The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by , 2016-02-17 18:24:51

kultumku

kultumku

Latar belakang masalah:
negara yunani bangkrut karena terlilit hutang kepada IMF. Menyusul puerto rico .
Syarat bail out pangkas anggaran dan peningkatan pajak. Yunani bertanya kepada rakyat referendum
dgn hasil lebih 60 % rakyat menolak bail out dengan syarat berat.
Total utang Yunani sendiri sejauh ini tercatat berjumlah USD 360 miliar atau 323 miliar Euro atau
setara Rp 4.795 triliun.
Dilihat dari data Kementerian Keuangan, total utang Indonesia akhir Februari 2015 sebesar USD 298,9
miliar (setara Rp 3.832 triliun) atau naik 9,4 persen (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu.
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri
Indonesia. Per April 2015, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 299,84 miliar atau setara
dengan Rp 4.003 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dari bulan sebelumnya yang hanya USD
298,06 miliar.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Tahun 1997 Begawan Ekonomi Soemitro Joyohadikusuma mengatakan Indonesia telah lampu merah
utang luar negeri. Bila dilanggar maka akan masuk severely indebted country, negara yang sangat
terlilit hutang. Terjadilah seperti sekarang gali lubang tutup lubang untuk menambal pembiayaan
operational kegiatan roda pemerintahan.
Rasio hutang luar negeri Indonesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB), masih mencapai
sekitar 26-27 persen. Yunani 160 %

jeratan hutang bisa menjadikan bangsa yang semula merdeka menjadi bangsa terjajah. Dikendalikan
kebijakan – kebijakannya.

Solusi kemandirian dalam ekonomi pangan dan semua sektor termasuk pertambangan. Idealnya
tambang dikelola sendiri oleh putra bangsa ketimbang dikelola asing seperti freeport dll.

4. Surat Al-Baqarah Ayat 275-276.

‫الّذِي َنَذ ي َأ ْك ُلُوم َنَذ ال ّرب َانَذ َلَذ ي َ ُقوم ُموم َنَذ إ ِ ّلَذ ك َ َمانَذ ي َقُوم ُمَذ الّذِ يَذ ي َت َ َخب ّطُ ُهَذ ال ّشي ْطَان ُنَذ ِم َنَذ الْ َم ّسَذ ذَلِ َك‬
‫ب ِأ َن ّهُ ْمَذ قَانلُوماَذ إ ِن ّ َمانَذ الْب َي ْعَُذ ِمث ْ ُلَذ ال ّرب َانَذ وَأ َ َح ّلَذ اللّ ُهَذ الْب َي ْعََذ وَ َح ّر َمَذ ال ّرب َانَذ فَ َم ْنَذ َجانءَهَُذ َمومْ ِعظَ ٌةَذ ِم ْن‬

‫َرب ّهَِذ فَانن ْت َهَ ىَذ فَلَ ُهَذ َمانَذ َسلَ َفَذ وَأ َ ْم ُرهَُذ إ ِلَ ىَذ اللّهَِذ وَ َم ْنَذ عَاندَذ فَأ ُولَئ ِ َكَذ أ َ ْص َحان ُبَذ الن ّانرَِذ هُ ْمَذ فِيهَان‬
(276) ‫( ي َ ْم َحقَُذ اللّ ُهَذ ال ّرب َانَذ وَي ُ ْرب ِ يَذ ال ّصدَقَان ِتَذ وَاللّ ُهَذ َلَذ ي ُ ِح ّبَذ ك ُ ّلَذ ك َ ّفانرٍَذ أ َث ِيمٍَذ‬275) ‫َخانلِدُو َنَذ‬

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa yang datang kepadanya

peringatan dari Allah. Lalu ia berhenti maka baginya adalah apa yang telah berlalu dan
urusannya adalah kepada Allah dan barang siapa yang kembali lagi, maka mereka adalah
penghuni neraka yang kekal di dalamnya. Allah akan menghapus riba dan melipat gandakan sedekah
dan Allah tidak suka kepada orang-orang kafir lagi pendosa”.(QS. Al-Baqarah : 275- 276)

5. ‫َذ َذ َذ‬Surat Al-Baqarah Ayat 278-279
‫(ظْلِفَ ُمإ ِوم ْنَذ َنَلذَ ْوَم َل‬2َ ‫ت‬7 ‫لَذ‬8َ )‫ب ِ(َمنَُحومْراَذ اٍبتَّذ ُقوِمماََذن َذ االللّلّ َهَذهِ َذ وَوَذَ َرُرو ُساَوذ ملَِمانهََِذذ ب َوَ ِقإ ِ َْنيََذذ ت ُ ِمب ْت ُ َنَْذم َذ الفَلَّرب َاك ُنَذ ْمإَِذ ُْنرَذ ءُك ُون ْت ُ ْمَُسذَ ذ أ َُم ْمؤْومَ ِمان ِلِيك ُ َنَذْم َذ‬2 ‫ اَذآ‬7‫و َنمَذ‬9ُ ‫تتي ََُانَفْذ ظأْعََليَّلُوهَُمامنوَاذَم ذ الفََّنَذأ ْذِ)يذَن‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba. jika
memang kamu orang yang beriman. Jika kamu tidak melakukannya, maka terimalah
pernyataan perang dari Allah dan rasul Nya dan jika kalian bertobat maka bagi kalian adalah
modal-modal, kalian tidak berbuat zalim dan tidak pula dizalimi”. (QS. Al-Baqarah : 278- 279)

solusi lebih mengutamakan menabung daripada berhutang

“Berhati-hatilah kamu dalam berhutang, sesungguhnya hutang itu mendatangkan kerisauan di malam
hari dan menyebabkan kehinaan di siang hari” (HR. Al Baihaqy)

Dari Ali bib Abi Thalib ra beliau berkata kepada seorang lelaki, aku akan mengajarimu beberapa
kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepadaku. Andaikata engkau memiliki hutang sebesar
gunung shir, Allah akan melunasinya untukmu. Ucapkanlah “ Allahumakfinii bihalaalika ;an
haramiika , wa aghninii bi fadhlika 'amman siwaaka” ,” Ya Allah Cukupilah aku dengan rizqi yang
halal sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan perkayalah aku dengan karunia-Mu sehingga
aku tidak memerlukan siapapun, selain dari-Mu.” (diriwayatkan oleh Ahmad, At Tirmidy dan Al Hakim
dihasankan oleh Al Albany dalam As shahihah No. 266)

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



lakukan itu!” Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah
mengatakan, “Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin
melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di
dunia”. (HR. Ibnu Majah no. 2399. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih kecuali
kalimat fid dunya –di dunia-)

“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR.
Bukhari no. 2393)
Ya Allah, lindungilah kami dari berbuat dosa dan beratnya hutang, mudahkanlah kami untuk
melunasinya.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa
‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

syarat:

Syariat Islam membolehkan seseorang untuk berutang jika ada hajat/kebutuhan dengan syarat-syarat
tertentu yang disebutkan dalam dalil-dalil yang shahih, di antaranya: tidak berlebihan dan melampaui
batas kesanggupannya untuk melunasinya, berusaha melunasinya pada waktu yang telah disepakati,
tidak boleh menunda pelunasan utang jika telah memiki harta yang cukup


Click to View FlipBook Version