The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

RANCANGAN AKTUALISASI BAB I-III_drg. Adiska Arisanty

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adiskaarisanty, 2023-10-08 21:00:55

RANCANGAN AKTUALISASI BAB I-III_drg. Adiska Arisanty

RANCANGAN AKTUALISASI BAB I-III_drg. Adiska Arisanty

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PNS PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TUMINTING DISUSUN OLEH NAMA : drg. ADISKA DEVINTA ARISANTY NIP : 19920511 202203 2 006 JABATAN : AHLI PERTAMA – DOKTER GIGI UNIT KERJA : PUSKESMAS TUMINTING COACH : JHONLY HARLY TANGKILISAN, M. Pd MENTOR : dr. MAYA S. M. PELLE, M.Kes PEMERINTAH KOTA MANADO BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2023


1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas merupakan Fasilitas Kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan Upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerja. Permenkes 43 tahun 2019 tentang puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan status Kesehatan Masyarakat menuju peningkatan derajat Kesehatan yang optimal. Puskesmas Tuminting merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Pemerintah Kota Manado. Puskesmas tuminting dalam melaksanakan pelayanan kepada Masyarakat selalu memberikan pelayanan yang optimal, profesional, dan menyeluruh. Puskesmas tuminting selalu berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap staff di puskesmas selalu menerapkan 5S senyum,salam,sapa,sopan, dan santun. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan Kesehatan salah satunya adalah Kesehatan gigi dan mulut. Puskesmas Tuminting berfungsi melakukan perawatan gigi dan mulut Masyarakat, termasuk juga ibu hamil. Sebagai ASN yang bekerja di Bidang Kesehatan, sebagai seorang dokter gigi harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN Ketika menjalankan tugas dan fungsinya di puskesmas, baik di dalam gedung maupun di luar gedung. Dokter gigi sebagai seorang tenaga Kesehatan harus mampu mewujudkan derajat Kesehatan gigi dan mulut Masyarakat yang optimal, salah satunya pada ibu hamil. Sebagai ASN, dokter gigi harus memberikan pelayanan yang prima. Hal ini sejalan dengan visi Puskesmas Tuminting yaitu “Terwujudnya


2 Masyarakat Tuminting Sehat, Mandiri, Berkeadilan dan Kompetitif Menuju Manado Maju dan Sejahtera”. Beberapa uraian tugas dokter gigi menjadi dasar dalam pemilihan isu-isu yang terdapat di Puskesmas Tuminting. Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang bekerja selama kurang lebih 1 tahun di Puskesmas Tuminting,terdapat beberapa isu penting yang diangkat menjadi permasalahan. Isu pertama yang ditemukan yaitu belum optimalnya pelayanan pasien poli gigi. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan bagi masyarakat, keluarga ataupun perorangan, bagi yang sakit atau pun yang sehat. Menurut pedoman kerja Puskesmas, pelayanan gigi dasar yang diberikan di Puskesmas meliputi kegiatan penumpatan gigi tetap dan gigi sulung, pengobatan, pembersihan karang gigi, dan tindakan bedaj ringan seperti insisi abses dan operkulektomi. Selain pelayanan aspek terpenting adalah tersedianya sarana medis dan non medis. Menurut ketentuan Kementrian Kesehatan, standar peralatan yang wajib disediakan di poli gigi Puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan gigi terdiri atas sarana medis dan non medis. Sarana medis minimal yang dibutuhkan untuk poli gigi sebanyak 68 item, sedangkan sarana non medis yang diperlukan antara lain dental unit, lemari alat, meja alat, sterilitator, kompresor, dan ketersediaan air bersih. Selain itu lingkungan pasien selama memperoleh layanan kesehatan gigi perlu mendapat perhatian utama, meliputi ruangan yang nyaman, sejuk, bersih, aman, serta memberikan kemudahan bagi pasien. Isu selanjutnya belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Setiap ibu hamil perlu menjaga kesehatan selama kehamilan, termasuk kesehatan gigi dan mulut, kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang buruk dapat memberikan dampak pada kehamilan dan perkembangan janin. Saat kehamilan terjadi perubahan hormonal yaitu hormon estrogen dan progesteron. Perubahan hormonal pada ibu hamil menimbulkan berbagai keluhan seperti ngidam, mual, muntah dan termasuk keluhan sakit gigi dan mulut akibat kebiasaan mengabaikan


3 kebersihan gigi dan mulut. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), penduduk Indonesia pada tahun 2018 mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu karies dan penyakit periodontal. Penduduk yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut tentu saja termasuk ibu hamil. Ibu hamil harus menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit mulut yang dapat mempengaruhi kehamilan. Hal ini diduga karena ada hubungannya dengan penyakit periodontal dan masalah kehamilan seperti kelahiran premature, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), dan preeklampsia. Masalah kesehatan gigi dn mulut yang terjadi selama masa kehamilan bukan semata-mata dipengaruhi oleh kehamilan itu sendiri melainkan juga oleh pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil.Namun pada kenyataannya kunjungan ibu hamil ke dokter gigi, jika sudah terdapat keluhan yang sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama menjalankan tugas sebagai dokter gigi di Puskesmas Tuminting, hanya 1 – 4 ibu hamil saja yang melakukan kunjungan ke poli gigi. Padahal memeriksakan kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut yang nantinya dapat mempengaruhi kesehatan dari janin yang dikandungnya. Isu yang temukan selanjutnya yaitu belum optimalnya waktu tunggu pasien di poli gigi. Menunggu tidak dapat dihindarkan dalam perolehan pelayanan kesehatan, karena tidak satupun layanan yang dapat mempersiapkan diri secara sempurna untuk dapat memberiakn kebutuhan pasien sesaat setelah pasien tiba. Namun demikian, bagaimanpun waktu menunggu adalah suatu kegagalan dari suatu sistem pelayanan, karena waktu menunggu tentu akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pasien. Pasien akan menganggap pelayanan kesehatan jelek apabila sakitnya tidak sembuh-sembuh, antri lama, dan petugas kesehatan tidak ramah meskipun professional. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara


4 menyeluruh. Setiap fasilitas layanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Selain dalam hal perawatan dan pengobatan, salah satu indikator pelayanan kesehatan yang baik secara umum juga berkaitan dengan rekam medis. Rekam medis kedokteran gigi merupakan dokumen yang sangat penting karena didalamnya tercatat secara rinci mengenai kondisi pasien dan tindakan yang diberikan kepada pasien. Belum optimalnya penyimpanan rekam medis pasien poli gigi membuat pencarian rekam medik untuk kunjungan pasien selanjutnya tidak bisa ditemukan. Hal tersebut membuat tenaga medis kesulitan untuk mengetahui informasi perawatan yang telah dilakukan sebelumnya dan terjadi pembuatan rekam medik ganda. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak atau berlubang (45,3%). Angka kejadian karies gigi pada anak usia sekolah secara nasional pada tahun 2015 adalah 78%. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kejadian karies gigi yang menyebabkan anak mengalami karies gigi. Banyaknya pasien anak yang datang ke poli gigi yaitu dengan keluhan sakit gigi atau gigi berlubang. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya informasi kesehatan gigi anak pada ibu yang berada di wilayah puskesmas. Sebagai rancangan pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara oleh CPNS di tempat kerja, maka Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ini disusun berdasarkan isu-isu yang merupakan permasalahan yang ada di Puskesmas Tuminting khususnya poli gigi. isu-isu diatas selanjutnya akan diukur menggunakan metode analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhlayakan, dan Layak (APKL) yang secara lengkap akan dibahas pada bab III. B. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang ada maka tujuan kegiatan aktualisasi dan habituasi yaitu :


5 1. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, melalui kegiatan aktualisasi dan habituasi meliputi, Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaboratif. 2. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi Selama kehamilan. C. Manfaat 1. Bagi peserta Terwujudnya karakter ASN yang BerAKHLAK di lingkup sekitar khususnya dalalm lingkup unit kerja, sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 2. Bagi organisasi a. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil. b. Terwujudnya visi dan misi Puskesmas Tuminting. 3. Bagi Masyarakat Meningkatkan kesadaran dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup aktualisasi ini dilaksanakan pada ibu hamil di Puskesmas tuminting, yaitu optimalisasi edukasi kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan pada ibu hamil dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan, akuntabilitas, kompeten, harmonis, loyalitas, adaptif dan kolaboratif (BerAKHLAK). Adapun rincian kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut: a. Membuat leaflet dan poster tentang pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. b. Membuat kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang Kesehatan gigi dan mulut.


6 c. Melakukan edukasi tentang pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Puskesmas dan Posyandu. d. Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar menggunakan model phantom gigi.


7 BAB II DESKRIPSI LOKUS A. Profil Organisasi Puskesmas Tuminting adalah salah satu penyelenggara fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan Upaya promotive dan preventif di Kota Manado khususnya Kecamatan Tuminting. Puskesmas Tuminting beralamat di jalan Santiago No. 52 Kelurahan Tumumpa, Kecamatan Tuminting Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Adapun wilayah kerja Puskesmas Tuminting yaitu seluruh wilayah Kecamatan Tuminting. 1. Sarana kesehatan Luas tanah Puskesmas Tuminting kurang lebih 2.000 m2 Bangunan Puskesmas Tuminting : ➢ Bangunan utama 3 lantai terdiri dari : • Lantai 1 terdiri dari tempat registrasi, 1 ruang rekam medis, 3 ruang poliklinik (Lansia,Anak,Prb), ruang Apotik, Gudang Obat, UGD, dan WC • Lantai 2 terdiri dari : 2 ruang Poliklinik (Umun, dan Gigi, 1 Ruang Administrasi, Ruang Kepala Puskesmas, 1 Ruang Pegawai Puskesmas • Lantai 3 terdiri dari : Aula pertemuan dan WC ➢ Bangunan lain terdiri dari : • Lantai 1 : 1 Ruang Persalinan, 1 Kamar Jaga Bidan, 1 Ruang ANC, 1 Ruang Administrasi KIA, Ruang Rawat Inap KIA, 2 Ruang Laboratorium, 1 Ruang Musolah • Lantai 2 : 1 Ruang Imunisasi, 1 Ruang TB/Kusta • 1 rumah dinas dokter, 5 rumah dinas paramedis


8 2. Fasilitas Penunjang Tersedianya Laboratorium untuk pemeriksaan Malaria rutin, TB/Kusta, HIV-AIDS dan Hepatitis. 3. Tenaga Kesehatan a. Tenaga Medis Puskesmas Tuminting memiliki jumlah 7 Dokter Umum dan 4 Dokter Gigi b. Tenaga Keperawatan, kebidanan dan lainnya Puskesmas Tuminting memiliki 13 Perawat dan 11 Bidan Puskesmas Tuminting memiliki 3 tenaga Kesehatan Masyrakat, 2 tenaga Kesehatan Lingkungan dan 2 tenaga Gizi c. Tenaga Teknik biomedika, keterampilan fisik dan keteknisan medik Puskesmas Tuminting tidak memiliki tenaga Teknik biomedika, keterampilan fisik dan keteknisan medik d. Tenaga Kefarmasian Puskesmas Tuminting memiliki 1 Apoteker dan 1 teknis kefarmasian e. Tenaga penunjang/pendukung kesehatan Puskesmas Tuminting tidak memiliki tenaga penunjang/pendukung kesehatan B. Struktur Organisasi Puskesmas Tuminting dipimpin oleh dr. Maya S.M Pelle, M.Kes dengan jumlah pegawai 52 orang. Yang terdiri dari 38 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 4 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), 6 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan 4 orang Tenaga Harian Lepas (THL). Susunan Organisasi beserta tugas dan fungsinya di Puskesmas Tuminting dapat dilihat pada gambar 1


9 - Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Tuminting Kepala Puskesmas dr. Maya S.M Pelle, M.Kes Penanggung Jawab UKM Esensial & Keperawatan Kesehatan Masyarakat dr. Angelina P. Tanoeisan Koordinator Promosi Kesehatab Yenny Laikun, AMKL Koordinator Kesehatan Keluarga Ike Utamasari A.Md.Keb Koordianator Kesehatan Lingkungan Rosmin Basiru Koordinator Gizi Rahmah Agustin, AMG Koordinator Pencegahan dan Pengendalian penyakit Mayvel D. Pongilatan, Amd.Kep Koordinator Perkesmas Trisye Kansil, Amd.Kep Penanggung Jawab UKM Pengembangan drg. Heidy Maria Rooroh Koordinator Kesehatan Gigi Masyarakat drg. Khalishah H. Wajong Koordinator Kesehatan Tradisional Komplementer Iteke S.R Tuda, S.Farm Koordinator Kesehatan Olahraga Christin N. Salea, S.Kep, Ns Koordinator Kesehatan Kerja Wahyuni Ibrahim, S.Kep, Ns Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium Apt. Reynander K. Runtuwene, S.Farm Koordinator Pelayanan Pemeriksaan umum dr. Angelina Tanoeisan Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi drg. Ostriadi Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga Olivia Salindeho, S.ST Koordinator Persalinan Stella E. Item, S.ST Koordinator Pelayana Kefarmasiaan Iteke S R Tuda, S.Farm Koordinator Pelayanan Laboratorium Natalia Sasia, S.Kep, Ns Koordinator Pelayanan Gizi Asna Hasan, AMG Koordinator Pelayanan Gawat Darurat Mayvel D. Pongilatan Amd. Kep Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas & Jejaring Fasyankes Agatha N. Yulianiati Puskesmas Pembantu Mahawu Nurhayati Sukma Puskesmas Pembantu Sumompo Agatha N Yulianiati, Amd. Keb Puskemas Pembantu Tumumpa II Artaulina Sinaga Amd, Keb Penanggung Jawab Bangunan dan Peralatan Vanda Mandagi, AMKG Koordinator MFK drg, Heidy M Rooroh Limbah B3 Yenni Laikun, AMKL Manajemen Kedaruratan Mayvel Pongilatan, Amd. Kep Penaganan Kebakaran Mayvel Pongilatan, Amd. Kep Utilitas Vanda Mandagi, AMKG Manajemen Alkes Vanda Mandagi, AMKG Penanggung Jawab Mutu dr. Monika K Laoritan Koordinator Mutu Admen drg. Khalishah H. Wajong Koordinator Mutu UKM Christin Salea, S.Kep, Ns Koordinator Mutu UKP dr. Angelina Tanoeisan Koordinator Keselamatan dalam Kesehatan Kerja ( K3) dr. Rando S. S Wajong Koordinator Keselamatan Pasien dr. Billy S. Narasiang Koordinator Pencegahan Infeksi dr. Rando S.S Wajong Koordinator Audit Internal drg. Ostriadi Koordinator Manajemen Risiko drg. Adiska D. Arisanty Kepala Tata Usaha Ramlan Abbas, S.Kep, Ns


10 Jabatan peserta yang dilaksanakan saat ini yaitu sebagai Dokter Gigi Ahli Pertama yang ditempatkan di Puskesmas Tuminting sesuai dengan uraian kegiatan tugas jabatan fungsional dokter gigi kategori keterampilan meliputi : 1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama; 2. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik rawat jalan tingkat pertama; 3. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana oleh Dokter Gigi umum; 4. Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks tingkat I; 5. Melakukan tindakan darurat medik gigi danmulut tingkat sederhana; 6. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat I; 7. Melakukan kunjungan kepada pasien rawat inap; 8. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana; 9. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I; 10.Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut; 11.Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiolog penyakit gigi dan mulut; 12.Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut; 13.Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan; 14.Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap; 15.Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar; 16.Melayani atau menerima konsultasi dari dalam; 17.Menguji kesehatan; 18.Melakukan visum et repertum; 19.Menjadi saksi ahli; 20.Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan; 21.Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium; 22.Melakukan tugas jaga panggilan; 23.Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit; dan


11 24.Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien C. Visi dan Misi Visi Puskesmas Tuminting adalah ” Terwujudnya Masyarakat Tuminting Sehat,Mandiri,Berkeadilan dan Kompetitif Menuju Manado Maju dan Sejahtera ”. Yang dimaksud dengan sehat mandiri dan berkeadilan adalah masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan serta mampu mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakansebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa organisasi padasuatu fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas Tuminting dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas Tuminting dan mengetahui program – program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang. Misi Puskesmas Tuminting yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat. 2. Menjamin terselengaranya upaya kesehatan yang paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan dengan penekanan pada upaya promotif dan preventif. 3. Menjamin tersedianya sumber daya kesehatan yang profesional dan berkompeten. 4. Meningkatkan surveilans,monitoring dan informasi kesehatan.


12 D. Moto dan Slogan Dalam pelayanan Puskesmas Tuminting selalu memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, optimal dan menyeluruh kepada masyarakat,serta dalam melaksanakan pelayanan selalu memberikan


13 pelayanan ramah dimana selalu menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, santun) karena dengan mendapatkanpelayanan yang ramah masyarakat akan merasa lebih nyaman dan senang saat datang di Puskesmas Tuminting.Maka dari itu motto dari Puskesmas Tuminting adalah: “Anda sehat kami bahagia” Slogan Puskesmas Tuminting adalah CERMAT HEBAT: C = CEPAT E = EMPATI R = RAMAH M = MANIS A = AMAN T = TEPAT H = HARMONIS E = ETOS KERJA B = BERWAWASAN LUAS A = AKUNTABEL T = TANGGAP


14 BAB III IDENTIFIKASI ISU, ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN A. Identifikasi Isu Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi isu yang muncul pada instansi kerja penulis di Puskesmas Tuminting khususnya Poli gigi. Berdasarkan hasil pengamatan penulis didapatkan identifikasi isu – isu aktual terkait dengan tugas dan fungsi Ahli Pertama Dokter Gigi di Puskesmas Tuminting sebagai berikut : 1. Belum optimalnya pelayanan pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting. 2. belum optimalnya edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting. 3. Belum optimalnya waktu tunggu pasien Poli Gigi di Puskesmas Tuminting. 4. Belum optimalnya penyimpanan rekam medik pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting. 5. Kurangnya informasi pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak pada orang tua di Puskesmas Tuminting Setelah mendapatkan isu-isu di atas, maka akan diambil satu isu utama yang menjadi fokus rancangan aktualisasi, dalam menentukannya digunakan Metode APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, Layak) sebagai alat ukur menguji kelayakan isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL menggunakan Teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Aktual artinya isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan Masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kekhlayakan artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.


15 Pemberian bobot nilai dengan Teknik APKL menggunakan skala likert degan rentang nilai berupa matriks skor 1 – 5. Penjelasan mengenai scoring isu dengan menggunakan skala Likert dapt dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Penjelasan Tingkatan Skor Teknik APKL Berdasarkan isu kontemporer yang telah ditetapkan, maka selanjutnya dilakukan penentuan isu yang akan diangkat dengan penilaian APKl, dengan hasil analisis yang tercantum pada Tabel 2. NO TEKNIK SKOR KETERANGAN 1. Aktual 5 Sangat Aktual 4 Aktual 3 Cukup Aktual 2 Kurang Aktual 1 Tidak Aktual 2. Problematik 5 Sangat Problematik 4 Problematik 3 Cukup Problematik 2 Kurang Problematik 1 Tidak Problematik 3. Khalayak 5 Sangat Khalayak 4 Khalayak 3 Cukup Khalayak 2 Kurang Khalayak 1 Tidak Khalayak 4. Layak 5 Sangat Layak 4 Layak 3 Cukup Layak 2 Kurang Layak 1 Tidak Layak


16 Tabel 2 Identifikasi isu berdasarkan Teknik APKL Berikut adalah penjelasan dari tiap nilai APKL masing – masing isu : 1. Belum optimalnya pelayanan pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting • Aktual (5) isu ini sangat aktual karena benar terjadi karena belum optimalnya pelayana pasien poli gigi. • Problematik (4) isu ini problematik karena berkurangnya kualitas pelayanan poli gigi. • Khalayak (4) isu ini diangkat karena menyangkut pelayanan kesehatan di Puskesmas Tuminting. • Layak (4) isu ini layak untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Tuminting. 2. Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting. No Isu Kontemporer A P K L Skor Rangking 1. Belum optimalnya pelayanan pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting 5 4 4 4 17 III 2. belum optimalnya edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting 5 5 5 5 20 I 3. Belum optimalnya waktu tunggu pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting 4 3 3 4 14 IV 4. Belum optimalnya penyimpanan rekam medis pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting 3 3 2 3 11 V 5. Kurangnya informasi pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak pada oran tua di Puskesmas Tuminting 5 4 5 4 18 II


17 • Aktual (5) isu ini sangat aktual karena masih kurangnya pemahaman ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan dan kurangnya kunjungan ibu hamil ke poli gigi. • Problematik (5) isu ini sangat problematik diangkat untuk mencegah terjadi masalah pada kesehatan ibu hamil dan janin yang sedang di kandung • Khalayak (5) isu sangat khalayak karena menyangkut kesehatan ibu hamil dan janin yang sedang dikandung. • Layak (5) isu ini sangat layak diangkat karena dapat meningkatkan kesehatan ibu hamil termasuk kesehatan gigi dan mulut 3. Belum optimalnya waktu tunggu pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting. • Aktual (4) isu ini aktual karena waktu tunggu pasien yang lama terhadap pelayanan poli gigi. • Problematik (3) isu ini cukup poblematik karena menentukan kualitas pelayanan. • Khalayak (3) isu ini cukup khalayak karena menyebabkan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan • Layak (4) isu ini cukup layak dan berpengaruh pada pelayanan. 4. Belum optimalnya penyimpanan rekam medis pasien poli gigi di Puskesmas Tuminting. • Aktual (3) isu ini cukup aktual karena sering terjadi, dimana riwayat medis gigi pasien yang telah melakukan perawatan sebelumya tidak ada. • Problematik (3) isi ini cukup problematik karena menyangkut perawatan pasien sebelumnya. • Khalayak (2) isu ini kurang menyangkut hajat hidup banyak orang karena hanya beberapa pasien yang rekam medis perawatan sebelummnya tidak ada. • Layak (3) isu ini cukup layak karena menyangkut perawatan pasien. 5. Kurangnya Edukasi pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak pada orang tua di Puskesmas Tuminting.


18 • Aktual (5) isu ini sangat aktual karena masih kurang pemahaman orang tua terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak. • Problematik (4) isu ini problematik karena banyaknya pasien anak dengan kebersihan rongga mulut yang buruk dan banyak gigi yang berlubang. • Khalayak (5) isu ini sangat khalayak karena kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Kesehatan gigi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. • Layak (4) isu ini layak untuk meningkatkan pemahaman orang tua terhadap kesehatan anak termasuk kesehatan gigi dan mulut. B. Analisis dan Pemecahan Masalah Analisis dan pemecahan masalah rancangan aktualisasi dan habituasi nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menggunakan Analisis Pohon (tree anaylsis) memperoleh penyebab permasalahan dan mencari penyelesaian isu permasalahan tersebut. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting menjadi menjadi isu kontemporer utama yang mengakibatkan belum optimalnya informasi mengenai Kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil di Puskesmas Tuminting Hasil analisis menunjukkan bahwa masalah utama ini disebabkan beberapa variabel penyebab : 1. Kurangnya inovasi petugas untuk memberikan informasi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. 2. Belum optimalnya sosialisasi/penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. 3. Kurangnya sarana dan prasarana pemberian edukasi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Hasil analisis terhadap ketiga variabel penyebab diatas menunjukkan


19 bahwa yang menjadi variabel utama adalah belum optimalnya sosialisasi/penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Analisi terhadap ketiga variabel ini menunjukkan beberapa faktor penyebab, antara lain: 1. Kurangnya peran aktif petugas untuk memberikan edukasi Kesehatan gigi dan mulut. 2. Kurangnya media edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. 3. Kurangnya frekuensi pemberian edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Hasil analisis terhadap ketiga indiaktor penyebab diatas menunjukkan bahwa yang menjadi indikator penyebab utama terhadap variabel penyebab masalah di atas adalah kurangnya media edukasi Kesehatan gigi dan mulut Ibu hamil. Untuk lebih jelasnya analisis masalah tersebut dapat disajikan dalam pohon masalah pada gambar 2 POHON MASALAH Akibat Sebab Gambar 2. Pohon Masalah Belum optimalnya edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting Belum optimalnya informasi mengenai Kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil di Puskemas Tuminting Belum optimalnya sosialisasi/penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Kurangnya inovasi petugas untuk memberikan edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Kurangnya sarana dan prasarana dalam pemberian edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Kurangnya peran aktif petugas memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil Kurangnya media edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil Kurangnya frekuensi pemberian edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil


20 Selanjutnya menganalisis pohon sasaran untuk menentukan pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi dan merupakan pernyataan positif suatu keadaan atau tujuan yang akan dicapai berdasarkan analisis permasalahan terdahulu, sebagaimana dilihat pada Gambar 3. POHON SASARAN Akibat Sebab Gambar 3. Pohon Sasaran Selanjutnya pada analisis Pohon Alternatif diidentifikasi serta ditetapkan alternatif kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Pohon alternatif tersebut dapat dlihat pada Gambar 4. optimalnya edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting optimalnya informasi mengenai Kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil di Puskesmas Tuminting Optimalnya sosialisasi/penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Meningkatnya inovasi petugas untuk memberikan edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Meningkatnya sarana dan prasarana dalam pemberian edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Meningkatnya peran aktif petugas memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil Meningkatnya media edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil Meningkatnya frekuensi pemberian edukasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil


21 POHON ALTERNATIF POHON ALTERNATIF Gambar 4. Pohon Alternatif Berdasarkan bagian pohon alternatif diatas, akan dibuat empat kegiatan kreatif yang dapat diaktualisasikan pada unit kerja, antara lain: 1. Membuat leaflet, dan poster pentingnya ibu hamil menjaga Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. 2. Membuat kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang Kesehatan gigi dan mulut. Membuat leaflet, dan poster pentingnya ibu hamil menjaga Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar pada ibu hamil menggunakan phantom gigi Optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Tuminting Optimalnya informasi mengenai Kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil di Puskesmas Tuminting Optimalnya sosialisi/penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Meningkatnya media edukasi Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil Membuat kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang Kesehatan gigi dan mulut Melakukan edukasi tentang pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu


22 3. Melakukan edukasi mengenai pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu. 4. Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar pada ibu hamil menggunakan phantom gigi. C. Nilai-Nilai Dasar PNS Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014, fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka sangat dibutuhkan Nilai-nilai dasar untuk menjadi dasar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai ASN. Pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi secara resmi meluncurkan core value (nilai – nilai dasar) ASN yang berperan sebagai panduan berpikir dan berperilaku. Adapun core Value ASN diimplementasikan dalam kata “BerAKHLAK” yang merupakan Akronim dari ‘Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Berikut ini penjelasan 7 Nilai Dasar PNS: 1. Berorientasi Pelayanan Keinginan memberikan pelayanan prima demi kepuasan Masyarakat. Dengan panduan perilaku sebagai berikut: a. Memahami dan memenuhi kebutuhan Masyarakat b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan c. Melakukan perbaikan tiada henti 2. Akuntabel Bertanggung jawab atas segala hal yang dipercayakan. Dengan panduan perilaku sebagai berikut: a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegrasi tinggi


23 b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan 3. Kompeten Keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan. Dengan panduan perilaku sebagai berikut: a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah b. Membantu orang lain belajar c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik 4. Harmonis Adanya rasa peduli dan menghargai perbedaan. Dengan panduan perilaku sebagai berikut : a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya b. Suka menolong orang lain c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif 5. Loyal Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dengan panduan perilaku sebagai berikut : a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD RI tahun 1945, NKRI, serta pemerintahan yang sah b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara c. Menjaga rahasia jabatan dan negara 6. Adaptif Terus berinovasi dan antusias dalam menggunakan serta menghadapi perubahan. Dengan panduan perilaku sebagai berikut : a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan


24 b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas c. Bertindak proaktif 7. Kolaboratif Membangun Kerjasama yang sinergis. Dengan panduan perilaku sebagai berikut : a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama D. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Unit Kerja : Puskesmas Tuminting Isu yang diangkat : Belum optimalnya informasi kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Puskesmas Tuminting. Gagasan Pemecahan isu : Pelaksanaan edukasi tentang pentingnya ibu hamil menjaga Kesehatan gigi dan mulut.


Tabel 3. RancaNO Kegiatan Kreatif Tahapan Kegiatan Output/Hasil 1. Membuat leaflet dan poster tentang pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan 1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor untuk memberitahukan rencana pelaksanaan kegiatan serta meminta persetujuan untuk melakukan aktualisasi - Surat pernyataan Dukungan - Catatan hasil konsultasi - Dokumentasi dengan Kepala Puskesmas


25 angan Aktualisasi Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap visi dan Misi Organisasi Penguatan Motto/Slogan - Berorientasi Pelayanan (ramah) bersikap sopan dan ramah dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas - Loyal (menjaga nama baik pimpinan) : bertindak sesuai dengan izin yang sudah diberikan Kepala Puskesmas - Kolaboratif (terbuka dalam Visi : Terwujudnya Masyarakat Tuminting Sehat, Mandiri, Berkeadilan dan Kompetitif Menuju Manado Maju dan Sejahtera Misi 2: Menjamin terselengaranya Upaya kesehatan yang paripurna,merata dan berkeadilan Cepat : mengetahui kebutuhan Masyarakat dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang memberikan informasi tentang pentingnya ibu hamil menjaga Kesehatan gigi dan mulut


2. Mencari dan menyiapkan materi yang akan dicantumkan pada leaflet dan poster - dokumentasi foto melakukan pencarian materi di google


26 bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah): bekerja sama dengan pimpinan dan meminta saran dan masukan untuk memberikan hasil yang terbaik dengan penekanan Upaya promotif dan preventif - Akuntabel (melaksanakan tugas dengan cermat): mencari materi dengan teliti di internet dari sumber terpercaya yang berhubungan dengan keshatan gigi dan mulut ibu hamil


27 - Berorientasi pelayanan (cekatan): tidak menunda-nunda waktu dan cepat dalam menyiapkan materi - Kompeten : (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik) : materi untuk penyuluhan dicari di internet melalui Googkle Chrome dan sumber terpercaya karena disitu banyak informasi yang akan didapat


3. Membuat desain leaflet dan poster mengenai pentingnya ibu hamil menjaga Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan - Dokumentasi foto membuat desain leaflet dan poster --


28 - Berorientasi pelayanan( memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat): membuat desain leaflet dan poster untuk untuk memberikan informasi Kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil - Adaptif ( terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas) membuat desain leaflet dan poster


4. Mencetak leaflet dan poster - Leaflet dan poster tersedia


29 semenarik mungkin dan edukatif - Berorientasi Pelayanan: melakukan perbaikan tiada henti) dengan membuat leaflet dan poster agar ibu hamil mengetahui informasi pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut - Akuntabel (melaksanakan tugas cermat): sebelum mencetak leaflet dan poster sebaiknya desain diperiksa dengan


5. Memasang poster - Dokumentasi foto memasang poster - Poster terpasang


30 cermat sehingga tidak terjadi keselahan. - Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik : memilih tempat percetakan yang bagus agar menghasilkan kualitas yang terbaik - Berorientasi pelayanan (memahami dan memenuhi kebutuhan Masyarakat) : dengan meletakkan poster di tempat


31 yang strategis agar mudah dilihat - Loyal (menjaga nama baik instansi): memberikan pelayanan prima dan melakukan pembaharuan dalam pelayanan dengan penambahan informasi pentingnya ibu hamil menjaga Kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk poster - Kolaboratif (memberi kesempatan berbagai pihak


1. 2. Membuat kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang Kesehatan gigi dan mulut 1. Mencari referensi mengenai materi kuesioner - Dokumentasi foto saat mencari materi kuesioner


32 untuk berkontribusi): memberikan kesempatan kepada rekan kerja untuk memberi masukan letak poster yang baik dan optimal - Berorientasi pelayanan (cekatan) bertindak dan tidak menundanunda dalam pencarian materi dalam pembuatan kuesioner - Akuntabel (melakukan tugas dengan cermat): mencari materi Visi: Terwujudnya Masyarakat Tuminting Sehat, Mandiri, Berkeadilan dan Kompetitif Menuju Manado Maju dan Sejahtera Misi 1: Meningkatkan pemberdayaan Harmonis : menjaga situasi yang harmonis sesama rekan kerja dengan meminta saran dan pendapat dalam pelaksanaan kegiatan


2. Menyusun materi kuesioner - Dokumentasi saat Menyusun materi kuesioner


33 dengan teliti yang berhubungan dengan kesehatan gig dan mulut Kompeten : (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik): referensi untuk kuesioner dicari di internet melalui Google Chrome dan sumber terpercaya Masyarakat dalam Upaya kemadirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat - Kompeten (melakukan tugas dengan kualitas terbaik): membuat dan Menyusun pertanyaan - pertanyaan bahan


34 kuesioner dengan kualitas terbaik dari sumber-sumber yang terpercaya - Adaptif (terus berinovasi mengembangkan kreatifitas) dengan menggunakan kuesioner dapat mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap Kesehatan gigi dan mulut - Kolaboratif (Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah) : dengan


3. Berkonsultasi dan meminta masukan Penanggung jawab poliklinik gigi dan mulut mengenai materi kuesioner - Dokumentasi foto melakukan konsultasi dengan penanggung jawab poliklinik gigi dan mulut


35 bekerja sama dengan rekan kerja terkait pembuatan kuesioner maupun pertanyaan yang akan dibagikan - Berorientasi pelayanan (ramah): bersikap sopan dan ramah dalam meminta masukan kepada penanggung jawab poliklinik gigi dan mulut - Harmonis (membangun ligkungan yang kondusif) : menghargai dan menerima segala


4. Mencetak kuesioner dan memperbanyak - Kuesioner - Dokumentasi


36 masukan perihal pertanyaan yang akan dicantumkan di kuesioner - Kolaboratif : (memberi kesempatan kepada pihak untuk berkonstribusi): meminta saran dan masukan terkait pertanyaan dalam kuesioner - Berorientasi pelayanan (cekatan) tidak menunda-nunda untuk mencetak dan


3. Melakukan edukasi tentang pentingnya ibu hamil menjaga 1. Menyiapkan materi yang akan disampaikan saat edukasi kepada - Dokumentasi dalam bentuk foto - Materi dalam


Click to View FlipBook Version