LANDASAN PENDIDIKAN DASAR DI SD
PROJECT KELOMPOK 7
DOSEN PENGAMPU
Dra.Eva Betty Simanjuntak M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkankebaikan, berkat, serta anugerahNya kepada kami sehingga kami
bisamenyelesaikan Project landasan Pendidikan Dasar Sd
Tidak lupa kami ucapkan Terimakasih Kepada Ibu Dosen Dra.Eva Betty
Simanjuntak M.Pd. yang sudah mengizinkan dan membimbing kami melakukan project
untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan menjadi Tenaga Pendidik yang
kompeten di masa depan.
Project ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak dan media/sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan project ini.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam kegiatan penelitian sampai penyusunan project ini.
Terlepas dari segala hal tersebut,kami sadar sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu kami
dengan lapang dada menerima kritikan dan saran dari pembeca ataupun dari ibu dosen
agar kami dapat memperbaiki project ini.Akhir kata kami berharap semoga project ini
bias memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca,Terimakasi
Medan,23
november
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Pengertian Pendidikan Dasar ......................................................................
B. Tujuan Pendidikan Dasar............................................................................
C. Landasan-landasan Pendidikan Dasar .........................................................
D. Kurikulum Sekolah Dasar...........................................................................
BAB II
A. Pengertian Keterampilan Belajar ................................................................
B. Hakikat Keterampilan Belajar.....................................................................
C. Tujuan Penerapan Keterampilan Belajar .....................................................
D. Aspek-aspek Keterampilan Belajar .............................................................
BAB III
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ..........................................................
B. Belajar Sebagai Proses Terpadu..................................................................
C. Perkembangan Anak Sekolah Dasar ...........................................................
D. Karakteristik Belajar Anak Sekolah Dasar ..................................................
3
BAB I
A. Pengertian Pendidikan Dasar
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.
Di manapun dan kapanpun di dunia dalam aktivitas manusia tersebut selalu
berhubungan dengan pendidikan. Pada tidaknya pendidikan merupakan usaha manusia
untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia.
Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap
kehidupan masyarakat, perbedaan Filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh
masing-masing bangsa atau masyarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Dengan demikian selain dari bersifat
universal, pendidikan juga bersifat nasional. Sifat nasionalnya akan mewarnai
penyelenggaraan pendidikan bangsa itu.
Urusan utama pendidikan adalah manusia. Perbuatan pendidik diarahkan kepada
manusia untuk mengembangkan potensi-potensi dasar manusia agar menjadi nyata.
Perubahan tuntutan yang terjadi dalam masyarakat, menghendaki peningkatan peran
pendidikan selanjutnya.dengan demikian wajarlah kiranya batasan atau konsep
mengenai pendidikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan keadaan
akibat dari perkembangan kehidupan manusia atau perkembangan peradaban manusia
dan perkembangan masyarakat.
Pembahasan tentang pendidikan di Indonesia tidak ada habis-habisnya.
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting di dalam kehidupan kita saat ini.
Pendidikan merupakan konsumsi yang saat ini banyak digeluti oleh masyarakat
Indonesia. Khususnya pendidikan dasar, gimana pendidikan tersebut menjadi tonggak
pertama yang berperan dalam melahirkan insan-insan penerus untuk melanjutkan
kehidupan bangsa dan negara di masa mendatang. Pendidikan adalah hal yang mutlak
selalu menjadi sorotan publik untuk melihat apakah sesuatu negara tersebut maju atau
tidak, berperan atau tidak, dan dapat menjadi negara yang mampu bersaing dikencah
dunia.
Pendidikan adalah suatu proses interaksi manusiawi antara pendidik dengan
subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam
lingkungan tertentu dengan menggunakan berbagai macam tindakan yang disebut alat
pendidikan.
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak
untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada
anak anak, dalam pertumbuhannya agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Dalam pergaulannya dengan anak-anak orang dewasa menyadari bahwa tindakan yang
4
dilakukannya terhadap anak itu mengandung maksud ada tujuan untuk menolong anak
yang masih perlu ditolong untuk membentuk dirinya sendiri
B. Tujuan Pendidikan Dasar
Setiap kegiatan yang direncanakan oleh seseorang pasti memiliki tujuan yang
ingin dicapai. Bukan hanya kegiatan di bidang ekonomi dan teknologi, dalam dunia
pendidikan, termasuk pendidikan dasar juga memiliki tujuan akhir yang dicita-citakan.
Tujuan umum pendidikan sekolah dasar adalah agar lulusan memiliki sifat-sifat dasar
sebagai warga negara yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran, bekerja di
masyarakat, serta mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup
dalam tujuan khusus pendidikan sekolah dasar yaitu agar lulusan
A. Bidang pengetahuan
1) Memiliki pengetahuan dasar fungsional tentang
a. Dasar-dasar kewarganegaraan dan pemerintahan sesuai dengan Pancasila dan
undang-undang dasar 1945
b. Agama yang dianutnya
c. Bahasa Indonesia dan penggunaannya sebagai alat komunikasi
d. Prinsip-prinsip dasar matematika
e. Gejala dan peristiwa yang terjadi sekitarnya
f. Gejala dan peristiwa sosial, baik pada masa lampau maupun pada masa sekarang
2) Memiliki pengetahuan dasar tentang kesejahteraan tentang keluarga,
kependudukan, dan kesehatan
3) Memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai bidang pekerjaan yang terdapat di
masyarakat sekitarnya.
B. Bidang keterampilan
1) Menguasai cara-cara belajar yang baik
2) Terampil menggunakan bahasa Indonesia lisan dan tulisan
3) Mampu memecahkan masalah sederhana secara sistematis dengan menggunakan
prinsip ilmu pengetahuan yang telah diketahuinya
4) Mampu bekerja sama dengan orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan masyarakat
5) Memiliki keterampilan berolahraga
6) Memiliki keterampilan sekurang-kurangnya dalam satu cabang kesenian
7) Memiliki keterampilan dasar dalam segi kesejahteraan keluarga dan usaha
pembinaan kesehatan
8) Menguasai sekurang-kurangnya satu jenis keterampilan khusus yang sesuai
dengan minat kebutuhan lingkungannya sebagai bekal untuk mencari nafkah
C. Bidang nilai dan sikap
5
1) Menerima dan melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang maha esa
2) Menerima dan melaksanakan Pancasila dan undang-undang dasar 1945
3) Mencintai sesama manusia, bangsa, dan lingkungan masyarakat sekitarnya
4) Memiliki sifat demokratis dan tenggang rasa
5) Memiliki rasa tanggung jawab
6) Dapat menghargai kebudayaan dan tradisi nasional termasuk bahasa Indonesia
7) Percaya pada diri sendiri
8) Memiliki minat dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan
9) Memiliki kesadaran akan disiplin dan patuh pada peraturan yang berlaku, bebas
dan jujur
10) Memiliki inisiatif, daya kreatif, sikap kritis, rasional, dan objektif dalam
memecahkan persoalan
11) Memiliki sikap hemat dan produktif
12) Memiliki minat dan sikap positif dan konstruktif terhadap olahraga dan hidup
sehat.
C. Landasan-Landasan Pendidikan Dasar
a. Landasan filosofis pendidikan di Indonesia
Landasan filosofis merupakan salah satu dasar yang harus dipegang dalam
pelaksanaan pendidikan. Landasan ini berkenaan dengan sistem nilai. Sistem nilai
merupakan pandangan seseorang tentang sesuatu terutama berkenaan dengan arti
kehidupan. Pandangan lahir yang kajian seseorang terhadap sesuatu masalah atau
norma-norma agama dan sosial yang dianutnya. Perbedaan pandangan dapat
menyebabkan timbulnya perbedaan arah pendidikan yang diberikan kepada anak didik
menurut arbi dan Syahrun
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia atau falsafah negara
republik Indonesia. Pancasila merupakan norma tertinggi dalam negara kita. Dengan
demikian Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup yang
menjiwai sistem kenegaraan dan kemasyarakatan Indonesia. Dengan demikian wajarlah
kiranya Pancasila dijadikan landasan filosofis pendidikan kita
b. Landasan psikologis pendidikan
Apa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan? Kenapa harus diketahui oleh
para calon guru sekolah dasar? Istilah psikologi di alih bahasakan dari psyche dan
logos.psyche dapat diartikan sebagai jiwa, roh,mental.logos berarti studi atau kajian
ilmiah atau ilmu. Dengan demikian psikologi adalah kajian ilmiah atau ilmu tentang
jiwa roh atau mental
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan kepada
murid maka proses dan hasil belajar yang diharapkan tidak akan tercapai sebagaimana
mestinya. Bila prinsip-prinsip itu tidak dijadikan landasan usaha dalam penyampaian
6
pesan kepada murid maka proses dan hasil belajar yang diharapkan tidak akan tercapai
sebagaimana mestinya
c. Landasan sosial budaya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendidikan berlangsung dalam
pergaulan atau interaksi antara pendidik dan siswa. Pendidik di sini yang dimaksud oleh
adalah orang dewasa yang bertugas atau bekerja di dalam dunia pendidikan
Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan sosial itulah
sebabnya kegiatan belajar mengajar itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat di mana kegiatan tersebut berlangsung. Sekolah sebagai salah satu institusi
pendidikan pada dasarnya juga merupakan salah satu institusi sosial karena yang
merupakan masyarakat kecil diantaranya sistem sosial lainnya sebagai masyarakat kecil
di sekolah pun mempunyai kebudayaan atau kultural tertentu. Kebudayaan sekolah dan
sistem interaksi individu di dalamnya akan melahirkan suasana atau iklim sosial yang
akan mempengaruhi proses belajar mengajar tersebut
d. Landasan hukum
Pendidik dalam hal ini adalah seorang guru sebagai orang yang bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan pendidikan perlu memahami landasan hukum
penyelenggaraan pendidikan dengan memahami landasan hukum tersebut guru lebih
siap menerima penyesuaian-penyesuaian yang perlu dilakukan dan kemungkinan dapat
diadakan inovasi dalam bidang pendidikan Pancasila seperti yang tercantum dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945 merupakan kepribadian tujuan dan pandangan
hidup bangsa Indonesia oleh karena itu acuan yang harus menjadi dasar landasan hukum
sistem pendidikan nasional adalah Pancasila
D. Kurikulum Sekolah Dasar
Ada beberapa definisi yang menegaskan pengertian kurikulum. Ada wawasan
sempit yaitu mengartikan kurikulum sebagai rencana pelajaran yang berisi sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan menurut guna mencapai suatu
tingkatan atau ijazah. Wawasan yang luas menyatakan kurikulum menyangkut semua
kegiatan yang dilakukan dan dialami siswa dalam perkembangan baik yang sengaja
direncanakan maupun tidak atau baik yang formal maupun informal untuk mencapai
tujuan pendidikan. Banyak ahli yang mengemukakan batasan atau rumusan kurikulum.
Rumusan yang dikemukakan itu mengikuti zaman dan orientasi masing-masing:
1) Kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran
2) Kurikulum ialah pengalaman belajar yang didapat mulai dari sekolah
3) Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar murid
7
BAB II
A. Pengertian keterampilan belajar
Definisi tentang keterampilan belajar seringkali didasarkan pada daftar
keterampilan yang spesifik seperti mengorganisasi, memproses, dan menggunakan
informasi yang diperoleh dari aktivitas membaca. Barangkali didefinisi paling baik
digunakan untuk menjelaskan keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang
dapat mengembangkan kemandirian siswa dalam belajar. Mengungkapkan bahwa
keterampilan merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat neuromuscular, artinya
menuntut kesadaran yang tinggi. Dibandingkan dengan gagasan keterampilan
merupakan kegiatan yang lebih membutuhkan perhatian serta kemampuan
intelektualitas selalu berubah dan sangat disadari oleh individu. Secara khusus
keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh
mempertahankan serta mengungkapkan pengetahuan yang merupakan cara untuk
menyelesaikan persoalan. Dalam memperoleh keterampilan belajar siswa akan menjadi
bagaimana cara belajar yang terbaik sehingga menjadi lebih bertanggung jawab
terhadap kegiatan belajarnya
B. Hakikat keterampilan belajar
Hakikat keterampilan belajar meliputi empat unsur utama yaitu transformasi
persepsi belajar dalam berbagai hal guna meningkatkan keahlian belajar dalam basic
skills (membaca menulis dan mendengar) ataupun dalam menangani rasa takut dan
kecemasan. Transformasi ini tidak hanya melatih kemampuan kognitif saja akan tetapi
juga meliputi domain efektif dan psikomotorik dari setiap orang. Sehingga mampu
menunjukkan pemahaman tentang keterampilan dan strategi belajar yang diperlukan
untuk sukses di sekolah
a) Keterampilan manajemen pribadi
b) Interpersonal dan keterampilan kerjasama tim
c) Kesempatan eksplorasi
C. Tujuan penerapan keterampilan belajar
Tujuan penerapan keterampilan belajar adalah sebagai berikut
a) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
b) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
c) Membentuk peserta didik yang mandiri dalam belajar
D. Aspek-aspek keterampilan belajar
Keterampilan membaca
8
Tampubolon (1993) jelaskan bahwa pada hakikatnya membaca adalah kegiatan
fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan walaupun dalam kegiatan itu
terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Sedangkan menurut poerwodarminto (1976)
membaca yaitu toilet sambil melisankan sesuatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui
isinya. Menurut Tarigan (1983), membaca dalam memperoleh pesan yang disampaikan
oleh penulis melalui tulisan
9
BAB III
A. Pengertian belajar dan pembelajaran
a. Pengertian belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Sudirman belajar merupakan
proses aktivitas dari subjek belajar untuk merekonstruksi makna sesuatu entah itu teks
kegiatan dialog pengalaman fisik dan lain-lain. Berkaitan dengan pendapat di atas
belajar merupakan proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan untuk
memperoleh pengalaman individu dari apa yang dilihat didengar alami dan rasakan
dalam interaksi lingkungan yang menyangkut pengetahuan keterampilan dan sikap.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya
Belajar merupakan kegiatan yang melekat pada diri manusia sejak lahir.
Manusia pada dasarnya berusaha belajar untuk memenuhi kebutuhan hidup agar dapat
bertahan hidup dengan cara mengembangkan semua potensi yang dimiliki.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua faktor yaitu.
Faktor internal dan faktor eksternal.faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri individu yang sedang belajar yaitu psikologis atau jasmani. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang belajar dari luar individu seperti faktor sosial budaya dan
lingkungan.
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan hal ini berarti
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses
belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya keberhasilan proses pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh pemahaman guru tentang hakikat belajar. Fungsi pemahaman
guru terhadap hakikat belajar adalah supaya dalam pelaksanaannya guru dapat
mengelola dan membimbing proses pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah belajar
serta dapat memberikan tindak lanjut dalam belajar
b. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang didalamnya ditunjang
oleh berbagai unsur-unsur pembelajaran seperti tunjang pembelajaran, materi
pembelajaran, sarana dan prasarana, situasi atau kondisi belajar, media pembelajaran,
model pembelajaran serta evaluasi. Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang
kompleks yang melibatkan semua unsur-unsur tersebut semua unsur-unsur
pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran sehingga
pembelajaran lebih bermakna bagi siswa dan untuk membantu mengembangkan potensi
pada diri sendiri pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh guru yang
telah terprogram dalam desain instruksional yang menekankan pada penyediaan sumber
10
belajar sehingga membuat siswa belajar secara aktif proses interaksi yang dilakukan
guru sebagai seorang pendidik dan menurut sebagai peserta didik dalam sebuah
lingkungan belajar dinamakan dengan kegiatan pembelajaran. Guru yang kompeten
dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan membuat pembelajaran
menjadi lebih berarti bagi peserta didik
Pembelajaran adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang telah dirancang oleh
guru sebagai pendidik untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar
dengan menekankan penyediaan sumber belajar dan lingkungan belajar sehingga
membuat siswa belajar aktif dan dapat terlaksana secara efektif dan efisien saat proses
pembelajaran sedang berlangsung dapat terjadi sebagai hambatan dan pembelajaran.
Untuk dapat mengetahui dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut maka kita harus
memakai faktor apa sajakah yang bisa mempengaruhi suatu proses pembelajaran
B. Belajar sebagai proses terpadu
Belajar sebagai proses terbaru dipahami sebagai proses yang memungkinkan
semua aspek yang meliputi aspek fisik sosial emosional intelektual dan moral dapat
terlibat secara aktif ketika kegiatan belajar itu berlangsung. Oleh karenanya akibat dari
kegiatan belajar ini tidak hanya terhadap perubahan salah satu aspek 3 aspek atau
seluruh aspek. Belajar yang demikian lebih memungkinkan sekali dapat memberikan
sumbangan terhadap tujuan pendidikan nasional yaitu manusia yang utuh untuk dapat
menampakkan belajar sebagai proses terpadu ada beberapa hal yang harus diperhatikan
Pertama belajar dapat berfungsi secara penuh untuk membantu perkembangan individu
contohnya sesuai dengan irama perkembangannya Kedua belajar sebagai aktivitas
perolehan pengalaman mendapatkan individu sebagai pusat segala-galanya Ketiga
belajar dalam hal ini lebih menuntut kepada terciptanya suatu aktivitas yang
memungkinkan adanya lebih banyak keterlibatan siswa secara aktif dan intensif
Keempat belajar menempatkan individu pada posisi yang terhormat dalam suasana
kebersamaan di dalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya Kelima belajar sebagai
proses terpadu mendorong setiap siswa untuk terus-menerus belajar dalam konteks yang
demikian siswa belajar tidak hanya sebatas berusaha untuk mendapatkan informasi
melainkan juga yang lebih penting berusaha memprroses informasi Keenam belajar
sebagai proses terpadu yang memberikan kemungkinan yang seluas-luasnya para siswa
untuk memilih tugasnya sendiri mengembangkan kecepatan belajarnya sendiri dan
bekerja berdasarkan standar yang ditentukan sendiri ketujuh belajar sebagai proses
terpadu dapat berfungsi dan berperan secara efektif bila dapat diciptakan lingkungan
belajar secara total yang tidak memberikan dukungan fasilitas terhadap peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan salah satu aspek saja melainkan semua juga aspek
Kedelapan belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi
tidak harus dilakukan secara terpisah melainkan dilaksanakan secara terpadu
Kesembilan belajar sebagai proses terpadu memungkinkan adanya hubungan antar
sekolah dan keluarga.
C. Perkembangan anak sekolah dasar
Proses psikologis belajar anak merupakan sesuatu yang tidak selalu mudah
dipahami oleh orang lain termasuk juga guru. Begitu misterinya sehingga tidak pernah
11
dijumpai satu penjelasannya yang sama. Oleh karenanya berkembanglah sejumlah teori
belajar yang berusaha memahami proses psikologis belajar anak ini berdasarkan
filosofinya masing-masing dalam memandang keberadaan anak adapun teori-teori yang
akan dibahas dalam bagian ini yaitu
a. Teori belajar behavioral
Dalam teori belajar ini ada sejumlah prinsip yang perlu dikaji lebih mendalam yaitu
classical conditioning, operan conditioning, pembentukan kebiasaan (habitation) dan
peniruan (imitation)
b. Teori kognitif
Perbedaan pandangan kognitif dan behavioral
Pada dasarnya pandangan kognitif berbeda dengan pandangan behavioral dalam
asumsinya tentang apa yang dipelajari. Pandangan kognitif meyakini bahwa
pengetahuan itu dipelajari dan perubahan dalam pengetahuan menyebabkan adanya
perubahan perilaku. Sementara itu pandangan behavioristik menyebabkan adanya
perubahan perilaku itu sendiri yang dipelajari. Keduanya meyakini bahwa para tokoh
behavioristik dan kognitif memandang bahwa pengukuhan itu penting dalam belajar
tetap kedua memiliki alasan yang berbeda. Toko behavioristik menyatakan bahwa
pengukuran memperkuat respon sedangkan tokoh penting melihat bahwa pengukuhan
sebagai sumber umpan balik (feedback)
Pengetahuan dan pandangan kognitif
Woolfolk(1993) menyatakan bahwa pengetahuan adalah hasil belajar fakta nama
aturan dan sebagainya maka ketika itu kita mengetahui sesuatu yang baru pengetahuan
pada dasarnya lebih banyak dari apa yang diperoleh melalui belajar yang baru saja
berlangsung pengetahuan juga membimbing belajar yang baru pendekatan kognitif
menyarankan bahwa salah satu elemen yang sangat penting dalam proses belajar adalah
apa yang individu bahwa dalam situasi belajar
Teori perkembangan kognitif
Teori perkembangan anak pada kesempatan ini menekankan pada pikiran
rasional anak yang sedang berkembang dan tahap-tahap pikiran dalam bahasa
sebelumnya proses kognitif dipandang sebagai mediator penting dalam mengaitkan
pengalaman lingkungan dan perilaku anak. Sementara itu di dalam bagian ini
pandangan piket pikiran dipandang lebih penting sebagai mediator hubungan
lingkungan dan perilaku. Oleh karena itu pikiran sebagai fokus sentral perkembangan
yang lebih daripada penentu pelaku anak.
Tahap perkembangan pikiran piaget
12
Pada dasarnya tahapan perkembangan pikiran terdiri atas tahap sensomotorik(0-
2 th) tahap preoperasional (2-7), tahap operasional konkrit (7-11), tahap operasional
formal (11-ke atas).
D. Karakteristik belajar anak sekolah dasar
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rintangan usia dini
masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat
penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu Pada masa ini seluruh potensi yang
dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara
Karakteristik perkembangan anak pada kelas 1 2 dan 3 SD biasanya pertumbuhan
fisiknya telah mencapai kematangan mereka telah mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian dapat
mengendarai sepeda roda dua dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi
tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun gunting. Selain itu
perkembangan sosial anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka
telah dapat menunjukkan kelakuannya tentang jenis kelaminnya setelah mulai
berkompetisi dengan teman sebaya mempunyai sahabat telah mampu berbagi dan
mandiri.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut kecenderungan belajar anak
usia sekolah dasar memiliki tiga ciri yaitu
a) Konkrit
Konkrit mengandung makna proses berlayar beranjak dari hal-hal yang konkrit
yakni yang dapat dilihat didengar diraba dan di otak-atik dengan titik penekanan pada
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai sebab siswa
dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya keadaan yang alami
sehingga lebih nyata lebih faktual lebih bermakna dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggungjawabkan
b) Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai
suatu keutuhan mereka belum mampu memilih konsep dari berbagai disiplin ilmu hal
ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke khusus
c) Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar cara anak belajar berkembang secara bertahap
mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.sehubungan dengan
hal tersebut maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis keterkaitan antar materi dan
cakupan keluasan serta kedalaman materi
13
DAFTAR PUSTAKA
2013.Inovasi Pembelajaran.Jakarta.Bumi Aksara
Arbi,Sutan Z & Syahrun,Syahniar.1991.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta:Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi
Darmadi,Hamid.2012.Kemampuan Dasar Mengajar Landasan Konsep Dan
Implementasi.Bandung:Alfabeta
Djamarah.2011,Psikologi Belajar,Jakarta:Rineka Cipta
Evertson,Carolyn M.& Emmer,Edmund T.2011.Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah
Dasar.Jakarta:Kencana
Hamdani.2011.Dasar-Dasar Kependidikan.Bandung:CV Pustaka Setia.
14
PENUTUP
Demikian project ini kami buat.Kami dari kelompok 7 mengucapkan
banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu project
ini.Semoga project yang kami ajukan diterima oleh banyak pihak sebagai
tahap penugasan tugas mata kuliah LPDS.Kami juga berharap
Bapak/ibu/saudara/I berkenan memberikan kritikan atau saran agar kami
dapat belajar lebih baik nantinya
Kami menyadari bahwa project ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun.Atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu/Saudara/I,kami dari
kelompok 7 mengucapkan
TERIMAKASIH
15
KELOMPOK 7
1. NAILAH PULUNGAN: 1223113016
2. RIFKA SRIWILDA MANIK: 1223113015
3. MELIANA BRBARUS: 1223113018
16