PEMBINA PRAMUKA MENURUT KAK PETRUK Apabila Guru adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, Pembina Pramuka lebih dan lebih diatasnya. Mereka tidak menerima upah sepersen pun saat melakukan pembinaan. Jadi Pembina Pramuka melakukan tugasnya dengan Tulus Ikhlas.
Arti Pramuka bagi Kak Petruk adalah dunia pendidikan yang ke 3, yaitu pendidikan dari alam. Ketika pendidikan yang pertama adalah dari Orang Tua, dan yang kedua adalah dari Pembelajaran di Sekolah, giliran yang ketiga, yaitu Pramuka. Pramuka memberikan tuntunan dan binaan untuk menjadi manusia yang mandiri, sesuai dengan kegiatannya yang selalu dilakukan di alam terbuka. ARTI "PRAMUKA" BAGI KAK PETRUK PRAMUKA DI TULUNGAGUNG MENURUT KAK PETRUK Menurut kak Petruk Perkembangan pramuka di Tulungagung berada pada tingkatan yang "sedang-sedang" saja, tidak maju dan tidak mundur, dikarenakan banyak siswa-siswi yang kurang simpati akan gerakan pramuka. Juga banyak tokoh pramuka di Tulungagung yang sudah tidak ada. 16
17
DESTINASI WISATA MBALONG KAWUK KISAH TERBENTUKNYA MBALONG KAWUK FASILITAS YANG TERSEDIA Mbalong kawuk merupakan salah satu destinasi wisata yang tengah digandrungi masyarakat karena lokasinya yang asri serta memiliki view yang sangat menarik dan memiliki destinasi kuliner Dulu, tempat sebelum berdirinya wisata Mbalong kawuk ini dianggap angker karena tempatnya yang sepi dan jarang dijamah manusia. Tempatnya yang rimbun dan banyak ditumbuhi pohon-pohon besar, semakin mendukung kesan seram dan wingit yang ada di sana. Kemudian untuk memecahkan stigma angker yang berkembang di kalangan masyarakat, pemerintah dan warga sekitar memiliki inisiatif untuk membangun tempat ini supaya menjadi tempat yang berguna dan memiliki daya pikat bagi masyarakat luas. Ternyata upaya tersebut berbuah manis, sekarang stigma angker yang ada di sana sudah berhasil di tepis karena berhasil menjadi tempat wisata yang digemari masyarakat dari berbagai kalangan. 1. Tempat Makan/Kuliner 2. Tempat Memancing Ikan (Sungai) 3. Rest area 4. Playground untuk anak anak 5. Mushola 6. Toilet 18 Wisata mbalong kawuk menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk melepas penat dan menghabiskan waktu bersama keluarga karena di tempat ini memiliki view yang unik. Dengan memanfaatkan lahan di tepi persawahan yang udaranya sejuk tempat ini terasa sangat asri dan nyaman. Walaupun memiliki konsep wisata alam fasilitas yang dimiliki juga tidak kalah menarik. Destinasi kuliner yang ada di sini juga wajib dicoba. Jam Operasi: 24 Jam Jam Operasi Pedagang: 8 Pagi - 11 Malam 18
WISATA MBALONG KAWUK ITU ADALAH TAMAN DITENGAH PERSAWAHAN YANG DI SEKITARNYA BANYAK PEDAGANG DAN MEMILIKI FASILITAS LAIN UNTUK PARA PENGUNJUNG. WISATA MBALONG KAWUK TERLETAK DI DESA SUMBEREJO KULON, KECAMATAN NGUNUT. WISATA INI DI BUKA PADA TAHUN 2018. DULU TEMPAT WISATA MBALONG KAWUK ADALAH TEMPAT YANG DIANGGAP ANGKER DAN SEPI KARENA TIDAK TERAWAT DAN PADA JAM 9 MALAM KEATAS TEMPAT TERSEBUT SELALU SEPI. TEMPAT INI JARANG DI JAMAH MANUSIA SAAT MENJELANG MALAM. JADI UNTUK MENGUBAH CITRA TEMPAT TERSEBUT, MASYARAKAT MENGUBAH TEMPAT TERSEBUT MENJADI TEMPAT WISATA YANG MEMPUNYAI VIEW YANG BAGUS UNTUK PARA WISATAWAN . TENTANG MBALONG KAWUK LOKASI TENTANG 19 TULUNGAGUNG DIKENAL SEBAGAI KOTA CETHE ALIAS KOTA KOPI. MAKANYA BELUM Fun AFDOL KALAU BELUM COBA NGOPI DI MBALONG KAWUK. JANGAN LUPA MAMPIR YA! fact!
MBALONG KAWUK DAMPAK POSITIF MITOS M I T O S Y A N G A D A D A N D A M P A K Y A N G D I T I M B U L K A N D A R I Mitos yang berkembang adalah orang-orang disana menganggap ada kehadiran sosok yang bernama Mbah Kawuk. Selain itu, juga terrdapat pohon besar yang dipercaya angker. 20 1. Masyarakat yang berdagang disekitar lokasi tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 2. Sungai di sana menjadi lebih terawat. 3. Memberdayakan ekonomi yang kreatif dan Pemberdayaan masyarakat. DAMPAK NEGATIF Banyaknya sampah-sampah bekas makanan dari pengunjung yang tidak di buang pada tempatnya, mengakibatkan pencemaran lingkungan. Di Desa Sumberejo Kulon terdapat 3 punden, yaitu: 1. Punden yang bernama Ndrio Kusumo 2. Punden yang bernama Mbah Kawuk yang berada di Mbalong kawuk daerah selatan, daerah persawahan 3. Punden yang bernama Punden jambu yang berada disebelah paling utara desa Sumberejo Kulon Selanjutnya, apa saja dampak dari Mbalong Kawuk sendiri? Yuk kita lihat!
21
Kali ngrowo adalah sungai yang melewati dan membagi kota Tulungagung. Sungai inilah yang telah memberi berkah dalam jangka waktu yang panjang, dan juga membawa bencana banjir tahunan. Banjir pada sungai Ngrowo dikarenakan peningkatan debit air di daerah Rawa Kuno yang baru saja berakhir pada pertengahan 1980an, ketika Rantai dan Persentase Niyama II berhasil dibangun melalui Pegunungan Kapur Selatan untuk mengalirkan air rawa ke Samudra Indonesia. Dulu, Pemerintah Hindia Belanda mempelopori pembangunan Dam Cluwok dan Sumber Gayam untuk mengendalikan perairan glasial sungai di Trenggalek ke Rawa Kuno. 22
Saat itu, Pemerintah pendudukan Jepang membangun Terowongan Niyama I, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dalam pembuatannya. Momentum pada pertengahan 1980-an berhasil mengakhiri istilah "Kota Banjir" untuk Tulungagung, yang dulunya merupakan wilayah subsisten banjir besar setiap tahunnya, yang sebagian besar dikelilingi oleh sungai Ngrowo. Oleh karena itu, Sungai Ngrowo bisa dianggap sebagai "waktu sejarah" di daerah ini, dalam artian mengukir sejarah panjangnya. 23 Gambaran Kondisi Masyarakat Tulungagung saat kerja "Romusha" untuk pembangunan Terowongan Niyama. Sekarang sudah tau kan, sepenggal dari Sejarah Kali Ngrowo. Yuk kita bahas yang lain!
Perubahan nama dari Ngrowo menjadi Tulungagung terjadi sekitar tahun 1901, pada masa pimpinan Bupati Raden Tumenggung Patowidjonama ini sesuai dengan karakter ekologis beberapa bagian masa lalu kota Tulungagung, terutama di sub-wilayah selatan, yang merupakan rawa kuno. Nama tersebut juga digunakan untuk menyebrangi kota yang sedang booming di Brantas Bengawan, yaitu "Rawa Kali" atau "Kali Ngrowo", yang merupakan sungai kuno. makna dari nama kali ngrowo ini sekarang tidak banyak dikenali oleh generasi muda Tulungagung itu sendiri. Nama Swamp atau nama varian "Ngrowo" kemudian digunakan untuk memberi nama salah satu Kadipaten dan Katumbungan di wilayah Tulungagung, selain Kalangbret. 24 Tempat Observasi Funfact! Ruang untuk mewadahi keberagaman Masyarakat
25 Kali Ngrowo Sekarang Para pecinta lingkungan menduga air di Sungai Ngrowo yang membelah kota Tulungagung di Jawa Timur itu tercemar limbah sehingga membahayakan kesehatan lingkungan karena bisa meresap ke dalam tanah dan bercampur dengan air dari sumur warga di sekitar bantaran sungai. "Dengan banyaknya biota sungai yang kini punah, pencemaran yang terjadi sudah mencapai tingkat kritis," kata Mohamad Ichwan, Direktur Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi di Tulungagung, Jumat. Ia menjelaskan, tingkat pencemaran sungai ditunjukkan dengan dominasi biota yang mampu bertahan hidup di air tercemar, yakni ulat sutera (tubifex sp), remis (unionidae) dan moss clawfish. Selain itu, banyaknya tanaman eceng gondok menandakan kualitas air sungai telah tercemar oleh sampah anorganik.
26 Mengenal Taman Kali Ngrowo Tulungagung Taman di pinggiran kali Ngrowo dengan panjang 6,7 km dan luas 2,68 hektar. Taman ini memiliki berbagai fasilitas menarik bagi para wisatawan. Jogging track, arena bermain anak, lintasan skateboard, warung makan, dan kafe adalah fasilitas yang bisa kita nikmati di sini. APA ITU tAMAN KALI NGROWO?
27
28 Reog kendang adalah kesenian tradisional dari Kabupaten Tulungagung. Reog kendang menghasilkan irama tetabuhan perkusi gembluk (kendang) yang bertalu-talu dan terkadang diselingi suara sompret (terompet). Reog semakin atraktif ditingkahi tari-tarian. Reog Kendang menjadi tarian khas Tulungagung, yang tergolong tarian kelompok dengan jumlah penari 6,sesuai jumlah properti kendang atau bisa lebih. Tarian ini menggunakan kendang sebagai properti utamanya, Rendang yang berjumlah enam diantaranya Kendang 1, Kendang 2, Trinting, Imball, Imbal 2 dan Keplak. Musik yang digunakan pada kesenian Reog Kendang menggunakan perkusi Gamelan Reog seperti Selompet Cong, Kenong, Kempul, dan tanpa menggunakan Angklung tetapi bunyi tetabuhan kendang yang di bawa oleh penan masin dapat di dengarkan, Selain itu juga terdapat nyanyian campursari yang lama.
Ada beberapa sumber yang menyebutkan asal usul dari reog Tulungagung. Di antaranya yang penulis peroleh dari sumber di internet, menyebutkan reog Tulungagung merupakan produk kesenian asli dari prajurit-prajurit Majapahit karena dari busana yang dikenakan sampai sekarang adalah ciri-ciri Majapahit. Ada Supit Urang, Merah Putih, dan itu merupakan lambang29 lambang kerajaan Majapahit. Wilayah Tulungagung atau dahulu jaman Majapahit dikenal dengan nama Boyolangu merupakan tempat pendadaran atau latihan prajurit– prajurit Majapahit. Tulungagung adalah tempat tinggal dan terbunuhnya Pangeran kalang putra Raja Brawijaya dari selir atau jaman dahulu disebut Lembu Peteng.
30 Singkat cerita setelah para prajurit latihan perang dan untuk mengurangi kepenatan maka diciptakanlah sebuah kesenian reog yang dimainkan oleh para prajurit dan diiringi gamelan. Berbeda dengan reog Ponorogo, reog Tulungagung memainkan gendang yang berbeda beda ukurannya dan ditabuh/ dipukul berirama oleh 6 orang atau lebih sambil menari- nari. Semakin kencang pukulan kendang maka permainan semakin ramai. Tujuan awal dari kesenian ini adalah murni hiburan bagi prajurit Majapahit yang kelelahan dari latihan atau sehabis berperang. Setelah barang-barang diserahkan maka para prajurit mundur/ lengser. Terciptalah gerak patetan. Setelah barang-barang diteliti para prajurit melingkar menyaksikan, maka tercipta joget lilingan. Setelah dinyatakan cocok terima barang-barang itu para prajurit kaget terciptalah joget mindak Kecik noleh kanan noleh kiri. Para prajurit memuncak kegirangannya.
Gerakan-gerakan pada tarian Reog Kendang lebih banyak menggunakan gerakan kaki yang serempak dalam berbagai variasi. Selain gerakan kaki juga gerakan badan, pundak, leher, dan kepala yang disertai dengan mimik muka yang ekspresif. Sambil menari, penari juga harus memainkan kendang mereng selaras dengan musik pengiringnya. Dalam Tarian Reog Kendang ini, ternyata gerakan yang dihasilkan penari juga dibedakan beberapa jenis, diantaranya seperti gerak baris, gerak sundangan, gerak andul, gerak menthokan, gerak gedjoh bumi, gerak ngongak sumur, gerak midak kecik, gerak lilingan, gerak kejang dan gerak bari. 31 TEKNIK PERMAINAN REOG KENDANG Reog Kendang ini juga merupakan ikon dari Tulungagung lho. Dimana ada kata Tulungagung pasti langsung muncul kata reog Kendang! Jadi semakin tertarik kan dengan Reog Kendang? Funfact!
Pada zaman sekarang, pemuda sudah jarang tertarik dengan kesenian-kesenian tradisional. Dikarenakan pengaruh dari budaya-budaya luar Indonesia yang semakin lama semakin banyak di tanah air ini. Tanpa kita sadari, budaya-budaya tersebut mengikis minat para generasi muda Indonesia terhadap kesenian dan budaya tradisional. Di Tulungagung sendiri masih ada generasi muda yang masih meminati kesenian reog kendang. Terbukti dari ekstrakurikuler sekolah-sekolah yang menggunakan kesenian Reog Kendang sebagai media kesenian tradisional mereka. Adapun lomba-lomba maupun festival yang menampilkan kesenian Reog Kendang sebagai salah satu pengisi acara mereka. Namun, jika kita bandingkan dengan peminatnya yang dulu, jelas sudah berbeda dan condong mengarah ke jumlah yang lebih sedikit. Apabila hal tersebut terus berlanjut, bagimana generasi kita di masa depan? Apakah mereka masih akan mengenal dan Reog Kendang? Jika bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi? Terima budaya baru yang baik dari luar, tetapi jangan lupa untuk tetap melestarikan budaya asli kita! 32 REOG KENDANG DI TULUNGAGUNG Penampilan Reog Kendang di SMAK St. Thomas Aquino Tulungagung
LODHO PEDES LODHO PEDES LODHO PEDES 33 TULUNGANGUNG TULUNGANGUNG TULUNGANGUNG
Ayam lodho dimasak dengan cara memanggang ayam kampung hingga empuk, lalu direbus dalam kuah dari santan dan bumbu-bumbu lainnya. Umumnya disajikan dengan sega gurih atau nasi gurih (sejenis nasi uduk). Ayam lodho adalah salah satu hidangan dari daging ayam yang berasal dari Tulungagung dan Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Hidangan ini adalah hidangan tradisional yang dikonsumsi sehari-hari dan digunakan sebagai sajian untuk hari raya agama Islam seperti Idulfitri dan Iduladha maupun tradisi selamatan. Tidak diketahui sejak kapan hidangan ayam lodho muncul. Hidangan ini mungkin telah ada sejak puluhan atau bahkan ratusan lalu dan resepnya telah diwariskan secara turun-temurun sehingga tidak diketahui siapa pencipta atau penggagas hidangan ini. PENYAJIAN APA ITU LODHO? The Story of Lodho Pedes BEBERAPA LODHO ENAK YANG ADA DI TULUNGAGUNG 1 . LOD H O PAK YUSUF TULUNGAGUNG BERADA DI JALAN KH R. ABDUL FATAH NO.88, BARAT PASAR NGEMPLAK, TULUNGAGUNG. TEMPAT INI SANGAT TERKENAL AKAN CITA RASA AYAMNYA YANG KHAS DAN LEZAT BAHKAN TEMPATNYA PUN CUKUP NYAMAN DAN LUAS. 2. LOD H O BU SRI TULUNGAGUNG LODHO GLEDUK BU SRI YANG TERLETAK DI JALAN DR. SUTOMO, TERTEK, TULUNGAGUNG. KETIKA ANDA MENGUNJUNGI TEMPAT INI, ANDA AKAN DIHADAPKAN PARA PENGUNJUNG YANG CUKUP BANYAK MEMENUHI RUMAH MAKAN INI. BAIK ITU YANG TUA, MUDA MAUPUN ANAKANAK. 34 Funfac t ! Walaupun secara visual Lodho ayam ini mirip dengan opor ayam tetapi keduanya punya perbedaan yang signifikan loh! Perbedaan yang mencolok terdapat pada penggunaan cabai di Lodho ayam sedangkan opor ayam tidak menggunakan cabai.
LOKASI MAKANAN LODHO 35 3. NASI LODHO BU SUPRIH SEDIA NASI DENGAN AYAM KAMPUNG SUWIR DISIRAM KUAH LODEH PEDAS. SEPORSI SUDAH DILENGKAPI KERUPUK. TAPI KALAU MAU TOPPING FAVORIT WAJIB COBAIN KULIT AYAM GORENG YANG NIKMAT BANGET DISAJIKAN PAKAI DAUN PISANG YANG DIPINCUK. SARAPAN MURAH MERIAH INI HARGANYA RP7.000 PER PORSI. LOKASINYA BERADA DI JALAN DR. SUTOMO, KARANGWARU, TULUNGAGUNG. 5. NASI LODHO MBAK SRIANIK BERLOKASI DI JALAN DR. SOETOMO, TULUNGAGUNG. BUKA MULAI PUKUL 6 PAGI - 12 SIANG. TEMPAT MAKAN LEGENDARIS INI TELAH BERDIRI SEJAK TAHUN 1947 SILAM. CITARASA AUTENTIK MASIH TERJAGA DENGAN PENYAJIAN DALAM WADAH DAUN PISANG. SEPORSI DIBANDEROL MULAI HARGA RP7.000. LAUKNYA SENDIRI BISA MINTA JEROAN, AYAM POTONGAN MAUPUN SUWIRAN. YANG KHAS ADALAH TAMBAHAN LODEH KACANG PANJANG. KUAHNYA TERMASUK PALING PEDAS DI ANTARA TEMPAT LAIN. JADI PASTIKAN PESAN MINUM DULU SEBELUM MULAI MAKAN. 6. NASI LODHO SUMBER REJEKI HJ KASNAN MAKAN LODHO AYAM BAKAR UTUH DENGAN NASI GURIH SEBAKUL DIBANDEROL RP150.000. HARGA SEGITU SUDAH LENGKAP SAMA URAP DAUN SINGKONG JUGA LALAPAN. JANGAN LEWATKAN SAMBAL UNTUK MENGIMBANGI RASA GURIH KUAH SANTAN KENTAL. SAMBIL DITEMANI SEPORSI AYAM GORENG YANG EMPUK BANGET. BERTEMPAT DI JALAN JAYENG KUSUMA NO 22, KEDUNGWARU, DS TALAPAN, TULUNGAGUNG. BUKA DARI PUKUL 7 PAGI SAMPAI 8 MALAM. 4. NASI LODHO AYAM MBAK MIATEN BERTEMPAT DI JALAN MAYJEND SUNGKONO, TULUNGAGUNG. SARAPAN PAGI NASI LODHO AYAM CUKUP MEROGOH RP8.000 SAJA. PENYAJIANNYA SEDERHANA YAKNI AYAM SUWIR DIBERI KUAH GURIH. TAK KETINGGALAN TOPPING KERUPUK.SELAIN AYAM, TELUR MUDA ATAU URITAN JADI LAUK FAVORIT DI SINI. SEKALI GIGIT RASA GURIHNYA LANGSUNG PECAH DALAM MULUT.
RESEP AYAM LODHO BA H AN BUMBU H ALUS 10 SIUNG BAWANG MERAH 10 SIUNG BAWANG PUTIH 5 CM KUNYIT 4 CM JAHE 2 BUAH CABAI MERAH KERITING 2 CM KENCUR 1 SDM MERICA PUTIH BUBUK 1 SDM KETUMBAR 2 SDT GARAM ½ SDT JINTAN BUBUK 1 EKOR AYAM KAMPUNG, POTONG 4 BAGIAN 1 SDT GARAM 3 CM LENGKUAS, MEMARKAN 3 BATANG SERAI, MEMARKAN 3 LEMBAR DAUN JERUK 2 LEMBAR DAUN SALAM 90 ML SANTAN INSTAN 500 ML AIR 1 SDT ROYCO KALDU AYAM 100G CABAI RAWIT MERAH, IRIS 2 SDM MINYAK, UNTUK MENUMIS 36 CARA MEMBUAT 1. LUMURI DAGING AYAM DENGAN GARAM. 2. PANASKAN GRILL PAN YANG SUDAH DIOLESI MINYAK, PANGGANG DAGING AYAM HINGGA PERMUKAANNYA KECOKELATAN DAN SETENGAH MATANG. SISIHKAN. 3. PANASKAN MINYAK, TUMIS BUMBU HALUS, LENGKUAS, DAUN SALAM, DAUN JERUK, DAN SERAI HINGGA HARUM. 4. TUANG AIR DAN SANTAN. MASAK SAMBIL DIADUK HINGGA MENDIDIH. TAMBAHKAN ROYCO KALDU AYAM, ADUK. 5. MASUKKAN DAGING AYAM DAN CABAI RAWIT. MASAK SAMBIL SESEKALI DIADUK HINGGA DAGING AYAM EMPUK. ANGKAT. SAJIKAN.
Get to know who is behind this Magazine! WHO IS? Meet THE TEAM 37
PROFIL pengurus MAJALAH x-2 pemimpin redaksi sekRETARIS redaktur BENDAHARA SIE ACARA PROFIL pengurs MAJALAH x-2 Joseph Gerard Haryanto Ave Maria Ratih Dewi Elvina Dhea Christiffany Evan Nico Wijaya Victor Immanuel Petra Alfin Dwi Junaidi Muhamad Ridwan Ferdiansyah 38
PROFIL tim penyusun MAJALAH editor PROFIL tim penyusun MAJALAH reporter Javas Ganang Kresnata Kresna Galih Erlangga Ananda Ksatria Hutomo Ella Christi Yulana Ndende Kennard Immanuel Winata Novita Catur Praptika Kezia Gracia Zendrato 39
Desain Grafis Jessica Agnesya Putri Rona Salsabila Budianto Tjandra Surya Evan Nico Wijaya Cherry Mesezabeel Risthya Amanda Angelina Hutomo Oktavia Putri Ramadani Ridho Satrya Wicaksana Sbastian Tito Ardhianova R. Restu Kristiawan fotografer 40
Penulis Tiffany Marcella Christi Pradipta Tjandra Jenifer Magdalena Sastra Berlian Retno Ayu Kusumaningtyas Frike Veronica Putri Setiawan Chrestotes Seforman Waruwu Yemima Dwi Talenta Alya Lestari Rossalinda BR Sianturi Satrio Joko Putra 41
tim kreatif (ACARA) 42 Our P5 memories from Page "Kearifan Lokal" are coming to an end. Thank you for the wonderful time we've had Some of our behind the scenes
Dari hasil majalah ini, dapat kami simpulkan bahwa kebudayaan dan kearifan lokal di Tulungagung sangat layak dan menarik untuk diselami lebih dalam lagi. Tidak ada budaya atau tradisi lokal yang membosankan semua bergantung pada cara kita untuk menyikapinya. Kami selaku generasi muda harus merasa tertantang untuk melestarikan budaya lokal di era globalisasi yang sedikit demi sedikit menggerus kebudayaan lokal. Kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam majalah ini dapat menjadi acuan untuk kami supaya lebih berkembang kedepannya nanti. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan majalah ini dan kepada semua orang yang sudah berkenan membaca dan menikmati karya kami. Terimakasih Tuhan memberkati 43 PPEENNUUTTUUPP Pembantu Redaktur Pelaksana, Ave Maria Ratih Dewi
44 DAFTAR PUSTAKA 1. CANDI GAYATRI https://www.viva.co.id/arsip/296979 https://voi.id/berita/79150 https://www.kompasiana.com/ 2. Mbalung Kawuk https://digitalbisa.id/artike https://faktualnews.co/2021/08/22/wisata-mbalong-kawoktulungagung-padukan-alam-dan-kuliner/274040/ 3. Kali Ngrowo https://jatim.nu.or.id/ https://bptsugm.com/ https://news.okezone.com/re 4. Reog Kendang goodnewsfromindonesia.i https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/08/16/kesenian-reogkendang-ceritakan-perjalanan-prajurit-kedirilaya-ke-gunung-kelud 5. Lodho Pedes https://www.gotravelly.com/blog/ayam-lodho-paling-enak/ https://www.masakapahariini.com/resep/resep-ayam-lodho/ https://www.merdeka.com/jateng/9-resep-ayam-lodho-kuah-kentaldan-gurih-cocok-untuk-menu-harian-kln.html DAFTAR PUSTAKA