KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin..
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas limpahan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan modul “Cerita untuk Siswa Kelas 5 Sekolah
Dasar”. Modul ini dilengkapi dengan materi dan soal
evaluasi. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.
Septi Yulisetiani, M.Pd selaku dosen mata kuliah
pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia di SD yang
telah membimbing dan megarahkan penulis dalam menyusun
modul ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul
ini.
Tiada gading yang tak retak. Sesuai dengan peribahasa
tersebut, penulis menyadari bahwa modul ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan modul ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................i
=
Kata Pengantar..............................................................ii
Daftar Isi .................................................................... iii
Kegiatan Belajar 1 ........................................................ 1
Kegiatan Belajar 2......................................................10
Kegiatan Belajar 3......................................................15
Soal Evaluasi............................................................... 20
iii
Kegiatan Belajar 1
Cerita rakyat adalah cerita yang
berkembang di setiap daerah dan menceritakan
asal usul atau legenda yang terjadi di suatu
daerah. Adapun ciri-ciri cerita rakyat adalah
sebagai berikut:
1. Disampaikan secara turun-temurun.
2. Berisi nilai-nilai luhur.
3. Bersifat tradisional atau kedaerahan
1
Fe;mfemffmfmfmfm;fmk;fmka
Cerita rakyat yang kita baca, ternyata memiliki unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Tema
= Tema merupakan gagasan utama yang menjadi dasar
sebuah cerita, persoalan, peristiwa-peristiwa yang
dibawakan pada suatu cerita rakyat.
2. Tokoh
Tokoh adalah pelaku-pelaku yang terlibat dalam cerita
rakyat.
3. Watak
Watak adalah sifat yang dimiliki oleh masing-masing
pelaku yang terlibat dalam cerita rakyat.
4. Latar
Latar adalah tempat, waktu, dan keadaan yang terjadi
dalam cerita rakyat.
2
Fe;mfemffmfmfmfm;fmk;fmka
5. Alur
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang ada
dalam cerita rakyat.
= 6. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah kedudukan pengarang dalam
cerita rakyat. Ada yang menggunakan sudut pandang
orang pertama (aku atau saya); orang kedua (kamu atau
kau); dan orang ketiga (ia, dia atau nama orang).
7. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan
oleh penulis kepada para pembaca
6
3
Ayo Membaca
Salah satu sungai di Yogyakarta yang memiliki cerita adalah
= Sungai Gajah Wong. Penduduk Yogyakarta sendiri sering
menyebut sungai dengan kali. Kali Gajah Wong adalah sebuah kali
yang terletak di tengah-tengah kota di Kecamatan Kotagede,
Yogyakarta. Panjang kali ini tidak lebih dari 20 kilometer.
Kali Gajah Wong
Pada abad ke-17, kali ini merupakan kali yang kecil.
Masyarakat di daerah tersebut menyebutnya dengan kalen, yang
artinya kali kecil dan kebetu4lan airnya pun hanya gemercik
mengalir sedikit sekali. Hari itu, Ki Wira bersiul riang. Seperti
biasa, ia akan memandikan gajah milik junjungannya, Sultan Agung,
raja Kerajaan Mataram. Dengan hati-hati, Ki Wira menuntun gajah
yang dinamai Kyai Dwipangga itu. Mereka berjalan ke sungai yang
terletak di dekat Keraton Mataram. Mulailah ia memandikan gajah
yang berasal dari negeri Siam itu.
4
Nah, sekarang kau sudah bersih. Sekarang, ayo kembali ke
kandangmu,” kata Ki Wira kepada Kyai Dwipangga. Suatu hari, Ki
Wira tak bisa memandikan Kyai Dwipangga karena ada cacar air
pada kulitnya. Ia pun meminta tolong pada Ki Kerti, untuk
menggantikan memandikan Kyai Dwipangga. “Kerti, tolong aku ya.
Aku benar-benar tak bisa bekerja hari ini,” kata Wira.
“Tenang Kang, aku pasti membantumu. Tapi tolong beritahu,
bagaimana caranya supaya gajah itu menurut padaku? Aku takut
jika nanti ia marah dan menyerangku,” jawab Ki Kerti.
“Biasanya kalau ia mulai gelisah, aku tepuk-tepuk tubuhnya,
lalu aku tarik ekornya. Nanti ia akan kembali tenang dan
berendam sendiri di sungai. Kau tinggal memandikannya,” jelas Ki
Wira. Ki Kerti mengangguk-angguk tanda mengerti. Ia lalu
berangkat ke sungai untuk memandikan Kyai Dwipangga.
Sepanjang perjalanan Ki Kerti mengajak Kyai Dwipangga
mengobrol. Ia juga membawa buah-buahan sebagai bekal dalam
perjalanan. “Gajah gendut, kau mau makan kelapa?” tanyanya
sambil melemparkan sebutir kelapa pada Kyai Dwipangga. Kyai
Dwipangga menangkap kelapa itu dengan belalainya. Dengan
mudah ia memecah kelapa itu dan memakannya.
“Sekarang kau sudah kenyang, kan? Ayo jalan lagi,” kata Ki
Kerti sambil memukul tubuh Kyai Dwipangga. Sesampainya di
sungai, Ki Kerti melaksanakan tugasnya dengan mudah.
Digosoknya seluruh bagian tubuh Kyai Dwipangga sampai bersih
dan berkilap. Setelah itu mereka pulang ke keraton Mataram.
“Kang, hari ini aku sudah melaksanakan tugasku dengan baik. Apa
besok Kakang masih memerlukan bantuanku?” tanya Ki Kerti pada
Ki Wira.
5
“Jika kau tak keberatan, maukah kau memandikannya
sekali lagi? Aku masih sakit, sedangkan gajah itu harus
dimandikan setiap hari,” jawab Ki Wira.
“Baik Kang, aku tidak keberatan. Toh gajah itu sangat
penurut. Jadi, aku tak kesulitan saat memandikannya,” kata Ki
Kerti.
“Terima kasih Kerti, lusa aku pasti sudah sembuh. Kau
akan bebas dari tugas ini,” kata Ki Wira.
Keesokan harinya, Ki Kerti menjemput Kyai Dwipangga.
Pagi itu hujan turun rintik-rintik, tapi sepertinya tak akan
bertambah deras. Di sungai Ki Pejok bimbang karena dilihatnya
air sungai sedang surut.
“Wah, airnya dangkal sekali. Mana bisa gajah ini
berendam? Aku sendiri saja tak bisa, apalagi gajah yang
besar?” pikirnya dalam hati.
“Gajah gendut, kita cari sungai yang lain saja”. Ki Kerti
menuntun Kyai Dwipangga ke hilir sungai. Di situ air tampak
tinggi dan aliran juga cukup deras. “Nah, di sini sepertinya lebih
asyik. Ayo, sana masuk, berendamlah.” kata Ki Kerti sambil
memukul badan Kyai Dwipangga. Sambil memandikan Kyai
Dwipangga, Ki Kerti berpikir dalam hati.
“Sebaiknya aku beritahu Kakang untuk memandikan
gajahnya di sini. Disini airnya lebih dalam, arusnya juga cukup
deras. Aneh, kok selama ini Kanjeng Sultan Agung tak tahu
keberadaan sungai ini, ya?” Saat ia sibuk berbicara sendiri,
tiba-tiba dari arah hulu datanglah banjir bandang yang sangat
besar. Ki Kerti dan Kyai Dwipangga bahkan tak menyadarinya.
6
Dalam sekejap, mereka terhempas dan terbawa arus.
“Tolong... tolonggg...,” teriak Ki Kerti. Sungguh menyedihkan
nasib Ki Kerti dan Kyai Dwipangga. Mereka terseret arus dan
hanyut sampai ke Laut Selatan.
Sungguh sangat disayangkan, mereka binasa dalam
keganasan banjir bandang itu. Ki Kerti tak tahu bahwa selama ini
Sultan Agung memang melarang para abdinya memandikan gajah
di hilir sungai. Karena ia tahu bahaya bisa datang sewaktu-waktu
di sana. Ki Wira berduka. Ia sangat sedih karena kehilangan adik
ipar dan gajah kesayangannya.
451
7
Ayo Menulis
Mengidentifikasi Unsur yang Terdapat dalam
Cerita Rakyat “Kali Gajah Wong”
Tokoh beserta Watak:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Latar:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Alur:
=
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Amanat:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
8
Ayo Bercerita
Coba kalian ceritakan kembali di depan kelas cerita rakyat “Kali
Gajah Wong” yang telah kalian baca secara singkat dan jelas.
Scan Me
Scan Barcode di atas untuk menyimak
cerita rakyat lainnya yang berasal dari
Yogyakarta.
9
Kegiatan Belajar 2
Cerita pendek disebut juga dengan cerpen
adalah karya sastra yang bersifat fiktif dan
fantasi yang menceritakan kejadian atau
peristiwa yang dialami oleh tokoh secara singkat
dan jelas. Adapun ciri-ciri cerpen adalah
ceritanya singkat dan tidak lebih dari 10.000
kata serta bersifat fiktif atau rekaan dari
penulis.
10
Ayo Membaca
Fe;mfemffmfmfmfm;fmk;fmka
Lalai dalam Belajar
=
Pada hari Senin, siswa kelas 5 SD Negeri Merdeka memiliki
jadwal mata pelajaran Matem6atika. Bu Surya selaku guru
matematika langsung memasuki kelas dan menjelaskan materi
mengenai pecahan. Setelah menjelaskan. Bu Surya memberikan
soal latihan kepada siswa kelas 5 dan berkeliling kelas untuk
memantau setiap siswa dalam mengerjakan soal latihan yang
diberikan.
11
Setelah selesai mengerjakan, jawaban kemudian dibahas
= bersama dan sebelum Bu Surya keluar terlebih dahulu memberikan
pesan kepada seluruh siswa agar giat belajar dan banyak
mengerjakan soal tentang pecahan karena ulangan harian bisa saja
dilakukan secara mendadak.
Setelah bel pulang berbunyi, para siswa pun pulang begitu
juga dengan Amel, Bilqis dan Citra. Mereka pulang bersama karena
tempat tinggal mereka mereka berdekatan. Saat di jalan, Citra
mengajak kedua temannya bermain bersama.
“Ayo nanti main boneka di rumahku, aku punya boneka baru lho.”
Kata Citra.
“Asyik. Nanti aku main ke rumahmu ya, ayo Mel” jawab Bilqis.
“Aku gak bisa ikut, soalnya mau belajar matematika takut nanti
ada ulangan mendadak.” Tolak Amel.
12
Bilqis dan Citra bermain boneka bersama hingga larut malam,
sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk belajar. Sebaliknya
Bilqis dan Citra bermain boneka bersama hingga larut
malam, sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk belajar.
Sebaliknya pada malam hari, Amel belajar dengan tekun dan
semangat. Keesokan harinya ternyata benar, saat itu Bu Surya
mengadakan ulangan secara mendadak. Ulangan diadakan tanpa
pemberitahuan sebelumnya.
Amel pun menghadapi ulangan dengan tenang berbanding
terbalik dengan Bilqis dan Citra, mereka menghadapi ulangan
dengan gugup dan tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan.
Mereka mengerjakan ulangan dengan gelisah dan hal tersebut
diketahui oleh Bu Surya.
“Apakah kalian mengalami kesulitan?”, tanya Bu Surya
“I..i..ya pak”, jawab Citra
“Apakah kalian sudah belajar tadi malam?”, tanya Bu Surya lagi
“Bel…belum pak”, jawab mereka terbata-bata
Akhirnya Bu Surya menasehati bahwa sebagai seorang murid
harus rajin belajar dan dapat menggunakan waktu sebaik mungkin
termasuk saat bermain.
13
Ayo Menulis
Mengidentifikasi Unsur yang Terdapat dalam
Cerita Pendek ”Lalai dalam Belajar”
Tokoh beserta Watak:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Latar:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Alur:
=
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Amanat:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
14
Kegiatan Belajar 3
Dongeng adalah suatu cerita yang
dituturkan atau dituliskan dan sifatnya
menjadi hiburan. Dongeng biasanya tidak
benar-benar terjadi dalam suatu kehidupan,
bersifat menghibur dan terdapat ajaran
moral yang terkandung di dalam cerita
tersebut.
15
Ayo Membaca
Fe;mfemffmfmfmfm;fmk;fmka
Kancil dan Kuda yang Sombong
Pada suatu hari, Kancil pergi berjalan-jalan melewati pinggir
hutan. Semalam hujan sangat deras, banyak sekali kubangan yang
= tidak terlihat. Sehingga, Kancil harus berjalan dengan cara
melompat-lompat untuk menghidar dari kubangan-kubangan
tersebut.
Tiba-tiba, muncullah seekor Kuda. Tubuh Kuda tersebut
sangat besar, kuat dan gagah. Ia berlari menuju Kancil. Pada saat
sampai di depan Kancil kakinya mengenai kubangan lumpur
tersebut. Sehingga, ia menciprati Kancil.
‘’ Hei Kuda! Pelankan jalanmu.’’ Tegur Kancil. ‘’ Hahaa, kamu
yang salah karena kurang gesit, bukan salahku jika kau terkena
cipratan itu!’’ ejek Kuda. Bukann6ya meminta maaf, Kuda malah
mengejeknya.
‘’Jangan sombong kau Kuda! Itu tidak baik, seharusnya kau
meminta maaf bukannya malah menyalahkanku.’’ Ujar Kancil
menasehati.
‘’ Hei Kancil, aku sama sekali tidak sombong. Aku hanya
mengatakan yang sebenarnya. Pasti kau sangat iri padaku?
‘’ Sudah jelas aku yang akan menang! Tapi baiklah, aku akan
menghargaimu dan menerima tantanganmu itu!’’ ejek Kuda sambil
16
tertawa.
Aku lebih kuat, tubuhku lebih besar dan dapat berlari
= dengan cepat?” Ejek sang Kuda. Mendengar hal tersebut, Kancil
pun merasa sangat terhina. Ia pun menahan amarahnya dan
langsung mencari cara agar kuda menjadi jera. Akhirnya, ia pun
mendapatkan ide.
‘’ Begitukah Kuda? Kalau begitu, bagaimana jika kita adu lari? Kita
buktikan siapa yang dapat berlari dengan cepat.’’ Ujar Kancil
menantang.
‘’Sudah jelas aku yang akan menang! Tapi baiklah, aku akan
menghargaimu dan menerima tantanganmu itu!’’ ejek Kuda sambil
tertawa.
Akhirnya, mereka pun sepakat untuk mengadakan
pertandingan lari esok hari. Berita tersebut terdengar oleh
seluruh hutan, Kancil pun berlatih dengan semangat. Hari yang
ditentukan pun tiba, para binatang berkumpul. Mereka semua
sangat yakin Kuda yang akan memenangkan pertandingan. Namun,
sang Kancil sama sekali tidak patah semangat.
17
Begitu pertandingan dimulai, pada awalnya Kuda yang
memimpin di depan. Namun, pada saat memasuki hutan, Kuda
mulai kesulitan karena pohon-pohon yang sangat tinggi, akar yang
melintang, kubangan dimana-mana dan semak yang menutupi
jalan.
Berbeda dengan Kancil ia bergerak dengan gesit tanpa
halangan. Karena latihannya, ia hafal dengan jalanan yang berada
didalam hutan. Akhirnya, Kancil yang sampai di garis akhir
terlebih dahulu. Semua penduduk hutan tidak menyangkanya dan
bersorak-sorai gembira.
Sementara, sang Kuda sampai digaris akhir dengan menahan
rasa malunya. Sejak saat itulah, Kuda jarang terlihat di hutan dan
tidak lagi menyombongkan dirinya.
18
Ayo Menulis
Tulislah kembali dongeng “Kancil dan Kuda yang Sombong” secara
singkat dengan menggunakan bahasamu sendiri!
Ringkasan cerita:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
……..………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
= ………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
19
Soal Evaluasi
1. Apa perbedaan cerita rakyat, cerita pendek
dan dongeng?
2. Sebutkan unsur-unsur cerita yang ada di
dalam cerita pendek “Lalai dalam Belajar”!
3. Tulislah amanat yang ada di dalam cerita
“Kancil dan Kuda yang Sombong”!
20