The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Proses Terjadinya Pelangi, Jenis Pelangi, & Mitos Pelangi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by larasmeila13, 2022-11-10 22:00:17

PELANGI

Proses Terjadinya Pelangi, Jenis Pelangi, & Mitos Pelangi

Keywords: PELANGI

Proses Terjadinya Pelangi, Jenis Pelangi,
& Mitos Pelangi

Karya: Laras Meila Kartika Sari

Daftar Isi



Daftar Isi..........................................................................................i
Kata pengantar..............................................................................ii
Syarat terjadinya pelangi............................................................1
Proses terjadinya pelangi.............................................................3
Pelangi Berwarna Warni...............................................................5
Warna Pelangi Dapat Terbentuk................................................7
Jenis- jenis pelangi........................................................................9
Mitos dan fakta pelangi.............................................................13
Glosarium........................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................
Profil penulis..................................................................................

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt.
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan buku "Belajar
Mengenal Dongeng" dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan buku ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun,
kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam buku ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
buku kni. Kami berharap semoga buku yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Klaten, 5 November 2022





Penulis

ii

Syarat Terjadinya

Pelangi


F a k t o r p e r t a m a , p o s i s i m a t a h a r i h a r u s b e r a d a d i a t a s

garis horizon. Cahaya matahari tidak boleh dihalangi
awan, pegunungan, atau hal lainnya. Kemudian,

posisi matahari juga harus sedikit lebih rendah.

Apabila kita berada di posisi yang sama dengan

garis horizon, matahari perlu berada di sudut 42

derajat agar pelangi bisa tampak dari tempat kita

berdiri.

Hal yang perlu kamu ingat, munculnya pelangi selalu

di sisi langit yang berlawanan dengan matahari.

Sehingga, ketika kamu melihat pelangi, posisi

matahari akan berada di belakangmu. Oleh sebab itu

lah, udara di sisi langit yang berlawanan dengan

kamu harus mengandung banyak butiran air, misalnya

setelah hujan.Pelangi memang tidak hanya terjadi

setelah hujan, melainkan juga bisa terbentuk asal

memenuhi syarat. Misalnya, percikan air ke udara di

air terjun atau di pantai dekat tebing. Pada posisi

itu kamu mungkin bisa melihat pelangi. Selain itu,

pelangi juga terjadi karena ada proses pembiasan.

Matahari membiaskan sinarnya pada tetesan air lalu

menghasilkan warna-warna yang indah. Ketika

proses pembiasan terjadi, cahaya tersebut berbelok

dari satu medium udara ke medium air. Setiap warna

pelangi akan dibelokkan di sudut yang berbeda,

sehingga akan memantulkan warna yang menakjubkan

pada pelangi. Warna pertama yang dibelokkan

adalah ungu, sementara warna terakhir yang

dibelokkan adalah warna merah.Pada akhirnya,

pelangi akan menampakkan warna yang

mengagumkan, yakni merah, jingga, kuning, hijau,

biru, nila, dan ungu. Sebagaimana diketahui, pelangi

memang paling sering tampak ketika sinar matahari

jatuh pada tetesan hujan.

1

Biasanya peristiwa ini terjadi ketika pagi hari atau
sore hari. Ketika matahari terlalu jauh berada di atas
cakrawala, tidak ada pelangi yang tampak. Namun,
apabila posisi matahari lebih rendah di langit, bagian
dari busurnya menjadi terlihat. Apabila matahari
cukup rendah serta berada di tempat yang cukup
tinggi, seperti di gunung atau di pesawat terbang,
maka pelangi akan tampak melingkar.
Pembahasan mengenai berbagai peristiwa terkait iklim
lainnya juga dapat kamu pelajari pada buku Sains
Perubahan Iklim yang juga membahas berbagai topik
lainnya terkait perubahan iklim.






2

PROSES TERJADINYA
PELANGI

Pelangi terbentuk melalui serangkaian proses. Ketika sinar Matahari bersinar
di atas sisa hujan, maka air hujan akan merefleksikan cahaya dan
membiaskan bermacam-macam warna.

Pelangi tidak selalu muncul pasca hujan, tetapi kebanyakan pelangi hadir
usai hujan karena sinar Matahari membutuhkan sisa air hujan untuk
membentuk pelangi. Berikut langkah terjadinya pelangi:

1. Sinar Matahari bertemu sisa hujan
Cahaya dari Matahari harus mengenai tetesan air hujan pada sudut tertentu.
Sudut yang terbentuk sangat menentukan karena menentukan akan
terbentuk atau tidaknya pelangi.

Pelangi sebagian besar terbentuk saat fajar atau sore hari karena yang terbaik
adalah jika Matahari cukup rendah di langit dan memberikan sudut yang
ideal untuk membentuk pelangi. Ketika sudutnya tidak sesuai, maka pelangi
tak akan terbentuk.

2. Pantulan sinar Matahari
Ketika sinar Matahari bersentuhan dengan tetesan air, cahaya dari Matahari
akan dipantulkan. Cara kerja pantulan Matahari dan air ini mirip seperti
cermin.

3. Pembiasan cahaya Matahari
Cahaya Matahari yang tidak dibiaskan akan melintasi lapisan batas udara dan
air. Gerakan cahaya ini akan melambat karena air lebih padat daripada udara.

Pengurangan kecepatan ini kemudian membuat jalur cahaya membelok,
yang disebut pembiasan. Inilah alasan mengapa pelangi selalu melengkung
atau bengkok ke arah garis normal.

4. Cahaya Matahari terbagi menjadi berbagai warna
Cahaya Matahari terdiri dari spektrum warna, masing-masing memiliki
panjang gelombang sendiri. Panjang gelombang yang berbeda inilah yang
membuat pelangi terlihat warna-warni.

Fenomena ini dikenal sebagai Dispersi. Inilah sebabnya mengapa pelangi
memiliki warna yang berbeda.

3

Pelangi terdiri dari 7 warna yakni ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan
merah.
Cahaya merah pada pelangi memiliki panjang gelombang paling besar dan
menekuk pada sudut sekitar 42 derajat. Sedangkan cahaya ungu memiliki
panjang gelombang terpendek dan membelok pada sudut sekitar 40 derajat.
Dengan demikian, warna merah akan berada di atas dan ungu di bawah.
Pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi karena melalui proses optik.
Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap yakni

refleksi,
dispersi,
refraksi.
Pada proses refleksi, butiran air di udara dapat berfungsi layaknya cermin
kecil. Saat cahaya matahari menyinari butiran air, maka sebagian besar
cahaya akan terpantul kembali. Saat terjadi hujan, udara biasanya
mengandung banyak butiran air yang bentuknya seperti tirai dan masing-
masing butiran air itu akan memantulkan kembali cahaya matahari yang
datang.

4

Mengapa Pelangi

Berwarna Warni


A p a b i l a c a h a y a m a t a h a r i b e r w a r n a

putih, mengapa pelangi berwarna-
warni? Hal ini berkaitan dengan

proses yang disperse, yaitu

fenomena terurainya suatu cahaya.

Cahaya matahari tampak berwarna

putih. Saat cahaya matahari

mengenai dan dipantulkan oleh

butiran air, cahaya akan

terdispersi, lalu melebar sehingga

terlihat warna-warni yang ada di

pelangi.

Pada proses refraksi, cahaya

matahari menembus butiran air dan

dipantulkan ke arah yang sedikit

berbeda. Itulah yang dinamakan

refraksi cahaya. Setiap warna pada

umumnya akan mengalami refraksi

ke arah yang berbeda. Perbedaan

arah cahaya tersebut dipengaruhi

oleh panjang gelombang setiap

cahaya.

5

Hal itulah yang menyebabkan cahaya

pelangi menyebar lalu melebar

seperti kipas. Cahaya berwarna

merah memiliki panjang sekitar 650

nanometer. Cahaya merah itu akan

keluar sebagai warna terluar di

lengkungan pelangi. Sementara,

warna ungu memiliki panjang

gelombang paling pendek sekitar

400 nanometer.

Contoh lainnya dari perbedaan arah

refraksi cahaya adalah cahaya

berwarna merah akan dipantulkan

dari butiran air dengan sudut

lengkungan yang lebih besar dari

cahaya yang berwarna jingga.

Proses refraksi cahaya tersebut

membuat warna pelangi bisa

berurutan dari merah, jingga,

kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

6

MENGAPA WARNA PELANGI
DAPAT TERBENTUK

Warna pelangi disebabkan oleh

kombinasi pembiasan. Selain itu,

terdapat pantulan cahaya matahari oleh

tetesan air di atmosfer. Sudut sinar

cahaya yang sampai ke mata dari titik

pertemuannya dengan tetesan air

haruslah berada dalam kisaran tertentu

dan jarak yang tepat. Dengan demikian,

pelangi tampak berwarna-warni. Adanya

variasi warna itu disebabkan pembiasan

“cahaya putih” dari matahari ketika

memasuki tetesan. Sinar matahari

mengandung campuran dari semua warna

spektrum yang terlihat, yang tampak

putih dalam bentuk aslinya.

Tepi tetesan bertindak sebagai prisma,
sementara cahaya dipecah menjadi satu
kontinum panjang gelombang yang
meliputi spektrum cahaya tampak
(sebesar 440 nanometer sampai 700
nanometer (nm), atau 4,4 hingga 7 × 10-7
m.

7

Sinar itu dipantulkan dari sisi tetesan

yang berbeda dari yang dimasuki, lalu

mereka mengambil berbagai sudut yang

berbeda ke mata yang menunggu. Hal itu

mengakibatkan panjang gelombang yang

berbeda-beda. Panjang gelombang itulah

yang kemudian dipersepsikan oleh otak

manusia sebagai warna yang berbeda-

beda.

Untuk menemukan pelangi, saat terbaik

adalah tepat setelah hujan badai

berakhir. Sebab, selama terjadinya badai

awan cenderung menghalangi cahaya

matahari. Setelah badai berakhir,

tetesan air yang belum jatuh ke bumi

dalam bentuk hujan akan cepat

menguap. sinar matahari yang

dipantulkan untuk melihat pelangi.

Matahari harus berada di belakangmu.

Apabila kamu bisa melihat bayangan

kepalamu sendiri, maka pelangi akan

tampak pada arah bayangan.

8

Jenis-jenis Pelangi


1 . P e l a n g i P r i m e r

Pelangi primer merupakan pelangi yang
paling sering kita lihat. Pelangi

tersebut terbentuk dari pembiasan dan

pantulan internal sinar cahaya yang

masuk ke dalam titik hujan. Hasil warna

dari pelangi primer dari dalam ke luar

meliputi warna ungu, biru, hijau,

kuning, oranye, dan merah. Pita merah

membuat sudut 42 derajat dengan sinar

matahari, sementara pita warna lainnya

membuat sudut yang lebih kecil.




2. Secondary Bow

Sementara, pelangi lain yang

penampakannya kurang intens adalah

pelangi busur sekunder atau secondary

bow. Pelangi jenis ini merupakan salah

satu pelangi yang langka karena hanya

akan muncul saat ada pelangi primer

yang lebih dulu muncul.

Pelangi sekunder akan menampilkan

warna yang tampak lebih redup dari

pelangi primer serta menampilkan

warna yang terbalik dari pelangi

primer. Apabila kamu pernah melihat

dua pelangi dengan intensitas warna

yang berbeda, bisa jadi itu adalah jenis

pelangi sekunder.




9

3. Supernumerary Bows
Pelangi supernumerary bows biasanya
memiliki warna hijau, merah muda, dan
ungu yang tampak dominan. Pelangi
jenis ini terjadi saat terkena tetesan air
hujan.

4. Lunar Rainbow

P e l a n g i m e m a n g t i d a
k h a n y a d i s e b a b k a n

oleh matahari, melainkan juga bisa

terjadi karena bulan. Pelangi jenis itu

dinamakan lunar rainbow. Pelangi itu

hanya membutuhkan tetesan air dan

sumber cahaya, misalnya bulan

purnama yang cahayanya cukup terang.

Cahaya tersebut dapat dibiaskan oleh

tetesan hujan seperti yang terjadi pada

matahari.

5. Red Rainbows

Tidak seperti pelangi lain yang memiliki

banyak warna, pelangi jenis red

rainbow ini me enraamhp
. a k kan warna yang
didominasi m Red rainbows

biasanya muncul di pagi hari dan saat

matahari terbenam di sore hari.

Ketebalan filter atmosfer bumi menjadi

biru, kemudian terlihat lebih merah

seperti tetesan cahaya oranye yang

mencerminkan dan membiaskan air.

Hasil akhirnya adalah pelangi dengan

spektrum ujung merah.



10

6. Sundogs
Pelangi jenis ini biasanya muncul saat
musim dingin dan cuaca terpantau
cerah. Pelangi sundogs biasa terjadi
ketika matahari bersinar melalui kristal
es yang tinggi di atmosfer. Pelangi
sundogs biasa menampilkan pantulan
cahaya berwarna merah pada bagian
dalam dan warna ungu di bagian luar,
lalu diikuti warna pelangi lainnya.
Apabila konsentrasi kristal es di udara
kian tebal maka struktur warna pelangi
yang muncul juga kian tebal.

7. Fogbows
Penampakan pelangi fogbows atau
busur kabut sulit didapatkan dari
pelangi lainnya. Sebab, pelangi jenis ini
hanya akan terjadi saat jumlah
parameter tertentu
disesuaikan untuk
menciptakan pelangi fogbows. Misalnya,
sumber cahaya harus berada di
belakang pengamat dan membumi.
Selain itu, kabut di belakang pengamat
juga harus sangat tipis sehingga sinar
matahari bisa bersinar melalui kabut
tebal di depan.

11

8. Waterfall Rainbows

Pelangi air terjun atau waterfall

rainbows adalah pelangi yang

penampakannya jarang kita temui

karena biasanya hanya dapat dilihat di

atas air terjun. Waterfall rainbows ini

biasanya didapati ketika kabut air

terjun bercampur ke dalam aliran udara

dengan konstan atmosfer terus-

menerus.




12

FAMKITTAOPS

EDLAANNGI

Keindahan pelangi rupanya tidak terlepas dari mitos,
misalnya penampakan pelangi adalah penanda tangga
yang digunakan para bidadari saat turun dari langit.
Selain itu, masih ada banyak lagi mitos seputar pelangi
yang berkembang di tengah masyarakat.
1. Ada Pot Emas di Ujung Pelangi
Salah satu mitos pelangi yang paling terkenal adalah
pot emas. Konon, di ujung pelangi ada pot emas yang
dijaga Leprechaun yang licik, yaitu sosok peri jantan
yang dikisahkan pada mitologi Irlandia.
Dalam mitos tersebut, dikisahkan bahwa dahulu kala
seseorang di Irlandia menjarah berbagai harta. Ia
kemudian menguburnya di seluruh perdesaan. Namun,
semua barang hasil jarahan itu secara tidak sengaja
ditemukan oleh Leprechaun. Kemudian, barang itu
dikubur ke dalam pot di bawah tanah seluruh pulau.
Saat pelangi muncul, ujungnya akan mengarah kepada
pot emas yang telah dikubur itu.

13

2. Pelangi Membentuk Busur yang Sempurna
Pelangi sebenarnya membentuk satu lingkaran penuh
meskipun kamu saat melihatnya berbentuk setengah
lingkaran. Mengapa hal itu bisa terjadi? Seseorang
hanya dapat melihat cahaya yang dipantulkan oleh
tetesan hujan di atas langit. Oleh sebab itu, saat
pelangi terlihat tidak akan membentuk lingkaran
sempurna.
Hanya pilot pesawat atau helikopter yang bisa melihat
pelangi dalam bentuk lingkaran sempurna. Hal itu
disebabkan mereka melihat pantulan cahaya dari atas.
Selain itu, beberapa pendaki gunung yang berada di
puncak juga bisa melihat pelangi membentuk lingkaran
penuh.
3. Pelangi Terdiri dari Tujuh Warna
Saat kita sekolah dulu, ada tujuh warna pelangi yang
kita yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu. Fakta berkata lain, sebab pelangi mengandung
lebih dari sejuta warna. Tujuh warna yang sering kita
kenal itu adalah spektrum warna yang paling sering
terlihat.
4. Semua Orang Melihat Pelangi yang Berbeda
Ketika seseorang melihat pelangi pasca hujan,
sebenarnya pandangan cahaya yang dihasilkan setiap
orang berbeda. Sebab, setiap mata tidak bisa berada
di tempat dan ruang yang sama secara bersama-
sama. Sebenarnya, ketika melihat pelangi, pandangan
seseorang akan berbeda kendati letaknya sama.

14

5. Pelangi Hanya Muncul Saat Hujan
Banyak yang percaya bahwa hujan hanya menjadi
perantara kemunculan pelangi. Hal ini disebabkan
cahaya matahari yang menyinari tetesan pada sudut
yang tepat itulah yang memunculkan pelangi.
Faktanya, pelangi bisa muncul kapan saja. Pelangi bisa
muncul saat ada tetesan air di udara walaupun tidak
hujan. Tetesan itu kemudian akan dipantulkan sinar
matahari dan membentuk warna-warna yang indah.
6. Pelangi Hanya Muncul Saat Siang Hari
Pelangi memang biasanya muncul saat siang hari.
Namun, tahukah kamu? Rupanya pelangi juga bisa
terjadi saat malam hari. Pelangi yang muncul saat
malam hari disebut “moonbow” atau pelangi bulan.
Busur pada pelangi itu akan tercipta saat cahaya yang
dipantulkan oleh bulan mengenai tetesan air di udara.
Biasanya moonbow ini terbentuk saat bulan purnama.
Warna yang muncul pada pelangi bulan juga memiliki
warna yang sama seperti saat siang hari, namun
warna yang dihasilkan memang sedikit redup lantaran
tergantung cahaya yang dihasilkan bulan.

15

7. Kita Bisa Membuat Pelangi Sendiri
Bisakah kita membuat pelangi sendiri? Ya, kita bisa
membuatnya kapan saja. Yang kita butuhkan adalah
tetesan air yang membelakangi matahari. Tidak lama
kemudian akan muncul lengkungan cahaya warna-
warni. Selain dengan air, pelangi juga dapat dibuat dari
cermin.
Berbagai dampak perubahan iklim ini juga dibahas
pada buku Educomics Plants Vs Zombies: Cuaca Dan
Iklim yang dikemas melalui ilustrasi sehingga lebih
mudah dimengerti.
8. Kita Bisa Membuat Pelangi Menghilang
Selain membuat pelangi, kita juga bisa menghilangkan
pelangi. Bagaimana caranya? Sebenarnya pelangi
terbentuk diakibatkan pantulan cahaya yang
melengkung sehingga membentuk warna-warna
mengagumkan. Kemudian, apabila pantulan cahaya
tertutup oleh seseorang, akan membuat warna-warna
tersebut hilang karena gelombangnya terganggu.
9. Pelangi Sering Muncul di Jam yang Sama
Meskipun pelangi bisa muncul kapan saja entah saat
pagi, siang, sore atau malam, namun ada jam-jam di
saat pelangi sering muncul. Pada umumnya, pelangi
lebih mungkin terjadi ketika sore hari karena sudut
atau pantulan matahari sangat tepat sehingga
terbentuk lengkungan warna-warni tersebut.

16

Glosarium

SYARAT : SESUATU YANG WAJIB UNTUK DIPENUHI ATAU
DILAKUKAN GUNA MEMUNGKINKAN SUATU PROSES MENJADI
BERHASIL / DIPERKENANKAN.
FAKTOR : ADALAH HAL (KEADAAN, PERISTIWA) YANG IKUT
MENYEBABKAN (MEMPENGARUHI) TERJADINYA SESUATU.
PERISTIWA : ADALAH KENYATAAN YANG BERSIFAT ABSOLUT ATAU
MUTLAK DAN OBJEKTIF.
PROSES : ADALAH URUTAN PELAKSANAAN ATAU KEJADIAN YANG
SALING TERKAIT YANG BERSAMA-SAMA MENGUBAH MASUKAN
MENJADI KELUARAN.
FENOMENA : ADALAH SUATU FAKTA ATAU PERISTIWA YANG DAPAT
DIAMATI.
REFLEKSI : ADALAH GERAKAN, PANTULAN DI LUAR KEMAUAN
(KESADARAN) SEBAGAI JAWABAN ATAS SUATU HAL ATAU KEGIATAN
YANG DATANG DARI LUAR.
DIAPERSI : ADALAH SUATU SISTEM DI MANA PARTIKEL
TERDISTRIBUSI DARI SATU BAHAN TERSEBAR DALAM SEBUAH FASE
BERKELANJUTAN DARI BAHAN LAIN.
REFRAKSI : REFRAKSI ATAU PEMBIASAN DALAM OPTIKA
GEOMETRIS DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERUBAHAN ARAH RAMBAT
PARTIKEL CAHAYA AKIBAT TERJADINYA PERCEPATAN.
SPEKTRUM: ADALAH SEBUAH KEADAAN ATAU HARGA YANG TIDAK
TERBATAS HANYA PADA SUATU SET HARGA SAJA TETAPI DAPAT
BERUBAH SECARA TAK TERBATAS DI DALAM SEBUAH KONTINUM.
MITOS : ADALAH BAGIAN DARI SUATU FOLKLOR YANG BERUPA
KISAH BERLATAR MASA LAMPAU, MENGANDUNG PENAFSIRAN
TENTANG ALAM SEMESTA, SERTA DIANGGAP BENAR-BENAR TERJADI
OLEH YANG PUNYA CERITA ATAU PENGANUTNYA
FAKTA : ADALAH SEGALA HAL YANG BISA DITANGKAP OLEH INDRA
MANUSIA BERUPA DATA DARI KEADAAN NYATA YANG TELAH
TERBUKTI KEBENARANNYA.

Profil Penulis

Nama: Laras Meila Kartika Sari
TTL: Klaten, 09 Mei 2003
Hobi: Menulis
Alamat: Sidorejo Borangan Manisrenggo
Klaten
Email: larasmeila13@gmail.com
Instagram: @larasmeila_
No Telepon: 085885403275

Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/proses-terjadinya-pelangi/
Proses Terjadinya Pelangi, Jenis Pelangi, & Mitos Pelangi





https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6338423/bagaimana-
pelangi-terbentuk-seperti-ini-proses-lengkapnya


Click to View FlipBook Version