KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahakan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan ebook ini guna
memenuhi tugas untuk aktualisasi pelatihan dasar CPNS dengan judul “ Handover Perawat”
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Ir. Maihalfri, MT selaku coach dan
bapak Ns. Surya Nanda, S.Kep,M.K.M selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan
masukan dalam penyelesaian tugas ebook ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman
sejawat yang telah membantu dalam pembuatan ebook ini.
Mungkin dalam pembuatan ebook ini terdapat kesalahan yang belum saya ketahui, maka
dari itu kami mohon saran dan kritik dari pembaca semuanya demi tercapainya kesempurnaan
dalam pembuatan ebook ini.
Pariaman, Oktober 2022
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................. 4
A. Pengertian Handover/Serah terima .................................................................................................. 4
B.Tujuan Timbang Terima................................................................................................................... 4
C. Komunikasi SBAR.......................................................................................................................... 5
D. Kerangka komunikasi dengan Metode SBAR .................................................................................. 6
E. Standar Operasional Prosedur HandOver......................................................................................... 7
F. Alur Handover/Serah Terima Pasien................................................................................................ 9
G. Parameter Skor Pediatric Early Warning Sistem ............................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator yang utama bagi suatu kualitas
pelayanan kesehatan dan yang menjadi salah satu faktor penentu bagi citra institusi
pelayanan kesehatan di mata masyarakat (Nursalam, 2018). Mutu pelayanan keperawatan
berhubungan dengan keselamatan pasien, yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang
dalam melakukan tindakan termasuk didalamnya pelaksanaan perawat dan keselamatan
pasien (pasien safety) dalam berkomunikasi efektif salah satunya saat perawat melakukan
serah terima (handover). (Rezkiki & Utami, 2017).
Handover menjadi salah satu kegiatan utama perawat selama pasien dirawat
dirumah sakit. Kegiatan serah terima adalah wadah bagi perawat untuk menyerahkan tugas
serta tanggung jawabnya merawat pasien kepada perawat shift berikutnya. Berbagai
informasi penting tentang perawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai dengan pasien
pulang disampaikan saat handover. Handover yang efektif akan mendukung
kebersinambungan pengobatan maupun perawatan pasien. Perawat sebagai bagian dari
pemberi pelayanan melakukan kegiatan ini 3 kali dalam sehari oleh sebab itu penting untuk
diketahui agar kualitas pelayanan pasien tercapai (Staggers & Jennings, 2009; Smuelers,
Lucas & Vermeulen, 2014).
SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan tata cara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Perawat
memegang peran penting untuk menjalankan SOP terutama dalam melaksanakan proses
asuhan keperawatan salah satunya dalam kegiatan handover. Jika kegiatan tersebut tidak
dilaksanakan sesuai standar maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kesalahan dalam
transfer informasi yang berdampak mutu peleyanan pada pasien.
Dalam hal ini penulis menyusun SOP handover dalam bentuk ebook semoga dapat
memudahkan perawat dalam mengakses informasi dengan mudah dan dapat dilakukan
dimana saja.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Handover/Serah terima
Handover adalah proses pengalihan wewenang dan tanggung jawab utama untuk
memberikan perawatan klinis kepada pasien dari satu pengasuh ke salah satu pengasuh
yang lain. Pengasuh termasuk dokter jaga, dokter tetap ruang rawat, asisten dokter, praktisi
perawat, perawat terdaftar, dan perawat praktisi berlisensi. (The Joint Commission Journal
on Quality and Patient Safety, 2010). Sedangkan Australian Medical Association (2006),
mendefinisikan handover sebagai transfer tanggung jawab profesional dan akuntabilitas
untuk beberapa atau semua aspek perawatan untuk pasien, atau kelompok pasien, kepada
orang lain atau kelompok profesional secara sementara atau permanen.
Handover memiliki beberapa diantaranya handoffs, shift report, signout,
signover dan cross coverage. Handover adalah komunikasi oral dari informasi tentang
pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. Friesen (2008)
menyebutkan tentang definisi dari handover adalah transfer tentang informasi (termasuk
tanggungjawab dan tanggunggugat) selama perpindahan perawatan yang berkelanjutan
yang mencakup peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien.
Handoffs juga meliputi mekanisme transfer informasi yang dilakukan, tanggungjawab
utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat yang akan
melanjutnya perawatan.
Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Handover
adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggungjawab tentang
pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain.
B.Tujuan Timbang Terima
Tujuan dari handover adalah menyedi akan waktu, informasi yang akurat tentang
rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan
antisipasinya.
4
1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (datafokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien.
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
Serah terima (handover) memiliki tujuan untuk mengakurasi komunikasi tentang
tugas, perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan
dalam keselamatan dan keefektifan dalam bekerja. Serah terima (handover) memiliki
2 fungsi utama yaitu:
1. Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan perasaan
perawat.
2. Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan keputusan
dan tindakan keperawatan.
C. Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah suatu teknik yang menyediakan kerangka kerja untuk
komunikasi antara anggota tim kesehatan tentang kondisi pasien. SBAR adalah mekanisme
komunikasi yang kuat, mudah diingat berguna untuk membingkai setiap percakapan,
terutama yang kritis, yang membutuhkan perhatian segera terhadap klinis dan tindakan.
Hal ini memungkinkan cara yang mudah dan terfokus untuk menetapkan harapan tentang
apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana komunikasi antara anggota tim, yang
sangat penting untuk mengembangkan kerja tim dan meningkatkan budaya keselamatan
pasien.(Permanente,2013).
Narayan (2015) mengemukakan bahwa komunikasi SBAR adalah metode
terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian
segera dan tindakan berkontribusi untuk meningkatkan serah terima antar shift atau antara
staf di daerah klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua anggota tim kesehatan
untuk memberikan masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan rekomendasi.
5
SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim
kesehatana lainnya.
D. Kerangka komunikasi dengan Metode SBAR
Kerangka komunikasi SBAR adalah kerangka tehnik komunikasi yang di sediakan
untuk berkomunikasi antar para petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien
(Premanente,2011). SBAR adalah kerangka yang mudah untuk diingat, mekanisme yang
di gunakan untuk menyampaikan kondisi pasien yang krtis atau perlu perhatian dan
tindakan segera. SBAR menyediakan metode komunikasi yang jelas mengenai informasi
yang berkaitan tentang kondisi pasien antara tenaga medis (klinis), mengajak semua
anggota tim pelayanan kesehatan untuk memberikan masukan pada kondisi pasien
termasuk rekomondasi. Fase pemeriksaan dan rekomondasi memberikan kesempatan
untuk diskusi diantara tim pelayanan kesehatan. Metode ini mungkin agak sulit pada
awalnya bagi pemberi dan penerima informasi (Leonard,2014).
Menurut Leonard (2014), adapun prinsip-prinsip bagaimana menggunakan SBAR
dan apa saja yang harus dikomunikasikan adalah sebagai berikut:
1. S (Situtation) mengandung informasi tentang identitas pasien, masalah yang terjadi dan
diagnosa medis.
2. B (Background) menggambarkan riwayat/ data sebelumnya yang mendukung situasi
saat ini seperti :
a. Riwayat penyakit kondisi sebelumnya
b. Riwayat pengobatan
c. Riwayat tindakan medis atau keperawatan yang sudah di lakukan
d. Riwayat alergi
e. Pemeriksaan penunjang yang mendukung
f. Vital sign terkahir
3. A (Assesment ) adalah kesimpulan dari masalah yang terjadi saat ini, apakah kondisi
membaik atau memburuk
4. R (Recommendation) mengandung informasi tentang :
a. Tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi
b. Solusi apa yang bisa ditawarkan ke dokter
c. Solusi / tindakan apa yang yang di rekomendasikan oleh dokter
6
d. Kapan dan dimana dilakukan
E. Standar Operasional Prosedur HandOver
HAND OVER PERAWAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Sadikin Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :
KEPALA RSUD dr. SADIKIN
SPO
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)
Pengertian Dr. Anung Respati, MKM
Hand Over adalah proses serah terima pasien internal unit dan antara
Tujuan unit satu dengan unit yang lainya.
Kebijakan
Prosedur Mengurangi kesalahan-kesalahan komunikasi yang terjadi saat hand
over pasien.
Serah terima di nurse station :
1. Perawat yang akan menyerahkan tugas kepada tim kerja yang
lain menyiapkan seluruh RM pasien, obat pasien, hasil
pemeriksaan penunjang dan dokumen lain yang diperlukan.
2. Masing – masing tim duduk bersama untuk siap melakukan
serah terima tugas/hand over.
3. Ketua tim yang akan menyerahkan tugas mengucapkan salam
dan membaca doa sebelum memulai overan.
4. Serah terimakan jumlah pasien, pasien observasi, pasien yang
mempunyai resiko (seperti resiko jatuh, alergi obat, dll),
tingkat kesadaran pasien selama shift, tanda-tanda vital
abnormal, alat medis yang terpakai seperti Infus, NGT,
Oksigen, Vena sectie, Kateter, dll. Pemeriksaan penunjang
kritis terbaru seperti hasil radiologi maupun laboratorium,
skor EWS/PEWS yang didapat dari hasil pengkajian pada
7
formulir EWS/PEWS, rencana pelayanan yang akan
dilaksanakan.
5. Ketua tim menimbang terimakan pasien kepada shift jaga
berikutnya dengan tekhnik SBAR dan ditulis pada catatan
perkembngan terintegrasi dengan SOAP
a. Sittuation/S (keadaan pasien) dan Background / B (data
pendudkung dan riwayat pendukung berkaitan dengan
kondisi pasien saat ini termasuk tindakan yang sudah
dilakukan) pada SBAR tertulis/tercantum dalam data
Subyektif/S dan Obyektif/O pada SOAP
b. Assesment/ A (kemungkinan masalah yang sedang
terjadi pada pasien) pada SBAR tertulis/tercantum dalam
Assesment/A pada SOAP
c. Recommendation/R (alternative tindakan yang mungkin
dilakukan) pada SBAR tertulis/tercantum dalam
Planing/P pada SOAP
6. Serah terimakan hal-hal penting lainya (obat-obatan, alat-alat
kesehatan yang biasa digunakan ke pasien) dan hal lain yang
dirasa perlu.
Serah terima didepan pasien :
1. Ketua tim penerima tugas mengucapkan salam kepada pasien
dan keluarga
2. Ketua tim penerima tugas memperkenalkan diri dan
memberitahukan ke pasien tentang pergantian shift perawat.
3. Ketua tim penerima tugas memvalidasi identitas pasien
dengan melihat gelang identitas pasien.
4. Ketua tim penerima tugas memberikan kesempatan kepada
pasien untuk bertanya.
5. Perawat shift selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, Tanya
jawab, melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang
jelas.
6. Lama serah terima untuk setiap pasien tidak lebih dari lima
menit kecuali pada kondisi khusus yang memerlukan
penjelasan lebih lengkap dan rinci.
7. Perawat mengakhiri dengan salam dan doa bersama.
8
F. Alur Handover/Serah Terima Pasien 1. salam
Ketua tim yang akan 2. Laporan umum
menyerahkan tugas 3. Jumlah pasien
4. Pasien observasi
Ke 2 tim 5. Informasi masing-
overan ke
masing pasien
pasien (vitalsign,tingkat
kesadaran,alat yg
terpasang,PWES,hasil
pemeriksaan penunjang
kritis
6. Komunikasi SBAR
Diserah terimakan
kepada tim penerima
tugas di nurse station
Doa
bersama di
nursstation
9
G. Parameter Skor Pediatric Early Warning Sistem
Parameter 32 1 0 1 23
Pernafasan : < 20 30-39 40-60 41-50 51-60 > 60
0-3 bulan ≤ 20 20-29 30-40 31-50 51-60 ≥ 60
4-12 bulan < 20 20-30 31-50 51-60 > 60
1-4 tahun < 20 20-30 21-30 31-40 > 60
5-12 tahun < 10 10-20 > 60
12 tahun
Alat bantu O2 No L/menit
> 94
Saturasi O2 ≤ 85 86-89 90-93
Nadi
0-3 bulan < 80 81-90 91-99 100-180 181-190 > 200
161-170 ≥ 190
4-12 bulan ≤ 90 90-99 100-109 110-160 141-160 171-190 ≥ 170
121-140 161-170 > 160
1-4 tahun < 70 70-79 80-89 90-140 101-120 141-160 > 140
121-140
5-12 tahun ≤ 60 60-69 70-79 80-120
> 12 tahun < 60 55-100
Warna kulit Pink Pucat /
berbintik
Tekanan < 80 80-89 90-119 120-129 130-139 > 140
sistolik
Perilaku Sesuai Cendrung Sensitiv Letargi,
murung/diam bingung,
penurunan
rangsangan
nyeri
10
Skor Monitoring frekuensi Petugas Tindakan
1 4 jam Perawat jaga Semua perubahan kondisi pasien harus
2 2-4 jam Perawat jaga meningkatkan frekuensi monitor untuk
tindakan klinis yang tepat
3 Min 1 jam Perawat jaga dan Perawat melakukan monitoring ulang
dokter jaga
4-5 30 menit Perawat melakukan monitoring dan
melapor ke dokter jaga
6 Berlanjutan Perawat jaga, Melapor ke DPJP
dokter jaga, DPJP
7 Berlanjutan Panggilan darurat Menghubungi tim emergensi jaga
11
DAFTAR PUSTAKA
Leonard, MD & Audrey Lyndon. 2014. WIHI: SBAR: Structured Communication and
Psychological Safety in Health Care , (online), (http://www.ihi.org, diakses 28 November
2014)
Nursalam. Manajemen Keperawatan "Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesioenal" Edisi 5.
2018. Jakarta: Salemba Medika
Rezkiki, Fitrionala dan Ghita S,U. Faktor yang Berhubungan Dengan Penerapan Komunikasi
SBAR di Ruang Rawat Inap. Jurnal Human Care. 2017
https://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/18
https://id.scribd.com/document/407534137/Pediatric-Early-Warning-Score-Parameter
12