The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by agussupriadi17, 2021-10-10 19:03:46

Materi Skill Ibadah 2021

Materi Skill Thaharah 2021

THAHARAH

A. Pengertian

1. Bahasa

2. Istilah

B. Perintah dan Keutamaan Thaharah

1. Perintah berwudhu ketika hendak shalat

2. Rukun wudhu yang bersifat wajib

3. Perintah mandi ketika junub

4. Perintah tayamum apabila tidak ada air

5. Rukun tayamum

6. Allah selalu memberikan kemudahan

7. Allah menghendaki kesucian

8. Thaharah merupakan kesempurnaan nikmat Allah

9. Peringatan untuk selalu bersyukur

1

1.1. Pengertian, perintah dan keutamaan thoharoh
Secara bahasa, thaharah artinya suci dan bersih dari semua kotoran, baik secara lahir

maupun batin. Thaharah secara lahir artinya suci dari semua najis. Sedangkan thaharah
secara batin artinya suci dari semua dosa. Secara istilah, thaharah artinya suci dari najis dan
hadats.1

Berdasarkan definisi di atas, thaharah itu ada dua, yaitu thaharah dari najis dan hadats. Najis bisa
mengenai badan, pakaian, dan tempat. Sedangkan hadats hanya mengenai badan. Najis bisa
dihilangkan dengan dicuci, dikerik, dan dipercikkan air. Sedangkan hadats bisa dihilangkan dengan
mandi, wudhu, dan tayamum.

Perintah thaharah itu bisa dapatkan secara ringkas dan tegas dalam sebuah ayat dalam
surat al-Maidah. Allah swt berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan shalat, basuhlah
(cucilah) mukamu, tanganmu sampai ke siku, usaplah kepalamu, dan cucilah kakimu sampai kedua
mata kaki. Dan jika kamu berjunub, maka bersuci (mandi) lah. Dan jika kamu sakit atau bepergian
atau salah seorang diantara kamu buang air (buang hajat) atau kamu sentuh wanita, dan tidak kamu
dapati air, maka bertayammumlah kamu dengan debu yang bersih, maka usaplah mukamu dan
tanganmu dengan debu itu. Allah tidak menginginkan kesempitan kepadamu, tetapi hendak
mensucikan kamu dan menyempurnakan nikmatnya kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS Al-
Maidah (5) : 6)
Dari ayat di atas, bisa mengambil beberapa kesimpulan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Perintah berwudhu ketika hendak shalat
Secara tegas, dalam ayat di atas, Allah memberikan perintah kepada untuk berwudhu bila hendak
melaksanakan shalat. Bersuci ini harus lakukan, karena shalat merupakan ibadah utama yang
menghubungkan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam shalat ini sesungguhnya sedang
menghadap Sang Pencipta Yang Maha Suci. Oleh karena itu, untuk menghadap kepada-Nya, pun
harus dalam keadaan suci.

2. Rukun wudhu yang bersifat wajib
Dalam ayat di atas, Allah  memberikan rincian rukun berwudhu yang bersifat wajib, yaitu:
membasuh kedua tangan hingga siku, membasuh wajah, mengusap kepala, dan membasuh kedua kaki
hingga mata kaki.

1Ibid. Wizarah al-Auqaf wa as-Syu'un al-Islamiyah, al-Mausu'ah al-Fiqhiyah, (Kuwait: Dar as-Shafwah, 1992), 2
vol. xxxi hal. 194.

3. Perintah mandi ketika junub
Secara ringkas, namun tegas, dalam ayat di atas Allah juga memberikan perintah kepada untuk
bersuci, apabila dalam keadaan junub. Bersuci dari junub adalah dengan mandi junub. Apabila
wudhu menghilangkan hadats kecil, mandi menghilangkan hadat besar.

4. Perintah tayamum apabila tidak ada air
Ketika tidak ada air, atau berhalangan menggunakan air, sehingga tidak bisa berwudhu dan mandi
junub, diperintahkan untuk menggantinya dengan bertayamum.

5. Rukun tayamum
Dalam ayat di atas, Allah juga memberikan rincian tata cara tayamum, yaitu: mengusap wajah dan
kedua tangan dengan debu yang suci.

6. Allah selalu memberikan kemudahan
Syariat wudhu, mandi junub, dan tayamum itu merupakan bukti kemudahan dalam setiap perintah
yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Tata cara berwudhu itu mudah. Tata cara
mandi juga mudah. Bila tidak bisa berwudhu maupun mandi junub, Allah pun memberikan
kemudahan yang lebih mudah pula, yaitu: tayamum.

7. Allah menghendaki kesucian
Semua perintah itu merupakan syariat Allah untuk menjaga kesucian umat Islam sebagai umat terbaik
di antara umat-umat yang lain.

8. Thaharah merupakan kesempurnaan nikmat Allah
Keadaan yang selalu suci merupakan salah satu nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya
yang beriman. Dengan selalu menjaga kesucian, kesehatan pun menjadi lebih terjamin, dan merasa
lebih nyaman ketika berinteraksi satu sama lain. Lebih dari itu, pun menjadi lebih lebih dekat dengan
Allah, Yang Maha Suci.

9. Peringatan untuk selalu bersyukur
Untuk itu, semua wajib untuk selalu memperbaharui syukur kepada Allah yang telah memberikan
berbagai sarana untuk mensucikan semua.

3

NAJIS

A. Pengertian

1. Bahasa

2. Istilah

B. Macam-macam Najis

1. Najis Ringan

Air kencing anak laki-laki yang belum makan makanan

2. Najis Sedang

a) Bangkai

b) Babi

c) Darah

d) Kotoran Manusia

e) Madzi

f) Wadi

g) Kotoran hewan yang haram dimakan

3. Najis Berat

Air liur anjing

4

WUDLU

A. Pengertian
1. Bahasa
2. Istilah

B. Aktifitas yang diwajibkan berwudlu
1. Shalat
2. Thawaf
3. Memegang Al-Quran

C. Aktifitas yang diwajibkan berwudlu
1. Setiap hendak melaksanakan shalat
2. Setiap hendak tidur
3. Hendak tidur dalam keadaan junub
4. Hendak makan dalam keadaan junub
5. Hendak mengulangi jima’
6. Ketika marah
7. Setelah mengangkat jenazah

D. Rukun wudlu wajib
1. Membasuh wajah.
2. Membasuh kedua tangan hingga siku.
3. Mengusap kepala.
4. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki.

E. Rukun wudlu sunnah
1. Basmallah dan berniat
2. Membasuh kedua telapak tangan
3. Bersiwak atau gosok gigi
4. Berkumur
5. Membasuh muka
6. Membasuh kedua tangan
7. Mengusap kepala
8. Membasuh kedua kaki
9. Berdoa

5

1.2. Pengertian, macam, dan tata cara menghilangkan najis
Najis merupakan semua benda yang harus dihindari oleh seorang muslim. Bila benda najis mengenai
badan, pakaian, maupun tempatnya, maka ia harus membersihkannya.2Allah berfirman:

.‫ ْش‬ِّٜ ‫ ِصيَبثَ َي كَ َط‬َٝ

Dan pakaianmu sucikanlah. (QS Al-Muddattsir (74) : 4)

Apabila kesucian pakaian diperintahkan, tentu demikian pula halnya dengan kesucian

badan dan tempat. Dan apabila kesucian lahir saja diperintahkan, tentu demikian pula kesucian

batin.Allah berfirman:

....َٖ ‫ ِشي‬ِّٜ ‫يُ ِذ ُّت ا ُْ ُٔزَ َط‬َٝ َٖ ‫ا ِثي‬َّٞ َّ‫ ِإ َّٕ َّل َّلاَ يُ ِذ ُّت اُز‬.....

…Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang selalu bertaubat SAWselalu berusaha menjaga
kesucian batin) dan berthaharah SAWselalu berusaha menjaga kesucian lahir)…. (QS Al-

Baqarah (2) : 222)

Macam-macam Najis dan Cara Menghilangkannya

a. Najis Ringan

Najis ringan ini berupa air kencing anak laki-laki yang belum makan makanan. Apabila ia

sudah makan makanan, maka air kencingnya bukan lagi najis ringan. Air kencingnya menjadi

najis sedang.

Cara menghilangkan najis ringan bila terkena ke pakaian maka cukup memercikkan

air pada pakaian tersebut sampai basah. Dengan cara ini, pakaian pun menjadi suci kembali.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ummu Qais binti Mihshan.

ِ‫ ٍِ َّل َّلا‬ٞ‫ َس ُع‬٠َُِ‫ إ‬٬َّ ‫ َُ ْْ يَأْ ًُ َِ اُ َّطؼَب‬،‫ب َط ِـي ٍش‬َٜ َُ ٍٖ ‫ب أَرَ ْذ ِثب ْث‬َٜ ََّٗ‫َػ ْٖ أُ ِ ّّ هَ ْي ٍظ ثِ ْ٘ ِذ ِٓ ْذ َظ ٍٖ أ‬
‫ كَذَ َػب ِث َٔب ٍء‬،ِٚ ‫ ِث‬ْٞ َ‫ ص‬٠َِ‫ كَجَب ٍَ َػ‬،ِٙ ‫ ِد ْج ِش‬٠ِ‫ َعَِّ َْ ك‬َٝ ِٚ ‫ اللهُ َػَِ ْي‬٠َِّ‫ ٍُ َّل َّلاِ َط‬ٞ‫ُ َس ُع‬ٚ‫ كَأَ ْجَِ َغ‬،‫هلا ىلص‬

.ُِْٚ ‫َُ ْْ يَ ْـ ِغ‬َٝ ُٚ‫كََ٘ َؼ َذ‬

Dari Ummu Qais binti Mihshan, bahwa ia membawa anak laki-lakinya yang masih kecil, yang

belum makan makanan, kepada Rasulullah SAW. Beliau mendudukkan anak itu di atas

pangkuannya. Tiba-tiba anak itu kencing pada pakaian beliau. Beliau pun meminta air. Beliau

memercikkan air itu, dan tidak mencucinya. (HR. Bukhari dan Muslim)

ٍُ ْٞ َ‫ث‬َٝ ِٚ ‫ ٍُ ا ُْـُلاَ ِّ يُ ْ٘ َؼ ُخ َػَِ ْي‬ْٞ َ‫ ث‬:َْ َِّ‫ َع‬َٝ ِٚ ‫ اللهُ َػَِ ْي‬٠َِّ‫ ٍُ َّل َّلاِ َط‬ٞ‫ هَب ٍَ َس ُع‬:ٍَ ‫ هَب‬٠ٍّ ِِ ‫َػ ْٖ َػ‬
.َُ ‫ا ُْ َجب ِسيَ ِخ يُ ْـ َغ‬

2SayyidSabiq,Fiqh as-Sunnah(Kairo: al-Fath li al-I'lam al-'Arabi, tt.), vol. i hal. 14. 6
























































































Click to View FlipBook Version