Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 KAMU MUDA KAMU BERBEDA KAMU LUAR BIASA t.me/fsqfebulm @fsqfebulm l @investasi.akhirat lintr.ee/FSQFEBULM t.me/fsqfebulm @fsqfebulm l @investasi.akhirat lintr.ee/FSQFEBULM# E k s i s B e r d a k w a h N a n K r e a t i f
Penaggangung Jawab Hisyam Ramadhan Pimpinan Redaksi Sinta Normaya Redaktur Fani Rahmasari Tim Kepenulisan Divisi 2 - Media & Opini Desain & Layout Divisi 2 - Media & Opini Marketing Divisi 2 - Media & Opini Dewasa ini kita semua berada di era millenial, era yang merupakan kelanjutan dari era Global yang telah menimbulkan tantangan-tantangan baru yang harus diubah menjadi suatu peluang yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bagi seorang mahasiswa, tentunya perubahan era yang serba instan menjadi salah satu hal yang tidak asing lagi. Di era ini segala sesuatu bergerak dengan cepat, dunia menjadi tanpa batas, informasi dapat diperoleh dimana saja. Dan mereka cenderung menginginkan hal yang instant dan tidak menghargai proses. Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa S T R U K T U R R E D A K S I S T R U K T U R R E D A K S I S A L A M R E D A K S I S A L A M R E D A K S I Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Apa kabar sahabat FSQ semua? Semoga senantiasa dalam rahmat dan lindungan Allah SWT...Aamiiin Allahumma Aamiiin Alhamdulillah, Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 kembali hadir sebagai bahan bacaan yang InsyaAllah berkualitas dan bermanfaat untuk menambah referensi kita semua. Buletin kali ini mengangkat tema utama "Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa" Disini kami juga memaparkan beberapa tulisan berupa fakta, opini dan kisah inspiratif serta pendapat mahasiswa yang menarik dan cocok sebagai bahan bacaan kalian mahasiswa I N S P I R I N G S T O R Y Seperti halnya yang disampaikan Allah dalam firman-Nya yang artinya "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra, 17:36). Penting untuk mengingat bahwa dalam era serba instan, prinsip-prinsip ini dari Al-Qur'an dan hadits mengajarkan pentingnya kesabaran, kejujuran, berfikir kritis, mengambil pelajaran, dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Dalam era yang serba instan ini mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai spiritual. Islam mengajarkan umatnya untuk menggunakan teknologi secara bijak, tetapi tidak mengabaikan akhlak, etika, dan nilai-nilai keagamaan. Juga mengajarkan umatnya untuk memilih tindakan yang membawa manfaat jangka panjang dankeberkahan, sambil tetap memelihara hubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia. Referensi: Husni Thamrin. 2016. Islam Solusi Krisis Global. uin-suska.ac.id
Dengan perkembangan AI yang sangat canggih saat ini tentunya pasti ada dampak positif dan dampak negatif. Menurut saya dalam hal ini mengarah kepada dampak positif, karena bagi saya ilmu itu luas kita tidak bisa langsung membatasi seseorang itu salah atau benar tanpa ada sebuah teori yang benar juga, maka dari itu aku lebih berpendapat hal tersebut berdampak positif Stevi Eka Putri - S1 Manajemen 2022 Segala kemudahan tentunya berasal dari Allah dan itu merupakan hal yang patut untuk disyukuri. Kemudahan dalam mengakses informasi yang tersebar di internet sangat membantu masyarakat untuk menambah wawasan pengetahuan. Hal ini tentu merupakan hal yang positif. Namun, perlu disadari juga bahwa semua hal yang ada di internet belum tentu benar. Bahkan AI sekalipun juga dapat memberikan informasi yang keliru, sehingga penting bagi kita untuk tetap merujuk pada sumber-sumber yang benar dan dapat dipercaya. Maka kesadaran akan pentingnya kritis dalam mengakses informasi di dunia digital semakin relevan. Mari senantiasa mengamalkan nilai-nilai kebenaran dan integritas dalam segala hal. Semoga langkah bijak ini membawa kita menuju pengetahuan yang lebih mendalam dan bermanfaat. Bayu Kusuma - S1 Manajemen 2020 Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya senantiasa bersegera melaksanakan syariat Islam dan berjuang untuk menegakkannya dengan segala potensi yang ia miliki. Seperti halnya di antara tuntunan syariat Islam adalah perintah dilarang mendekati zina dengan menjaga batasan komunikasi antara laki-laki dan perempuan, tidak melakukan aktifitas khalwat (berduaan antara laki-laki dan perempuan non mahram) dan ikhtilat (campur baur) yang mana tidak dalam alasan yang syar’i. Juga, perintah khusus bagi muslimah untuk menutup aurat dengan mengulurkan hijab hingga menutupi dada dan berjilbab serta tidak menampakkan kedua kakinya di hadapan yang bukan mahramnya. Maka, ini merupakan bagian pembuktian keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam pandangan Islam, muslim adalah seseorang yang beriman kepada Allah. Artinya, ia mengakui tiada Tuhan selain Allah; mengimani malaikat-malaikat Allah; meyakini Al-Qur’an sebagai kitab suci dan tuntunan kehidupan bagi seorang muslim; percaya Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah; serta mengimani hari akhir, yaitu hari kiamat beserta konsekuensinya, seperti hisab amal manusia dan surga-neraka. Seorang muslim juga dituntut untuk beriman pada qada dan qadar (ketetapan Allah). Beriman berarti meyakini dalam hati, mengucapkan dalam lisan, dan membuktikan dengan amal perbuatan. Dengan demikian, seorang muslim yang mengaku beriman kepada Allah akan mengembalikan segala permasalahan hanya pada Allah, menyelesaikan seluruh problematik kehidupannya dengan syariat Islam dan tingkah lakunya senantiasa mengikuti petunjuk-Nya. Di samping wajib percaya kepada Allah dan syariat-Nya, seorang muslim juga wajib percaya bahwa syariat Islam membawa kemaslahatan dunia dan akhirat. Oleh karenanya, sikap kita terhadap hukum syarak adalah sami’na wa atha’na (aku mendengar dan aku taat) sebagaimana firman Allah dalam QS An-Nur : 51 yang artinya: “Hanya ucapan orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, ‘Kami mendengar, dan kami taat’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” Bersegera melaksanakan syariat, berarti menerimanya sebagai tanpa memilah sesuai selera hawa nafsu. Selain itu, juga berarti bersegera memperjuangkan tegaknya syariat dalam kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat, maupun kehidupan secara menyeluruh. “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfal: 24) Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa Bersegera Melaksanakan Syariat M A H A S I S W A B I C A R A Sebagai mahasiswa, saat ini kita dihadapkan dengan fasilitas yang serba mudah dan instan, seperti tak perlu lagi ke perpustakaan cukup searching menggunakan smartphone, belajar dapat dilakukan secara daring, dan lain sebagainya. Ditambah dengan munculnya AI (Atificial Intelligence) yang makin mempermudah segala hal. Menurut kamu dampak apa yang muncul dengan adanya kemudahan-kemudahan tersebut? Referensi: Ummu Farras (Februari 2020) Bersegera Melaksanakan Syariat penamabda.com Rahmah (November 2021) Percaya kepada Syariat Islam secaran Sempurna adalah bukti Syahadat Seorang Muslim MuslimahNews.com
Dewasa ini AI atau Artificial Intelligence semakin canggih saja, mulai dari AI pengubah wajah, AI pengubah suara, bahkan ada pula AI yang diperuntukkan untuk menjawab pertanyaan yaitu ChatGPT yang banyak digunakan oleh para pelajar dan mahasiswa. AI atau Artificial Intelligence merupakan kecerdasan buatan yang dibuat dan ditanamkan dalam sistem komputer atau perangkat lunak. Dengan adanya AI, pekerjaan akan jauh lebih mudah dan cepat untuk diselesaikan. Namun, AI tidak selalu berdampak positif bagi manusia Karena sejatinya AI, robot ataupun kecanggihan teknologi itu hanyalah sebuah alat yang memerlukan manusia sebagai penggeraknnya, maka sekali lagi sudah menjadi keharusan untuk kita agar bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai AI yang tadinya memudahkan pekerjaan malah digunakan untuk kejahatan seperti misalnya melakukan voice phishing menggunakan AI pengubah suara untuk mengelabui orang lain. Maka sudah seharusnya pemerintah mengawasi dan mengontrol perkembangan AI ini, jangan sampai digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Langkah yang bisa dilakukan menurut Head of Education Ecosystem Telkom Indonesia Sri Savitri ialah, 1) melakukan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat tentang manfaat dan bahayanya AI ini, 2) menetapkan kerangka kerja etika yang jelas agar menjadi pedoman dalam pengembangan AI yang bertanggung jawab, 3) memperkuat riset dan pendidikan terkait dengan AI ini, dan 4) memperbaiki tata kelola data agar data-data yang digunakan nantinya tidak disalah gunakan oleh orang lain. AI itu hanyalah salah satu bagian dari kemajuan teknologi dan dia hanyalah sebuah alat yang ditujukkan untuk mempermudah kehidupan manusia. Maka jangan sampai kita (manusia) dikendalikan oleh AI. Bonus demografi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan penduduk sebuah negara pada usia produktif yaitu berkisar antara 16 hingga 65 tahun. Peningkatan tersebut diikuti pula dengan menurunnya angka kelahiran serta kematian. Dan Indonesia sedang mengalami fenomena bonus demografi ini dan diperkirakan akan mengalami puncaknya pada tahun 2045 mendatang. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan jika fenomena ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah. Kesempatan in harusnya dipergunakan dengan baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, mengurangi angka pengangguran, dan lain sebagainya. Menilik dari Negara Korea Selatan, pada tahun 1950 negara tersebut dinyatakan sebagai negara termiskin se-Asia. Tetapi pernyataan itu seiring berjalannya waktu hal itu dapat dengan segera dipatahkan dengan memanfaatkan bonus demografi hingga akhirnya Korea Selatan bangkit dari keterpurukannya. Lambat laun Korea Selatan mampu berkembang pesat dan membalikkan keadaan bahkan sampai menginvansi negara lain dengan Kpop seperti yang terjadi hari ini. Tak hanya Korea Selatan, Tiongkok atau yang lebih dikenal dengan China sebagai negara dengan penduduk yang majemuk juga merasakan kejayaan akibat dari bonus demografi sekitar tahun 90-an. Keberhasilan itu disebabkan karena China memberdayakan sumber daya manusia dengan membuat industri rumahan. Sejalan dengan itu, Tiongkok juga mulai melakukan investasi besar-besaran di bidang pendidikan pada tahun-tahun tersebut untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Hingga akhirnya China menjadi negara industr terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat yang berada diurutan kedua. Indonesia pun juga bisa demikian, apabila fenomena bonus demografi ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Namun, cukup disayangkan Indonesia masih belum mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik. Terbukti dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia berbanding lurus dengan rendahnya kualitas pendidikan negara kita hari ini. Yang berakibat pada hilangnya peran para pemuda terhadap kemajuan Indonesia. Sebagian besar para pemudanya buta akan kondisi politik negaranya, mereka cenderung lebih fokus pada diri mereka sendiri dan acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Ditambah lagi dengan kondisi perpolitikan yang kurang baik sepertinya banyaknya pejabat pemerintahan yang tidak amanah terhadap pekerjaannya, korupsi sana-sini, tidak terlalu suka ketika ada masyarakat mengkritik kinerjanya dan lain sebagainya. Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 Buletin Ulul Albab Edisi Agustus 2023 Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa Pemuda, Kamu Muda, Kamu Berbeda, Kamu Luar Biasa F A K T A & O P I N I Bonus Demografi, Siapkah Kita Menghadapinya? betul memanfaatkan kesempatan ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu adanya komitmen dari pemerintah sebagai pemegang kebijakan serta terlibatnya para pemuda selaku agen of change. Apabila seluruh kompenen tersebut telah memiliki visi-misi yang sama maka kebangkitan sangat mungkin untuk diwujudkan. Artificial Intelligence Makin Canggih, Peluang atau Ancaman? Refernsi: Nabila Hisanah Yusri. 2022. Siapkah Generasi Indonesia 2045 Hadapi Bonus Demografi?. its.ac.id Andrean W. Finaka. 2021. Siapkah Kamu jadi Generasi Emas 2045. indonesiabaik.id Fitria Chusna Farisa. 2023. Survei SMRC: Kondisi Politik Nasional Dinilai Memburuk 3,5 Tahun Terakhir. kompas.com Referensi: Nurul Faadhilah Elman Astadipura. 2023. Artificial Intelligence: Peluang atau Ancaman?. sohib.indonesiabaik.id Romanti. 2023. Artificial Intelligence (AI): Bahaya atau Dukungan untuk Pekerjaan Manusia?. kemendikbud.co.i