BIOLOGI
TEORI EVOLUSI
UNTUK SMA KELAS XII
SEMESTER 2
DISUSUN OLEH
ANISA RAHMAH
(A1C215202)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur atas kehadirat ALLAH Swt, karena atas limpahan rahmat, taufik, hidayah,
dan ridho-Nya lah, sehingga tim penyusun bisa menyelesaikan laporan akhir ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam tidak lupa pula senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad Saw. karena dengan tuntunannyalah kita dapat merasakan zaman yang terang
benderang, demikian juga kapada seluruh keluarga, kerabat serta sahabat-sahabat dan pengikut
beliau hingga akhir zaman.
Adapun tujuan dari pembuatan modul tentang “Teori Evolusi” ini adalah untuk
memahami dan memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun ucapan terima kasih
kepada pihak yang membantu dalam penyelesaian modul pembelajaran ini .
Penyusun berharap, agar dengan adanya modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Banjarmasin, November 2017
Anisa Rahmah
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii
Pengertian teori
evolusi…………………………………………………………………………………………………….1
Teori evolusi menurut para ahli ..................................................................................1
Teori Lanmark, Weismann, dan Darwin.................................................................... 12
Tenomena yang berkaitan dengan teori evolusi …………………………………………19
Petunjuk adanya evolusi……….………………………………………………………….25
LINE OUT/ PEMBATAS :
• KD 3.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai
pembentukan spesies baru dibumi berdasarkan studi literatur
• Indikator pencapaian kompetensi
1.1 Menyebutkan ayat suci Al-Quran (QS. As Sajdah (32) : 7) tentang evolusi
2.2 Menunjukkan sikap ilmiah teliti dan bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran
di kelas
3.9.1 Menguraikan teori evolusi menurut para ahli.
3.9.2 Membandingkan Teori Lanmark, Weismann, dan Darwin
3.9.3 Menguraikan fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi
3.9.4 Menganalisis Petunjuk adanya Evolusi (C4)
4.9.1 Membuat table teori evolusi menurut para ahli
4.9.2 Membuat tabel perbandingan Teori Lanmark, Weismann dan Darwin
4.9.3 Membuat kliping fenomena yang berkaitan dengan teori evolusi
4.9.4 Membuat rangkuman Petunjuk adanya Evolusi
• TEORI EVOLUS
SUB MATERI MATERI GAMBAR
1. Pengertia
n Evolusi Evolusi adalah
2. Teori perubahan perlahan-
evolusi
menurut lahan dalam waktu yang
para ahli
sangat lama. Waktu
proses evolusi sangat
lama, yaitu ratusan,
ribuan, hingga jutaan
tahun. Berdasarkan
objek yang
mengalaminya, evolusi
dapat dibedakan
menjadi evolusi kosmik
(evolusi universe) dan
evolusi organik (evolusi
makhluk hidup).
1. Carolus Linnaeus (1707
1778), membuat
sebuah ketentuan cara
mencari keteraturan
posisi antar makhluk
hidup dengan mencari
persamaan sifat, dan
mengelompokkan yang http://ceritayusuf-
mirip ke dalam satu ceritaku.blogspot.co.id/2
kelompok. 013/01/teori-evolusi-
Pengelompokan menurut-para-ahli.html
dilakukan secara
berjenjang
(diistilahkan dengan
takson), mulai dari
jenjang yang paling
rendah (takson
spesies) sampai
jenjang yang paling
tinggi (takson
kingdom). Jenjang
ditentukan dari
pengelompokan dengan
kemiripan sifat-sifat
khusus, menempati
takson terendah,
sampai pada jenjang
untuk pengelompokan
makhluk hidup dengan
kategori sifat-sifat
umum pada takson yang
paling tinggi. Linnaeus
juga membuat suatu
cara penamaan jenis
makhluk hidup dengan
sistem Binomial
nomenklatur. Dengan
sumbangan ilmunya ini
Linnaeus disebut
sebagai pendiri
Taksonomi, suatu ilmu
yang membahas
tentang penamaan dan
pengelompokan
makhluk hidup yang
sangat beraneka
ragam.
2. Georges Cuvier (1769
1832), seorang ahli
anatomi, tetapi sangat
perhatian terhadap
paleontologi (ilmu
mengenai fosil). Cuvier
mendukung teori
Katastropi
(catastrophism) yang
menyatakan bahwa
makhluk hidup setiap
strata tidak ada
hubungan kekerabatan
karena setiap strata http://ceritayusuf-
terbentuk akibat ceritaku.blogspot.co.id/2
terjadinya bencana 013/01/teori-evolusi-
alam, seperti gempa, menurut-para-ahli.html
banjir, atau kemarau
yang panjang. Jika
strata lenyap oleh
bencana, muncul strata
baru lengkap dengan
makhluk hidup baru,
yang berpindah dari
daerah lain. Dari
temuan fosil di lembah
Paris, Cuvier
menyimpulkan bahwa
batuan yang
membentuk bumi ini
tersusun berupa
lapisan-lapisan
(strata). Setiap strata
dihuni oleh berbagai
makhluk hidup yang
unik, berbeda
strukturnya dengan
makhluk penghuni
strata lainnya. Cuvier
yakin bahwa makhluk
modern di lapisan bumi
paling atas sangat
berbeda dengan
makhluk di strata tua
di lapisan bawah.
3. James Hutton (1726
1797), mengemukakan
teori gradualisme, yang
menyebutkan bahwa
bentuk bumi dan
lapisan-lapisannya
merupakan hasil
perubahan yang
berlangsung secara
bertahap, terus-
menerus, dan lambat
(dalam waktu lama). http://ceritayusuf-
4. Charles Lyell (1797 ceritaku.blogspot.co.id/2
1875), mengemukakan 013/01/teori-evolusi-
teori menurut-para-ahli.html
Uniformitarianisme
(keseragaman).
Menurut Lyell, proses
perubahan lapisan
batuan dan bentuk
permukaan bumi dari
zaman ke zaman selalu
sama atau tidak
berubah. Charles
Darwin, terinspirasi
oleh teori Hutton dan
Lyell dengan membuat
sebuah pemikiran
bahwa perubahan bumi
secara lambat
menunjukkan bumi
sudah tua. Kemudian
proses yang lambat,
tetapi terus-menerus
dalam waktu lama pasti http://ceritayusuf-
menghasilkan ceritaku.blogspot.co.id/2
perubahan yang cukup 013/01/teori-evolusi-
besar. menurut-para-ahli.html
5. Jean Baptiste
Lamarck (1744 1829),
melihat adanya
kecenderungan
makhluk sederhana
berubah menjadi
makhluk yang lebih
kompleks dengan
prinsip adanya proses
perubahan menuju
kesempurnaan.
Perubahan menjadi
sempurna ini menurut
Lamarck karena harus
beradaptasi pada
lingkungannya. Proses
adaptasi ini dijelaskan
Lamarck melalui dua
hal. Pertama, adanya
proses use
(menggunakan) dan
disuse (tidak
menggunakan) dari
bagian-bagian tubuh
organisme, bergantung
pada kebutuhannya.
Contoh yang diberikan
oleh Lamarck, yaitu
otot bisep (otot lengan
atas) yang digunakan
terus-menerus, dan
otot leher jerapah
yang digunakan untuk
menggapai dedaunan
pada pohon-pohon http://ceritayusuf-
tinggi seperti pada ceritaku.blogspot.co.id/2
Gambar berikut. 013/01/teori-evolusi-
Menurut Lamarck, organ menurut-para-ahli.html
tubuh yang digunakan
secara luas untuk
menghadapi lingkungan
akan berkembang lebih
besar, sedangkan bagian
tubuh yang kurang
digunakan akan
mengalami penyusutan.
Kedua, Lamarck
berkeyakinan adanya
pewarisan sifat-sifat
yang diperoleh. Keadaan
otot bisep yang semakin
besar akibat
penggunaan terus-
menerus akan
diwariskan kepada
keturunannya. Dengan
kata lain, keturunan
akan lahir dengan sifat
otot bisep besar dengan
sendirinya.
Demikian pula, leher
panjang jerapah akan
terwaris dengan
sendirinya kepada
keturunannya. Padahal
perubahan organ tubuh
tersebut hasil
modifikasi, dan tidak
ada bukti bahwa sifat-
sifat yang diperoleh
dapat diwariskan. Suatu
kehormatan bagi
Lamarck, adanya
pengakuan bahwa
memang adaptasi
terhadap lingkungan
merupakan produk
evolusi.
a. Pada awalnya seluruh
jerapah berleher pendek,
sementara daun-daunan
makanannya di pohon harus
dijangkau karena letaknya
yang tinggi.
b. Karena sering menjangkau
daun, leher jerapah semakin
panjang sehingga jerapah
generasi berikutnya semakin
tinggi.
c. Penyesuaian dan pewarisan
hasil adaptasi ini berlanjut
sehingga jerapah masa kini
berleher panjang.
6.Charles Darwin (1809
1882), menjelaskan bahwa
evolusi menghasilkan
keanekaragaman hayati.
Makhluk hidup mengalami
evolusi melalui mekanisme
seleksi alam. Organisme
yang kuatlah yang akan
melestarikan jenisnya.
Darwin, mengemukakan
pula adanya kemampuan
adaptasi organisme agar
mampu melewati seleksi
alam. Darwin
menggambarkan fenomena
ketiga hal ini melalui
contoh yang terkenal, yaitu
gambar perkembangan
leher jerapah.
Contoh ini menjadi
komparatif terhadap
contoh perkembangan
leher jerapah dari
Lamarck.
a. Populasi jerapah,
panjang lehernya
berbeda-beda, ada yang http://ceritayusuf-
panjang ada yang ceritaku.blogspot.co.id/2
pendek. 013/01/teori-evolusi-
b. Terjadi seleksi alam menurut-para-ahli.html
dalam hal mendapatkan
makanan. Jerapah
berleher pendek mati.
c. Seleksi alam
berlanjut sehingga
menghasilkan generasi
jerapah
sekarang. seperti
Menurut Darwin,
seluruh makhluk hidup
berkerabat melalui garis
keturunan dari
organisme yang hidup
pada zaman purbakala.
Keturunan yang http://www.pusatbiologi.c
berpencar ke berbagai om/2013/02/teori-teori-
macam habitat di muka evolusi.html
bumi akan
mengembangkan
kemampuannya
beradaptasi sampai
setiap jenis sesuai
dengan habitatnya.
Dalam proses adaptasi
inilah sebenarnya
makhluk hidup sedang
melewati fase seleksi
alamiah. Karena
adaptasi ke berbagai
ragam habitat inilah
sejarah makhluk hidup
dapat digambarkan
seperti sebuah pohon
yang berangkat dari
sebuah titik, menjalar
menjadi batang, cabang,
ranting, sampai ke ujung
ranting, seperti
pendapat Whitaker
yang ditunjukkan pada
Gambar 4.4. Pada tiap
awal percabangan
terdapat titik-titik
nenek moyang bagi
organisme yang berada
di cabang-cabangnya.
Sungguh analog dengan
taksonomi dari Carolus
Linnaeus.
7. Alfred Russel Wallace
(1923-1913),
mengembangkan teori
yang serupa dengan
teori Darwin. Dasar
teori wallace adalah
penelitian Biologi
perbandingan di
Brasilia dan Hindia
Belanda (sekarang
Indonesia), dan Malaya.
Buku penelitiannya
berjudul “On the
tendency of varieties
to depart indefinitely
from the original
type”. Teorinya sama
dengan yang
dikembangkan Darwin.
8. August Weissman,
menumbangkan teori
Lamarck. Weismann
memotong ekor tikus
beberapa generasi.
Menurut teori
Lamarck, hal tersebut
akan menyebabkan
timbulnya jenis tikus
yang tidak berekor.
Namun, hasil
percobaan Weismann
menunjukkan bahwa
sampai generasi
terakhir ekor tikus
tetap sama panjangnya
4.Teori 1. Perbandingan teori
Lanmark,
Weismann, dan Lamarck dengan teori
Darwin
Darwin
Jean Baptiste Lamarck
(tahun 1744-1824)
berpendapat bahwa http://www.pusatbiologi.c
evolusi terjadi karena om/2013/02/teori-teori-
makhluk evolusi.html
hidup
beradaptasi dengan
lingkungan. Inti dari
bukunya yang berjudul
‘’Philosophie ‘’
zoologique’’ adalah
sebagai berikut.
1. Alam
sekitar/lingkungan
mempunyainpengaruh
pada ciri-ciri sifat-
sifat yang diwariskan
2. Prinsip use and
disuse (digunakan
dan tidak digunakan)
menyatakan bahwa
organ atau bagian
tubuh yang
dugunakan untuk
menyesuaikan diri
dengan lingkungannya
akan berkembang
dengan baik sehingga
akan menjadi lebih
kuat dan besar.
Sementara itu,
bagian tubuh yang
tidak digunakan akan
mengalami
kemunduran sehingga
menyusut menjadi
lebih kecil.
3. Ciri-ciri/sifat yang
didapat (tebentuk
oleh lingkungan
selama hidupnya)
akan diwariskan
kepada
keturunannya.
Lamarck menjelaskan tentang
evolusi jerapah. Ia
berpendapat bahwa nenek
moyang jerapah adalah
jerapah yang berleher pendek
pemakan daun-daun di pohon,
bukan pemakan rumput. Untuk
mencapai daun-daun yang
ringgi. Jerapah berleher
pendek harus meregangkan
dan memanjangkan lehernya
sehingga lehernya semakin
panjang. Sifat leher panjang
diwariskan pada keturunannya
dan proses ini terus berlanjut
hingga sekarang sehingga
semua jerapah yang hidup
pada saat ini berleher
panjang.
Darwin berpendapat lain,
yaitu evolusi terjadi melalui
seleksi alam. Darwin
berpendapat bahwa nenek
moyang jerapah adalah
jerapah berleher panjang dan
jerapah berleher pendek .
pada saat daun-daun masih
tersedia dipohon yang rendah
dan tinggi, baik jerapah
berleher pendek maupun
jerapah berleher panjang,
bisa hidup. Namun semakin
lama daun-daun yang terletak
dipohon yang rendah semakin
berkurang dan habis sehingga
jerapah berleher pendek
tidak dapat memperoleh
makanannya. Jerapah
berleher pendek akhirnya
mati dan mengalami
kepunahan. Sementara itu,
jerapah berleher panjang
tetap mendapatkan
makanannya dan mampu hidup
terus bahkan berkembang
biak hingga sekarang. Jadi,
jerapah berleher panjang
bersifat labih adaptif dari
pada jerapah yang berleher
pendek.
Pendapat Lamarck dan
Darwin mempunyai kesamaan,
yaitu evolusi terjadi karena
adanya perubahan ligkungan.
Perubahan lignkungan yang
menyebabkan evolusi jerapah
adalah perubahan jumlah
makanan berupa daun-daun
yang terletak di pohon yang
rendah semakin berkurang
dan habis
2. Perbandingan roei
Weismann dengan
Darwin
August Weismann
berpendapat bahwa
sifat leher jerapah
dikendalikan oleh gen.
Sifat leher panjang
dikendalikan oleh gen
dominan, sedangkan
sifat leher pendek
dikendalikan oleh gen
resesif, jerapah yang
berleher panjang
mempunyai genotif
dominan homozigot atau
heterozigot, sedangkan
jerapah yang berleher
pendek semuanya
bersifat homozigot
resesif. Jerapah
berleher pendek yang
bergenotipe homozigot
resesif tersebut tidak
mampu beradaptasi
dengan lingkungannya
hingga akhirnya
mengalami kepunahan.
Weismann menyatakan
bahwa evolusi
menyangkut pewarisan
gen-gen melalui sel-sel
kelamin atau evolusi
berkaitan dengan gejala
seleksi alam, terhadap
factor-faktor genetik.
Sementara itu, Darwin
menyatakan bahwa
evolusi terjadi karena
seleksi alam atau
seleksi alam merupakan
penyebab evolusi
adaptif. Jadi, teori
evolusi yang
dikemukakan oleh
August Weismann tidak
bertentangan dengan
teori evolusi Darwin,
tetapi justru
memperjelas dan
memperkuat teori
Darwin.
3. Perbandingan teori
Lamarck dengan teori
Weisman
Lamarck berpendapat
bahwa pada mulanya
rusa tidak bertanduk ,
tetapi karena sering
beradu kepala akan http://rikoyatra.blogspot
tumbuh tanduk yang .co.id/2014/10/ilmu-
semakin lama semakin pengetahuan-terus-
berkembang.html
memanjang. Lamarck
juga menyatakan bahwa
makhluk hidup
beradaptasi terhadap
lingkungan dengan
menggunakan organ
tubuhnya , perubahan
sifat dan fungsi organ
tubuh sebagai akibat
adaptasi dengan
lingkungannya akan
diwariskan kepada
keturunannya.
Teori Lamarck tersebut
bertentangan dengan
teori Weismann.
Weismann berpendapat
bahwa perubahan sel-
sel tubuh akibat
pengaruh drai
lingkungan tidak akan
diwariskan. Weismann
membuktikan teorinya
dengan mengadakan
percobaan, yaitu dengan
memotong ekor tikus-
tikus yang
dipeliharanya. Kemusian
tikus tersebut
dibiarkan berkembang
biak. Hasil percobaan
menunjukkan tikus yang
sudah di potong ekornya
tetap mempunyai anak-
anak tikus yang berekor
panjang. Percobaan
tersebut dilakukan
berulang-ulang hingga
21 generasi, ternyata
tetap menghasilkan
generasi tikus yang
berekor panjang.
4. Fenomena A. Pengaruh lingkungsn
yang
berkaitan terhadap gen Semua
dengan
teori sifat pada individu
evolusi
dikendalikan oleh gen.
Apakah gen dapat
dipengaruhhi oleh
lingkungan? Untuk
menjawabnya dilakukan
percobaan sebagai
berikut: http://rikoyatra.blogspot
1. Kelinci A diberi .co.id/2014/10/ilmu-
makan berfigmen pengetahuan-terus-
(misalnya wortel dan berkembang.html
sayuran hijau),
lemak tubuhnya
menjadi berwarna
kuning. Namun,
setelah diberi warna
tidak berfigmen
(misalnya lobak),
lemaknya berubah
menjadi putih,
seakan-akan warna
lemak dipengaruhi
oleh warna makanan.
2. Kelinci B diberi
makanan berfigmen
maupun tidak
berfigmen ternyata
warna lemaknya
tetap berwarna
putih. Seakan-akan
warna lemak tidak
dipengaruhi oleh
warna makanan.
Setelah diteliti,
ternyata kelinci A
tidak mempunyai gen
pengendali enzim
yang dapat
menguraikan pigmen
sehingga warna
lemaknya dipengaruhi
oleh warna makanan.
Sementara itu,
kelinci B mempunyai
gen yang
menumbuhkan
enzimpengurai
pigmen sehingga
apapun makanannya
warna lemaknya
tetap putih.
Kesimpulan dari
percobaan yang telah
dilakukan adalah
sifat tubuh (misalnya
warna lemak) tidak
dipengaruhi oleh
lingkungan (misalnya
warna makanan),
tetapi dikendalikan
oleh gen dan gen
tidak di pengaruhi
oleh lingkungan.
B. Adaptasi dan Seleksi
Alam
Adaptasi adalah
kemampuan organisme
untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Alam yang merupakan
lingkungan bagi
organisme selalu
menyeleksi organisme
yang hidup di dalamnya.
Organisme yang tidak
adaptif dengan
lingkungannya akan
terseleksi sehingga
jumlah populasinya
semakin berkurang dan
akhirnya mengalami
kepunahan. Sementara
itu, organisme yang
adaptif akan hidup dan
berkembang biak
sehingga jumlah
populasinya akan
semakin bertambah.
Contoh adaptasi dan
seleksi, antara lain
peristiwa perubahan
jumlah populasi pada
ngengat, Biston
betularia di Inggris.
Sebelum terjadi
revolusi industry di
Inggris, jumlah populasi
ngengat Bisto betularia
yang berwarna cerah
lebih bnayak dari pada
yang berwarna gelap.
Sebaliknya, setelah
terjadi revolusi
industry jumlah populasi
ngengat Biston
betularia berwarna
cerah jumlahnya
menjadi lebih sedikit
dibanding dengan yang
berwarna gelap.
Sebelum revolusi
industry, lingkungan,
pohon, dan bunga-bunga
berwarna cerah.
Ngengat berwarna
cerah lebih adaptif
dengan lingkungannya
sehingga tidak terlihat
oleh predator atau
mangsnya. Oleh karena
itu, ngengat berwarna
cerah tetap hidup,
berkembang biak, dan
jumlahnya semakin
banyak. Namun
sebaliknya, ngengat
berwarna gelap mudah
terlihat oleh mangsanya
sehingga semakin lama
jumlahnya semakin
berkurang atau terkena
seleksi alam.
Sesudah revolusi
industry. Lingkungan,
pohon, dan bunga-
bungaan tertutup oleh
jelaga sehingga
berwarna hitam (gelap).
Ngengat berwarna gelap
lebih adaptif dengan
lingkungannya dibanding
ngengat berwarna
cerah. Ngengat gelap
tidak mudah terlihat
oleh mangsanya
sehingga tetap hidup,
berkembang biak, dan
jumlahnya semakin
bertambah. Namun
sebaliknya, ngengat
berwarna cerah mudah
terlihat oleh mangsanya
sehingga semakin lama
jumlahnya semakin
berkurang atau terkena
seleksi alam. Dari
peristiwa tersebut
dapat diambil
kesimpulan bahwa
adaptasi terhadap
lingkungan merupakan
mekanisme seleksi alam
4.Petunjuk A. Fosil
adanya Evolusi Fosil (latin,fenilis = menggali)
adalah sisa-sisa organisme
masa lalu yang mengalami
mineralisasi di dalam batuan.
Ilmu yang mempelajari fosil
adalah paleontologi. Lokasi
penemuan fosil, biasanya pada
batuan sedimen atau batuan
endapan yang terbentuk dari
pasir dan lumpur yang
mengendap di dasar laut,
danau atau rawa.
Melalui penelitian fosil, dapat
diketahui bahwa telah terjadi
perubahan,perkembangan atau
suksesi organisme yang
merupakan bukti langsung dari
evolusi, yaitu dari organisme
sederhana menjadi organisme
yyang kompleks dan semakin
beragam.Namun, suksesi ini
tidak berlangsung secara
terus menerus. Ada saatnya
ketika perkembangan terhenti
karena bencana alam, habitat
telah penuh, atau kepunahan
organisme karena tidak
mampu beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan.
4.Petunjuk A. Fosil
adanya Evolusi Fosil (latin,fenilis = menggali)
adalah sisa-sisa organisme
masa lalu yang mengalami http://www.info7.mx/sec
mineralisasi di dalam batuan. cion/aporta-
Ilmu yang mempelajari fosil investigacion-pistas-
adalah paleontologi. Lokasi sobre-origen-de-las-
penemuan fosil, biasanya pada aves/673611
batuan sedimen atau batuan
endapan yang terbentuk dari
pasir dan lumpur yang
mengendap di dasar laut,
danau atau rawa.
Melalui penelitian fosil, dapat
diketahui bahwa telah terjadi
perubahan,perkembangan atau
suksesi organisme yang
merupakan bukti langsung dari
evolusi, yaitu dari organisme
sederhana menjadi organisme
yyang kompleks dan semakin
beragam.Namun, suksesi ini
tidak berlangsung secara
terus menerus. Ada saatnya
ketika perkembangan terhenti
karena bencana alam, habitat
telah penuh, atau kepunahan
organisme karena tidak
mampu beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan.
B.Perbandingan anatomi
Adanya kesamaan struktur
diduga mempunyai asal-usul
yang sama, dengan kata lain
berkerabat dekat. Anggota
tubuh organisme dengan
struktur dasar yang sama,
tetapi fungsinya bisa sama
maupun berbeda disebut
homologi. Contoh homologi,
yaitu anggota depan buaya,
kadal, kelelawar, burung,
paus,kuda, dan manusia. https://www.slideshare.n
et/NurCholifah1/petunju
k-evolusi-38769776
analogi
http://budisma.net/2015
/03/pengertian-homologi-
dalam-biologi.html
C.Perbandingan Embriologi
Perbandingan perkembangan
embrio berbagai macam
makhluk hidup ternyata juga
menunjukkan adanya
kesamaan. Perkembangan awal
beberapa spesies
manunjukkan bnetuk dan
struktur tubuh yang sama,
kemudian masing-masing
spesies berkembang dengan http://raesitamd.blogspo
t.co.id/2010/06/bukti-
modifikasi yang berbeda. evolusi.html
Perkembangan makhluk hidup
mulai dari zigot hingga dewasa
disebut ontogeni.
D.Perbandingan Fisiologi
Jika di tinjau dari segi
fisiologi, ternyata dapat
ditemukan adanya kesamaan
pada beberapa jenis
organisme yang berbeda.
Contohnya paus dengan
burung merupakan hewan yang
berbeda, baik bentuk mapun
habitatnya, tetapi keduanya
memiliki kesamaan cara
bernapas menggunakan paru-
paru. Kemiripan-kemiripan
yang ada memperkuat dugaan
adanya kekerabatan di antara
makhluk hidup.
E.Perbandingan Biokimia
Jika dianalisis secara kimia,
tubuh beberapa makhluk
hidup menunnjukkan adanya
kesamaan. Contohnya adalah
kandungan zat kikia alkaloid
pada tumbuhan, kandungan ion
dalam darah, kandungan
protein, dan reaksi antigen
dengan antibodinya pada
hewan. Organisme yang
menunjukkan adanya
kesamaan tersebut, memiliki
hubungan kekerabatan yang
dekat.
F.Organ tubuh yang tersisa
Beberapa organisme masih
memiliki organ tubuh yang
tersisa tetapi tidak
berfungsi. Organ tubuh yang
tidak digunakan tersebut akan
tereduksi sehingga pada suatu
generasi mendatang akhirnya
akan menghilang. Organ tubuh
yang tersisa pada manusia,
antara lain
• Apendiks (umbai cacing)
hingga saat ini tidak
diketahui fungsinya
sehingga jika dibuang
(dioperasi) tidak
berpengaruh pada
system pencernaan
makanan.
• Gigi taring yang tajam
tidak terlalu
difungsikan karena
perkembangan teknologi
dan budaya sehingga
makanan lebih mudah
untuk dicerna.
• Glandula mammae
(kelenjar susu) pada
laki-laki, tulang ekor,
otot gerak pada telinga,
dan selaput pada sudut
mata setelah dalam.
Sisa-sisa organ tubuh pada
hewan, contohnya sayap
burung kiwi yang tidak lagi di
fungsikan untuk terbang,
Rambut embrio paus, setelah
dewasa akan mereduksi
karena menghambat gerakan
tubuh di dala air.
G. Peristiwa Domestika
Domestika adalah usaha
manusia untuk mengubah atau
menjadikan hewan dan
tumbuhan liar menjadi hewan
dan tumbuhan budidaya.
Pengubahan ini meliputi
habitat, jenis makanan, atau
perilakunya.Hewan-hewan
yang dipelihara orang saat ini
merupakan hewan yang telah
berubah sifat aslinya melalui
proses domestika, misalnya
anjing, kucing, atau ayam.
Pada umumnya usaha
domestikasi disertai dengan
seleksi dan perkawinan silang,
sehingga memungkinkan
terbentuknya spesies baru.
Dengan kata lain domestika
akan mempercepat terjadinya
evolusi.
Daftar pustaka
Irnaningtyas. 2013.
Biologi untuk SMA/MA Kelas
X. Erlangga. Jakarta