The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by auryn shevanti, 2022-02-24 11:04:30

10 Peristiwa Penting Pada Masa Penjajahan Jepang

Auryn Shevanti Z / XI IPS

10 PERISTIWA PENTING PADA
MASA PENJAJAHAN JEPANG

1. KEDATANGAN JEPANG KE
INDONESIA

Pada Januari 1942, Jepang mendarat masuk ke Indonesia
melalui Ambon dan menguasai seluruh Maluku. Meski
pasukan Koninklijk Nederlandsch Indishc Leger (KNIL) dan
pasukan Australia berusaha menghalangi, tetapi tak mampu
menahan kekuatan Jepang.
Daerah Tarakan di Kalimantan Timur dikuasai oleh Jepang
bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang
menyerang Sumatera setelah berhasil masuk Pontianak.
Bersamaan dengan serangan ke Jawa (Februari 1942).

Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat
di Pulau Jawa, yaitu Teluk Banten, Eretan Wetan (Indramayu, Jawa
Barat), dan Kragan (Rembang, Jawa Tengah).
Di tanggal yang sama, kemenangan tentara Jepang dalam Perang
Pasifik menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengontrol
wilayah yang sangat luas, dari Burma (Myanmar) sampai Pulau
Wake di Samudera Pasifik.

2. GERAKAN A3

Gerakan 3A merupakan salah satu propaganda oleh Jepang
untuk mendapatkan simpati dari rakyat Indonesia. Sejarah
pendudukan militer Jepang atau Dai Nippon di Indonesia
berlangsung sejak tahun 1942 hingga 1945

Gerakan Tiga A (3A) punya tiga semboyan yakni: Nippon
Pelindung Asia Nippon Pemimpin Asia Nippon Cahaya Asia
Gerakan Tiga A didirikan pada tanggal 29 April 1942, tepat
dengan Hari Nasional Jepang yakni kelahiran (Tencosetsu)
Kaisar Hirohito.

Gerakan ini dipelopori oleh Kepala Departemen Propaganda
(Sendenbu) Jepang, Hitoshi Shimizu. Hitoshi Shimizu
menunjuk tokoh pergerakan nasional, Mr Syamsudin (Raden
Sjamsoeddin) sebagai Ketua.

3. Bom Atom Hiroshima

Pada tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08:15 waktu setempat,
sebuah pesawat Amerika Serikat Enola Gay B-29 menjatuhkan
bom atom di Hiroshima. Ledakan bom atom yang dikenal
dengan Little Boy ini menimbulkan kerusakan hingga ribuan
nyawa. Jumlah orang yang meninggal diperkirakan mencapai
140 ribu jiwa dari total penduduk saat itu 350 ribu jiwa.

4. Bom Atom Nagasaki

VTiga hari berselang, tepatnya tanggal 9 Agustus 1945 pukul
11.02 waktu setempat, Amerika Serikat kembali menjatuhkan
bom atom di Jepang, di kota Nagasaki. Sekitar 74 ribu jiwa
kehilangan nyawa akibat ledakan ini. Jurnalis foto Lee Karen
Stow dalam wawancaranya kepada BBC mengatakan, ledakan
bom Nagasaki terjadi sangat cepat. Ia bahkan menyaksikan
orang-orang mengalami luka serus akibat bom atom.

5. Jepang Menyerah kepada Sekutu

Enam hari setelah tragedi bom Nagasaki tepatnya pada tanggal
15 Agustus 1945, Jepang mengumumkan menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu. Kekalahan Jepang diumumkan oleh Kaisar
Jepang Hirohita di stasiun radio nasional. Menyerahnya
Jepang tanpa syarat menjadi akhir dari Perang Dunia II.

Sebelumnya, Jepang telah menderita kekalahan perang seperti
Perang Laut Karang pada 4 Mei 1942, disusul perang di
Guadacanal pada 6 November 1942, dan pertempuran laut di
dekat Kepulauan Bismarck pada 1 Maret 1943.

Pada 26 Juli, sejumlah pemimpin di pihak Sekutu bertemu di
Postdam, Jerman. Sebab, kendati konflik di Eropa sudah
diakhiri, Jepang masih menyatakan perang di wilayah Pasifik.

Untuk itu, Presiden AS Harry S. Truman, Perdana Menteri
Inggris Winston Churchill, dan pemimpin Nasionalis China
Chiang Kai-shek menyusun Deklarasi Postdam yang berisi
persyaratan penyerahan Jepang.

6. BPUPKI DIBUBARKAN

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan atau
BPUPKI adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang,
ketika masa penjajahan di Indonesia. BPUPKI dibentuk pada
tanggal 29 April 1945. Tugas BPUPKI adalah memberi bantuan
dan dukungan proses kemerdekaan Indonesia. Tujuan
dibentuknya BPUPKI ini untuk mempelajari dan menyelidiki
hal yang berhubungan dengan pembentukan negara
Indonesia.

BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945. Pembubaran
ini dilakukan karena BPUPKI telah menyelesaikan tugasnya.
Sebagai ganti dan kelanjutannya, maka dibentuklah Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa
Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai.

7. PPKI DIBENTUK

PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Ketua PPKI adalah
Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ditunjuk sebagai wakil
ketua.

PPKI dilantik secara simbolis pada 9 Agustus 1945. Peresmian
dilakukan di kota Saigon, Vietnam dekat dengan sungai
Mekong. Jendral Terauchi mendatangkan Ir. Soekarno,
Muhammad Hatta dan Dr. Kanjeng Raden Tumenggung
(K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat untuk pembentukan PPKI.

Tujuan pembentukan PPKi melanjutkan tugas dari BPUPKI, yaitu
1.Meresmikan pembukaan serta batang tubuh UUD 1945. 2
2.Melanjutkan hasil kerja BPUPKI.
3.Mempersiapkan pemindahan kekuasaan pihak pemerintah
militer Jepang kepada Indonesia.
4.Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia.

8. Peristiwa Rengasdengklok

Kekalahan Jepang membuat tokoh golongan muda seperti
Soekarno, Wikana dan kawan-kawannya mendesak Soekarno
dan Hatta untuk menyatakan kemerdekaan. Namun, golongan
tua yakni Soekarno dan Hatta, masih enggan menyatakan
kemerdekaan.

Lalu, berdasarkan diskusi di antara golongan muda, tepat
pada tanggal 16 Agustus dini hari mereka melakukan
penculikan terhadap Soekarno dan Hatta untuk diamankan ke
Rengasdengklok. Penculikan ini dilakukan untuk menjauhkan
Soekarno dan Hatta atau dikenal dengan tokoh golongan tua
agar dijauhkan dari pengaruh Jepang

9. Kemerdekaan Republik Indonesia

Tibalah pada saatnya bung Karno didampingi bung Hatta
memproklamirkan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus
1945 yang dimulai pukul 10.00. Naskah proklamasi yang telah
disusun di rumah perwira angkatan laut Kekaisaran Jepang,
Laksamana Maeda ini, dibacakan di kediaman Soekarno
tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat.

10. Penetapan UUD 1945 oleh PPKI

Sehari setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 18 Agustus,
PPKI menetapkan dan mengesahkan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia atau UUD 1945. UUD berhasil
disahkan sebagai konstitusi RI melalui keputusan sidang
PPKI.

Penetapaan UUD dilangsungkan di Gedung Pancasila. Sebelum
disahkan sebagai UUD yang resmi, anggota PPKI didesak agar
kembali memahas kalimat yang tercantum pada Pasal 6 Ayat 1
terkait Calon Presiden dan Wakil Presiden yang harus
beragama Islam.


Click to View FlipBook Version