MAHKLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
DISUSUN OLEH:
NAMA : FEBRIANI WIJAYA
NOMOR UKG : 201506628361
UNIT KERJA : SMA NEGERI 4 OKU
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALEMBANG
TAHUN 2022
EKOSISTEM
KELAS X / FASE E
ALIRAN ENERGI
DALAM EKOSISTEM
FEBRIANI WIJAYA, S.Pd.
SMA NEGERI 4 OKU
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis aliran energi dalam ekosistem
dengan tepat.
2. Menganalisis faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi aliran energi dalam ekosistem
dengan tepat.
3. Menganalisis dampak terganggunya aliran
energi dalam ekosistem dengan tepat.
ALIRAN
ENERGI
Proses berpindahnya
energi dari suatu tingkat
trofik ke tingkat trofik
berikutnya yang dapat
digambarkan dengan
rantai makanan atau
dengan piramida
biomasa.
Tingkatan Trofik Dalam Aliran Energi
1. Tingkat Trofik I (Produsen)
Organisme autotrof → Tumbuhan hijau
2. Tingkat Trofik II (Konsumen I/Konsumen primer)
Organisme herbivora → Ulat, serangga, siput, kambing, kerbau, dll
3. Tingkat Trofik III (Konsumen II / Konsumen sekunder)
Organisme Karnivora → Ayam, burung, harimau, singa, dll
4. Tingkat Trofik IV (Konsumen III / Konsumen tersier)
Organisme karnivora besar → Elang, burung hantu, dll
1. RANTAI MAKANAN
• Rantai makanan adalah jalur pemindahan (transfer) energi dari satu tingkat
trofik berikutnya melalui peristiwa makan dan dimakan.
• Berdasarkan tipe organisme (produsen) yang menjadi tingatan trofik
pertama, terdapat dua jenis rantai makanan, yaitu :
1. Rantai makanan perumput yaitu rantai makanan yang dimulai dari
organisme produsen (tumbuhan hijau). Contoh :
PADI BELALANG KATAK ULAR
2. Rantai makanan Detritus yaitu rantai makanan yang dimulai dari
detritus (serpihan organisme yang sudah mati). Contoh :
SERPIHAN DAUN (SAMPAH) CACING TANAH ITIK MANUSIA
2. JARING-JARING MAKANAN
Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari berbagai rantai
makanan yang saling berhubungan dan kompleks.
Di dalam ekosistem, sebuah rantai makanan saling berkaitan dengan
rantai makanan lainnya.
Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin
tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem.
Untuk menjaga kestabilan ekosistem, suatu rantai makanan tidak boleh
terputus akibat musnahnya salah satu atau beberapa organisme.
JARING-JARING MAKANAN
Sumber: https://roboguru.ruangguru.com
3. PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi
atau tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan
atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem.
Piramida ekologi berfungsi menunjukkan perbandingan
diantara tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik
lainnnya pada suatu ekosistem.
Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu
piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
EUTROFIKASI, BLOOMING ALGA, ALIRAN ENERGI DALAM
EKOSISTEM RUSAK!
EUTROFIKAS
KOK BISA ??
• https://www.youtube.com/watch?v=6uzf0Pdijn0
https://d3583ivmhhw2le.cloudfront.net/images/uploads/blog/FLalgae_GreenBeach.png
https://www.gannett-cdn.com/authoring/2020/01/22/NSHT/ghows-LK-411ef9e7-7522-4b73-adeb-
79865b1a3758-fa084b5e.jpeg
BLOOMING APA ITU BLOOMING ALGA
ALGA ??
Blooming alga merupakan istilah lain dari ledakan alga.
Ledakan alga sendiri merupakan suatu kejadian atau kondisi
dimana suatu perairan baik kolam, danau, maupun rawa
mengalami ledakan populasi plankton yang cukup besar.
FAKTOR PENYEBAB DAMPAK
BLOOMING ALGA BLOOMING ALGA
GLOBAL Penurunan kualitas Mengurangi kadar
WARMING linkungan perairan, oksigen terlarut.
karena alga melepaskan
racun ke air.
PENGGUNAAN Menurunkan pH Menyebabkan
PESTISIDA air. banyak organisme
BERLEBIHAN
air mati.
PEMBUANGAN LIMBAH DENGAN Putusnya mata
PUPUK BUATAN KANDUNGAN FOSFAT, rantai makanan
BERLEBIHAN SEPERTI DETERGENT dalam laju aliran
energi.
MEKANISME TERHAMBATNYA
ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM
PERAIRAN AKIBAT BLOOMING ALGA
1. Pengaliran nutien yg kaya nitrat dan fosfat menyebabkan
alga tumbuh pesat diperairan
2. Alga menutupi permukaan air dan menghalangi cahaya
matahari menembus ke dalam air.
3. Tumbuhan aquatik yang terdapat dalam air tidak dapat
berfotosintesis, dan tumbuhan aquatik mengalami kematian
4. Kadar O2 terlarut dalam air berkurang.
5. Alga lama kelamaan akan mati dan diuraikan oleh
organisme pengurai.
6. Proses penguraian alga yang sudah mati menggunakan O2
terlart dalam air, mengakibatkan berkurangnya kadar
Oksigen terlarut dalam air .
7. Terbentuk zona mati, ikan-ikan dan biota air manegalami
kematian, tumbuhan aquatik tidak dapat hidup.
DAFTAR PUSTAKA
• Puspaningsih, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
• https://www.gannett-cdn.com/authoring/2020/01/22/NSHT/ghows-LK-
411ef9e7-7522-4b73-adeb-79865b1a3758-fa084b5e.jpeg
• https://d3583ivmhhw2le.cloudfront.net/images/uploads/blog/FLalgae_Green
Beach.png
• https://www.youtube.com/watch?v=6uzf0Pdijn0
• https://www.youtube.com/watch?v=PdkznKfVMoM
TERIMAKASIH