Setelah para siswa bergabung dalam pekerjaan murid, dan untuk berinteraksi
whiteboard yang dibuat, Sobat SMP sebagai dengan murid dengan memilih board murid
pemilik kelas langsung dapat memanfaatkan yang bersangkutan, Sobat SMP juga dapat
space kosong untuk menjelaskan materi, membuat spinner berisi nama-nama siswa,
seperti menuliskan rumus, membuat grafik, untuk menentukan giliran siswa untuk
menggambar objek, membuat tabel, atau mengerjakan soal yang diberikan untuk
menginput berbagai tautan baik dokumen mengoreksi dan melihat nilai pekerjaan tiap
offline maupun tautan di internet. siswa, klik menu “action” pada toolbar di atas
whiteboard, kemudian pilih “auto-correct all
Sobat SMP memberikan materi terlebih boards”. Dibutuhkan waktu beberapa saat
dahulu, kemudian mencoba memberikan untuk melihat nilai pada masing-masing board
pertanyaan atau soal latihan yang langsung siswa.
dapat dijawab di board masing-masing murid
Untuk memudahkan saat koreksi, Sobat SMP Seluruh pekerjaan murid dapat diunduh
dapat menggunakan fitur “add text box” dan dengan mengklik ikon bergambar awan dan
akan muncul kotak yang dapat disesuaikan tanda panah ke bawah, lalu akan muncul
posisi dan ukurannya. pilihan board mana saja yang ingin diunduh
menjadi PDF.
Bila kotak sudah dibuat, klik kanan dan pilih
opsi “add answer and points”. Tentukan Setelah mengetahui berbagai fitur dan
besaran poin pada setiap soal, dan masukkan
pula jawaban yang benar. langkah-langkah penggunaan Whiteboard
Sobat SMP juga dapat memanfaatkan fitur Chart, jangan lupa memanfaatkan platform ini
timer, untuk menentukan berapa lama waktu
mengerjakan tugas tersebut. Klik ikon untuk mendukung PJJ, ya! Sobat SMP juga
bergambar stopwatch yang berada pada
tampilan atas board, pilih jenis timer yang dapat menyimak webinar terkait pemanfaatan
dikehendaki untuk melihat seluruh murid,
pilih opsi “grid view” pada bagian bawah teknologi demi mendukung pembelajaran
tampilan board pengajar, lalu akan muncul
board para murid lengkap dengan nama murid melalui laman
Sobat SMP dapat langsung melihat hasil
www.youtube.com/channel/UCplEjMFu2Idwq
10GoMY6SlA .
Sumber: :
http://ditsmp.kemdikbud.go.id/ruang-
belajar-kolaboratif-untuk-pembelajaran-
jarak-jauh/
Foto : https://id.pikbest.com/
Nuansa Vol. XIX Edisi 1 49
Pendidikan September 2021
Nuansa Wawasan
Pelaksanaan
Pembelajaran
Tahun Ajaran Baru
2021/2022
Mengacu pada
Kebijakan PPKM
dan SKB 4 Menteri
Jakarta, 29 Juli 2021 --- Menyikapi kondisi “Daftar periksa tersebut terdiri dari
pandemi Covid-19 saat ini maka pembelajaran ketersediaan sarana anitasi dan kebersihan,
di tahun ajaran baru 2021/2022 bersifat ketersediaan fasilitas kesehatan, pemetaan
dinamis mengacu pada kebijakan warga satuan pendidikan yang tidak boleh
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan melakukan kegiatan di satuan pendidikan,
Masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah, seperti kondisi medis komorbid tidak
dan Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkontrol, tidak memiliki akses transportasi
tentang Panduan Penyelenggaraan yang memungkinkan penerapan jaga jarak,
Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. memiliki riwayat kontak dengan orang
terkonfirmasi positif covid-19, dan membuat
Hal tersebut diutarakan Menteri Pendidikan, kesepakatan bersama komite sekolah tentang
Ke b u d a y a a n , R i s e t , d a n Te k n o l o g i Kesiapan PTM terbatas, tata letak duduk
(Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, siswa, ventilasi, dan lain sebagainya,” terang
saat menghadiri gelar wicara di televisi Menteri Nadiem mengingatkan kembali daftar
swasta, Selasa (27/7). Menurutnya, satuan periksa persiapan PTM Terbatas.
pendidikan harus memperhatikan zona
wilayahnya dalam menentukan aktivitas Menteri Nadiem menegaskan bahwa
pembelajaran. Untuk Level 1 dan 2 dapat Kemendikbudristek terus berupaya
memulai pembelajaran tatap muka (PTM) memastikan pembelajaran terus berlangsung
Terbatas, dengan mengutamakan kehati- meski di tengah terpaan pandemi. Beberapa
hatian, keselamatan, dan kesehatan warga kebijakan Kemendikbudristek yang terbitkan
sekolah. Sementara untuk daerah yang berada untuk membantu pembelajar di masa pandemi
di Level 3 dan 4, masih harus menggelar Covid-19, yakni relaksasi Dana Bantuan
pembelajaran secara jarak jauh (PJJ). Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan
Operasional PAUD (BOP).
Diakui Menteri Nadiem, banyak sekolah sudah
mencoba PTM terbatas sejak awal tahun 2021. “Melalui relaksasi BOS dan BOP, satuan
Ia pun mengapresiasi langkah yang dilakukan pendidikan bisa membeli alat dan bahan untuk
sekolah tersebut, namun harus tetap menunjang pembelajaran, juga alat-alat
menerapkan protokol kesehatan ketat, dan untuk persiapan PTM Terbatas,” ucap Menteri
sudah memenuhi daftar periksa. Nadiem.
50 Nuansa Vol. XIX Edisi 1
Pendidikan September 2021
Selain itu, Kemendikbudristek telah Sementara itu, terkait penuntasan kurikulum
menyalurkan bantuan kuota internet untuk pembelajaran di masa pandemi Covid-19,
menunjang PJJ dalam jaringan (daring), prioritas utama bukan untuk menuntaskan
penambahan sasaran bantuan teknologi kurikulum, tetapi memastikan setiap peserta
informasi dan komunikasi (TIK) untuk didik mengalami proses pembelajaran. Oleh
digitalisasi sekolah, serta penyaluran modul- karena pemerintah memberikan keleluasaan
modul belajar untuk siswa di daerah-daerah kepada satuan pendidikan untuk menentukan
yang sulit menggelar PJJ daring. Harapannya, kurikulum yang akan digunakan.
peserta didik dapat lebih leluasa belajar
dengan menggunakan modul secara offline Peran Pemda dalam Memastikan Pembelajaran
bersama orang tua. Tetap Berlangsung
Di samping itu, Kemendikbudristek juga telah Terdapat sejumlah kewajiban Pemerintah
menyediakan platform digital Guru Belajar Daerah dalam memastikan opsi pembelajaran,
dan Berbagi untuk menavigasi model baik PTM terbatas maupun PJJ dapat berjalan
pengajaran guru di masa pandemi. Rumah dengan baik, agar tidak terjadi learning loss
Belajar merupakan platform layanan yang berkepanjangan. “Secara khusus, Pemda
pembelajaran daring untuk peserta didik yang bisa menyesuaikan regulasi dan terus
siap diakses kapan saja. Selain itu, terdapat berkolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis
program Belajar dari Rumah (BDR) yang tayang (UPT) pusat yang ada di daerah masing-
di TV Edukasi serta ragam bimbingan teknis masing. Carilah informasi dan selaraskan
dan seminar yang diikuti para guru. regulasi daerah dengan pusat. Selain itu,
kolaborasi dinas pendidikan dan dinas
“Hal ini untuk melengkapi stamina warga kesehatan di tiap daerah sangat penting untuk
pendidikan menghadapi pembelajaran di masa memastikan pemenuhan daftar periksa satuan
pandemi. Kami melihat partisipasi digital pendidikan bagi yang akan melakukan PTM
guru-guru begitu luar biasa,” tutur Menteri terbatas,” terang Menteri Nadiem.
Nadiem.
Ia pun kembali mengingatkan sekolah-sekolah Pemda juga diharapkan terus memantau dan
di luar zona level 3 dan 4 yang akan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran di
menjalankan aktivitas PTM terbatas, para satuan pendidikan, serta memastikan
pendidik dan tenaga kependidikan agar partisipasi dinas perhubungan untuk
memperhatikan Panduan Penyelenggaraan mengamankan akses transportasi dari dan ke
Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia satuan pendidikan bagi sekolah yang akan
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan melakukan PTM terbatas. “Kolaborasi Pemda
Menengah (PAUDDikdasmen) di Masa Pandemi melalui Dinas Pendidikan dengan Satuan Tugas
Covid-19, yang telah diterbitkan pada Rabu (Satgas) Penanganan Covid-19 di tiap daerah
(2/6). juga harus dilakukan, untuk memastikan
keamanan pelaksanaan pembelajaran di masa
“Keputusan terakhir bahwa murid tatap muka pandemi Covid-19,” pesan Menteri Nadiem.
atau tidak, ada di orang tua, karena PTM (Lydia/Denty/Seno)
Terbatas berbeda dengan PTM biasa sebelum
pandemi. Kehadiran siswa di satuan Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/
pendidikan dibatasi maksimal 50% dalam ruang
kelas, wajib dilakukan rotasi, wajib disiplin
protokol kesehatan, tidak ada acara-acara
ekstrakurikuler, kantin tidak boleh buka,”
tegasnya.
Nuansa Vol. XIX Edisi 1 51
Pendidikan September 2021
Nuansa Wawasan
Asesmen Nasional:
Perbaikan Kualitas
Pembelajaran Jadi
Tujuan
Jakarta, Juli 2021 --- Kementerian Pendidikan, Kemendikbudristek Jamin Tidak Ada
Ke b u d a y a a n , R i s e t , d a n Te k n o l o g i Konsekuensi Bagi Peserta AN
(Kemendikbudristek) hari ini menggelar
Bincang Pendidikan ‘Persiapan Asesmen Pada kesempatan ini, Kabalitbangbuk juga
Nasional’. Diluncurkan pada tahun 2019 menjelaskan bahwa di tingkat pusat,
sebagai Merdeka Belajar episode pertama, Kemendikbudristek sudah hampir rampung
Asesmen Nasional (AN) mencakup tiga mempersiapkan AN. Instrumennya telah
komponen besar, yaitu Asesmen Kompetensi dikembangkan dengan pendekatan yang baku,
Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi, Survei namun akan terus disesuaikan berdasarkan
Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. data dan masukan.
Hadir sebagai narasumber Bincang Pendidikan, “Sesuai rancangan program dari awal,
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan pengembangan instrumen dilakukan dengan
dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Anindito melibatkan pakar, peneliti, dan praktisi. Selain
Aditomo. Kabalitbangbuk menyatakan bahwa itu juga mempertimbangkan data dan
nantinya, hasil dari ketiga komponen AN akan masukan, termasuk dari penerapan terbatas di
disampaikan kepada sekolah dan pemerintah Sekolah Penggerak. Umpan balik dari sekolah
daerah sebagai bahan evaluasi diri dan merupakan hal penting untuk mendapatkan
perencanaan untuk memperbaiki kualitas data yang berkualitas dan bermanfaat,”
pembelajaran. Tidak ada konsekuensi tekannya.
diberikan terhadap peserta AN.
Termasuk data dari Survei Lingkungan Belajar,
“Hasil pemetaan dari AN dapat membantu Kabalitbangbuk menekankan, “saya jamin,
sekolah, pemerintah daerah, dan hasil asesmen tidak digunakan untuk menilai
Kemendikbudristek untuk melakukan individu murid, guru, ataupun kepala sekolah.
intervensi yang lebih terarah dan berbasis Jawaban individu merupakan data yang
data, sehingga lebih sesuai kebutuhan. Umpan dirahasiakan. Survei hanya akan menghasilkan
balik dari AN dibutuhkan untuk mendorong skor kolektif di tingkat sekolah dan daerah.
transformasi pendidikan ke arah yang lebih Hasil akhir AN murni bertujuan untuk
berkualitas,” ungkap Kabalitbangbuk. perbaikan mutu pembalajaran dan tidak akan
memberikan konsekuensi terhadap individu
52 Nuansa Vol. XIX Edisi 1
Pendidikan September 2021
pesertanya.” belakang gender, sosial-ekonomi, budaya,
politik, agama, maupun kondisi fisik. Rasa
Survei Lingkungan Belajar Murni Mengukur diterima dan didukung tanpa diskriminasi ini
Kualitas Pembelajaran, Iklim Keamanan, dan menjadi prakondisi bagi pembelajaran yang
Iklim Kebinekaan Sekolah berkualitas.
Pemetaan hasil AN yang akan bermanfaat Selain mengukur iklim kebinekaan, Survei
secara nasional ini mencakup banyak aspek Lingkungan Belajar juga mengukur iklim
pendukung pembelajaran. Dijelaskan keamanan sekolah. Rasa aman di sekolah juga
Kabalitbangbuk bahwa pemetaan tidak lepas merupakan prasyarat bagi terjadinya proses
dari hasil Survei Lingkungan Belajar. pembelajaran. Iklim keamanan sekolah
mencakup indikator-indikator seperti kejadian
“Survei Lingkungan Belajar mengukur aspek- perundungan, penggunaan narkoba, dan
aspek dari sekolah sebagai lingkungan yang kekerasan di sekolah.
mendukung terjadinya pembelajaran. Hal ini
mencakup aspek yang secara langsung Di luar iklim sekolah, bagian terbesar dari
berkaitan dengan pembelajaran seperti Survei Lingkungan Belajar sebenarnya adalah
fasilitas belajar, praktik pengajaran, refleksi berbagai aspek yang secara langsung terkait
guru, dan kepemimpinan kepala sekolah. kualitas pembelajaran. Ini mencakup
Survei Lingkungan Belajar juga mengukur indikator-indikator fasilitas belajar, praktik
aspek yang menjadi prakondisi bagi pengajaran, refleksi guru, dan kepemimpinan
pembelajaran seperti iklim keamanan dan instruksional kepala sekolah.
iklim kebinekaan sekolah,” jelas
Kabalitbangbuk. Sumber :
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/20
Iklim kebinekaan yang baik mencerminkan 21/07/asesmen-nasional-perbaikan-kualitas-
penerimaan dan dukungan terhadap hak-hak pembelajaran-jadi-tujuan
semua warga sekolah, terlepas dari latar
Nuansa Vol. XIX Edisi 1 53
Pendidikan September 2021
Nuansa Wawasan
Membangun
Psikologis Guru
untuk Menjaga
Psikologis Peserta
Didik
Orang tua, guru maupun anak-anak sudah Penggerak, dengan pendampingan Pelatih Ahli
sangat ingin melakukan pembelajaran sekolah selama 3 tahun.
tatap muka. Namun, karena penularan Covid-
19 yang meningkat di beberapa wilayah, “Kita juga mendorong pemanfaatan platform-
pembelajaran tatap muka di sekolah belum platform guru dan sekolah yang saat ini dalam
bisa dilakukan. Sementara pembelajaran jarak proses pengembangan melalui guru-guru
jauh, baik luring maupun daring, dinilai kurang penggerak di wilayah kabupaten kota. Serta
optimal. Serta menimbulkan efek kurang baik menggerakkan komunitas praktisi yang ada
seperti perubahan perilaku anak serta dan yang sedang dikembangkan guru
terhadap psikologisnya. penggerak dan kepala sekolah penggerak,”
tutur Praptono.
Dr. Praptono, Direktur Pendidikan Profesi dan
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Membangun psikologis anak sangat
(GTK), Direktorat Jenderal GTK, berpengaruh. Ini dinilai bisa membuat
Kemendikbudristek membahas ini di webinar pembelajaran menyenangkan dan bermakna.
Implementasi ‘Merdeka Belajar: Gurunya Bagi guru, membangun hal tersebut di masa
Asyik, Belajarnya Seru!’ yang tayang di kanal pandemi bisa dilakukan melalui pengurangan
Youtube Direktorat Sekolah Dasar, Rabu 28 Juli beban administrasi. Itu dimaksudkan agar
2021. fokus dalam pembelajaran aktif, interaktif,
dan menciptakan suasana yang
”Agar tidak terjadi learning loss pada anak menyenangkan. Salah satunya melalui
sebagai generasi penerus bangsa, guru harus penyederhanaan RPP.
tetap menjaga psikologis anak di era pandemi
melalui pengajaran yang mengasyikkan dan “Penyederhanaan RPP ini, guru bebas
seru untuk membangun mood sang anak,” kata membuat, memilih, mengembangkan, dan
Praptono. menggunakan RPP sesuai dengan prinsip
efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.
Di sinilah peran Ditjen GTK melakukan Selain itu, kami juga memberikan penyediaan
advokasi dan pendampingan bagi guru portal belajar dan berbagi bagi guru di laman
sehingga kompetensinya meningkat dan tidak gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id,”
terbebani tugas administratif. Ditjen GTK juga imbuh Praptono.
memfasilitasi berjalannya Program Sekolah
54 Nuansa Vol. XIX Edisi 1
Pendidikan September 2021
Di platform guru belajar dan berbagi ini, lanjur tanggap melalui strategi-strategi yang
Praptono, sudah ada puluhan paket pelatihan memudahkan para guru-guru sekolah dalam
pembelajaran jarak jauh, asesmen menjalankan proses pembelajaran di era
kompetensi minimum, layanan pendidikan pandemi.
disabilitas. Di dalamnya termasuk juga
dukungan non teknologi yang diberikan untuk “Bantuan seperti relaksasi dana BOS sangat
penguatan pembelajaran. membantu sehingga kita tidak ada lagi keragu-
raguan butuh segala macam untuk keperluan
“Di portal guru belajar dan berbagi, para guru sekolah di tengah pandemi ini,” tandasnya.
di Indonesia silakan berbagi berbagai
pengetahuan dan pengalamannya masing- Sementara itu, dalam kesempatan yang sama,
masing. Sampai saat ini, sudah tercatat ada Dr. Indria Laksmi Gamayanti, Ketua Ikatan
1.116.941. pengguna guru belajar dan Psikologi Klinis Indonesia menambahkan,
berbagi,” imbuhnya. secara umum guru dalam membantu anak-
anak beradaptasi dengan situasi
Drs. Alimuddin, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan pembelajaran seperti saat ini serta tetap
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam menjaga mood anak dalam melakukan proses
Paser Utara membagi praktik baik yang pembelajaran. Hal paling utama adalah guru
dilakukan daerahnya dalam membangun perlu memahami anak sesuai dengan tahap
pendidikan yang layak di tengah pandemi. perkembangannya.
Salah satunya adalah dengan melakukan guru
kunjung ke rumah murid, khusus bagi peserta “Jadi kalau memang usianya masih usia harus
didik kelas 1 Sekolah Dasar. banyak bergerak seperti kelas 1, 2 dan kelas 3,
guru perlu mendengarkan mereka, perlu
“Pada saat itu kami berpikir anak siswa kelas memahami kebutuhan anak. Guru harus
satu harus disentuh sama gurunya. Merek tidak memberi edukasi dan pemahaman sesuai usia
boleh dilepas begitu saja. Meskipun dengan perkembangannya dan guru
metode pembelajaran daring yang sudah ada, menyampaikannya harus dengan dengan sikap
guru berkunjung ke rumah murid tetap harus yang riang, menyenangkan agar si anak merasa
dilakukan. Tentunya dengan mematuhi nyaman,” ujar Indria memaparkan.
protokol kesehatan,” papar Alimuddin.
Indria juga menegaskan, kesehatan mental,
Selain itu, pihaknya juga mendorong semua kebahagiaan dan keceriaan dari guru ini perlu
pihak agar dapat menyesuaikan dengan kondisi dijaga. Tujuannya agar bisa memberikan
seperti ini. Oleh karenanya, langkah awal yang pembelajaran secara menyenangkan dan
dilakukan adalah bagaimana membiasakan nyaman terhadap anak-anak bisa tercapai.
sesuatu yang tidak biasa.
“Jadi guru harus bisa tetap menjaga mood-
“Kami kemudian mengajak seluruh kepala nya. Guru harus bisa membangun keceriaan
sekolah, pengawas dan seluruh guru-guru dan tetap menjaga kesehatannya demi
untuk bisa bersikap di era new normal yang memberikan pembelajaran yang
menuntut untuk melakukan berbagai menyenangkan untuk peserta didik. Psikologis
perubahan dan kebiasaan baru,” ujarnya. guru sangat memengaruhi terhadap psikologis
peserta didik,” tutupnya.
Pihaknya juga terus berupaya melakukan
berbagai strategi untuk mengejar Sumber :
ketertinggalan selama pembelajaran di tengah
pandemi agar tidak ada learning loss. Ia juga https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/deta
bersyukur hal tersebut terbantu dengan
kebijakan pemerintah pusat yang sangat il/membangun-psikologis-guru-untuk-
menjaga-psikologis-peserta-didik
Nuansa Vol. XIX Edisi 1 55
Pendidikan September 2021
Nuansa Wawasan
Tiga Strategi
Penting
Membangun Budaya
Literasi di Sekolah
Dalam rangka memberantas buta aksara, tidak lagi berfokus pada peserta didik semata.
meningkatkan minat baca, menumbuhkan Selain sebagai fasilitator, guru juga menjadi
budaya literasi masyarakat, dan subjek pembelajaran.
meningkatkan daya saing bangsa melalui
program penguatan pendidikan, Kementerian Akses yang luas pada sumber informasi, baik di
Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan dunia nyata maupun dunia maya dapat
Gerakan Literasi Nasional (GLN) pada tahun menjadikan peserta didik lebih tahu daripada
2016 dimana Gerakan Literasi Sekolah guru. Oleh sebab itu, kegiatan peserta didik
termasuk menjadi salah program di dalamnya. dalam berliterasi semestinya tidak lepas dari
kontribusi guru, Guru sebaiknya berupaya
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan menjadi fasilitator yang berkualitas. Guru dan
gerakan literasi yang aktivitasnya banyak pemangku kebijakan sekolah harus menjadi
dilakukan di sekolah dengan melibatkan siswa, figur teladan literasi di sekolah.
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
dengan menampilkan praktik baik tentang Dalam konteks sekolah, subjek dalam kegiatan
literasi dan menjadikannya sebagai kebiasaan literasi adalah peserta didik, pendidik, tenaga
serta budaya di lingkungan sekolah. kependidikan (pustakawan, pengawas), dan
kepala sekolah. Semua komponen warga
Tujuan dari Gerakan Literasi Sekolah adalah sekolah ini berkolaborasi dalam Tim Literasi
menjadikan sekolah sebagai organisasi Sekolah (TLS) di bawah koordinasi kepala
pembelajaran berbudaya literasi, dan sekolah dan dikuatkan dengan SK kepala
membentuk warga sekolah yang literat dalam sekolah. TLS bertugas untuk membuat
hal baca tulis, numerasi, sains, digital, perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen
finansial, budaya serta kewargaan. Dalam program. TLS dapat memastikan terciptanya
pelaksanaannya, Gerakan Literasi Sekolah suasana akademis yang kondusif, yang mampu
menyasar ekosistem sekolah pada jenjang membuat seluruh anggota komunitas sekolah
pendidikan dasar dan menengah. antusias untuk belajar.
Bila mengacu pada metode pembelajaran Dalam membangun budaya literasi yang positif
Kurikulum 2013 yang menempatkan peserta di sekolah, terdapat beberapa strategi yang
didik sebagai subjek pembelajaran dan guru dapat dilakukan oleh pihak sekolah:
sebagai fasilitator, kegiatan literasi di sekolah
56 Nuansa Vol. XIX Edisi 1
Pendidikan September 2021
1. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah Dengan demikian, setiap peserta didik
literasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh
penghargaan sekolah. Sekolah bisa
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang menyelenggarakan festival buku, lomba
dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh poster, mendongeng, karnaval tokoh buku
karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat cerita, dan sebagainya.agar literasi dapat
ramah dan kondusif untuk pembelajaran. mewarnai semua perayaan penting di sekolah
Sekolah yang mendukung pengembangan sepanjang tahun.
budaya literasi sebaiknya memajang karya
peserta didik di seluruh area sekolah, 3. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan
termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan akademis yang literat
guru. Selain itu, karya-karya peserta didik
diganti secara rutin untuk memberikan Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan
kesempatan kepada semua peserta didik. erat dengan lingkungan akademis. Ini dapat
Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan
dan bahan bacaan lain di Sudut Baca di semua gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya
kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang memberikan alokasi waktu yang cukup banyak
pimpinan dengan pajangan karya peserta didik untuk pembelajaran literasi. Salah satunya
akan menunjukkan pengembangan budaya dengan menjalankan kegiatan membaca
literasi. Dalam hal ini setiap sekolah perlu dalam hati dan/atau guru membacakan buku
memenuhi standar pelayanan minimal yang dengan nyaring selama 15 menit sebelum
ditetapkan oleh pemerintah. pelajaran berlangsung. Untuk menunjang
kemampuan guru dan staf, mereka perlu
2. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif diberikan kesempatan untuk mengikuti
program pelatihan peningkatan pemahaman
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui tentang program literasi, pelaksanaan, dan
model komunikasi dan interaksi seluruh keterlaksanaannya. Sobat SMP juga dapat
komponen sekolah. Hal itu dapat mengunduh modul-modul yang diterbitkan
dikembangkan dengan pengakuan atas capaian Direktorat SMP sebagai bahan bacaan yang
peserta didik sepanjang tahun. Pemberian dapat mendukung gerakan literasi di sekolah.
penghargaan dapat dilakukan saat upacara
bendera setiap minggu untuk menghargai Sumber : http://ditsmp.kemdikbud.go.id/3-
kemajuan peserta didik di semua aspek. strategi-penting-membangun-budaya-literasi-
Prestasi yang dihargai bukan hanya akademis, di-sekolah/
tetapi juga sikap dan upaya peserta didik.
Nuansa Vol. XIX Edisi 1 57
Pendidikan September 2021
Nuansa Wawasan
Siniar PojokDikbud:
Sekolah Penggerak,
PPDB, dan
Pembelajaran Tatap
Muka Terbatas
Jakarta, 21 Mei 2021 --- Kementerian pendidikan. Jumeri mengatakan, untuk
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mewujudkan Merdeka Belajar butuh sinergi
(Kemendikbudristek) menggelar siniar (podcast) bersama antara pemerintah pusat dan daerah
berjudul Pojok Dikbud yang mengundang serta para pemangku kepentingan pendidikan,
berbagai tokoh untuk berbincang mengenai yaitu orang tua, guru, dan kepala sekolah.
program-program kementerian, khususnya “Sekolah Penggerak lahir untuk meningkatkan
Merdeka Belajar, sebagai rangkaian dari hasil belajar peserta didik sekaligus pemerataan
peringatan Hari Pendidikan Nasional mutu pendidikan lewat intervensi kepada
(Hardiknas). Direktur Jenderal Pendidikan Anak sekolah-sekolah terpilih untuk transformasi dari
Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan dalam. Selama ini kita melakukan perubahan
Menengah (Dirjen Pauddasmen) dengan basis infrastruktur yang hebat. Tetapi,
Kemendikbudristek, Jumeri, menjadi tamu pada Sekolah Penggerak dilaksanakan pada semua
siniar berjudul “Transformasi Sekolah untuk kondisi sekolah. Baik yang di bawah, tengah, dan
Meningkatkan dan Memeratakan Mutu atas, semua kita intervensi. Sekolah Penggerak
Pendidikan” dengan pemandu acara Dea Rizkita. pada akhirnya akan menggerakkan sekolah-
Topik perbincangan pun beragam, mulai dari sekolah lain di sekitarnya,” kata Jumeri.
Sekolah Penggerak, persiapan Pembelajaran Jumeri menyampaikan, pada tahap sosialisasi
Tatap Muka (PTM) Terbatas, Penerimaan Peserta Sekolah Penggerak, beragam diskusi telah
Didik Baru (PPDB), hingga pentingnya peran terjadi dengan pemerintah daerah, khususnya
pemangku kepentingan pendidikan, seperti dinas pendidikan. “Semua daerah pelaksana
orang tua, kepala sekolah, dan guru, untuk Sekolah Penggerak akan disusul Perjanjian Kerja
mencapai Merdeka Belajar. Siniar telah Sama antara Dirjen Pauddasmen dengan kepala
ditayangkan pada kanal resmi YouTube dinas pendidikan di daerah. Artinya, kita
KEMENDIKBUD RI pada Selasa, (18/5/2021). bergerak bersama memastikan mutu pendidikan
Berbincang mengenai Sekolah Penggerak, Dirjen kita meningkat secara bertahap,” jelas Jumeri.
Pauddasmen, Jumeri, mengajak semua Diakui Jumeri, dari 514 kabupaten/kota di 34
pemangku kepentingan untuk bergerak sama- provinsi di Indonesia, baru 111 kabupaten/ kota
sama, memastikan agar Sekolah Penggerak yang mengikuti Program Sekolah Penggerak. Ia
dapat berjalan dengan baik. Sebelumnya, mengatakan, Program Sekolah Penggerak
Merdeka Belajar Episode Ketujuh: Sekolah dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan
Penggerak, telah diluncurkan pada 1 Februari memilih kepala-kepala sekolah penggeraknya.
2021, dengan visi besar transformasi sekolah “Kepala sekolah yang punya kualitas baik,
demi meningkatkan dan memeratakan mutu berdedikasi, dan berkemauan tinggi, kita pilih
58 Nuansa Vol. XIX Edisi 1
Pendidikan September 2021
dan kita tetapkan menjadi Kepala Sekolah lebih besar daripada daerah-daerah lain,”
Penggerak. Mereka dilatih oleh para pelatih ahli Jumeri mencontohkan.
untuk melakukan transformasi dari dalam Terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
dengan menggerakkan guru-gurunya. Pada yang sebentar lagi akan berlangsung, Jumeri
gilirannya, ini akan terjadi transformasi menjelaskan bahwa PPDB memakai prinsip
pembelajaran,” ujar Jumeri. terbesar zonasi dan afirmasi. “Untuk SD, kuota
Pelatih ahli, dijelaskan Jumeri, akan zonasi 70 persen. Sementara untuk SMP dan
membimbing kepala sekolah memastikan bahwa SMA, zonasi minimal 50 persen. Ini minimal,
perubahan yang terjadi terkendali dengan baik. bukan maksimal, ya,” Jumeri mengingatkan. Ia
“Jadi 111 kabupaten/ kota itu, para kepala juga menjelaskan bahwa untuk jalur afirmasi,
sekolah di satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, yaitu penerimaan bagi calon siswa kurang
SMA, dan SLB-nya mendaftar ke mampu dan difabel minimal 15 persen.
Kemendikbudristek dan kemudian diseleksi oleh “Sehingga yang diperuntukkan bagi zona
panel ahli. Kemudian telah terseleksi 2.500 terdekat dan siswa difabel serta tidak mampu,
Kepala Sekolah pPenggerak untuk semua sekurang-kurangnya ada 65 persen dari jatah
jenjang,” ungkap Jumeri. kuota,” jelas Jumeri.
Program ini, dinilai Dirjen Jumeri, akan sangat Tahun ini merupakan kedua kalinya PPDB
menguntungkan sekolah yang ikut. “Sekolah- dilaksanakan dalam suasana pandemi, sehingga
sekolah akan dibimbing untuk menerapkan PPDB 2021 diharapkan tetap menggunakan
model-model belajar yang menarik peserta didik mekanisme daring, tanpa tatap muka. “Tapi kita
dan ada bantuan operasional bagi sekolah untuk sadar masih ada daerah-daerah dan sekolah-
membeli buku. Selain itu, sekolah juga bisa sekolah yang belum bisa daring. Bagi sekolah-
membuat perencanaan berbasis data. Dengan sekolah yang belum bisa PPDB daring,
dilatih pelatih ahli, para kepala sekolah dan guru diharapkan agar luring dengan pembatasan
makin hebat, peserta didik juga makin hebat, jumlah calon siswa yang datang ke sekolah,”
dan hasil belajar lebih tinggi,” katanya. tutur Jumeri.
Program Sekolah Penggerak adalah katalis untuk Pelaksanaan PPDB pun, lanjut Jumeri, tidak
mewujudkan visi reformasi pendidikan berarti serta merta semua calon siswa dipanggil
Indonesia yang berfokus pada pengembangan dalam waktu bersamaan. “Calon siswa dipanggil
hasil belajar siswa secara holistik melalui enam secara bergelombang, supaya tidak berkerumun
profil Pelajar Pancasila. Program ini berfokus di sekolah. Sekolah juga harus mengendalikan
pada pengembangan sumber daya manusia dengan cek suhu, memastikan yang sakit tidak
(SDM) sekolah. Kualitas siswa diukur dengan datang ke sekolah, baik guru, kepala sekolah,
hasil belajar dengan cara menciptakan tenaga kependidikan, dan juga peserta didik,”
lingkungan belajar yang aman, nyaman, tuturnya.
kondusif, dan menyenangkan.
Memahami Indeks Majemuk Dana BOS dan Adaptasi Pelaksanaan Belajar Tatap Muka
Menyongsong PPDB 2021 Terbatas
Jumeri menuturkan, Kemendikbudristek telah Terkait pembelajaran tatap muka terbatas,
mentransformasi kebijakan dana Bantuan pemerintah telah mengeluarkan Surat
Operasional Sekolah (BOS) menjadi lebih baik. Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Dirjen
“Dana BOS langsung ditransfer ke sekolah, tidak Pauddasmen kemudian menegaskan bahwa
lewat pemerintah daerah. Jadi, dana BOS lebih pembelajaran tatap muka terbatas di semua
cepat sampai ke sekolah dan sekolah tidak perlu sekolah diperbolehkan hanya jika sekolah sudah
berutang ke pihak lain,” tutur Jumeri. memiliki persiapan sesuai dengan ketentuan.
Disampaikan dia, mulai 2021 pun, Dana BOS “Jika semua guru sudah divaksinasi dua tahap,
telah dibuatkan indeks majemuk. maka pemerintah daerah dan kantor wilayah
“Jadi, daerah-daerah yang punya indeks Kementerian Agama di kabupaten/ kota dan
kemahalan konstruksi lebih tinggi, diberi nilai provinsi bisa mewajibkan sekolah membuka opsi
BOS yang lebih tinggi. Dulu, dari Sabang sampai pembelajaran tatap muka terbatas. Dua hal
Merauke, nilai dana BOS per anak itu masih yang harus dilaksanakan sekolah adalah
sama. Sekarang sudah dibedakan. Di Papua, jauh membuka opsi tatap muka terbatas dengan
Nuansa Vol. XIX Edisi 1 59
Pendidikan September 2021
tetap membuka opsi pembelajaran jarak jauh,” kewenangan pemerintah daerah, bukan
ujar Jumeri. Ia juga mengingatkan bahwa Kemendikbudristek,” ujar Jumeri.
pembelajaran jarak jauh tak hanya berupa Peran Penting Pemda dalam Memulai PTM
daring (online), namun juga ada bisa berbentuk Terbatas
luar jaringan/ luring. Pemerintah daerah (pemda) juga memiliki tugas
Jumeri mengatakan, untuk membuka opsi penting untuk memastikan seluruh sekolah
pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tidak mengisi daftar kesiapan dan memeriksa
perlu menunggu tahun ajaran baru. “Kalau kesiapan infrastruktur sekolah. Selain itu,
semua guru sudah divaksinasi, segera buka opsi ungkap Jumeri, pemda juga wajib mengawasi
PTM terbatas. Ini tidak ada ‘kapan’-nya. Begitu dan mengendalikan pelaksanaan PTM terbatas di
bapak/ ibu guru sebagian besar atau seluruhnya daerahnya supaya tetap berjalan dengan baik.
sudah divaksinasi, segera buka opsi tatap muka “Jika ada penularan di sekolah, pemda wajib
terbatas. Membuka opsi tatap muka ini wajib. bertindak menyelamatkan dan mengamankan
Tetapi, apakah siswanya berangkat sekolah atau situasi. Termasuk menghentikan kegiatan
tidak, diserahkan ke orang tua, mau memilih belajar mengajar di sekolah. Untuk kepala
yang mana. Sekolah tetap harus menerapkan sekolah, wajib lapor ke Gugus Covid-19
protokol kesehatan ketat sesuai aturan setempat dan membantu gugus melacak asal
pemerintah,” jelas Jumeri. mula penyebarannya. Kepala sekolah wajib
“Orangtua yang belum mantap anaknya mengamankan sekolahnya dan menghentikan
berangkat ke sekolah, dipersilakan tetap untuk sementara (kegiatan di sekolah),” tutur Jumeri.
mengikuti pembelajaran jarak jauh. Bagi Warga sekolah yang tertular Covid-19 pun harus
sekolah yang sudah tatap muka, maka jumlah dipastikan dirawat di fasilitas kesehatan sesuai
peserta didik yang hadir maksimal setengahnya prosedur atau diisolasi mandiri sesuai
dan tetap protokol kesehatan yang ketat,” tegas ketentuan.
Jumeri. Jumeri juga berpesan kepada para peserta didik
Ia juga menegaskan bahwa sekolah-sekolah yang untuk terus belajar dalam situasi apapun. “Tidak
menerima peserta didik baru, wajib mengisi boleh berhenti belajar dan terus ikuti petunjuk
blangko kesiapan melaksanakan Pembelajaran para guru. Untuk Bapak dan Ibu guru, saya harap
Tatap Muka terbatas. “Selain itu, sekolah juga lakukanlah inovasi pembelajaran. Anak-anak
wajib menyiapkan satuan tugas (satgas) perlu disajikan materi dan metode baru,”
penanganan Covid-19 di sekolah, dan imbaunya.
menyiapkan infrastruktur seperti ruang isolasi
dan alat-alat sanitasi seperti air, alat pengukur Ia juga berharap para kepala sekolah dapat
suhu tubuh, dan memastikan kebersihan memfasilitasi para guru untuk terus berprestasi.
sekolah, serta menyiapkan prosedur operasional Ia mengakui banyak orang tua kesulitan
standar (POS) jika terjadi sesuatu. mengajar putra-putrinya di rumah. “Dengan
Keberangkatan peserta didik ke sekolah, berapa orang tua terpaksa jadi guru di rumah,
persen siswa harus masuk dan berapa yang di harapannya menimbulkan kesadaran baru
rumah, juga harus diatur dan digilir,” katanya. tentang pentingya peran guru dan pentingnya
Jumeri kembali menegaskan untuk orang tua belajar tentang anak-anaknya. Ini
memprioritaskan kesehatan warga sekolah, meningkatkan kepedulian orang tua pada anak-
karena jika ada prosedur yang dilanggar, maka anaknya sekaligus meningkatkan penghargaan
akan ada risiko pembentukan klaster baru di pada peran guru, karena ternyata mengajar
sekolah. tidak mudah,” ujarnya.
“Vaksinasi bagi guru sifatnya wajib. Tetapi guru
yang komorbiditas, punya halangan kesehatan, Sumber :
maka dia dipersilakan di rumah dulu. Tidak
mengajar di sekolah dulu, karena berisiko. Bagi https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/202
guru yang sehat dan layak divaksinasi tetapi
menolak, kita serahkan ke pemda untuk 1/05/siniar-pojokdikbud-sekolah-penggerak-
mengambil tindakan. Karena guru di bawah
ppdb-dan-pembelajaran-tatap-muka-terbatas
60 Nuansa Vol. XIX Edisi 1
Pendidikan September 2021