Nama : Theresia Siska Rikna Sari NIM : 240211105808 AKSI NYATA Memaknai hasil pembelajaran dan asesmen berarti menggunakan hasil asesmen untuk dua pihak pelaksana kegiatan pembelajaran dan asesmen, yaitu: 1. Peserta didik; asesmen merupakan alat untuk memberikan umpan balik untuk peserta didik di mana Guru dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk meningkatkan kesiapan dan keterlibatan dalam proses pembelajaran dan asesmen. 2. Guru; asesmen dapat menjadi alat refleksi terhadap Guru dalam tahap merancang pembelajaran dan asesmen hingga implementasinya (perbaikan cara mengajar, komunikasi, serta metode dan media pembelajaran). Identifikasi ketuntasan pencapaian kompetensi, disampaikan pada tabel berikut ini! No Indikator Pencapaian Kompetensi % Ketuntasan 1. Peserta didik memahami sifat-sifat khusus dari masing-masing bangun ruang, seperti jumlah sisi, titik sudut, dan lainnya. 78% 2. Peserta didik mampu menerapkan konsep bangun ruang dalam situasi dunia nyata, misalnya menghitung volume sebuah wadah atau menentukan luas permukaan sebuah objek. 70% 3. Peserta didik dapat menggunakan konsep bangun ruang untuk membuat model-model kreatif atau menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan bangun ruang. 75% 4. Peserta didik dapat menjelaskan konsep bangun ruang dengan jelas dan mengkomunikasikan hasil perhitungan mereka kepada orang lain. 80%
Umpan balik bagi peserta didik dengan melihat materi yang belum tuntas dalam kaitannya dengan karakteristik materi dan peserta didik itu sendiri. Materi belum tuntas Karakteristik peserta didik Karakteristik materi Masukan bagi Peserta Didik Menghitung volume dari berbagai bangun ruang Peserta didik sulit memahami berbagai rumus dalam menghitung volume bangun ruang. Materi yang dilengkapi dengan contoh-contoh yang menjelaskan penerapan konsep bangun ruang dalam situasi nyata serta latihan-latihan yang memungkinkan peserta didik untuk berlatih menghitung volume bangun ruang. Peserta didik diminta untuk memahami materi dan berlatih soal untuk menghitung volume bangun ruang Menghitung luas permukaan dari berbagai bangun ruang Peserta didik sulit memahami berbagai rumus dalam menghitung luas permukaan bangun ruang. Materi yang dilengkapi dengan contoh-contoh yang menjelaskan penerapan konsep bangun ruang dalam situasi nyata serta latihan-latihan yang memungkinkan peserta didik untuk berlatih menghitung luas permukaan bangun ruang. Peserta didik diminta untuk memahami materi dan berlatih soal untuk menghitung luas permukaan bangun ruang Menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan bangun ruang Peserta didik kesulitan dalam berpikir kritis atau menganalisis informasi dengan baik mungkin akan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang melibatkan bangun ruang. Materi harus menunjukkan keterkaitan konsep bangun ruang dengan kehidupan sehari-hari, seperti penerapan bangun ruang dalam arsitektur, desain produk, atau bidang lainnya. Peserta didik diminta untuk menambah wawasan sehingga dapat melatih analisis dan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah yang melibatkan bangun ruang Menyusun rencana tindak lanjut untuk perbaikan pembelajaran dan asesmen dapat kita mulai dari mengidentifikasi ketidaksesuaian
rancangan pembelajaran dan asesmen. Kualitas rancangan pembelajaran dan asesmenmenentukan keberhasilan melaksanakan pembelajaran. Komponen Rancangan Pembelajaran dan Asesmen Kelebihan Kekurangan Rencana Perbaikan Pembelajaran dengan metode Discovery Learning, asesmen yang digunakan dengan LKPD yang dikerjakan secara individu. Peserta didik dapat menemukan konsep melalui LKPD untuk menghitung volume berbagai bangun ruang Tidak semua peserta didik mampu menganalisis dalam menemukan konsep volume berbagai bangun ruang Memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik (CRT) yang disesuaikan dalam LKPD Pembelajaran dengan metode Project based learning (PjBL), asesmen yang digunakan dengan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok Peserta didik dapat menghitung luas permukaan melalui diskusi sesuai dengan petunjuk LKPD Tidak semua peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan berdiskusi, dan tidak semua peserta didik memiliki minat dalam mnyelesaiakan sebuah project Memberikan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar peserta didik yang disesuaikan dalam LKPD Pembelajaran dengan metode Problem based learning (PBL), asesmen yang digunakan dengan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok Peserta didik dapat menyelesaikan masalah pada LKPD secara berdiskusi Tidak semua peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan berdiskusi Memberikan dorongan dan motivasi supaya semua peserta didik dapat terlibat dalam proses diskusi Selanjutnya rencana perbaikan pada tiap tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen. Lengkapi tabel berikut ini! Aktivitas Alternatif Perbaikan 1 Alternatif Perbaikan 2 Alternatif Perbaikan 3 Pilihan perbaikan Perencanaan perangkat pembelajaran Memberikan metode pembelajaran dengan memperhatikan Memberikan scaffolding terhadap peserta didik dengan tingkat kognitif Memberikan media pembelajaran sehingga meningkatkan Setelah melakukan observasi terhadap kebutuhan
kebutuhan peserta didik sedang berkembang minat dan motivasi belajar peserta didik peserta didik, maka saya akan memberikan scaffolding terhadap peserta didik yang sedang berkembang dan memberikan media pembelajaran yang interaktif untuk membantu pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari. Implementasi Pembelajaran Memberikan pembelajaran yang berbasis teknologi, misalnya livewoorkshet Memberikan media pembelajaran berupa berbagai bangun ruang yang dapat dijangkau oleh peserta didik Memberikan scaffolding sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga dapat mempermuda h dalam pemahaman materi Implementasi pembelajaran yang dapat saya terapkan dari hasil observasi dan penyusunan rancangan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya yaitu kolaborasi dari penggunaan teknologi dan media bangun ruang yang dapat dijangkau peserta didik, hal ini didasarkan pada kesulitan peserta didik dalam memahami materi bangun ruang. Implementasi penilaian Penilaian dilakukan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik Penilaian dilakukan secara berkelompok dari penyelesaian LKPD yang disesuaikan dengan tingkat Penilaian dilakukan dengan memberikan kuis interaktif sehingga peserta didik lebih Berdasarkan hasil pembelajaran yang dilakukan, penilaian dapat dilakukan dengan memberikan kuis interaktif dan 5 soal individu
pemahaman peserta didik termotivasi dalam proses penilaian untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik dari materi bangun ruang Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut 1. Apakah Anda telah mencapai ekspektasi keterampilan dan pengetahuan yang Anda harapkan di awal pembelajaran? Jawab: Berdasarkan penilaian dan evaluasi yang dilakukan, peserta didik telah berhasil mencapai ekspektasi keterampilan dan pengetahuan yang diharapkan di awal pembelajaran. Mereka telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dan penguasaan materi sesuai dengan target yang ditetapkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dengan baik. 2. Apakah hal-hal menarik yang Anda pelajari melalui pembelajaran topik ini? Jawab: Melalui pendekatan pembelajaran yang menyesuaikan dengan culturally responsive teaching, terdapat beberapa hal menarik yang dapat dipelajari, antara lain: 1. Pemahaman Kebudayaan: Pembelajaran tentang beragam kebudayaan, nilai-nilai, dan tradisi yang berbeda-beda di masyarakat. 2. Keterlibatan Siswa: Metode pembelajaran ini dapat membantu memahami cara terbaik Tugas 2.3. Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut Susunlah refleksi dan rencana tindak lanjut yang telah Anda lakukan pada tahap Aksi Nyata. Anda dapat menyajikannya dalam bentuk makalah, infografis, atau slide presentasi.
untuk melibatkan siswa dari berbagai latar belakang budaya dalam proses belajarmengajar. 3. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa: Bagaimana membuat lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, sehingga setiap individu merasa dihargai dan didukung. 4. Menghargai Keragaman: Dapat memahami pentingnya menghargai keragaman dan bagaimana keragaman dapat menjadi kekuatan dalam proses pembelajaran. 5. Meningkatkan Kinerja Siswa: Dengan pendekatan ini dapat memahami bagaimana meningkatkan kinerja akademik siswa dengan memperhatikan dan merespons kebutuhan budaya mereka. 6. Meningkatkan Keterhubungan Guru-Siswa: Belajar cara membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa dengan memahami dan menghargai latar belakang budaya siswa. 7. Mengatasi Ketidakadilan: Pembelajaran culturally responsive teaching juga membantu mengidentifikasi dan mengatasi ketidakadilan yang mungkin terjadi dalam konteks pendidikan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip culturally responsive teaching, dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, mendukung, dan bermakna bagi semua siswa. 3. Hal apa yang telah berubah dari diri Anda dalam kaitannya melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan culturally responsive teaching? Jawab: Perubahan yang saya lakukan terdapat pada metode pengajaran yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik, sehingga setiap individu mendapatkan pendekatan belajar yang sesuai. Selain itu, umpan balik yang saya berikan lebih spesifik dan disesuaikan dengan berbagai kebudayaan peserta didik. Dengan pendekatan culturally responsive teaching, saya berharap motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran meningkat karena materi disajikan dengan cara yang sesuai dengan berbagai kebudayaan yang ada disekitar mereka. 4. Setelah melaksanakan pembelajaran topik ini, apa hal penting yang menurut Anda harus dipelajari lebih lanjut?
Jawab: Setelah melaksanakan pembelajaran topik culturally responsive teaching ada beberapa hal penting yang dapat dipelajari lebih lanjut, antara lain: 1. Penting untuk mengevaluasi sejauh mana pendekatan culturally responsive teaching telah berhasil dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui tes, observasi kelas, atau wawancara dengan peserta didik. 2. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat dilakukan pengembangan atau penyesuaian materi pembelajaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 3. Lebih dalam memahami kebutuhan belajar individu peserta didik secara spesifik akan membantu dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan mendukung perkembangan mereka. 4. Mempelajari cara memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran, platform daring, atau perangkat lunak interaktif, dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta didik dan efektivitas pembelajaran. 5. Penelitian dan Inovasi: Mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang pendidikan, terutama terkait dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif seperti CRT, dapat membantu memperbaiki dan mengembangkan praktik pembelajaran yang lebih efektif. Dengan terus belajar dan mengembangkan diri setelah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan CRT, guru dan pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mereka dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi peserta didik.