The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tbm.hspgbjm.22, 2022-12-10 07:36:56

Materi Genetik (Khairini Rusadi, S.Pd)

Materi Genetik (Khairini Rusadi, S.Pd)

Judul : UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelas / SemesPterR: OGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Nama sekolah

Penyusun DOSEN PEMBIMBING :

Institusi • AmaliaRezeki, S.Pd,

Font 13 BAHAN AJAR M.Pd

Comics sains • Dr. H. Aminuddin

Arial Prahatama Putra,

BIOLOGIBook antiqua M.Pd

• Nurul Hidayati

Utami, M.Pd

• Maulana Khalid

“MATERI GENETIK” Riefani, S.Si, M.Sc

Untuk KELAS XII SMA/MA SEMESTER

1

KHAIRINI RUSADI NOVEMBER

2017

Disusun Oleh : Dina Amalia

Disusun Oleh : Dina Amalia (A1C214007)

0KHAJIRl I.NIBRUr Si AgDjIe n H a s a n B a s r i , B a n j a r m a s i n , K a l i m a n t a n S e l a t a n


Disusun Oleh : Khairini Rusadi
Dosen Pembimbing : AmaliaRezeki, S.Pd, M.Pd, Dr. H. Aminuddin Prahatama Putra,

M.Pd, Nurul Hidayati Utami, M.Pd, Maulana Khalid Riefani, S.Si,
M.Sc.

BAHAN AJAR

BIOLOGI

“MATERI GENETIK”

Buku ini milik : SMA/ MA
Kelas
Nama :
XII
Kelas :
Semester 1
Sekolah :

Alamat Sekolah :

Alamat Rumah :

KHAIRINI RUSADI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah swt., karena berkat limpahan Rahmatnya serta Karunia-Nya
akhirnya kami dapat menyelesaikan bahan ajar ini dengan judul “MATERI GENETIK” dalam
rangka mengikuti materi perkuliahan pembelajaran, Mengevaluasi dan mempresentasikan materi
yang telah diajarkan serta menambah pengetahuan.

Bahan ajar ini di susun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan
Pengajaran Pendidikan Biologi. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa bahan ajar ini kami
berusaha mengupas penjelasan tentang materi genetik. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Dosen yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam bahan ajar ini, kami minta maaf yang
sebesar-besarnya. Kami yakin bahwa bahan ajar ini tidak semuanya sempurna, maka kami
menerima kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan bahan ajar ini.

Akhirnya kami berharap bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menerima hasil
yang diharapkan. Selain itu, pada setiap akhir bab, akhir semester, dan akhir tahun dilengkapi
evaluasi yang sesuai dengan tiga ranah evaluasi, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Harapan penulis semoga buku ini akan sangat bermanfaat, baik untuk guru maupun untuk
para siswa. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendorong dan
membantu terwujudnya buku ini. Saran dan koreksi untuk peningkatan mutu buku ini sangat kami
harapkan.

Banjarmasin, November 2017

` Khairini Rusadi

KHAIRINI RUSADI


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ........................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah…................................................... 2

BAB II ISI

2.1 Kompetensi Inti ..................................................... 4

2.2 Kompetensi Dasar ................................................. 4

2.3 Indikator Pencapaian Kompetensi..................... 5

2.4 Materi Genetik ...................................................... 6

1. Kromosom............................................................ 6

2. Gen dan Alel ...................................................... 12

3. DNA..................................................................... 14

4. RNA ..................................................................... 20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................... 23

3.2 Saran......................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 24

KHAIRINI RUSADI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahan ajar atau materi ajar adalah bahan atau materi yang harus

dipelajari siswa dalam satu keatuan waktu tertentu. Bahan ini dapat berupa
konsep, teori, dan rumus-rumus keilmuan; cara, tatacara, dan langkah-
langkah untuk mengerjakan sesuatu; dan norma-norma, kaidah-kaidah, atau
nilai-nilai.

Bahan ajar untuk pembelajaran koginitif (pengetahuan) akan
berwujud teori-teori atau konsep-konsep keilmuan. Bahan ajar untuk
pembelajaran psikomotorik (keterampilan) akan berwujud cara atau
prosedur mengerjakan dan menyelesiakan sesuatu. Sedangkan bahan ajar
untuk pembelajaran afektif (sikap) akan berwujud nilai-nilai atau norma-
norma. Jadi, sebagai calon pendidik nantinya Anda harus mampu memilih
bahan ajar menyangkut dengan aspek yang dipelajari siswa harus memenuhi
ranah koginitif, psikomotorik, dan afektif.

Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu
bahan ajar karena digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh
suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran.

Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara
sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan
pengajaran. Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar
atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa

KHAIRINI RUSADI


mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam
kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis
besar dalam bentuk materi pokok. Tugas guru adalah menjabarkan materi
pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
4. Materi Genetik

1. Kromosom
2. Gen dan Alel
3. DNA
4. RNA

KHAIRINI RUSADI


KHAIRINI RUSADI


2.1 KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
: jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
: konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
: ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2.2 KOMPETENSI DASAR
KD 1.1 : Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam
pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses
pada makhluk hidup.

KHAIRINI RUSADI


KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan
: fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi

dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
KD 3.3: Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen,
DNA, kromosom dalam proses penurunan sifat pada makhluk
hidup serta menerapkan prinsip-prinsip pewarisahan sifat
dalam kehidupan.
KD 4.3 Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis protein
: serta peran DNA dan kromosom dalam proses pewarisan sifat.

2.3 INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. 1. 1 Menjelaskan isi kandungan dari Al-Qur’an Surah Al Mukmin : 12-
14, Al-Qur’an Surah Al-Infithaar : 8 dan Al-Qur’an Surah Furqan
: 2 yang berkaitan dengan materi genetik.
2.2.1 Menjelaskan isi kandungan dari Al-Qur’an Al Kitab Agama yang
dianutnya berkaitan dengan konsep gen, DNA dan kromosom (C2)
2.2.1 Menumbuhkan sikap ketelitian dan ketekunan dalam kegiatan
pembelajaran dan pengamatan (C2)
3.3.1 Menjelaskan struktur dan bentuk kromosom (C2)
3.3.2 Menganalisis gonosom dan autosom pada gambar kariotipe suatu
spesies (C4)

KHAIRINI RUSADI


3.3.3 Membedakan pengertian gen dan alel (C2)
3.3.4 Menjelaskan komponen penyusun DNA dan replikasi DNA (C2)
3.3.5 Menjelaskan struktur RNA dan jenis RNA (C2)
3.3.6 Menjelaskan perbedaan DNA dengan RNA (C2)
3.3.7 Menjelaskan tahapan mekanisme sintesis protein (C2)
3.3.8 Menyebutkan jenis asam amino penyusun polipetida yang dihasilkan

dalam sintesis protein (C1)

2.4 MATERI GENETIK SUB ANAK BAB FOTO
JUDUL MATERI URAIAN SUB ANAK BAB
URAIAN FOTO
FOTO URAIAN
SUB ANAK BAB

A. Materi Genetik
1. Kromosom
Istilah kromosom (Yunani, chroma = warna dan shoma = badani
pertama kali dikemukakan oleh W. Waldeyer pada tahun 1888.
Didalam inti sel, terdapat kompleks DNA dan protein yang
membentuk struktur benang-benang halus dan mudah diwarnai
dengan pewarna tertentu yan disebut kromatin (chroma = warna, tin
= benang). Pada saat sel akan membelah (tahap profase), benang-
benang kromatin tersebut memendek dan menebal membentuk
struktur padat yang disebut kromosom. Pengamatan kromosom
dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron ketika sel

KHAIRINI RUSADI


mengalami pembelahan pada tahap metaphase (kromosom berjejer
di bidang ekuator).

Gambar 1.2 kromossom raksasa Drosophila melanogaster
Sumber : iqbalali. 2015

Berdasarkan fungsinya, kromosom dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Kromosom tubuh (autosom = A) adalah kromosom yang

mengendalikan sifat-sifat tubuh, seperti warna mata, warna
kulit, tinggi badan, dan lain-lainnya. Jumlah autsom pada
sebagian besar organism adalah sama.

KHAIRINI RUSADI


b. Kromosom seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan
jenis kelamin, contohnya X dan Y. kromosom X berbentuk lurus,
sedangkan kromosom Y berbentuk bengkok pada ujungnya.
Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola tampilan

tertentu yang disebut kariotipe. Kariotipe suatu spesies berbeda
dengan spesies lainnya. Kromosom didalam sel tubuh pada suatu
individu terlihat berpasang-pasangan. Setiap pasangan kromosom
disebut kromosom homolog, yaitu kromosom yan berasal dari kedua
induknya sehingga memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama
atau hamper sama. Namun, pasangan kromosom homolog satu dengan
lainnya di dalam sebuah sel memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi
yang berbeda-beda. Pasangan kromosom homolog disebut genom
atau ploidi (perangkat/set).

Pada sel tubuh (sel somatic), inti selnya mengandung
kromosom yang berpasangan (diploid = 2n). Jumlah kromosom sel
tubuh pada manusia dengan jenis kelamin laki-laki, yaitu 22 autosom
ditambah gonosom X dan Y (dapat ditulis 22 AA+ XY). Sementara

KHAIRINI RUSADI


itu, jumlah kromosom sel tubuh wanita adalah 22 AA+ XX. Jadi,
jumlah kromosom pada setiap sel tubuh manusia berjumlah 46.

Padas el tumbuh Mammalia betina, terdapat gonosom XX.
namun, pada saat perkembangan embrionik salah satu kromosom X
hamper tidak aktif sama sekalidan mengalami pemadatan, disebut
Barr body. Akibatnya, sel-sel Mammalia betina dan jantaan memiliki
dosis gen efektif yang sama (satu salinan) dengan lokus yang
terletak pada kromosom X. Barr body terletak memanjan di bagian
dalam selubung nukleus. Barr body akanaktif pada saat oogenesis di
dalam ovarium yang menghasilkan ovum.

Padas el kelamin, inti selnya mengandung kromosom yan
tidak berpasangan (haploid = n). Ovum manusia mempunyai 22
autosom ditambah gonosom X (dapat ditulis 22A + X). Sementara
itu, spermatozoid mempunyai 22 autosom ditambah gonosom X dan
Y (dapat ditulis 22 A = X atau 22 A + Y. Jadi, jumlah kromosom
pada setiap sel kelamin manusia hanya 23 atau separuh dari jumlah
kromosom sel tubuh.

A. Struktur Kromosom
Untuk memudahkan pengamatan struktur kromosom,

biasanya digunakan kromosom yang berasal dari kelenjar air
ludah lalat buah (Drosophilla melanogaster). Kromosom
tersebut digunaakn karena berukuran jauh lebih besar dari
kromosom sel organisme lainnya sehingga disebut kromosom
raksasa. Kromosom sel tubuh lalat buah hanya berjumlah 4
pasang yang terdiri atas 3 pasang autosom (kromosom tubuh)
dan 1 pasang gonosom (kromosom kelamin) XX atau XY.

KHAIRINI RUSADI


Dengan proses pewarnaan, kromosom menunjukkan dua
bagian yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

• Senntromer, berupa bulatan kecil yang berwarna terang
karena daaya serap terhadap zat warna rendah.

• Kromatid, berupa lenan yang berwarna lebih gelap karena
lebih banyak menyerap zat warna.
Senntromer merupakan bagian kromosom yang

berkontrksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil di tengah-tengah
kromosom. pada sentromer terdapat kinetokor yang merupakan
tempat melekatnya benang-benang spindel saat terjadi
pembelahan sel.

KHAIRINI RUSADI


Kromatid (lengan) merupakan badan kromosom yang
mengandung filament tipis kromonema. Kromonema diselubungi
oleh matriks yang dibungkus oleh suatu membran. kromonema
terdiri atas bagian-bagian yang bergranula besar dan kecil.
Granula-granula tersebut terlihat seperti manic-manik yang
merupakan akumulasi dari amteri kromatin. Granula besar disebut
kromomer, sedangkan granula kecil disebut kromiol. Kromomer
disebut juga lokus yang menyimpan materi enetik berupa protein
histon dan DNA. Pada bagian ujung kromosom, terdapat telomer
yang berfungsi untuk menghalangi agar tidak terjadi perlekatan
anatar kromosom dan menjaga agar DNA di dalamnya tidak mudah
terurai. Bagian ujung kromosom memiliki suatu struktur yang
terbentuk akibat terjadinya kontriksi sekunder, disebut satelit.

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi
DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom
berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang

KHAIRINI RUSADI


berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer
/ kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan
lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah
dua buah (sepasang) (Godam, 2008). Kromosom adalah pembawa
gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom terdiri
dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom
homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan
memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n
kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol dan kromosom. Sel dengan
kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau
sel kelamin betina saja.

2. Gen dan Alel

A. GEN
Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan
kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang
mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan
oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses

KHAIRINI RUSADI


reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan
bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.
Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom
homolog. masing-masing gen dalam pasangan itu disebut alel.
Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda,
misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai pendek .

Pengertian Gen (gene) itu sendiri adalah unit dasar
dari hereditas, yang terletak pada kromosom (chromosome),
yaitu suatu struktur yang bentuknya seperti tongkat dan
terletak ditengah-tengah (nucleus) setiap sel tubuh. GEN
merupakan “substansi hereditas” yang terletak di dalam
kromosom, yang memilik sifat-sifat: Sebagai materi tersendiri
yang terdapat dalam kromosom, Mengandung informasi
genetika dan Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa
pembelahan sel.

B. Alel
Alel dapat memiliki tugas yang sama atau berlawanan

untuk suatu pekerjaan tertentu. Alel yang mempunyai tugas
yang sama disebut alel homozigot. Sedangkan, alel yang
tugasnya berbeda disebut alel heterozigot. Alel yang tugasnya
sama, misalnya gen penentu warna hitam pada gandum yang
mempunyai pasangan gen penentu warna hitam pula. Contoh alel
yang tugasnya berlawanan adalah gen penentu warna hitam pada
gandum mempunyai pasangan gen penentu warna putih.

KHAIRINI RUSADI


Kegiatan sel dikendalikan oleh gen di dalam inti.
Pengendalian ini dilakukan dengan menyusun materi tertentu
yang sesuai dengan pola gen untuk membentuk suatu rantai
asam amino (polipeptida). Polipeptida tersebut difungsikan
menjadi enzim yang akan mengatur reaksi metabolisme dalam
sel.

3. DNA
A. DNA
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA
merupakan sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel,
DNA umumnya terletak di dalam inti sel. DNA merupakan
polimer yang terdiri dari tiga komponen utama gugus fosfat,
gula deoksiribosa, basa nitrogen, yang terdiri dari: Adenin (A),
Guanin (G), Sitosina (C), Timina (T). Rangka utama untai DNA
terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula
pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-
deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui
ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu
gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu
perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula
RNA adalah ribosa (Desrizal, 2012).

KHAIRINI RUSADI


(a) Foto hasil difraksi sinar-X dari DNA dan, (b) model DNA double helix.

DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. ukleotida adalah
gabungan antara gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen.
Adapun nukleosida adalah gabungan antara gula pentosa dan basa
nitrogen. Setiap nukleotida mengandung gugus gula deoksiribosa
yang memiliki 5 atom karbon, gugus fosfat dan basa nitrogen.
Semua nukleotida dalam DNA mengandung gula dan gugus fosfat
yang sama sehingga disebut juga “tulang punggung DNA”. Adapun
basa nitrogen DNA selalu berpasangan antara kelompok purin dan
pirimidin. Basa purin yakni adenine (A) dan guanine (G), sedangkan

KHAIRINI RUSADI


basa pirimidin, yakni cytosine (C) dan thymine (T). Pada DNA, G
berpasangan dengan C dan A berpasangan dengan T.

Struktur kimia nukleotida dengan basa purin dan pirimidin.

DNA dengan pasangan basa nitrogen adalah bentuk nyata
dari gen. Umumnya satu gen mengandung puluhan hingga ratusan
ribu pasangan basa. DNA tersebut mengatur kehidupan sel dan
tubuh suatu makhluk hidup melalui proses replikasi (penggandaan)
dan transkripsi (pencetakan). Replikasi berguna untuk pembelahan
sel dan reproduksi, sedangkan transkripsi berguna untuk sintesis
protein. Melalui sintesis protein dibentuk berbagai zat dan organel
yang mengatur tubuh dan memengaruhi sifat makhluk hidup.
B. Replikasi DNA
Fungsi DNA sebagai Materi Genetik

DNA sebagai materi genetik pada sebagian besar organisme
harus dapat menjalankan tiga macam fungsi pokok berikut ini.DNA
harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat
meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya,
dari generasi ke generasi. Fungsi ini merupakan fungsi genotipik,
yang dilaksanakan melalui replikasi.

DNA harus mengatur perkembangan fenotipe organisme.
Artinya, materi genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan

KHAIRINI RUSADI


diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa.
Fungsi ini merupakan fungsi fenotipik, yang dilaksanakan melalui
ekspresi gen. DNA sewaktu-waktu harus dapat mengalami
perubahan sehingga organisme yang bersangkutan akan mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah. Tanpa
perubahan semacam ini, evolusi tidak akan pernah berlangsung.
Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner, yang dilaksanakan melalui
peristiwa mutasi.

Kemampuan memperbanyak diri merupakan ciri penting
makhluk hidup. Hal ini dapat diamati hingga tingkat molekuler, yakni
perbanyakan materi genetis melalui replikasi. Proses ini memerlukan
bahan baku deoksiribonukleotida, enzim, dan nukleotida. Proses
replikasi DNA akan menghasilkan rantai DNA baru yang sama. DNA
juga dapat menghasilkan rantai RNA baru melalui proses
transkripsi.

Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan
rantai oleh enzim helikase sehingga terbentuk dua pita tunggal.
Kedua pita tersebut berfungsi sebagai cetakan DNA baru dengan
bantuan enzim DNA polimerase.

Perlu Anda perhatikan bahwa terdapat satu sifat DNA double
heli yang memengaruhi replikasi, yakni kedua pita DNA bersifat
antiparalel. Artinya, ikatan gula-fosfat kedua pita berlawanan arah.
Perhatikan Gambar berikut.

KHAIRINI RUSADI


Dua pita DNA bersifat antiparalel.

Pada gambar terlihat bahwa lima karbon pada gula
deoksiribosa diberi nomor 1 hingga 5. Terdapat gugus fosfat yang
berikatan pada karbon nomor 3' atau nomor 5'. Hasilnya terdapat
dua buah pita DNA dengan polaritas berbeda. DNA polimerase
dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5'→3'. Oleh karena itu,
dalam pembentukan DNA baru akan terdapat pembentukan pita
yang kontinu dan diskontinu. Pita D A kontinu terbentuk dari arah
5'→3' tanpa terputus. Pita D A diskontinu akan terbentuk dari arah
3'→5' terputus-putus. Pembentukannya diawali pembentukan RNA
primer oleh enzim primase dan diteruskan oleh DNA polimerase
membentuk fragmen DNA yang disebut fragmen kazaki. RNA
primer akan digantikan DNA bersamaan dengan penyambungan
fragmen Okazaki oleh enzim ligase. Akibatnya, terbentuk pita DNA
baru yang utuh. Perhatikan gambar berikut.

KHAIRINI RUSADI


Terdapat tiga hipotesis mengenai proses replikasi DNA, yaitu
konservatif, semikonservatif, dan dispersif.

Tiga hipotesis replikasi DNA, yaitu (a) konservatif, (b) semi konservatif dan (c)
dispersif.

1. Model Replikasi DNA
Para ahli mengemukakan tiga model mekanisme replikasi DNA,
yaitu sebagai berikut.
a. Model Konservatif

KHAIRINI RUSADI


Menurut model replikasi konservatif, semua pita DNA double
heli berfungsi sebagai cetakan. Proses tersebut
menghasilkan sebuah pita DNA. gambar (a)
b. Model Semikonservatif
Model replikasi DNA ini diusulkan oleh atson dan Crick
beberapa saat setelah mengajukan model DNA double heli .
Model ini menjelaskan, setelah pita terurai menjadi pita
tunggal, setiap pita berfungsi sebagai cetakan. Setiap pita
tunggal membentuk pita pasangannya sehingga terbentuk dua
pita double heli double heli baru. gambar (b)
c. Model Dispersif
Berdasarkan model ini, pita spiral (double heli ) terputus-
putus, kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua
pita baru. Potongan DNA lama akan bersambungan dengan
DNA baru pada kedua pita double heli . baru tersebut
Dari ketiga hipotesis tersebut, hipotesis semikonservatif
lebih banyak diterima oleh para ilmuwan dalam menjelaskan
replikasi DNA. Beberapa penelitian pun memperkuat
hipotesis semikonservatif sebagai mekanisme replikasi DNA.

4. RNA
RNA (ribonucleic acid) adalah makromolekul polinukleotida yang
berbentukuntai tunggal. RNA berperan dalam sintesis protein.
RNA memiliki untai olimer yang lebih pendek dari pada DNA
karena dibentuk melalui transkripsi fragmen-fragmen DNA.
Keberadaan RNA di dalam sel tidak tetaap karena RNA mudah

KHAIRINI RUSADI


terurai dan harus diproduksi kembali. Komponen penyusun RNA,
yaitu sebagai berikut.
a. Gula ribosa berkarbon 5
b. Gugus fosfat
c. Basa nitrogen, terdiri atas dua jenis :

1. Purin, ada dua macam : guanin (G) dan adenin (A).
2. Pirimidin, ada dua macam : urasil (U) dan sitosin (S atau C

= cytosine).

A. Jenis RNA
RNA dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu mRNA
(messenger RNA), Rrna (ribosomal RNA), dan tRNA (transfer
RNA).
1. mRNA (messenger RNA) atau RNAd (RNA duta)
mRNA merupakan untai tunggal panjang yang terdiri atas
ratusan nukleotida. mRNA dibentuk oleh DNA melalui
proses transkripsi di dalam inti sel. mRNA memiliki urutan
basa nitroogen sesuai dengan pasangan komplementer salah
satu untai DNA (untai sense). mRNA berfungsi mmebawa
kode genetik (kodom) dari kromosom di dalam inti sel ke
ribosom dan di dalam sitoplasma sel. kode genetik yang
dibawa mRNA akan menentukan jenis asam amino yang akan
terbentuk. Setiap tiga urutan basa nitrogen (triplet) pada
mRNA merupakan satu kodon dan menentukan satu jenis
asam amino. Kodon adalah kode kodo genetik yang dibawa
oleh mRNA yang terbentuk dari triplet-triplet pada mRNA

KHAIRINI RUSADI


dan berdungsi menentukan jenis asam amino. mRNA
berumur sangat pendek, hanya beberapa menit hingga
beberapa hari, setelah itu panjang daripada sel prokariotik.
2. tRNA (transfer RNA)
molekul tRNA ditranskripsi dari cetakan DNA didalam
nukleus, kemudian diangkut ke sitoplasma. Trna berfungsi
membawa asam amino ke ribosom. Molekul tRNA terdiri
aats untai tunggal yang pendek, sekitar 80 nukleotida. Untai
tunggal ini melipat membentuk struktur tiga dimensi dan
terjadi ikatan hidrogen antara basa nitrogen pada tempat-
tempat tertentu. tRNA memiliki ujung tempat perlekatan
asam amino dan ujung lain yang mengandung antikodon.
Antikodon adalah basa nitrogen yang terikat dengan kodon
mRNA secara spesifik. tRNA mempunyai antikodon yang
mampu mengenaal dua aatu lebih kodon yang berbeda
sehingga jumlahnya sedikit dan jumlah kodon, yaitu sekitar
45 dari jumlah total kodon sebanyak 61.
3. rRNA (ribosomal RNA)
rRNA terdapat di ribosom. Jumlah rRNA di dalam ribosom
sebanyak 60% dari berat total ribosom. Satu sel
mengandung ribuan ribosom sehingga di dalam sel, jumlah
rRNA adalaah yang paling banyak dibandingkan dengan
mRNA maupun tRNA. Molekul rRNA ditranskripsi oleh
DNA. rRNA berfungsi sebagai penyelaras (adaptor) atau
mesin perakit polipeptida yang bergerak ke satu arah
sepanjang mRNA dalam prose sintesis protein.

KHAIRINI RUSADI


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran
yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,
diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan
lebih baik dan bervariasi yang pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut
meningkat.

3.2 Saran
Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui

tentang apa dan bagaimana yang ingin dikembangkan sesuai standar
kompetensi dan kompetensi dasar atau tujuan yang telah ditentukan
sehingga hasil bahan ajar yang dikembangkan guru dapat membantu siswa
dalam memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.Dan demi
kesempurnaan bahan ajar ini untuk kedepannya, penulis megharapkan kritik
dan saran dari para pembaca agar pembuatan bahan ajar berikutnya
menjadi lebih baik.

KHAIRINI RUSADI


DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Erlangga : Jakarta
Iqbalali. 2015. http:///www.google.com. kromossom raksasa Drosophila

melanogaster (Diakses pada tanggal 22 November 2017)
Ramadhani E. Putra, Nunung Nurhayati, Titik Krisnawati. 2016. Biologi untuk

SMA/MA kelas XII. Yrama Widya. Bandung

KHAIRINI RUSADI


Click to View FlipBook Version