The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Berisi mengenai eubacteria, archaebacteria, ciri-ciri bakteri, reproduksi bakteri, klasifikasi dan peranan bakteri.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Arista Dina Rahmata, 2020-12-10 10:16:30

Media Ajar Bakteri

Berisi mengenai eubacteria, archaebacteria, ciri-ciri bakteri, reproduksi bakteri, klasifikasi dan peranan bakteri.

Keywords: bakteri,eubacteria,archaebacteria,ciri bakteri,reproduksi bakteri,klasifikasi bakteri,peranan bakteri

BAKTERI

BAHAN AJAR BIOLOGI

Disusun Oleh:
Arista Dina Rahmata (165040067)

Biologi Kelas X

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:

KD 3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

KD 4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan
berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

Info!! I. EUBACTERIA

1

Eubacteria berasal dari kata eu (sejati) dan bacteria (bakteri). Eubacteria
(bakteri sejati) merupakan kelompok makhluk hidup yang kita kenal sebagai
bakteri.

A. CIRI-CIRI BAKTERI

Ciri-ciri dari sel tubuh bakteri meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi.

Robert Heinrich H. K. 1. Ukuran dan Bentuk sel
Dianggap sebagai Kebanyakan prokariota adalah organisme uniseluler, walaupun beberapa
pendiri modern
bakteriologi, yaitu spesies berkumpul secara temporer maupun permanen di dalam koloni. Sel-sel
mengidentifikasi agen prokariota biasanya memiliki diameter yang berkisar 0,5 - 5µm. Pada bakteri
penyebab TB, kolera. ukurannya bervariasi, namun rata-rata sel bekteri berukuran 1-5 mikron. Bakteri
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Bakteri yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron.
Bakteri yang paling besar adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron.

Gambar 1 bulat (kokus): Prokariota memiliki berbagai macam bentuk diantaranya yaitu bulat,
Staphylococcus aureus batang, dan spiral. Selain bentuk dasar tersebut, juga terdapat bentuk kokobasil
(antara kokus dan basil) dan berbentuk filamen.
Gambar 2 bentuk-bentuk
bakteri kokus a. Bakteri kokus
Kokus adalah prokariota yang berbentuk bulat. Bakteri kokus memiliki
Gambar 3 bentuk batang
(basilus): E. coli bentuk-bentuk sebagai berikut.
 Monokokus, yaitu berupa bakteri kokus tunggal. Contohnya Chlamydia

trachomatis (penyebab penyakit mata).
 Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus yang berdempetan. Contohnya

Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit kelamin raja singa)
 Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus yang berdempetan berbentuk segi

empat.
 Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
 Streptokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan

membentuk rantai.
 Stafilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan secara

bergerombol seperti buah anggur.

b. Bakteri Basil

2

Gambar 4 Spiral: Treponema Basilus adalah prokariota yang berbentuk batang. Bakteri basil memiliki
pallidum bentuk-bentuk sebagai berikut.
 Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
 Diplobasil, yaitu dua sel bakteri basil berdempetan.
 Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.

c. Bakteri Spiral
Prokariota spiral mencakup spirila dan spiroseta. Diantaranya yaitu:

 Spirila, yaitu berkisar dari bentuk seperti koma hingga kumparan panjang.
 Spiroseta, yaitu bentuk sel sepertu sekrup.

Gamar 2 Struktur dasar sel 2. Struktur dan Fungsi Sel

bakteri Struktur dan fungsi sel bakteri dapat dibagi menjadi struktur dan fungsi

dasar yang dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri serta struktur tambahan

yang dimiliki oleh jenis bakteri tertentu.

a. Dinding Sel
Dinding sel merupakan struktur permukaan sel yang memiliki peran

penting bagi sel prokariotik. Diantaranya yaitu mempertahankan bentuk sel,

memberi perlindungan fisik, dan mencegah sel pecah di dalam lingkungan

Gambar 6 Flagella hipotonik. Dalam lingkungan hipertonik, kebanyakan prokariota kehilangan air
Prokariotik, pergerakannya dan mengerut dari dindinnya (plasmolisis). Kehilangan air yang terlalu banyak
apparatus basal system cincin akan mencegah reproduksi sel. Komposisi dan konstruksi molekuler Dinding
yang tertanam pada dinding sel prokariota berbeda dengan sel eukariota. Dinding sel eukariota biasanya
sel dan membran plasma. dibuat dari selulosa atau kitin. Sedangkan dinding sel bakteri tersusun dari
(TEM(Campbell.121)

peptidoglikan. berdasarkan komposisi dinding selnya bakteri dikelompokan

menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.

Diskusikan!  Bakteri Gram Positif adalah bakteri yang memiliki dinding yang lebih
sederhana dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan
Apakah Fungsi dari berwarna ungu jika diwarnai oleh pewarnaan gram. Contohnya Neisseria
masing-masing bagian gonorrhoeae.

tubuh bakteri ?  Bakteri Gram Negatif adalah bakteri yang memiliki peptidoglikan yang

lebih sedikit atau lebih tipis dan lebih kompleks secara struktural, dengan

membran luar yang mengandung lipopilisakarida (karbohidrat yang

berikatan dengan lipid). Contohnya Streptococus mutas. Membran luar pada

bakteri gram negatif melindungi bakteri dari sistem pertahanan tubuh.

3

Bakteri gram negatif juga cenderung lebih resisten terhadap antibiotik dari
pada spesies gram-positif karena membran luar menghalangi obat yang
masuk.

Gambar 7 Bakteri gram positif
(dinding sel labih tebal), bakteri
gram negatif (memiliki lapisan
peptidoglikan)

Gambar 8 Penampakan Bakteri berdasarkan pewarnaan gram

Gambar 9 Kapsul, b. Membran Plasma
memungkinkan melekat ke sel- Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma.
sel. (Campbell hal.120)
Tersusun oleh fosfolipid dan protein. Membran plasma bersifat selektif
permeabel dan berfungsi untuk mengetur pertukaran zat antara sel dengan
lingkungannya.
c. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel. Pada bakteri sitoplasma tidak mengandung
banyak organel seperti pada sel eukariotik. Sitoplasma bakteri antara lain
mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
d. DNA

DNA adalah materi pembawa informasi genetik. DNA bakteri berupa
rantai tunggal berbentuk melingkar (nukleoid). Beberapa bakteri memiliki
DNA tambahan, yaitu sel prokariotik memiliki cincin kecil dari DNA yang
beriplikasi secara terpisah yang disebut plasmid. Kebanyakan hanya membawa
beberapa gen.
e. Ribosom

Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma. Ribosom
tersusun dari protein dan RNA, berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom
prokariotik lebih kecil dari pada ribosom eukariotik dan memiliki perbedaan
dalam kandungan protein dan RNAnya. Perbedaan ini memungkinkan
antibiotik tertentu, seperti eritromisin dan tetrasiklin, untuk berikatan dengan
ribosom dan menghalangi sintesis protein pada prokariota namun tidak pada
eukariota. Sehingga kita dapat menggunakan antibiotik ini untuk membunuh
bakteri tanpa membahayakan diri kita sendiri.
f. Granula penyimpanan

Granula penyimpanan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
4

g. Kapsul
Dinding sel prokariota dilapisi oleh kapsul. Kapsul atau lapisan lendir

adalah lapisan diluar sel pada jenis bakteri tertentu. Jika lapisan tersebut tebal

disebut kapsul dan jika tipis disebut lapisan lendir. Kapsul tersusun dari

polisakarida dan air. Kapsul ini berfungsi untuk membantu sel bakteri melekat

Gambar 10 Pilus dan Fibria. ke substratnya atau ke individu lain dalam suatu koloni. Contohnya bakteri
Tonjolan dalam jumlah yang penyebab gigi berlubang (streptococcus mutans) yang menempel pada
banyak memungkinkan beberapa permukaan gigi. Kapsul juga berfungsi untuk pertahanan bakteri dari sel-sel
prokariota melekat kepermukaan fagosit (contohnya sel darah putih dan antibodi manusia atau hewan). Beberapa
atau ke prokariota yang lain kapsul juga melindungi bakteri dari dehidrasi.
(TEM diwarnai) (Campbell hal.
120)

h. Pilus dan Fimbria

Pilus (jamak: pili) adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang

menonjol dari dinding sel. Pilus mirip dengan flagelum namun lebih pendek,

kaku, dan berdiameter lebih kecil. Tersusun dari protein. Pilus berfungsi

sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi. Pilus hanya terdapat

pada bakteri gram negatif, contohnya Escherichia coli. Adapun Fimbria

berfugsi sebagai pelekat pilus. Dengan demikian, fibria juga dikenal sebagai

pilus pelekat. Fibria biasanya lebih pendek dan lebih banyak dari pada pilus.

Bakteri penyebab gonorrhea, menggunakan fibria untuk melekatkan dirinya

Gambar 11 Flagela pada pada membran mukus inangnya.
bakteri
i. Flagela
Flagela atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral

Fakta!! yang menonjol dari dinding sel. Flagela tersusun dari protein. Struktur gerak
prokariota ini memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan
Flagelum terdiri dari tiga yang menguntungkan atau merugikan bagi kehidupannya. Beberapa spesies
bagian, yaitu: dasar dapat bergerak pada kecepatan melebihi 50 µm/detik-lebih dari 50 kali panjang
tubuh yang terletak pada tubuhnya per detik. Flagelum pada bakteri ada yang berjumlah satu (monitrik),
dinding sel dan membran banyak flagelum di satu sisi (lofotrik), satu atau banyak flagelum di kedua
sitoplasma, struktur ujung (amfitrik), atau tersebar di seluruh permukaan sel (peritrik). Flagela
seperti kait, dan sehelei bisa tersebar di seluruh pemukaan sel atau terpusat pada salah satu atau kedua
filamen panjang yang
terletak diluar didnding
sel.

ujung. Flagela prokariotik memiliki lebar per sepuluh dari flagela

eukariotik dan tidak di tutupi oleh pemanjangan membran plasma, selain itu memiliki perbedaan dalam

komposisi molekuler dan mekanisme profulsinya.

Dalam lingkungan yang relatif seragam, prokariota berflagela dapat bergerak secara acak. Tetapi

dalam lingkungan heterogen bentuk prokariota menunjukkan taksis, pergerakannya ke arah atau

menjauhi stimulus.

5

j. Klorosom
Klorosom adalah struktur yang berada tepat di bawah membran plasma. Klorosom mengandung

pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk prosese fotosintesis.
k. Vakuola gas

Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan melakukan fotosintesis. Vakuola gas
memungkinkan bakteri mengapung di air untuk memperoleh cahaya matahari. Sehingga fotosintesis
dapat terjadi.
B. CARA HIDUP

Seperti organisme lainnya bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan berkembang
biak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara yang beragam. Sehingga Prokariota dapat digolongkan
berdasarkan nutrisinya atau berdasarkan cara memperoleh makanannya yaitu terdiri dari bakteri
fototrof, bakteri kemotrof, bakteri autotrof, dan bakteri heterotrof dan berdasarkan kebutuhan oksigen
dalam merombak makanan yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob.
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
a. Heterotrof

Heterotrof (Yunani, hetero = yang lain, trophos = memakan). Heterotrof adalah organisme yang
memerluakan nutrien organik. Heterotrof terbagi menjadi dua bagian yaitu fotoheterotrof dan
kemoheterotrof.
 Fotoheterotrof

Fotoheterotrof mengumpulkan energi dari cahaya namun harus memperoleh karbon dalam
bentuk organik. Mode ini unik bagi prokariota laut dan halofilik (penyuka-garam) tertentu, Misalnya,
Rhodobakcter, Chloroflexus.
 Kemoheterotrof

Kemoheterotrof harus mengonsumsi molekul organik untuk memperoleh energi maupun karbon.
Mode nutrisional ini hampir terdapat diseluruh prokariota. Fungi, hewan, kebanyakan protista, dan
bahkan sejumlahh tumbuhan parasit juga merupakan kemoheterotrof.
b. Autotrof

Autotrof (Yunani, auto = diri, trophos = memakan). Autotrof adalah organisme yang hanya
memerlukan senyawa anorganik sebagai sumber karbon atau dapat dikatakan mampu membuat
makanannya sendiri. Autotrof dibedakan dalam dua kelompok yaitu fotoautrotof dan kemoautrotof.

 Fotoautrotof
Fotoautotrof adalah organisme yang memperoleh energi dari cahaya. Jenis pigmen utama bakteri

bakteri autotrof adalah klorofil dan karoten. Contoh bakteri fotoautotrof adalah Thiocystis sp. Bakteri ini
memperoleh makanannya melalui proses fotosintesis.

6

 Kemoautrotrof
Kemoautotrof adalah organisme yang memperoleh energi dari zat kimia. Kemoautotrof hanya

memerlukan senyawa organik seperti CO2 sebagai sumber karbon. Akan tetapi, bukan menggunakan
cahaya sebagai sumber energi tapi energi kimia diperoleh dari proses oksidasi senya anorganik.
Misalnya, Hidrogen sulfida, amonia atau ion besi. Contoh bakteri kemoautotrof yaitu Nitrosomonas dan
Nitrosococcus (bakteri nitrit) yang mengoksidasi senyawa amonia menjadi ion nitrit.
2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi, bakteri
dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
a. Bakteri Aerob

Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh energinya.
Contoh bakteri aerob adalah Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter. Nitrosomonas dan
Nitrosococcus (bakteri nitrit) adalah bakteri yang mengoksidasi amonia (NH3). Sedangkan Nitrobacter
(bakteri nitrat) adalah bakteri yang mengoksidasi ion nitrit (HNO2)
b. Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Energi diperoleh dari perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen yang
disebut fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat dan anaerob fakultatif.
 Bakteri anaerob obligat

Bakteri anaerob obligat hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merukan racun bagi
bakteri anaerob obligat. Contohnya adalah Micrococcus denitrificans, Clostridium botulinum, dan
Clostridium tetani.
 Bakteri anaerob fakultatif

Bakteri anaerob fakultatif dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Contoh bakteri
anaerob fakultatif adalah Escherichia coli dan Lactobacillus.

7

C. REPRODUKSI
1. Reproduksi Bakteri

Gambar 12 Pembelahan biner Prokariota bereproduksi secara cepat pada lingkungan yang
(reproduksi aseksual) mendukung. Bakteri umumnya melakukan reproduksi secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Prokariota bereproduksi
Gambar 13 Transformasi melalui pembelahan biner, yang disebut pembelahan biner yaitu setiap sel
membelah menjadi dua. Melalui pembelahan biner, satu sel prokariotik
tunggal membelah menjadi dua, yang kemuadian membelah menjadi empat
sel, delapan, dan seterusnya. Banyak prokariota dapat membelah 1-3 jam,
beberapa spesies dapat memproduksi generasi baru hanya dalam 20 menit.

Prokariota tidak bereproduksi secara seksual tetapi jumlah pariasi
genetiknya di hasilkan dari reproduksi yang cepat dan mutasi. Mutasi-
mutasi baru walaupun jarang secara individu, namun dapat meningkatkan
keanekaragaman genetik. Pada spesies spereti E. coli yang memiliki masa
generasi singkat dan ukuran populasi yang besar. Selain reproduksi secara
aseksual, bakteri juga melakukan reproduksi secara seksual, yaitu
pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukan materi genetik
disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik
pada bakteri dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu transformasi,
transduksi, dan konjugasi. Ketiga proses tersebut dapat menggabungkan
DNA prokariotik dari individu-individu berbeda.

 Transformasi

Gambar 14 Tranduksi. Fag kadang Transformasi adalah masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri
membawa fatogen acak kromosom dan mengubah sifat sel bakteri. Dalam transformasi, genotipe dan fenotipe
inang mengendung gen-gen bakteri dari sel prokariotik diubah melalui pengambilan DNA asing dari
dari satu sel (donor) ke sel lingkungan. Misalnya, bakteri dari galur Streptococcus pneumoniae yang
lain(resipien) tak berbahaya dapat ditransformsi menjadi sel-sel penyebab pneumonia jika
mereka di tempatkan dalam medium yang mengandung sel-sel yang mati
dan pecah dari galur patogenik. Transformasi ini terjadi ketika sebuah sel
nonpatogenik yang hidup mengambil DNA yang membawa alel bagi
patogenisitas. Alel asing itu kemudian digabungkan ke dalam kromosom
sel, menggantikan alel nonpatogenik yang telah ada sebelumnya,
merupakan pertukaran segmen-segmen DNA homolog. Sel tersebut

8

sekarang merukan sel rekombinan: kromosomnya mengandung DNA dari
dua sel yang berbeda. Bakteri yang melakukan transformasi contohnya yaitu
Streptococcus pneumonia, Bacillus, Rhizobium.

 Transduksi

Gambar 15 Konjugasi bakteri. Sel Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnya dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofag. Dalam
donor E. coli menjulurkan pilus seks transduksi bakteriofag membawa gen-gen bakteri dari satu sel inang ke sel
lain.
yang melekat pada sel resepien,
 Konjugasi
kedua sel akan tertarik mendekat,

memungkinkan terbentuknya

jembatan perkawinan diantara

keduanya, melalui jembatan ini,

donor akan mentransper DNA kepada

resipien.

UNIK Konjugasi adalah pemindahan materi genetik secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara
Kumbang penggerek kopi dua sel bakteri yang berdekatan, baik dari spesies yang sama ataupun yang
dengan bakteri usus. berbeda.
Menurut para peneliti
transfer gen dilakukan Pada kebanyakan kasus, kemampuan untuk membentuk pilus seks
kumbang sebagai sarana dan mendonasikan DNA selama konjugasi dihasilkan dari kehadiran
guna mengeluarkan potongan DNA tertentu yang disebut faktor F (fertilitas). Faktor F terdiri
protein yang diperlukan dari sekitar 25 gen, kebanyakan diperlukan untuk produksi pilus seks.
untuk memecah gula pada
biji kopi (Harri, 2012)

Faktor F bisa terdapat sebagai plasmid atau segmen DNA di dalam kromosom bakteri. Faktor F dalam
bentuk plasmidnya disebut plasmid F. Sel-sel yang mengandung plasmid F berfungsi sebagai donor DNA
selama konjugasi. Sel-sel yang tidak memiliki faktor F, berfungsi sebagai resipien DNA selama konjugasi.
Gen-gen kromosom dapat ditransfer selama konjugasi ketika faktor F sel donor terintegrasi kedalam
kromosomnya. Konjugasi umumnya terjadi pada bakteri gram negatif, misalnya Escherichia coli

Gambar 16 Konjugasi dan rekombinasi pada E. coli

D. KLASIFIKASI BAKTERI
9

Bakteri teridiri dari lima kelompok utama yaitu Proteobacteria, Chlamydia, Spirocheta,
Cyanobacteria, dan bakteri gram positif.

Gambar 17 Proteobacteria 1. Proteobacteria
Gambar 18 Chlamydia Proteobacteria merupakan kelompok terbesar bakteri. Proteobacteria
Gambar 19 Spirocheta
Gambar 20 Cyanobacteria mencakup fotoautotrof, kemoautotrof, dan heterotrof. Beberapa Proteobacteri
bersifat anaerobik, sementara yang lain bersifat eaerobik. Para ahli
sistematika molekular saat ini mengenal lima sub grup Proteobacteri yaitu
terdiri dari Proteobacteria Alfa, Proteobacteria Beta, Proteobacteria Gamma,
Proteobacteria Delta, dan Proteobacteria Epsilon.
2. Chlamydia

Chlamydia merupakan kelompok bakteri yang memiliki ukuran
paling kecil (0,2 – 1,5 µm). Bentuk tubuh Chlamydia tidak beraturan.
Chlamydia hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup
lain. Kelompok bakteri ini merupakan prokariot yang unik karena memiliki
dua bentuk sel dalam siklus hidupnya. Kedua bentuk sel tersebut yaitu badan
dasar (elementary body) dan badan inisial (initial body). Badan dasar masuk
ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial. Badan inisial
tumbuh dan membelah diri. Badan inisial membentuk badan dasar kembali
dan dilepaskan dari sel inang yan disertai pecahnya sel inang.

Parasit-parasit ini dapat sintas hanya di dalam sel-sel hewan,
bergantung pada inangnya sebagai sumber daya yang sangat mendasar seperti
ATP. Dinding gram negatif Chlamydia tidak biasa karena tidak memiliki
peptidoglikan. Contoh spesiesnya yaitu Chlamydia trachomatis (penyebab
kebutaan dan penyakit seksual yang menular).
3. Spirocheta
Spirocheta berbentuk spiral dengan panjang 5 – 250 µm. Spirocheta
merupakan bakteri gram negatif. Spirocheta memiliki suatu struktur unik
yang disebut fimalamen aksial. Filamen aksial merupakan semacam serabut
dipanjang tubuh, di dalam selubung terluar tetapi diluar dinding sel. Filamen
aksial berfungsi untuk membuat gerakan berputar. Spirocheta merupakan
heterotrof yang berbentuk heliks ini bergerak spiral melewati lingkunagnnya
dengan menggunakan filamen internal mirip flagela yang berotasi.
Habitat Spirocheta berpariasi. Ada yang hidup bebas dilumpur atau di air,
sebagai parasit dalam tubuh manusia, atau hidup di dalam lambung hewan

10

Gambar 21 Streptomyces memamah biak. Contoh spesies dari Spirocheta yaitu Treponema pallidum
(bakteri gram posiif) (menyebabkan ), Borrelia burgdorferi (menyebabkan penyakit Lyme).
4. Cyanobacteria
Gambar 22 Mycoplasma
(bakteri gram positif) Berbeda dengan kelompok bakteri lain, Cyanobacteria tidak memiliki
alat gerak dan dapat melakukan fotosintesis. Sehingga Cyanobacteria sering
disebut ganggang hijau-biru atau gangang lendir (terdapat pada bagian luar
dinding selnya). Cyanobacteria berukuran 1 – 60 µm. Hidup soliter atau
berkoloni. Koloninya dapat membentuk benang, lembaran atau bola
berongga.

Cyanobacteria merupakan fotoautotrof ini adalah satu-satunya
prokariota dengan proses fotosintesis penghasil oksigen yang mirip pada
tumbuhan. Cyanobacteria melimpah dimanapun ada air, menyediakan banyak
sekali makanan untuk ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Beberapa
koloni berfilamen memiliki sel-sel terspesialisasi untuk fiksasi nitrogen,
proses yang menggabungkan N2 atmosferik kedalam senyawa-senyawa
anorganik yang dapat digunakan dalam sintesis asam amino dan molekul-
molekul organik lain.

5. Bakteri gram positif
Bakteri gram positif membentuk koloni yang terdiri dari rantai sel

yang bercabang. Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora
(struktur dormansi yang bersifat tahan terhadap panas). Endospora terbentuk
ketika lingkungan miskin akan zat makanan. Sel induk pecah dan endospora
dipecahkan. Endospora dapat bertahan dalam keadaan lingkungan yang
ekstrim, misalnya suhu tinggi, suhu rendah, atau kekeringan. Pada kondisi
lingkungan yang membaik, endospora menjadi aktif dan membelah diri,
membentuk sel-sel seperti induknya. Dormansi endospora dapat bertahan
lebih dari 1.000 tahun. Contoh bakteri gram positif yang dapat membentuk
endospora adalah Bascillus dan Clotridium.

Adapun Contoh lain dari bakteri gram positif adalah kelompok
Actinomycetes dan Mycoplasma. Actinomycetes berbentuk filamen
bercabang yang menyerupai jamur. Contohnya yaitu Mycobacterium

tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Streptomyces (penghasil
antibiotik streptomisin). Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, tetapi

11

Hal Penting beberapa jenis memiliki struktur yang mengeras diluar membran plasma.
Contohnya Mycoplasma gallisepticum (dikenal sebagai bakteri terkecil)
Perbedaan utama II. ARCHAEBACTERIA
antara
Archaea memiliki kesamaan ciri-ciri tertentu dengan bakteri dan ciri-ciri
archaebacteria lain dengan eukariota. Akan tetapi, archaea memiliki susunan, struktur,
dan eubacteria metabolisme, dan urutan asam nukleat yang berbeda dengan Eubacteria. Oleh
terletak pada karena itu, Archaebacteria dikelompokan sebagai kindom terpisah dari
komposisi RNA, Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut sama-sama prokariotik.
ribosom dan
peptidoglikan Archaebakteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang
pada dinding dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya
mengandung lipid. Archaebakteria hidup dalam lingkungan yang ekstrim, oleh
selnya hal itu Archaebakteria dikelompokan sebagai berikut.

Did you know?  Ekstremofil
?
Ekstremofil adalah Archaea yang hidup dalam lingkungan yang ekstrem,
Pink lake (Danau sehingga hanya ada segelintir organisme lain yang dapat hidup ditempat itu.
berwarna pink di
Australia Barat yang  Halofil ekstrem
diakibatkan dari
gangang hijau Halofil (Yunani, halo = garam, philos = suka). Halofil ekstrem yaitu hidup
Dunaliella salina, dalam lingkungan yang sangat asin. Bakteri halofil hidup optimal pada
Halobactria cutirubrum lingkungan dengan kadar garam 20%. Beberapa jenis bakteri halofil
(contoh archaebakteria ). membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari
(Sharma, 2012) kadar garam air laut. Contoh spesiesnya yaitu Halobacterium.

 Termofil ekstrem

Termofil (dari kata Yunani thermos, panas). Termofil ekstrem yaitu tumbuh
subur dilingkungan yang sangat panas. Sebagai contoh, archaea dari genus
Sulfolobus hidup di mata air panas yang yang kaya belerang dengan suhu 90˚
C. Pada suhu setinggi ini, sel-sel dari kebanyakan organisme mati karena
DNAnya tidak bertahan sebagai heliks ganda, dan banyak proteinnya yang
terdenaturasi. Sedangkan Sulfolobus dan Termofil ekstrem mampu hidup
karena karena DNA dan proteinnya memiliki adaptasi yang membuat mereka
stabil pada suhu tinggi.

 Metanogen

Metanogen adalah kelompok archaea yang dinamai berdasarkan caranya yang
unik dalam mendapatkan energi. Mereka menggunakan CO2 untuk
mengoksidasi H2, melepaskan metana sebagai zat buangan. Archaea ini

12

menghasilkan metana dari gas hidrogen dan CO2atau asam asetat. Metana
disebut juga sebagai biogas. Bakteri metanogen hidup di rawa sebagai

pengurai. Contohnya adalah Methanobacterium.

III. PERAN BAKTERI

Dalam kehidupan manusia, bakteri ada yang berperan menguntungkan dan ada

Mencuci tangan yang merugikan.
sebelum makan dapat A. Bakteri yang Menguntungkan
mencegah masuknya
bakteri dari tangan ke Beberapa peran bakteri yang menguntungkan dari kingdom Eubacteria dan
Archaebacteria adalah sebagai berikut.
makanan. 1. Eubacteria
 Pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup. Contohnya Escherichia

coli.
 Pembusukan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya adalah

Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada

pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco, dan

lactobacillus casei pada pembuatan keju dan yoghurt.
 Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen, yaitu

Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman

kacang-kacangan.
 Penyubur tanah. Contohnya adalah Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang

Gambar 23 Yogurt berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan

tanaman.
 Penghasill antibiotik. Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil

antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif,

Bacillus subtilis penghasil antibiotik untuk pengobatan bakteri gram positif,

Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan

Gambar 24 Pemberian bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC.
vaksin untuk mencegah  Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, dalam
penyakit yang disebabkan
oleh bakteri. bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat
yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin, dan hormon.
 Pembuatan zat kimia, misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium

acetobutylicum.

2. Archaebacteria

13

 Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.

B. Bakteri yang Merugikan
Beberapa bakteri yang merugikan dari kingdom Eubacteria dan Archaebacteria adalah sebagai

berikut.
1. Eubacteria

 Pembusukan makanan. Contohnya Clostridium botulinum
 Penyebab penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit

TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab tetanus), dan
Mycobacterium leprae (penyabab lepra).
 Penyebab penyakit pada hewan. Contohnya Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada
sapi)
 Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab
penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung, dan tembakau), serta Agrobacterium tumafaciens
(penyebab penyakit tumor pada tumbuhan).
2. Archaebacteria
 Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam.

DAFTAR PUSTAKA
14

Aryulina, diah. Ett all (2004). Biologi1. Jakarta:Erlangga
Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., Jackson, R.B.

(2012). Biologi Jilid 2. Edisi 8. Terjemahan D.T Wulandari. Jakarta: Erlangga
Sumber Gambar
1. https://www.google.co.id

15


Click to View FlipBook Version