The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku kumpulan Puisi yang menginspirasi dan dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by enymufiyanti, 2023-06-09 03:34:09

Gelang Mutiara

Buku kumpulan Puisi yang menginspirasi dan dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran.

(Kumpulan Puisi) Eny Mufiyanti, S.Pd, SD The Miracle Hunter


Judul: Gelang Mutiara Penulis: Eny Mufiyanti, S.Pd, SD Editor : Merlin Nursmila Desain Cover : @marudesign Layouter : @marudesign Diterbitkan Oleh: CV. The Miracle Hunter Kebumen - Indonesia No HP: 083154867347 Email: [email protected] Cetakan pertama, Februari 2020 Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengcopy dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, tanpa seizin tertulis dari penerbit. All Righ Reserved Halaman : viii + 79 (14,5 x 20,5 cm) ISBN : 978-623-9276-7-5


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Ketentuan Pidana 72 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) di pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit RP 1000.000,00 (Satu Juta Rupiah). Atau pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak RP 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum satu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai yang dimaksud pada ayat (1) di pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak RP. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).


iv Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil`alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyair dapat menerbitkan buku kumpulan puisi yang berjudul Gelang Mutiara ini. Sholawat serta salam juga selalu tersanjung pada beliau junjungan kita nabi akhirus zaman Muhammah SAW. Semoga kita selalu mendapat syafa’atnya di yaumil qiamah. Gelang Mutiara, Album Biru, Lelah, Hampa, Ibu, Ayah, Indonesia, Kebumen, Gawai dan masih banyak lainnya. Puisi tersebut merupakan goresan pena saat penulis merasa bahagia, rindu, senang, haru, penat, dan rasa khawatir yang menyatu dalam untaian kata dari relung hati. Penulis berharap semoga buku ini dapat menambah kekayaan pustaka anak sebagai pecinta literasi. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orang tua, suami tercinta, anak-anak, keluarga besar saya, keluarga besar SDN Argopeni, tim redaksi TMH, dinas pendidikan terkait, dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya buku kumpulan puisi ini. Tentunya, dalam buku ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyair dengan segala


v kerendahan hati mohon kritik dan saran yang membangun sebagai langkah perbaikan di masa yang akan datang. Kebumen, 25 Januari 2020 Penulis


vi Daftar Isi Kata Pengantar iv Daftar Isi vi Kacamata 1 Senyum ≠1 2 Senyum ≠2 4 Hujan ≠1 6 Kekasihku 8 Sahabatku ≠1 9 Sababatku ≠2 10 Kebumen 12 Indonesia 14 Pindah Ibukota 16 Gelang mutiara 17 Ikhlas 18 Lelah 20 Guru 22 Ibu 24 Bunda 26 Ayah 28 Anak-anakku 29 Oktober Ceria 30 Anakku 31 Putriku 32 Waktu 33 Luka Hati 35 Kata Hati 36 Cinta Suci 38 Hampa 39 Kelabu 40 Terima kasihku 41 Gawai 43 Tesisku 45 Mobilku 47 Semangka 48 Es Buah 49 Kopi Susu 50 Kerupuk 51 Serabi 52 Sambal Teri 53 Garam 54 Sekolahku 55 Pojok Baca 56 Buku 57 Membaca 58


vii Kertas 59 Kasur 60 Bantal 61 Gorden 62 Album Biru 63 Akuarium 64 Bonekaku 65 Sajadah 66 Jalan Raya 68 Pertemuan 69 Gelisah 70 Mentari Pagi 71 Pagiku 72 Aku Tahu 73 Perempuan 74 Kerinduan 75 Curiga 76 Rindu 77 Asa yang Hilang 78 Profil Penulis 79


Gelang Mutiara 1 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Kacamata Lensa bening berdampingan nan setia Terbingkai kokoh dan bersahaja Bertengger mesra di hidung empunya Menambah wibawa sang pengguna Bentukmu khas menambah performa Menampakkan pandangan nan maya Membuat dunia makin bercahaya Menyelimuti kelemahan yang ada Menangkal dahsyatnya radiasi Tanpa membuat tergradasi Untuk mencari segala informasi Dari penjuru dunia terkini


Gelang Mutiara 2 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Senyum ≠1 Merekah di bibir nan indah Pelipur raga yang lelah Membuktikan hati yang tabah Akibat tercabik karena gundah Deretan putih berbaris rapi Menghalau kalbu yang sepi Tersayat karena dikhianati Di antara berjuta duri Menampakkan wajah nan rupawan Menghilangan gurat kelelahan Mengetuk nurani keangkuhan ‘Tuk lebur dalam kepasrahan Tersungging dengan tulus ikhlas Memikat pandangan paras


Gelang Mutiara 3 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Menenggelamkan gelora panas Tanpa ada tingkatan kelas Penguat raga yang dendam Melepas diri dalam genggam Melampai untuk bersalaman Agar tercipta kedamaian


Gelang Mutiara 4 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Senyum ≠2 Deretan gigi putih terlihat indah Menandakan sedang bergairah Melewati hari yang indah Tanpa ada perasaan susah Senyum Wujud dari sebuah keikhlasan Terasa ringan tanpa beban Menikmati jalannya roda kehidupan Bersama saling menguatkan Senyum Sebuah ladang pahala Untuk berbagi dengan sesama Agar kita selalu berbahagia Walau bukan harta benda


Gelang Mutiara 5 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Senyum Sebuah amal yang murah Dan terasa mewah Membuat hati merekah Dari semua perasaan gundah


Gelang Mutiara 6 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Hujan ≠1 Tetesan air jatuh ke bumi Pada malam dingin nan sunyi Burung-burung terbang menepi Terlelap dalam sarang, terbuai mimpi Langit hitam, tanpa rembulan Bintang-bintang tertutup awan Sesekali muncul cahaya berkilatan Bunyi guntur bersahut-sahutan Daun-daun tampak bersih Terbebas debu yang membuat risih Batang tebu terlihat pipih Dilewati batang pohon sirih Bocah kecil menggigil kedinginan Sorot matanya tampak ketakutan Termenung menunggu dekapan Mengisyaratkan ia butuh perlindungan


Gelang Mutiara 7 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Hujan ≠2 Titik-titik air membasahi bumi Saat mentari malu-malu di pagi hari Membangkitkan bunga yang hampir mati Karena teriknya matahari Hujan Membuat alam semesta berseri Burung-burung bernyanyi Katak menari-nari Tanda mereka bersuka hati Hujan Kehadiranmu membawa harapan Kau adalah anugerah Tuhan Berkah dalam kehidupan


Gelang Mutiara 8 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Kekasihku Kau adalah puisi cintaku Tak ‘kan habis untuk menulis tentangmu Kau adalah penebak jitu Dari semua isi hatiku Betapa pun kucoba mengelak Menahan hati yang selalu bergejolak Tak kuasa kumenolak, apalagi harus berontak Rasa ini semakin menjebak Indah ... tak ingin kumenjauh Biarpun ada badai dan guruh Rasa ini tak ‘kan pernah luluh Dan akan kujaga agar tak jatuh Hampa dan gelisah Tak ingin sedikit pun berpisah Kekasihku ... datanglah Agar aku tak gundah


Gelang Mutiara 9 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Sahabatku ≠1 Dalam diam aku mengingatmu Menyebut namamu dalam doaku Agar engkau bahagia selalu Dalam tiap langkah dan perjuanganmu Sahabatku Kuingat masa itu Saat kita mencari ilmu Dalam indahnya suasana syahdu Canda tawamu Senyum simpulmu Kelakar jailmu Semua kuingat selalu Dan akan terus begitu Sahabatku Tak akan kumelupakanmu Karena kau sangat berarti untukku


Gelang Mutiara 10 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Sababatku ≠2 Kuraih HP di tanganku Perlahan kusentuh dengan jemariku Cahaya lembut tampak malu-malu Menambah anggun wajahmu Kugeser-geser layarmu Kucari instagram, facebook, dan telegram Kulirik kolom pencarian Kutuliskan namamu Sahabatku Sudah lama kita tak bertemu Tak tahu di mana rimbamu Rasa rindu membelengguku Mengingat tawa dan candamu Sahabatku Kubuka lebar-lebar mataku


Gelang Mutiara 11 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD ‘Tuk meyakinkan penglihatanku Melihat gambarmu di berandaku Sahabatku Sosial media ini Mampu mengobati Rasa rindu di hati


Gelang Mutiara 12 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Kebumen Kota beriman di Jawa Tengah Tanah kelahiran tempatku melangkah Mengayuh tanpa kenal lelah Dan tak ada kata menyerah Kebumen Kota beriman Bersih, indah, manfaat, aman, nyaman Simbol tugu lawet sebagai kebanggaan Bersanding dengan kupu tarung yang menawan Kebumen Kota dengan segala kenyamanan Ada batu akik dan Batik Tanuraksan Sate ambal dan lanting tak ketinggalan Buah bengkoang pun menambah kerinduan Kebumen


Gelang Mutiara 13 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Kota yang eksotik Dengan pantai yang menarik Menganti, Watu Bale sangat menggelitik Pantai Ayah, Pandan Kuning menambah gairah untuk piknik Kebumen Kota yang tak kan pernah kulupa Tempatku berkumpul dengan keluarga Merajut cinta dan asa Di Kota Kebumen tercinta


Gelang Mutiara 14 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Indonesia Tanah airku tercinta Negeri yang kaya raya Tanah subur bagai nirwana Parairan seluas samudera Indonesia Lebih dari tujuh belas ribu pulau di sana Tujuh ratusan jumlah suku bangsanya Bahasa daerahnya lebih beraneka Sungguh negara yang berbhineka Indonesia Merah Putih benderanya Berani dan suci itu maknanya Burung Garuda lambang negara Pancasila dasar negara Dan UUD 1945 sumber hukumnya


Gelang Mutiara 15 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Indonesia Negeri impian anugerah yang kuasa Negeri elok yang selalu berwibawa Menyandang gelar paru-paru dunia Tempat lahirnya para ulama


Gelang Mutiara 16 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Pindah Ibukota Wacana yang akan menjadi realita Mungkin akan berdampak baik bagi ekonomi bangsa Tapi apa akan baik untuk kesehatan dunia Ketika paru-parunya terkikis modernisasi Monas akan tetap berdiri meski tanah yang dipijak tidak jadi ibukota Tapi Apakah pohon Kalimantan akan tetap berdiri ketika tanahnya menjadi ibukota? Macan Kemayoran juga akan tetap ada mesti timnya tidak tinggal di ibukota Tapi apakah itu akan berlaku untuk macan Kalimantan? Oksigen akan habis terjajah karbondioksida Tapi, Apapun itu, kita akan selalu berharap itu yang terbaik


Gelang Mutiara 17 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Gelang mutiara Butir-butir mutiara berkilau Terkena sinar matahari nan silau Menggetarkan hati pecandu Akan keelokan rupamu Gelang Mutiara Kudapat dari pulau seberang Saat sedang bersenang-senang Sambil berlalu lalang Agar kepenatan terbuang Gelang mutiara Membuatku selalu tersipu akan dia yang di sisiku Mengenang pandangan kami beradu Saat menghadiahkanmu Sambil melingkarkanmu di tanganku


Gelang Mutiara 18 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Ikhlas Menyerahkan semua lelahku Menggadaikan semua kebahagiaanku Menjadikan diriku tulang punggungmu Dari segala rumitnya tangung jawabmu Ikhlas …. Kulakukan semua itu Karena berpikir inilah nasibku Inilah keberuntunganku Yang akan menjadi ladang ibadahku Tapi …. Bisakah kau memahaminya Bisakah kau menerimanya Menjalankan dengan segala rasa Karena aku hanya ingin kau bahagia


Gelang Mutiara 19 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Berjuta kesenangan di sana Menawarkan kenikmatan dunia Pemuas dari segala dahaga Dalam pelukan angkara Kubalikkan badanku Kurengkuh dirimu Menyatu dalam kalbu Agar kita tetap bersatu


Gelang Mutiara 20 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Lelah Aku lelah Apakah ini pertanda, aku harus menyerah? Ragaku lelah ... jiwaku resah Semua terasa bagai sampah Lelah Sebuah kata bukan karena pasrah Ketika hasrat harus mengalah Apalah daya hanya bisa mendesah Akan rasa yang membuat menyerah Lelah Tak kan kubiarkan kau menjajah Membuat hati terasa gundah Bersama dengan semua masalah Serta tiada rasa bersalah Lelah


Gelang Mutiara 21 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Saat kau menghampiriku Kucoba tuk menghadapimu Dengan segala kekuatanku Dan bersimpuh pada Tuhanku


Gelang Mutiara 22 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Guru Guru Kau membuatku bisa membaca Dengan sabar mengeja kata Menuntunku mampu berbicara Menyampaikan kalimat berita Guru Kau tak pernah jemu Kadang membuatku tersipu Lewat caramu mengingatkanku Akan segala kenakalanku Guru Kau tak pedulikan dirimu Kau luangkan waktumu Untuk belajar bersamaku Demi masa depanku


Gelang Mutiara 23 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Guru Terima kasih kuucapkan Atas jasa yang kau lakukan Semoga Tuhan memberi keberkahan


Gelang Mutiara 24 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Ibu Sembilan bulan aku di perutmu Membuatmu tak leluasa berlalu Makan tak nikmat, tidur tak nyenyak Berjalan pun terasa berat Ibu Perjuanganmu luar biasa Kau pertaruhkan nyawamu Seribu urat nadimu lepas saat melahirkanku Tak ada penyesalan pada dirimu Sakitmu sudah hilang Saat melihat kehadiranku Ibu Kau sering berbohong padaku Saat makanan hanya sedikit, kau bilang sudah kenyang Ketika menyetrika bajuku di malam hari, kau bilang tak mengantuk


Gelang Mutiara 25 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Aku tahu ibu Semua kau lakukan untukku Untuk anakmu agar tak kelaparan Ibu Kau rela bekerja keras untuk menghidupiku Kau rela banting tulang untuk sekolahku Kau tahan segala keinginanmu Untuk mencukupi kebutuhanku Ibu Maafkan aku .... Karena belum bisa berbakti padamu Ibu .... Aku berjanji Akan selalu rajin belajar Agar tercapai cita-citaku Hingga pengorbananmu tak sia-sia


Gelang Mutiara 26 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Bunda Aku bangga dengan pengorbananmu Kau mengandungku dalam perutmu Tak terbayangkan lelahmu saat itu Memperjuangkan nyawamu Saat melahirkanku Bunda Aku rindu restumu Aku rindu belaianmu Aku ingin memelukmu Aku sangat menyayangimu Bunda maafkan aku, Karena belum bisa membahagiakanmu Belum bisa membuat senyum di bibirmu Dan masih selalu membuatmu pilu Selalu menggores luka di hatimu


Gelang Mutiara 27 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Bunda Aku ingin bersimpuh di kakimu Memohon ampun atas kebodohanku Menghapus seluruh air matamu Akibat sikap lalaiku Bunda Aku ingin menemanimu Menghabiskan sisa hidupmu Mengurus semua keperluanmu Dan mengabdi padamu Bunda Maafkan aku, belum bisa melakukan semua itu Terlalu lalai dengan kegiatanku Maafkan aku karena belum bisa membahagiakanmu


Gelang Mutiara 28 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Ayah Kau tak pernah lelah Kau selalu tabah Biarpun hati resah Kau selalu pasrah Tanganmu kokoh bak baja Semangatmu selalu membara Memperjuangkan kami sekeluarga Dedikasimu sangat bersahaja Ayah .... Kasihmu untuk kami semua Kau banting tulang penuh perkasa Berkorban untuk kami semua Agar selalu bahagia Ayah .... Terima kasih kuucapkan Untuk semua yang kau lakukan Hanya doa yang dapat kupanjatkan Semoga kebahagiaan kau dapatkan


Gelang Mutiara 29 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Anak-anakku Kalian lucu dan menggemaskan Membuatku selalu tersenyum riang Melupakan penat di badan Polos dan tanpa beban Biarpun kumarah seharian Terenyuh saat aku bertatapan Sorot matamu bening penuh harapan Tiada dosa dan kepalsuan Apalagi kesombongan dan keangkuhan Kuberharap akan selalu demikian Kalian tetap dalam kesederhanaan Biarpun dunia penuh kepalsuan Peliharalah selalu sikap kejujuran Agar jiwa kalian terselamatkan Dari segala kemunafikan


Gelang Mutiara 30 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Oktober Ceria Oktober lima tahun lalu Kau hadir menggetarkan kalbu Menumbuhkan rasa haru Pada kami yang menantimu Pagi itu .... Tangismu memecahkan kesunyian Kehadiranmu membuahkan harapan Tatapan matamu penuh kepolosan Jauh dari segala keresahan Oktober ceria .... Hari ini kau tertawa Menandakan rasa gembira Bersama kawan berbahagia Di hari-hari penuh asa Teruslah kau berusaha Menguatkan jiwa dan raga Agar hari depan selalu jaya


Gelang Mutiara 31 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Anakku Bohong kalau aku bisa melupakanmu Bayangmu selalu hadir di mataku Celotehan dan candamu Membuatku selalu mengingatmu Tak ada air mata untukmu Tak ada rasa pilu di hatiku Kan kupersembahkan senyumku Hanya untuk dirimu, Sayangku Hasratku ingin selalu bersamamu Ragaku tak ingin jauh darimu Biarpun badai selalu memburu Kau tak akan bisa keluar dari anganku


Gelang Mutiara 32 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Putriku Alangkah bahagianya dirimu Senyum dan tawa tak lepas dari bibirmu Ceria bersama teman bermainmu Petak umpet, barbie sampai gundu Semua tak luput dari permainanmu Kalah ataupun menang tak merisaukanmu Berkumpul bersama teman itulah tujuanmu Ketika datang perselisihan Dengan lugu kau selesaikan Bahkan kau rela berkorban Asal tercipta kedamaian Putriku Sikapmu itu ... Kadang membuatku tersipu Menyadarkanku pada keegoisanku Yang selalu terbelenggu nafsu Untuk belajar pada kepolosanmu


Gelang Mutiara 33 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Waktu Detik demi detik terlewati Terjadi silih berganti Sesuatu yang tak kan pernah kembali Walau apapun yang terjadi Dia pasti pergi Dengan langkah yang pasti Tak peduli siapa pun yang ditemui Rakyat jelata sampai penguasa negeri Pengusaha sampai petani Dia tetap akan pergi Tak kan pernah kembali lagi Waktu Banyak yang menyesali kepergianmu Tapi tak bisa mencegahmu Menyesal menyia-nyiakan dirimu Membuang percuma hadirmu Untuk hal-hal yang tak menentu


Gelang Mutiara 34 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Waktu Andai kau bisa kembali Kan kuperbaiki semua ini Tapi semua telah terjadi Apalah daya diri ini Aku bukanlah orang yang sempurna Mungkin ini teguran dari Sang Pencipta


Gelang Mutiara 35 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Luka Hati Sikapmu sungguh tak kusangka Memperlakukanku bagai boneka Aku tahu mereka lebih sempurna Tapi apakah aku tiada guna Lalu rasaku kau anggap apa Cukup sudah ini semua Saatnya aku kembali kepadanya Merajut asa yang telah ternoda Karena rayu sang durjana Kalau benar gossen1 memang ada Mungkin aku sedang mengalaminya Cukuplah ini sebagai pertanda Aku harus kembali menggenggamnya 1) Hukum Gossen (1810-1858) adalah pemuasan dari suatu hal yang dilakukan secara terus menerus sehingga kenikmatannya akan berkurang sampai mencapai suatu kejenuhan.


Gelang Mutiara 36 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Kata Hati Hati-hati dengan hati Mungkin benar Hati telah berbicara Atau telah tertutup tepatnya Biarpun kebenaran telah terungkap Tapi hati tidak bisa percaya Tidak mudah menerima sebuah kenyataan Karena itu terkadang tak manis Haruskah kuberubah Hanya karena masa lalunya Atau .... Biarkan saja, itu urusan dia Kita tak berhak menghakimi siapa pun Karena roda terus berputar Kulihat sikapmu tak seperti biasa Kuanggap itu karena aku tak sempurna


Gelang Mutiara 37 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Tapi ternyata semua beda Aku tak tahu ada apa Tapi aku percaya kata dia Dia berkata apa adanya Meskipun aku tahu dia tak suka Dengan apa yang kamu punya Aku tahu dia selalu berbeda Dengan apa yang kamu bawa Tapi aku tetap percaya Dengan apa yang dia kata Aku tahu kau sering berdusta Tapi aku tetap diam seribu bahasa Aku tahu kau tak pernah cerita Tentang apa yang kau rasa Aku hanya pelipur lara Di kala kau sedang terluka Aku hanya penghibur saja Di saat kau butuh ceria Aku ingat apa yang kau kata Bahwa kawan adalah permata


Gelang Mutiara 38 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Cinta Suci Selama langit masih biru Aku akan selalu mendampingimu Kau bagaikan candu Selalu memabukkanku Nyanyian burung merdu Memeriahkan pagiku yang syahdu Secangkir kopi buatanmu Terasa manis di bibirku Kupandang sang surya yang malu-malu Membuat hatiku turut tersipu Tak kan pernah kutinggalkan dirimu Walau hanya dalam mimpiku Kita akan selalu bersatu Dalam mahligai syahdu


Gelang Mutiara 39 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Hampa Ya Allah Apa yang kulakukan terasa hampa Semua bagai fatamorgana Terlihat indah tapi tanpa makna Semua hanya sia-sia Kulakukan dengan segenap jiwa raga Kuutamakan melebihi segalanya Banyak waktuku terbuang percuma Hanya untuk sesuatu yang tiada artinya Ya Allah Bimbinglah diri ini, agar selalu mengerti Akan arti hidup ini


Gelang Mutiara 40 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Kelabu Seberkas kelabu menyerbu Menggores hati yang pilu Menoreh luka bagai sembilu Tersayat perihnya garam laut biru Sikapmu meruntuhkan keangkuhanku Sikapmu pula yang membuatku sendu Sungguh ... aku merasa terbelenggu Pertanyaan itu selalu menggangguku Benarkah aku adalah bagianmu? Atau aku hanya serpihan debu Hingga membuatmu tegap saja aku tak mampu Dalam diam, butiran air mengalir di kelopak mataku Tak tahu harus pada siapa kumengadu Hanya Tuhan yang tahu Apa yang ada dalam kalbuku


Gelang Mutiara 41 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Terima kasihku Kamu adalah puisiku Sumber inspirasiku Kata demi kata tertuju untukmu Tak kan habis mengingatmu Canda tawamu Celoteh lucumu Kelakuan jailmu Semua terpatri dalam sanubariku Kau selalu mengisi hariku Bersamamu membuatku tersipu Mewarnai kisah hidupku Menghilangkan penat ragaku Membangkitkan semangat jiwaku Terima kasih sudah menemaniku Menjadi teman setiaku Tak peduli apapun keadaanku


Gelang Mutiara 42 Eny Mufiyanti, S,Pd, SD Tak jenuh kau menyapaku Maafkan aku yang sering menyakitimu Tak tahu dengan apa kumembalasmu Hanya untaian kata terima kasih untukmu Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu


Click to View FlipBook Version