The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kumpulan RPP SSK MAN 2 Kota Jambi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by akunklop18, 2021-10-11 07:18:34

RPP SSK

Kumpulan RPP SSK MAN 2 Kota Jambi

Keywords: RPP

 AMFETAMIN
amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan
tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-
abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy.
Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12
jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil
diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya
dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam
bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

 ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh
alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang
lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit.
Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya
orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar
etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar
etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

DAMPAK NEGATIF NARKOBA

 Dampak negatif terhadap fisik
1. Kerusakan organ spt : otak, jantung ,paru-2,hati, ginjal, dll
2. Gejala putus obat/sakauw
3. Tertular penyakit berbahaya (hepatitis- hiv)

 Dampak negatif terhadap psikis : Cemas / takut , Halusinasi , agresif , mudah curiga , menutup diri ,
mudah tersinggung , acuh, dll

 Dampak negatif terhadap kehidupan social : Membolos , Berbohong , Prestasi menurun , Mencuri ,
Merampok , Mengganggu kestabilan Pekerjaan, dll

 Dampak Ekonomi
1. Narkoba mahal,uang terbuang percuma, jika sudah kecanduan biaya perawatan mahal, pada
akhirnya bisa bangkrut.
2. Orang yang sudah kecanduan narkoba kinerjanya tidak akan bagus lagi, sehingga kemungkinan
akan di pecat atau PHK sehingga akan menjadi Pengangguran.

PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH

 Drugs Education
Drug education adalah edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yang di rancang untuk
memberikan pengetahuan tentang narkoba, mengubah sikap terhadap penyalah gunaan narkoba,
serta perilaku menjauhi perbuatan penyalahgunaan narkoba. Contoh :

1. Kampanye anti narkoba,
2. Penelitian bahaya narkoba,
3. Kunjungan ke panti rehabilitasi

 Drugs Information
Drug information adalah kegiatan dengan memberikan informasi yang benar tentang narkoba dan
pencegahannya, sehingga siswa tidak merasa asing dengan narkoba itu sendiri. Dengan memberikan
informasi tentang narkoba ini akan memungkinkan siswa menerima dan memahami berbagai
pengetahuan tentang narkoba.
Tujuan dari program drug information adalah memberikan bekal pengetahuan yang benar tentang
bahaya narkoba, sehingga siswa memahami dampak negatifnya, dan tidak mudah tersugesti untuk
mencoba narkoba. Contoh : penyuluhan, pemutaran film, testimoni, pemberian bahan bacaan
tentang narkoba

 Provision Of Alternative Activity
provision of alternative activities adalah memberikan aktivitas lain yang bermanfaat bagi siswa
dengan tujuan mengalihkan perhatian dan pikiran siswa dari narkoba

Contoh : Kegiatan keagamaan, Kegiatan ekstrakurikuler, Out bond, Rekreasi.

 Interventions
intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu bertindak bijaksana.
Contoh : Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus pada pihak yang kompeten.

2. KEGIATAN (ACITIVITY) PESERTA DIDIK
a. Peserta didik diminta untuk mengamati dan mencari informasi bahaya mengkonsumsi narkoba dan
mencari cara menghindari perilaku orang yang mengajak konsumsi narkoba

b. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bahaya Narkoba bagi Kesehatan !” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Kelas / Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian rokok dan macam-macam jenis rokok
2. Peserta didik/konseli dapat memahami zat yang terkandung dalam rokok
3. Peserta didik/konseli dapat memahami bahaya yang ditimbulkan akibat merokok

B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Bahaya Rokok bagi Kesehatan

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Pendahuluan/Apersepsi ( 5 Menit )
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti ( 30 menit )
2.1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan “Bahaya Rokok
Bagi Kesehatan”
2.3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
2.4. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang materi yang disampaikan.
2.5. Beberapa peserta didik mencari informasi tentang dampak merokok bagi kesehatan manusia
dan cara menghindari merokok dalam kehidupan sehari-hari.
2.6. Peserta didik membuat poster atau slogan terkait dengn tema “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan”
dan mempublikasikannya melalui media sosial.

3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar dapat menghindari rokok dan perilaku merokok
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru BK

H. Ambok Pera Afrizal, MA Talitha Shabrina, S.Psi
NIP. 197104201997031003 NIP. 199501112020122020

1. URAIAN MATERI

BAHAYA ROKOK DAN DAMPAKNYA

a. Pengertian Rokok

Menurut Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Ada banyak bentuk rokok, diantaranya :
1. Rokok Kretek Batang, yaitu tembakau yang dibungkus kertas, ada yang kretek dan filter
2. Rokok Cerutu, yaitu Sejenis rokok dengan tembakau murni dalam bentuk lembaran.
3. Rokok Pipa/Canglong, yaitu rokok dengan tembakaunya langsung dimasukkan ke dalam pipa lalu

dibakar
4. Rokok Shisa, yaitu rokok ini lebih dikenal dengan rokok arab yang tembakaunya dicampur dengan

buah-buahan
5. Rokok Susur, yaitu tembakau yang langsung dihisap dan dicampur daun sirih, kapur dan pinang
6. Rokok Kunyah/Permen, yaitu produk tembakau yang dihisap seperti permen
7. Rokok Elektrik, yaitu e-cigarette. Sebuah inovasi baru dari bentuk rokok tradisional menjadi rokok

modern.

b. Jenis-jenis Perokok
Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi :

1. Perokok aktif
Mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri akibatnya.

2. Perokok pasif
Mereka sebenarnya tidak merokok namun karena ada orang lain yang merokok didekatnya

maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap rokok dengan segala akibatnya.
Berdasarkan jumlahnya perokok dibagi menjadi :
1. Perokok ringan.

Perokok yang merokok atau menghabiskan sekitar 1-10 batang rokok per hari.
2. Perokok sedang.

Perokok yang menghabiskan sekitar 10-20 batang rokok per hari.
3. Perokok berat.

Perokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang rokok per hari.

c. Zat yang terkandung dalam rokok

1. Nikotin

Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok.

Pengaruh bagi tubuh manusia :

 Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak
 Menyebabkan darah cepat membeku
 Mengeraskan dinding arteri

2. Tar
Bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru dan bisa menimbulkan iritasi bahkan
kanker
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Membunuh sel dalam saluran darah
 Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
 Menyebabkan kanker paru-paru

3. Karbon Monoksida
Gas yang bisa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa mengikat oksigen dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
 menghalangi transportasi dalam darah

4. Zat Karsinogen
Pengaruh bagi tubuh manusia :
 Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh



5. Zat Iritan
Pengaruh bagi tubuh manusia
 Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru
 Menyebabkan batuk.

Sebagaimana kita ketahui zat-zat asing berbahaya yang dihisap oleh perokok tersebut adalah zat yang
terkandung dalam dalam asap rokok dan ada 4000 zat kimia yang terdapat dalam sebatang rokok, 40
diantaranya tergolong zat yang berbahaya misalnya : hidrogen sianida (HCN) , arsen, amonia, polonium, dan
karbon monoksida (CO). Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas 85 % dan partikel

Bahaya Yang di Timbulkan akibat merokok

1. Bahaya merokok pada perokok aktif dan pasif
Besarnya bahaya merokok sebenarnya bukan tidak disadari oleh para perokok, karena pada setiap
bungkus rokok kini terdapat peringatan wajib dari pemerintah yang berbunyi: “MEROKOK DAPAT
MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.”
Tetapi, seringkali kuatnya ketergantungan terhadap rokok membuat orang tidak mau berhenti
mengisapnya. Menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negatif dari rokok tersebut bukan
hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negatif dari rokok tersebut.
Dan justru efek yang diterima oleh perokok pasif akan jauh lebih berbahaya lagi ketimbang perokok
aktifnya.
Adapun beberapa bahaya dan akibat yang di timbulkan oleh rokok bagi kesehatan tubuh antara lain :
a. Kanker Paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan
masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-paru
menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan
meninggal akibat kanker paru.
b. Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari
senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang mengarah pada kanker kandung
kemih.
c. Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan
perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil pertama kali berisiko
lebih besar terkena kanker payudara.
d. Kanker Serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan
yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular seksual.
e. Kanker Kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga menyebabkan kanker
kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah dikaitkan dengan merokok.
f. Kanker Pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga
meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).

g. Kanker Ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam
tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbonmonoksida dan tar
menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang
disaring keluar dari tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan
ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.

h. Kanker Mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami
kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang merokok tembakau
tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih besar.

i. Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker
ini akan berkaitan dengan rokok.

j. Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah.
Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih banyak yang membuat jantung
memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka
bisa menyebabkan serangan jantung.

k. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika memiliki
penyakit lain seperti diabetes melitus.

l. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh
penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri yang
menyebabkan arterosklerosis.

m. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan
sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya
emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk
dengan banyak lendir yang terjadi terus menerus selama 3 bulan).

n. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi
sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin mempersempit arteri
sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami
impotensi, maka bisa menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.

o. Gangguan medis lainnya
Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi),
gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami
degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan,
menimbulkan noda di gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.

Kandungan Zat dalam Asap Rokok yang dinyalakan
 TAR
Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan
kanker.
 Karbon monoksida (co)
gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
 Nikotin
Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat
pemakainya kecanduan.

Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap
rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok di sekitarnya Perokok pasif dapat meningkatkan
risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner.

Dampak negatif Rokok Bagi Kesehatan

1. Dampak bagi perokok pasif
 Angina
Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung
 Asma
Mengalami kesulitan bernafas

 Alergi
Iritasi akibat asap rokok antara lain
Iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.

 Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap
rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan
denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen
yang diterima janin.

2. Dampak Negatif Rokok Pada Perokok Aktif
 pusing,
 kepala terasa berputar,
 halusinasi ringan,
 mual,
 muntah,
 gangguan fungsi paru, liver dan jantung.
 Tingkat Kronis akan mengalami kerusakan fungsi intelektual.
 Kanker paru-paru, penyakit jantung sampai pada kematian

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

a. Peserta didik di minta mencari informasi tentang dampak merokok bagi kesehatan manusia dan cara
menghindari merokok dalam kehidupan sehari-hari.

b. Peserta didik membuat poster atau slogan terkait dengn tema “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

BIMBINGAN TIK

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2021

1

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN
(RPB)

MATA PELAJARAN : Bimbingan TIK

KELAS/JURUSAN XII (Umum) KD 4.1.3

SEMESTER Ganjil ALOKASI WAKTU 1 X 45 menit

Materi : Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Desain Grafis (CorelDraw)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mempraktekkan pembuatan POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan
mempraktikkan penggunaan icon pada Ribbon pada program desain grafis (coreldraw), siswa
dapat membuat sebuah POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan lebih mudah

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

➢ Memeriksa kehadiran siswa melalui absensi kehadiran
➢ Siswa mengakses media daring (e-learning)

Kegiatan Inti

5 menit Membuka program desain grafis (coreldraw)
30 menit Membuat sebuah POSTER KEPENDUDUKAN yang sederhana dengan
ketentuan: menggoperasikan semua icon pada ribbon desain grafis
(CorelDraw)

Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan hasil belajar

Penilaian

➢ Sikap (Lembar Pengamatan)
➢ Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
➢ Keterampilan (Kinerja & Observasi)

Media : E-Learning Kemenag
Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet
Sumber Belajar : E-modul, power point, Internet

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Leni Marlina, S.Kom
NIP. 197104201997031003
MAN 2 KOTA JAMBI/2021
KURIKULUM

2

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN
(RPB)

MATA PELAJARAN : Bimbingan TIK

KELAS/JURUSAN XII (Umum) KD 4.1.4

SEMESTER Ganjil ALOKASI WAKTU 1 X 45 menit

Materi : Penggunaan Perangkat Lunak Desain Grafis (CorelDraw)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mempraktekkan pembuatan POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan
mempraktikkan setiap icon pada Ribbon pada desain grafis (CorelDraw), siswa dapat membuat
POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan lebih mudah

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

➢ Memeriksa kehadiran siswa melalui absensi kehadiran
➢ Siswa mengakses media daring (e-learning)

Kegiatan Inti

5 menit Membuka program desain grafis (CorelDraw)
30 menit Membuat POSTER KEPENDUDUKAN dengan memodifikasi pengaturan dan
pewarnaan

Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan hasil belajar

Penilaian

➢ Sikap (Lembar Pengamatan)
➢ Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
➢ Keterampilan (Kinerja & Observasi)

Media : E-Learning Kemenag
Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet
Sumber Belajar : E-modul, power point, Internet

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Leni Marlina, S.Kom
NIP. 197104201997031003
MAN 2 KOTA JAMBI/2021
KURIKULUM

3

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN
(RPB)

MATA PELAJARAN : Bimbingan TIK

KELAS/JURUSAN XII (Umum) KD 4.1.5

SEMESTER Ganjil ALOKASI WAKTU 1 X 45 menit

Materi : Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Desain Grafis (CorelDraw)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mempraktekkan pembuatan POSTER KEPENDUDUKAN dengan
mempraktikkan setiap icon pada Ribbon pada program desain grafis (coreldraw), siswa dapat
membuat POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan memodifikasi

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

➢ Memeriksa kehadiran siswa melalui absensi kehadiran
➢ Siswa mengakses media daring (e-learning)

Kegiatan Inti

5 menit Membuka program aplikasi desain grafis (coreldraw)

30 menit Membuat POSTER KEPENDUDUKAN dengan ketentuan : pengaturan teks

dan warna, pembuatan garis dan bentuk

Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan hasil belajar

Penilaian

➢ Sikap (Lembar Pengamatan)
➢ Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
➢ Keterampilan (Kinerja & Observasi)

Media : E-Learning Kemenag
Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet
Sumber Belajar : E-modul, power point, Internet

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Leni Marlina, S.Kom
NIP. 197104201997031003
MAN 2 KOTA JAMBI/2021
KURIKULUM

4

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN
(RPB)

MATA PELAJARAN : Bimbingan TIK

KELAS/JURUSAN XII (Umum) KD 4.1.6

SEMESTER Ganjil ALOKASI WAKTU 1 X 45 menit

Materi : Penggunaan Perangkat Lunak Desain Grafis (CorelDraw)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mempraktekkan pembuatan POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan
mempraktikkan setiap icon pada Ribbon pada program aplikasi desain grafis (coreldraw), siswa
dapat membuat POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan lebih mudah

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

➢ Memeriksa kehadiran siswa melalui absensi kehadiran
➢ Siswa mengakses media daring (e-learning)

Kegiatan Inti

5 menit Membuka program desain grafis (coreldraw)
30 menit Membuat POSTER KEPENDUDUKAN dengan ketentuan: memodifikasi
pewarnaan pada grafis, pemberian efek khusus pada grafis

Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan hasil belajar

Penilaian

➢ Sikap (Lembar Pengamatan)
➢ Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
➢ Keterampilan (Kinerja & Observasi)

Media : E-Learning Kemenag
Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet
Sumber Belajar : E-modul, power point, Internet

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Leni Marlina, S.Kom
NIP. 197104201997031003
MAN 2 KOTA JAMBI/2021
KURIKULUM

5

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN
(RPB)

MATA PELAJARAN : Bimbingan TIK

KELAS/JURUSAN XII (Umum) KD 4.1.7

SEMESTER Ganjil ALOKASI WAKTU 6 X 45 menit (6 Jtm)

Materi : Penggunaan Perangkat Lunak Pengolah Desain Grafis (CorelDraw)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan mempraktekkan pembuatan POSTER KEPENDUDUKAN utuh dengan
mempraktikkan setiap icon pada Ribbon pada program desain grafis (coreldraw), siswa dapat
membuat POSTER KEPENDUDUKAN sederhana dengan lebih mudah

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

➢ Memeriksa kehadiran siswa melalui absensi kehadiran
➢ Siswa mengakses media daring (e-learning)

Kegiatan Inti

5 menit Membuka program desain grafis (coreldraw)
30 menit x 6 Membuat POSTER KEPENDUDUKAN dengan ketentuan: menggoperasikan
semua icon pada desain grafis (coreldraw)

Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan hasil belajar

Penilaian

➢ Sikap (Lembar Pengamatan)
➢ Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
➢ Keterampilan (Kinerja & Observasi)

Media : E-Learning Kemenag
Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet
Sumber Belajar : E-modul, power point, Internet

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Leni Marlina, S.Kom
NIP. 197104201997031003
MAN 2 KOTA JAMBI/2021
KURIKULUM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2021

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata pelajaran : Sosiologi KD : 3.2; 4.2
Alokasi Waktu : 6 pertemuan (4 x 45 menit)
Sekolah : MAN 2 Kota Jambi

Kelas/Semester : XI / Ganjil

Materi : Permasalahan sosial dalam masya-

rakat (kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial

-ekonomi, ketidakadilan)

Tujuan Pembelajaran
- Menganalisis permasalahan sosial dalam kaitannya dengan pengelompokan sosial dan

kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis.
- Memberikan respons dalam mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dengan cara

memahami kaitan pengelompokan sosial dengan kecenderungan eksklusi dan timbulnya
permasalahan sosial

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan hari ini.
 Membuat apersepsi mengenai tentang Permasalahan sosial dalam masyarakat
Kegiatan Inti
Pertemuan 1
 Mengenali berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar
Pertemuan 2
 Memahami partikularisme kelompok dan dilema pembentukan kepentingan publik
 Memahami berbagai jenis permasalahan sosial di ranah publik
 Memahami dampak permasalahan sosial terhadap kehidupan publik
 Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar
Pertemuan 3
 Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang berbagai permasalahan sosial di masyarakat (kemiskinan,

kriminalitas, kekerasan, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan) melalui contoh-contoh nyata dan
mendiskusikannya dari sudut pandang pengetahuan Sosiologi berorientasi pemecahan masalah yang
menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial
Pertemuan 4
 Melakukan survey di masyarakat setempat tentang permasalahan sosial (kemiskinan, kriminalitas,
kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan) melalui observasi, wawancara, dan kajian dokumen/literatur
dengan menggunakan panduan yang telah dipersiapkan sebelumnya
Pertemuan 5
 Menginterpretasi data hasil survey tentang permasalahan sosial (kemiskinan, kriminalitas, kekerasan,
kesenjangan sosial ekonomi dan ketidakadilan) dikaitkan dengan konsep keragaman kelompok sosial
sehingga tumbuh kesadaran diri untuk melakukan tanggung jawab publik atas permasalahan sosial yang
ada di masyarakat
Pertemuan 6
 Mempresentasikan hasil survey tentang permasalahan sosial dan pemecahannya sesuai hasil
pengamatan
 Menyimpulkan tentang permasalahan sosial dan pemecahannya sesuai hasil pengamatan

Refleksi dan konfirmasi
 Merefleksi kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Meminta peserta didik untuk menjaga kebersihan dan kerapihan laboratorium (penumbuhan karakter dan
 budaya disiplin).

 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan
 diakhiri dengan berdoa.

Pengetahuan Penilaian Sikap
Melalui esai tentang Keterampilan Melalui pengamatan perilaku sikap
permasalahan sosial dalam Penilaian Keterampilan melalui spiritual dan sikap sosial dalam
kaitannya dengan pengelompokan respons dalam mengatasi melakukan percobaan dan
sosial dan kecenderungan eksklusi permasalahan sosial yang terjadi pemaparan hasil percobaan sesuai
sosial di masyarakat dari sudut di masyarakat dengan cara dengan instrumen penilaian sikap
pandang dan pendekatan memahami kaitan (disiplin, tanggung jawab dan
Sosiologis sesuai dengan pengelompokan sosial dengan kerjasama)
instrumen dan rubric penilaian kecenderungan eksklusi dan
pengetahuan timbulnya permasalahan sosial
sesuai dengan instrumen dan
lembar ceklis penilaian
Keterampilan

Mengetahui Jambi, Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi, Guru Mata Pelajaran,

H. Ambok Pera Afrizal, MA Ai Wardah Mardiah, S.Sos, M.Phil
NIP.197104201997031002 NIP. 197405272009012003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2021

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

Madrasah : MAN 2 Kota Jambi Kelas/Semester : X / Ganjil KD : 1.2, 2.2, 3.2,
4.2
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan Ke - 2

Ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang

Materi Pokok : mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan

kepercayaan, pertahanan dan keamanan

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menerima ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur
tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa
Bersikap peduli terhadap penerapan ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan,
pertahanan dan keamanan
Menelaah ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang
wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan
Menyaji hasil telaah tentang ketentuan Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan
keamanan

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar

Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), lembar penilaian, LCD Proyektor

Alat/Bahan : : Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus

Sumber Belajar : Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X, Kemendikbud, Pengalaman peserta didik

dan guru

B. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta

didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi

selanjutnya

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi Kedudukan

warga negara dan Penduduk Indonesia

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh.

Kegiatan Inti (60 menit)

Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak

Literasi dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Kedudukan dan

Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian oleh

guru

Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,

Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap

berkaitan dengan materi Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untukmempraktikan, mendiskusikan, mengumpulkan

informasi, mempresentasikanulang,dansalingbertukarinformasimengenai Kedudukan warga negara

dan Penduduk Indonesia

Communication Peserta didikmempresentasikan hasildiskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas

presentasi yang dilakukan tentang materi danditanggapiolehkelompokyangmempresentasikan.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait materi

Kedudukan warga negara dan Penduduk Indonesia. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk

menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalamkegiatan pembelajaran yang

baru dilakukan.

C. PENILAIAN - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi
- Sikap, Lembar pengamatan diskusi

Mengetahui Jambi, 31 Juli 2021
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal MA Pudya Zuheiria, S.Pd, M.Pd
NIP. 177104201997031003

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian (terlampir)

a. Sikap
- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik

terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh

guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai

1 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik

diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap

bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,

menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan

digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan

oleh guru terlebih dahulu.Berikut Contoh format penilaian :

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai

1 Selama diskusi, saya ikut serta 50
mengusulkan ide/gagasan.

Ketika kami berdiskusi, setiap

2 anggota mendapatkan kesempatan 50 250 62,50 C
untuk berbicara.

3 Saya ikut serta dalam membuat 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

4 ... 100

Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama

halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,

membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format

penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor Kode
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
2 Memberikan solusi terhadap 100 450 90,00 SB

permasalahan.

3 Memaksakan pendapat sendiri kepada 100
anggota kelompok. 50

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk

pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 :500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal(Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah Skor Kode
Sikap Nilai
25 50 75 100 Skor

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan

berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
No Aspek yang Dinilai (100) (50) (25)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi 100 75 50 25
No Aspek yang Dinilai
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk(Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain 100 75 50 25
No Aspek yang Dinilai
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Nilai Indikator yang Bentuk Nilai Setelah Keterangan
No Peserta Ulangan Belum Tindakan Remedial
Remedial
Didik Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Mengetahui Jambi, 31 Juli 2021
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal MA Pudya Zuheiria, S.Pd, M.Pd
NIP. 177104201997031003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2021

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : MAN 2 Kota Jambi Kelas/Semester: X / Genap KD : 3.3 dan 4.3

Mata Pelajaran : ANTROPOLOGI Alokasi Waktu : 3 x 45 menit Pertemuan Ke - 1

Materi Pokok : Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk terhadap Strata Sosial dalam

Masyarakat Indonesia

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu
(misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya
pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia dan hubungannya dengan laju penduduk
 Melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan berdiskusi untuk mendeskripsikan strata sosial
dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan,
pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia
dan hubungannya dengan laju penduduk

Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar

Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), lembar penilaian, LCD Proyektor

Alat/Bahan : : Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus

Sumber Belajar : Buku Antropologi Siswa Kelas X, Kemendikbud, Pengalaman peserta didik dan

guru

B. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa

kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan

menghubungkan dengan materi selanjutnya

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari

materi Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk terhadap Strata Sosial dalam Masyarakat

Indonesia

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang

akan ditempuh.

Kegiatan Inti (105 menit)

Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca,

Literasi mendengar, menyimak dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan

bahan bacaan terkait materi Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk terhadap

Strata Sosial dalam Masyarakat Indonesia

Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum

Thinking dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pengaruh Laju Pertumbuhan

Penduduk terhadap Strata Sosial dalam Masyarakat Indonesia

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mempraktikan,

mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling

bertukar informasi mengenai Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk terhadap

Strata Sosial dalam Masyarakat Indonesia

Communicati Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal,

on mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang materi dan

ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait

materi Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk terhadap Strata Sosial dalam

Masyarakat Indonesia. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan

kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 menit)

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam

kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2

C. PENILAIAN
- Sikap, Lembar pengamatan - Pengetahuan, LK peserta didik - Ketrampilan, Kinerja & observasi
diskusi

Jambi, Juli 2021
Guru
Mengetahui :
Kepala Madrash

H. Ambok Pera Afrizal, MA Marini Ariesta, S.Pd.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian (terlampir)

a. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)

- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No Aspek yang Skala Jumlah Skor Kode
Dinilai 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Penugasan(lihat lampiran)
Tugas Rumah

a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah

mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk

mendapatkan penilaian

b. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian

keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal

dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik

75 = Baik 25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek(lihat lampiran)
Membuat denah sekolah, jadwal kegiatan sekolah, dll

- Penilaian Produk(lihat lampiran)
- Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
d. Pertemuan Keempat

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Remedial
1) Uraikan pengertian Antropologi
2) Uraiakan perkembangan ilmu antropologi
3) Rumuskan ruang lingkup kajian antropologi
4) Identifikasikan objek studi antropologi
5) Jelaskan metode/pendekatan antropologi

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..

Kelas/Semester : ……………………………………………..

Mata Pelajaran : ……………………………………………..

Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..

(KD / Indikator) : ……………………………………………..

KKM : ……………………………………………..

Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan
No Peserta Ulangan yang Belum Tindakan Setelah
Remedial Remedial
Didik Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dst

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

MATA PELAJARAN EKONOMI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2021

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MATA PELAJARAN : EKONOMI

KELAS/JURUSAN XI/IIS KD 3.2/4.2
8 x 30 menit
SEMESTER GANJIL ALOKASI WAKTU

Materi : Penduduk dan Ketenagakerjaan

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memperhatikan video pembelajaran tentang materi Pengertian Penduduk, tenaga
kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja, Jenis-jenis tenaga kerja, dan Masalah
ketenagakerjaan melalui ruang kelas, peserta didik dapat menganalisis Pengertian
Penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja, Jenis-jenis tenaga kerja,
dan Masalah ketenagakerjaan dengan tepat.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta bahan
ajar yang akan digunakan.

Kegiatan Inti

Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Literasi membaca, mendengar, dan menyimak materi Pengertian penduduk,
tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja, Jenis-jenis tenaga
kerja, dan Masalah ketenagakerjaan (video pembelajaran) yang telah
dibagikan pada ruang kelas.

Berpikir kritis Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
& Komunikasi hal yang belum dipahami peserta didik tentang Pengertian penduduk,
tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja, Jenis-jenis tenaga
kerja, dan Masalah ketenagakerjaan, dengan membuka forum diskusi
pada kolom komentar di template materi ruang kelas.

Kreativitas Siswa membuat catatan materi Pengertian penduduk, tenaga kerja,
angkatan kerja, dan kesempatan kerja, Jenis-jenis tenaga kerja, dan

Masalah ketenagakerjaan yang telah disimak pada materi pembelajaran
dan telah dibagikan pada ruang kelas.

Kegiatan Penutup

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting
yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan pada catatan.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang
terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan melalui timeline ruang
kelas.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

3. Penilaian
 Sikap (Lembar Pengamatan)
 Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
 Keterampilan (Kinerja & Observasi)

Media : Ruang Kelas dari Ruang Guru

Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet

Sumber Belajar : Buku paket, youtube, internet

Mengetahui Jambi, 12 Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Fidya Nova Frismayanti
NIP. 197104201997031003 NIP. 197704132009122002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MATA PELAJARAN : EKONOMI

KELAS/JURUSAN XI/IIS KD 3.2/4.2

SEMESTER GANJIL ALOKASI WAKTU 8 x 30 menit

Materi : Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja, Sistem upah, dan Pengangguran

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah memperhatikan video pembelajaran tentang materi Upaya meningkatkan kualitas
tenaga kerja, Sistem upah, dan Pengangguran melalui ruang kelas, peserta didik dapat
menganalisis Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja, Sistem upah, dan Pengangguran
dengan tepat.

2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan

Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta bahan
ajar yang akan digunakan.

Kegiatan Inti

Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Literasi membaca, mendengar, dan menyimak materi Upaya meningkatkan
kualitas tenaga kerja, Sistem upah, dan Pengangguran (video
pembelajaran) yang telah dibagikan pada ruang kelas.

Berpikir kritis Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
& Komunikasi hal yang belum dipahami peserta didik tentang Upaya meningkatkan
kualitas tenaga kerja, Sistem upah, dan Pengangguran dengan
membuka forum diskusi pada kolom komentar di template materi ruang
kelas.

Kreativitas Siswa membuat catatan materi Upaya meningkatkan kualitas tenaga
kerja, Sistem upah, dan Pengangguran yang telah disimak pada materi
pembelajaran dan telah dibagikan pada ruang kelas.

Kegiatan Penutup

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting

yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan pada catatan.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang
terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan melalui timeline ruang

kelas.

3. Penilaian
 Sikap (Lembar Pengamatan)
 Pengetahuan (Lembar Kegiatan Siswa)
 Keterampilan (Kinerja & Observasi)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

Media : E-Learning Kemenag

Alat/Bahan : Laptop, Jaringan Internet

Sumber Belajar : E-modul, power point, Internet

Mengetahui Jambi, 12 Juli 2021
Kepala MAN 2 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

H. Ambok Pera Afrizal, MA Fidya Nova Frismayanti
NIP. 197104201997031003 NIP. 197704132009122002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

Materi Pembelajaran

PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

A. Kependudukan
1. Pengertian Penduduk

Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami
atau menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis
yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk
adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan
migrasi.

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksiyang nyata dari seorang wanita atau
sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Mortalitas atau
kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan
penduduk. Informasi tentangkematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang
terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-
tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Migrasi merupakan salah
satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting
untuk ditelaah secara khusus mengingatadanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata,
adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi
termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari
suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batasadministratif/batas bagian dalam suatu
negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahanyang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
.
2. Teori penduduk modern

Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern, diantaranya:
a. Pandangan Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang penting

dalam kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam kekuatan negara dan
memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan kekayaan negara.
b. Pandangan Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian
dalam rangka menunjang pertambahan penduduk.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

c. Pandangan Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat
menentukan tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa jumlah
penduduk akan terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah makanan yang dapat
diproduksi oleh tanah.

d. Pandangan Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang cukup
banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang layak.

Pertumbuhan penduduk (populatin growth) di suatu negara adalah peristiwa berubahnya
jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertambahan alami dengan migrasi neto.
Pertambahan alami (natural increase) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih
antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Migrasi neto (nett migration) adalah
pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah imigran dan jumlah emigran.

3. Faktor mendorong terjadinya kependudukan
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kependudukan baik secara kuantitatif maupun

kualitatif, antara lain:
a. Kemajuan IPTEK.
b. Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi yang lebih baik dari

sebelumnya di dalam kehidupannya baik material maupun intelektual.
c. Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan SDA serta dukungan lainnya yang diperlukan.

4. Upaya-upaya Mengatasi Masalah Kependudukan
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah:
a. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).
b. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:
 Program Transmigrasi
 Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
c. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
 Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
 Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
d. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
 Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di
Indonesia.
 Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

 Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah

 Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
 Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga-lembaga

pemerintah
e. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan:

 Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.

 Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih
banyak menyerap tenaga kerja.

 Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan /menyediakan

B. Ketenagakerjaan
1. Pengertian Tenaga kerja
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu
negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia, karena
mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya pembangunan selalu
diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat
memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas
usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini,
setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai
usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan
di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
termasuk tenaga kerja.

2. Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi
Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan negara-negara sedang berkembang,yaitu:

a. Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi
b. Adanya struktur umum yang favorable
c. Tidak adanya distribusi penduduk yang merata
d. Tidak adanya tenaga kerja yang terlatih dan terdidik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

3. Tingkat Perkembangan Penduduk yang Tinggi
Tidak selamanya pertumbuhan penduduk yang cepat memberikan dampak yang negatif terhadap

perkembangan ekonomi dalam suatu negara. Kaum klasik mengemukakan bahwa pertumbuhan
penduduk yang cepat pada suatu negara yang maju, akan memberikan dampak positif. Dengan
bertambahnya penduduk maka daya beli masyarakat semakin meningkat. Hal ini dikarenakan dalam
negara maju, tingkat tabungan yang dimiliki mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk,
sehingga dengan penduduk yang banyak justru meningkatkan purchasing power.

Permintaan akan meningkat seiring bertambahnya penduduk. Penawaranpun akan bertambah pula
karena semakin banyak kebutuhan penduduknya yang harus dipenuhi. Efek yang lain, dengan
semakin banyaknya penduduk yang berkualitas, maka sektor tenaga kerja ahli mudah didapat. Apalagi di
negara maju ditunjang oleh banyak faktor. Hal ini sesuai dengan pendapat Keynes, bahwa dalam negara
maju meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja akan selalu mengiringi
kenaikan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk di negara berkembang umumnya memberikan efek
yang negatif, karena pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan kualitas dan produktivitas
manusianya tersebut.

Sebagaimana dijelaskan oleh Kaum Klasik bahwa selalu ada perlombaan antara tingkat
perkembangan output dengan tingkat perkembangan penduduk yang akhirnya akan dimenangkan
oleh perkembangan penduduk. Hal itu terjadi karena penduduk juga berfungsi sebagai tenaga kerja,
sehingga biasanya sering terdapat kesulitan dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Kalau misalnya
penduduk tersebut dapat mendapatkan pekerjaan, maka akan dapat meningkatkan kesejahteraan
bangsanya, namun apabila tidak,mereka akan menjelma menjadi pengangguran yang hanya akan
meningkatkan angka ketergantungan dan otomatis menurunkan tingkat kesejahteraan suatu negara.
Produktivitas penduduk di negara berkembang relatif rendah sehingga mengakibatkan rendahnya
produksi.Hal itu dikarenakan sebagian besar penduduk di negara berkembang berasal dari
sektor agraris, sehingga hasil dari produksinya biasanya hanya habis untuk dikonsumsi
sendiri.Bahkan untuk konsumsi sendiri saja masih kurang, sehingga mereka tidak terlalu
memikirkan tentang menabung (saving) apalagi investasi.
a. Isu Kependudukan

Di negara berkembang, masalah kependudukan merupakan masalah yang sulit untuk diatasi.
Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan tingkat tabungan yang
cukup. Apalagi jika kualitas penduduk itu sendiri tidak cukup bagus setidaknya
untuk memproduksi atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Dia akan menjadi pengangguran
yang tentunya akan mengurangi tingkat kesejahteraan. Oleh karena itu, di negara
berkembang dibutuhkan suntikan investasi untuk mengembangkan perekonomian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

b. Trend Fertilitas dan Mortalitas
Pada umumnya tingkat kelahiran yang tinggi dihubungkan dengan kemiskinannasional.

Namun adalah keliru bila kita menyiimpulkan bahwa berhubung angka kelahiran yang tinggi
pada umumnya terdapat di negara miskin. Sedangkan angka kelahiran rendah terdapat di negara
maju. Maka dengan meningkatkan pendapatan per kapita lalu tingkat kelahiran akan menurun.
Juga tidak ada kepastian hubungan antara laju pertumbuhanpendapatan nasional per kapita
dengan tingkat kelahiran. Namun jelas ada bukti bahwa ada hubungan positif antara distribusi
pendapatan dengan tingkat kelahiran. Akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa negara-negara
yang berjuang untuk mengurangi tidak meratanya penghasilan atau dengan kata lain berusaha
menyebarkan hasil (benefit) dari pembangunan ekonomi ke sebagian besar penduduk akan
mungkin sekali mampu menurunkan tingkat kelahiran daripada negar-negara yang kurang
memperhatikan pemerataan hasil pembangunan ekonominya.
c. Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Investasi

Untuk meningkatkan output, tambahan investasi harus cukup besar sehingga dapat
meningkatkan penghasilan riil per kapita. Tetapi kesulitan dalam hal ini sering dialami oleh
negara berkembang, sesuai dengan Teori Perangkap pada Keseimbangan Pendapatan yang
Rendah Malthus. Kesimpulannya untuk dapat mempertinggi penghasilan per kapitanya negara
berkembang memerlukan kebijakan dorongan yang besar. Atau perekonomian harus memenuhi apa yang
disebut ³usaha minimum yang sangat perlu´. Pembangunan yang secara sedikit demi sedikit pun
bisa dilakukan asal dengan memilih sektor yang yang mempunyai kapasitas berkembang yang
cepat.
d. Struktur Umur yang Tidak Favorable

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pada umumnya pada negarayang
berkembang memiliki angka ketergantungan yang tinggi karena besarnya jumlah penduduk usia
muda. Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkanbagi pembangunan ekonomi,
karena
e. Distribusi Penduduk yang Tidak Seimbang

Tingkat urbanisasi yang tinggi pada umumnya terjadi pada daerah-daerah yang sudahmaju.
Sebab para penduduk lebih banyak berpindah dari daerah yang kurang maju ke daerah yang lebih
maju, sehingga pada negara maju tingkat urbanisasi lebih kecil. Adanya tingkat upah yang leih
menarik di sektor industri mendorong penduduk yang ada di desa berpindah ke kota yang menyebabkan
penduduk di negara maju yang bekerja di sektor pertanian lebih sedikit. Berbeda dengan di
negara yang berkembang. Urbanisasi yang tinggi menyebabkan ketidakseimbangan dalam
proses perkembangan ekonomi antara sektor pertanian dengan sektor industri.
Ketidakseimbangan distribusi penduduk baik antara desa dan kota maupun antara daerah yanglebih

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

berkembang dan daerah yang kurang berkembang akan menghambat jalannya pembangunan ekonomi
karena pembangunan ekonomi memerlukan mobilitas tenagakerja yang lebih mudah, yang
didapati di negara-negara atau daerah-daerah yang memiliki distribusi penduduk yang lebih merata.
f. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Rendahnya kualitas penduduk merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatunegara
disebabkan oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan tenaga kerja yang rendah. Makamenurut
Schumacher pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar manfaatnyadibandingkan faktor-faktor
produksi yang lain

4. Dinamika Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia pada saat ini masih digolongkan sebagai penduduk muda. Itu berarti jika

tidak ada kondisi yang sangat ekstrim, seperti misalnya peperangan (dalam peperangan akan banyak
orang muda yang mati), maka penurunan pertumbuhan penduduk tidak secara otomatis menurunkan
pertumbuhan angkatan kerja. Dalam kondisi normal, pertumbuhan penduduk akan menurunkan jumlah
penduduk pada struktur yang muda (0 -15 tahun).

5. Solusi Pelaksanaan Pembangunan Ekonomi di Negara-Negara Berkembang
Pertambahan penduduk yang pesat tidak selalu merupakan penghambat jalannya pembangunan

ekonomi, asal saja penduduk tersebut mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan
menghisap hasil produksi yang dihasilkan. Keberhasilan usaha pembangunan ekonomi dalam suatu
negara dipengaruhi dan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu faktor tenaga kerja.
Peranan tenaga kerja dalam pembangunan ditentukan oleh jumlah dan mutu tenagakerja yang tersedia
sebagai pelaksana berbagai usaha di lapangan pekerjaan yang tersedia. Tenaga kerja di negara-negara
berkembang yang banyak bekerja di sektor pertanian dapat disalurkan pada sektor industri yang
mampu menyerap relatif lebih banyak tenaga kerja, terutama yang bersifat padat karya. Jumlah
penawaran tenaga kerja di negara-negara berkembang yang tinggi disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk yang pesat dapat dimanfaatkan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan oleh pemerintah.
Pelatihan-pelatihan yang diberikan tersebut bertujuan untuk memberdayakan tenaga kerja yang
berlebih agar sumber-sumber alam yang melimpah dan belum diolah secara maksimal
menghasilkan sesuatu yang dapat menaikkan angka pertumbuhan ekonomi.

Jumlah penduduk yang banyak atau khususnya tenaga kerja yang menganggur, tidak selalu
menjadi bahaya stagnasi dalam pembangunan. Tenaga kerja yang kurang produktif terutama yang
terpaksa menganggur dapat dimanfaatkan dengan menciptakan lapangan kerja, yang direalisasikan
melalui berbagai proyek pekerjaan umum. Sehingga penciptaan lapangan pekerjaan merupakan salah
satu tujuan dari pembangunan. Pembangunan ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan dalam
pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja. Salah satu peningkatan pendidikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

terhadap tenaga-tenaga kerja di negara-negara berkembang, yaitu dengan melakukan inovasi
pendidikan dalam semua aspek. Hal ini dikarenakan untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia
diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan dan keterampilan yang sesuai dengan keperluan
pembangunan.

B. Ketenagakerjaan
1. Klasifikasi Tenaga Kerja

a. Berdasarkan penduduknya
 Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup
bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai
dengan 64 tahun.
 Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja,
meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun
2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan
berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia)
dan anak-anak.

b. Berdasarkan batas kerja
 Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan.
 Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya
hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
· anak sekolah dan mahasiswa
· para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
· para pengangguran sukarela

c. Berdasarkan kualitasnya
 Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran
dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal.
Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

 Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang

tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara
berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli
bedah, mekanik, dan lain-lain.
 Tenaga kerja tidak terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga
saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

2. Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

a. Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan

negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah.
Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja,
sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
b. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja

Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi
oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri
bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam
lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal
harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja
bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
c. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih
kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan
demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih
banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
d. Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia
mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu,
banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang
ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan
semakin banyak.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN | MAN 2 Kota Jambi/2021

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAMBI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI
TAHUN 2021

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Dampak pernikahan di usia muda
Kelas / Semester : XII / Ganjil
AlokasiWaktu : 2 x 40 menit

A. TujuanLayanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian pernikahan, remaja, keluarga, pernikahan di
usia muda
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor penyebab pernikahan di usia muda
3. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak pernikahan diusia muda

B. Metode, Alatdan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media :LCD, Power PointtentangDampa pernikahan di usia muda

C. Langkah-langkahKegiatanLayanan
1. TahapAwal/Pendahuluan
 Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
 Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
 Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. TahapInti
 Guru pembimbing menayangkan media slide power pointyang berhubungan dengan
materi layanan tersebut diatas.
 Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
 Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Bahaya Menikah di Usia Muda ”
 Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
 Beberapa peserta didik mencari informasi tentang motivasi beberapa perilaku orang yang
mau melakukan pernikahan di usia muda.
 Peserta didik membuat sebuah daftar manfaat positif dan negatif dari pernikahan di usia
muda. Berikan makna dan penjelasan singkat !
3. TahapPenutup
 Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
 Guru BK mengajak peserta didik agar hati-hati dalam memutuskan menikah diwaktu
usia muda
 Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. EvaluasiHasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan,pentingnyatopik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form...

Mengetahui : Jambi, Juli 2021
Kepala Guru BK

H. Ambok Pera Afrizal, MA Satria Hendrayani, S.Pd.
NIP. 19710420 199703 1 003

1. URAIAN MATERI

PERNIKAHAN USIA DINI DAN DAMPAKNYA

Pengertian Pernikahan, Remaja, Keluarga, Pernikahan Usia Muda
Menurut Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974:
1. Pernikahan adalah ikatan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai seorang suami

istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
2. Untuk laki-laki minimal sudah berusia 19 tahun dan untuk perempuan harus sudah berusia minimal
16 tahun
3. Jika menikah dibawah usia 21 tahun harus disertai dengan ijin kedua atau salah satu orang tua yang
ditunjuk sebagai wali.

Remaja (adolescent) berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional spirit dan fisik (Hurlock, 1992). Erikson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa
masa remaja adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja.

remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju
masa dewasa yang lebih mandiri dan ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek
fisik, psikis, dan spirit.Keluarga adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil, yang terdiri dari
pasangan suami istri, anak-anak, mertua dan sebagainya. Rumah tangga yang bahagia adalah keluarga
yang tenang dan tentram, rukun dan damai. Dalam keluarga itu terjalin hubungan yang mesra dan
harmonis di antara semua anggota keluarga dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Untuk
mewujudkan keharmonisan diperlukan adanya faktor keserasian, faktor keselarasan, dan faktor
keseimbangan. Faktor–faktor ini hanya dimiliki oleh pasangan–pasangan yang sudah memiliki
kematangan dalam segala tindakan, jika kematangan ini belum dimiliki akan banyak mengalami
masalah dan kendala yang dihadapi dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Keluarga
merupakan lembaga yang sangat penting dalam proses pendidikan anak, dan sangat menentukan
dalam pembentukan kepribadian serta kemampuan anak.

Ada banyak pengertian pernikahan usia muda, diantaranya: (1) pengertian secara umum,
merupakan instituisi agung untuk mengikat dua spirit lawan jenis yang masih remaja dalam satu
ikatan keluarga, (2) menurut Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, pernikahan usia muda adalah sebuah
nama yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi spiritual.
Jadi, cukup logis kalau pernikahan itu dinilai bukan sekedar tali pengikat untuk menyalurkan
kebutuhan biologis (tiket hubungan seksual yang sah), tetapi juga harus menjadi media aktualisasi
ketaqwaan. Oleh karena itu, untuk memasuki jenjang pernikahan dibutuhkan persiapan-persiapan
yang matang (kematangan fisik, psikis, maupun spiritual).

Faktor Penyebab Pernikahan di Usia Muda
Faktor penyebab terjadinya pernikahan usia muda pada kalangan remaja, yaitu:
1. Faktor Pribadi

Tidak sedikit pasangan memiliki alasan yang salah ketika menikah, sehingga terjebak pada
pernikahan yang sebetulnya tak diinginkan. Agar pernikahan berjalan langgeng, sebaiknya para
pasangan memiliki alasan yang kuat dan benar untuk menikah. Beberapa alasan pribadi yang salah
antara lain: agar bisa menjauh dari orangtua dan mendapat kebebasan, agar bisa menyalurkan
hasrat seksual, untuk menghilangkan rasa sepi, agar mendapatkan kebahagiaan, agar bisa menjadi
pribadi yang dewasa, karena telanjur hamil, karena pasangan mencintai anda, untuk mendapatkan
uang atau kesejahteraan finansial yang lebih baik.
2. Faktor Keluarga
Kian maraknya seks bebas di kalangan remaja dan dewasa muda, maupun meningkatnya angka
aborsi setidaknya menjadi indikator tingkat pergaulan bebas sudah berada pada tahap
mengkhawatirkan dan harus segera dipikirkan solusinya. Salah satu jalan yang dipikirkan keluarga,
walaupun bukan yang mutlak adalah menikahkan pasangan remaja di usia muda.

3. Faktor Lainnya
• Faktor Budaya
Maraknya kawin di usia muda ini berkaitan dengan kultur yang berkembang di masyarakat. Bagi
sebagian masyarakat, seorang anak perempuan harus segera berkeluarga karena takut tidak laku
dan tak kunjung menikah di usia 20-an tahun.
• Faktor Pendidikan
Sebagian orang tua yang masih belum paham pentingnya pendidikan memaksa anak-anak mereka
untuk segera menikah. Hal itu biasanya terjadi setelah remaja lulus SMP atau bahkan belum.
Mereka menganggap, pendidikan tinggi itu tidak penting.
• Faktor Ekonomi
Penyebab lain praktek ini masih saja ditemui antara lain karena kemiskinan. Tingginya angka
kawin muda dipicu oleh rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat atau kesulitan ekonomi,
maka agar tidak terus membebani secara ekonomi karena orang tua juga tidak sanggup lagi
membiayai pendidikan anak, orang tua mendorong anaknya untuk menikah agar bisa segera
mandiri.
• Faktor Hukum
Hukum negara yang lemah merupakan salah satu penyebab anak-anak tidak terlindungi dari
praktek ini. Negara mengabaikan terjadinya pelanggaran hak-hak anak padahal negara wajib
melindungi warganya khususnya anak-anak dari keadaan bahaya.

Dampak Pernikahan di Usia Muda
1. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak serta Gangguan Kesehatan Lainnya.
2. Penyakit HIV
3. Kanker Leher Rahim
4. Depresi Berat (Neoritis Deperesi)
5. Pernikahan yang Tidak Berkekuatan Hukum.
6. Munculnya Pekerja Anak
7. Kekerasan dalam Rumah Tangga
8. Konflik yang Berujung Perceraian
9. Banyaknya Anak Terlantar
10. Kurangnya Jaminan Masa Depan.

Upaya Mengatasi Tingginya Angka Pernikahan di Usia Muda
Angka pernikahan di usia muda terus meningkat sehingga diperlukan upaya untuk menekan tingginya
angka pernikahan usia muda. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. Keluarga harus mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai yang baik sejak dini kepada anak, serta
memberikan bimbingan, perlindungan, dan pengawasan agar anak tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas yang dapat mengarah pada berbagai hal negatif.
2. Sekolah bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial untuk memberikan penyuluhan atau
bimbingan mengenai berbagai permasalahan sosial terutama tentang risiko pernikahan di usia
muda melalui pendidikan seks dini, konseling kesehatan reproduksi juga memberikan kesadaran
kepada para siswa untuk menghindari seks pranikah yang bisa mengakibatkan kehamilan.
3. Masyarakat diminta untuk melapor jika menemukan kasus pernikahan di bawah umur karena
pernikahan seperti ini merupakan kebiasaan sebagian masyarakat di daerah.
4. Pemerintah Daerah diharapkan dapat melakukan perlindungan anak secara optimal yaitu
memenuhi hak kesehatan dan pendidikan anak-anak yang dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya perkawinan muda yang kerap terjadi di daerah dan memantau perkembangan anak di
bawah umur agar tidak terjadi lagi eksploitasi anak-anak dalam pernikahan.
5. Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama diharapkan
dapat memberikan penjelasan bagi masyarakat mengenai perlindungan atas hak anak tersebut
termasuk menjaga anak agar tidak menikah muda.
6. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga harus mengupayakan sosialisasi kepada warga untuk
menyekolahkan anak-anak mereka hingga tamat SMA /Madrasah Aliyah.
7. Pemerintah Indonesia harus membuat hukum perkawinan yang menjamin perlindungan hukum
bagi semua pihak dan pada saat bersamaan tetap melahirkan keadilan untuk melindungi
keamanan, kesehatan, kesejahteraan, serta hak-hak anak.
8. Pemerintah maupun kalangan masyarakat harus terus mengembangkan pendidikan dan
membuka lapangan kerja agar perempuan dan laki-laki mempunyai alternatif kegiatan lain

sehingga menikah muda bukan satu-satunya pilihan hidup. Misalnya mengembangkan program
pemberdayaan orang muda agar meneruskan sekolah, dan bagi yang terpaksa putus sekolah
diberikan pendidikan keterampikan agar tidak segera memasuki jenjang pernikahan.

Aspek-Aspek yang Memerlukan Kedewasaan dalam Membangun Rumah Tangga
Dalam pernikahan, usia dan kedewasaan memang menjadi hal yang harus diperhatikan bagi para

pria dan wanita yang ingin melangsungkan pernikahan. Karena bila kita melihat fenomena yang ada,
pada orang yang dewasa ketika berumah tangga dipandang akan lebih dapat mengendalikan emosi
yang sewaktu-waktu akan muncul dalam keluarga. Ini dimungkinkan karena kualitas akal dan
mentalnya sudah relatif stabil sehingga dapat mengontrol diri sendiri maupun dengan pasangan dan
lingkungan sekitar. Kedewasaan dalam bidang fisik-biologis, sosial ekonomi, emosi dan tanggung
jawab serta keyakinan agama, ini merupakan modal yang sangat besar dan berarti dalam upaya
meraih kebahagiaan. Bila diklasifikasikan aspek-aspek yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai
ukuran kualitas pribadi, menyebabkan batasan usia nikah tidak dapat dihindari. Setidaknya ada
beberapa macam hal yang diharapkan dari pendewasaan usia, seperti:
1. Pendidikan dan keterampilan

Dalam bidang pendidikan dan keterampilan merupakan aspek yang sangat penting sebagai bekal
kemampuan yang harus dimiliki bagi seseorang yang melangsungkan pernikahan. Hal ini sebagai
penopang dan sumber memperoleh nafkah untuk memenuhi segala kebutuhan dalam rumah
tangga. Dalam proses pendidikan yang ditempuh diharapkan seseorang dapat melihat ilmu
pengetahuan sebagai bekal yang penting bila dibandingkan dengan potensi lainnya.Jika ia seorang
pemuda, ilmu sangat diperlukan karena akan menempati posisi kepala rumah tangga yang akan
bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anak. Juga bagi seorang wanita, sekalipun bukan
sebagai kepala rumah tangga tetapi akan sangat berpengaruh dalam pembentukan rumah tangga
dan dalam mewarnai kepribadian anak. Seorang ibu yang baik dan berpendidikan akan mampu
mengarahkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang baik dan cerdas serta berpribadi luhur dan
berakhlak mulia. Karena itu peran seorang ibu amatlah besar dan tidak dapat diabaikan.
2. Psikis dan Biologis

Mentalitas yang mantap merupakan satu kekuatan besar dalam memperoleh keutuhan sebuah
rumah tangga. Keseimbangan fisik dan psikis yang ada pada setiap individual manusia dapat
menghasilkan ketahanan dan kejernihan akal dalam menyelesaikan berbagai jenis persoalan yang
dihadapi. Akal yang potensial baru dapat muncul setelah mengalami berbagai proses dan
perkembangan. Aspek biologis merupakan potensi yang sangat dominan terhadap keharmonisan
rumah tangga. Oleh karena itu keberadaannya tidak boleh diabaikan begitu saja.
3. Sosial kultural

Pada sisi ini, seorang individu diharapkan mampu membaca kondisi dilingkungan sekitar dan
dapat menyesuaikannya. Hal ini agar tercipta suasana dimana dalam suatu rumah tangga yang
dibina diakui keberadaannya oleh masyarakat sekitar sebagai bagian dari anggota masyarakat
sehingga keluarga yang dibentuk tidak merasa terisolasi dari pergaulan yang bersifat umum. Secara
sosiologis kedewasaan merupakan sesuatu yang didasari atas perbedaan peran sosial yang
ditempati. Artinya tingkat perkembangan kedewasaan berbeda-beda sesuai dengan tempat dan
lingkungannya. Bagi pasangan dalam satu keluarga perlu memahami dan membekali akan
pengetahuan ini, agar kelengkapan potensi yang diperkirakan dapat tercukupi.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

Peserta didik membuat sebuah daftar dampak positif dan negatif dari pernikahan di usia muda.
Berikan makna dan penjelasan singkat !

No Dampak Positif Dampak Negatif Keterangan


Click to View FlipBook Version