The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-BOOK Zessica gustina rizki (35) XPH1

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rakaiadit, 2021-12-01 03:39:21

E-BOOK Kumpulan Cerpen

E-BOOK Zessica gustina rizki (35) XPH1

Laporan Tugas
Membuat E-BOOK Digital

Dengan Tema Bebas

disusun oleh :
Zessica Agustina Rizki

Absen. 35 PH 1
SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL
E-BOOK KUMPULAN CERPEN SMKN 24

Kumpulan Contoh Teks Cerita
Fantasi Pendek

1.Pensil Ajaib

Laila adalah seorang gadis miskin yang pandai. Sebagian waktunya ia
gunakan untuk belajar dan membantu orang tuanya. Selain itu, Laila
juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.
Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi karena pensil yang
dimilikinya sudah hampir habis dan sangat pendek sehingga tidak dapat
digunakan lagi. Laila juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak
memiliki cukup uang.
Dalam kesehariannya, Laila membantu orang tuanya memunguti
plastik yang ada di jalan. Saat mengambil plastik, Laila menemukan
ada sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Laila mengambilnya dengan
senang karena akan dapat menggambar lagi sepulang mencari plastik.
Saat di rumah, Laila mulai mengeluarkan pensil yang ia temukan tadi
di jalan. Laila mencoba menggambar bunga di kertasnya. Alangkah

kagetnya ketika selesai menggambar, tiba-tiba menjadi bunga
sesungguhnya dan tergeletak di atas kertas tempat ia menggambar.

Laila merasa kaget dan tidak percaya. Ia mulai menggambar ayam
untuk memastikan apakah yang ia lihat memang nyata. Sesaat setelah
ia menggambar ayam, alangkah kagetnya tiba-tiba di hadapannya ada
seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.

Kini ia menyadari bahwa ia memiliki sebuah pensil ajaib. Dengan sigap
ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh
keluarganya. Ia menggambar beras, makanan, lauk-pauk, uang, dan
berbagai kebutuhan lainnya.

Saat orang tua Laila datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah
dipenuhi banyak benda yang mereka butuhkan. Ibunya hampir
menangis karena merasa sangat bahagia kebutuhan mereka dapat
tercukupi.

Meski begitu, Laila menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak
sembarangan menciptakan benda dengan pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa
bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk
dirinya maupun dengan keluarganya.

2.Dunia Manisan.

Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar, namanya Ely. Ely
anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam
yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely. Lalu Ely
mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita
cantik bagaikan peri, dan ternyata itu memanglah peri yang dikirim oleh
Tuhan untuk Ely.
"Siapa kamu," tanya Ely.
"Aku adalah peri kiriman Tuhan, Dia yang telah mengirimku untukmu, Dia
mengirimku hanya untuk anak baik sepertimu, kau adalah anak yang mulia
dan terpuji maka ikutlah denganku," jawab Peri
"Tapi, apakah ini nyata, apakah kakak peri?"
"Iya, Ely, aku memang peri, mendekatlah wahai anak baik."
Tanpa berpikir lama Ely mendekat ke peri itu. Ely sungguh tidak percaya
akan hal itu, tetapi dia juga senang. Peri memegang tangan Ely dengan
lembut dan erat. Ely pun merasa nyaman. Tetapi, dalam sekejap Ely dan peri
itu hilang dan pergi ke dunia yang berbeda.

"Di mana aku, Peri, aku tidak percaya ini, tetapi bagaimana jika orang tuaku
mencariku."

"Tidak apa, Nak, kamu akan aman bersamaku."

Ternyata Ely dan peri berpindah ke dunia manisan. Ely terkaget-kaget saat di
sana dipenuhi dengan berbagai macam manisan, yaitu cokelat, permen, buah
buahan, danau susu, dan masih banyak lagi.

"Bolehkah aku memakan semua ini, Peri?"

"Boleh Ely, semuanya memang untukmu." Ely mencicipi semua makanan
dengan gembira.

Ely sudah lelah karena banyak makan permen dan cokelat dan dia pun
akhirnya terlelap tidur. Saat dia bangun dia sudah di rumah, serta ada banyak
manisan di dalam kamarnya, Ely sangat berterima kasih kepada Tuhan karena
telah mengirim peri yang sangat baik kepadanya.

Ely memang pantas untuk menerima semua ini, dia adalah anak yang sangat
baik dan terpuji

3.Batu Menangis

Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-
barang mewah padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Meski
begitu, jika ia tidak dituruti kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai
merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti segala permintaannya.
Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki
uang atau tidak. Ibunya selalu berusaha sabar, meskipun untuk
mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan sangat jauh dari hutan ke kota
untuk menjual kayu bakarnya.
Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemani
membeli baju baru di kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta
ibunya untuk membawakan semua barang belanjaannya. Ia
memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.
Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu.
"Hai, gadis cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah
dirimu?" tanya pemuda tersebut.

Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh.
Gadis itu berkata, "Bukan, dia adalah pembantuku".

Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa
terasa sang ibu berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku
marah mempunyai anak yang hatinya keras bagaikan batu. Lebih baik
jadikan dia batu saja".

Ibunya berkata demikian sembari meninggalkan anaknya sendirian. Ibu itu
berlari pulang dengan hati yang sangat kecewa.

Tiba-tiba langit menggelegar dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu
tersebut menangis dan mengeluarkan air mata, "Huhuhuh, Ibu maafkan
aku", begitu tangisnya. Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi
danau dengan patung anak perempuan di sampingnya. Ia dikutuk menjadi
batu menangis selamanya.

4. Dunia Coklat

Segerombolan anak sedang berjalan-jalan d itengah hutan. Anak-anak
tersebut adalah Willy, Jo, Hans, dan Kimberly. Mereka berempat
menemukan sebuah rumah besar yang terbuat dari cokelat. Saat
masuk, ia menemui pemilik rumah cokelat tersebut. Pemilik rumah
tersebut adalah seorang nenek renta yang terlihat baik hati.
Saat masuk ke rumah, mereka berempat dibuat takjub oleh berbagai
hidangan cokelat yang ada. Bahkan dari dinding rumah, engsel pintu,
dan berbagai benda lainnya semuanya terbuat dari cokelat. Hans dan
Jo yang sangat menyukai cokelat amat senang menemukan rumah
yang terbuat dari serba cokelat ini.
Nenek tersebut mempersilakan keempatnya untuk memakan cokelat
apa pun yang ia mau sepuasnya. Jo dan Hans dengan lahap memakan
semua cokelat yang dihidangkan dengan rakus. Sedangkan Kimberly
tidak suka cokelat dan Willy hanya memakan sedikit saja.

Nenek tersebut memaksa Kimberly dan Willy agar menyantap cokelat
lebih banyak lagi. Willy jadi menyadari ada yang tidak beres dengan
ini, ia mulai meminta Jo dan Hans untuk berhenti menyantap cokelat
dan pulang. Nenek itu menjadi marah. Kimberly yang menyadari
bahwa ini sudah tidak benar, memaksa Hans dan Jo untuk segera
keluar rumah.

Jo dan Hans kekenyangan, ia hampir saja tidak sanggup untuk berlari.
Untungnya, Kimberly dan Willy membantunya dengan senang hati.
Nenek itu menjerit dan memekik seram melihat keempat anak
tersebut meninggalkan rumah cokelatnya. Tetapi, nenek tersebut
tidak bisa berbuat apa-apa karena tenaga Kimberly dan Willy sudah
cukup membantu kedua teman lainnya untuk pergi.

Sesampainya di rumah, mereka menceritakan kejadian yang ia alami
kepada Kakek Hans. Kakek Hans mengatakan bahwa sebenarnya itu
adalah jebakan dari penyihir agar anak-anak tadi bisa menjadi
santapan makan malamnya. Mereka berempat pun bergidik ngeri.


Click to View FlipBook Version