The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dickyjawa46, 2021-12-19 20:40:13

Buku Bahasa Indonesia Kelas 7

Buku Bahasa Indonesia Kelas 7

Keywords: Buku Bahasa Indonesia Kelas 7

Lomba Foto Fun Tastic Mom & Kid
Ibu yang hebat selalu memastikan si kecil kebanggaannya memiliki 10 tanda umum
anak bergizi baik. Seperti apa sih ibu & anak hebat ini? Maka kirimkan foto ibu & si
kecil dan menangkan hadiah senilai total 10 juta rupiah.

2. Manakah yang benar mengenai jumlah hadiah yang diterima pemenang berdasarkan
teks tersebut ...
A. Juara I mendapatkan hadiah 10 juta rupiah.
B. Setiap juara mendapatkan 10 juta rupiah
C. Jumlah total hadiah yang akan diberikan kepada semua juara 10 juta rupiah.
D. 10 juta rupiah untuk pemenang umum.

3. Menurut pengumuman tersebut, Ibu yang memiliki persyaratan untuk ikut dalam
lomba foto ini adalah ...
A. Semua ibu yang memiliki bayi.
B. Ibu yang memiliki bayi yang sehat dan bergizi.
C. Ibu yang memiliki bayi yang montok.
D. Ibu yang memiliki bayi dengan 10 tanda umum anak bergizi baik.

4. Menurutmu foto yang dikategorikan Fun Tastic adalah ...
A. Foto yang lucu
B. Foto yang lucu dan menarik
C. Foto yang menarik
D. Foto yang menyenangkan

ARYA MENAK

Dikisahkan pada zaman Arya Menak hidup, Pulau Madura masih sangat subur.
Hutannya sangat lebat. Ladang-ladang padi menguning. Arya Menak adalah seorang
pemuda yang sangat gemar mengembara ke tengah hutan.

Pada suatu bulan purnama, ketika dia beristirahat di bawah pohon di dekat
sebuah danau, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau itu.
Perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah terkejutnya, ketika
dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau di sana. Ia sangat
terpesona oleh kecantikan mereka. Timbul keinginannya untuk memiliki seorang di
antara mereka. Ia pun mengendap-endap, kemudian dengan secepat kilat diambil
sebuah selendang dari bidadari-bidadari itu.

Tak lama kemudian, para bidadari itu selesai mandi dan bergegas mengambil
pakaiannya masing-masing. Mereka pun terbang ke istananya di surga kecuali yang
termuda. Bidadari itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Ia pun sedih dan
menangis.

2 Menyampaikan Informasi Bermakna 45

Arya Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi.
Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: “Ini mungkin
sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu.
Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu.”

Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Ia pun tidak menolak
ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya,
Arya Menak melamarnya. Bidadari itu pun menerimanya.

Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak
sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh
menyaksikannya.

Pada suatu hari, Arya Menak menjadi penasaran. Beras di lumbungnya tidak
pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Ketika istrinya tidak ada
di rumah, ia mengendap-endap ke dapur dan membuka panci tempat istrinya memasak
nasi. Tindakan ini membuat kekuatan gaib istrinya sirna. Bidadari sangat terkejut
mengetahui apa yang terjadi. Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbung Arya
Menak. Lama kelamaan beras itu pun makin berkurang.

Pada suatu hari, dasar lumbung padi sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya
bidadari itu ketika dilihatnya tersembul selendangnya yang hilang. Begitu melihat
selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke sorga.

Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian sorganya. Tubuhnya
menjadi ringan, ia pun dapat terbang ke istananya.

Arya Menak menjadi sangat sedih. Karena keingintahuannya, bidadari
meninggalkannya. Sejak saat itu, ia dan anak keturunannya berpantang untuk memakan
nasi.

Diambil dari www.sarikata.com

5. Cerita ini berisi kisah tentang …
A. Seorang laki-laki yang mendapatkan istri dengan cara yang curang.
B. Seorang bidadari yang kehilangan kesaktiannya.
C. Seorang lelaki yang tidak patuh pada istrinya.
D. Seorang lelaki yang malang.

6. Watak curang Arya Menak dapat dibuktikan dengan alasan berikut …
A. Arya Menak mencuri baju bidadari, menyembunyikannya, dan
berbohong tentang perbuatannya.
B. Arya Menak berekeinginan untuk memperistri bidadari.
C. Arya menak suka mengendap-ngendap perempuan yang sedang
mandi.
D. Arya Menak mengendap-endap ke dapur dan membuka panci tempat istrinya
memasak nasi.

46 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

7. Dalam cerita tersebut, Arya Menak menderita akibat ulahnya sendiri. Peri bahasa yang
tepat untuk melukiskan peristiwa yang dialami oleh Arya Menak adalah…
A. Mati ikan karena umpan, mati saya karena budi.
B. Yang elok budi, yang elok bahasa.
C. Sebab budi boleh kedapatan
D. Kalau pandai meniti buih, selamat sampai ke seberang.

Arya Menak berpura-pura baik kepada Bidadari. Namun, dibalik kebaikannya ada kemauannya
yang tersembunyi.

8. Ungkapan yang tepat untuk melukiskan perbuatan Arya Menak tersebut adalah …
A. Ada air ada ikan.
B. Air besar batu bersibak.
C. Air jernih ikannya jinak.
D. Ada udang dibalik batu.

B. Uji Praktik

Berikut ini adalah percakapan dua orang yang telah membaca cerita Arya Menak
tersebut!
A : menurutku Arya Menak dalam cerita tersebut adalah lelaki yang licik
B : Ah, saya kira tidak. Arya Menak bukan licik, tetapi pria yang

berusaha untuk memperjuangkan nasibnya.

Bagaimana menurut pendapatmu? Apakah benar Arya Menak berwatak licik?
Jelaskan jawabanmu dengan alasan yang meyakinkan dan dapat dibuktikan kebenarannya!
…………………………………………………………………………………………………………
Cerita tersebut adalah cerita dongeng yang belum tentu kebenarannya.Menurut kamu,
apakah masih ada laki-laki masa kini yang menanti seorang istri?
…………………………………………………………………………………………………………

Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berikut!

a. ringan tangan
b. kuda hitam
c. putih mata
d. jantung hati
e. buah bibir
e. buah tangan
g. kaki tangan

2 Menyampaikan Informasi Bermakna 47

Refleksi

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam
pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan
belum kamu kuasai. Ungkapkan pula kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu
laksanakan. Untuk itu, berikanlah tanda centang (√) pada panduan berikut ini!

No. Pertanyaan Pemandu Ya Tidak

1. Saya telah dapat menulis teks pengumuman … …
dengan memperhatikan penggunaan bahasa: jelas,
tidak ambigu, dan tidak memuat kata-kata yang … …
sulit dipahami. … …
… …
2. Saya juga dapat menyampaikan pengumuman … …
dengan memperhatikan intonasi, ekspresi, kejelasan
vokal, kelancaran, dan improvisasi.

3. Saya senang dapat menemukan hal-hal menarik
dari dongeng.

4. Saya juga dapat mengaitkan isi dongeng dengan
kehidupan masa kini.

5. Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah
diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa
Indonesia.

48 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

3

Kobarkan Terus
Rasa Nasionalisme

A. Membacakan Teks Perangkat Upacara
B. Menulis Surat Pribadi
C. Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri Dongeng

yang Pernah Dibaca atau Didengar

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme

Upacara bendera tiap hari Senin adalah salah satu kegiatan yang digunakan oleh
sekolah untuk mengobarkan semangat nasionalisme. Mampu membacakan teks
perangkat upacara dengan lantang, jelas, intonasi tepat, ekspresi sesuai, lancar,
tanpa ada kesalahan sedikit pun tentu menjadi dambaan kamu bukan? Hal itu
terjadi karena menjadi petugas upacara mirip seperti seorang bintang pujaan,
yang segala gerak-geriknya dilihat dan diperhatikan banyak orang. Agar dapat
menjadi pembaca teks perangkat upacara yang handal, pada pembelajaran
ini kamu akan belajar membacakan beragam teks perangkat upacara. Pada
pembelajaran ini kamu juga akan belajar menulis surat pribadi untuk berbagai
keperluan dengan menggunakan kalimat efektif dan ragam bahasa yang sesuai.
Keterampilanmu dalam menulis juga akan kamu asah dengan menulis kembali
dongeng yang pernah kamu baca.

A. Membacakan Teks Perangkat Upacara

Kamu tentu sering melaksanakan kegiatan upacara. Dalam kegiatan upacara tersebut, ada
beberapa perangkat upacara yang harus dibacakan, antara lain: Teks Pembukaan UUD 1945; Teks
Pancasila; dan doa. Teks perangkat upacara tersebut harus dibaca dengan menggunakan kaidah yang
baku. Agar kamu dapat membacakan teks perangkat upacara dengan baik, kamu akan melaksanakan
aktivitas berikut: (1) membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks Pancasila, (2) menilai
kemampuan membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks Pancasila, (3) mengamati contoh
pembacaan doa, (4) menandai jeda pembacaan doa, dan (5) praktik membacakan doa.

50 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

1. Membacakan Teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks Pancasila
Teks Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila harus dibaca dengan suara lantang,

tegas, dan khidmat.

Kegiatan

Lakukanlah kegiatan berikut!
a. Berpasanganlah dengan temanmu!
b. Bacalah dengan seksama teks Pembukaan UUD 1945 dan teks Pancasila!
c. Berilah tanda jeda pembacaan pada teks Pembukaan UUD 1945 dan teks Pancasila!

Tanda jeda:
/ : ambil napas
// : berhenti sebentar
___ : kata dibaca dengan mendapatkan penekanan khusus
d. Berlatihlah bergantian dengan pasanganmu untuk membacakan teks Pembukaan UUD
1945 dan teks Pancasila dengan suara yang keras, lafal yang tepat dan jelas, serta
intonasi yang sesuai!
e. Berikan komentar kepada pasanganmu terkait dengan pembacaan teks tersebut dengan
menggunakan pedoman penilaian yang telah disediakan!

Teks 1: Pembukaan UUD 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 51

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Teks 2: Pancasila

PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan

perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Menilai Kemampuan Membacakan Teks Pembukaan UUD 1945 dan
Teks Pancasila
Nilailah kemampuan pasanganmu dalam membacakan teks Pembukaan UUD
1945 dan Teks Pancasila dengan menggunakan rubrik atau kriteria penilaian berikut!

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN
TEKS PEMBUKAAN UUD 1945 DAN TEKS PANCASILA

No. Aspek Indikator Ya Tidak

1. Intonasi dan Apakah pengaturan jeda, tinggi ren-
pemenggalan dahnya nada, keras lunaknya suara, dan
cepat lambatnya pembacaan memu-
dahkan pendengar untuk memahami
isi teks Pembukaan UUD 1945?

2. Lafal Apakah setiap kata diucapkan secara
jelas dan tepat?

3. Kelancaran Apakah teks Pembukaan UUD 1945
4. Pernafasan dibaca secara lancar?

Apakah pembaca dapat mengatur napas
secara rapi/tidak terengah-engah?

52 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

3. Mengamati Contoh Pembacaan Doa
Setelah kamu berlatih membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dan Teks

Pancasila, kini tiba saatnya kamu berlatih membacakan doa. Namun, sebelum kamu
berlatih membaca doa, cobalah kamu amati contoh pembacaan doa yang ditayangkan
lewat TV atau VCD yang disediakan Bapak/Ibu gurumu, atau dibacakan oleh salah
seorang temanmu, agar kamu dapat membacakan doa secara khidmat dan penuh
penghayatan!

Kegiatan

Lakukan kegiatan berikut!

1. Bentuklah beberapa kelompok!
2. Saksikan tayangan VCD sebagai contoh cara membacakan doa dengan penuh

penghayatan!
3. Temukan cara membacakan doa yang baik dan benar berdasarkan tayangan

tersebut!
4. Kemukakan temuanmu dalam diskusi kelas!

Setelah kamu mengamati contoh pembacaan doa, simpulan apa yang kamu
peroleh berkaitan dengan pembacaan doa? Apakah hati kamu bergetar, tergerak,
terharu, terusik, ketika kamu mendengarkan doa tadi? Persiapan apa yang perlu
dilakukan agar kamu dapat membacakan doa yang bisa membuat orang lain bergetar
dan terharu?

4. Menandai Jeda Pembacaan Teks Doa
Tahap awal sebelum mulai membacakan teks doa adalah membubuhkan tanda

jeda pada teks yang hendak dibaca.

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 53

Contoh pemberian tanda jeda

A’uudzubillaahi minasyaithoonir-rojiim./
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim./
Ya, Allah…../
Kami siswa-siswi,/ para guru dan karyawan SMP……./telah selesai melaksanakan kegiatan
upacara.// Di penutupan kegiatan upacara ini/ kami bermohon kepada-Mu/
Engkau maha pemurah kepada mereka yang menghadap-Mu/
Inilah kami,/ ya Illahi/
Bersimpuh di pintu keagungan-Mu/
Hamdasy-syaakiriin /hamdan-naa’imiin hamday-yuwaafii ni’mahuu,/ wayukaafii maziidahuu yaa
robbana lakal hamdu/ kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik.//
Yaa... Allaahu yaa... ghoffaaru,/

Ampunilah semua dosa kami,/ dosa kedua orang tua kami,/ dosa guru-guru kami /dan
dosa teman-teman kami.// Bimbinglah kami dalam naungan ridhoMu /dan jauhkan kami
dari godaan setan yang menyesatkan.//
Yaa allaahu yaa ‘aalimu,/
Tambahkan ilmu kami/ dan mudahkanlah kami untuk mengerti/
Kami berlindung kepadaMu/ dari ilmu yang tidak bermanfaat, /hati yang tidak khusyuk,/
amal yang tidak terangkat/ dan do’a yang tidak diterima.//
Yaa Allaahu yaa rohmah,/
Hiasilah perilaku kami dengan akhlakul karimah/ dan lindungilah kami dari akhlakul
mazmumah dan dari su’ul khotimah.//
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’,/ waqolbin laa yakhsya’, /wa’amalin laa yarfa’,

/wada’watin laa yusta jabalahu.//

Allaahumma innii a’uudzubika min mukarotil ahlaq wal-ahwaa’ wal adwaa’./

Allaahumma inni a’uudzubika min jahdil balaa’,/ wadarkisy-syaqoo’ wasuu’il qodloo’

wasyamaatatil a’daa’.//

Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah,/ wafil-aakhiroti hasanah/ waqinaa adzaabannaar./
Walhamdu lillaahi robbil aalamiin.//

5. Praktik Membacakan Doa
Membacakan doa secara khidmat dan penuh penghayatan perlu latihan secara

intensif. Untuk itu, lakukanlah kegiatan berikut!
a. Tetaplah berpasangan dengan teman sebangkumu!
b. Berlatihlah membacakan teks doa yang telah ditandai jeda pembacaannya!
c. Mintalah temanmu untuk menilai kemampuanmu membacakan teks doa dengan

menggunakan kriteria berikut!

54 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN DOA

No. Aspek Indikator Ya Tidak

1. Intonasi dan Apakahpengaturanjeda,tinggirendahnya
pemenggalan nada, keras lunaknya suara, dan cepat
lambatnya pembacaan memudahkan
pendengar untuk memahami isi doa yang
dibaca?

2. Lafal Apakah setiap kata diucapkan secara jelas
dan tepat?

3. Kelancaran Apakah doa dibaca secara lancar?

4. Penghayatan Apakah doa dibaca dengan penuh
penghayatan, sehingga pendengar ikut
hanyut dan merasakan apa yang dibaca?

5. ekspresi Apakah ekspresi mencerminkan bahwa
pembaca membaca secara khidmat?

6. Membacakan Teks Perangkat Upacara

Setelah kamu melaksanakan latihan membacakan teks perangkat upacara,
laksanakan kegiatan membacakan teks perangkat upacara dengan prosedur berikut!
a. Bentuklah beberapa kelompok!
b. Tiap kelompok beranggotakan 4 orang.
c. Anggota kelompok berperan sebagai:

√ Pembawa acara
√ Pemimpin upacara (membacakan Teks Pancasila)
√ Pembaca teks pembukaan UUD 1945
√ Pembaca doa

d. Yang menjadi juri dalam lomba ini adalah 2 kelompok lain di luar kelompok yang
tampil dan Bapak/Ibu gurumu.

Untuk menambah wawasanmu terkait dengan pembacaan teks perangkat
upacara, bacalah informasi berikut!

Dalam kegiatan yang telah kamu laksanakan tadi, ada beberapa istilah yang perlu kamu pahami
maknanya. Cocokkan pemahamanmu tentang istilah-istilah tersebut dengan info singkat berikut
ini!
a. Jeda, yaitu hentian sebentar dalam ujaran yang biasanya menandai satu kesatuan makna.
b. Intonasi adalah tinggi rendahnya nada.
c. Irama adalah panjang pendek dan cepat lambatnya bunyi agar tercipta alunan yang

berimbang.
d. Lafal, yaitu pengucapan bunyi bahasa (kata).

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 55

e. Ekspresi adalah ungkapan maksud atau perasaan yang ditunjukkan oleh gerak tubuh,
pandangan mata, dan raut muka (sedih, gembira, khidmad, bersemangat, dll.).

f. Pembaca harus tahu kapan ia harus mengucapkan suatu kata atau kalimat dengan keras
atau lemah, dengan nada tingi atau rendah, dibaca cepat atau perlahan-lahan.

g. Ekspresi yang tepat akan mendukung pembacaan dan tentu saja akan mendukung poses
pemahaman pendengar/pemirsa. Ekspresi yang kamu ciptakan adalah ekspresi yang
sesuai dengan tuntutan isi naskah.

h. Ekspresi yang kamu ciptakan harus kelihatan wajar, tidak dibuat-buat. Ekspresi yang dibuat-
buat akan kelihatan kaku dan tidak menarik. Ekpsresi yang kamu ciptakan harus bersifat
spontan, bukan dipikir-pikir terlebih dahulu. Ekspresi yang diciptakan harus benar-benar
mewakili maksud yang hendak disampaikan, misalnya kamu harus mengeluarkan air mata
kalau memang air mata itu benar-benar mendukung maksud yang hendak disampaikan.

B. Menulis Surat Pribadi

Surat-surat itulah yang memperkuat imannya dan surat-surat itulah tempat ia mencurahkan cita-
citanya, penanggungan, dan perjuangannya. Surat-surat itulah yang menghidupkan hatinya” (Pane,
1987). Itulah kutipan ungkapan R.A Kartini tentang pentingnya surat yang beliau kirimkan kepada para
sahabatnya. Nah, apakah kamu pernah berkirim surat kepada teman, orang tua, atau kepada Bapak/
Ibu gurumu? Agar kamu dapat menulis surat dengan memperhatikan etika penulisan surat, kamu akan
melaksanakan aktivitas berikut: (1) mendiskusikan ciri surat pribadi, (2) menemukan aspek-aspek yang
harus ditulis dalam surat pribadi, (3) menulis surat pribadi, dan (4) menilai kemampuan menulis surat
pribadi.

1. Mendiskusikan Ciri Surat Pribadi
Surat pribadi memiliki kekhasan dari segi isi, bahasa, dan tujuan penulisan.

Berikut ini ada beberapa contoh surat, diskusikan dengan teman sebangkumu manakah
yang dapat dikategorikan sebagai surat pribadi.

Surat 1

Jepara, 21 Januari 1901

Untuk Ny. Abendanon
Sore tadi kami ke pantai dengan Nyonya Gongrijp*), kami mandi di laut. Laut rasa hening dan

warnanya sama rata, saya duduk di atas batu karang, kaki terjuntai ke dalam air, mata memandang
jauh ke kaki langit. Aduhai indah dan jelitanya bumi ini riang senang, rasa terima kasih dan damai
meresap ke dalam hati saya. Belum pernah alam kami pergi, sebelum diberikannya kami hiburan
hati, apabila kami datang minta dihiburkannya.

56 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Telah lama dan telah banyak saya memikirkan perkara pendidikan, terutama dalam beberapa
waktu yang akhir ini, dan pendidikan itu saya pandang kewajiban yang mulia dan suci, sehingga saya
pandang suatu kejahatan, jika saya menyerahkan tenaga kepada usaha mendidik itu, sedangkan
saya belum mempunyai kecakapan yang penuh.

*) Istri Asisten-Residen yang menggantikan Tuan Ovink

(Pane, 1987)

Surat 2

Pasuruan, 7 September 2008

Buat Kakakku Riska
di Wisma Bahagia

Assalamualaikum Wr. Wb.
Halo Kakak, bagaimana kabar Kakak? Baik-baik saja kan? Fika, Ayah, Ibu, dan Adik juga baik.

Kak, Fika kangen sekali sama Kakak. Mudah-mudahan Kakak juga kangen sama Fika, he he…

Mana janji Kakak? Katanya Kakak mau ngasih buku bahasa Inggris buat latihan? Insya Allah
tanggal 14 Oktober nanti Fika sudah LEB (Latihan Evaluasi Bersama). Minggu kemarin Kakak
sudah diberi uang kan, sama Ibu? Manfaatkan dengan baik, jangan jajan saja! Oh iya Kak, kalau
bisa, beli buku bahasa Inggrisnya yang lengkap, harganya murah dan cocok. Soalnya kalau nggak
cocok, Fika kembalikan lagi lho! Pokoknya jangan sampai Kakak nggak bisa bayar uang kos bulan
ini, oke?!

Kalau pulang nanti, Kakak siapkan pertanyaan ya, buat aku. Tapi jangan sulit-sulit, dan kalau
boleh, Fika ingin memilih hadiah sendiri kalau bisa jawab. Nggak mahal kok. Fika cuma ingin punya
bolpoin pink dan ungu.

Sudah dulu ya, Kak. Yang rajin kalau kuliah. Jangan lupa sampaikan salamku kepada Kak
Nur.

Wassalammualaikum
Adikmu,
Rafika

Surat 3

REDAKSI YTH
SUBSIDI LPG UNTUK ORANG KAYA

Rencana pemerintah mengalihkan pemakai minyak tanah ke LPG, rasanya kurang bijaksana,
khususnya bagi rakyat kecil/miskin. Apakah semua rakyat miskin pemakai minyak tanah mampu
membeli kompor gas berikut tabung LPG yang harganya relatif tinggi, atau pemerintah sanggup
memberikan secara gratis dan adil kepada semua rakyat miskin?

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 57

Pemakai minyak tanah jumlahnya sangat besar, belum lagi ditambah pendistribusian LPG
(elpiji) belum siap. Apalagi bila terjadi dobel subsidi, yaitu bila LPG disubsidi maka yang menikmati
adalah masyarakat kelas menengah atas. Pengalihan bahan bakar minyak tanah menjadi LPG perlu
diteliti dan dikaji ulang.

Sebaiknya pemerintah mengkaji ulang tentang rencana semula, yaitu pemakaian briket
batu bara. Di samping harganya murah, cadangan briket batu bara cukup banyak di negeri sendiri.
Akhir-akhir ini di Jakarta, misalnya, sedah beredar briket batu bara untuk bahan bakar. Sekali
sulut langsung menyala, hanya dengan sebatang korek api, mudah dan praktis penggunaannya.
Harganya lebih ekonomis dan tidak kalah dengan minyak tanah.

Jacobus Utama
Kosambi Baru B5, Duri Kosambi, Jakarta
(Kompas Minggu, 17 September 2006)

Temuan Diskusi:
Yang dikategorikan surat pribadi adalah surat no. …………………….
Alasan:
• Surat yang ditulis oleh seseorang kepada seseorang yang lain (bukan lembaga)
• ………………………………………………………………..
• ………………………………………………………………..

………………………………………………………………..

2. Menemukan Aspek-aspek yang Ditulis dalam Surat Pribadi
Berdasarkan contoh surat pribadi yang telah kamu baca tadi, lakukan kegiatan

berikut!
a. Temukan aspek-aspek yang harus ditulis dalam surat pribadi!
b. Kerjakan tugas ini secara berkelompok!
c. Tukarkan hasil kerja kelompokmu dengan kelompok lain!
Contoh temuan:
a. Tanggal pengiriman surat
b. Nama dan alamat yang dituju
c. Salam pembuka
d. ………………………………………..

3. Berlomba Menulis Surat Pribadi
Setelah kamu memahami karakteristik surat pribadi, berlatihlah menulis surat

pribadi dengan mengikuti kegiatan berikut ini!

58 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Kegiatan

1. Persiapkanlah kegiatan lomba menulis surat pribadi!
2. Lomba ini wajib diikuti oleh semua siswa!
3. Tulislah surat pribadi kepada gurumu waktu SD yang kamu sayangi!
4. Isi surat menjelaskan saat ini kamu diterima di mana, disertai ucapan terima kasih

atas bimbingannya selama ini!
5. Panjang surat tidak lebih dari satu halaman!
6. Surat ditulis tangan secara rapi dan indah!
7. Surat-surat dipajang di papan tempel yang telah disiapkan!
8. Pajanglah surat-surat yang telah kamu tulis untuk dinilai para juri!
9. Kirimkan surat yang telah dinilai kepada gurumu waktu SD!

4. Menilai Kemampuan Menulis Surat Pribadi

Nilailah surat pribadi yang telah kamu pajang dengan menggunakan kriteria
berikut!

RUBRIK PENILAIAN
KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI

No. Aspek Indikator Ya Tidak

1. Kelengkapan Apakah unsur-unsur yang ditulis dalam
unsur surat surat pribadi lengkap (memuat: tanggal
pribadi surat, alamat, salam pembuka, pembuka,
isi, penutup, salam penutup, dan
pengirim)?

2. Kesesuaian isi Apakah isi surat sesuai dengan tujuan
surat dengan penulisan surat?
tujuan

3. Kesesuaian Apakah ragam bahasa yang digunakan
ragam sesuai dengan konteks surat (surat untuk
bahasa yang orang tua, ragam bahasanya berbeda
digunakan dengan untuk teman)?

4. Penggunaan Apakah kalimat surat jelas?

kalimat

5. Ejaan dan tanda Apakah tidak ada kesalahan ejaan dan

baca tanda baca?

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 59

5. Menyunting Penggunaan Tanda Baca dalam Kalimat

Suntinglah penulisan ejaan dan tanda baca dalam surat yang kamu tulis dengan
terlebih dahulu menyunting contoh surat berikut ini!

Yth. Paman Winarno

Di Yogyakarta

Assalamualaikum Wr.wb.Puji syukur tiada terhingga selalu Nia panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya Nia dan keluarga di
Malang selalu dalam keadaan sehat walafiat. Mudah-mudahan keadaan paman sekeluarga
juga demikian.

Paman, Nia mewakili ayah dan ibu mohon maaf, belum bisa mengunjungi paman
setelah terjadinya musibah gempa yang meluluh lantakkan Yogyakarta. Bahagia tiada terkira
mendengar paman sekeluarga dalam keadaan selamat, meskipun keadaan rumah paman
agak sedikit retak-retak.

Paman, menurut rencana, liburan ini saya, ayah, dan ibu akan mengunjungi paman.
Rencananya kami akan naik kereta api Gajayana dari malang pukul 15.00. Kira-kira sampai
di Yogya pukul 01.00. Kalau paman tidak repot, kami minta dijemput di stasiun Yogya, ya
paman.

Paman, sekian dulu kabar dari Nia. Sampai ketemu di Yogya, ya paman. Salam untuk
bu lik Win yang cantik dan dik Wiwit yang manis.

Wassalam

Nia

Contoh penyuntingan

No. Kalimat/klausa Jenis Kesalahan Perbaikan
yang salah

1. Puji syukur tiada • Penulisan kehadirat seha- Puji syukur

terhingga selalu Nia rusnya dipisah karena ke tiada terhingga

panjatkan kehadirat sebagai kata depan. selalu Nia
tuhan yang maha
esa. • Penulisan ”tuhan yang panjatkan ke

maha esa”, seharusnya hadirat Tuhan

• menggunakan huruf kapital. Yang Mahaesa.
Penulisan maha esa, seha-

rusnya dirangkai karena

kata maha dirangkai dengan

kata dasar.

2.

Dst.

60 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

C. Menulis Kembali dengan Bahasa Sendiri
Dongeng yang Pernah Dibaca atau Didengar

Dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra berbentuk prosa. Dongeng memiliki unsur-
unsur intrinsik antara lain: tokoh, alur, latar, gaya bahasa, tema, dan pesan/nilai. Agar kamu dapat
menuliskembali dongeng dengan bahasamu sendiri dan kamu dapat mengungkapkan unsur-unsur
intrinsik dongeng, kamu akan melakukan aktivitas berikut: (1) membaca dongeng, (2) menulis
kembali isi dongeng yang dibaca, (3) menilai kemampuan menulis isi dongeng yang dibaca, dan (4)
menganalisis unsur intrinsik dongeng.

1. Membaca Dongeng
Bacalah dongeng berikut!

Edelweiss

Peri Salju adalah peri yang paling cantik di seluruh dunia. Bertahun-tahun yang lalu, ia
tinggal di pegunungan tinggi yang disebut Pegunungan Alpen. Dalam sebuah gua besar, di
puncak pegunungan yang paling tinggi dan diselimuti salju abadi, di situlah istananya. Bagian
dalam istananya serba putih. Ruang utama berdinding kaca dan terbuat dari papan-papan es yang
dihaluskan. Satu bayangan akan terpantul ratusan kali, sehingga seolah-olah ada beratus-ratus
orang berdiri di sana, meskipun sesungguhnya hanya ada satu.

Suara-suara akan dipantulkan kembali oleh pilar-pilar yang membeku. Bergema, bersahut-
sahutan, ….. mengerikan.Para pendaki gunung dan gembala kambing yang tinggal di lembah, rela
mempertaruhkan nyawa untuk bisa melihat istana yang indah itu.Mereka yang beruntung dapat
mengagumi istana serba putih yang menakjubkan itu. Tapi mereka yang sial, akan bertemu muka
dengan peri salju sendiri.

Peri salju ini begitu cantik, sehingga siapa pun yang melihatnya akan jatuh cinta kepadanya.
Padahal, sebagai peri ia tak boleh menikah dengan manusia biasa.Hatinya terbuat dari es. Dingin,
beku. Dia tak peduli apakah mereka yang datang ke istananya itu mengaguminya atau tidak. Dia
suka sekali menyanyi. Suaranya merdu penuh pesona, bagaikan desah angin semilir di antara daun-
daun cemara.

Jika peri salju mulai bosan dengan orang-orang yang mengaguminya, dia akan memanggil
peri-peri karang gunung. Mereka akan muncul dari celah-celah karang dan mendorong para
pengagum itu hingga jatuh terguling-guling sepanjang lereng gunung yang curam.

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 61

Pada suatu hari, seorang pemburu yang tampan dan perkasa mendaki gunung itu. Dia
mendengar suara merdu Peri Salju dihembus angin pegunungan. Dia tidak dapat menahan diri untuk
tidak mencari sumber suara yang mempesona itu. Siapa gerangan yang tinggal di puncak gunung
yang sunyi ini?

Akhirnya dia sampai ke istana salju dan bertemu muka dengan Peri Salju. Pemburu itu
langsung jatuh cinta, tapi karena merasa dirinya hina, dia tidak mau melahirkan perasaan. Pikirnya,
wanita secantik itu tak mungkin tertarik pada pemburu miskin seperti dia. Sikapnya ini berbeda
sekali dengan rayuan dan pujian yang biasa didengar oleh Peri Salju—karenanya dia justru tertarik
pada pemuda pemburu itu. Yah, ……Peri Salju telah jatuh cinta. Pemuda itu diizinkannya tinggal di
istananya.

Para peri karang gunung melihat apa yang terjadi. Mereka mara-marah. Ratu Salju tidak boleh
menikah dengan orang biasa. Mereka keluar dari celah-celah karang, menangkap si pemburu dan
melemparkannya ke lembah. Pemburu miskin sepantasnya menikah dengan gadis dusun. Setiap kali
pemburu itu berusaha mendaki kembali, peri-peri karang gunung mencegatnya dan melemparkannya
ke lembah. Mereka melemparinya dengan batu. Mereka menggelindingkan bongkah-bongkah es.

Peri-peri jahat itu selalu menggagalkan niat si pemuda untuk menemui Peri salju. Akhirnya,
pemuda pemberani itu pun bosan mencoba. Cintanya pada Peri Salju meluntur.

”Aku menyia-nyiakan hidupku dengan memburu sesuatu yang takkan mungkin kudapat,”
keluhnya. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.

Dengan sia-sia, Peri Salju menantikan kedatangan kekasihnya. ”Dia takkan kembali,” kata
peri-peri karang gunung menertawakannya. ”Bagimu itu lebih baik. Kau tak boleh menikah dengan
manusia.”

Bagaimanapun, hati beku Peri Salju telah mencair. Untuk pertama kalinya butir-butir air mata
yang hangat menitik dari matanya yang indah. Mengalir di sela-sela karang dan berubah jadi bintang-
bintang perak. Sekarang kita mengenalnya sebagai bunga edelweiss, bunga yang paling indah yang
tumbuh di Pegunungan Alpen.

2. Menuliskan Kembali Isi Dongeng yang Telah Dibaca

Sebuah rangkaian cerita biasanya terdiri atas bagian pendahuluan, inti, dan
penutup. Pada bagian pendahuluan, biasanya dikenalkan tokoh dan latar cerita.
Bagian inti memaparkan masalah yang dihadapi para tokoh, lalu pada bagian penutup
biasanya terdapat solusi/jalan keluar dari masalah-masalah yang ada. Selain itu, dalam
sebuah cerita pasti terdapat peristiwa yang ingin diceritakan kepada pembaca. Coba
kalian temukan bagian-bagian tersebut beserta peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tulis
secara singkat, kemudian petakan dalam bentuk bagan!

Pendahuluan Inti Cerita Penutup
(peristiwa-peristiwa
dalam bagian inti cerita)

62 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Kegiatan

Berdasarkan bagan yang telah kamu buat tersebut, tulislah ulang dongeng Edelweiss dengan
bahasa kamu sendiri!

3. Menilai Kemampuan Menulis Kembali Isi Dongeng yang Dibaca

Nilailah kemampuan temanmu dalam menceritakan isi dongeng secara lisan
dengan menggunakan panduan berikut!

No. Aspek Deskripsi Ya Tidak

1. Ketepatan isi Apakah isi dongeng yang diceritakan
sesuai dengan isi dongeng yang di-
baca?

2. Kreativitas Apakah dongeng ditulis dengan

pengungkapan menggunakan kata-kata dan ungkapan

sendiri, tidak hanya mencontoh teks

yang dibaca?

3. Ejaan dan tanda Apakah tidak ada kesalahan dalam

baca penulisan ejaan dan tanda baca?

4. Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Dongeng

a. Tokoh adalah pelaku yang mengemban cerita. Adapun penokohan adalah
pelukisan sifat atau watak tertentu pada tokoh.

b. Alur adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat. Latar
adalah tempat, waktu, gambaran suasana terjadinya peristiwa.

c. Gaya bahasa adalah cara pengungkapan cerita yang bisa dikenali antara lain dari
pilihan kata dan struktur kalimat.

d. Tema adalah ide yang mendasari cerita. Untuk bisa menentukan tema, seseorang
perlu mengetahui minimal tiga unsur cerita, yaitu rangkaian cerita, latar, dan
tokoh-tokoh yang mendukung cerita beserta karakternya.

Untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dongeng tersebut bentuklah lima
kelompok, yaitu kelompok I, II, III, IV, dan V. Ada dua tahap kegiatan yang akan kamu
lakukan!

Kegiatan tahap I
Setiap kelompok melakukan kegiatan menganalisis dengan panduan berikut.

Kelompok I

Menganalisis latar peristiwa cerita Edelweiss. Dalam melakukan kegiatan tersebut,
gunakan panduan pertanyaan berikut.

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 63

1) Peristiwa-peristiwa apa saja yang ada dalam cerita Edelweiss? Pada paragraf yang
mana peristiwa tersebut digambarkan?

2) Di manakah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut? Pada paragraf yang
mana tempat terjadinya peristiwa tersebut disebutkan?

3) Kapan peristiwa itu terjadi? Pada paragraf yang mana waktu terjadinya peristiwa
itu disebutkan?

Kelompok II

Menganalisis alur cerita Edelweiss. Dalam melakukan kegiatan tersebut, gunakan
panduan pertanyaan berikut!
1) Peristiwa-peristiwa apa saja yang ada dalam cerita tersebut?
2) Bagaimana urutan peristiwa-peristiwa tersebut?
3) Pada paragraf berapa saja peristiwa-peristiwa tersebut digambarkan?
4) Pada peristiwa apa dalam cerita tersebut yang merupakan tahapan pengenalan,

permasalahan mulai muncul, permasalahan mulai memuncak, permasalahan mulai
mereda?

Kelompok III

Menganalisis watak atau karakter tokoh cerita Edelweiss. Dalam melakukan kegiatan
tersebut, gunakan panduan pertanyaan berikut!
1) Siapa saja tokoh yang mendukung cerita tersebut?
2) Bagaimanakah watak masing-masing tokoh cerita tersebut? Digambarkan pada

paragraf yang mana?
3) Siapakah tokoh cerita di atas yang berwatak baik dan siapa pula yang berwatak

jelek? Terlihat pada paragraf yang mana?
4) Siapakah tokoh utamanya dan siapa pula tokoh sampingannya?

Selain menggunakan panduan pertanyaan tersebut, pemahaman watak pelaku
dapat kamu lakukan melalui (1) membaca uraian pengarang dalam cerita tersebut dan
(2) dialog-dialog tokoh yang ada dalam cerita tersebut.

Kelompok IV

Menganalisis sudut pandang cerita Edelweiss. Dalam melakukan kegiatan tersebut,
gunakan panduan pertanyaan berikut!
1) Apakah pengarang sebagai orang pertama dan menyatakan pelakunya sebagai

“aku” atau pengarang sebagai orang ketiga dan menyebut pelaku utama sebagai
“dia”?
2) Pada paragraf yang mana hal tersebut digambarkan?

Kelompok V

Menganalisi tema cerita Edelweiss. Untuk menganalisis tema cerita di atas, selain
kamu harus memahami latar, tokoh, dan perwatakan, alur, atau rangkaian peristiwa,
kamu dapat menggunakan panduan pertanyaan berikut!

64 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

1) Pokok pikiran apa saja yang dikemukakan pengarang dalam cerita tersebut?
2) Bagaimanakah sikap pengarang terhadap pokok pikiran yang ditampilkan dalam

cerita tersebut?
3) Nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan apakah yang dapah disimpulkan dari

cerita tersebut?
4) Berdasarkan pokok pikiran, sikap pengarang, nilai-nilai kemanusiaan dan

kehidupan ditemukan, bagaimana kesimpulan atau tema yang dikemukakan
pengarang dalam cerita tersebut?

Kegiatan tahap II

Agar hasil analisis setiap kelompok diketahui oleh anggota kelompok lain,
lakukanlah diskusi kelompok tahap kedua! Langkah-langkah diskusi pada tahap ini
sebagai berikut.
1) Setiap anggota kelompok dalam kegiatan tahap I berhitung 1 sampai dengan 5.
2) Yang menyebut angka 1 bergabung dan menjadi kelompok 1
3) Yang menyebut angka 2 bergabung dan menjadi kelompok 2
4) Yang menyebut angka 3 bergabung dan menjadi kelompok 3
5) Yang menyebut angka 4 bergabung dan menjadi kelompok 4
6) Yang menyebut angka 5 bergabung dan menjadi kelompok 5
7) Setiap anggota kelompok baru menjadi tim ahli yang bertugas menyampaikan

hasil analisis yang dilakukan kelompoknya pada tahap I dan mendiskusikannya.
8) Setiap kelompok baru, menyimpulkan hasil diskusi tahap kedua. Hasil diskusi tersebut

dituliskan pada format seperti contoh berikut dan dilaporkan secara bergantian.

No. Unsur Intrinsik Keterangan Paragraf
1. Latar
2. Alur atau Rangkaian Peristiwa
3. Tokoh dan Perwatakan
4. Sudut Pandang
5. Tema

Rangkuman

Pada unit 3, kamu telah belajar membacakan teks perangkat upacara, mulai dari
membacakan teks Pembukaan UUD 45 dan Pancasila, serta membacakan doa. Dalam hal
tersebut, kejelasan dan ketepatan ucapan, jeda, dan intonasi harus diperhatikan. Selain itu,
kamu juga telah belajar menulis surat pribadi untuk berbagai keperluan. Dalam penulisan
surat, ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca harus diperhatikan, selain ketepatan
pemilihan kata, bentuk kata, dan struktur kalimat. Di samping hal tersebut, pada bab
ini kamu juga telah belajar menulis kembali dongeng yang pernah kamu baca dengan
menggunakan bahasamu sendiri.

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 65

Evaluasi

A. Pilihlah satu pilihan jawaban yang paling tepat!

Bacalah kutipan surat berikut!

Yth. Paman Winarno

di Yogyakarta

Assalamualaikum Wr.wb.

Puji syukur tiada terhingga selalu Nia panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya Nia dan keluarga di Malang selalu dalam keadaan
sehat walafiat. Mudah-mudahan keadaan paman sekeluarga juga demikian. 1)
Paman, Nia mewakili ayah dan ibu mohon maaf, belum bisa mengunjungi paman
setelah terjadinya musibah gempa yang meluluh lantakkan Yogyakarta. Bahagia
tiada terkira mendengar paman sekeluarga dalam keadaan selamat, meskipun
keadaan rumah paman agak sedikit retak-retak. 2)
Paman, menurut rencana, liburan ini Nia, ayah, dan ibu akan mengunjungi paman.
Rencananya kami akan naik kereta api Gajayana dari malang pukul 15.00. Kira-kira
sampai di Yogya pukul 01..00. Kalau paman tidak repot, kami minta dijemput di
stasiun Yogya, ya paman. 3)

Wassalam

Nia

1. Pada kutipan surat pribadi tersebut terdapat penulisan ejaan yang salah.
Bagian yang salah pada nomor 1) dapat diperbaiki dengan cara ....
A. Memisahkan penulisan kata depan ke pada kata kehadirat.
B. Menghilangkan akhiran –Nya pada kata hidayah-Nya.
C. Mengganti kata terhingga dengan kata terkira.
D. Mengubah penulisan kata syukur menjadi sukur.

2. Pada kutipan surat no. 3) terdapat penulisan kata sapaan yang salah. Penulisan kata
sapaan yang benar adalah ....
A. Paman, menurut rencana liburan ini saya, ayah, dan ibu akan mengunjungi
paman.
B. Paman, menurut rencana liburan ini saya, ayah, dan ibu akan mengunjungi
Paman
C. Kalau paman tidak repot, kami minta dijemput di stasiun Yogya, ya paman.
D. Kalau Paman tidak repot, kami minta dijemput di stasiun Yogya, ya paman.

66 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

3. Kalimat penutup surat yang tepat adalah ….
A. Sekian dulu surat dari Nia, mudah-mudahan Paman sekeluarga selalu sehat.
B. Sampai di sini surat dariku, jangan lupa jemput Nia.
C. Sekian dulu suratku paman, salam manis selalu.
D. Cukup sekian surat dari Nia, mohon Paman maklum.

4. Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat dalam kalimat ….
A. Surat biasa, surat kilat, dan surat khusus diberi perangko
B. Dia bukan teman sekolahku, tetapi teman adikku.
C. Mereka akan mengajak saya menonton, jika saya bisa menjawab soal ini.
D. Setahu saya anak yang kaukenalkan semalam ayahnya bernama Topan Simamora
S.H.

5. Jika Peri Salju mulai bosan dengan orang-orang yang mengaguminya, dia akan
memanggil peri-peri karang gunung. Mereka akan muncul dari celah-celah karang
dan mendorong para pengagum itu hingga jatuh terguling-guling sepanjang lereng
gunung yang curam.

Kutipan dongeng di atas menunjukkan watak peri salju yang ….
A. kejam
B. ganas
C. pengecut
D. pemarah

6. Ungkapan yang tepat untuk melukiskan watak Peri Salju yang suka membunuh tanpa
rasa belas kasihan adalah ....
A. Pembunuh bertangan besi
B. Pembunuh berdarah dingin
C. Wanita berhati baja
D. Wanita berbulu domba

7. Peri-peri jahat itu selalu menggagalkan niat si pemuda untuk menemui Peri Salju.
Akhirnya, pemuda pemberani itu pun bosan mencoba. Cintanya pada Peri Salju
meluntur.
“Aku menyia-nyiakan hidupku dengan memburu sesuatu yang takkan mungkin
kudapat,” keluhnya. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.
Kalimat yang membuktikan bahwa pemburu adalah pemuda yang tidak melankolis
adalah ....
A. Akhirnya, pemuda pemberani itu pun bosan mencoba.
B. Cintanya pada Peri Salju meluntur.
C. “Aku menyia-nyiakan hidupku dengan memburu sesuatu yang takkan mungkin
kudapat,” keluhnya.
D. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.

3 Kobarkan Terus Rasa Nasionalisme 67

Bagaimanapun, hati beku Peri Salju telah mencair. Untuk pertama kalinya butir-butir
air mata yang hangat menitik dari matanya yang indah. Mengalir di sela-sela karang
dan berubah jadi bintang-bintang perak. Sekarang kita mengenalnya sebagai bunga
edelweiss, bunga yang paling indah yang tumbuh di Pegunungan Alpen.

8. Ungkapan yang tepat untuk melukiskan peristiwa yang dialami oleh peri salju di atas
adalah ….
A. Sebagai seorang wanita tidak boleh sombong.
B. Kesombongan akan membahagiakan.
C. Kesombongan berbuah luka.
D. Air mata yang tulus mencerminkan kebahagiaan.

Refleksi

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam
pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum
kamu kuasai serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan
dengan memberikan tanda centang (√) pada panduan berikut ini!

No. Pertanyaan Pemandu Ya Tidak

1. Saya senang dapat membacakan teks perangkat
upacara dengan baik.

2. Saya senang dapat menulis surat pribadi untuk
berbagai keperluan.

3. Saya senang membaca dongeng Edelweis.

4. Saya senng dapat menceritakan kembali dongeng
yang saya baca dengan kalimat saya sendiri.

5. Saya juga dapat menganalisis unsur-unsur intrinsik
dongeng.

6. Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah
diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa
Indonesia.

68 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

4

Belajar dari Berbagai
Peristiwa

A. Menulis Kembali Berita yang Dibicaraan
B. Menulis Buku Harian
C. Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan Peristiwa yang

Pernah Dialamai
D. Bercerita dengan Urutan, Ekspresi, dan Intonasi yang

Sesuai dan Bercerita dengan Alat Peraga

4 69Belajar dari Berbagai Peristiwa

4 Belajar dari Berbagai Peristiwa

Berbagai berita tentang masalah di seputar kita setiap saat dapat
kamu dengarkan melalui media elektronik, baik radio maupun televisi. Agar
dapat mengambil intisari isi berita secara tepat, kamu perlu latihan. Dalam
pembelajaran ini kamu akan belajar mendengarkan berita kemudian mencatat
pokok-pokok isinya dan menuliskan kembali berita yang kamu dengar dalam
beberapa kalimat. Selain beragam berita, dalam kehidupanmu sehari-hari
kamu juga mengalami beberapa peristiwa yang dapat kamu petik hikmahnya.
Tulislah pengalaman pribadimu itu dalam buku harian secara ekspresif. Pada
akhir pembelajaran, kamu juga akan belajar bersastra, yaitu bercerita dengan
memperhatikan urutan, suara, lafal, gesture, mimik, intonasi, dan penggunaan
alat peraga. Jika semua kegiatan tersebut kamu lakukan dengan baik, menjadi
bekal kamu dalam meniti karier pada masa depan. Selamat berlatih!

A. Menuliskan Kembali Berita yang Dibacakan

Mendengarkan informasi dari berbagai media, mengingatnya, dan menuliskan kembali dengan
bahasamu sendiri adalah kegiatan berpikir yang perlu terus dilatihkan. Kegiatan-kegiatan itu akan kamu
laksanakan pada subpokok bahasan ini, mulai dari: (1) menggali informasi berkaitan dengan topik yang
akan kamu dengarkan, (2) mencatat pokok-pokok berita yang kamu dengarkan, (3) menuliskan kembali
berita ke dalam beberapa kalimat, dan (4) memberikan tanggapan terhadap isi berita.

1. Menggali Informasi Berkaitan dengan Topik yang Akan Didengar
(Pramendengar)

Kamu tentunya sering menyaksikan berita di televisi atau membaca dari berbagai
media cetak tentang berbagai peristiwa, misalnya: banjir, tanah longsor, kebakaran,
gunung yang akan meletus, peledakan bom dan lain-lain. Salah satu berita yang selalu

70 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

menghiasi beberapa stasiun televisi saat ini adalah berita, baik di ibu kota maupun
di daerah-daerah. Catatlah apa yang kamu ketahui dan apa yang ingin kamu ketahui
tentang peristiwa-peristiwa tersebut, seperti contoh berikut ini!

Berita tentang kebakaran hutan di Kalimantan Barat.

Apa yang kamu ketahui? Apa yang ingin kamu ketahui?
Asap tebal membatalkan beberapa Siapa yang menyebabkan?
penerbangan.
................................................................... Mengapa terus-menerus terjadi?
Apa upaya yang dilakukan pemerintah
................................................................... daerah dan pusat untuk mencegah dan
mengatasinya?

2. Menyimak Berita dan Mengenali Pokok-pokok Berita
Simak dengan saksama berita yang akan diperdengarkan oleh gurumu berikut ini!
Contoh berita yang diperdengarkan

Bayar Parkir Rp1,3 Miliar!

Oslo - Parkir mobil hanya beberapa jam harus membayar Rp1.346.800.000,00. Paling sedikit 26
pemilik mobil terkena tarif yang fantastis tersebut.

Semula mereka tidak mengetahui harus membayar sebesar itu. Yang mereka alami adalah kartu
debit mereka tak bisa digunakan untuk membayar barang belanjaan di toko, karena kartunya
diblokir bank. Kasus tersebut terjadi di Kota Trondheim, Norwegia Tengah.

“Pemblokiran kartu itu jelas membuat saya stres berat karena tidak bisa berbelanja keperluan
Natal,” Marthe Stork, kata salah seorang yang terkena nasib sial itu. Ia yakin uang di tabungannya
masih banyak. Sejumlah orang juga mengalami kasus serupa.

Setelah dicek ke bank, ternyata tabungan mereka terkuras habis atau malah defisit untuk
membayar parkir mobil di akhir pekan lalu. Sistem perparkiran di negeri itu mengandalkan
komputer. Si pemilik kendaraan tidak membayar pakai uang tunai, tetapi dengan kartu debit.

4 71Belajar dari Berbagai Peristiwa

Ternyata komputer yang mengatur mesin parkir mengalami error sehingga jumlah yang harus
dibayar menjadi beribu kali lipat dari seharusnya, dan langsung didebit dari tabungan pemilik
mobil. Salah seorang pimpinan perusahaan parkir yang dimiliki pemda tersebut, Jumat (14/12),
mengatakan bahwa kesalahan transaksi itu sudah bisa diselesaikan. Perusahaan juga akan
memberi kompensasi kepada mereka karena telah kehilangan waktu berbelanja. (AP/Put)

Kompas Cyber Media, Jumat 14 Desember 2007.

Kegiatan

a. Bekerjalah dengan teman sebangkumu!
b. Catatlah pokok-pokok isi informasi dari berita yang kamu baca!
c. Gunakan format berikut!

Pokok-pokok Isi Informasi Deskripsi

Apa Persitiwa apa yang diberitakan dalam wacana yang
kamu dengarkan?
.................................................

Siapa Siapa saja yang mengalami peristiwa tersebut?
Kapan ......................................
Di mana
Mengapa Kapan peristiwa itu terjadi?
Bagaimana ....................................................

Di mana peristiwa itu terjadi?
.......................................................

Mengapa peristiwa itu terjadi
..........................................

Bagaimana nasib mereka yang mengalami peristiwa
tersebut?
...........................................

3. Menuliskan Isi Berita ke dalam Beberapa Kalimat

Untuk menuliskan isi berita ke dalam beberapa kalimat, lakukanlah kegiatan
berikut!
a. Tetaplah bekerja dengan teman sebangkumu!
b. Dengarkan wacana yang akan diperdengarkan sekali lagi oleh gurumu!

72 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

c. Cocokkan ketepatan catatanmu dengan informasi yang diperdengarkan!

d. Tulislah pokok-pokok informasi yang telah kamu catat dan kamu cocokkan
ketepatan isinya tersebut dalam beberapa kalimat!

4. Memberikan Tanggapan Mengenai Isi Berita

Memberikan tanggapan adalah memberikan perhatian dalam bentuk kritik,
komentar, atau pendapat mengenai hal yang dilihat atau didengar. Tanggapan
hendaknya jelas dan diikuti alasan yang logis. Pada bagian sebelumnya kamu sudah
menuliskan isi berita dalam beberapa kalimat, sekarang bentuklah kelompok dengan
beranggotakan 5 orang! Diskusikan tanggapan-tanggapan yang patut kamu berikan
mengenai isi berita yang berjudul "Bayar Parkir Rp1,3 Miliar!" tersebut dan tunjuk
wakil kelompokmu untuk mengemukakannya di depan kelas secara bergantian!

Contoh tanggapan:

No. Isi Berita Tanggapan

1. Parkir mobil hanya beberapa jam Tanggapan Positif

harus membayar Rp1.346.800.000,00. Kami senang dengan cara pengelola

Paling sedikit 26 pemilik mobil ter- dalam menangani kasus tersebut.

kena tarif yang fantastis tersebut. Pengelola sangat bertanggung jawab

dan bijak.

Tanggapan Negatif
Kelalaian semacam itu seharusnya tidak
boleh terjadi. Hal ini karena kejadian itu
merugikan banyak pihak yang harus dirugikan
dan banyak waktu dan tenaga terbuang.

4 73Belajar dari Berbagai Peristiwa

B. Menulis Buku Harian

Kamu tentu pernah merasa jengkel, putus asa, marah, dan senang ketika melakukan kegiatan
atau mengalami kejadian penting sehingga hal tersebut menjadi catatan tersendiri dalam hidupmu.
Bagaimana cara mengingat hal tersebut? Salah satu cara adalah menuliskannya dalam buku harian.
Buku harian juga dapat kamu gunakan untuk menuangkan pemikiran dan perasaan. Banyak penulis
besar menghasilkan karya-karyanya berawal dari buku harian. Untuk dapat menulis buku harian
dengan baik, dalam pembelajaran ini kamu akan melakukan aktivitas berikut: (1) mengamati contoh
buku harian dan mengenali unsur-unsurnya, (2) mencatat kejadian/peristiwa penting yang dialami, (3)
mengembangkan catatan dalam buku harian, dan (4) menyunting buku harian yang ditulis.

1. Mengamati Contoh Buku Harian
Bacalah contoh tulisan buku harian di bawah ini!

Contoh 1

Minggu, 26 Desember 2004

Keluarga Itu Permata

Pada setiap minggu pagi aku berlari pagi bersama teman-teman sebayaku menuju kota Banda
Aceh yang jaraknya tidak jauh dari rumahku. Namun, di Minggu pagi 26 Desember 2004 itu aku
memilih tidur setelah aku melaksanakan sholat Shubuh.

Jam 8 pagi, adikku Wilda mengajakku untuk mandi. Namun, belum sampai aku ke kamar
mandi, tiba-tiba rumahku bergetar hebat. Barang-barang berjatuhan dan pecah. Dinding rumahku
retak-retak, kaca jendela dan pintu berantakan. Seisi rumah panik.

Belum pernah seumur hidupku merasakan gempa sehebat itu. Semua yang ada di rumah
berlarian keluar. Kulihat ibuku memeluk erat kedua adikku, Wilda dan Nurhaliza sambil merunduk
menjauhi rumah. Ayahku sudah meninggal empat tahun yang lalu.

Di jalan kulihat banyak tetangga sudah berlarian dan sebagian bertiarap di jalan-jalan.
Tak lama kemudian, getaran mereda, semua kembali ke dalam rumah, sembari mem-
perbincangkan apa yang baru saja terjadi. Aku dan seluruh keluargaku memulai sarapan pagi sambil
menonton televisi. Piring-piring dan gelas pecah sudah kami bereskan.

Aku tidak jadi mandi pagi itu, tetapi ikut menikmati sarapan pagi bersama seluruh keluargaku.
Saat sedang nikmat-nikmatnya bersantap, tiba-tiba di luar rumah terdengar, “Air! Air!”

74 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Suara gemuruh menyusul di belakangnya. Dari jendela yang sudah berlubang aku melihat
banyak orang berlarian tak karuan sambil mengangkut barang-barang.

Aku, ibu, dan adik-adikku kembali keluar rumah, berlari sambil mengabarkan kepada
orang-orang bahwa air laut naik. “Bilang sama orang-orang, kita lari ke gunung!” Teriak pemuka
kampung. Sambil berlari kutengok ke belakang, gumpalan hitam bergulung-gulung dengan cepat
menuju ke arah kami berlari. Semuanya histeris berlari secepat-cepatnya tanpa menghiraukan
barang-barang bawaan.

Aku tak ingat seberapa cepat dan lama aku berlari. Genangan air dan lumpur seakan susul-
menyusul. Suara gemuruh dibarengi hantaman benda-benda keras semakin terdengar mendekat
di belakang.

Aku mencapai bukit dengan kaki yang sangat letih. Sayup-sayup kudengar suara laki-laki
berteriak-teriak, para perempuan menangis, dan anak-anak menangis lebih keras lagi.

Setelah tenagaku pulih kucoba mencari ibu dan adik-adikku. Seluruh tempat sudah
kujelajahi, namun tak satu pun keluargaku kutemukan. Lemaslah seluruh tubuhku. Pedih rasa
hatiku. Dapatkah aku meneruskan hidupku sebatang kara?

Hari itu kurasakan betapa berat beban hidupku. Aku betul-betul dapat merasakan betapa
tersiksanya hidup sendirian tanpa keluarga. Aku baru menyadari betapa berharganya keluarga,
keluarga adalah permata.

(Supriyanto,Tanpa Tahun)

Contoh 2

Jumat, 16 Februari 2005

Pagi itu aku ingin sekali makan rambutan. Aku pergi naik bemo ke perempatan dekat
rumahku. Di sana ada dua penjual rambutan. Kepada penjual rambutan pertama kutanya berapa
harga rambutan satu kilo. Ia jawab lima ribu rupiah dan ia persilakan aku mencicipi. Begitu aku
cicipi, ia mengomel macam-macam. Ia katakan bahwa rambutannya begini-begitu, harga tak bisa
ditawar, itu sudah lumrah, dan lain-lain. Ketika aku tawar tiga ribu rupiah dia langsung marah.
Langsung kutinggalkan saja tukang rambutan yang tak ramah itu.

Aku coba menghampiri penjual yang satunya. Penjual ini sangat ramah, meski ia ajukan harga
yang sama dan mengatakan tidak boleh ditawar, aku langsung beli rambutannya sebanyak 4 kg.
Dasar!!!

4 75Belajar dari Berbagai Peristiwa

Contoh 3

Sabtu, 17 Februari 2005

Ketika pulang ke Nganjuk, dalam bus jurusan Kediri-Nganjuk ada seorang anak laki-laki
kecil, kurang lebih usianya 10 tahun, menjajakan koran. Ketika tak ada seorang pun di dalam bus
yang mau membeli korannya, tiba-tiba ia menangis di depanku sambil berkata bahwa sejak pagi
belum satu pun koran yang laku. Yach… terpaksa, meskipun sudah langganan koran di rumah, aku
beli juga.

Sesampainya di rumah, aku ceritakan kejadian itu kepada kakakku. Eh… ternyata kakakku
juga mengalami peristiwa yang sama. Aksi menangis itu ternyata hanya trik belaka..

Contoh 4

STOP

Jumat, 18 Maret 2005

Haruskah aku bertahan?
Dia telah berjanji menemuiku hari ini
Sampai malam kumenanti
Dia tak pernah hadir di sini
Di tempat ini ku sendiri menanti
Untuk apa aku harus menyiksa diri
Bukankah sabar itu ada batas?
Kuputuskan tuk melupakan semua
Semua yang pernah kualami bersama
Aku tak ingin tersiksa
Oleh penantian yang sia-sia
Tuhan beri aku kekuatan
Tuk melakukan semua ini

76 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Contoh 5

Sebuah lembaga yang terhormat, telah memerankan adegan pertengkaran yang begitu hebat
ketika sedang membicarakan masalah rakyat. Ketika banyak orang merasa malu melihat kejadian
itu, aku justru senang melihat kejadian itu. Bukankah pertengkaran itu sebagai wujud akting
mereka agar tampak berjuang membela rakyat?

Sabtu, 19 Maret 2005

2. Mengenali Unsur-unsur Buku Harian

Untuk mengenali unsur-unsur buku harian, lakukanlah kegiatan
berikut!
a. Kerjakan dengan teman sebangkumu!
b. Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait dengan contoh-contoh buku harian yang

telah kamu baca tersebut!
• Apakah tulisan dalam buku harian mengungkapkan kegiatan atau kejadian

yang dialami penulisnya?
• Apakah kegiatan atau kejadian yang dialami penulisnya dituliskan secara

runtut?
• Apakah pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan atau kejadian-kejadian

dituliskan?
• Apakah isi tulisan dalam buku harian mengungkapkan pemikiran atau

perasaan penulisnya?
• Apakah waktu terjadinya kegiatan-kegiatan, kejadian-kejadian, pemikiran,

atau perasaan dituliskan dalam buku harian tersebut?
• Kata ganti orang ke berapakah yang digunakan untuk mengungkapkan

kejadian dalam buku harian tersebut?
• Ragam bahasa formal atau informalkah yang digunakan untuk mengung-

kapkan kejadian dalam buku harian tersebut?
• Adakah hikmah yang dapat kamu petik setelah membaca buku harian

tersebut?
• Apakah peristiwa dalam buku harian diungkapkan dalam berbagai bentuk?

Misalnya lewat narasi, puisi, gambar, simbol?

4 77Belajar dari Berbagai Peristiwa

Dari jawabanmu tersebut dapat kamu simpulkan hal-hal berikut!
a. Buku harian adalah buku yang mencatat peristiwa-peristiwa yang kamu alami.
b. Waktu, tempat kejadian peristiwa ditulis secara runtut.
c. Selain peristiwa yang kamu alami, buku harian juga mengungkapkan tentang

curahan pikiran dan perasaan.
d. Biasanya buku harian ditulis dengan menggunakan kata ganti aku.
e. Bahasa dalam buku harian menggunakan ragam tidak resmi/informal.
f. Buku harian juga dapat diungkapkan dalam bentuk: narasi, puisi, gambar, dan

simbol?

3. Mencatat Kejadian/Peristiwa Penting
Seminggu yang lalu atau pada hari ini mungkin kamu melakukan

kegiatanyangmenarikatau mengalamikejadianyangberkesanataupunyanilaitersendiri
bagi dirimu. Coba ingat dan kenali kegiatan atau kejadian apa? Di mana? Siapa yang
terlibat? Bagaimana pikiran atau perasaanmu terhadap kegiatan atau kejadian tersebut!
Catatlah semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupanmu sehari-hari
atau yang telah terjadi. Tulislah secara urut, sesuai dengan urutan waktu kejadiannya!
Perhatikan contoh berikut ini!

Sabtu, 2 September 2006
• Bangun pagi jam 05.00
• Pergi ke sungai tergesa-gesa
• Membantu orang tua memecah batu
• Melihat anak-anak SD pergi ke sekolah
• Ingin pergi ke sekolah
• Dilarang orang tua
• Menangis sambil memecah batu
• Didatangi seorang pengusaha
• Dijadikan anak asuh (dibiayai sekolah)

78 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

4. Mengembangkan Catatan dalam Buku Harian
Kembangkan catatanmu tentang kejadian-kejadian yang kamu alami dalam buku

harian yang telah kamu buat dengan bahasa yang ekspresif! Pilihlah salah satu bentuk
tulisan apakah narasi, puisi, atau yang lain! Perhatikan contoh pengembangan tulisan
dalam buku harian dalam bentuk narasi berikut!

Sabtu, 2 September 2006

Hari ini aku bangun agak kesiangan. Biasanya aku bangun pukul 04.30. Maklum, seharian
kemarin aku membantu ayah ibuku memecah dan mengangkut batu sampai menjelang malam. Aku
bergegas pergi ke sungai di belakang rumahku. Ayah ibuku sudah berada di sungai itu. Ayahku
mengambil batu-batuan dan pasir di sungai, ibuku membantu ayah memecah batu-batuan yang
besar menjadi kerikil-kerikil kecil.

Entah apa, hari itu aku agak malas. Aku duduk termenung di pinggir kali sambil memandangi
pecahan-pecahan batu yang aku kerjakan kemarin. Aku ambil palu, alat utama pemecah batu,
namun aku enggan untuk memulai pekerjaan harianku.

Dari jauh kulihat sekelompok anak berseragam merah-putih sedang berjalan beriringan.
Tampaknya mereka akan berangkat ke sekolah. Aku intip mereka dari balik semak-semak di pinggir
kali. Mereka tampak gembira bercanda ria, berkejar-kejaran. Mereka semua berpakaian rapi,
bersepatu, dan menenteng tas.

Melihat semua itu, tiba-tiba hatiku bergolak. Ada keinginan kuat untuk melanjutkan sekolah
yang kemarin terputus di saat aku akan naik kelas 4. Aku terpaksa putus sekolah karena orang tuaku
mengharuskan aku untuk membantu mencari nafkah untuk kebutuhan adik-adikku yang jumlahnya
tiga orang.

Diam-diam air mataku meleleh, aku menangis tersedu-sedu. Dalam hati aku berdoa, Ya
Tuhan, aku ingin sekolah, kabulkanlah keinginaku ini Ya Tuhan.

Tiba-tiba ada seorang lelaki setengah baya menghampiriku dan bertanya kenapa aku
menangis. Aku ceritakan semua keinginanku kepada lelaki itu. Ya, ternyata Tuhan telah mengirimkan
pertolongannya. Melalui tangan lelaki setengah baya itu, aku bisa sekolah lagi. aku dijadikan anak
asuhnya, dibiayai semua keperluanku, termasuk keperluan adik-adikku.

5. Menyunting Tulisan dalam Buku Harian

Suntinglah pilihan kata yang kurang sesuai atau pengungkapan yang kurang
ekspresif, atau penulisan paragraf yang kurang tepat, atau ejaan yang banyak salah dari
tulisan yang telah kamu kembangkan tersebut!
Contoh Hasil Penyuntingan

4 79Belajar dari Berbagai Peristiwa

Sabtu, 2 September 2006

Hari ini aku bangun kesiangan. Maklum, tadi malam aku tidur terlalu malam karena banyak
pekerjaan rumah yang harus kukerjakan. Selain itu, aku mempelajari materi ulangan untuk
besuk. Kenapa sih semua guru harus memberi PR? Mengapa para guru suka menyiksa muridnya
dengan memberi banyak PR?
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….

6. Menilai Isi dan Penggunaan Bahasa dalam Buku Harian

Nilailah hasil karyamu dengan menggunakan pedoman penilaian atau rubrik
berikut ini!

No. Aspek yang Deskripsi Ya Tidak
Dinilai
Apakah tulisan berisi kegiatan atau kejadian
1. Isi yang dialami atau pemikiran dan perasaan
terhadap apa yang dialami?
2. Kelengkapan
3. Pengekspresian Apakah isi tulisan dalam buku harian
mengungkapkan pemikiran atau perasaan
4. Ketepatan Ejaan penulisnya?

Apakah unsur-unsurnya lengkap?

Apakah kejadian/perasaan/pemikiran dike-
mukakan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami dan enak dibaca/segar
dan lugas?

Apakah ada kesalahan penulisan ejaan atau
tanda baca dalam tulisan tersebut?

Jika saemua jawaban "ya", berarti Kamu telah dapat menulis buku harian dengan
benar.

7. Membuat Buku Harian

Pada bagian sebelumnya kamu sudah belajar membuat tulisan untuk buku
harian. Berikutnya, tulislah kegiatan atau kejadian yang menarik yang kamu alami
selama satu bulan sehingga tulisanmu itu menjadi sebuah buku harian!

80 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

C. Menulis Kreatif Puisi Berkenaan dengan
Peristiwa yang Pernah Dialamai

Setelah dapat menulis buku harian, kamu dapat merenungkan kembali peristiwa yang pernah
kaualami . Selain dalam buku harian, peristeiwa itu dapat juga kamu torehkan menjadi sebuah puisi.
Pada bagian ini, kamu akan diajak berlatih untuk menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang
pernah dialami. Urutan langkah yang kamu lakukan adalah (1)memilih peristiwa penting yang pernah
kau alami dan (2) menulis kreatif puisi.

1. Memilih Peristiwa Penting
Banyak peristiwa yang pernah kita alami, coba daftarlah berbagai peristiwa

penting yang masih lekat, dalam pikiran dan hatimu! Kerjakan dalam tabel berikut!

No Peristiwa Penting

Pilihlah salah satu peristiwa itu untuk dijadikan puisi!

2. Menulis Kreatif Puisi
Setelah memilih peristiwa penting yang kamu alami, tulislah kata-kata kunci

yang sesuai untuk peristiwa itu. Kemudian kembangkan kata-kata kunci itu ke
dalam baris-baris puisi! Perhatikan rima dan persajakan yang ada! Jika perlu gunakan
pula gaya bahasa yang sesuai.

D. Bercerita dengan Urutan, Ekspresi, dan Intonasi
yang Sesuai dan Bercerita dengan Alat Peraga

Kegiatan bercerita sejak zaman dahulu sudah dilakukan para leluhur kita. Kegiatan itu bukan hanya
untuk mengisi waktu luang, mengantar anak cucu tidur, menghibur hati yang sedang gundah, melainkan
juga untuk menyampaikan nilai-nilai moral. Pada zaman kini, kegiatan bercerita apabila ditekuni dapat
menjadi pilihan pekerjaan atau profesi yang bisa mendatangkan rizki. Untuk itu, kemampuan bercerita
dengan baik sangat diperlukan. Pada bagian ini kamu akan diajak berlatih untuk bercerita dengan urutan
yang baik, suara, lafal, intonasi, dan mimik yang tepat dan bercerita dengan membedayakan alat
peraga. Urutan langkah yang kamu lakukan sebelum bercerita adalah (1) menentukan ide pokok cerita,
(2) menentukan peristiwa-peristiwa beserta tokoh dan karakter yang terlibat,dan (3) merangkai peristiwa
sehingga menjadi cerita yang baik.

4 81Belajar dari Berbagai Peristiwa

1. Menentukan Tema/Ide Pokok Cerita
Tema adalah ide pokok yang melandasi suatu cerita. Tema dapat diambil dari

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan masalah hakiki manusia seperti cinta
kasih, keadilan, kebahagiaan, kesengsaraan, dan sebagainya.Untuk bisa menentukan
tema, bacalah cerita yang berjudul Kata Maaf dari Ibu berikut ini!

KATA MAAF DARI IBU

Segala nasihat dari ibunya tidak satupun yang diindahkan. Sampai-sampai ibunya terpaksa
mengeluarkan kata-kata pantangan dari mulutnya yang tidak seharusnya diperuntukkan bagi
anaknya.

“Kamu memang anak durhaka! Anak yang tak tahu membalas budi! Kalau selalu demikian
tingkahmu, yah.... saya rela kehilangan kamu!” Namun, si Cenguk tidak menggubris kata-kata
ibunya.

Dia selalu saja menuruti nafsu iblisnya. Berjudi, mencuri, menipu dan pekerjaan hina
lainnya. Mula-mula kebiasaan mencuri ini hanya terbatas pada milik ibunya saja. Tetapi setelah
ibunya dibuat melarat dan tak ada harta yang pantas dicuri, Cengkuk mulai berani mencuri
kepunyaan orang lain. Semua itu hanya buat foya-foya dan berjudi.

Baru-baru ini secara diam-diam Cengkuk menjual tanah pekarangan ibunya yang tinggal
sejengkal kepada seorang rentenir kaya di desanya. Akibatnya, ibu Cengkuk yang sudah renta itu
diusir oleh si rentenir karena tanah yang sudah dibeli itu akan ditanami. Inilah awal mulanya sang
ibu sampai hati mengeluarkan kutukan pada Cengkuk.

”Anak terkutuk! Hu...Hu....Hu...”. Ujar ibu Tengkuk di antara isak tangisnya.

”Ha...Ha...Ha....Ha...Ha...., Kutukanmu mana terwujud hai tua renta! Kutukan macam kamu
itu hanya bisa terjadi pada kecoak! Ha..ha...”Ujar Cenguk sambil pergi meninggalkan ibunya yang
menangis tersedu-sedu.

Ibu Cenguk terpaksa menumpang kepada orang lain karena sudah tak punya tempat
tinggal lagi. Cengkuk sejak saat itu tak pernah lagi. Entah kemana perginya. Yang jelas ia pergi
dengan membawa uang hasil penjualan tanah pekarangan ibunya dan menuju arena judi di mana
saja berada.

Minggu-minggu pertama nasib Cengkuk memang mujur. Dia selalu menang dalam
perjudian. Tetapi lambat laun kemenangan itu tidak berpihak padanya. Kekalahan selalu
dideritanya. Akhirnya uang yang dia bawa habis sama sekali. Akan menemui ibunya lagi sudah
tak mungkin karena dia merasa malu. Jalan satu-satunya terpaksa menumpang pada pamannya
yang berada di desa lain. Kini Cengkuk baru menyesali perbuatannya selama ini. Rasa berdosa
selalu menghantui jiwanya.

Akhirnya Cengkuk jatuh sakit, tak kepala tanggung parahnya. Berbagai obat telah
dicobanya, namun hasilnya nol. Cengkuk tetap saja tidak bisa terlepas dari sakitnya dan berada
di antara hidup dan mati.

82 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Melihat kondisi Cengkuk yang mengenaskan itu, tetangga Paman Cengkuk menyarankan
supaya paman Cengkuk mendatangi Kyai Ibrahim dan minta tolong padanya untuk menyembuhkan
Cengkuk.Kyai Ibrahim adalah orang “pintar” dan dikenal mampu menyembuhkan orang sakit baik
sakit luar maupun dalam. Dengan saran tersebut, paman Cengkuk.

Kyai Ibrahim pun datang untuk mengobati Cengkuk. Dimintanya segelas air putih. Dengan
komat kamit Kyai Ibrahim membaca doa di air putih itu. Kyai Ibrahim mendekati Cengkuk dan
memegang tangannya. Air putih itu sebagian disodorkan ke mulut Cengkuk untuk diminumkan
padanya dan sebagian lagi diusapkan pada tubuh Cengkuk.

Sejenak kemudian...Cengkuk pun merasa kesakitan bak orang kesurupan. Sambil meronta-
ronta dia berucap “Aduh....aduh...aduh... aku ingin mati saja! Mengapa aku disksa seperti ini? Apa
salah saya...?

”Anak ini tak bisa sembuh kecuali ibunya sendiri yang menyembuhkan...! Ujar Kyai Ibrahim
pelan. Paman Cengkuk terkejut mendengar perkataan Kyai Ibrahim.

Hah... Apa Pak Kyai? Disembuhkan ibunya? kenapa harus ibunya yang menyem-
buhkan?”

“ Ya... sebab penyakit anak ini akibat kutukan dari ibunya. Untuk itu, hanya ibunyalah yang
bisa menyembuhkan!” Tegas Kyai Ibrahim kepada paman Cengkuk. “Pergi dan cari ibu anak ini
sampai ketemu. Beri tahu dan ajak kemari secepatnya... Kasihan dia!” Ujar Kyai Ibrahim lagi.
”Baik Kyai...Tapi.....bagaimana kalau ........tidak ketemu atau.....ibunya tidak mau diajak kemari?”

”Ehm.....Begini saja. Rayu dia. Ajak saja kemari kamu bisa beralasan lain. Pokoknya jangan
katakan tentang anak ini!”

”Baik, Pak Kyai!”

Paman Cengkuk pergi mendatangi rumah tempat ibu Cengkuk. Dengan berbagai cara,
Paman Cengkuk merayu kakaknya itu untuk mau datang ke rumahnya. Dan berhasillah upaya
paman Cengkuk.

Ibu cengkuk sudah tiba di rumah paman Cengkuk. Kyai Ibrahim masih ada di rumah itu.
Kyai Ibrahim mendekati perempuan tua yang disakiti anaknya itu sambil berkata, “Apa kamu
punya anak bernama Cengkuk?”

‘Benar, Pak Kyai. Tapi aku tak sudi mengakui anak itu lagi. Aku anggap anak itu sudah mati
karena ia jahat sekali padaku. Ia durhaka. Ia berani sama orang tua. Ia tak menganggap bahwa
aku ibu yang pernah melahirkannya. Ia...” Ibu Cengkuk menangis tak mampu melanjutkan kata-
katanya lagi. Hatinya gundah. sakit hati atas ulah anaknya itu tergores dalam dan masih terasa
kepiluannya.

“Ehm..., Tetapi bagaimanapun dia itu anakmu. Darah dagingmu satu-satunya. Kini dia
sedang sakit parah dan tak mungkin sembuh tanpa doa dan ucapan pemberian maaf dari ibunya.
Dan kaulah ibunya...!

“Hah... biarkan saja Pak Kyai. Biarkan saja dia. Mati pun aku tak menyesal!”

“Jangan begitu,kasihanilah sedikit anakmu. Beri maaf dia...!”

“Baiklah, kalau begitu. Daripada Cengkuk tersiksa antara hidup dan mati lebih baik saya
sempurnakan saja dia agar tak memperpanjang penderitaannya..!”

4 83Belajar dari Berbagai Peristiwa

Selesai berkata seperti itu, Kyai Ibrahim beranjak dari tempat duduknya, bergegas
mengambil pisau dapur yang ada di meja, dan menuju ke kamar tempat Cengkuk terbaring.
Paman Cengkuk terkejut. Demikian pula ibu Cengkuk.

“Akan berbuat apakah Kyai Ibrahim ini?” Pikir mereka berdua. Serta merta kedua orang itu
menyusul Kyai Ibrahim.

“Daripada menanggung siksa yang tak terhingga, sementara itu ibunya tak mau
memberikan maaf, lebih baik anak ini saya bunuh saja!” Ujar Kyai Ibrahim sambil mengacungkan
pisau itu tinggi-tinggi. Ibu Cengkuk terkejut dan berteriak, “Jangan Kyai...!Jangan Bunuh
anakku...!
seakan tak peduli.

”Maafkan aku Kyai...Jangan bunuh anakku...! Jangan bunuh dia...! Baiklah aku akan
memaafkan asal dia tidak dibunuh...! hiba ibu Cengkuk.

”Benar....Kumaafkan segala kesalahan dia padaku...! Sambil mendekat ke putranya ibu
Cengkuk memeluk tubuh anaknya itu sambil berkata “ Kumaafkan segala kesalahanmu, Nak...,
kumaafkan..!

Aneh, setelah mendengar ucapan maaf dari ibunya, Cengkuk berangsur-angsur sembuh.
Dan Cengkuk kembali menjadi anak yang baik, yang taat pada ibunya serta rajin menjalankan
ibadahnya.

Diadopsi dari Kumpulan Cerita Mancanegara
Karya Bambang Waluyo.

Setelah membaca cerita tersebut, tentu kamu sudah memiliki gambaran tentang isi
cerita. Bertolak dari gambaran tersebut, bentuklah kelompok yang beranggotakan lima
sampai dengan enam orang! Diskusikan tema cerita/ide pokok cerita Kata Maaf dari Ibu
dan tunjukkan data-data yang tepat yang mendukung tema yang kamu rumuskan itu!
Tema cerita yang kamu temukan dapat berfungsi sebagai bahan atau masalah pokok
yang akan kamu ceritakan.

Tema: Peristiwa Lucu Data Pendukung

.............................................................................

84 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

2. Menentukan Peristiwa

Setelah menemukan tema, proses selanjutnya adalah tema tersebut dikembangkan
ke dalam deretan peristiwa yang saling berkaitan atau jalin-menjalin dari awal sampai
akhir. Peristiwa tersebut tidak lepas dari peran tokoh beserta karakternya karena
kepentingan masing-masing peristiwa dan tokoh beserta karakternya dalam cerita Kata
Maaf dari Ibu! Bandingkan hasil diskusimu dengan hasil di bawah ini!

a. Peristiwa-peristiwa dalam Cerita

1. Ibu Cengkuk marah kepada Cenguk dengan mengucapkan kata kutukan kepada Cengkuk
karena ia telah menjual tanah pekarangan yang ditempati ibunya kepada rentenir sehingga
ibunya terpaksa menumpang di rumah tetangganya.

2. Uang hasil penjualan tanah digunakan Cengkuk untuk berjudi sampai habis.

3. Cengkuk tidak berani menemui ibunya dan memutuskan untuk pulang ke rumah pamannya

4. Cengkuk menyesali apa yang telah dilakukannya sampai sakit dan tidak ada obat yang bisa
menyembuhkan..

5. Salah satu tetangga paman Cengkuk menyarankan supaya mendatangkan Kyai Ibrahim
untuk mengobati Cengkuk.

6. Paman Cengkuk mengikuti saran itu dan mendatangi rumah Kyai Ibrahim serta mengajaknya
ke rumah untuk mengobati Cengkuk.

7. Kyai Ibrahim memegang tangan Cengkuk dan mengatakan bahwa Cengkuk kena penyakit
kutukan dari ibunya.

8. Kyai Ibrahim menyarankan agar ibu Cengkuk didatangkan.

9. Paman Cengkuk menjemput ibu Cengkuk

10. Kyai Ibrahim memberitahukan bahwa Cengkuk,anaknya, sakit keras.

11. Sang ibu tidak mau tahu karena hatinya masih terasa sakit.

12. Kyai Ibrahim mengambil pisau dapur yang ada di meja dan masuk ke kamar untuk
membunuh Cengkuk agar ia tidak menderita terlalu lama.

13. Ibu Cengkuk mau memaafkan anaknya dan Cengkuk pun sembuh serta berubah menjadi
anak yang taat pada ibunya dan salih.

b. Nama Tokoh beserta Karakternya

No. Nama Tokoh Karakter
1. Cengkuk
pemuda, anak tunggal, senang berjudi,
2. Paman berani pada ibu, karena sakit karena
terkena kutukan ibunya akhirnya sadar dan
berubah menjadi anak yang saleh dan taat
pada ibunya.

tua, lugu, baik, suka menolong

4 85Belajar dari Berbagai Peristiwa

3. Ibu tua, sengsara karena ulah anaknya, sayang
4. Kyai Ibrahim pada anak

suka menolong dan bijaksana

3. Merangkai Deretan Peristiwa Menjadi Kerangka Cerita

Setelah kamu menentukan peristiwa-peristiwa dalam cerita, kegiatan berikutnya
adalah merangkai deretan peristiwa sehingga menjadi kerangka cerita. Lakukan
kegiatan itu dalam kelompokmu! Bandingkan hasil kegiatan kelompokmu dengan
kerangka cerita berikut ini!

Ibu Cengkuk marah dengan mengucapkan kata kutukan kepada Cengkuk karena ia telah
menjual tanah pekarangan yang ditempati ibunya kepada rentenir. Hal ini menyebabkan ibu Cengkuk
diusir oleh rentenir dan terpaksa menumpang ditetangganya. Uang hasil penjualan tanah digunakan
Cengkuk untuk berjudi dan habis.

Cengkuk tidak berani menemui ibunya dan memutuskan untuk pulang ke rumah pamannya
dan baru menyesali apa yang telah dilakukannya. Penyesalan itu menyebabkan Cengkuk sakit
dan bermacam obat sudah diminumnya tapi sakitnya tidak sembuh. Salah satu tetangga paman
Cengkuk menyarankan supaya mendatangkan Kyai Ibrahim untuk mengobati Cengkuk. Saran
itu diikuti, paman Cengkuk mendatangi rumah Kyai Ibrahim dan mengajaknya ke rumah untuk
mengobati Cengkuk.

Sesampai di rumah Kyai Ibrahim memegang tangan Cengkuk dan mengatakan bahwa
Cengkuk kena penyakit kutukan dari ibunya. Untuk itu Kyai Ibrahim menyarankan agar ibu Cengkuk
didatangkan.

Paman Cengkuk mendatangi ibu Cengkuk dan memintanya untuk datang ke rumahnya.
Ketika tiba di rumah paman Cengkuk, Kyai Ibrahim memberitahukan bahwa anaknya sakit. Akan
tetapi, sang ibu tidak mau tahu karena hatinya masih terasa sakit.

Melihat kenyataan itu, tiba-tiba Kyai Ibrahim mengambil pisau dapur yang ada di meja dan
masuk ke kamar untuk membunuh Cengkuk agar ia tidak menderita terlalu lama. Akhirnya ibu
Cengkuk mau memaafkan dan Cengkuk pun sembuh. Sejak itu, Cengkuk berubah menjadi anak
yang taat pada ibunya dan salih.

4. Merancang Penampilan (Variasi/Improvisasi Suara, Lafal, Intonasi, dan Mimik
yang Tepat) dalam Bercerita

Setelah kamu menyusun kerangka cerita, kamu perlu membuat rancangan
penampilan. Dalam menyusun rancangan penampilan, kamu perlu membedakan mana

86 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

yang merupakan pernyataan pencerita atau narator dan mana yang merupakan dialog
tokoh. Selain itu, kamu perlu memberi tanda atau penjelasan tentang penggunaan
variasi suara, lafal, intonasi, dan mimik yang tepat! Perhatikan contoh berikut

Cerita/Pernyataan Suara Lafal Intonasi Gesture Mimik
netral netral
Segala nasihat dari Jelas netral lengan
ibunya tidak satu pun sekali-
yang diindahkan. sekali
Sampai-sampai diangkat
ibunya terpaksa
mengeluarkan kata-
kata pantangan
dari mulutnya yang
tidak seharusnya
diperuntukkan bagi
anaknya. (Pencerita)

“Kamu memang anak Meniru- jelas meninggi jari–jari mengernyit,
durhaka! Anak yang kan suara menunjuk marah
tak tahu membalas orang tua, pada anak-
budi! Kalau selalu nya
demikian tingkahmu,
yah ... saya rela
kehilangan kamu!”.
(Dialog tokoh)

Namun, si Cengkuk netral jelas netral lengan netral
tidak menggubris sekali-
kata-kata ibunya. sekali
(Pencerita) diangkat

5. Berlatih Bercerita Berdasarkan Rancangan yang Disusun

Pada bagian sebelumnya kamu sudah mengenali mana pernyataan narator dan
mana dialog tokoh serta sudah membuat rancangan penggunaan suara, lafal, intonasi,
gestur, dan mimik pada setiap peristiwa. Selanjutnya berlatihlah bercerita berdasarkan
rancangan yang kamu buat di kelompokmu!

4 87Belajar dari Berbagai Peristiwa

Bacalah informasi berikut untuk menambah wawasanmu tentang teknik bercerita.

a. Agar bisa bercerita dengan baik dan menarik, ada beberapa hal yang perlu kamu
perhatikan.

b. Bahan cerita dapat diambil dari peristiwa yang diamati secara langsung baik melalui televisi,
majalah, maupun dari buku cerita.

c. Pencerita memahami (1) rangkaian peristiwa atau kerangka cerita, (2) karakter tokoh, dan (3)
tema dan pesan cerita.

d. Pencerita memahami komentar pengarang dan dan dialog tokoh.
e. Pencerita menghayati peristiwa -peristiwa atau adegan-adegan dalam cerita.
f. Pencerita memiliki gambaran penampilan peristiwa demi peristiwa dalam bercerita, yang

mencakup (1) tempat dan posisi setiap adegan bercerita, (2) kejelasan pelafalan, (3) variasi
atau warna suara dan intonasi setiap adegan, dan (4) gesture serta mimik setiap adegan.
Penguasaan dan penghayatan dongeng ini mencakup antara lain jalan cerita, sifat-sifat
tokoh, pokok persoalan, dan pesan yang ada dalam dongeng.
g. Tempat dan posisi yang enak dapat membuat kamu leluasa bergerak dan berekspresi.
Dengan pelafalan yang jelas pendengar bisa memahami apa yang kamu sampaikan. Suara
yang bervariasi serta intonasinya yang tidak monoton membuat pendengar atau penonton
bisa terbantu untuk menggambarkan atau mengimajinasikan karakter tokoh yang mendukung
cerita dan peristiwa yang terjadi dalam dongeng itu di benaknya. Selain itu, gesture (gerak
lengan) dan mimik yang menggambarkan karakter tokoh membuat cerita yang kamu bawakan
sangat menarik.
h. Apabila bahan cerita berasal dari buku, pencerita perlu hafal atau setengah hafal cerita
tersebut agar dalam bercerita berjalan lancar.
i. Bercerita dapat dilakukan secara berkelompok dengan cara berbagi peristiwa yang
diceritakan

6. Merancang Bercerita dengan Menggunakan Alat Peraga

Kamu sudah berlatih bercerita dengan menggunakan variasi suara, lafal, intonasi,
gestur, dan mimik yang tepat. Sekarang kamu bisa mengembangkan kemampuan
berceritamu dengan membuat rancangan bercerita dengan menggunakan alat peraga.
Alat peraga yang dimaksud bisa berupa boneka, tongkat, gambar, dan lainnya. Amati
contoh berikut!

88 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

Cerita/Pernyataan Alat Peraga

“Kamu memang anak durhaka! Anak yang Tongkat
tak tahu membalas budi!. Kalau selalu
demikian tingkahmu, yah ... saya rela
kehilangan kamu!”. (Dialog tokoh)

“Ha...Ha...Ha....Ha...Ha...., Kutukanmu mana Botol minuman yang memabukkan
terwujud hai tua renta! Kutukan macam Kecoak
kamu itu hanya bisa terjadi pada kecoak!
Ha..ha...”’Ujar Cenguk sambil pergi me-
ninggalkan ibunya yang menangis tersedu-
sedu

7. Berlatih Bercerita dengan Alat Peraga dan Menilai Kemampuan Bercerita

Kamu sudah berlatih bercerita dengan menggunakan alat peraga. Berikutnya,
berlatihlah lagi dengan menggunakan suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik pada
setiap peristiwa dan alat peraga! Tentunya alat peraga yang kamu gunakan adalah yang
sesuai atau dibutuhkan dalam peristiwa dalam cerita tersebut. Nilailah kemampuan
bercerita temanmu dengan menggunakan rubrik atau panduan penilaian berikut!

Rubrik Penilaian Kemampuan Bercerita dengan
Menggunakan Alat Peraga

No. Aspek Deskripsi 1 Skor 4
1 Ide Pokok 23
2. Peristiwa Ide pokok/tema yang diceritakan jelas

3 Suara Peristiwa diceritakan dengan lengkap
(awal, tengah, akhir) dan urut
4 Lafal
5 Intonasi Penggunaan suara bervriasi sesuai
dengan dengan karakter tokoh dan
dapat didengar oleh pendengar

Pengucapan lafal jelas

Penggunaan intonasi (tinggi-rendah
suara, keras-lemah nada, cepat-lambat
tempo secara tepat dan proporsional

4 89Belajar dari Berbagai Peristiwa

6. Kelancaran Cerita dikemukakan secara lancar, tidak

tersendat-sendat sehingga cerita mudah

diikuti

7 Gesture Penggunaan gerakan lengan dan

tubuh sesuai dengan isi cerita dan

proporsional

8 Mimik Penggunaan ekspresi wajah sesuai
dengan isi cerita dan proporsional

9. Alat peraga Penggunaan alat peraga fungsional dan
menambah keindahan

Keterangan: 3 : baik
1 : sangat kurang 4 : sangat baik
2 : kurang

Rangkuman

Pada unit 4, kamu telah belajar menuliskan kembali berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat, yang dimulai dari mendengarkan berita, mencatat pokok-pokok
isi berita, menuliskan kembali pokok- pokok isi berita dlam beberapa kalimat, dan
memberikan tanggapan terhadap isi berita. Kamu juga telah belajar menulis buku harian
dengan menggunakan bahasa yang ekspresif. Pada akhir pembelajaran, kamu juga telah
belajar bersastra, yaitu bercerita dengan memperhatikan lafal, suara, intonasi, mimik, dan
memberdayakan penggunaan alat peraga untuk mendukung ceritamu.

Evaluasi

A. Pilihlah satu pilihan jawaban yang paling tepat!

Dengarkanlah berita yang akan dibacakan temanmu berikut ini!

TOKYO, JUMAT - Tidak ada baterai cadangan atau colokan listrik tidak lagi masalah untuk kamera digital
terbaru yang dikembangkan Sony. Prototipe kamera digital yang diperkenalkan, Kamis (13/12), itu dilengkapi
pembangkit listrik mini.
Kamera yang diberi nama “Twirl N’ Take” itu berbentuk mirip alat pemotong pizza. pada salah satu ujungnya
terdapat roda yang dapat berputar. Bagian tersebut berfungsi ibarat turbin, yang jika digerak-gerakkan

90 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

penggunanya di atas meja, akan mengaktifkan generator pembangkit listrik. Jadi, pantas kan kalau ia disebut
kamera digital bertenaga tangan.

Hanya dengan gerakan roda terus-menerus selama 15 detik, listrik yang dihasilkan dapat dipakai untuk
memotret sekali. Pengalaman ini tentu akan menyenangkan, khususnya bagi anak-anak. Namun, Sony
belum akan merilis kamera tersebut ke pasaran dalam waktu dekat.

No. Pertanyaan B S

1. Yang menjadi topik berita pada teks tersebut adalah kamera … …
digital terbaru Sony. … …
… …
2. Unsur kebaruan dalam kamera tersebut adalah desainnya … …
yang unik. … …

3. Unsur kebaruan kamera tersebut adalah penggunaan pem- … …
bangkit tenaga listrik mini.
…
4. Kamera baru tersebut dijuluki kamera digital bertenaga …
tangan.

5. Hal itu disebabkan oleh cara mengoperasikannya yang
menggunakan tenaga tangan.

6. Penggunaan turbin yang diputar dengan tangan menyebabkan
kamera tersebut disebut dengan kamera bertenaga tangan.

7. Hanya dengan gerakan roda terus-menerus selama 15

…detik, listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk sekali
memotret.
8. Sony telah memasarkan kamera baru tersebut.
…

B. Uji Praktik

1) Pilihlah satu berita yang kamu sukai!
2) Buatlah ikhtisar berita tersebut!
3) Ceritakan dengan menggunakan alat peraga!

4 91Belajar dari Berbagai Peristiwa

Refleksi

Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam
pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum
kamu kuasai serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan
dengan memberikan tanda centang (√) pada panduan berikut ini!

No. Pertanyaan Pemandu Ya Tidak

1. Saya dapat mencatat pokok-pokok isi berita yang saya … …
dengarkan dengan menggunakan enam pertanyaan
kunci, yaitu: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan … …
bagaimana. … …
… …
2. Saya dapat menuliskan kembali pokok-pokok berita yang … …
saya dengarkan dalam beberapa kalimat. … …
… …
3. Saya bangga dapat memberikan tanggapan terhadap isi … …
berita dengan alasan logis.

4. Saya senang dapat menulis buku harian.

5. Saya senang memiliki buku harian.

6. Saya bangga dapat bercerita dengan lafal, intonasi,
ekspresi, dan gesture yang sesuai dengan isi cerita.

7. Saya senang dapat bercerita dengan menggunakan alat
peraga.

8. Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah
diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa
Indonesia.

92 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII

5

Menjaga Warisan Budaya

A. Menyimpulkan Isi Berita yang Dibacakan dalam Bebe-
rapa Kalimat

B. Menemukan Makna Kata Tertentu dalam Kamus Melalui
Kegiatan Membaca Memindai

C. Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca
D. Mengomentari Buku Cerita Anak yang Dibaca

5 Menjaga Warisan Budaya

Pernahkah kamu mendengarkan berita, tetapi pemahamanmu terhadap
berita tersebut jauh dari sumber aslinya? Jika ya, latihan mendengarkan berita
kemudian membuat simpulan dari berita perlu kamu lakukan. Mendengarkan
berita merupakan kecakapan hidup yang perlu kamu latihkan. Jika kamu men-
emukan kata-kata sulit yang kamu jumpai dalam tayangan berita maupun teks
tulis, kamu dapat mencari maknanya dalam kamus. Nah, ternyata menemukan
makna kata tertentu dalam kamus dengan cepat dan tepat juga perlu latihan.
Keterampilan yang tidak kalah penting untuk menunjang kecakapan hidup kamu
dalam berbahasa adalah menceritakan kembali dan memberikan komentar
terhadap cerita anak yang kamu baca. Semua keterampilan tersebut akan kamu
pelajari dalam pembelajaran ini.

A. Menyimpulkan Isi Berita yang Dibacakan dalam Beberapa
Kalimat

Berita adalah sumber informasi aktual yang dapat kamu baca melalui surat kabar atau kamu
dengarkan melalui radio/televisi. Agar kamu dapat menyimpulkan isi berita yang dibacakan oleh salah
seorang temanmu, pada pembelajaran ini kamu akan melakukan aktivitas, yakni (1) mendengarkan
berita yang akan dibacakan (2) menjawab pertanyaan terkait dengan isi berita, (3) membuat simpulan
isi berita, dan (4) menilai simpulan yang dibuat oleh temanmu.

1. Mendengarkan Berita

Tutuplah bukumu dan dengarkan berita yang berjudul Kesenian Reog Bukan Milik
Malaysia yang dibacakan gurumu! Perhatikan pokok-pokok beritanya dan bila perlu
kamu tulis!

94 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII


Click to View FlipBook Version