BEST PRACTICE PPG DALJAB PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA OLEH : RIZKA EFRILIATI, S.Pd. NIP 19900402 202221 2 028 NUPTK 7734768668300002 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
LK 3.1 Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Lokasi SMK Negeri Rawas Ulu Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Teks Eksplanasi Kelas XI Multimedia di SMK Negeri Rawas Ulu Penulis Rizka Efriliati, S.Pd. Tanggal Tanggal Siklus 2 : 10 Januari 2023 Menyusun Best Practice : 20 Januari 2023 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. Kondisi Latar Belakang 1. Pembelajaran masih berorientasi pada Pendidik (teacher center), seharusnya berpusat pada peserta didik (student center). 2. Pembelajaran belum menggunakan media inovatif. Pembelajaran Ini Penting Dibagikan 1. Rencana aksi dalam kegiatan ini dirancang agar proses pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik (student center). 2. Media pembelajaran inovatif dirancang agar menarik perhatian dan minat peserta didik. Peran dan Tanggung Jawab Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah melaksanakan praktik pembelajaran secara optimal di kelas dengan mengolaborasikan penggunaan model pembelajaran dan pemilihan media pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dan hasil capaian peserta didik sesuai yang diharapkan. Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat. Tantangan untuk Mencapai Tujuan Beberapa tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan sebagai berikut. 1. Terbatasnya keterampilan Pendidik dalam menyajikan pembelajaran yang interaktif dan mengutamakan keaktifan peserta didik. 2. Buku sebagai satu-satunya sumber sekaligus media pembelajaran. Partisipan Dimulai dari eksplorasi masalah, dilanjut dengan penyusunan perangkat, kemudian aksi dan terakhir evaluasi pihak yang terlibat di antaranya: 1. Pendidik sebagai penyusun skenario pembelajaran dan pelaksana kegiatan pembelajaran. 2. Peserta didik sebagai tokoh sentral yang melakukan kegiatan belajar.
3. Kepala sekolah sebagai penyupervisi dan pemberi masukan terhadap rencana dan pelaksanaan aksi. 4. Tim multimedia sebagai juru dokumentasi dalam pelaksanaan rencana aksi. Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini Langkah-Langkah Menghadapi Tantangan Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yaitu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait beberapa hal yang diperlukan seperti penyediaan LCD proyector, speaker, laptop, flashdisk, dan jaringan internet yang stabil, serta koordinasi dengan tim multimedia guna membantu pendokumentasian kegiatan pembelajaran. Strategi yang Digunakan 1. Memilih model pembelajaran dan media yang tepat agar terselenggara kegiatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 2. Menyusun rencana pembelajaran, bahan ajar, media, LKPD, instrumen, rubrik, dan kisi-kisi penilaian agar peserta didik memiliki acuan yang nyata guna mencapai hasil belajar yang optimal. 3. Merancang media pembelajaran inovatif dengan pemanfaatan teknologi pendidikan. Proses 1. Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning, salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada keaktifan peserta didik. Sintaks model Problem Based Learning diimplementasikan pada kegiatan inti, meliputi: orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasi peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan mengevaluasi/menganalisis. 2. Penggunaan model Problem Based Learning juga dikombinasikan dengan metode cermah, diskusi, dan tanya jawab. 3. Pemanfaatan media powerpoint dengan menyisipkan video pembelajaran dimulai saat kegiatan pendahuluan, tepatnya pada sintaks apersepsi dan pemberian acuan. Begitupun pada kegiatan inti, media digunakan saat orientasi peserta didik pada masalah. 4. Partisipan yang terlibat pada pelaksanaan rencana aksi ini yaitu: peserta didik kelas XI Multimedia, dosen pembimbing, guru pamong, dan tim multimedia. Sumber Daya atau Materi Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut adalah pengoptimalan kamera untuk perekaman, arus listrik, LCD Proyector, speaker, laptop, flashdisk, jaringan internet, dan sarana komputer untuk editing.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah berpengaruh baik pada kualitas pembelajaran. Hasil Pengimplementasikan rencana aksi menghasilkan hal yang efektif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan: 1. Penggunaan model Problem Based Learning yang berorientasi pada peserta didik (student center) mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menganalisis informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi . 2. Pemanfaatan media berbasis multimedia canva yang dikonversikan menjadi powerpoint (TPACK) sangat membantu peserta didik dalam memahami materi menganalisis informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi. Respon Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, meliputi: 1. Kepala sekolah dan rekan sejawat memberikan respon positif, tentunya implementasi pembelajaran inovatif akan terus diterapkan dalam kegiatan pembelajaran secara reguler. 2. Dosen dan Pendidik pamong memberikan respon positif terhadap pelaksanaan rencana aksi. 3. Peserta didik merasa senang dengan cara belajar diskusi kelompok karena mereka dapat bekerja sama dengan teman lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan. 4. Peserta didik juga merasa senang karena bisa memanfaatkan laptop dalam kegiatan pengisian LKPD dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya menggunakan powerpoint sesuai dengan jurusan siswa (Multimedia). Faktor Keberhasilan 1. Dukungan dari berbagai pihak sehingga terlaksananya aksi. 2. Penyusunan perangkat pembelajaran inovatif terdiri dari RPP, bahan ajar, media, LKPD, instrumen, kisi-kisi, dan rubrik penilaian. 3. Keterampilan Pendidik dalam memilih serta menggunakan media untuk mendukung pembelajaran. 4. Kemampuan peserta didik pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Faktor Ketidakberhasilan Faktor ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah masih ditemukannya peserta didik yang belum aktif dalam kegiatan pembelajaran baik dalam diskusi dan kerja kelompok maupun keseluruhan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, Pendidik sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus lebih memfasilitasi seluruh peserta didik untuk belajar secara adil.
Keseluruhan Proses 1. Sebelum melaksanakan pembelajaran, langkah awal adalah menyusun rencana pembelajaran agar kegiatan lebih terarah pada tujuan yang akan dicapai. 2. Pada era teknologi, Pendidik bisa memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran guna menarik perhatian dan motivasi peserta didik. 3. Pengembangan kompetensi diri dapat meningkatkan kemampuan Pendidik dalam berinovasi menghasilkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai perkembangan zaman. Dokumentasi Kegiatan PPL Aksi 2 Ket. Foto: Peserta didik antusias dan percaya diri menjawab pertanyaan apersepsi sebagai bentuk hasil berpikir kritis peserta didik. (Student Center)
Ket. Foto: masing-masing peserta didik perwakilan kelompok percaya diri mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sementara kelompok lain antusias untuk menanggapi. (Student Center)