BAHAN AJAR
PEMISAHAN
CAMPURAN
Pemisahan Campuran
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
A. Deskripsi Singkat ........................................................................................... 3
B. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................... 3
C. Uraian Materi ................................................................................................ 4
1. Pengertian pemisahan campuran .............................................................4
2. Jenis-jenispemisahan campuran .............................................................4
a. Memisahkan zat padat dari suspense ...................................................4
b. Memisahkan zat padat dari larutan ......................................................5
c. Memisahkan campuran zat cair ...........................................................5
d. Memisahkan campuran dua jenis padatan ...........................................6
e. Memisahkan zat dengan teknik kromatografi .....................................7
D. Filtrasi ..............................................................................................................8
1. Defenisi filtrasi ..........................................................................................8
2. Prinsip filtrasi ............................................................................................8
3. Tujuan filtrasi ............................................................................................8
4. Manfaat filtrasi ......................................................................................... 8
5. Syarat kualitas air ................................................................................... 10
a. Syarat fisik ..........................................................................................10
b. Syarat kimia ........................................................................................10
1). pH .................................................................................................10
2) TDS .............................................................................................. 12
6. Penjernihan air bersih ............................................................................ 15
D. Rangkuman .................................................................................................. 19
E. Daftar Pustaka ..........................................................................................................................................................................21
2
Pemisahan Campuran
PEMISAHAN CAMPURAN
A. Deskripsi Singkat.
Pemisahan campuran bisa dikatakan sebagai teknik yang digunakan dalam memisahkan
dua atau lebih komponen kimia dalam campuran lainnya sehingga akan di dapat masing-
masing komponen kimia yang murni. Adapun teknik yang ada dalam pemisahan ini juga
dapat menjadi metode pemurnian zat. Dimana dalam penerapan kimia, perihal kemurnian
sangat penting karena terkadang proses kimia membutuhkan jenis zat kimia yang harus
benar-benar murni dan tidak terdapat campuran didalamnya. Di sisi lainnya untuk contoh
pemisahan campuran ini banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari
ataupun tidak.
Teknik pemisahan campuran yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan chemical
separation telah dipelajari dan didasarkan pada berbagai aspek. Hal ini sangat berguna
karena dengan luasnya jenis komponen kimia yang ada membutuhkan teknik pemisahan
tersendiri yang spesifik sehingga setiap jenis campuran memiliki karakteristik yang beda
dan tentunya memerlukan teknik pemisahan yang berbeda pula. Setidaknya untuk metode
campuran juga terdiri dari berbagai macam seperti campuran cair-cair, campuran padat-cair,
campuran gas-cair, campuran padat-padat, dan lain-lain.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Project Based Learning dan pendekatan TPACK, diharapkan
peserta didik dapat mengolah informasi dari berbagai sumber pembelajaran (literasi),
memiliki sikap religius, nasionalis, aktif, jujur, teliti, kritis, bekerjasama (collaboration)
dalam kelompok belajar sebagai berikut :
1. Peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis pemisahan campuran dengan baik
2. Melalui pengamatan video peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang berkenaan
dengan pencemaran di kehidupan sehari-hari dengan baik
3. Mengidentifikasi penyelesaian masalah yang berkenaan dengan pencemaran dengan
benar.
4. Melalui unjuk kerja Peserta didik dapat merangkai alat penjernih air sederhana sesuai
prosedur
3
Pemisahan Campuran
5. Melalui kerja kelompok Peserta didik dapat melakukan uji coba rancangan alat
penjernihan air
6. Setelah melakukan ujicoba, peserta didik dapat mempresentasikan hasil uji coba
penjernihan air dengan baik
7. Peserta didik diharapkan mampu membuat alat penjernih air yang lebih efisien dengan
skala yang lebih besar dengan baik benar.
C. Uraian Materi
1. Pengertian pemisahan campuran
Pemisahan campuran adalah metodologi yang diperlukan untuk memisahkan
komponen dari suatu campuran menjadi satu jenis komponen yang murni , dimana
perihal pemisahan campuran dapat diklasifikasikan dalam banyak jenis, hal itu bias
didasarkan pada sifat dari masing-masing komponen baik itu sifat fisik maupun sifat
kimianya.
Sebelum kalian berdiskusi lebih jauh, mari kita pelajari terlebih dahulu materi
berikut. Untuk membedakan macam-macam bentuk pemisahan campuran beserta
prinsip dan contohnya yang didasarkan pada berbagai aspek, maka penting untuk kita
pelajari jenis-jenis pemisahan campuran.
2. Jenis-jenis pemisahan campuran yaitu :
a. Memisahkan zat padat dari suspense
1. Penyaringan atau filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berupa penyaring . Dasar
pemisahan metode ini adalah perbedaan perbedaan ukuran partikel antara pelarut
dan zat terlarutnya.
Gambar filtrasi
4
Pemisahan Campuran
2. Sentripugasi
Sentripugasi merupakan teknik pemisahan campuran yang terdiri dari
senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan yang sulit dipisahkan.
Contoh pemisahan yaitu pemisahan krim untuk mendapatkan bagian minyak
dari kelapa.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
1. Penguapan
Penguapan dilakukan dengan memanaskan larutan sehingga pelarutnya
menguap dan meninggalkan zat terlarut.
Contoh : pembuatan garam
2. Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan yang didasarkan atas pelepasan pelarut dari zat
terlarut dalam sebuah campuran homogeny atau larutan..
Contoh : pemisahan gula dari larutan gula
Gambar metode pemisahan campuran kristalisasi
c. Memisahkan campuran zat cair
1. Destilasi (penyulingan)
Pemisahan ini didasarkan atas perbedan titik didih dari masing-masing zat
penyusun campuran. Dalam prosesnya, terdiri atas dua tahap yaitu tahap
penguapan dan dilanjutkan ke tahap pengembunan. Contoh : pemisahan
alcohol dari larutan alcohol.
5
Pemisahan Campuran
Gambar metode pemisahan campuran destilasi,
b. Destilasi bertingkat
Destilasi bertingkat digunakan untuk memisahkan dua jenis cairan yang
sama-sama mudah menguap. Contoh : penyulingan minyak bumi
c. Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campuran dengan
pembagian/distribusi suatu zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak
bercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut
lain. Contoh : pengambilan eugenol dari bijih cengkeh menggunakan pelarut
eter
d. Adsorpsi
Adsorpsi yaitu penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga
menempel pada permukaannya. Contoh : limbah yang dihasilkan industry
tekstil dapat diturunkan kadar polutannya dengan menambahkan zeolit alam
(adsorpsi fisika) atau dipanaskan pada suhu tertentu dengan penambahan
asam atau basa (adsorpsi kimia)
d. Memisahkan campuran dua jenis padatan
a. Pengayakan
Teknik ini dilakukan untuk campuran padatan heterogen yang memiliki
perbedaan ukuran partikel. Contoh : pemisahan kerikil dan pasir.
Cara lain memisahkan zat padat adalah dengan flotasi atau pengapungan.
Pemisahan ini didasarkan pada sifat permukaan dari senyawa atau partikel.
6
Pemisahan Campuran
b. Sublimasi
Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau sebaliknya.
Dengan metode ini, zat yang akan dipisahkan yang berwujud padat
ditempatkan dalam tabung kemudian dipanaskan dalam kondisi vakum.
Didalam tekanan vakum, padatan akan menguap, menyublim dan
terkondensasi senyawa murni pada permukaan tabung. Contoh : Kapur barus
menyublim pada suhu kamar.
e. Memisahkan zat dengan teknik kromatografi
Kromatografi yaitu cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan zat-zat
terlarut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu zat
penyerap. Pada kromatografi terdapat dua fasa yaitu fasa stationer (fasa tetap) dan
fasa mobil (fasa bergerak). Contoh yang paling sederhana adalah mengidentifikasi
zat warna pada spidol hitam dengan menggunakan kertas saring.
7
Pemisahan Campuran
Definisi Filtrasi
Filtrasi adalah metode pemisahan secara fisik,yang dipakai untuk memisahkan antara
padatan dengan cairan ( larutan). cairan yang telah melewati proses penyaringan atau
filtrasi ini disebut dengan filtrate,sementara padatan yang menumpuk dipenyaring disebut
residu meskipun terkadang residu merupakan produk yang diinginkan.
Prinsip Filtrasi
Prinsip dasar filtrasi ini yang paling sederhana adalah menyaring sejumlah molekul
padatan yang mencampur didalam larutan,sehingga tingkat kemurnian filtrasi yang
didapatkan dari filtrasi ini. Tergantung pada ukuran pori dan kualitas dari filter atau
penyaring yang dipakai,untuk metode dari filtrasi ini, yang diinginkan adalah residu
(ampas) terkadang dibutuhkan langkah pengeringan supaya semua cairan yang masih
menyisa dalam padatan menguap.
Tujuan Filtrasi
Adapun tujuan dari filtrasi antara lain :
a. Manfaatkan limbah atau air kotor untuk digunakan kembali
b. Mengurangi resiko meluapnya limbah air keruh
c. Mengurangi terbatasnya air bersih menggunakan pembuatan filtrasi air
d. Mengurangi penyakit yang disebabkan oleh air keruh
e. Membantu pemerintah guna menggalakkan air bersih.
Manfaat Filtrasi
Manfaat filtrasi ada banyak diantaranya sebagai berikut :
a. Air keruh yang berasal dari mana saja seperti : telaga, waduk,sungai, rawa dll
b. Bisa menghilangkan bau yang tidak sedap diair yang keruh
c. Bisa mengubah air keruh jadi lebih bening
d. Menghilangkan pencemar yang berada didalam air maupun mengurangi kadarnya
supaya air dapat digunakan
8
Pemisahan Campuran
e. Cara ini dapat dipakai untuk desa yang masih jauh didaerah perkotaan dan tempat
terpencil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi didalam proses filtrasi terdapat sebuah
reaksi fisika dan kimia, maka akan ada banyak factor yang saling berhubungan yang
nantinya mempengaruhi juga kualitas dari hasil efisiensinya, filtrasi dan lain-lain.
Beberapa factor tersebut diantaranya:
a. Debit filtrasi, debit filtrasi ini mengakibatkan tak berfungsinya filter dengan efisien
sehingga tidak bias terjadi secara sempurna dan menyebabkan beberapa partikel yang
terlalu halus meloloskan diri dari saringan.
b. Konsentrasi kekeruhan , konsentrasi kekeruhan pada air baku yang paling tinggi
mengakibatkan penyumbatan pada lubang pori dari media
c. Temperature,adanya perunahan pada temperature atau suhu ini mengakibatkan masa
jenis. Viskositas kinematis dan absolut dalam air mengalami perubahan,sehingga
terdapat perbedaan ukuran partikel yang akan disaring
d. Kedalamn ukuran,media dan material, pemilihan media serta ukuran adalah
keputusan terpenting dalam merencanakan bangunan filter,tebal tipisnya media menjadi
penentu lamanya aliran dan daya saring.
e. Tinggi muka air yang diatas media serta kehilangan tekanan kondisi tinggi permukaan
air yang ada diatas media menjadi pengaruh pada besarnya debit maupun laju filtrasi
dalam median.
Jadi kesmpulannya dari filtrasi adalah sebuah proses pemisahan dari campuran heterogen
yang didalamnya mengandung cairan dan sejumlah partikel padat dengan memakai media
filter yang Cuma meloloskan cairan serta menahan sejumlah partikel padat. Filtrasi ini
sangat banyak dimanfaatkan guna membersihkan air tehadap sampah pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia pada laboratorium dan lain-lain.
(http//wwwruangguru.co.id/filtrasi)
9
Pemisahan Campuran
Syarat Kualitas Air
a) Syarat fisik seperti :
(1)Tidak boleh berwarna,berasa dan berbau
(2) Suhu air hendaknya pada suhu sejuk kurang dari 25⁰C
(3)Harus jernih
b) Syarat kimia :
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia
tertentu adalam jumlah yang melampaui batas yang telah ditentukan.
1). pH
Air merupakan bahan yang sangat vital yang tidak dapat dipisahkan dari
seluruh aktivitas kehidupan mahkluk hidup di bumi ini. Keseluruhan jumlah
dari 40 juta mil kubik air yang berada di palnet bumi ini, baik yang di dalam
atau di permukaan ternyata hanya 0,5% atau 0,2 juta mil kubik yang secara
langsung dapat digunakan. Sisanya, yaitu 97% berbentuk air laut dan 2,5%
berbentuk salju dan es abadi yang dalam keadaan cair baru dapat digunakan
(Suriawiria, 2005). Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap
penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari
air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci,
air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi.
Kualitas air mencakup tiga karakteristik, yaitu fisika, kimia dan biologi
(Suripin, 2001). Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian
tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji
kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Kualitas air
menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu,
misalnya: air minum, perikanan, pengairan/irigasi, industri, rekreasi dan
sebagainya. Peduli kualitas air adalah mengetahui kondisi air untuk
menjamin keamanan dan kelestarian dalam penggunaannya. Air yang
digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari khususnya untuk penyediaan
air bersih harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan
10
Pemisahan Campuran
pengawasan kualitas air, kadar besi dalam air bersih yang dipergunakan
adalah 1,0 mg/L. Air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia yaitu
sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut,
pelumas, media transportasi, media eliminasi toksin dan produk sisa
metabolisme. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan
kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit
dan membuat hidup jadi lebih sehat dan nyaman. Kandungan bahan-bahan
kimia yang ada di dalam air berpengaruh terhadap kesesuaian penggunaan
air. Secara umum karakteristik kimiawi air meliputi pH, alkalinitas, kation
dan anion terlarut dan kesadahan (Suripin, 2001). pH, menyatakan intensitas
kemasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan mewakili
konsentrasi hidrogen ionnya.
pH merupakan parameter penting dalam analisis kualitas air karena
pengaruhnya terhadap proses-proses biologis dan kimia di dalamnya. Air
yang diperuntukkan sebagai air minum sebaiknya memiliki pH netral (+7)
karena nilai pH berhubungan dengan efektifitas klorinasi. pH pada
prinsipnya dapat mengontrol keseimbangan proporsi kandungan antara
karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat (Chapman, 2000). Derajat
keasaman (pH) air yang lebih kecil dari 6,5 atau pH asam meningkatkan
korosifitas pada bendabenda logam, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat
menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang mengganggu
kesehatan (Sutrisno, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sitti
Munfiah, dkk (2013) menunjukkan derajat pH 6,05-6,81. Derajat pH sumur
bor 6,69-7,13. Baku mutu pH air bersih adalah 6,5-9,0 dan air minum adalah
6,5 - 8,5. Sebanyak 12 sumur gali (60%) dengan nilai pH yang tidak
memenuhi syarat sebagai sumber air bersih dan air minum yaitu pada
kondisi asam. Sedangkan pada sumur bor semuanya memiliki nilai pH yang
yang memenuhi syarat air bersih dan air minum. Hasil observasi di lapangan
menunjukkan pada beberapa peralatan perpipaan terjadi korosi dan timbul
11
Pemisahan Campuran
rasa yang tidak enak pada air tersebut. Menurut Kusnaedi (2010),
persyaratan fisik air antara lain: tidak berwarna, termperatur normal, rasanya
tawar, tidak berbau, jernih atau tidak keruh serta tidak mengandung zat
padatan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, umumnya
masyarakat banyak menggunakan sumur galian maupun sumur bor.
Berdasarkan observasi yang dilakukan dimasyarakat, diketahui bahwa
kualitas fisik air sumur galian maupun sumur bor banya yang berwarna
kuning kecoklatan sehingga dapat meninggalkan noda coklat pada pakaian.
Untuk mengetahui tingkat kejernihan air dapat dilakukan pengujian terhadap
tingkat kekeruhan. Semakin keruh air sumur yang kita gunakan maka
semakin banyak zat-zat terlarut yang terdapat pada air tersebut. Salah satu
zat yang dapat menyebabkan kekeruhan pada air adalah adanya kandungan
besi (Fe) pada air. Noda coklat yang muncul dipakaian salah satu
penyebabnya karena adanya kandungan zat kimia didalam air seperti besi
(Fe). Keberadaan besi Fe dalam air yang dikonsumsi maupun yang dipakai
oleh masyarakat untuk keperluan mencuci merupakan salah satu
permasalahan yang terkait dengan kualitas kimia dari air minum. Derajat
keasaaman (pH) juga merupakan salah satu bagian dari kualitaa kimia yang
dapat menurunkan kualitas air. pH air netrral adalah berkisar antara 6,8-7,0
jika pH air berada dibawah pH 7 maka air berada dalam keadaan asam. Air
yang memiliki derajat keasaman yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan
terhadap wadah penampungan air, pipa, bahkan dapat merusak pakaian jika
digunakan untuk mencuci pakaian
2). TDS
TDS singkatan dari Total Dissolve Solid yang dalam bahasa indonesia
berarti jumlah zat padat terlarut. TDS merupakan indikator dari jumlah
partikel atau zat tersebut, baik berupa senyawa organik maupun non-
organik. Pengertian terlarut mengarah pada partikel padat di dalam air yang
12
Pemisahan Campuran
memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan yang digunakan biasanya
ppm (part per million) atau yang sama dengan miligram per liter (mg/l)
untuk pengukuran konsentrasi massa kimiawi yang menunjukkan berapa
banyak gram dari suatu zat yang ada dalam satu liter cairan. Zat atau
partikel padat terlarut yang ditemukan dalam air dapat berupa natrium
(garam), kalsium, magnesium, kalium, karbonat, nitrat, bikarbonat, klorida
dan sulfat. TDS larut dalam air karena tempat atau aliran dari air tersebut
yang mengandung mineral secara natural, tanah maupun bebatuan memiliki
kandungan mineral yang beragam. Jika air mengalir melalui tanah dan
bebatuan, maka air akan ikut membawa muatan partikel tersebut secara
alami. Hal ini juga berlaku jika air tersebut mengalir pada kawasan yang
tercemar limbah. Baik itu limbah rumah tangga, maupun limbah industri.
Sehingga otomatis partikel-partikel yang terkandung dalam limbah akan
ikut terbawa.
Menurut WHO (World Healt Organization) kandungan mineral dalam air
tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan selama air masih dikategorikan
tawar. Meski begitu, WHO menetapkan standar kandungan padatan terlarut
dalam air minum yang terbagi menjadi beberapa kriteria level, yaitu :
Kandungan TDS (mg/l) Penilaian Rasa Air
Kurang dari 300 Bagus sekali
300 - 600 Baik
600 - 900 Bisa diminum
900 - 1.200 Buruk
900 - 1.200 Berbahaya
TDS berkadar tinggi (lebih dari 500 mg/l) dapat menimbulkan efek lain.
Padatan terlarut dapat menghasilkan air dengan kesadahan tinggi, yang
meninggalkan endapan pada peralatan rumah tangga, pipa air dan lain-lain.
Hal ini juga dapat dibuktikan pada sabun dan detergen yang tidak akan
13
Pemisahan Campuran
menghasilkan busa yang banyak apabila TDS terlalu tinggi pada air yang
digunakan.Namun, walaupun TDS sendiri mungkin hanya faktor estetis
(rasa) dan teknis, kadar padatan yang tinggi juga merupakan indikator
bahwa kontaminan berbahaya, seperti zat sulfat dan bromida arsenik juga
dapat hadir di dalam air tersebut. Hal ini terutama berlaku bila air
terkontaminasi dengan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah
industri.
Cara menurunkan kadar TDS dalam air minum, yaitu :
a. Dengan menggunakan metode reserve osmosis (RO). Metode RO
merupakan metode dimana air akan disuling untuk memisahkan antara
air dan zat-zat yang terkandung di dalamnya.
b. Dengan memanfaatkan air hujan untuk air minum. Air hujan yang jatuh
langsung ke dalam wadah seharusnya sebenarnya bisa dikatakan bebas
dari mineral atau TDS. Tetapi kondensasi yang terjadi pada awan hujan
apalagi pada zaman sekarang, tidak murni berisi uap air yang disebabkan
oleh panas sinar matahari, tetapi juga partikel-partikel polusi yang ikut
mengendap bersamanya.
c. Dengan filter air Nasafa. Filter air Nasafa dilengkapi dengan filter
keramik yang memiliki pori-pori sangat kecil yaitu 0 micron sehingga
mampu secara efektif menyaring semua kotoran dan bakteri yang
terdapat di dalam air.
Air organik merupakan air yang sama sekali tidak memiliki kandungan dan
unsur kimia selain H2O. Unsur kimia tersebut dalam air mineral tersebut
tidak mengandung unsur mineralanorganik, diantaranya adalah merkuri,
ferrum, dan aluminium.
Untuk cara mengukur partikel tersebut yaitu dengan TDS Meter. Alat
tersebut dapat mengukur beberapa jumlah partikel padat yang dapat larut
dalam air pada setiap satuan ppm. Untuk penunjuknya berupa angka digital
pada displaynya.
14
Pemisahan Campuran
TDS Meter digunakan sebagai alat cek kemurnian air dan kadar mineral
yang ideal untuk semua aplikasi pemurnian air, seperti pengecekan air
minum isi ulang, air reverse osmosis, air PAM, air destilasi, air aki, air
tanah, air limbah regulasi, air sadah, budidaya hidroponik, dan koloid perak.
Sebelum kalian berdiskusi lebih jauh, mari kita pelajari lebih jauh materi berikut
Penjernihan Air Bersih
Penjernihan air ini memakai teknologi penjernihan dengan cara kimia dan proses
penyaringan.Bahan kimia yang digunakan adalah tawas dan kaporit, bahan-bahan ini
mudah didapat didaerah pedesaan atau kota-kota kecil . Bahan –bahan yang diperlukan
15
Pemisahan Campuran
untuk penjernihan air adalah :
a. Tawas berguna untuk menggumpalkan koloidal sehingga lebih mudah disaring, juga
berfungsi mengabsorbsi zat warna atau zat pencemar.
b. Pasir berfungsi sebagai penyaring karena bersifat menyerap air
c. Karbon aktif ( arang) berfungsi untuk menetralkan derajad keasamaan atau PH
d. Ijuk berfungsi menyaring kotoran yang tidak terlalu halus
e. Zeolite berfungsi untuk mengabsorbsi berbagai fariasi logam berat dan ammonia juga
salah satu filter untuk menghilangkan ketidak murnian air
f. Koral berfungsi mengurai zat kotor atau padat tanpa menghilangkan nutrisi pada air
g. Spon/busa padat berfungsi menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh
h. Kerikil berfungsi sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen
System penjernihan air dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan,
dengan skala standar air minum, memerlukan beberapa proses. Proses yang diterapkan
dalam system penjernihan air bersih antara lain :
a. Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak
ukur dari debit air bersih yang diperlukan .
b. Ukuran bak penampunga disesuaikan dengan kebutuhan debit air yang mana ukuran
bak 2 kali dari kebutuhan.
c. Proses oksidasi atau penambahan oksigen kedalam air agar kadar logam berat serta
zat kimia lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai
d. Proses pengendapan atau koagulasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan
koagulan ( tawas)
e. Proses filtrasi ( karbon aktif/arang) proses ini bertujuan untuk menghilangkan
kotoran-kotoran yang masih terkadung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas air agar tidak mengandung bakteri dan rasa serta aroma air
Berdasrkan penjelasan tersebut, maka kita dapat mendesain alat penjernih air dan melakukan uji
coba terhadap alat penjernih air yang telah dibuat oleh peserta didik. Tentunya kita harus
menganalisis terlebih dahulu sebagai berikut ;
16
Pemisahan Campuran
17
Pemisahan Campuran
18
Pemisahan Campuran
A. Rangkuman
1. Pemisahan campuran adalah teknik yang digunakan dalam memisahkan dua atau lebih
komponen kimia dalam campuran lainnya sehingga akan di dapat masing-masing
komponen kimia yang murni
2. Jenis-jenis pemisahan campuran yaitu :
a. Memisahkan zat padat dari suspense terdiri dari filtrasi, sentrifugasi
b. Memisahkan zat padat dari larutan terdiri dari penguapan, kristalisasi.
c. Memisahkan campuran zat cair terdiri dari destilasi, destilasi bertingkat, ekstraksi,
adsorpsi.
d. Memisahkan campuran dua jenis padatan terdiri dari pengayakan, sublimasi.
e. Memisahkan zat dengan teknik kromatografi
3. Filtrasi adalah metode pemisahan secara fisik,yang dipakai untuk memisahkan
antara padatan dengan cairan (larutan)
4. Prinsip dasar filtrasi ini yang paling sederhana adalah menyaring sejumlah
molekul padatan yang mencampur didalam larutan
5. Adapun tujuan dari filtrasi antara lain :
a. Manfaatkan limbah atau air kotor untuk digunakan kembali
b. Mengurangi resiko meluapnya limbah air keruh
6. Manfaat filtrasi ada banyak diantaranya sebagaiberikut :
a. Air keruh yang berasal dari mana saja seperti : telaga, waduk,sungai, rawa dll
b. Bisa menghilangkan bau yang tidak sedap diair yang keruh
c. Bisa mengubah air keruh jadi lebih bening
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi didalam proses filtrasi terdapat
sebuah reaksi fisika dan kimia
8. Syarat kualitas air terdiri dari syarat fisika dan syarat kimia.
9. Syarat fisik yaitu Tidak boleh berwarna,berasa dan berbau
10. Syarat Kimianya yaitu nilai pH = +7, rentang 6-7 dan 8-9, nilai TDS yaitu di bawah
900 ppm.
19
Pemisahan Campuran
11. pH meter adalah alat yang digunakan untuk melihat tingkat keasaman atau kebasaan
air dengan rentang nilai 0-14.
12. TDS Meter adalah Alat yang digunakan untuk mengukur partikel yang ada pada
larutan air yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.
13. Alat penjernih air yaitu alat yang digunakan untuk menjernihkan air yang kotor.
20
Pemisahan Campuran
DAFTAR PUSTAKA
Chang R, 2003. Kimia Dasar : Konsep-konsep inti edisi ke-3, Erlangga, Jakarta
Dwi Harti, dkk, 2022. Proyek IPAS untuk SMK/MAK Kelas X, Erlangga, Semarang
Demes Nurmayanti, dan Djoko Purwoko. 2017 : Kimia Lingkungan, Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes, Jakarta
21