Budaya Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada
tahun 1945. Budaya Indonesia dapat juga diartikan bahwa Indonesia memiliki beragam
suku bangsa dan budaya yang beragam seperti tarian daerah, pakaian adat, dan rumah
adat.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak
dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin
dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan.
Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa
nasional. Kebudayaan nasional bisa juga berarti sifat wutuhnya bangsa, teristimewa
mengenai tingkatan atau derajat kemanusiaannya, baik lahir maupun batin.
Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari pernyataannya: “yang
khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan
diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini
merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang
bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili
identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh
daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut
ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:
A.Rumah Adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas khusus, digunakan untuk
tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Di Indonesia terdapat berbagai macam
rumah adat yang tersebar di berbagai provinsi.
Rumah adat menjadi satu di antara representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam
sebuah komunitas suku/masyarakat. Dengan wilayah yang begitu luas, membuat
Indonesia memiliki banyak faktor perbedaan budaya di setiap daerah. Macam-macam
rumah adat yang ada di Indonesia:
1. Rumah Krong Bade
Rumah Krong Bade merupakan rumah adat dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Ciri khas dari rumah ini adalah, adanya anak tangga dengan jumlah ganjil di bagian
depan rumah, yang biasanya digunakan sebagai tangga masuk.
2. Rumah Bolon
Rumah Bolon merupakan rumah adat Provinsi Sumatra Utara. Rumah ini menjadi simbol
identitas masyarakat Batak yang tinggal di Sumatra Utara.
3. Rumah Gadang
Rumah Gadang merupakan rumah adat dari Provinsi Sumatra Barat. Ciri khas rumah adat
tersebut, terlihat dari bentuk arsitekturnya dengan atap yang menyerupai tanduk kerbau
yang berbahan ijuk.
4. Rumah Selaso Jatuh Kembar
Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan rumah adat dari Provinsi Riau. Ciri khas dari
rumah adat ini adalah adanya kolong atau yang biasanya disebut dengan rumah panggung.
Rumah adat tersebut terdiri dari beberapa tiang dengan bentuk bangunan persegi panjang.
5. Rumah Belah Bubung
Rumah Belah Bubung merupakan rumah adat dari Provinsi Riau Kepulauan. Rumah adat
ini memiliki beragam bentuk atap, mulai yang berbentuk datar, curam ke bawah, bergabung
melintang, sejajar, hingga atap layar yang berbentuk menyusun.
6. Rumah Rakyat
Rumah Rakyat merupakan rumah adat dari Provinsi Bengkulu. Rumah adat ini memiliki
bentuk yang sangat kompleks dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Dengan gaya
panggung, rumah adat tersebut memiliki aula di bagian bawah rumah yang dapat
digunakan dalam acara-acara tertentu.
7. Rumah Panggung Kajang Leko
Rumah Panggung Kajang Leko merupakan rumah adat dari Provinsi Jambi. Rumah
Panggung Kajang Leko merupakan konsep arsitektur dari Marga Bathin. Hingga saat ini,
orang Bathin tetap mempertahankan adat istiadat yang ditinggalkan oleh para pendahulu.
8. Rumah Limas
Rumah Limas merupakan rumah adat dari Provinsi Sumatra Selatan. Rumah adat ini
umumnya berbentuk panggung karena sebagian daerah di sana adalah rawa-rawa dan
sungai. Ciri khas dari rumah ini adalah lantainya yang bertingkat-tingkat atau disebut
sebagai bengkilas.
9. Rumah Rakit Limas
Rumah Rakit Limas merupakan rumah adat dari Provinsi Bangka Belitung. Ciri khas dari
rumah ini adalah dibangun di atas sungai dan memang mirip seperti rakit.
10. Rumah Nowou Sesat
Rumah Nowou Sesat merupakan rumah adat dari Provinsi Lampung. Bangunan panggung
dan ormanem yang khas, menjadi ciri dari rumah adat ini.
11. Rumah Badui
Rumah Badui merupakan rumah adat dari Provinsi Banten. Rumah Badui dibuat sendiri
oleh suku Badui yang berdiam diri di Banten. Ciri khasnya, sedikit lebih tinggi seperti rumah
panggung, akan tetapi tingginya tidak ada setengah meter.
12. Rumah Sunda
Rumah Sunda merupakan rumah adat dari Provinsi Jawa Barat. Rumah ini berbentuk
panggung yang tidak terlalu tinggi, pada bagian depan rumah terdapat tangga atau bisa
disebut dengan goldog, yang berfungsi sebagai sarana keluar masuk rumah.
13. Rumah Kebaya
Rumah Kebaya merupakan rumah adat dari Provinsi DKI Jakarta. Rumah Kebaya memiliki
bentuk atap menyeruapi pelana yang dilipat rapi, terutama jika dilihat dari samping.
Ornamen khas dari suku Betawi ini sangat unik dan berbeda dengan yang lainnya.
14. Rumah Joglo
Rumah Joglo merupakan rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah. Rumah adat ini, memiliki
beberapa bagian ruangan di dalamnya. Ruangan tersebut memiliki fungsi masing-masing.
Ada ruangan pendopo yang digunakan sebagai ruang tamu, dan biasanya ruangan ini
berada di bagian depan rumah sebagai ruang terbuka.
15. Rumah Bangsal Kencono
Rumah Bangsal Kencono merupakan rumah adat dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Ciri
khas dari rumah adat ini adalah corak ornamen yang mengandung filosifi dan nilai-nilai
kehidupan yang merupakan lambang dari pola perilaku manusia, alam semesta, dan
kehidupan.
16. Rumah Joglo Situbondo
Rumah Joglo Situbondo merupakan rumah adat dari Provinsi Jawa Timur. Rumah Joglo
Situbondo ini, ciri khasnya dapat dilihat dari bentuknya yang lebih minimalis, tetapi
memberikan kesan artistik. Selain itu, rumah adat ini memiliki filosofi dan senepan yang
terkandung di dalam rumah adat tersebut.
17. Rumah Tanean Lanjhan
Rumah Tanean Lanjhan merupakan rumah adat dari Madura. Mungkin, jika dilihat dari segi
kebudayaan serta adat di Madura, rumah adat tersebut memiliki sedikit perbedaan yang
signifikan.
18. Rumah Gapura Candi Bentar
Rumah Gapura Candi Bentar merupakan rumah adat dari Bali. Rumah adat ini memiliki ciri-
ciri yang menyerupai pura, apalagi rumah ini memang dilengkapi dengan pura di bagian
depannya.
19. Rumah Dalam Loka
Rumah Dalam Loka merupakan rumah adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rumah ini
dibangun pertama kali oleh suku-suku asli daerah NTB.
20. Rumah Musalaki
Rumah Musalaki merupakan rumah adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Rumah
Musalaki memiliki bentuk yang menyerupai kerucut. Konon, pada zaman dahulu, rumah ini
kerap digunakan sebagai tempat tinggal kepada suku dan pembesar adat saja.
21. Rumah Panjang
Rumah Panjang merupakan rumah adat dari Provinsi Kalimatan Barat. Sama seperti
namanya, rumah adat ini memiliki bentuk yang cukup panjang dengan beberapa tiang di
bawahnya, membuat rumah adat tersebut seperti rumah panggung.
22. Rumah Betang
Rumah Betang merupakan rumah adat dari Kalimantan Tengah. Rumah adat ini memiliki
desain yang hampir mirip dengan Rumah Panjang dari Kalimantan Barat. Hanya, yang
membedakan dari segi bentuk dan ukuran.
23. Rumah Lamin
Rumah Lamin merupakan rumah adat dari Provinsi Kalimantan Timur. Rumah adat ini
memiliki desain yang lebih menarik daripada rumah adat lainnya yang berada di daerah
Kalimantan.
24. Rumah Bubungan Tinggi
Rumah Bubungan Tinggi merupakan rumah adat dari Provinsi Kalimantan Selatan. Ciri
khas rumah adat ini terletak pada struktur bangunannya yang tinggi dan kukuh.
25. Rumah Baloy
Rumah Baloy merupakan rumah adat dari Provinsi Kalimantan Utara. Bangunan rumah
tersebut terinspirasi dari rumah adat suku Tidung, yang juga berada di Kalimantan Utara.
Ciri khasnya adalah arsitektur bangunannya yang lebih indah dari rumah adat lainnya yang
berada di Kalimantan.
26. Rumah Pewaris
Rumah Pewaris merupakan rumah adat dari Provinsi Sulawesi Utara. Rumah Pewaris ini
merupakan rumah welawangkoa atau rumah peninggalan para leluhur.
27. Rumah Tambi
Rumah Tambi merupakan rumah adat dari Provinsi Sulawesi Tengah. Rumah Tambi
memiliki bentuk persegi panjang dengan arsitektur rumah panggung. Bahan dasar dalam
pembuatan rumah ini, menggunakan kayu asli dan batu alam.
28. Rumah Buton
Rumah Buton merupakan rumah adat dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Rumah adat ini
dibuat dengan empat lantai, dan hanya menggunakan kait kayu, tanpa menggunakan
pasak dan paku.
29. Rumah Tongkonan
Rumah Tongkonan merupakan rumah adat dari Provinsi Sulawesi Selatan. Rumah ini
memiliki ciri khas yang sangat mencolok terutama pada bagian atapnya. Atap pada rumah
ini berbentuk seperti perahu terbalik, selain itu di bagian tersebut juga terdapat tanduk
kerbau.
30. Rumah Dulohupa
Rumah Dulohupa merupakan rumah adat dari Gorontalo. Rumah Dulohupa memiliki gaya
atap yang berseni, dengan struktur bangunan menyerupai rumah khas panggung.
Sebagian besar, bahan pembangunan dari rumah ini kebanyakan berasal dari alam.
31. Rumah Baileo
Rumah Baileo merupakan rumah adat dari Provinsi Maluku. Rumah Baileo memiliki ukuran
yang besar karena rumah ini tak hanya dipakai sebagai tempat tinggal saja, namun juga
untuk musyawarah dan acara hiburan. Selain itu, terdapat ruangan khusus untuk
menyimpan benda-benda pusaka suci.
32. Rumah Sasadu
Rumah Sasadu merupakan rumah adat dari Provinsi Maluku Utara Keunikan pada
bangunan rumah yang satu ini, bisa kita lihat dari jumlah pintu yang ada pada rumah
tersebut. Ada enam buah pintu pada rumah ini dan masing-masing pintu memiliki fungsi
yang berbeda.
33. Rumah Honai
Rumah Honai merupakan rumah adat dari Papua. Rumah ini terbuat dari kayu dan ilalang.
Ciri khas rumah adat ini adalah berukuran minimalis dan sempit.
34. Rumah Mod Aki Aksa
Rumah Mod Aki Aksa merupakan rumah adat dari Provinsi Papua Barat. Rumha adat ini
sering disebut dengan rumah kaki seribu karena pada bagian bawah rumah adat ini
terdapat banyak penyangga.
B. Upacara adat biasanya dilakukan secara turun menurun sesuai dengan kepercayaan
daerah masing-masing. Tujuan setiap upacara pun berbeda-beda, misalnya untuk
perkawinan, kelahiran, maupun kematian. Macam macam upacara adat yang ada di
Indonesia :
1. Peusijuk di Aceh
Aceh memiliki upacara adat yang dikenal dengan nama Peusijuk. Upacara adat ini
biasa dilakukan oleh masyarakat sebagai ucapan syukur kepada tuhan dalam acara
pernikahan, rumah baru, naik haji, hingga kelahiran.
2. Ngaben di Bali
Upacara adat Bali yang paling dikenal adalah Ngaben. Prosesi Ngaben merupakan
upacara terkait kematian dengan membakar jenazah dan menghanyutkan abu ke laut
atau sungai.
3. Kasada di Jawa Timur
Upacara adat Jawa Timur adalah Kasada. Tradisi ini dimiliki oleh suku Tengger yang
memeluk agama Hindu untuk meminta pengampunan dari Brahma atau Dewa
Pencipta.
Dalam upacara adat ini, suku Tengger biasa akan melempar beberapa sesajen ke
kawah Gunung Bromo, misalnya sayuran, buah-buahan, hasil ternak, hingga uang.
4. Mekikuwa di Sulawesi Utara
Ucap syukur juga biasa dilakukan di Manado, Sulawesi Utara dengan nama Mekikuwa.
Para peserta upacara adat ini mengungkapkan rasa syukur atas pemeliharaan
sepanjang tahun kepada tuhan.
Selain itu, mereka juga memohon agar tuhan memberikan jalan dan berkat kepada
tahun yang baru.
5. Dahau di Kalimantan Timur
Upacara Dahau di Kalimantan Timur dilakukan untuk memberikan nama kepada anak
yang masih keturunan bangsawan. Ada banyak ritual yang dilakukan dalam upacara
adat ini hingga berlangsung hingga satu bulan lamanya.
6. Ngebabali di Lampung
Ketika membuka lahan baru untuk berladang, masyarakat Lampung biasanya
menggelar upacara adat Ngebabali. Upacara adat ini juga dilakukan ketika seseorang
akan membuka rumah baru.
7. Pesta Bakar Batu di Papua
Upacara adat terakhir adalah Pesta Bakar Batu. Upacara adat ini merupakan ungkapan
syukur sekaligus untuk bersilaturahmi. Prosesi upacara adat ini dilakukan dengan
membakar babi dan makan bersama-sama.
C. Tarian Daerah - Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya akan keberagaman
budayanya. Grameds pasti setuju jika Indonesia memiliki kekayaan budaya, salah
satunya adalah ragam tarian daerah yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Setiap
daerah di Indonesia pasti memiliki tarian daerah yang menggambarkan budaya daerah
masing-masing.
Ada istilah mengatakan bahwa bangsa yang luar biasa dapat dilihat dari budaya yang
mereka miliki. Begitu pula nilai-nilai budaya yang ada dalam tarian daerah tersebut
akan mencerminkan betapa berbudayanya bangsa kita. Sebagai bagian dari bangsa ini
kita patut bangga dan ikut andil untuk menjaga dan melestarikan budaya.
Selain mengenal dan memahami tarian daerah Grameds sendiri, kalian juga wajib tahu
tarian dari daerah lain. Dari sinilah maka akan membangun kesadaran bahwa ternyata
kita memiliki keberagaman budaya yang memperindah bangsa kita. Berikut adalah
tarian yang ada di Indonesia
1. Tari Saman Asal Aceh
Tari Saman adalah tarian daerah yang berasal dari Daerah Istimewa Aceh yang populer
di dalam negeri sekaligus di mata dunia. Tarian ini biasanya dilakukan oleh banyak
orang penari yang dilakukan dengan kombinasi gerakan duduk dan setengah berdiri.
Penari Saman juga biasanya sekaligus bernyanyi di atas panggung sambil menari.
2. Tari Tor Tor Asal Tapanuli Utara
Tari Tor Tor adalah tarian daerah yang berasal dari Sumatra Utara, tepatnya daerah
Danau Toba di Tapanuli. Tarian suku Batak ini biasanya dilakukan pada ritual-ritual
tertentu, yakni pesta pernikahan, kematian, syukuran, sampai upacara penyembuhan
orang sakit. Tarian ini biasanya juga diiringi oleh alat musik tradisional, yakni
Magondangi.
3. Tari Piring Asal Minangkabau
Tari piring adalah tarian daerah yang berasal dari Minangkabau yang memiliki ciri khas
dimana penari membawa piring saat menari. Tarian ini biasanya terdiri dari 3 sampai 5
orang dengan diiringi alunan alat musik tradisional Minangkabau, Bonang dan Saluang.
4. Tari Taruk Langgai Asal Mentawai
Tari Turuk Laggai adalah tarian daerah yang berasal dari Mentawai, Sumatera Barat
yang terinspirasi dari gerakan hewan yang ada di alam, seperti burung, ular, ayam,
hingga monyet. Tarian ini biasanya juga diiringi dengan alat musik tradisional Mentawai,
yakni gendang Gajeuma dan Uliat.
5. Tari Ronggeng Blantek Asal Betawi
Tari Ronggeng Blantek adalah tarian daerah dari etnis Betawi yang memiliki tempo
cepat dengan gerakan yang energik. Tarian ini biasanya terdiri dari penari perempuan
yang diiringi dengan alat musik tradisional Betawi, yakni terompet, trombone, baritone,
gendang, gong, simbal, dan tehyan.
6. Tari Jaipong Asal Karawang
Tari Jaipong adalah tarian daerah yang berasal dari Karawang dengan konsep gerakan
yang relatif lebih modern. Tarian ini menggabungkan unsur silat, wayang golek, dan
ketuk tilu ciptaan H. Suanda dan Gugum Gumbira, seorang seniman asal Jawa Barat.
Musik tradisional yang biasa mengiringi tarian ini adalah gong, kecapi, gendang, dan
rebab.
7. Tari Topeng Asal Cirebon
Tari Topeng adalah tarian daerah yang berasal dari Cirebon yang populer, bahkan
pernah dijadikan media dakwah menyebarkan agama islam oleh Sunan Gunung Jati.
Kostum yang biasanya digunakan oleh penari tari topeng adalah warna-warna cerah
seperti merah dengan menggunakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda.
8. Tari Bedhaya Asal Yogyakarta
Tari Bedhaya adalah tarian daerah yang berasal dari keraton Yogyakarta yang biasa
ditampilkan oleh perempuan. Dahulu tarian ini hanya diperuntukan bagi kalangan
keraton saja. Tarian ini berkonsep gerakan-gerakan anggun yang bertempo lambat dan
gemulai diiringi perangkat gamelan jawa.
9. Tari Serimpi Asal Yogyakarta
Tari Serimpi adalah tarian daerah yang berasal dari Yogyakarta yang juga hanya
dipentaskan di keraton saja. Tarian ini juga memiliki beberapa jenis, seperti genjung,
babul, layar, bondan, anglir mendung, dan dhempel. Penarinya yang berjumlah 2
sampai 4 orang ini menari dengan iringan gamelan jawa.
10. Tari Gambyong Asal Solo
Tari Gambyong adalah tarian daerah yang berasal dari kota Solo yang sudah dikenal
sejak zaman raja-raja Jawa Kuno. Sampai Saat ini tari Gambyong terus mengalami
perkembangan koreografi. Sebelumnya tarian ini berakar dari tari tayub atau tarian
rakyat saat pesta panen, kemudian pihak keraton membawanya dan mengembangkan
menjadi tarian yang luwes dan indah.
11. Tari Reog Asal Ponorogo
Tari Reog adalah tarian daerah asal ponorogo yang dimainkan sejumlah pria
menggunakan topeng kepala singa bermahkota bulu-bulu merak yang sangat besar
dan berat. Makna dari tarian reog adalah sindiran seorang abdi raja Majapahit, Ki
Ageng Kutu kepada sang raja yang dianggap korup dan berada di bawah pengaruh
China. Hal tersebut tampak pada kostum penari yang menggunakan topeng singa
barong.
12. Tari Jaran Kepan Asal Ponorogo
Tari Jaran Kepang adalah tarian daerah yang berasal dari Ponorogo yang juga terkenal
di beberapa daerah di Jawa dengan sebutan Kuda Lumping atau tari jatilan. Kostum
penari yang menjadi ciri khas dari tarian ini adalah properti kuda-kudaan yang terbuat
dari anyaman bambu dan kulit binatang.
13. Tari Kecak Asal Bali
Tari Kecak adalah tarian daerah yang berasal dari Bali yang dimainkan oleh belasan
bahkan puluhan penari laki-laki. Tarian ini diambil dari tarian ritual penolak bala yang
bernama tari Sanghyang di Bali. Tarian ini tidak diiringi oleh alat musik melainkan
lantunan dari penarinya sendiri. Makna dari tari kecak adalah menggambarkan pasukan
kera yang membantu Rama yang sedang melawan Rahwana, Raja jin yang jahat.
14. Tari Pendet Asal Bali
Tari Pendet adalah tarian daerah yang berasal dari Bali yang sekarang banyak
dipentaskan untuk menyambut tamu atau turis yang datang ke tempat wisata di Bali.
Dahulu tarian ini hanya dipentaskan untuk ritual di pura saja. Tarian ini juga dimainkan
oleh banyak penari yang menggunakan kemben dan kain berwarna keemasan sambil
membawa bokor sebagai tempat bunga. Makna dari tarian ini sebenarnya adalah
penyambutan kedatangan Sang Dewata ke bumi.
15. Tari Kancet Ledo atau Tari Gong Asal Kutai Kartanegara
Tari Kancet Ledo atau Tari Gong adalah tarian daerah yang berasal dari Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. Kostum yang dikenakan penari Kancet Ledo sangatlah
unik, yakni pakaian adat Dayak Kenyah yang akan menari di atas gong. Makna dari
tarian ini adalah keseimbangan dalam hidup yang disimbolkan dengan karakter wanita
dayang yang cantik, pandai, dan anggun.
16. Tari Tempurung Asal Sulawesi Utara
Tari Tempurung adalah tarian daerah yang berasal dari Sulawesi Utara yang
menggunakan kostum pakaian adat Sumut dengan menggunakan atribut tempurung
atau batok kelapa. Tempurung tersebut biasanya digunakan oleh masyarakat untuk
wadah atau mangkuk. Penari akan memukul-mukul tempurung tersebut dan
menghasilkan suara yang khas. Makna dari tarian ini adalah ungkapan rasa syukur
masyarakat atas hasil panen buah kelapa mereka.
17. Tari Kipas Pakarena Asal Sulawesi Selatan
Tari Kipas Pakarena adalah tarian daerah yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan
dengan gerakan yang mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan,
hormat terhadap laki=laki (suami). Tarian ini memiliki konsep yang unik, yakni penari
tidak boleh membuka mata terlalu lebar dan mengangkat kaki terlalu tinggi.
18. Tari Paduppa Bosara Asal Sulawesi Selatan
Tari Paduppa Bosara adalah tarian daerah yang berasal dari suku bugis Makassar,
Sulawesi Selatan yang menggunakan pakaian adat dan properti tari berupa Bosara
yang biasa digunakan untuk menghidangkan makanan. Tarian ini memiliki makna
keramahan dan kesopanan yang biasa ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu
agung, dan pesta adat.
Tarian yang merupakan bagian dari sebuh tradisi budaya, seringkali memiliki maknanya
sendiri. Begitupula dengan tradisi lain seperti tradisi potong jari, tradisi meletakkan
mayat yang dapat kamu pelajari melalui buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa Di
Indonesia.
19. Tari Gandrung Asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTT)
Tari Gandrung adalah tarian daerah yang berasal dari Lombok yang dimainkan oleh
penari wanita dengan iringan gamelan. Kostum yang digunakan penari adalah pakaian
adat Lombok dengan mahkota dan properti kipas yang dipegang. Tarian ini bermakna
untuk menghibur para prajurit dahulu setelah pulang dari medan perang.
20. Tari Caci Asal Nusa Tenggara Timur (NTT)
Tari Caci adalah tarian daerah yang berasal dari NTT yang dimainkan oleh penari laki-
laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Ciri khas kostum yang digunakan
penari adalah layaknya ksatria dengan bersenjata cambuk (pecut) dan perisai (tameng).
Tarian ini bermakna sebagai rasa syukur masyarakat atas musim panen atau dalam
ritual pembukaan lahan.
21. Tari Lego Lego Asal Nusa Tenggara Timur (NTT)
Tari Lego Lego adalah tarian daerah yang berasal dari Kabupaten Lor, NTT yang biasa
dimainkan oleh anak-anak muda. Tarian ini bermakna mengajak masyarakat untuk
bersatu membangun kampung dan negeri untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam
melakukan tarian ini, penari menggunakan pakaian adat berkain songket khas NTT.
22. Tari Tide Tide Asal Maluku Utara
Tari Tide-tide adalah Tarian daerah yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara
yang ditarikan oleh pasangan pria dan wanita. Kostum tari yang penari kenakan adalah
kombinasi kain putih dan jarik batik khas maluku tanpa alas kaki. Makna dari tarian ini
adalah memberi gambaran tentang kehidupan pergaulan antara pria dan wanita di
Halmahera di masa lampau.
23. Tari Saureka Reka Asal Maluku
Tari Saureka Reka adalah Tarian daerah yang berasal dari Maluku yang dimainkan
oleh anak muda berjumlah 4 laki-laki dan 4 perempuan. Kostum yang digunakan penari
sangat sederhana tetapi menggunakan properti tari yang unik, yakni gaba-gaba, tifa,
dan totobuang yang terbuat dari bambu panjang. Makna tarian ini bagi masyarakat
maluku adalah bentuk rasa syukur saat musim panen sagu.
24. Tari Selamat Datang Asal Papua Timur
Tari Selamat Datang Asal Papua Timur ini ditunjukan sebagai rasa hormat dan
ungkapan syukur atas kebahagian masyarakat Papua atas kedatangan para tamu.
Tarian ini dilakukan secara beramai-ramai menggunakan pakaian adat Papua dengan
membawa tombak, panah, dan senjata-senjata lain sebagai identitas mereka.
25. Tari Sajojo Asal Papua
Tari Sajojo adalah tarian daerah yang berasal dari Papua yang diiringi dengan lagu
Sajojo. Penari menggunakan pakaian adat Papua dari akar atau daun dan hiasan di
badannya. Makna dari tarian ini adalah menceritakan kisah perempuan cantik dari
desa. Tarian ini biasanya banyak dipentaskan untuk menyambut tamu atau pesta-pesta
masyarakat lainnya.
D. Baju Adat
Ulee Balang Pakaian Adat Aceh Ulos Pakaian Adat Sumatra
Bundo Kandung Adat Sumatra Barat Belanga Adat Riau
Kebaya Laboh Adat Kepulauan Riau Melayu Jambi Adat Jambi
Aesan Geda Adat Sumatra Selatan Paksian Adat Bangka Belitung
Tulang Bawang Adat Lampung Pakaian Adat Bengkulu Kendati
Sadariah Adat Betawi Pangsi Adat Banten
Bedahan Adat Jawa Barat Kebaya Adat Jawa Tengah
Ksatrian Adat Yogyakarta Pesa’an Adat Madura Jawa Timur
Pakaian Tradisional Bali Adat Lombok/ Nusa Tenggara Barat
Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur King Kaba Adat Kalimantan Barat
Pakaian Bodo Sulawesi Selatan Billu Adat Gorontalo
Cela Adat Maluku Ewer Adat Papua Barat
Pakaian Khas Papua
E. Suku Dan Ras
Masyarakat di Indonesia tentu diwarnai berbagai keragaman. Tak hanya wilayah, suku
bangsa, agama, budaya, tetapi juga adat istiadat yang berbeda-beda. Perbedaan itu
merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Karena jadi
negara kepulauan dan faktor hadirnya negara lain ke wilayah Nusantara pada zaman
dahulu, maka terjadilah perbedaan ras hingga diwariskan sampai saat ini.
Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri
fisik yang lainnya. Pengelompokan ras Secara umum, ras manusia dapat
dikelompokkan menjadi lima macam yaitu: 1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut
keriting. 2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit. 3.
Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
Pengelompokan ras Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima
macam yaitu:
1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang).
5. Khoisan (Afrika Selatan).
Macam Macam Ras
Berikut ini macam-macam ras di Indonesia:
1. Ras Malayan-Mongoloid Untuk ras ini hampis tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Yakni ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.
2. Ras Melanesoid Ras ini memiliki ciki khas hampir sama dengan ras Negroid yakni
kulit cenderung coklat. Ras ini ada di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
3. Ras Asiatic Mongoloid Sedangkan ras ini adalah orang-orang Tionghoa, Jepang dan
Korea yang tersebar di seluruh Indonesia.
4. Ras Kaukasoid Untuk persebaran ras ini juga cukup luas di Indonesia, karena
keturunan orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
F. Agama Yang Ada Di Indonesia
Indonesia sebagai negara majemuk memiliki beraneka ragam suku, budaya, agama,
dan kepercayaan. Enam agama resmi yang diakui di Indonesia tentu memiliki hari
besar, cara beribadah dan tempat beribadah yang berbeda-beda.
Indonesia memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama dan
menjalankan ibadah sesuai ajarannya masing-masing. Hal tersebut tertuang dalam
Pasal 28E ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi, “Setiap warga negara bebas memeluk
agama dan beribadah sesuai agamanya”. Mengenal 6 Agama di Indonesia
NAMA : FERIA ILMA NURAIDA
ABSEN : 27
KELAS : X AP 1