E-Modul Pembelajaran
Biologi
SMA Kelas XI
Daftar Isi
Penyusun
Daftar Isi
Glosarium
Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran I
▪ Tujuan
▪ Uraian Materi
▪ Rangkuman
▪ Latihan PG
▪ Latihan Essay
▪ Penilaian Diri
Kegiatan Pembelajaran II
▪ Tujuan
▪ Uraian Materi
▪ Rangkuman
▪ Latihan PG
▪ Latihan Essay
▪ Penilaian Diri
Daftar Pustaka
Glosarium
Xilem : Jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan zat hara
dari akar menuju daun.
Floem : Jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Trakeid : Sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa adanya lubang.
Trakea : Deretan sel yang memanjang dengan ujung berlubang dan saling
bersambungan pada ujung dan pangkalnya.
Serat xylem : Sel panjang dengan dinding sekunder yang berlignin.
Protoderm : Lapisan terluar sel.
Prokambium : Meristem yang akan membentuk jaringan pembuluh primer.
Epidermis : Jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi
permukaan organ tumbuhan.
Stomata : Lubang atau celah yang terdapat pada epidermis orga tumbuhan
yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel penutup.
Trikoma : Rambut-rambut yang berasal dari sel epidermis.
IDENTITAS MODUL Pendahuluan
Nama Mata Pelajaran
Kelas / Semester : BIOLOGI
Judul e-Modul : XI / Ganjil
: Jaringan Tumbuhan
KOMPETENSI DASAR
3.3. Menganalisis keterkaitan antara struktur jaringan dan fungsi organ
tumbuhan.
3.3.1. Menyebutkan macam-macam jaringan pada tumbuhan.
3.3.2. Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi pada jaringan meristem dan
jaringan permanen.
3.3.3. Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen.
3.3.4. Menentukan macam-macam jaringan meristem dan jaringan
permanen.
3.3.5. Menyimpulkan peran jaringan meristem dan jaringan permanen.
DESKRIPSI
Modul yang berjudul jaringan tumbuhan ini terdiri atas dua kegiatan pembelajaran
yang disusun sedemikian rupa dan diharapkan akan memberikan penguatan bagi
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Kegiatan pembelajaran mencakup dua subab materi pokok yaitu jaringan meristem
dan jaringan permanen.
Modul ini disusun sebagai implementasi pengembangan pembelajaran pada
program peminatan kelas IPA. Kedudukan modul ini adalah sebagai bahan
suplemen pembelajaran jaringan tumbuhan pada semester ganjil.
Adapun hasil belajar yang diharapkan setelah mempelajari modul ini antara lain,
peserta didik dapat :
1. Memahami jaringan meristem dan jaringan permanen.
2. Menganalisis ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem dan jaringan permanen.
3. Menyimpulkan macam-macam jaringan meristem dan jaringan permanen.
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah belajar yang ditempuh, peserta didik dapat mempelajari dari
kegiatan belajar pertama dan kedua sampai selesai.
Peran guru dalam proses pembelajaran sebagai fasilitator dan pembimbing jika
diperlukan.
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan, merencanakan
proses penilaian, menyiapkan perangkatnya, dan melaksanakan penilaian.
Menjelaskan kepada peserta didik tentang sikap pengetahuan dan keterampilan dari
suatu kompetensi, yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana belajar
selanjutnya, dan mencatat pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
MATERI PEMBELAJARAN
Secara garis besar materi dalam modul yang disusun ini meliputi :
▪ Menganalisis dan memahami jaringan meristem dan jaringan permanen
pada tumbuhan.
▪ Memahami ciri-ciri dan fungsi jaringan meristem dan jaringan permanen
pada tumbuhan.
▪ Menganalisis dan memahami macam-macam jaringan permanen.
Kegiatan Pembelajaran I
1. TUJUAN
1) Siswa dapat menjelaskan pengertian jaringan meristem
2) Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat jaringan meristem
3) Siswa dapat memahami macam-macam jaringan meristem
2. URAIAN MATERI
A. Jaringan Meristem
Jaringan Meristem.
Diakses dari https://www.shutterstock.com/search/meristem
Jaringan meristem adalah kumpulan-kumpulan sel muda yang selalu melaksanakan
pembelahan atau bersifat embrional (meristematis).
Sel-sel tersebut membelah secara mitosis dan tidak terbatas untuk menambah
jumlahnya. Meristem menyebabkan tumbuhan memiliki pertambahan tinggi dan
volume.
Pembentukan sel-sel baru dari permulaan diferensiasi pada tumbuhan terjadi di
jaringan meristem. Jaringan meristem hanya terdapat di bagian-bagian tertentu dari
tubuh tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki beberapa sifat, yaitu :
▪ Disusun oleh sel-sel yang aktif membelah
▪ Memiliki bentuk isodiametris serta berdinding sel yang tipis. Namun, sel
tertentu dalam meristem apikal memiliki dinding yang tebal. Pada kambium
pembuluh juga memiliki dinding sangat tebal pada periode tertentu.
▪ Sel meristem banyak mengandung protoplasma. Biasanya protoplasma
dalam sel meristem tidak mengandung bahan cadangan dan kristal.
▪ Memiliki vakuola kecil dan tersebar di seluruh protoplasma, seperti pada
Angiospermae. Ada pula yang bervakuola besar seperti pada sel kambium
pembuluh.
▪ Memiliki inti sel yang besar. Umumnya, sel meristematik yang lebih besar
memiliki inti yang lebih kecil sebanding dengan ukuran sel.
Berdasarkan asal usul terbentuknnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu meristem primer dan meristem sekunder.
Meristem Primer dan Meristem Sekunder.
Diakses dari https://plantgrowth/
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah sel yang berkembang secara langsung dari sel
bersifat embrio dan merupakan lanjutan pertumbuhan embrio. Umumnya
terdapat pada ujung batang atau ujung akar. Meristem primer menyebabkan
pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal (perpanjangan) pada batang
dan akar tumbuhan.
Meristem primer berisi sel-sel inisial pucuk yang disebut promeristem. Menurut
teori Haberlandt, promeristem mengalami tahap diferensiasi tertentu, yaitu :
1) Protoderm, merupakan lapisanpaling luar sel. Bagian ini akan berkembang
membentuk jaringan primer epidermis. Epidermis merupakan jaringan
primer yang menutup dan melindungi seluruh jaringan primer di bawahnya.
Jaringan epidermis akan mencegah kehilangan air berlebihan dan
membiarkan terjadinya pertukaran gas untuk respirasi dan fotosintesa.
2) Prokambium, merupakan meristem yang akan membentuk jaringan
pembuluh primer. Jaringan ini memiliki beberapa fungsi dan dapat
dibedakan menjadi 2 sesuai dengan fungsinya, yaitu : makanan yang
terbentuk hasil fotosintesis dialirkan dalam floem; sedangkan air dan garam-
garam mineral dialirkan dalam xilem.
3) Meristem dasar, merupakan meristem yang akan membentuk jaringan dasar
(korteks dan empulur). Empulur terletak di pusat batang; sedangkan korteks
merupakan jaringan yang terletak di bawah epidermis yang membentang
secara silinder dan mengelilingi jaringan pembuluh. Meristem dasar
menyokong jaringan meristematik pada ujung pucuk.
b. Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah sel yang berasal dari sel yang telah
berdiferensiasi dan melanjutkan aktivitas meristematik. Sel-sel pada meristem
sekunder berbentuk pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di
bagian tengahnya.
Aktivitas meristem sekunder ditandai dengan adanya pertumbuhan menebal
pada bagian tumbuhan yang terletak jauh di ujung pucuk dan akar. Pertumbuhan
ini berlangsung pada kambium dan kambium gabus (felogen) yang disebut
dengan tumbuh lingkar sekunder.
Berdasarkan posisi atau tempatnya dalam tubuh tumbuhan, jaringan
meristem terbagi menjadi tiga, yaitu meristem apikal, meristem interkalar, dan
meristem lateral.
Meristem berdasarkan posisi.
Diakses dari https://byjus.com/biology/meristematic-tissue/
1. Meristem Apikal
Meristem apikal atau meristem pucuk terdapat pada bagian pucuk akar dan
batang serta membentuk susunan titik tumbuh yang mengawali pembelahan dan
pertumbuhan jaringan. Meristem apikal menyebabkan pertumbuhan primer,
yaitu pemanjangan pada batang dan akar.
a) Meristem Interkalar
Meristem interkalar terdapat di antara jaringan dewasa ditemukan pada
tumbuhan yang memiliki batang beruas-ruas, misal pada tumbuhan famili
Graminae, juga pada daun pinus, dan pada tangkai bunga. Meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan ruas batang dan terbentuknya bunga.
b) Meristem Lateral
Meristem lateral tersusun sejajar dengan sisi sumbu/permukaan organ.
Meristem lateral menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dan akar
sehingga dapat membesar. Contoh meristem lateral adalah kambium dan
felogen.
▪ Kambium
Kambium merupakan meristem lateral, berbentuk pipa atau merupakan
berkas memanjang sejajar permukaan batang dan akar. Kambium ada dua
macam, yaitu : berada di antara pembuluh xilem dan floem, dan di antara
berkas pembuluh angkut. Jenis kambium terdapat pada tumbuhan dikotil,
berupa kambium fasikuler dan kambium interfasikuler.
Aktivitas kambium mengarah ke luar dan ke dalam. Pembentukan kambium
ke arah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk
xilem sekunder. Pada batang yang telah tua, sel kambium ukurannya lebih
besar dari pada sel kambium yang masih muda.
▪ Felogen (Kambius Gabus)
Pembentukan felogen terjadi setelah aktivitas kambium yang membentuk
berkas pengangkut sekunder. Fungsinya sebagai lapisan pelindung dan
merupakan bagian dari jaringan sekunder atau periderm. Periderm terdiri
atas 3 bagian yaitu :
a) Felem, yaitu gabusnya, terdiri dari sel-sel mati
b) Felogen, kambium gabus.
c) Feloderm, dibentuk karena aktivitas felogen ke arah dalam terdiri
dari sel-sel hidup.
3. RANGKUMAN
▪ Jaringan meristem adalah kumpulan-kumpulan sel muda yang selalu
melaksanakan pembelahan atau bersifat embrional (meristematis).
▪ Jaringan meristem memiliki beberapa sifat, yaitu tersusun atas sel-
sel yang aktif membelah, bentuk isodiametris serta berdinding sel
yang tipis, banyak mengandung protoplasma, memiliki vakuola
kecil dan tersebar di seluruh protoplasma, memiliki inti sel yang
besar.
▪ Berdasarkan asal usul terbentuknnya, jaringan meristem
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu meristem primer dan
meristem sekunder.
▪ Berdasarkan posisi atau tempatnya dalam tubuh tumbuhan, jaringan
meristem terbagi menjadi tiga, yaitu meristem apikal, meristem
interkalar, dan meristem lateral.
▪ Meristem primer adalah sel yang berkembang secara langsung dari
sel bersifat embrio dan merupakan lanjutan pertumbuhan embrio.
Umumnya terdapat pada ujung batang atau ujung akar.
▪ Meristem sekunder adalah sel yang berasal dari sel yang telah
berdiferensiasi dan melanjutkan aktivitas meristematik.
▪ Meristem apikal atau meristem pucuk terdapat pada bagian pucuk
akar dan batang serta menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu
pemanjangan pada batang dan akar.
▪ Meristem interkalar terdapat di antara jaringan dewasa ditemukan
pada tumbuhan yang memiliki batang beruas-ruas dan menyebabkan
pemanjangan ruas batang dan terbentuknya bunga.
▪ Meristem lateral tersusun sejajar dengan sisi sumbu/permukaan dan
menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dan akar sehingga
dapat membesar.
Latihan Pilihan Ganda I
1. Jaringan tempat dimana ditemukan sel-sel permulaan (sel inisial) yang aktif
membelah dan belum terdiferensiasi adalah…
a. Meristem
b. Epidermis
c. Parenkim
d. Kolenkim
2. Jaringan meristem dapat ditemukan pada, kecuali...
a. Ujung batang
b. Ujung akar
c. Antara xilem dan floem
d. Epidermis
3. Jaringan di bawah ini yang termasuk jaringan meristem primer adalah …
a. Epidermis
b. Daerah korteks
c. Daerah silinder pusat
d. Daerah felogen
4. Jaringan primer yang akan membentuk xilem dan floem pada titik tumbuh
adalah…
a. Protoderm
b. Promeristem
c. Prokambium
d. Provaskuler
5. Aktivitas jaringan meristem yang menyebabkan pertumbuhan memanjang
batang Zea mays adalah …
a. Apikal dan interkalar
b. Lateral dan vaskuler
c. Lateral dan apikal
d. Vaskuler dan interkalar
6. Pada waktu kita mencangkok ada jaringan yang aktif membelah untuk
pembentukkan akar cabang, yaitu …
a. Perisikel
b. Prokambium
c. Perikambium
d. Kambium vaskuler
7. Tujuan dihilangkannya jaringan meristem primer di ujung pada tumbuhan
adalah agar tumbuhan tersebut dapat …
a. Melakukan transportasi makanan
b. Menumbuhkan cabang-cabang lateral
c. Menghasilkan buah
d. Menghasilkan daun yang banyak
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Berasal dari jaringan primer
2) Sel-selnya aktif membelah
3) Mengakibatkan pertumbuhan sekunder
4) Mengakibatkan batang bertambah tinggi
5) Terdapat pada ujung akar dan batang
Pernyataan tersebut yang benar mengenai jaringan meristem sekunder
yaitu….
a. 1), 2) dan 3)
b. 1),2) dan 3)
c. 2), 3) dan 4)
d. 2), 3) dan 5)
9. Pertumbuhan memanjang batang rumput-rumputan merupakan aktivitas
dari ...
a. Jaringan kambium
b. Jaringan meristem interkalar
c. Jaringan meristem sekunder
d. Jaringan meristem lateral
10. Jari-jari empulur yang terdapat pada batang dikotil yang sudah tua secara
tidak langsung terbentuk sebagai akibat dari aktivitas …
a. Felogen (kambium gabus)
b. Sel-sel xilem yang hidup
c. Sel-sel feloderm
d. Jaringan meristem di antara buluh angkut
e. Jaringan meristem di luar ikatan pembuluh
Latihan Essay I
1. Apa yang kamu ketahui tentang jaringan meristem?
2. Sebutkan 4 sifat dari jaringan meristem!
3. Jelaskan apa yang dimaksud jaringan meristem primer dan jaringan
meristem sekunder!
4. Sebutkan tipe-tipe jaringan meristem berdasarkan letaknya!
5. Jelaskan contoh dari meristem lateral!
Penilaian Diri I
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu telah memahami jaringan
o Ya o Tidak
meristem?
2. Apakah kamu telah menganalisis macam- o Ya o Tidak
macam jaringan meristem? o Ya o Tidak
3. Apakah kamu telah mengetahui ciri-ciri dan
o Ya o Tidak
fungsi dari macam-macam jaringan meristem?
4. Apakah kamu telah memahami perbedaan dari o Ya o Tidak
macam-macam jaringan meristem?
5. Apakah kamu telah menganalisis hubungan
antara jaringan meristem?
Jika ada jawaban “Tidak”, maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih “Tidak”.
Jika semua jawaban “Ya”, maka kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya.
Kegiatan Pembelajaran II
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam jaringan permanen.
2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri dan fungsi jaringan permanen.
3. Siswa dapat membedakan karakteristik dan fungsi pada floem dan xylem.
4. Siswa dapat menentukan unsur-unsur penyusun floem dan xylem.
2. URAIAN MATERI
Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa)
Jaringan permanen merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi
(perubahan) & spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan meristem.
Ciri – ciri jaringan permanen
• Bersifat nonmeristematik atau tidak aktif membelah, tidak tumbuh, dan
tidak berkembang lagi.
Klasifikasi jaringan permanen berdasarkan fungsinya :
1. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Sumber : Hidayat, Estiti. (1995). Diakses dari
http://1.bp.blogspot.com/j35pKibwxV4/Vw4bGzttytI/AAAAAAAAG50/VOoT
unlmOlAQFgsc97x7hW4lkifCkBvQgCK4B/s1600/jaringan%2Bepidermis.jpg
• Epidermis merupakan jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang
menutupi permukaan organ tumbuhan.
• Epidermis merupakan lapisan terluar pada daun, daun bunga, buah dan
biji serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami
penebalan sekunder.
Hidayat, Estiti. (1995).
Ciri – ciri epidermis :
1. Umumnya terdiri atas satu lapis sel
2. Sel-sel tersusun rapat tanpa ruang antar sel (tak terspesialisasi)
3. Bentuk sel bervariasi : tubular, memanjang, dan heksagonal
4. Sel-sel memiliki banyak vakuola
5. Sel epidermis memiliki protoplas hidup untuk menyimpan hasil
metabolisme
6. Ketebalan dinding epidermis berbeda-beda
7. Dinding sel epidermis ada yang mengandung lignin, kutikula dan
pectin.
8. Mampu membentuk derivate (alat-alat tumbuahan lain) seperti
berikut ini :
a. Stomata (mulut daun)
Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/196
307011988031-SAEFUDIN/Jaringan_tumbuhan.pdf
• celah atau lubang yang diapit oleh sepasang sel penjaga
(penutup)
• berfungsi untuk jalan masuk dan keluarnya karbon dioksida
(CO2) dan oksigen (O2) saat respirasi/ fotosintesis, serta
untuk jalur penguapan.
b. Trikoma (rambut-rambut)
• Rambut-rambut dari epidermis tersusun atas sel tunggal
atau banyak sel.
• Fungsi trikoma :
1. Mengurangi penguapan
2. Meneruskan rangsangan
3. Mengurangi gangguan hewan & manusia
4. Membantu penyebaran biji
5. Membantu penyerbukan bunga
6. Membantu perkecmabahan biji
7. Alat untuk memanjat
Istiadi, dan Irnaningtyas,. (2014).
• Berdasarkan ada atau tidaknya fungsi sekresi, trikoma
dibagi menjadi 2 :
1. Trikoma nonglanduler (tidak menghasilkan sekret)
a. Rambut bersel satu atau banyak, berbentuk pipih.
Contoh : daun avokad (Lauraceae), murbei
(Moraceae)
b. Rambut sisik, berbentuk pipih, dan bersel banyak.
Contoh : daun durian (Durio zibethinus)
c. Rambut bercabang dan bersel banyak
Contoh : daun waru (Hisbiscus sp.)
d. Rambut akar hasil pemanjangan sel epidermis
yang tegak lurus dengan akar.
2. Trikoma glanduler (menghasilkan sekret)
a. Trikoma hidatoda
b. Trikoma sekresi garam
c. Trikoma sekresi nectar
d. Rambut sengat
c. Spina (duri) : Merupakan tonjolan pada permukaan epidermis
batang.
• Spina palsu (emergensia) : duri yang dibentuk oleh
jaringan subepidermis (korteks).
Contoh : duri mawar
• Spina Asli : duri yang terbentuk oleh jaringan dari dalam
stele batang.
Contoh : duri bougenvil (bunga kertas)
d. Sel kipas : alat tambahan pada epidermis daun bagian atas
• Tersusun atas beberapa sel berdinding tipis
• Memiliki vakuola yang besar
• Tidak mengandung kloroplas
• Berfungsi untuk menyimpan air dan mengurangi
penguapan
• Contoh : pada Bambu (Bambusa vulgaris), rumput teki
(Cyperus rotundus)
e. Sel kersik (silica) : sel epidermis yang berisi Kristal kersik
(silica / SiO2)
• Bentuk : bulat, elips, halter/pelana.
• Berfungsi untuk memperkuat batang
• Contoh pada tebu (Saccharum officinarum)
f. Velamen
• Lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada
akar gantung tanaman epifit
• Berfungsi untuk menimbun air dan mengangkut oksigen
• Velamen beserta epidermisnya disebut epidermis ganda
g. Litoksis : sel epidermis yang dindingnya mengalami penebalan
dan mengandung sistolit.
Istiadi, dan Irnaningtyas,. (2014).
2. Jaringan Dasar (Parenkim)
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/jaringantumbuhan1-
130927002240-phpapp01/95/jaringan-tumbuhan-22-
638.jpg?cb=1380241474
• Merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan
struktur morfologi yang bervariasi.
• Disebut jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-
jaringan yang lain dan hampir ada di setiap bagian tumbuhan.
• Ciri – ciri jaringan parenkim
1. Terdiri dari sel hidup yang bermacam-macam sesuai fungsinya
2. Terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis sampai ke
empulur
3. Terdapat ruang antar yang terjadi secara sizogen atau lisigen
4. Bentuk sel parenkim bersegi banyak : bentuk panjang, bentuk
benang, dll.
5. Kebanyakan sel parenkim berdinding tipis, adapun yang
berdinding tebal pada sel endosperm kopi dan kurma .
• Klasifikasi jaringan parenkim menurut Istiadi, dan
Irnaningtyas,. (2014).
1. Berdasarkan fungsinya dibedakan menajdi enam macam,
yaitu:
a. Parenkim asimilasi
➢ parenkim yang melakukan proses pembuatan zat-zat
makanan dengna cara forosintesis.
➢ Terdapat di tumbuhan berwarna hijau karena
mengandung klorofil
b. Parenkim penimbun
➢ parenkim yang berfungi sebagai penyimpan
cadangan makanan, karena memiliki vakuola yang
besar.
➢ Terletak dibagian empulur batang dan akar, umbi,
akar rimpang, serta biji
c. Parenkim air
➢ Parenkim yang mampu menyimpan air
➢ Berdinding sel tipis
➢ Memilki vakuola yang besar dan berisi cairan agak
berlendir
➢ Terdapat pada tumbuhan epifit dan xerofit
d. Parenkim udara
➢ Parenkim yang mampu menimpan udara karena
memiliki ruang antarsel yang besar
➢ Contoh pada tangkai daun Canna sp. dan alat
pengampung tumbuhan air seperti eceng gondok.
e. Parenkim pengangkut : parenkim yang terdapat di sekitar
floem dan xylem
f. Parenkim penutup luka : parenkim yang bersifat
meristematik karena melakukan pembelahan diri untuk
regenerasi parenkim baru.
2. Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi empat
macam :
a. Parenkim palisade : berbentuk panjang, tegak dan
mengandung banyak kloroplas . parenkim ini terdapat
pada mesofil daun dan terkadang pada biji
b. Parenkim bunga karang : parenkim ini memiliki bentuk
dan ukuran sel yang tidak teratur . terdapat padaa mesofil
daun.
c. Parenkim bintang : berbentuk seperti bintang yang saling
bersambungan dibagian ujungnya. Contoh pada daun
Canna sp.
d. Parenkim lipatan : terdiri dari sel-sel yang mengalami
lipatan ke arah dalam dan banyak mengandung kloroplas.
Terdapat pada mesofil daun pinus dan padi.
3. Jaringan Penyokong (penguat )
• Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menunjang bentuk
tubuh tumbuhan.
• Ciri-ciri : memiliki dinding sel tebal dan kuat, serta mengalami
spesialisasi pada sel-selnya.
• Fungsi jaringan penyokong :
1. Mnegakkan batang dan menguatkan daun
2. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis
3. Meindungi embrio di dalam biji
4. Melindungi jaringan pengangkut
5. Melindungi jaringan aerenkim(parenkim penyipan udara).
➢ Klasifikasi jaringan penyokong berdasarkan bentuk dan
sifatnya dibedakan menjadi dua macam yaitu kolenkim dan
sklerenkim :
1. Jaringan kolenkim : merupakan jaringan mekanik yang
bertugas menyokong tumbuhan .
Jaringan kolenkim bertugas sebagai jaringan penyokong pada
bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tanaman
basah bahka pada organ yang sudah dewasa.
Ciri-ciri jaringan kolenkim:
a. Tersusun dari sel-sel hidup
b. Ukuran dan bentuk sel beragam, ada yang memanjang atau
prisma pendek.
c. Memiliki protoplas aktif yang mampu melenyapkan dinding
sel
d. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tannin
e. Penebalan dinding sel tidak teratur.
f. Dinding kolenkim terdiri dari lapisan yang kaya akan
selulosa dan miskin pectin.
g. Kolenkim bersifat plastis dan dapat merenggang secara
permanen.
2. Jaringan sklerenkim : jaringan penguat pada tumbuhan yang
sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan sklerenkim berfungsi untuk menyokong dan pelindung.
Ciri – ciri jaringan sklerenkim :
1. Sel-selnya memilki dinding sekunder yang tebal
2. Mengandung zat lignin
3. Memiliki sifat kenyal (elastis)
4. Tidak mengandung protoplas karena sel-selnya telah mati.
Hidayat, Estiti. (1995).
Jaringan sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu serat
sklereid :
1. Serat sklerenkim merupakan sel seperti serat panjang
tetapi terdapat juga serat yang relative pendek. Serat
sklerenkim berkembang dari sel meristematik. Serat
skelerenkim dapat ditemukan diberbagai bagian tumbuhan
dalam bentuk untaian atau lingkaran.
Berdasarkan tempatnya, serat ibedakan menjadi dua yaitu:
a. Serat xylem terdapat di dalam sistem jaringan xylem
b. Ekstraxiler, terdapat di luar sistem jaringan xylem.
Misalnya pada korteks atau bagian floem.
2. Sklereid (sel batu)
➢ merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi
protoplasnya tetap aktif sepanjang organ iu hidup.
➢ Sklereid umumnya berbentuk bulat dan bervariasi.
➢ Sklereid terdapat pada semua bagain tumbuhan terutama
dalam kulit kayu, pembuluh tapih serta dalam buah dan
biji.
➢ Sklereid dapat ditemukan pada tempurung kelapa, kulit
kenari, selaput biji, dan butiran di dalam daging buah dan
biji.
Istiadi, dan Irnaningtyas,. (2014).
4. Jaringan Pengangkut
(Lala.(2020). Jaringan Pengangkut. Diakses dari
https://ekosistem.co.id/jaringan-pengangkut/ )
• Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berperan dalam mengangkut
dan mengedarkan senyawa kimia, air, zat hara, serta hasil fotosintesis
ke seluruh bagian tumbuhan.
• Jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan floem yang keduanya disebut
juga berkas vascular. Yang termasuk tanaman vascular yaitu
Pteridophyta dan Spermatophyta.
1. Xilem
(Nur, Juliar. (2020). Fungsi Xilem dan Floem pada Tumbuhan. Diakses
dari https://learniseasy.com/fungsi-xilem-floem-tumbuhan/# )
▪ Xilem. Jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dari tanah serta zat
terlarut di dalamnya. Terdapat xilem primer dan xilem sekunder. Xilem
primer terbentuk drai hasil diferensiasi dari prokambium , sedangkan xilem
sekunder dibentuk oleh cambium. (Estiti,1995)
▪ Unsur-unsur xilem.
a) Unsur trakeal : sel xilem yang paling tinggi spesialisasinya dan
berfungsi untuk megangkut air beserta zat yang terlarut didalamnya.
Unsur trakeal terdiri dari trakeid (sel panjang dengan ujung runcing) dan
komponen trakea (pembuluh kayu)
b) Serat xilem : strukturnya serupa dengan serabut sklerenkim berfungsi
sebagai jaringan penguat. Terdiri dari serat trakeid dan serat lobriform (
lebih lebih panjang dan dindingnya tebal dibanding serat trakeid)
c) Parenkim xilem : menyimpan pati, minyak dan benda lain ynag tak
diketahui fungsinya ada juga senyawa bersifat kristal yang susunannya
ini dapat digunkan untuk mengidentifikasi kayu. (Estiti,1995)
▪ Fungsi Xilem
a) Mengangkut dan mengedarkan air, mineral dan berbagai unsur hara
dari dalam tanah.
b) Membantu akar dalam menyediakan zat air bagi tumbuhan.
2. Floem
(Campbell,2000)
▪ Floem adalah jaringan yang berperan dalam translokasi zat hara organik
hasil fotosintesis kea rah bawah dan ke bagian tumbuhan di bawah tanah.
Cairan floem mengandung 50-300 mg bahan kering 80-90% nya adalah
glukosa. Asam amino 20-80 mg/ml, alcohol, fosfat gula, asa organic, fosfat
organic dan bahan lainnya. (Estiti,1995)
▪ Floem terbagi menjadi floem primer (hasil diferensiasi dari prokambium)
dan floem sekunder (dibentuk dari Kambium)
▪ Unsur-unsur floem
a) Pembuluh tapis : memiliki sifat khusus yaitu adanya bidang tapisan
pada dinding selnya serta adanya modifikasi protoplas yaitu tanpa
nucleus. Dinding sel tapis berupa dinding primer dan jarang berlignin.
b) Sel pengantar : berperan dalam keluar masuknya bahan melalui
komponen pembuluh tapis. Merupakan hasil turunan dari sel pembuluh
tapis.
c) Parenkim floem : sel yang berperan sebagai pemisah antara satu floem
dengan floem yang lain, serta mengandung pati, tannin da kristal.
d) Serat floem : merupakan jaringan sklerenkim yang berperan sebagai
penguat sejak awal dari parenkim floem setelah sel pembuluh tidak
berfungsi lagi. Serat yang masih hidup dapat berfungsi dalam
penyimpanan cadangan makanan. (Estiti,1995)
▪ Fungsi floem
a) Mengangkut dan mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan
b) Mengangkut getah (larutan berbasis air tapi kaya akan gula) menuju
bagian non fotosintesis.
• Berdasarka letak xilem dan floem jaringan pengankut dibedakan
menjadi 3 tipe dasar.
(Rohma. (2014). Tipe Ikatan Pembuluh pada Tumbuhan. Diakses dari
http://aththahara.blogspot.com/2014/10/macam-tipe-ikatanpembuluh-
dibedakan-1.html?m=1 )
1. Jaringan pengangkut tipe kolateral.
a. Kolateral tertutup : terbentuk apabila antara xilem dan floem
tidak terdapat cambium melainkan parenkim, misalnya pada
tanaman monokotil
b. Kolateral terbuka : terbentuk apabila antara xilem dan floem
terdapat cambium, misalnya pada tanaman dikotil dan
gymnospermae.
c. Bikolateral : apabila xilem terdapat diantara dua floem. Jadi
floem luar-xilem-floem dalam.
2. Jaringan pengangkut tipe konsentris
a. Konsentris amphikribal : letak xilem berada di tengah-tengah dan
floem mengelilingi xilem.
b. Konsentris amphivasal : letak floem berada di tengah-tengah dan
xilem mengelilingi floem.
3. Jaringan pengangkut tipe radial
Jika letak xilem dan floem bergantian menurut arah jari-jari
lingkaran. (Cahyo, 2018)
3. RANGKUMAN
▪ Jaringan permanen merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi
(perubahan) & spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan meristem.
▪ Jaringan permanen bersifat nonmeristematik atau tidak aktif membelah, tidak
tumbuh, dan tidak berkembang lagi.
▪ Jaringan permanen terdiri dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong, dan jaringan pengangkut.
▪ Jaringan epidermis merupakan jaringan pelindung pada tumbuhan, dan dapat
membentuk derivate seperti stomata, sel kipas, spina, dan sel kersik.
▪ Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terdapat pada hampir seluruh
tubuh tumbuhan dan sebagai dasar tempat jaringan lain tumbuh.
▪ Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan skelerenkim,
dan jaringan penyokong ini secara umum berfungsi untuk menunjang tubuh
tumbuhan.
▪ Jaringan pengangkut terdiri dari xylem dan floem yang berperan dalam
mengangkut dan mengedarkan senyawa kimia, air, zat hara, serta hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
▪ Jaringan pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan berpembuluh yang
berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral, serta zat makanan hasil
fotosintesis.
▪ Xilem merupakan jaringan yang kompleks karena tersusun dari berbagai
macam bentuk sel. Xylem mempunyai fungsi utama untuk mengangkut air
dari tanah serta zat yang terlarut di dalamnya.
▪ Floem adalah jaringan yang berperan dalam translokasi zat hara organik hasil
fotosintesis ke arah bawah dan ke bagian tumbuhan di bawah tanah.
▪ Jaringan pengangkut memiliki beberapa tipe berkas pembuluh, yang
dibedakan berdasarkan letak xylem dan floemnya yaitu : Tipe Koleteral, Tipe
Konsentris, dan Tipe Radial.
Latihan Pilihan Ganda II
1. Berikut ini merupakan bagian dari jaringan permanen, kecuali :
A. Jaringan Kolenkim
B. Jaringan Sklerenkim
C. Jaringan Meristem
D. Jaringan Vaskuler
2. Jaringan ini tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ
tumbuhan atau bisa juga berfungsi sebagai pelindung. Jaringan yang dimaksud
adalah..
A. Jaringan Vaskuler
B. Jaringan Epidermis
C. Jaringan Skelerenkim
D. Jaringan Meristem
3. Derivat epidermis yang memiliki ciri : Rambut-rambut dari epidermis tersusun
atas sel tunggal atau banyak sel dan berfungsi menghasilkan secret yaitu…
A. Trikoma nonglanduler
B. Trikoma glanduler
C. Emergensia
D. Sel Kipas
4. Secara umum, jaringan ini memiliki ciri : menjadi tempat bagi jaringan-
jaringan yang lain dan hampir ada di setiap bagian tumbuhan. Jaringan yang
dimaksud adalah jaringan…
A. Jaringan Penyokong
B. Jaringan Vaskuler
C. Jaringan Epidermis
D. Jaringan Parenkim
5. Jaringan parenkim yang terdapat pada pada tangkai daun Canna sp. dan alat
pengampung tumbuhan air seperti eceng gondok, adalah parenkim…
A. Aerenkim
B. Asimilasi
C. Penimbun
D. Air
6. Jaringan yang memiliki ciri :
i. Sel-selnya memilki dinding sekunder yang tebal
ii. Mengandung zat lignin
iii. Memiliki sifat kenyal (elastis)
iv. Tidak mengandung protoplas karena sel-selnya telah mati.
Jaringan yang dimaksud adalah…
A. Jaringan Parenkim
B. Jaringan Sklerenkim
C. Jaringan Kolenkim
D. Jaringan Pembuluh
7. Jaringan yang memiliki ciri :
i. Dinding sel terdiri dari lapisan yang kaya akan selulosa dan miskin pectin.
ii. Penebalan dinding sel tidak teratur.
iii. Berfungsi sebagai jaringan penyokong pada bagian tumbuhan muda yang
sedang tumbuh dan pada tanaman basah bahkan pada organ yang sudah
dewasa.
Jaringan yang dimaksud adalah…
A. Jaringan Parenkim
B. Jaringan Sklerenkim
C. Jaringan Kolenkim
D. Jaringan Pembuluh
8. Yang merupakan ciri sklereid adalah…
A. Dapat ditemukan diberbagai bagian tumbuhan dalam bentuk untaian atau
lingkaran.
B. Dapat dibedakan menjadi xylem dan ekstra xylem
C. Berkembang dari sel meristematic
D. Merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya tetap aktif
sepanjang organ itu hidup.
9. Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat terlarut lainnya
yang berasal dari dalam tanah adalah…
A. Kolenkim
B. Xylem
C. Sklerenkim
D. Palisade
10. Unsur penyusun xylem yang terdiri dari sel-sel hidup, berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan berupa pati, minyak dan benda lain seperti
senyawa bersifat kristal yang susunannya ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kayu adalah…
A. Trakeal
B. Sklereid
C. Parenkim
D. Serat xylem
11. Sel panjang dengan ujung runcing tanpa adanya lubang yang dapat ditemukan
di xylem adalah ciri dari unsur…
A. trakea
B. trakeid
C. parenkim radial
D. parenkim aksial
12. Cairan floem mengandung…
A. 50-300 mg bahan kering 80-90% nya adalah glukosa
B. 30-500 mg bahan kering 80-90% nya adalah glukosa
C. 30-300 mg bahan kering 80-90% nya adalah glukosa
D. 30 – 550 mg bahan kering 80-90% nya adalah glukosa
13. Jaringan yang mengangkut getah (larutan berbasis air tapi kaya akan gula)
menuju bagian non fotosintesis adalah…
A. Xylem
B. Floem
C. Cambium
D. Prokambium
14. Komponen-komponen yang menyusun floem adalah
A. Sel tapis, trakeid, parenkim radial
B. Sel tapis, sel albumin, dan zat warna
C. Unsur tapis, sel pengiring, sel albumin
D. Serat, sel pengiring, trakeal
15. Tipe berkas pengangkut yang tidak terdapat cambium diantara xilem dan
floem Kolateral terbuka adalah…
A. Kolateral tertutup
B. Kolateral terbuka
C. Kolateral amfikribal
D. Bikolateral
Latihan Essay II
1) Tuliskan 5 ciri-ciri jaringan epidermis !
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan trikoma nonglanduler dan berikan
contohnya!
3) Jelaskan kenapa epidermis disebut sebagai jaringan pelindung
tumbuhan?
4) Jelaskan perbedaan antara spina dan emergensia dan berikan masing-
masing contohnya!
5) Apa yang dimaksud dengan sel penjaga pada stomata daun dan jelaskan
fungis sel penjaga tersebut ?
6) Jelaskan apa yang dimaksud dengan floem!
7) Sebutkan unsur-unsur pembangun floem
8) Sebutkan perbedaan fungsi dari xilem dan floem
9) Jelaskan berkas pengangkut tipe konsentris!
10) Menurutmu seberapa penting jaringan pembuluh bagi tumbuhan?
Penilaian diri II Jawaban
Ya Tidak
No pertanyaan
1. Apakah anda sudah memahami perbedaan dari Ya Tidak
masing-masing turunan epidermis (derivate Ya Tidak
epidermis)? Ya Tidak
2. Apakah anda telah mengidentifikasi mater-materi Ya Tidak
yang sudah dan belum anda kuasai pada materi
jaringan permanen ini ?
3. Apakah anda telah menganalisis mater-materi yang
butuh pendalaman dan tidak ?
4. Apakah anda sudah menganalisis hubungan antara
jaringan permanen dengan jaringan tumbuhan
lainnya?
5. Apakah anda mengalami kesulitan dalam
memahami materi jaringan permanen ini ?
Jika ada jawaban “Tidak”, maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih “Tidak”.
Jika semua jawaban “Ya”, maka kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya.
Daftar Pustaka
Cahyo,et.al. (2018). Biologi. Sukoharjo : Citra Pustaka.
Campbell,et.al. (2000). Biologi. Jakarta : Erlangga
Campbell, et al. (2016). Biology Eleventh Edition. New York : Pearson Higher
Education, Inc.
Evert, R. (2006). Esau’s Plant Anatomy, Third Edition. New Jersey : John Wiley &
Sons, Inc.
Hidayat, Estiti. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Irnaningtyas dan Istiadi. (2014). Biologi. Jakarta : Erlangga
Istiadi, dan Irnaningtyas,. (2014). Biologi. Jakarta : Erlangga
Mulyani, S. (2006). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : PT Kanisius.
Nugroho, L. Hartanto. (2012). Struktur dan perkembangan tumbuhan.
Jakarta : Penebar Swadaya.