The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Keterkaitan materi modul 2.2 dengan materi di modul-modul sebelumnya

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ibrz as, 2023-11-13 12:06:16

Koneksi Antar Materi Modul 2.2

Keterkaitan materi modul 2.2 dengan materi di modul-modul sebelumnya

Modul 2.2 Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial dan Emosional CGP Angkatan 9 Kab Tegal IBRIZA AMELIA SYANI


Refleksi Diri Sebagai guru tentunya kita menghadapi berbagai keunikan pribadi murid dan sangat penting bagi guru memahami tentang pemahaman pembelajaran sosial dan emosional. Mari kita pelajari bersama pembelajaran sosial dan emosional yang sangat erat kaitannya dengan materi pada modul-modul sebelumnya.


Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional murid akan terbentuk dengan sendirinya sejalan dengan bertambahnya umur mereka menuju kedewasaan sehingga sebagai guru tidak perlu memahaminya secara jelas sehingga dalam memberikan layanan saya lebih berfokus kepada penyelesaian masalah yang dihadapi murid. Setelah mempelajari modul ini, ternyata sebagai guru apalagi saya sebagai guru BK sangat penting memahami tentang pembelajaran sosial dan emosional agar lebih memahami penerapan rasa empati dan kesadaran dalam memberikan layanan kepada murid


1. Konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE). Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:


Dengan memahami ketiga hal tersebut penerapan kompetensi sosial dan emosional baik pada murid maupun pada guru dapat terlaksana dengan baik. Karena pembelajaran sosial dan emosional merupakan suatu sistem yang saling terkait. 2. Pemahaman konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 3. Kesejateraan psikologis [well-being]


• Bagi guru: Menjadi teladan, berkolaborasi dengan teman sejawat, dan saling belajar Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah • Bagi murid: memberikan kesempatan kepada murid untuk menumbuhkan, melatih dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dengan perkembangan budaya serta mengintegrasikan dalam strategi pembelajaran atau layanan yang akan diberikan


Pertanyaan Pemantik 1 Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?


Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial), dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial dan Emosional Pengertian Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Tujuan


Pencapaian Pembelajaran Sosial Emosional Peningkatan 5 kompetensi sosial dan emosional sehingga terwujud pula peningkatan sikap positif Lingkungan belajar yang suportif Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan sekolah Memberikan pondasi yang kuat kepada murid agar dapat sukses dalam berbagai arena kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal


Apa yang dimaksud Well-being ? Sebuh kondisi di mana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik. Memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.


KESADARAN DIRI Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. 5 KSE


MANAJEMEN DIRI Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi. 5 KSE


KESADARAN SOSIAL Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda. 5 KSE


KETRAMPILAN BERELASI Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubunganhubungan yang sehat dan suportif 5 KSE


PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNG JAWAB Kemampuan untuk mengambil pilihanpilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacammacam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis ( well-being ) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok 5 KSE


KESADARAN PENUH (Mindfulness) Perhatian/fokus/atensi yang disengaja (purposeful atention) Sekarang (present moment) Rasa ingin tahu tanpa prasangka dan menghakimi Welas asih (compassion)


Melatih Kesadaran Penuh dengan Teknik STOP 01 (Berhenti Sejenak) STOP 02 03 04 (Ambil Napas) TAKE A BREATH (Observasi) OBSERVE (Lanjutkan) PROCEED Dengan teknik ini, syaraf parasimpatik, menenangkan tubuh dengan memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, mempertajam kekuatan otak bagian atas (korteks prefontal) yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi dan kesadaran, sehingga akan tercipta nuansa well-being."


IMPLEMENTASI KSE 01 Pengajaran Eksplisit 02 03 04 Integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik Penciptaan Iklim kelas dan budaya sekolah Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah


FAKTA 1 Fakta Penting Pembelajaran Sosial dan Emosional Murid yang berkembang secara sosial dan emosional, pada saat yang sama mereka pun berkembang secara akademik. Mengabaikan perkembangan sosial dan emosional, akan membawa efek buruk secara akademik. Pembelajaran sosial dan emosional harus diimplementasikan secara sengaja. FAKTA 2 FAKTA 3


Pertanyaan Pemantik 2 Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?


1.1 FILOSOFI KHD BERPIHAK PADA MURID PROFIL PELAJAR PANCASILA 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK 1.3 VISI GURU PENGGERAK 1.4 BUDAYA POSITIF 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL KONEKSI ANTAR MATERI


Kaitan PSE dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara Salah satu prinsip Ki Hadjar Dewantara adalah mewujudkan pembelajaran yang mengutamakan kepentingan murid. Dalam konteks ini, pembelajaran sosial emosional dapat dianggap sebagai bentuk implementasi nyata, di mana perhatian guru tidak hanya tertuju pada materi pelajaran semata. Namun, guru juga harus memahami kondisi sosial emosional murid, sehingga pembelajaran dapat dijalani dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan memberikan kebahagiaan bagi murid sejalan dengan filosofi KHD.


Kaitan PSE dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak Memiliki nilai dan peran seorang guru penggerak merupakan unsur yang kuat dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional. Pengalaman dalam mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional juga dapat menjadi faktor yang membentuk dan meningkatkan nilai serta peran seorang guru penggerak. Dengan demikian, kedua modul tersebut saling melengkapi dan mendukung untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyeluruh berorientasi pada pengembangan sosial dan emosional murid


Kaitan PSE dengan Visi Guru Penggerak Sekolah sebagai wadah untuk menumbuhkembangkan segala potensi yang dimiliki murid. Berawal dari visi sekolahlah dapat terciptanya lingkungan pembelajaran yang berpihak pada murid dan terwujudnya murid-murid impian. Murid-murid yang secara intelektual mumpuni, secara emosi matang dan secara sosial positif. Sekolah memberikan ruang seluas-luasnya kepada seluruh warga untuk mendewasakan diri, menggali lebih dalam dan menimba pengetahuan serta pengalaman melalui pembelajaran sosial emosional.


Kaitan PSE dengan Budaya Positif Di kelas merupkan awal tempat bagaimana seorang guru dan murid belajar mengenali emosi, mengelola emosi, menumbuhkan dan menanamkan rasa empati, membangun hubungan positif, serta belajar dan berlatih untuk membuat sebuah keputusan yang bertanggung jawab. Proses pembelajaran sosial emosional membantu guru dan peserta didik untuk terbiasa melakukan budaya positif.


Kaitan PSE dengan Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran sosial emosional ini akan memandu seorang guru untuk mampu mempola sebuah pembelajaran berdiferensiasi yaitu pembelajaran yang selalu mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. Dengan menggabungkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional, guru akan mampu memberikan pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna bagi setiap murid.


#SalamGuruPenggerak Terimakasih ...


Click to View FlipBook Version