TUGAS MANDIRI BERSAMA REKAN SEJAWAT MODUL 3.1 OLEH HAMIDAH, S.Pd
CGP ANGKATAN 8
STUDI KASUS Pak Seto adalah Kepala Sekolah sebuah sekolah dasar. Ia memiliki 2 guru kelas V yang berbeda cara mengajarnya. Ibu Tati guru kelas VA dan Ibu Sri guru kelas VB. Ibu Tati terkenal sebagai guru ‘galak’ , namun pada saat yang sama, nilai rata-rata muridmuridnya sangat baik. Sehingga sifat keras Ibu Tati masih dianggap sesuai, demi mencapai hasil yang baik dari murid-muridnya. Sedang Ibu Sri adalah guru yang sabar dan tenang, namun ada beberapa muridnya yang memiliki nilai di bawah KKM. Suatu hari Ibu Sri datang ke ruangan Pak Seto selaku kepala sekolah, dan mengadukan perbuatan Ibu Tati yang menghukum salah satu muridnya di tengah terik matahari, berlutut di semen lapangan basket karena tidak membuat pekerjaan rumah. Ibu Sri sangat khawatir karena murid tersebut sudah menangis, namun sepertinya Ibu Tati tetap mengajar di dalam kelas seperti biasa, karena menganggap menjemur anak di terik matahari adalah hukuman pantas karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Bila Anda adalah Pak Seto sebagai kepala sekolah, apa yang akan Anda lakukan? Pendekatan apa yang ambil? Dasar pemikiran apa yang melatarbelakangi keputusan Anda?
PENDAPAT DARI REKAN SEJAWAT Guru adalah teladan bagi murid. Baik ucapan dan tingkah laku yang ditampilkan. Melihat persoalan yang terjadi tersebut saya sebagai kepala sekolah tidak membenarkan sikap Bu Tati yang memberikan hukuman dengan berlutu di lapangan basket ditengah teriknya matahari, hal itu tidak pantas dan terlalu berat untuk anak SD. HERLANDANI, S.Pd Guru Kelas di SD Negeri Murung Asam
PENDAPAT DARI REKAN SEJAWAT Anak tersebut masih belum begitu memahami perbuatan salah yang dilakukannya. Hukuman tersebut justru berakibat buruk dapat menimbulkan trauma maupun dendam dari anak. Bisa jadi orang tua murid tersebut marah dan keberatan atas perlakuan guru terhadap anaknya, ketika dia mengatakan dan mengadu kepada orang tuanya. HERLANDANI, S.Pd Next
PENDAPAT DARI REKAN SEJAWAT Hukuman yang diberikan bisa diganti dengan hal yang mendidik bukan hukuman yang menyakiti anak. Contohnya membersihkan kelas, memberisihkan toilet atau memberikan tugas dirumah agar dia tetap bertanggungjawab dan peduli. Sebagai kepala sekolah tentunya saya akan berdiskusi dengan Bu Tati agar memperbaiki pendekatan terhadap murid dan memberikan hukuman yang mendidik, tidak berupa hukuman fisik yang menyakitkan hal tersebut akan berdampak negatif dan berpengaruh pada perkembangan anak. HERLANDANI, S.Pd Next
PENDAPAT SAYA DAN ANALISIS TERHADAP JAWABAN BAPAK HERLANDANI, S.Pd Hal yang lebih baik dari pada hukuman adalah memposisikan diri sebagai manajer dengan membangkitkan motivasi intrinsik anak yang bermasalah tadi untuk terlibat menjadi lebih baik dengan melakukan segitiga restitusi. Jika posisi saya sebagai kepala sekolah maka saya akan berdiskusi dengan Ibu Tati. Secara garis besar saya sependapat dengan beliau yakni sebaiknya guru menghindari hukuman secara fisik terhadap murid.
PENDAPAT SAYA DAN ANALISIS TERHADAP JAWABAN BAPAK HERLANDANI, S.Pd Ibu Tati dapat berubah menjadi guru yang baik dan tidak melakukan hukuman fisik lagi.. Dasar pemikiran yang melatar belakangi saya menggunakan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thinking) sehingga akan menimbulkan empati murid. Karena seorang guru seharusnya memiliki empati yang tinngi, kasih sayang dan peduli terhadap muridnya Saya akan berbicara dengan Ibu Tati menggunakan pendekatan coaching untuk menemukan solusi terbaik agar Ibu Tati menjadi guru yang bijak.
Terima kasih Salam guru penggerak... Bergerak, tergerak, menggerakkan ...... Salam Bahagia ........