The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

STUDI KOMPARASI PENGENDALIAN KEONG MAS DENGAN MENGGUNAKAN SEKAM PADI HALUS DAN SEKAM PADI BAKAR

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Azzam Maher, 2022-07-10 05:44:11

STUDI KOMPARASI PENGENDALIAN KEONG MAS DENGAN MENGGUNAKAN SEKAM PADI HALUS DAN SEKAM PADI BAKAR

STUDI KOMPARASI PENGENDALIAN KEONG MAS DENGAN MENGGUNAKAN SEKAM PADI HALUS DAN SEKAM PADI BAKAR

STUDI KOMPARASI PENGENDALIAN KEONG MAS DENGAN
MENGGUNAKAN SEKAM PADI HALUS DAN SEKAM PADI BAKAR

PADA TANAMAN PADI SRI ORGANIK

Oleh : Azzam Maher

ABSTRAK

Salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman padi yaitu keong mas (Pomacea
canaliculata). OPT keong mas kalau dibiarkan dan tidak dikendalikan dapat menyebabkan kerusakan serius
pada tanaman padi. Salah satu pengendalian OPT keong mas yang dapat dilakukan yaitu dengan
memanfatkan limbah penggilingan padi, yaitu sekam padi. Sekam padi yang dapat digunakan untuk
mengendalikan OPT keong mas bisa berupa sekam halus ataupun sekam bakar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh dan efektifitas penggunaaan sekam halus dan sekam bakar terhadap
pengendalian hama keong mas serta mengetahui laju serangan keong mas pada tanaman padi (Oryza sativa).
Percobaan dilakukan diatas lahan sawah dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m sebanyak 3 petak, petak A dengan
menggunakan sekam halus, petak B dengan menggunakan sekam bakar, dan petak C dengan tanpa
perlakuan. Metode yang dipakai yaitu dengan metode (RAL) Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan.
Parameter penelitian adalah mortalitas keong mas dan kerusakan tanaman padi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengendalian keong mas dengan sekam halus lebih efektif daripada sekam bakar,
namun dari segi mematikannya lebih unggul sekam bakar. Dan juga dari hasil penelitian didapatkan bahwa
laju serangan keong mas dapat mencapai 92% selama 5 hari.

PENDAHULUAN

Keong mas (Pomacea canaliculata) merupakan salah satu hama
utama tanaman padi, yaitu dengan cara merusak tanaman dengan
memakan jaringan tanaman. Bekas potongan daun dan batang padi
yang diserangnya terlihat mengambang. Waktu kritis untuk
mengendalikan hama keong mas pada saat 10 hari setelah tanam
pindah, atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah). Setelah itu
laju pertumbuhan tanaman lebih besar daripada laju kerusakan
oleh keong mas. (Ben, 2004).
Salah satu upaya pengendalian keong mas yang aman dan ramah
lingkungan salahsatu caranya yaitu dengan memanfaatkan limbah
penggilingan padi yang berupa sekam, baik sekam halus maupun
sekam bakar. Selain itu laju serangan keong mas terhadap tanaman
padi juga merupakan hal yang penting untuk kita ketahui. Oleh
karena beberapa hal tersebut penelitian ini dilakukan.

RUMUSAN MASALAH

1.Seberapa besar laju serangan keong mas
terhadap padi ?

2.Bagaimana efektifitas sekam padi halus
dalam pengendalian keong mas ?

3.Bagaimana efektifitas sekam padi bakar
dalam pengendalian keong mas ?

PIHAK YANG TERLIBAT

1.Azzam Maher ( Pendamping )
2.Petrus Samma ( Petani )
3.Zachmadiana, S.P ( PPL Kec. Towuti)

METODE PENGAMATAN

1.Pengamatan dilakukan secara berkala 2-3 hari sekali
2.Periode pengamatan dilakukan selama tiga (3) minggu

atau sampai umur padi mencapai 24 HST
3.Objek pengamatan yaitu rumpun padi, baik yang

terserang ataupun yang tidak terserang.
4.Mortalitas keong mas juga menjadi konsen dari

pengamatan
5.Pengamatan dilakukan di petakan A,B,dan C dengan

ukuran masing-masing 2,5 m X 2,5 m dengan populasi
keong mas masing-masing 25 ekor

RANCANGAN PENGAMATAN

1.Demplot pengamatan dibuat menjadi tiga petakan A, B, dan C yang masing-masing
berukuran 2,5 m X 2,5 m.

2.Petakan A : Pengendalian dengan menggunakan sekam padi halus
Petakan B : Pengendalian dengan menggunakan sekam padi bakar
Petakan C : Tanpa pengendalian

3. Mempersiapkan pagar plastik untuk antisipasi keluarnya keong mas dari petakan
pengam atan

4. Membuat tiang penjapit pagar dari bambu sebanyak 32 tiang
5. Membuat dan menyediakan lembar pengamatan
6. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu sampai umur

LOKASI

Lokasi pengamatan dan penelitian berada di lahan sawah pa petrus ketua
kelompok tani Samaturu 1 di desa Lioka kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur
Provinsi Sulawesi Selatan


Click to View FlipBook Version