E-MODUL BAHASA INDONESIA TEKS DRAMA XI (UNSUR PEMBANGUN TEKS DRAMA) KELAS DISUSUN OLEH: TIARA OKTA CANDRA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan e-modul Bahasa Indonesia "Unsur-Unsur Teks Drama" ini. E-Modul ini ditujukan pada peserta didik dalam pembelajaran teks drama. E-modul ini juga dapat digunakan oleh pendidik karena juga dilengkapi dengan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). E-modul ini dengan detail mengurai unsur-unsur pembangun teks drama dengan menggunakan metode PBL yang sangat berkaitan dengan karakteristik pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Uraian terkait pengertian teks drama, ciri-ciri teks drama, dan unsur pembangun teks drama dapat ditemukan pendidik, peserta didik, ataupun mereka yang berminat mempelajari teks drama dalam modul elektronik ini. E-modul ini juga memberikan materi, contoh dan soal latihan terkait pembelajaran unsur pembangun teks drama yang diintegrasi dengan kearifan lokal yang membuat pembaca dapat memahami dengan mudah pembelajaran teks drama. Penulis menyadari bahwa penulisan e-modul ini masih banyak kekurangan. Penulis siap menerima kritik dan saran agar dapat dilakukan perbaikan pada penulisan e-modul berikutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga e-modul ini dapat dijadikan tambahan referensi bagi pembaca dan dapat mendorong pembelajaran teks drama baik di kalangan pelajar maupun umum. KATA PENGANTAR i Agustus, 2023 Penulis
KATA PENGANTAR..........................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................ii PETA KEDUDUKAN MODUL..........................................................iii LANGKAH-LANGKAH PROBLEM BASED LEARNING...................iv GLOSARIUM....................................................................................v PENDAHULUAN...............................................................................1 A. Identitas E-Modul...........................................................................1 B. Capaian Pembelajaran.....................................................................1 C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................1 D. Orientasi........................................................................................1 E. Petunjuk Penggunaan E-Modul........................................................2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGERTIAN DAN UNSUR PEMBANGUN TEKS DRAMA...........................................................3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: MENGANALISIS UNSUR PEMBANGUN TEKS DRAMA.........................................................13 SOAL LATIHAN..............................................................................18 INSTRUMEN PENILAIAN..............................................................21 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................22 DAFTAR ISI ii
PETA KEDUDUKAN MODUL iii TEKS DRAMA Unsur Pembangun Unsur Intrinsik Unsur Ekstrinsik
Merumuskan masalah. Pendidik membimbing peserta didik untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya pendidik telah menetapkan masalah tersebut. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. LANGKAH-LANGKAH iv Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning dikemukakan oleh John Dewey (Syamsidah, 2018:17-20) adalah sebagai berikut: PROBLEM BASED LEARNING
Percakapan antara karakter dalam drama. Pilihan kata yang digunakan dalam dialog atau deskripsi drama. Karya sastra yang disajikan dalam bentuk pementasan panggung oleh para aktor dengan dialog dan aksi yang menggambarkan cerita atau konflik. Titik puncak ketegangan dalam cerita, di mana konflik mencapai tingkat tertinggi. Pertentangan atau masalah yang dihadapi oleh karakter dalam cerita drama. Bagian dalam drama di mana seorang karakter berbicara sendiri untuk mengungkapkan pikiran atau perasaannya. Aturan dan struktur bahasa yang digunakan dalam dialog dan deskripsi drama. GLOSARIUM v Dialog : Diksi : Drama : Klimaks : Konflik : Monolog : Tata Bahasa :
PENDAHULUAN 1 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Alokasi Waktu : 4 × 45 menit Materi : Unsur-Unsur Pembangun Teks Drama A. IDENTITAS MODUL B. CAPAIAN PEMBELAJARAN C. TUJUAN PEMBELAJARAN D. ORIENTASI Peserta didik mampu menganalisis unsur-unsur pembangun teks drama. Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi teks fiksi dan nonfiksi. Selamat datang, peserta didik kelas 11 SMA! Modul pembelajaran ini dirancang khusus untuk membantu Anda memahami lebih dalam mengenai unsur-unsur pembangun teks drama yang menarik dan mendalam. Anda akan menjalani perjalanan pembelajaran yang berbeda, yakni dengan memanfaatkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang akan memicu pemikiran kritis dan kolaboratif. Tidak hanya itu, modul ini juga memiliki pendekatan yang unik dengan mengintegrasikan kearifan lokal Minangkabau. Ini bertujuan untuk menjembatani antara pembelajaran akademis dan budaya setempat yang kaya. Dengan demikian, Anda akan dapat memahami unsur-unsur dramatik dalam konteks yang lebih luas dan relevan dengan lingkungan sekitar. Dalam perjalanan ini, Anda akan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang mengharuskan Anda berpikir kritis, mencari solusi, dan merumuskan pemecahan masalah. Hal ini akan membantu Anda mengembangkan kemampuan analitis serta keterampilan berpikir kontekstual. Di samping itu, interaksi dengan kearifan lokal Minangkabau akan memberikan perspektif baru yang menarik dan menggugah pemikiran Anda. Melalui modul ini, Anda akan merasakan pengalaman pembelajaran yang berbeda dan bermanfaat. Bersiaplah untuk menjelajahi dunia teks drama dan mendalami nilai-nilai budaya lokal dengan cara yang inspiratif dan interaktif. Selamat belajar!
2 E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Pendidik 2. Petunjuk Peserta Didik Informasikan cara menggunakan modul dan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul kepada peserta didik! Informasikan langkah-langkah belajar yang harus dilakukan peserta didik! Berikan penjelasan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar! Berikan motivasi dan pendampingan kepada peserta didik agar peserta didik termotivasi untuk belajar! Bacalah bagian pendahuluan untuk memudahkan Anda memahami isi modul! Modul terdiri atas 2 kegiatan. Semua kegiatan akan Anda pelajari pada dua pertemuan, selama 4x45 menit. Pada kegiatan pembelajaran 1, Anda akan mempelajari konsep drama dan unsur pembangun teks drama. Pada kegiatan pembelajaran 2, Anda akan menganalisis unsur pembangun sebuah teks drama dengan metode Problem Based Learning. Bacalah materi teks drama dengan seksama! Perhatikan ilustrasi yang diberikan, kemudian jawab pertanyaan yang diajukan! Kerjakanlah latihan dan isi lembar kerja sesuai petunjuk yang diberikan! Jika Anda mengalami kesulitan belajar melalui modul ini, catatlah kesulitan tersebut dan tanyakan kepada gurumu! Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi teks drama, agar anda mendapatkan pengetahuan tambahan! a. b. c. d. a. b. c. d. e. f. g.
3 Pernahkah Anda menonton drama? Jika pernah, maka Anda sudah memiliki modal berharga untuk memasuki dunia teks drama yang lebih dalam. Drama tidak hanya sekadar hiburan di atas panggung atau layar, tetapi juga cerminan kehidupan dan karakter manusia. Melalui modul ini, Anda akan diajak memahami unsur-unsur yang membentuk teks drama, mulai dari tokoh-tokoh yang penuh warna, alur yang memikat, hingga dialog yang mengungkapkan emosi yang mendalam. Tidak hanya itu, Anda juga akan melihat bagaimana teks drama dapat dihubungkan dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah yang lebih luas. Untuk itu, mari bersama-sama menjelajahi dunia teks drama yang penuh warna dan mendalam. Bersiaplah untuk melangkah lebih jauh dalam pemahaman Anda tentang manusia, perasaan, dan konflik yang menghidupkan teks drama. Perhatikan gambar berikut! KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENGERTIAN DAN UNSUR PEMBANGUN TEKS DRAMA
4 Terlihat familiar bukan? Ya, betul sekali. Ilustrasi tersebut adalah legenda "Malin Kundang" yang berasal dari Sumatera Barat, menceritakan kisah seorang pemuda yang berambisi meninggalkan desa kelahirannya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, dalam pencapaian dan kesuksesannya, dia melupakan akar dan keluarganya, hingga akhirnya dihukum oleh takdir. Berdasarkan cerita dari ilustrasi tersebut, coba Anda tuliskan apa saja unsurunsur pembangun yang anda ketahui dari legenda tersebut!
1. PENGERTIAN DRAMA Secara umum, drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan memiliki maksud untuk menampilkan sebuah pertunjukkan yang diperankan oleh aktor. Sedangkan pengertian drama menurut para ahli sebagai berikut: 2. CIRI-CIRI DRAMA 5 Nah, dari ilustrasi tersebut, secara tidak langsung Anda telah mempelajari unsur-unsur yang ada dalam sebuah drama. Untuk pemahaman lebih lanjut, silahkan pelajari materi berikut! Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan (properti) untuk menghidupkan suasana. 6 Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton karena drama tersebut merupakan sarana hiburan. 5 Memiliki tokoh atau karakter yang diperankan dengan riasan, aksen, atau penampilan tertentu. 4 Dalam pementasannya, teks drama didukung dengan musik dan pencahayaan. 3 Terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama. 2 Disampaikan dalam bentuk dialog dan monolog. 1
6 Setelah Anda memahami pengertian dan ciri-ciri dari drama, bersiaplah untuk melangkah lebih jauh dalam pemahaman Anda tentang unsur-unsur pembangun teks drama. 3. UNSUR-UNSUR PEMBANGUN TEKS DRAMA UNSUR INTRINSIK (unsur yang ada di dalam teks drama) Tema Tokoh Penokohan Alur Latar Sudut Pandang Amanat Dialog Konflik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
7 PENJELASAN 1) Tema Tema adalah gagasan pokok atau juga ide yang mendasari pembuatan dari sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama tersebut, melingkupi: masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan, ketuhanan, dan renungan hidup. 2) Tokoh Tokoh merupakan orang yang berperan dalam sebuah drama. Tokoh tersebut dapat dibedakan sebagai berikut. a. Berdasarkan sifatnya Tokoh protagonis, yakni tokoh utama yang mendukung cerita. Tokoh antagonis, yakni tokoh penentang cerita. Tokoh tritagonis, yakni tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis. b. Berdasarkan perannya Tokoh sentral, yakni tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam sebuah drama. Tokoh sentral adalah penyebab dari terjadinya konflik. Tokoh sentral tersebut meliputi tokoh protagonis serta juga tokoh antagonis. Tokoh utama, yakni tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral bisa juga sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini ialah tokoh tritagonis. Tokoh pembantu, yakni tokohtokoh yang memegang peran sebagai pelengkap atau tambahan dalam rangkaian cerita.
8 3) Penokohan/Perwatakan Perwatakan/penokohan merupakan penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan di dalam suatu cerita. Watak dari para tokoh itu digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut. Keadaan fisik, diilustrasikan dengan melalui umur jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/ gemuk, atau suka senyum/cemberut. Keadaan psikis, ini melingkupi watak, kegemaran, standar moral, temperamental, ambisi, psikologis yang dialami, mental, dan keadaan emosi. Keadaan sosiologis, ini melingkupi jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi. Cara pengarang menampilkan watak tokoh bisa secara langsung atau tidak langsung. a. Dialog antartokoh/ percakapan tokoh b. Pikiran tokoh c. Reaksi atau tanggapan tokoh lain d. Lingkungan tokoh e. Keadaan fisik tokoh Secara langsung (analitik). Pengarang menampilkan watak tokoh secara langsung dijelaskan di dalam teks cerita. Secara tidak langsung (dramatik). Pengarang menampilkan watak secara tidak langsung lewat: a. b c. a. b
9 4) Alur Alur merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama mencakup bagian-bagian pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, penyelesaian. Tahapan awal: tahapan pengenalan tokoh-tokoh cerita serta perwatakan, latar, dan lain sebagainya. Pemunculan konflik: tahapan pengenalan konflik. Komplikasi: tahapan peningkatan konflik. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita. Klimaks: tahapan puncak dari konflik yang ada. Resolusi: tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Akhir: pada tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan akhir dari cerita. Macam-macam plot dalam suatu cerita yaitu: Alur maju (progresif), set cerita berjalan maju, mulai dari masa kini ke masa yang akan datang Alur mundur (regresif), set cerita berjalan mundur, yang mana masa kini adalah sebuah hasil dari konflikkonflik yang terjadi pada masa lalu. Alur campuran, alur cerita yang mencampurkan masa kini dengan masa lalu dan juga dengan masa depan. Di sebut juga alur bolakbalik. Perbedaan Alur dan Plot Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjadi, sedangkan plot adalah bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut diorganisasikan dan memiliki dampak terhadap cerita secara keseluruhan. a. b. c. d. e.
5) Latar 10 Latar Tempat Latar Waktu Latar Suasana Latar tempat merupakan tempat terjadinya cerita di dalam sebuah drama. Contoh: Di rumah, di sekolah, di Jakarta, dan sebagainya. Latar waktu merupakan waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita di dalam sebuah drama. Contoh: Pagi, siang, sore, malam, dan sebagainya. Latar suasana merupakan suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting cerita tersebut dapat didukung dengan tata suara atau juga tata lampu saat pementasan drama. Contoh: Menegangkan, menakutkan, menyenangkan, dan sebagainya. 6) Sudut Pandang Sudut pandang merupakan cara pandang yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Sudut pandang terdiri atas: Aku sebagai tokoh utama Aku sebagai tokoh sampingan Orang ketiga serba tahu Orang ketiga terbatas atau pengamat a. Sudut pandang orang pertama atau akuan b. Sudut pandang orang ketiga atau diaan a. b. c.
Nilai Moral Nilai Estetika Nilai Sosial Nilai Budaya Nilai Agama 11 7) Amanat Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada para pembaca atau penonton dengan melalui drama. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema drama. Amanat juga menyangkut nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat yang disampaikan secara implisit. Berhubungan dengan perilaku, perbuatan baik atau buruk. Nilai moral merupakan pesan moral dari perilaku tokoh. Berhubungan dengan keindahan yang melekat pada karya sastra, misalnya diksi, penggunaan alur yang variatif. Berhubungan dengan hubungannya di masyarakat sebagai makhluk sosial. Berhubungan dengan adat istiadat, budaya yang berlaku di suatu daerah. Berhubungan dengan keagamaan (religi) atau keyakinan kepada Tuhan. 8) Dialog Dialog merupakan percakapan antara karakter dalam drama. 9) Konflik Konflik eksternal merupakan sebuah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu yang berada di luar dirinya. Konflik merupakan pertentangan atau juga masalah dalam drama. Konflik tersebut dibedakan menjadi dua, konflik eksternal dan internal. Konflik internal merupakan konflik yang terjafu antara tokoh dengan dirinya sendiri “Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi" Memiliki arti bahwa pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemuliaan hanya didapat dengan budi yang tinggi. Pepatah ini menekankan bahwa ilmu pengetahuan bisa diraih dengan bersekolah atau berguru pada siapa saja.
12 Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya cerita, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita, yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu: UNSUR EKSTRINSIK (unsur yang ada di luar teks drama) Faktor Ekonomi Faktor Politik Faktor Sosial-Budaya Faktor Pendidikan Faktor Kesehatan Faktor Psikologis Kebijakan Pemerintah dan sebagainya
13 Setelah Anda memahami unsur-unsur pembangun dari teks drama, mari melangkah lebih jauh lagi dengan terjun langsung dalam menganalisis unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah teks drama. Silahkan baca dan pahami teks drama berikut! Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis Minang yang cantik jelita bersama ibu dan seorang kakeknya. Keseharian gadis ini disibukkan dengan menjadi seorang guru mengaji di salah satu surau di dusunnya, tepatnya di Luhak Nan Tigo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sebut saja nama gadis ini Jubilah. Jubilah : (Tok…tok..tok) Assalamualaikum. Amak, Jubilah pulang. Amak : Bukak se pintu tu nak, indak Amak kunci do. (sambil asyik menenun baju-baju) Jubilah : Kama Ayek, Mak? Amak : Ka masajik nak,sampai kini alun jo pulang lai. Usai matahari terbenam, terlihatlah dari kejauhan, kakek (ayek) tertatih-tatih menuju rumah. Kakek pun membuka pintu rumah itu dan duduk dengan nafas sesak. Jubilah : Ayek, paralu Jubilah buekan kopi? Ayek : Batanyo jo kau lai piak kanduang, alah nampak Ayek kau ko litak bana. Saketek se gulonyo piak! Tak lama, Jubilah pun menyodorkan secangkir kopi kepada Kakeknya. Amak : Ayek kau tu mada piak, alah barapo kali Amak kecekan, indak usah sembahyang ka masajik. Awak lah gaek, bajalan jauah lo mandaki bukik. Jubilah : Bia sajo Amak. Di masjid tu pahalanyo labiah banyak. Salagi kuek apo salahnyo Mak. SAPASUKUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: MENGANALISIS UNSUR PEMBANGUN TEKS DRAMA
14 Keesekon harinya,Jubilah tidak pergi mengajar. Sore ini dia akan membelikan sendal baru untuk sang kakek Ketika hendak pulang, tiba-tiba turun hujan. Makin lama makin deras. Halilintar dan angin kencang terus bergelut. Di sudut toko yang tertutup itu tampak seorang lelaki seumurannya yang sedang berteduh. Jubilah pun menuju ke arah toko itu. Jubilah : Brrr… (sambil mengusap kedua telapak tangannya) Pemuda : Assalamua’laikum. Jubilah : Wa’laikumussalam. (sambil menatap lelaki itu) Pemuda : Perkenalkan, nama saya Ferdi, kamu siapa? Jubilah : Nama saya Jubilah Koesoema. Orang sekitar saya memanggil Jubilah. Suasana menjadi hening, hanya rintikan hujan yang terdengar. Pemuda : Memangnya, kamu hendak kemana? Jubilah : Aku hendak pulang,selepas membelikan sendal ini untuk kakek. Kalau kamu? Dengan maksud apa datang ke desa ini? Pemuda : Aku hendak mencari kampung ibuku yang telah lama meninggal dunia. Ibuku seorang gadis berdarah Minang. Sedangkan ayahku telah menikah dengan wanita lain berdarah Sunda. Mungkin saya telah tersesat datang ke desa ini. Ehm, kau kelihatan kedinginan sekali. Ini jaket untukmu. (sambil menyodorkan jaket yang dililitkan di tubuhnya) Jubilah : Kau ini. Tidak masalah, aku telah biasa seperti ini. Pemuda : Jangan sungkan-sungkan. Ayo keringkan percikan hujan di wajahmu! (sambil menyodorkan sapu tangan kotak-kotak miliknya) Hujan pun mulai berangsur reda, hanya ada gerimis malam itu. Pemuda: Sepertinya, aku pamit duluan. Bagaimana dengan kau? Jubilah: Oh, jangan khawatir. Rumahku hanya beberapa meter saja dari sini. Terima kasih untuk sapu tangan dan jaketnya. Pemuda : (mengangguk) Tidak apa. Lain kali bisa bertemu lagi. Sepertinya, Jubilah tertarik dengan pemuda itu. Keesokan harinya, di kamar.
15 Tok…tok…tok…….. Amak : Jubilah…di serambi lua ado seorang lelaki sedang bataduah nak. Suruah masuak se dulu nak! Jubilah : Iyo Mak, ndak baa do mak. Ndak mungkin laki-laki awak suruah masuak Mak. Lain kecek urang Mak. Amak : Setidaknya, kau lihat dulu lah nak? Dengan terpaksa, Jubilah beranjak dari ranjangnya. Ketika membuka pintu rumah. Jubilah : Ha? (terkejut) kau bukannya lelaki yang kemarin malam berteduh di toko dekat simpang itu? Pemuda : Iya. Jadi, di sini rumahmu? Jubilah : Benar. Mari silahkan masuk. Jangan kasih tau Amak kalau kita saling kenal! Tahun berganti tahun. Pemuda itu pun telah menetap tinggal di rumah Jubilah selama setahun lamanya. Dia telah dianggap bagian dari keluarga itu. Tetapi suatu ketika, pemuda itu pun berniat untuk mempersunting Jubilah. Amak : Indak….kalian ndak buliah manikah! Jubilah : Baa gitu Mak? Kami saling mencintai, perkenankanlah niat kami ini Mak. Amak : Tapi nak, Ferdy itu sedarah dengan kita. Jubilah : Darimana amak tau? Dia itu keturunan Sunda mak, bukan Minang. Amak : Tidak nak. Bagaimanapun sistem kekeluargaannya masih sah menurut garis keturunan Ibu. Berdarah Chaniago, sama halnya dengan kita. Pemuda : Mak, ijinkanlah saya untuk meminangnya Mak. Ayek pun tidak kuat menahan amarahnya. Dia tidak mau anak gadisnya melanggar norma adat dan agama Ayek : Kau piak! Capek masuak biliak! ¥ng silahkan angkat kaki dari rumah ko jan ang gaduah cucu den lai! Ang diagiah hati minta jantuang,diagiah jantuang bisa mati den. Pemuda : Tapi yek… Sumber:http://feriktriandaputra-setetestinta.blogspot.com/2011/11/teks-drama-sapasukuan-diangkat-dari.html?m=1 Jubilah : Tuhan, apakah aku kemarin baru saja bermimpi? Mungkinkah kau titipkan pemuda itu sebagai pendamping hidupku. Tuhan, dia begitu baik padaku. Aku seperti kehilangannya hari ini. Hujan di luar sana belum juga reda. Seperti halnya kemarin, aku ingin bertemu dengan dia lagi. Berbincang-bincang dengannya.
16 Setelah Anda memahami teks drama "Sapasukuan", selanjutnya mari analisis unsur-unsur pembangun yang terkandung di dalamnya sesuai dengan langkah-langkah PBL dan pemahaman Anda di kegiatan pembelajaran sebelumnya. Kegiatan yang Anda lakukan dapat disajikan pada kolom berikut ini! 1. Merumuskan Masalah Analisis unsur pembangun (intrinsik dan ekstrinsik) yang terdapat dalam teks drama yang telah dibaca! 2. Menganalisis Masalah Pahami unsur pembangun intrinsik dan ekstrinsik dari teks drama yang telah dibaca sesuai dengan yang telah dipelajari sebelumnya! 3. Merumuskan Hipotesis Tuliskan kemungkinan unsur yang terkandung dalam teks drama yang telah dibaca berdasarkan pengetahuan Anda terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya! Sajikan dalam tabel yang telah disediakan! 4. Mengumpulkan Data Cari dan kumpulkan informasi terkait unsur pembangun intrinsik dan ekstrinsik dari teks drama yang telah dibaca! 5. Pengujian Hipotesis Sajikan data yang ditemukan terkait unsur pembangun intrinsik dan ekstrinsik pada tabel yang telah disediakan! 6. Merumuskan Rekomendasi Pemecahan Masalah Berikan pandangan Anda mengenai pesan moral dan pelajaran yang dapat diambil dari teks drama yang telah dibaca!
17 Unsur Ekstrinsik Penjelasan Unsur Intrinsik Bagian dalam Teks LEMBAR JAWABAN Ungkapkan pandangan Anda mengenai pesan moral dan pelajaran yang dapat diambil dari teks drama yang sudah dibaca!
18 Cerita berawal ketika Izul kedapatan membawa sebungkus rokok di dalam tas sekolahnya. Sang guru langsung menghubungi orang tua Izul. Tetapi yang mengangkat telepon adalah nenek Izul. Saat menjawab panggilan dari sekolah, nenek sontak kaget dan langsung berlarian menghampiri emak Izul yang sedang mencuci di belakang. Kriiiing..... kriiing... kriiiing.. Nenek: Assalamualaikum. Guru: Waalaikumussalam, ini benar dengan orang tua Izul? Nenek: Iyo, iko nenek Izul. Iko sia? Guru: Ini dengan guru Izul di di sekolah. Begini Ibu, Izul kedapatan membawa sebungkus rokok di dalam tasnya saat di kelas. Bisa orang tua Izul ke sekolah besok pagi? Nenek: (kaget, langsung berlari nemanggil emak Izul) Des...Des... si Zul Des, Izul.... Emak: (sedang mencuci, berhenti sejenak) Manga mak? Manga si Zul? Nenek: Ko a... guru si Zul sabanta ko manalepon. Kecek nyo si Zul tatangkok mambaok rokok ka sakolah tadi. Emak: (takajuik) Astagfirullah... tu apo kato guru nyo lai mak? Nenek: Kau disuruah ka sakolah manamui gurunyo bisuak pagi. Emak: Ndeh....Zul karmari ang.. Zul... (berteriak memanggil si Zul ke depan) Izul yang sedang duduk di beranda rumah sambil merokok, dengan sigap mematikan rokok dan menghalau asap rokok yang berterbangan. Izul menyahut panggilan emak. Izul: Yes mam....Whatsap mam???? Emak: Whatsap-whatsap juo kecek ang lai. Den sadang paniang, ang bagarah juo (marah). Cubo jalehan ka den manga ang di sakola tadi? Izul: Ndeh mak, manga lo den di sakolah lai. Tu baraja lah nyo Mak. Amak ko ado-ado se. Emak: Jan bakilah juo ang lai! Jawek se lah manga ang di sakolah tadi?! Tiba-tiba datang seorang laki-laki separuh baya dari dalam. Berjalan menghampiri mereka. GARA-GARA ROKOK Baca dan pahamilah teks drama berikut! LATIHAN
19 Bapak: uhuuuk.... uhuuuuuk.... uhhhuuuuuukk (batuk sambil mengusap dada). Ado a ko Des, mamakak se? Ndak nampak uda sakik a??? Emak: Uda sakik kan dek ulah uda juo mah. Lah Des kecek an jan marokok juo. Rokok tu panyakik mah da, uda ndak amuah di kecek an! Bapak: Iyo Des, Iyo. Uhuuk-uhuuuuk.... tu manga kini si Zul tu? Uhuukuhuuk...(batuk sambil mengusap dada) Emak: Lah samo lo nyo jo uda kini. Sabanta ko gurunyo manalepon.... si Zul kedapatan mambaok rokok di dalam tas dek gurunyo. Nenek: Alah alah.... jan batangka jo lai. Rancak kalian tamui gurunyo bisuak di sakola. Kalau ndak si Zul ndak buliah masuak lokal lai do... lai jaleh tu! Bapak: uhuuuk.... uhuuuuk.... iyo Mak... (sambil mengusap dada dan kembali ke kamar) Emak: Baa kok marokok ang di sakola Zul? Ndak nampak dek ang apak tu lah sakik-sakik dek marokok. Ndak bisa apak ang karajo cari pitih lai do. Sia nan karajo lai? Amak zul. Sabanta ko lah di suruah lo amak ka sakolah manamui guru ang bisuak. Izul: .... Tiba-tiba, daaar.. terdengar suara gelas pecah. Bapak yang sedang berjalan menuju kamar tiba-tiba terjatuh dan terbaring di lantai. Izul, nenek, dan emak langsung berlari ke arah bapak. Emak: Udaaaa.. udaaaa.. Izul: Apaaak dek aaa Pak...(berteriak dan mencari pertolongan tetangga) Bapak Izul langsung di bawa ke puskesmas terdekat, dokter mendiagnosa kemungkinan bapak Izul mengidap kanker paru-paru. Emak dan Izul yang saat itu berada di samping bapak terus menangis di depan ruang IGD. Emak: Lah jaleh dek ang Zul? Apak ang taka iko gara-gara rokok Zul, amak ndak nio ang mode apak ko do. Alah maah, baranti lah ang marokok lai! Mambana amak..(menangis). Izul: ... Setelah adanya kejadian yang menimpa keluarga Izul, warga bersama tokoh masyarakat dan puskesmas sepakat mendirikan Balai Anti Rokok (BAR). Peresmian Balai anti rokok dibuka dengan pemberian penyuluhan tentang bahaya rokok oleh dokter puskesmas/ petugas. Kemudian kata sambutan oleh pak wali dan pelantikan Izul sebagai duta anti rokok. Sumber: https://id.scribd.com/document/359313995/Naskah-Drama-Bahaya-Rokok-Minang
20 Lembar Kerja Peserta Didik Tema Tokoh Penokohan Alur Latar Sudut Pandang Amanat Dialog Konflik Unsur Intrinsik Bagian dalam Teks Unsur Ekstrinsik Analisis unsur pembangun (intrinsik dan ekstrinsik) yang terdapat dalam teks drama yang telah dibaca! Semangat! Penjelasan Latihan bisa diakses melakui link google form berikut: is.gd/ysi2Qj
21 INSTRUMEN PENILAIAN
22 Kusmarwanti. 2019. "Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 3 Kesusastraan". Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suhita, Sri dan Rahmah Purwahida. 2018. Apresiasi Sastra Indonesia dan Pembelajarannya. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwahida Rahma. 2021. "Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia". Jakarta Selatan: Pusat Perbukuan. DAFTAR PUSTAKA