SISI BURUK JUNI EDITION
DARI KASIH
Kisah Cerita dibalik Film
"Ngeri-Ngeri Sedap"
Lebih kurang Satu minggu terakhir pembicaraan
akan sebuah film layar lebar “Ngeri-ngeri
Sedap” menjadi sebuah trending dan tak jarang
orang yang mengapresiasi film tersebut, sebuah
karya yang sangat kaya akan nilai-nilai
kebudayaan, adat istiadat Batak, kekayaan
alam dan tentunya di dalamya tersirat nilai
Kasih.
“Di Sebuah Desa Pak Domu dan Mak Domu yang
tinggal bersama Sarma Anaknya Perempuan
yang bungsu, ingin sekali tiga anaknya yang lain
Domu, Gabe dan Sahat yang sudah lama
merantau pulang untuk menghadiri acara adat,
tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis
dengan pak domu ayah mereka itu yang sangat keras dalam
kepimimpinannya. Pak Domu yang begitu menghormati nilai-nilai adat ini
sangat keras memimpin anak-anaknya hingga sukses, Bahkan dia sukar
memberikan kebebesan kepada anak-anaknya untuk memilih apa yang
mereka inginkan.
June Edition Juni, 2022
Versi terbaik Pak domu yang diberikan
kepada anak-anaknya adalah
melakukan apa yang dia inginkan
sehingga dia sering sekali menutup
mata untuk melihat lebih luas dan
membuka telinga untuk mendengar
lebih lebar. Begitulah cara Pak Domu
mengasihi anak-anaknya. Dan hal itu
juga yang membuat ketiga anaknya
ini enggan untuk pulang kampung
karena Pak Domu selalu memaksakan
kehendaknya kepada ketiga anaknya
itu. Ditambah lagi Alasan lain Domu
yang sudah bertunangan dengan
Perempuan yang bukan boru batak,
Gabe yang Pekerjanya Sebagai
Pelawak dan Sahat yang bekerja
dibagian Pertanian.
Semuanya tidak sesuai
dengan apa yang dicita-
citakan Pak Domu. Padahal
ketiga anaknya ini menikmati
Apa yang mereka kerjakan
dan menjadi saksi bagi
orang-orang di sekitar
mereka. Namun Pak Domu
begitu keras membatasi
anak-anaknya ini.
June Edition Juni, 2022
Walaupun saya bukan orangtua saya mengerti dan memahami betul
apa yang dirasakan Oleh Pak Domu apalagi Latar belakang Keluarga
Pak Domu yang begitu menghormati adat istiadat Batak. Namun Pak
Domu lupa meneropong dari Persepktif dan cara pandang yang Lain.
Perspektif dan Pengenalan akan kasih akan mempengaruhi cara
pandang bahkan keputusan yang kita buat. Terkadang ketika kita
mengasihi sering sekali memakai kacamata kita sendiri dan
melupakan kasih Allah yang telah diberikanNya kepada kita.
Kasih Allah kepada kita
melampaui segala Batas.
Kasih Allah Kepada kita
melampui ruang dan
waktu.
Kasih Allah Kepada kita
melampui Akal Pikiran kita.
Kasih Allah Allah Kepada
kita melampui penalaran
dan pola pikir kita.
Dan lebih dari itu Kasih
Allah juga melampui Adat
Istiadat dan kebudayaan
kita.
Orang-orang Israel begitu mempertahankan kebiasaan dan adat
istiadat mereka, menjalankan hukum taurat, berdoa tiga kali sehari,
menjalankan tata aturan peribadatan, dll semuanya dibalut dan
dibungkus rapi dengan nama Agama dan yang lebih parahanya
adalah menganggap apa yang mereka lakukan bekenan kepada Allah
kerena mereka punya alasan yaitu mereka mengasihi Allah yang telah
membebaskan mereka dari perbudakan. Itulah Perspektif Kasih yang
mereka miliki.
June Edition Juni, 2022
Namun ternyata Persepektir mereka dijungkirbalikkan Oleh Kasih Yesus yang
melampui segala ruang dan waktu, melampui kebiasaan mereka, dan
melampaui akal pikiran mereka. Ya kasih Yesus melewati itu semua.
Orang Yahudi merajam orang berdosa dengan batu, Namun Yesus
membierikan diriNya dirajam untuk mati bagi orang berdosa.
Orang Yahudi Taat memberitakan Hukum Taurat dalam pengajarannya,
Namun Yesus yang taat menjalankan lewat Kesaksian hidupnya.
Orang Yahudi menganggap dirinya sbg bangsa Pilihan sehingga mereka
membenci bangsa lain, Namun Yesus Mengasihi semua Bangsa.
Pengenalan kita akan kasih mempengaruhi Perspektif kita.
Tidak ada yang salah dengan cara Pak domu mengasihi Anak-anaknya.
Namun Perspektifnyalah yang kurang tepat. Pak Domu kini harus
membuka telinga untuk mendengar dan membuka mata untuk melihat
hingga akhirnya dia sadar bahwa Caranya Mengasihi Anaknya tidak
tepat dan akhirnya lewat kesadaran itu meluluhkan hatinya untuk
mengakui kesalahannya. Dan Pada Akhirnya terjadilah kasih yang
Harmonis dikeluarga Pak Domu.
Kasih itu tidak memaksa, tidak dibatasi oleh segala sesuatu, Kasih itu
memberikan kebebasan, Kasih itu berkorban, Kasih itu memaafkan, Kasih itu
merendahkan diri dari ketidakwajaran, dan kasih itu harus menjungkirbalikkan
Persepektif Kita. Selamat Berjuang untuk terus mengasihi !
1 KORINTUS 13:4-8
“KASIH ITU SABAR; KASIH ITU MURAH HATI; IA TIDAK CEMBURU. IA TIDAK
MEMEGAHKAN DIRI DAN TIDAK SOMBONG. IA TIDAK MELAKUKAN YANG TIDAK
SOPAN DAN TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN DIRI SENDIRI. IA TIDAK PEMARAH
DAN TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN. IA TIDAK BERSUKACITA
KARENA KETIDAKADILAN, TETAPI IA BERSUKACITA KARENA KEBENARAN.
IA MENUTUPI SEGALA SESUATU, PERCAYA SEGALA SESUATU, MENGHARAPKAN
SEGALA SESUATU, SABAR MENANGGUNG SEGALA SESUATU. KASIH TIDAK
BERKESUDAHAN; NUBUAT AKAN BERAKHIR; BAHASA ROH AKAN BERHENTI;
PENGETAHUAN AKAN LENYAP.”
BY : TONI HERMAN J. LAWOLO