The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rizkaefriliati24, 2023-01-16 00:06:10

PPT BINDO SMT 1 Kelas X

PPT BINDO SMT 1 Kelas X

. Jenis hikayat berdasarkan fase historis sebagai berikut. Jenis hikayat berdasarkan isi sebagai berikut. a. Jenis rekaan Contoh: Hikayat Malim Dewa b. Jenis sejarah Contoh: Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat RajaRaja Pasai c. Jenis biografi Contoh: Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam a. Hikayat berunsur Hindu Contoh: Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama b. Hikayat berunsur Hindu–Islam Contoh: Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Inderaputera c. Hikayat berunsur Islam Contoh: Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamar al-Zaman


B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat Isi yang terkandung dalam hikayat


NILAI RELIGI NILAI MORAL NILAI SOSIAL NILAI BUDAYA NILAI ESTETIKA NILAI EDUKASI


Isi hikayat dapat diketahui dari unsur pembangun hikayat. Unsur pembangun hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. UNSUR INTRINSIK UNSUR EKSTRINSIK Tema 1 Amanat Alur/plot Latar/setting Tokoh dan penokohan Sudut pandang 6 5 3 4 2 RELIGI (AGAMA) ADAT ISTIADAT SILSILAH/ GARIS KETURUNAN LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA


C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat Ringkasan Isi Hikayat Penyampaian Isi Hikayat


Ringkasan hikayat dapat disusun dengan menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik untuk menentukan pokokpokok isi hikayat. Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat disusun dengan langkah-langkah berikut. a. Membaca keseluruhan hikayat dengan saksama. b. Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan-gagasan penting. c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasangagasan utama yang telah dicatat pada langkah kedua. Gunakan kalimat padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli. d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya. e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi keseluruhan hikayat.


Membaca hikayat dengan saksama. Memahami unsur intrinsik dalam hikayat tersebut. Mengembangkan urutan peristiwa dengan bahasa sendiri yang lebih sederhana. Mencatat peristiwaperistiwa yang terjadi sesuai dengan urutan waktu. 1 3 2 4 Langkahlangkah menyampaikan isi hikayat


D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen Perbedaan Nilai-Nilai dan Kebahasaan dalam Hikayat dan Cerpen Karakteristik Kebahasaan dalam Hikayat


Penggunaan Majas Penggunaan Kata-Kata Arkais a. Majas Perbandingan b. Majas Sindiran c. Majas Penegasan d. Majas Pertentangan Gaya bahasa dalam hikayat biasanya menggunakan ungkapan arkais (berhubungan dengan masa lalu, berciri kuno, tua) seperti syahdan, hatta, alkisah, dan sebermula.


Unsur Pembangun Hikayat Cerpen Unsur Intrinsik Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak pilihan. Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu istana dan lingkungannya. Latar lebih bervariasi, baik tempat, waktu, maupun suasana. Tokoh dan penokohan Tokoh terbatas raja-raja, ratu, permaisuri, atau rakyat jelata yang digambarkan hidup di lingkungan istana atau kerajaan. Penokohan dalam hikayat bersifat mutlak. Tokoh yang diciptakan tidak terbatas. Penokohan dalam teks cerpen lebih realistis. Alur Alur yang digunakan biasanya alur maju. Alur maju, mundur, dan campuran sangat mungkin digunakan. Sudut pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serbatahu. Sudut pandang yang biasa digunakan yaitu sudut pandang orang ketiga, sudut pandang orang pertama, dan campuran. Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan bersifat statis. Gaya bahasa lebih dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara eksplisit, bahkan cenderung implisit. Unsur Ekstrinsik Biografi pengarang Nama pengarang biasanya tidak disebutkan (anonim). Nama pengarang ditampilkan atau disebutkan. Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling menonjol. Nilai lebih beragam, misalnya sosial, budaya, agama, dan pendidikan.


E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen Langkah-langkah Penyusunan Hikayat dalam Bentuk Cerpen Penyampaian Hikayat dalam Bentuk Crepen a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat. b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat tersebut. c. Memilih konflik yang menarik (mengesankan) berdasarkan data konflik yang sudah dirumuskan. d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut menjadi cerita pendek. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen. a. Keruntutan cerita b. Suara, lafal, dan intonasi c. Gestur dan mimik Penyampaian Hikayat dalam Bentuk Cerpen


BAB 5 Bersepakat Melalui Negosiasi A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negosiasi C. Isi, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi D. Penyusunan Teks Negosiasi dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan Kebahasaan


A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi Pengertian teks negosiasi Ciri-ciri teks negosiasi Penyampaian pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi


Pengertian Teks Negosiasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya. Situasi Negosiasi dapat dibedakan menurut: Negosiasi Formal Negosiasi Informal Untung-Rugi Negosiasi Kolaborasi Negosiasi Dominasi Negosiasi Akomodasi Negosiasi Menghindari Konflik


Ciri-Ciri Teks Negosiasi Adanya partisipan yang memiliki kepentingan masing-masing. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak. Adanya pengajuan dan penawaran. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.


Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran Keterampilan Berbicara Berbicara Efektif Prasyarat Organis Prasyarat Bahasa • Faktor Internal • Faktor Eksternal • Mengawali pembicaraan • Langsung ke isi pembicaraan • Negosiator memberikan kesempatan lawan bicara untuk menyampaikan gagasannya • Pengaturan Napas • Pengaturan Suara • Pengaturan Tubuh • Dinamika Bicara • Ritme Suara • Diksi


B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negoisasi Trik pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi Aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh negosiator Cara menyampaikan pendapat dan komentar saat bernegosiasi Cara bersikap santun dalam negosiasi Faktor penentu keberhasilan negosiasi Cara menyampaikan pujian dalam negosiasi Pola penyajian teks negosiasi


Trik Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Negosiasi Seorang negosiator ulung mempunyai trik atau siasat dalam melakukan negosiasi. Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, negosiator dapat melakukan tindakan sebagai berikut. a. Membuat suasana menjadi santai. b. Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi. c. Berbicara dengan santun. d. Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik. e. Mengambil kesimpulan secara tepat.


Penampilan Sikap Cara Bicara Wawasan Gaya Bahasa Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan Negosiator


• Pendapat dan komentar disampaikan secara padat dan tersusun dengan 1. baik. 2. • Pendapat dan komentar terarah pada sasaran yang diinginkan. 3. • Pendapat dan komentar menggunakan kata-kata yang tepat dan sederhana. • Pendapat dan komentar menggunakan kalimat komunikatif dan mudah dipahami. 4. 5. • Pendapat dan komentar menggunakan alasan logis dan objektif. • Pendapat dan komentar menggunakan bahasa santun agar tidak 6. menyinggung perasaan orang lain. 7. • Pendapat dan komentar disertai bukti atau fakta. • Menghindari tuturan yang mengandung ejekan, baik langsung maupun tidak 8. langsung. Langkah Menyampaikan Pendapat dan Komentar


Kesantunan dalam Berorganisasi Sopan santun merupakan perilaku penting dalam negosiasi. Sopan santun sangat diperlukan dalam memenangi negosiasi. Berikut beberapa perilaku santun dalam bernegosiasi. a. Sabar b. Tidak Memperlihatkan Rasa Jemu c. Tidak Bicara Terus-menerus d. Tidak Membicarakan Diri Sendiri e. Tidak Membicarakan Keburukan Lawan Negosiasi f. Tidak Menggunakan Bahasa Daerah g. Fokus terhadap Topik Penting h. Tidak Merasa Diri Paling Benar


Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang dipuji. Seorang negosiator dapat melakukan pujian kepada lawan negosiasinya. Dalam memuji lawan negosiasi, negosiator menggunakan kata yang sopan. Kata yang sopan tersebut disertai dengan alasan memuji lawan negosiasi. Akan tetapi, terlalu sering memuji juga tidak baik dalam suatu negosiasi. Langkah Menyampaikan Pujian dalam Negosiasi


Kesedia an untuk berkom promi dengan pihak lain. Tidak ada pihak yang dirugika n. Kesepak atan yang dicapai mampu memen garuhi pihak lain. Alasan yang disertak an mampu memen garuhi pihak lain. Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi


•Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang dilakukan dalam ragam lisan. Negosiator berperan penting dalam melakukan Negosiasi negosiasi secara lisan. Lisan •Negosiasi tulis merupakan bentuk negosiasi dalam ragam bahasa tulis. Ragam bahasa tulis digunakan untuk melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis berguna untuk mencapai persetujuan dengan jalan menggunakan ragam tulis, baik proposal maupun surat. Negosiasi Tulis Pola Penyajian Teks Negosiasi


C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi Struktur teks negosiasi Kaidah kebahasaan teks negosiasi Unsur teks negosiasi berupa surat penawaran Pasangan tuturan dalam negosiasi


•Orientasi merupakan pembuka dalam teks negosiasi. Orientasi Orientasi dapat berupa salam perkenalan dan sapaan. Pengajuan •Negosiator menyampaikan maksud atau tujuan bernegosiasi. •Proses ini merupakan proses tawar-menawar pihak satu dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan. Penawaran •Proses ini merupakan proses terjadinya kesepakatan atas hasil Persetujuan penawaran kedua pihak atau negosiator. •Proses ini merupakan proses mengakhiri sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi. Penutup Struktur Teks Negosiasi


Kepala Surat Tempat dan Tanggal Surat Nomor Surat Hal/Perihal Lampiran Alamat Surat Salam Pembuka Isi Surat Salam Penutup Nama Pengirim dan Tanda Tangan Unsur-Unsur dalam Teks Negosiasi Berupa Surat Penawaran


1. Mengu capkan salam Memb alas salam 2. Bertan ya Menja wab atau tidak menja wab 3. Memin ta tolong Meme nuhi atau menol ak permin taan 4. Memin ta Meneri ma atau menol ak permin taan 5. Mena warkan Meneri ma atau menol ak tawara n 6. Mengu sulkan Meneri ma atau menol ak usulan Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi


Menggunakan Kalimat Persuasif Menggunakan Kalimat Deklaratif Menggunakan Bahasa yang Santun Menggunakan Pronomina Menggunakan Kalimat Langsung Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Kesepakatan atau Penolakan Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi


D. Penyusunan Teks Negosiasi Penyusunan teks negosiasi dalam bentuk dialog Penyusunan teks negosiasi secara tertulis


Langkah Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog Menentukan topik permasalahan. Menentukan partisipan yang berbeda kepentingan. Mengembangkan topik menjadi kerangka teks negosiasi sesuai dengan struktur teks negosiasi. Mengembangka n kerangka teks negosiasi menjadi teks negosiasi berbentuk dialog.


Langkah Menyusun Teks Negosiasi secara Tertulis Menca ri topik penaw aran atau Menge mbang kan kerang ka teks sesuai kerang ka Meng emba ngkan kerang ka menja di surat penaw aran


Click to View FlipBook Version