The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Materi Pencemaran lingkungan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nnisafitlubis fitri, 2021-05-26 15:22:38

Modul Pencemaran Lingkungan

Modul Materi Pencemaran lingkungan

MODUL PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENCEMARAN
LINGKUNGAN

DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR
MODUL 110-097 ILMU PENGETAHUAN

ALAM
PENGEMBANGAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN
“Bahan Ajar”

A S E P 2M0A1 5MO0LA1EN2H4S0:U0K4I1R M A N

MODUL PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM

Pencemaran lingkungan

DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR
MODUL 110-097 ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

“Bahan Ajar”

Oleh :
ASEP MAMAN SUKIRMAN

201501240041

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

2021

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1. Deskripsi Singkat .................................................................................................... 1
1.2. Relevansi ..................................................................................................................... 1
1.3. Petunjuk Belajar ............................................................................................ 2
II. INTI .................................................................................................................... 3
1.1. Capaian Pembelajaran ................................................................................... 3
1.2. Sub Capaian Pembelajaran .............................................................................. 3
1.3. Uraian Materi .................................................................................................. 3

A. Definisi Pencemaran .................................................................... ................. 5
B. Pencemaran air ........................................................................................................ 5

b.1.Faktor penyebab pencemaran air ......................................................... 6
b.2. Dampaknya ...................................................................................... ..... ............ 8
b.3. Cara penanggulangannya .............................. .................. ............................ 11
C. Pencemaran udara ................................................................................................... 23
c.1 Faktor penyebab Pencemaran udara ................................................... 24
c.2 Dampak pencemaran udara ................................................................... 30
c.3.Cara penanggulangan .................................................................................... 31
D. Pencemaran Tanah .................................................................................................. 34
d.1 Faktor penyebab Pencemaran Tanah ............................................... 34
d.2 Dampak pencemaran Tanah ................................................................. 36
d.3.Cara penanggulangan ................................................................................... 38
Penutup ................................................................................................................................... 47
a. Rangkuman ............................................................................................................... 47
b. Tes Formatif ......................................................................................................... 48
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 53

1

1.Pendahuluan

1.1 Deskripsi

Modul Pencemaran lingkungan ini merupakan modul mata pelajaran IPA kelas 7
semester dua. Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh melalui pendekatan PBL ( Problem
Based Learning). Proses pencapaiannya dirancang melalui proses pembelajaran
Pencemaran Lingkungan dengan didukung berbagai jenis media terkait yang
menunjang sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi
tersebut. Materi Pencemaran Lingkungan masih perlu disajikan sebagai suatu
kesatuan dalam mata pelajaran IPA untuk memberikan wawasan yang utuh bagi siswa
tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap isinya.
Modul ini berisi semua materi tentang Pencemaran Lingkungan yang disusun mengacu
pada pembelajaran IPA secara terpadu dan utuh, sehingga setiap
pengetahuan yang diajarkan pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat
siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya, dan bersikap
sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan
kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran. Siswa didorong untuk mencari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
membimbing dan memfasilitasi siswa untuk belajar IPA termasuk meningkatkan
dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada modul ini.

2

Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan- kegiatan lain
yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

1.2.Relevansi
Pernahkah kalian mengamati lingkungan sekitar dan melihat sampah berserakan
tidak pada tempatnya atau udara yang kotor karena terlalu banyak polusi? Meskipun
sekilas masalah tersebut terlihat seperti masalah lingkungan, namun secara jangka
panjang, masalah tersebut bisa berkembang menjadi masalah sosial jika sudah
terlalu mengganggu kehidupan orang banyak. Kurangnya kesadaran masyarakat
dalam pengelolaan lingkungan yang sebenarnya menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan disebabkan karena masalah sampah dan limbah
industri, serta perilaku manusia itu sendiri.

1.3.Petunjuk Belajar.

Sebelum siswa menggunakan modul ini, siswa perlu membaca bagian
petunjuk ini. Mengapa diperlukan? Ibarat kamu sedang berlibur di tempat wisata,
kamu tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai kamu akan membaca peta dimana
fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika kamu ingin memperoleh
manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan yang baik jika
kamu benar-benar memperhatikan dan memahami bagian petunjuk penggunaan
modul ini.

Fitur ayo kita lakukan ini berisi percobaan yang akan kalian lakukan. Fitur
ayo kita latihan mengisi soal-soal yang akan dikerjakan. Fitur rangkuman ini berisi
ringkasan materi dari bab yang telah dipelajari. Fitur ayo kita latihan dan Uji

3

Kompetensi ini berisi soal-soal untuk mengevaluasi pemahaman dan penerapan
konsep dalam satu bab yang telah dipelajari.

2.1.Capaian Pembelajaran

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem

4.8 Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah pencemaran di
lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan.

2.2. Sub Capaian Pembelajaran
- Menjelaskan pengertian Pencemaran Lingkunagan
- Menjelaskan macam-macam Pencemaran Lingkungan.
- Menyebutkan faktor-faktor penyebab pencemaran.
- Menjelaskan dampak pencemaran terhadap ekosistem
- Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran.
- Menganalisis dampak dari pencemaran.
- Menganalisis cara penaggulangan pencemaran
-Membuat gagasan tertulis tentang bagaimana mengatasi dan mengurangi
pencemaran air, tanah dan udara.

2.3. Uraian Materi

4

Permasalahan yang diangkat :

Faktanya kota bandung setiap hari nya menghasilkan timbunan sampah sebanyak ±
1500 ton Sampah/hari atau setara dengan sampah setinggi 75 cm seluas lapangan
sepak bola. Masalah lainnya bahwa TPA semakin hari semakin penuh, kota bandung
mempunyai potensi menjadi “Bandung lautan sampah” kembali seperti yang terjadi
pada tahun 2005 saat TPA leuwigajah meledak. Masalah sampah di kota Bandung
bisa jadi bom waktu apabila tidak segera di cari solusinya, Bagaimana solusi untuk
mengurangi Volume sampah yang di hasilkan oleh warga kota Bandung ?

https://www.tribunnews.com.bandung-jadi-lautan-sampah.

A. Definisi Pencemaran

Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan segala sesuatu
baik berupa bahan-bahan fisika maupun kimia yang dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukannya. Jadi, pencemaran lingkungan terjadi akibat dari

5

kumpulan kegiatan manusia dan bukan dari kegiatan perorangan. Selain itu,
pencemaran dapat diakibatkan oleh faktor alam, contoh gunung meletus
yang menimbulkan abu vulkanik. Seperti meletusnya Gunung Merapi. Zat yang dapat
mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup
disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas
yang masuk ke dalam lingkungan. Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan?
1) kadarnya melebihi batas kadar normal atau diambang batas;
2) berada pada waktu yang tidak tepat;
3) berada pada tempat yang tidak semestinya.
Manusia tidak dapat mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh faktor
alam. Tetapi manusia, hanya dapat mengendalikan pencemaran yang diakibatkan oleh
faktor kegiatannya sendiri. Seperti limbah rumah tangga, industri, zat-zat kimia
berbahaya, tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan dan minyak bumi serta
limbah nuklir. Untuk memahami tentang pencemaran, lakukan kegiatan berikut.

B. Pencemaran Air
Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan air, termasuk
manusia. Kita sangat membutuhkan air bersih untuk berbagai kegiatan, antara lain
minum, mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Salah satu ciri air bersih adalah
tidak tercemar. Bagaimana air dikatakan tercemar? Air dikatakan tercemar apabila
air itu sudah berubah, baik warna, bau, maupun rasanya. Sesuai dengan hasil

6

kegiatanmu, air yang tercemar memiliki keasaman yang berbeda dengan air yang
tidak tercemar. Pencemaran air, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam air. Akibatnya, kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran air merupakan kondisi air yang menyimpang dari sifat-sifat air dari
keadaan normal. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut ataupun sungai.
Apabila perairan tercemar, maka keseimbangan ekosistem di dalamnya juga akan
terganggu. Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, di antaranya
berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat ini berasal
dari kegiatan industri. Kegiatan industri yang melibatkan penggunaan logam berat,
antara lain industri tekstil, pelapisaan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan
agrokimia, dan lain-lain. Beberapa logam berat ternyata telah mencemari air di
negara kita, melebihi batas yang berbahaya bagi kehidupan (Wisnu,1995).

b.1.Faktor Penyebab Pencemaran Air.

Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawarawa, danau,
dan laut. Bahan pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah pertanian.

a. Limbah Industri

Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, kita
harus mencegahnya agar tidak membuang air limbah industri ke saluran umum.
Kegiatan industri selain menghasilkan produk utama (bahan jadi), juga menghasilkan
produk sampingan yang tidak terpakai, yaitu limbah. Jenis limbah yang berasal dari
industri dapat berupa limbah organik yang bau seperti limbah pabrik tekstil atau

7

limbah pabrik kertas. Selain itu, limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih dan
berwarna, serta mengandung asam belerang, berbau menyengat. Seperti limbah
pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk organik,
limbah pabrik farmasi, dan lain-lain. Jika limbah industri tersebut dibuang ke
saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak atau
memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut. Limbah industri yang berupa
logam berat sering dialirkan ke sungai, sehingga sungai menjadi tercemar. Jenis-
jenis logam berat adalah raksa, timbal, dan kadmium di mana ketiganya sangat
berbahaya bagi manusia apabila mengonsumsinya. Misalnya, pencemaran raksa yang
terjadi di Minamata, Jepang. Para nelayan di sekitar teluk Minamata memakan ikan
yang tercemar raksa. Akibatnya, mereka mengalami kerusakan saraf yang disebut
penyakit Minamata. Lebih dari delapan puluh orang yang meninggal akibat penyakit
ini.

b. Limbah Rumah Tangga

Coba perhatikan kegiatan yang terjadi di dalam
rumah tangga, pasar, perkantoran,

rumah makan, penginapan, dan sebagainya. Kegiatan-
kegiatan di tempat tersebut akan menghasilkan
sampah/limbah yang dinamakan limbah rumah tangga.
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal
dari hasil samping kegiatan perumahan. Seperti
limbah rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah
penginapan (hotel), rumah makan, dan puing-puing bahan bangunan serta besi-besi
tua bekas mesin-mesin atau kendaraan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari

8

bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan beracun. Limbah organik
adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu, daun dan
berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah yang berasal dari
bahan anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan
minyak wangi. Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh
mikroorganisme. Akibat penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam perairan
juga menurun. Menurunnya kandungan oksigen dalam perairan akan merugikan
kehidupan biota di dalamnya.

c. Limbah Pertanian

Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan. Namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang
kadangkadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif
pada keseimbangan ekosistem air. Pada sektor pertanian juga dapat terjadi
pencemaran air. Terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian
tertentu, seperti insektisida dan herbisida. Sumber: Biologi, 2010.

Limbah bahan berbahaya dan beracun, antara lain timbul akibat adanya kegiatan
pertanian. Kegiatan pertanian biasanya menggunakan obat-obatan pembasmi hama
penyakit seperti pestisida, misalnya insektisida. Selain itu, kegiatan pertanian
menggunakan pupuk, misalnya urea. Penggunaan pupuk yang berlebihan juga dapat
menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau danau.
Pupuk yang tidak terserap ke tumbuhan akan terbuang menuju perairan. Akibatnya,
terjadi atau tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan air. Tanaman ganggang
ini dapat menutupi seluruh permukaan air, sehingga mengurangi kadar sinar matahari
yang masuk ke dalam perairan tersebut. Akibatnya, proses fotosintesis terganggu

9

dan kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun sehingga merugikan makhluk
hidup lain yang berada di dalamnya.

b.2. Dampak Pencemaran Air.

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak
menguntungkan bagi lingkungan, seperti hal-hal berikut. a. Penurunan Kualitas
Lingkungan Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat

menyebabkan terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya,
pembuangan limbah organik dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau
kesuburan tanaman air, sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam
air. Hal ini menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air,
sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya.

b. Gangguan Kesehatan

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit.
Tidak menutup kemungkinan di dalam air limbah tersebut mengandung virus dan
bakteri yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga bisa digunakan sebagai sarang
nyamuk dan lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu.

Berikut dijabarkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air.

Tabel 3.1 Hasil pengamatan lingkungan.

Tabel 3.1. Penyakit Akibat Pencemaran Air

No Penyebab Penyakit
Diare pada anak
1. Virus Hepatitis A
- Rota virus Poliomyelitis
- Virus hepatitis A
- Virus poliomyelitis

10

2. Bakteri Kolera
- Vibrio cholerae Diare atau disentri
- E. coli Tifus abdominale
- Salmonella typhi Paratifus
- Salmonella paratyphi Disentri
- Shigella dysenteriae
Disentri
3. Protozoa amoeba
- Entaamoeba histolytica Balantidiasis
- Balantidia coli Giardiasis
- Giardia Lamblia
Ascaris
4. Metazoa Clonorchiasis
- Ascaris lumbricoides Dyphylobothriasis
- Clonorchis sinensis Taeniasis
- Diphyllobotrhium latum Schistosomiasis
- Taenia saginata/Solium
- Schistosoma

Sumber : Kesehatan Lingkungan, 2005

c. Pemekatan Hayati

Coba kamu pikirkan apabila suatu perairan tercemar oleh bahan beracun. Bahan
beracun itu dapat meresap ke dalam tubuh alga, atau mikroorganisme lainnya.
Selanjutnya, hewan-hewan kecil (zooplankton) akan memakan alga tersebut,
kemudian zooplankton akan dimakan oleh ikan ikan kecil dan ikan besar akan
memakan ikan yang kecil. Apabila ikan-ikan besar tersebut ditangkap oleh manusia
dan dimakan, maka bahan beracun tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Zooplankton yang makan alga tidak hanya satu, tetapi banyak sel alga.

Dengan demikian, zooplankton tersebut sudah mengandung bahan beracun yang
banyak. Demikian juga halnya dengan ikan kecil yang memakan zooplankton, dan ikan
besar akan memakan ikan kecil tidak hanya satu. Makin banyak memakan ikan-ikan

11

kecil, maka makin banyak bahan pencemar yang masuk ke tubuh ikan besar.
Bagaimana dengan tubuh manusia jika sering makan ikan yang beracun tersebut?

d. Mengganggu Pemandangan

Kadang-kadang air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan
dan ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun air yang tercemar
tidak menimbulkan bau, perubahan warna air mengganggu pandangan mata kita. Hal
ini tentu mengganggu kenyamanan dan keasrian kota.

e. Mempercepat Proses Kerusakan Benda

Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubah oleh bakteri
menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses
perkaratan pada besi. Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum
dibuang, air limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhi ketentuan Baku Mutu
Air Limbah.

b.3. Cara Penanggulangan Pencemaran Air.

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi
dan terapung, menguraikan bahan (yakni bahan organik yang dapat terurai oleh
aktivitas makhluk hidup), meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan
estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut
(Sulistyorini, 2009).

a. Pembuatan Kolam Stabilisasi

Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-
zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum

12

digunakan adalah kolam , kolam (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik
pekat), dan kolam (pemusnahan mikroorganisme patogen). Kolam ini dapat digunakan
oleh semua kalangan karena mudah memilikinya dan murah harganya.
b. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu (pengolahan pertama), (pengolahan kedua), dan
(pengolahan lanjutan). merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk
memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan flter (saringan) dan bak
sedimentasi. merupakan pengolahan kedua yang bertujuan untuk mengoagulasikan,
menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. merupakan
lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara,
khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan
mikroorganisme patogen.

Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005
Gambar 3.1 Instalasi pengolahan Air
Limbah

c. Pengelolaan Excreta
banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Banyak mengandung bakteri
patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan

13

berbagai penyakit. Pengelolaan dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya
pada jamban atau yang ada di sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat
pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif. Untuk mencegah meresapnya air limbah
ke sumur atau resapan air, jamban yang dibuat harus sehat. Syaratnya, tidak
mengotori permukaan tanah, permukaan air dan air tanah di sekitarnya, tidak
menimbulkan bau, sederhana, jauh dari jangkauan serangga (lalat, nyamuk, atau
kecoa), murah, dan diterima oleh pemakainya. Pengelolaan dalam dapat diolah secara
anaerobik menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber gas untuk

rumah tangga. Selain itu, pengelolaan dengan tepat akan menjauhkan kita dari
penyakit bawaan air. Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga
khususnya, dapat dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini sebagaimana
disebutkan oleh Kistinnah (2009) bahwa cara menangani limbah cair dan padat
diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan
istilah 4R, yaitu :

1) Recycle (Pendaurulangan)

Proses misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan kompos. Kompos ini
dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, sehingga dapat diperoleh hasil yang
baik. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan kompos digunakan untuk pupuk. 2)
Reuse (Penggunaan Ulang) Proses dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai
dan dapat dimanfaatkan ulang. Misalnya botol bekas sirop dapat digunakan lagi untuk

menyimpan air minum.
3) Reduce

14

adalah melakukan pengurangan bahan/penghematan. Contohnya jika akan berbelanja
ke pasar atau supermarket, sebaiknya dari rumah membawa tas. Janganlah meminta
tas plastik dari toko atau supermarket kalau akhirnya hanya dibuang saja.
4) Repair
artinya melakukan pemeliharaan. Contohnya membuang sampah tidak sembarangan,
terutama tidak membuang sampah di perairan. Pencemaran air sudah sangat
memprihatinkan, sehingga membutuhkan peran serta semua pihak untuk mengatasi
dan mengurangi pencemaran tersebut. Coba pikirkanlah. Bagaimana kamu membantu
mengatasi dan mengurangi pencemaran air?

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca literatur, Siswa dapat mendeteksi
terjadinya pencemaran lingkungan.
2. Setelah mengamati gambar, Siswa dapat menganalisis faktor-faktor
penyebab pencemaran air.
3. Melalui kegiatan pengamatan, Siswa dapat menganalisis dampak
pencemaran air bagi ekosistem.
4. Melalui kegiatan membaca literatur, Siswa dapat memecahkan masalah
pencemaran air.
5. Setelah mengikuti aktivitas pembelajaran, Siswa mampu
mengembangkan sikap bersyukur, kepedulian, dan tanggungjawab.

B. Aktivitas Pembelajaran

15

Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan
Mendeteksi pencemaran lingkungan

Gambar 3. 1 Asap kendaraan Gambar 3. 2 Sampah Berserakan di Air dan Tanah
Sumber: gurupendidikan.co.id Sumber: dosenpendidikan.co.id

Gambar 3.1 dan 3.2 menunjukkan beberapa hal yang terjadi di lingkungan kita.

Gambaran tentang apakah itu? Coba Siswa pikirkan. Terjadinya perubahan

lingkungan akan memengaruhi keberadaan atau kelangsungan makhluk hidup yang

ada di dalamnya. Makhluk hidup pada suatu lingkungan selalu tergantung antara

satu dengan yang lain. Oleh karena itu, apabila ada salah satu komponen yang

berubah, maka akan menyebabkan perubahan pada makhluk hidup lain yang tidak

mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Coba perhatikan Gambar 3.3

dan Gambar 3.4.

Gambar 3. 3 Sungai yang Jernih Gambar 3. 4 Sungai Tercemar Oleh Sampah
Sumber: nanosmartfilter, 2015 Sumber: solopos, 2015

Apakah Siswa mengetahui perbedaan dari kedua gambar tersebut? Coba carilah
perbedaan mengenai akibat yang ditimbulkan dari dua kejadian tersebut. Pada
Gambar 3.3, sungai tampak bersih, tidak banyak sampah yang terbawa air sungai

16

sehingga tidak menyebabkan bau dan air tetap jernih. Akan tetapi, pada Gambar

3.4 sampah-sampah yang dibuang ke sungai akan menghambat arus sungai dan

dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan air menjadi keruh.

Hal ini akan memengaruhi kehidupan makhluk hidup yang berada di sungai. Apabila

terjadi hal seperti ini, maka lingkungan tersebut dapat dikatakan mengalami

pencemaran. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan

adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau

komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga

kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup

tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran lingkungan

dapat terjadi karena kegiatan manusia dan faktor alam. Pencermaran dapat

terjadi di udara, di air, maupun di tanah.

Udara yang baik sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Tetapi

saat ini, kadar oksigen di udara mulai berkurang akibat aktivitas yang dilakukan

oleh manusia. Adapun ciri-ciri udara yang tercemar adalah kadar karbondioksida

tinggi, berwarna, berbau, pengap, dan menyebabkan iritasi mata. Air dikatakan

bersih apabila jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa, dan tidak

mengandung organisme yang berlebih. Air yang tercemar akan berbau,

mengandung bahan pelarut

dan endapan, derajat keasaman tidak netral, terdapat mikroorganisme yang

berlebih, memiliki rasa, radioaktivitas air meningkat, suhu air berubah, dan

berwarna.Tanah yang subur akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan.

Sebaliknya,tanah yang tidak subur karena sudah tercemar akan menimbulkan

banyak kerugian. Ciriciri tanah yang tercemar adalah derajat keasaman (pH)

tanah sangat tinggi, kandungan

17

mineral sangat sedikit, tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat

diuraikan, pertumbuhan mikroorganisme dan jamur tidak ada, unsur hara tanah

hilang.

Agar Siswa lebih memahami tentang tanda-tanda terjadinya pencemaran silahkan

Siswa menjawab beberapa pertanyaan analisis berikut.

1. Tuangkan informasi yang Siswa peroleh dalam diagram Frayer berikut.

Tuliskan pada masing-masing kolom sebagai berikut.

a. Pengertian pencemaran pada kolom definisi.

b. Ciri-ciri lingkungan air yang tercemar pada kolom air tercemar.

c. Ciri-ciri lingkungan udara yang tercemar pada kolom udara tercemar.

d. Ciri-ciri lingkungan tanah yang tercemar pada kolom tanah tercemar.

Definisi : Air Tercemar :

Udara Tercemar : Pencemaran Tanah Tercemar :
Lingkungan

18

2. Berdasarkan bacaan dan Gambar 3.2, lengkapi tabel berikut dengan memberikan

tanda ceklis (V) pada kolom Setuju atau Tidak Setuju sesuai dengan pemahaman

Siswa.

No Pernyataan Setuju Tidak setuju

1. Sampah dapat mengakibatkan
pencemaran air dan tanah.

2 Air yang bersih memikiki ciri tidak
berbau dan tidak berasa

3 Air yang memiliki warna dan berbau
boleh dikonsumsi/diminum

4 Tanah yang subur memiliki derajat
keasaman (pH) tanah sangat tinggi

5 Tanah yang tercemar mengakibatkan
pertumbuhan mikroorganisme dan
jamur terganggu

3. Tunjukkan kepada guru, hasil diskusi yang telah Siswa buat untuk mendapatkan
masukan. Jika tidak dapat menyampaikan secara langsung kepada guru maka
buatlah foto tabel tersebut dan kirimkan kepada guru mata pelajaran Siswa.

Aktivitas 2: Menganalisis Faktor-faktor pencemaran air
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

Pada aktivitas berikut Siswa akan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan

19

terjadinya pencemaran air. Gunakan buku siswa dan/atau sumber informasi lain
untuk

menemukan penyebab pencemaran air. Jika masih menemui kesulitan, mintalah

bantuan pada orang tua atau guru Siswa untuk membantu memahami tentang zat

yang menjadi penyebab pencemaran air.

1. Perhatikan setiap gambar yang disediakan pada Tabel 3.1, dan jawablah

pertanyaan analisis tentang penyebab pencemaran air pada kolom yang

disediakan.

Tabel 3.1 Zat yang menjadi penyebab pencemaran air.

No Gambar Zat yang Menjadi Penyebab
Pencemaran

1

Gambar 3.5 Limbah cair abrik
Sumber: thegorbalsla.com

2

Gambar 3.6 Limbah rumah tangga
Sumber: thegorbalsla.com

20

3

Gambar 3.7 Limbah pertanian
Sumber: Wikipedia.org

2. Tuliskan kesimpulan Siswa terkait faktor-faktor penyebab terjadinya
pencemaran air.
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Aktivitas 3: Menganalisis Dampak pencemaran air
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

Lakukan serangkaian kegiatan berikut secara berkelompok ketika Siswa memiliki
waktu luang. Untuk merencanakan dan melakukan pengamatan, berdiskusilah dengan
teman satu kelompok secara virtual, atau jika kondisinya memungkinkan dan dirasa
aman Siswa dapat berdiskusi secara tatap muka dengan teman yang rumahnya
dekat. Saat bertemu atau bekerja bersama, selalu terapkan protokol kesehatan
dengan baik (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak). Mintalah
bantuan kepada orang tua untuk menyiapkan tempat cuci tangan dan/atau cairan
hand sanitizer. Selain itu, mintalah bantuan orang tua apabila Siswa mengalami
kesulitan untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Silahkan Siswa mengikuti
petunjuk berikut:

21

Apa yang siswa perlukan ?
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

1. Gelas bekas air mineral (3 buah),
2. Ikan (3 ekor),
3. Kertas label,
4. Spidol,
5. Air,
6. Detergen,
7. Sendok.

Bagaimana langkah pengerjaanya ?
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

1. Siapkanlah tiga buah gelas bekas air mineral yang ukurannya sama (200 mL).
2. Berilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B, dan C.
3. Isilah masing-masing gelas dengan air sebanyak 150 mL Jika tidak memiliki alat
ukur isilah dengan jumlah yang sama banyak (sekitar tiga perempat wadah).
4. Siapkanlah tiga ekor ikan kecil sejenis yang ukuran besarnya sama (Siswa dapat
menggunakan ikan kecil apapun yang ukurannya sama yang ada di daerah Siswa).
5. Siapkanlah detergen dan sendok kecil untuk mengukur jumlah detergennya.
6. Ambillah ½ sendok kecil detergen, lalu masukkan ke dalam gelas B.
7. Lakukanlah hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (1 sendok kecil) detergen
dan masukkan ke dalam gelas C.
8. Gelas A tidak ditambahkan detergen.
9. Setelah semuanya siap, ambillah ikan kecil yang Siswa siapkan, dan masukkan
ke dalam gelas masing-masing satu ekor.

22

10. Amatilah apa yang terjadi dengan kondisi ikan setelah 30 menit. Catatlah semua
hasil pengamatanmu. Setelah selesai pengamatan, kembalikan ikan yang Siswa
gunakan pada habitatnya yang normal.

Setelah mengerjakan aktivitas tersebut, Siswa dapat melanjutkan untuk menjawab
beberapa pertanyaan analisis berikut. Siswa dapat meminta bantuan orang tua
ketika mengalami kesulitan.

1. Apakah yang terjadi dengan ikan yang ada di gelas A, B, dan C setelah dibiarkan

selama 30 menit? Isikan hasil pengamatan Siswa pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Hasil pengamatan terhadap ikan pada berbagai kondisi air

Ikan di gelas Kodisi air Kondisi Ikan Setelah 30 Menit
A
B Air tanpa
ditambah
C deterjen

Ditambahkan 1/2
sendok kecil
deterjen

Ditambahkan 1
sendok kecil
deterjen

2. Apa yang akan terjadi dengan ekosistem perairan apabila limbah deterjen dari
rumah tangga secara terus-menerus dibuang ke sungai?
……………………………………………………………………………………
……..……………………………………………………………………………..
3. Coba Siswa bayangkan, apabila limbah pabrik yang mengandung zat-zat

23

berbahaya dibuang ke perairan laut, apa yang akan terjadi dengan makhluk
hidup di perairan laut? Jelaskan pendapat Siswa.
……………………………………………………………………………………
……..……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………

Aktivitas 4: Memecahkan masalah pencemaran air
pencemaran air

1. jawablah beberapa pertanyaan analisis berikut dengan membulatkan huruf B jika
pernyataan yang disajikan “benar”, atau S jika pernyataan yang disajikan “salah”
pada kolom yang disediakan.

No Pernyataan Keterangan

1. Limbah cair dari pabrik boleh langsung B/S
dibuang ke sungai karena tidak
membahayakan

2. Tahapan pertama pengolahan limbah B/S
adalah mengoagulasikan, menghilangkan
koloid dalam limbah

3. Pada tahap akhir pengolahan limbah B/S
cair ditambahkan klor untuk
memusnahkan mikroorganisme patogen.

4. Sebelum dibuang ke sungai, limbah B/S
pabrik harus diolah terlebih dahulu

2. Andaikan ada keadaan yang luar biasa di lingkungan Siswa “banyak air sumur
milik warga yang keruh dan berbau”. Langkah apa yang akan Siswa lakukan
untuk mengatasi pencemaran air tersebut?
…………………………………………………………………………………

24

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

C. Rangkuman

1. Lengkapi tabel tentang tanda-tanda terjadinya pencemaran berikut:

No Jenis Tanda-tanda pencemaran
Pencemaran

1. Air berbau

1 Pencemaran air 2. ………………………………………………
3. ………………………………………………

4. dst

a. ……………………………………………….

2 Pencemaran b. ……………………………………………….
udara c. ……………………………………………….

d. dst

a. ……………………………………………….

3 Pencemaran b. ……………………………………………….
tanah c. ……………………………………………….

d. Dst

2. Lengkapi peta konsep berikut!

25

D.Refleksi

Petunjuk:
Isilah kolom-kolom berikut untuk melakukan refleksi dan penilaian diri atas
pencapaian hasil yang telah Siswa peroleh. Tunjukkan kepada orang tua dan guru
untuk mendapat persetujuan. Jika tidak memungkinkan untuk bertemu dengan
gurumu secara langsung, sampaikan hasil efleksimu kepada guru mata pelajaran
melalui link yang sudah diberikan.

Refleksi pemahaman materi.

Tuliskan materi yang telah Siswa pelajari dan materi baru Siswa pelajari tentang

pencemaran air pada kolom-kolom berikut.

Yang sudah saya pelajari pada materi ini adalah
…………………………………………………………………………………….....
…………………………………………………………………………………………
Hal baru yang saya pelajari adalah
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………...

 Refleksi proses belajar
Lingkari atau beri tanda √ pada angka yang sesuai untuk menggambarkan
kesungguhan Siswa untuk mempelajari pencemaran air.

Upaya yang telah saya lakukan untuk mempelajari materi ini:

Tidak belajar Belajar dengan sungguh-sungguh.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Refleksi sikap

26

Tuliskan tanda √ pada kolom yang sesuai dengan sikap yang Siswa tunjukkan

selama belajar tentang pencemaran air.

☺ ☺☺ ☺☺☺

Bersyukur

Kepedulian

Tanggung jawab

C. Pencemaran Udara.
Udara adalah salah satu faktor abiotik yang memengaruhi kehidupan komponen
(makhluk hidup). Udara mengandung senyawa-senyawa dalam bentuk gas, di
antaranya mengandung gas yang amat penting bagi kehidupan, yaitu oksigen.

Dalam atmosfer bumi terkandung sekitar 20%
oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh

makhluk hidup yang ada di dalamnya. Oksigen
berperan dalam pembakaran senyawa karbohidrat
di dalam tubuh organisme melalui pernapasan.
Reaksi pembakaran tidak hanya terjadi di dalam
tubuh, namun kita pun sering melakukannya, seperti pembakaran sampah atau
lainnya.

Hasil samping dari pembakaran adalah senyawa karbon (CO2 dan CO) yang akan
dibuang ke udara. Meningkatnya populasi makhluk hidup, maka proses pembakaran

27

pun semakin meningkat. Dengan demikian, konsentrasi senyawa karbon di udara
meningkat. Karbon dioksida amat penting bagi proses pembuatan makanan
(fotosintesis) bagi tumbuhan. Dengan demikian, peningkatan senyawa karbon di
udara dapat teratasi. Namun, dengan meningkatnya populasi manusia menyebabkan
kebutuhan akan tempat tinggal meningkat. Hal ini membuat pembukaan ladang atau
hutan untuk pemenuhan permintaan tempat tinggal ini. Belum lagi kasus (penebangan
liar) yang membuat populasi tumbuhan berkurang. Padahal hasil dari pembentukan
makanan melalui fotosintesis menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup.

Dengan demikian mulai terjadi kasus tentang pencemaran udara. Pencemaran

udara didefnisikan sebagai suatu kondisi dimana udara mengandung senyawasenyawa
kimia atau substansi fsik maupun biologi dalam jumlah yang memberikan dampak
buruk bagi kesehatan manusia, hewan, ataupun tumbuhan, serta merusak keindahan
alam serta kenyamanan, atau merusak barang-barang perkakas ( ).

1. Macam-macam Pencemaran Udara

a. Pencemaran Udara Primer

Pencemaran udara ini disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya
peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran oleh
manusia.

b. Pencemaran Udara Sekunder

Berbeda dengan pencemaran udara primer, pencemaran udara sekunder terjadi
disebabkan oleh reaksi antara substansi-substansi pencemar udara primer yang

28

terjadi di atmosfer. Misalnya, pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia
partikel-partikel yang mengandung oksigen di udara.

2. Faktor Penyebab Pencemaran Udara

Beberapa kegiatan baik dari alam ataupun manusia menghasilkan senyawasenyawa
gas yang membuat udara tercemar. Berikut ini adalah penyebab pencemaran udara.

a. Aktivitas Alam

Aktivitas alam dapat menimbulkan pencemaran udara di atmosfer. Kotorankotoran
yang dihasilkan oleh hewan ternak mengandung senyawa metana yang dapat
meningkatkan suhu bumi dan akibatnya terjadi pemanasan global. Proses yang serupa
terjadi pada siklus nitrogen di atmosfer. Selain itu, bencana alam seperti
meletusnya gunung berapi dapat menghasilkan abu vulkanik yang mencemari udara
sekitar yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan tanaman. Kebakaran hutan yang
terjadi akan menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah banyak yang dapat
mencemari udara dan berbahaya bagi kesehatan hewan dan manusia.

b. Aktivitas manusia

Kegiatan-kegiatan manusia kini kian tak terkendali, kemajuan industri dan teknologi
membawa sisi negatif bagi lingkungan. Mengapa? Karena tidak ditangani dengan baik.
Berikut ini merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

1) Pembakaran sampah.

2) Asap-asap industri.

3) Asap kendaraan.

4) Asap rokok.

29

5) Senyawa-kimia buangan seperti CFC, dan lain-lain.

3. Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi banyak organisme penghuni bumi.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara antara lain bagi kesehatan,
tumbuhan, efek rumah kaca, dan rusaknya lapisan ozon.

a. Kesehatan

Terbukti bahwa kualitas udara yang menurun akibat pencemaran menimbulkan
berbagai penyakit. ISPA (infeksi saluran pernapasan) adalah salah satunya. Saluran
pernapasan merupakan gerbang masuknya udara ke dalam tubuh. Udara yang kotor
membawa senyawa-senyawa yang tidak baik bagi kesehatan. Tentu saja,
pengendapan-pengendapan logam yang terlarut pada udara dapat mengendap di
paru-paru dan dapat menimbulkan iritasi. Akibat yang lebih serius dari polusi udara
adalah emfsema, yaitu gejala kesulitan pengangkutan oksigen. Kadar karbon
monoksida yang terlalu banyak di udara (lebih banyak dari oksigen) dapat
menghambat pengikatan oksigen di dalam tubuh. Oleh karena itu tubuh akan
kekurangan oksigen, sehingga sesak napas, terjadi pusing, dan berlanjut pada
kematian apabila tidak ditangani dengan baik.

b. Bagi Tumbuhan

Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar dan memicu
terpicunya hujan asam. Hujan asam mengandung senyawa sulfur yang bersifat asam.
Kondisi asam ini dapat mematikan tanaman setempat. Oleh karena itu kita sering
menemui begitu banyak tanaman dan pohon yang rusak akibat hujan asam atau abu
vulkanik.

30

c. Efek Rumah Kaca

Konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer akan
memicu terjadinya efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu bumi. CO dan CO2 akan
membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar, sehingga panas
yang ditimbulkan bumi akan terkungkung di dalam seperti pada rumah kaca.

d. Rusaknya Lapisan Ozon

CFC merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk pendingin ( ,
C) dan aerosol. Ketika CFC terurai di atmosfer, maka akan memicu reaksi dengan
oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan terurai yang menyebabkan
lapisan ozon berlubang. Padahal lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung Bumi dari
panas yang dipancarkan oleh Matahari. Sinar UV yang dihasilkan oleh Matahari dapat
memicu kanker, dengan adanya ozon, masuknya sinar UV ini akan diredam sehingga
dampak yang ditimbulkan lebih sedikit. Sayangnya, pemanasan global yang kini
terjadi salah satunya diakibatkan oleh rusaknya lapisan ozon. Pada saat ini CFC untuk
pendingin dan aerosol telah diganti dengan bahan lain yang ramah lingkungan.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan gambar, Siswa dapat menganalisis faktor-faktor
penyebab pencemaran udara.
2. Melaui kegiatan membaca literatur, Siswa dapat menganalisis dampak
pencemaran udara bagi ekosistem.
3. Melaui kegiatan membaca literatur, Siswa dapat merancang upaya
penanggulangan pencemaran udara.
4. Setelah mengikuti aktivitas pembelajaran, Siswa dapat mengembangkan
sikap bersyukur, kepedulian, dan tanggung jawab.

31

A. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 1: Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran udara.
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

Aktivitas 1: Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran udara
APA YANG MENYEBABKAN UDARA TERCEMAR?
Gambar-gambar pencemaran udara berikut ini mampu menunjukkan bahwa
penurunan kualitas udara telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tingkat pencemaran udara di Indonesia
cukup tinggi, bahkan nomor tiga di dunia.

1. Pencemaran udara disebabkan oleh faktor alam dan faktor kegiatan yang
dilakukan oleh manusia. Berdasarkan Gambar 3.10 sampai dengan Gambar 3.15,
klasifikasikan faktor penyebab pencemaran udara dengan menuliskan aktivitas
yang tampak dalam gambar pada bagan berikut. Gunakan buku siswa dan/atau
sumber informasi lain untuk menganalisis penyebab pencemaran udara. Jika
masih menemui kesulitan, mintalah bantuan pada orang tua atau guru Siswa

32

untuk membantu memahami materi dan menjelaskan cara mengisi bagan.
2. Pilihlah zat-zat yang menjadi penyebab pencemaran udara dengan cara
melingkari

33

atau mewarnai zat yang ada pada bagan berikut.

3. Tunjukkan kepada guru dengan penuh percaya diri hasil diskusi yang telah
Siswa buat untuk mendapatkan masukan. Jika tidak dapat menyampaikan secara
langsung kepada guru maka buatlah foto tabel tersebut dan kirimkan kepada guru
mata pelajaran Siswa. Jangan lupa tunjukkan juga kepada orang tua sebagai
wujud terima kasih Siswa karena sudah dibimbing dalam mengerjakan tugas.

Aktivitas 2: Menganalisis dampak pncemaran udara.
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

DAMPAK PENCEMARAN UDARA.
Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi banyak organisme penghuni bumi.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara antara lain bagi kesehatan,
tumbuhan, efek rumah kaca, dan rusaknya lapisan ozon. Pencemaran udara dapat
terjadi di manapun dan pada area yang sangat luas, bahkan mendunia. Resiko yang
ditimbulkan juga sangat luas dan akibat dari pencemaran ini sulit untuk ditangani.
Agar Siswa dapat mengenali dampak pencemaran tersebut silahkan Siswa menjawab
beberapa pertanyaan analisis berikut.

34

1. Apakah dampak pencemaran udara bagi kesehatan akan meningkatkan resiko
bagi
penderita asma, bronchitis, dan ISPA?

2. Apakah kerusakan ozon mengakibatkan panas terperangkap dalam lapisan
troposfer
dan menimbulkan fenomena pemanasan global?

Aktivitas 3: Menganalisis Upaya penaggulangan Pencemaran Udara.

Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

.

PENCEMARAN UDARA, BAGAIMANA CARA MENANGGULANGINYA?

Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa

menanggulangi penyebabnya. Berikut ini beberapa informasi terkait upaya

yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara.

a. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,

35

sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api,
diperbanyak.
b. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum.
c. Pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap
pelanggaran
berkendaraan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi
udara.
d. Pelarangan pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau
ganggang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” karena merupakan
biang polusi.
e. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun
pribadi
meskipun secara uji petik (spot check).
f. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan,
terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota.
g. Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi
yang
lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik.
h. Menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmen
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
i. Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri
pencemar.
j. Membuat taman kota daam jumlah yang memadai.

36

1. Berdasarkan informasi dari bacaan tersebut, menurut Siswa, upaya mana yang
paling mungkin dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara? Tuliskan
jawaban Siswa dengan melingkari nomor pada bagan berikut.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara adalah
huruf:

abcdefgh i j

2. Tuliskan alasan Siswa mengapa memilih upaya pada huruf tersebut.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

B. Rangkuman

1. Lengkapi tabel tentang penyebab dan dampak pencemaran udara berikut:

No Penyebab Pencemaran Dampak Pencemaran

1 Asap kendaraan bermotor Efek rumah kaca

2

3

4

5

dst

37

2. Saat ini Siswa sedang menjabat sebagai kepala daerah di kota A. Segala
sektor berkembang dengan baik dan Siswa memiliki sumber dana sarta anggaran
yang memadai. Namun, tingkat pencemaran di kota A yang Siswa pimpin
mengalami pencemaran udara yang cukup tinggi. Apa yang akan Siswa lakukan
untuk mengatasi pencemaran udara di kota yang Siswa pimpin? Buatlah
rancangan untuk mengatasi pencemaran tersebut

Rancangan Penyelesaian Masalah Pencemaran Udara di Kota A.

D.Refleksi

Petunjuk:
Isilah kolom-kolom berikut untuk melakukan refleksi dan penilaian diri atas
pencapaian hasil yang telah Siswa peroleh. Tunjukkan kepada orang tua dan guru
untuk mendapat persetujuan. Jika tidak memungkinkan untuk bertemu dengan
gurumu secara langsung, sampaikan hasil refleksimu kepada guru mata pelajaran
melalui link yang sudah diberikan.

Refleksi pemahaman materi
Tuliskan materi yang telah Siswa pelajari dan materi baru Siswa pelajari tentang
pencemaran air pada kolom-kolom berikut.

38

Yang sudah saya pelajari pada materi ini adalah
…………………………………………………………………………………….....
…………………………………………………………………………………………
Hal baru yang saya pelajari adalah
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………...

 Refleksi proses belajar

Lingkari atau beri tanda √ pada angka yang sesuai untuk menggambarkan

kesungguhan Siswa untuk mempelajari pencemaran air.

Upaya yang telah saya lakukan untuk mempelajari materi ini:

Tidak belajar Belajar dengan sungguh-sungguh.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Refleksi sikap

Tuliskan tanda √ pada kolom yang sesuai dengan sikap yang Siswa tunjukkan

selama belajar tentang pencemaran air.

☺ ☺☺ ☺☺☺

Bersyukur

Kepedulian
Tanggung jawab

39

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca dan mencermati gambar, Siswa dapat menganalisis
faktor-faktor penyebab pencemaran tanah.
2. Melalui kegiatan membaca dan mencermati gambar, Siswa dapat menganalisis
dampak pencemaran tanah.
3. Melalui kegiatan membaca, Siswa dapat menganalis upaya yang tepat untuk
menanggulani masalah pencemaran tanah.
4. Melalui kegiatan pengamatan lingkungan, Siswa dapat membuat tulisan tentang
gagasan penyelesaian masalah pencemaran lingkungan.
5. Setelah mengikuti aktivitas pembelajaran, Siswa dapat mengembangkan sikap
bersyukur, kepedulian, percaya diri dan tanggungjawab.

C. Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas 1: Menganalisis faktor-faktor penyebab pencemaran udara.

d.1 FaktAokrtivPiteans y1:eMbaenbdepteeknsci teemrjaadrinayna Upedncaermaaran lingkungan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan

merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah

domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

a. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berupa limbah padat dan cair.

40

• Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan
bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

• Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di dalam
tanah.

b. Limbah industri

Limbah industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan
logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

c. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.

Agar pemahaman Siswa tentang penyebab pencemaran tanah semakin baik, silahkan
Siswa menjawab beberapa pertanyaan analisis berikut.

1. Berdasarkan bacaan dan Gambar 3.16, analisislah faktor-faktor penyebab

pencemaran tanah. Isikan hasil analisis Siswa pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Penyebab dan jenis polutan pencemaran tanah
No Penyebab Pencemaran Jenis Polutan Tanah

1 Limbah domestik a. Sampah rumah tangga
b. ………………………………..
c. ………………………………..
d. dst

41

2 Limbah industri a. ………………………………..
3 Limbah pertanian b. ………………………………..
c. ………………………………..
d. dst

a. ………………………………….
b. ………………………………….
c. ………………………………….
d. dst

2. Menurut Siswa jenis pencemar tanah apa yang jumlahnya paling banyak di
sekitar kita? Tuliskan alasan Siswa.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Aktivitas 2: Menganalisis Dampak pencemaran udara.
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

d.2 Dampak pencemaran tanah.

Secara garis besar, pencemaran tanah memiliki dampak sebagai berikut:
1.Dampak pada Kesehatan.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai
macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Raksa dan
iklodiena dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Polychlorinated biphenyls (PCB) dan

42

siklodiena akan mengakibatkan kerusakan pada hati. Organofosfat dan karmabat

dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Klorin merangsang perubahan pada

hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.

Aktivitas 2: Menganalisis dampak pencemaran tanah

2.Dampak pada Lingkungan atau Ekosistem.

Selain kesehatan manusia yang terganggu, pencemaran tanah juga dapat

memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal

dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun dan berbahaya bahkan pada dosis

yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan

metabolisme dari mikroorganisme endemik dan Arthropoda yang hidup di

lingkungan tanah tersebut. Akibatnya, perubahan ini dapat memusnahkan

beberapa spesies primer dari rantai makanan, dapat memberi akibat yang besar

terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman menyebabkan

penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada

konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari

erosi. Agar Siswa dapat lebih memahami cara menganalisis dampak pencemaran

tanah, silahkan Siswa mengikuti aktivitas berikut.

1. Lengkapi Tabel 3.4 dengan menuliskan dampak pencemaran tanah, deskripsi dan
akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara.

43

Tabel 3.4 Dampak Pencemaran Tanah

No Dampak Pada Kesehatan No Dampak pada
Lingkungan/Ekosistem

1 Timbal menyebabkan Pestisida memusnahkan
kerusakan otak 1 beberapa

species Arthropoda

2 2
3
dst 3

dst

2. Berikan tanda ceklis (V) pada kolom Setuju atau Tidak Setuju sesuai dengan

pemahaman Siswa.

No Pernyataan Tidak

Setuju setuju

1 Pencemaran tanah tidak membayakan kehidupan
manusia, hewan, dan tumbuhan

2 Tidak membuang sampah sembarangan berarti
mengurangi pencemaran tanah

3 Pencemaran tanah berdampak pada kesuburan
tanah

Aktivitas 3: Menganalisis Upaya penanggulangan pencemaran Tanah.
Aktivitas 1: Mendeteksi terjadinya pencemaran lingkungan

d.3 Cara penaggulangan Pencemaran Tanah.

44

a cara utama yang dapat dilakukan apabila tanah sudah tercemar, yaitu remediasi
dan bioremediasi, yaitu sebagai berikut.

Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu, di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak atau tangki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur
vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun
tidak langsung dalam remediasi tanah. Adapun yang berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah. Adapun yang berperan tidak

45

langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain.
Seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Materi Pengayaan

Salah satu solusi untuk masalah sampah ini, kota bandung membuat suatu program
gerakan kesadaran Zero waste life style dengan tema Kang-Pis-Man (Kurangi,
pisahkan, manfaatkan).Penerapan dari solusi kang pisman ini lah yang akan kita
lakukan sebagai aplikasi nyata dalam upaya ikut berperan dalam penaggulangan
masalah pencemaran lingkungan di kota bandung pada khususnya, dengan cara :

Mulai mengurangai penggunaan barang yang berpotensi sampah, memisahkan sampah
dari jenisnya (sampah organi, non organik dan sampah residu), memanfaatkan
sampah organik dan an organik menjadi sesuatu yang memiliki nilaiguna atau
kebermanfaatan kembali, salah satunya dengan pembuatan kompos.

Akhir akhir ini maraknya dan mulainya berkembang minat masyarakat untuk
berkebun, dan menghiasi sekitar rumah dengan pepohonan bungga ataupun buah
buahan, baik buah dalam pot atau buah yang permanen cara penanamannya. dari situ
timbullah ide bagaimana cara agar tanaman yang kita rawat bisa tumbuh sehat dan
berkembang sehingga menghasilkan buah buahan atau bungga yang memuaskan kita
sebagai penanam. untuk itu perlu pembelajaran suatu ilmu tentang berkebun yang
salah satunya yaitu tehnik pemupukan yang baik, seperti contohnya dengan
pemberian pupuk alami seperti kompos dari bahan bahan dapur. Berikut Bagi anda
yang ingin membuat Pupuk kompos sendiri, bisa dilakukan tahapan tahapan seperti
berikut.

1. Pemilahan Sampah

46

Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah an-organik (barang
lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan
menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan.

2. Pengecil Ukuran : Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah,
sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos

3. Penyusunan Tumpukan : Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan
pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan.

Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan ukuran
panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m.

Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi
mengalirkan udara di dalam tumpukan.

4. Pembalikan :Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan,
memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, gunanya untuk meratakan
proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta
membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.

5. Penyiraman : Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang
terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%).

Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras
segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.

Apabila pada saat digenggam dan diperas tidak mengeluarkan air, maka tumpukan
sampah harus ditambahkan air. Sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air,
maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.

47

6. Pematangan :Setelah pengomposan berjalan antara 30 hingga 40 hari, suhu
tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan atau suhu di
tempat. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, yaitu berwarna coklat tua atau
kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama ± 14 hari.
7. Penyaringan : Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran butiran partikel
kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak
dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.
Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru,
sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.
8. Pengemasan dan Penyimpanan: ompos yang telah disaring dikemas dalam kantung
sesuai dengan kebutuhan pemasaran.
Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari
kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma atau
benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.

1. Perdasarkan bacaan di atas, lengkapi bagan berikut dengan menuliskan upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah dengan polutan
berupa sampah organik dan sampah anorganik.

48


Click to View FlipBook Version