The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dokumen Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) sebagai persyaratan utama aktivitas pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by khdtksamanda, 2025-02-25 18:11:52

RPJP KHDTK Sawala Mandapa 2020-2039

Dokumen Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) sebagai persyaratan utama aktivitas pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)

Keywords: KHDTK

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 36 BAB IV. METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Dalam rangka pengumpulan dan analisis data untuk penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang digunakan beberapa metode yaitu : A. Survey Lapangan Survey lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder dalam rangka menggambarkan deskripsi kawasan meliputi : risalah wilayah, sejarah kawasan, potensi biofisik, potensi sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan, posisi hutan diklat sawala mandapa dalam perspektif tata ruang wilayah dan pembangunan daerah serta kajian untuk kelayakan pengelolaan Data primer dan sekunder yang dikumpulkan yaitu : (1) risalah wilayah kawasan meliputi : gambaran luas dan letak wilayah kawasan, aksesibilitas kawasan, gambaran sarana dan prasarana diklat serta gambaran blok dan petak pengelolaan (2) sejarah kawasan menggambarkan tahapan pengelolaan dari awal pengelolaan sampai sekarang/terkini (3) potensi biofisik kawasan meliputi : potensi sumber daya hutan. Potensi sumber daya hutan tersebut meliputi potensi flora yaitu potensi tegakan dan hasil hutan bukan kayu serta potensi fauna (4) kelayakan pengelolaan meliputi : untuk diklat serta untuk wisata minat khusus. Untuk mendapatkan data potensi biofisik, dilakukan inventarisasi yaitu : Inventarisasi Potensi Flora. Kegiatan inventarisasi potensi flora dilakukan dengan pengambilan contoh hanya pada kawasan yang berhutan. Oleh karena itu, kawasan yang tidak berhutan dikeluarkan dari kegiatan inventarisasi. Pengambilan contoh didesain perkelompok (statum) dimana petak contoh diletakkan secara sistematis yang diawali penempatan secara acak (stratified systematic sampling with random start). Pengelompokan atau statifikasi dilakukan dengan pendekatan petak kerja berdasarkan kondisi riil di lapangan. Berdasarkan kondisi riil lapangan, intensitas Sampling ditentukan sebesar 5,2% dengan jarak plot 300 x 300 m. Petak contoh diambil sebanyak 14 plot. Keseluruhan plot tersebut tersebar secara proporsional menurut luas.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 37 Blok Sawala Blok Mandapa Gambar 10. Sebran Petak Contoh /Plot Sampling Hutan Diklat Sawala Mandapa 1. Desain Plot Sampling Desain plot sampling pada Hutan Lahan Kering menggunakan bentuk kluster persegi dengan ukuran panjang dan lebar 100 x 100 meter. Dalam setiap klaster terdapat 5 (lima) plot lingkaran dengan luas @ 0,1 ha (jari-jari 17,8 meter). Dengan desain ini, luas dalam tiap klaster adalah 0,5 ha. Di dalam tiap plot lingkatan dibuat beberapa plot lingkaran dengan jari-jari secara berurut 17,8 meter, 5 meter, 2 meter, dan 1 meter untuk mendata pohon, tiang, pancang, semai. Pohon adalah individu tumbuhan berkayu dengan diameter setinggi dada ≥20 cm, tiang dengan diamater ≥ 5 cm hingga < 20 cm, pancang diameter < 5 cm dan tinggi ≥ 1,5 meter. Sementara semai adalah anakan pohon dengan tinggi < 1,5 meter. 2. Analisis Potensi Tegakan Potensi tegakan dianalisis dengan melalui penghitungan masa tegakan. Massa tegakan dinyatakan dalam jumlah batang dan volume kayu rata - rata per hektar. Perhitungan dilalukan mulai menghitung volume pohon, volume rata-rata tiap stratum, dan volume rata-rata seluruh populasi. Volume volume pohon dihitung dengan rumus: V = ¼ x π x D2 x T x f ……………….


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 38 Dimana : V = volume pohon bebas cabang (m3); D = diameter pohon setinggi dada (m); T= tinggi pohon bebas cabang (m); f = angka bentuk (0,7); dan π = nilai konstanta (phi) sebesar 3,14. Volume tegakan dihitung volume rata-rata tiap statum dan kemudian volume rata-rata seluruh populasi. - volume rata-rata setiap stratum dihitung dengan rumus: = ………………………… Keterangan : = Jumlah Volume Pada Seluruh Plot Dalam Stratum = Jumlah Plot Dalam Stratum volume rata-rata seluruh populasi dihitung dengan rumus: = ; dimana N = ………………………… Keterangan : = Harga volume rata-rata tiap stratum = Jumlah unit sample dalam setiap stratum N = = Jumlah unit sample seluruh populasi 3. Analisis Vegetasi Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui potensi permudaan khususnya yang terdiri dari kelompok semai, pancang, dan tiang. Analisis ini dicermati dengan melakukan analisis Indeks Nilai Penting (INP). Analisis INP ini digunakan untuk menetapkan dominansi suatu jenis terhadap jenis lainnya. Kata penting menggambarkan kedudukan ekologi suatu jenis dalam komunitas (Pusdiklat Kehutanan, 2012). Indeks Nilai Penting dihitung berdasarkan penjumlahan nilai Kerapatan Relatif (KR), Frekwensi Relatif (FR), dan Dominansi Relatif (DR).


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 39 Indeks Nilai Penting (INP) untuk tingkat semai dan pancang adalah KR+FR sedangkan INP untuk tingkat tiang dan pohon adalah KR+FR+DR. B. Desk Study Desk study adalah pengumpulan data dan informasi yang dilakukan melalui pemeriksaan dan analisis data dan infoormasi data sekunder, baik berupa dokumendokumen internal dan atau eksternal pengelola hutan diklat, peraturan perundangundangan yang terkait pengelolaan hutan diklat, laporan-laporan, data statistik, studi pustaka, peta-peta dan sebagainya. Data dan informasi yang dikumpulkan diantaranya meliputi profil desa sekitar hutan, sehingga diperoleh data sosial budaya masyarakat sekitar hutan, seperti jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, mata pencarian masyarakat sekitar hutan diklat, serta tekanan penduduk agraris. Data kependudukan, sosial, dan ekonomi yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk menentukan tingkat tekanan penduduk terhadap lahan yang ada di desa-desa di kawasan hutan diklat Sawala Mandapa dan sekitarnya. Tekanan penduduk yang dimaksud adalah tekanan penduduk agraris. Dokumen-dokumen internal/eksternal pengelola Hutan Diklat, seperti laporan tahunan, makalah yang di buat oleh pejabat fungsional seperti Widyaiswara, fungsional penyuluh, rancangan teknis kegiatan, dan data statistik. Adapun peraturan yang diacu diantaranya : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 40 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. 5. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2010 Tentang Penelitian Dan Pengembangan Serta Pendidikan Dan Pelatihan Kehutanan. 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor. P.16/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. 7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 164/Menhut-II/2005 Tanggal 9 Juni 2005 Tentang Penunjukan Sekaligus Penetapan Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Cideres dan Mandapa seluas 146,58 Ha di Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat Sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Untuk Hutan Pendidikan Dan Pelatihan Sawala Mandapa Jo. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 446/Menlhk/Setjen/PLA.0/7/2019 Tanggal 12 Juli 2019 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 164/Menhut-II/2005 Tentang Penunjukan Sekaligus Penetapan Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Cideres dan Mandapa seluas 146,58 Ha di Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat Sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Untuk Hutan Pendidikan Dan Pelatihan Sawala Mandapa 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2018 Tentang Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus. 9. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor P.7/P2SDM/SET/KUM.1/12/2018 Tentang Tata Cara Pemberian Pertimbangan Teknis Permohonan Kerja Sama Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Pendidikan Dan Pelatihan Kehutanan. 10. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor P.8/P2SDM/SET/KUM.1/12/2018 Tentang Tata Cara Penilaian Dan Pengesahan Rencana Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Pendidikan Dan Pelatihan Kehutanan. 11. Peraturan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor. P.6/PKTL/SESDIT/KUM.1/11/2017 Tentang Petunjuk Teknis Penggambaran Dan Penyajian Peta Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 41 Peta Peta yang digunakan meliputi : Peta Citra Spot, Peta Tanah, Peta Geologi, Peta Ikim, Peta Administrasi, Peta Tutupan Lahan dan lain lain. C. Analisis SWOT Analisis SWOT dilakukan melalui identifikasi dan diskusi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi serta perlu dipertimbangkan dalam rangka mewujudkan sasaran pengelolaan hutan diklat selama kurun waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan. Hasil dari diskusi tersebut adalah matriks SWOT dan strategi operasional untuk Pengelolaan Hutan Diklat. SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threath (ancaman). Analisis SWOT menbandingkan antara faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman. Internal Factor External Factor Strength (Kekuatan) Susun Daftar Kekuatan 1. ............................................... 2. ............................................... 3. ............................................... 4. ............................................... 5. ............................................... Weakness (Kelemahan) Susun Daftar Kelemahan 1. ....................................................... 2. ....................................................... 3. ....................................................... 4. ....................................................... 5. ....................................................... Opportunity (Peluang) Susun Daftar Peluang 1. ....................................................... 2. ....................................................... 3. ....................................................... 4. ....................................................... 5. ....................................................... Strategi SO Pakai Kekuatan Untuk Memanfaatkan Peluang Strategi WO Tanggulangi Kelemahan dengan Peluang Threath (Ancaman) Susun Daftar Ancaman 1. ......................................................... 2. ......................................................... 3. ......................................................... 4. ......................................................... 5. ......................................................... Strategi ST Pakai Kekuatan Untuk Mengatasi Ancaman Strategi WT Perkecil Kelemahan dan Hindari Ancaman Gambar 11. Bagan Model Matriks SWOT Berdasarkan hasil identifikasi kedua faktor tersebut, kemudian dilakukan Analisis SWOT yang akan menghasilkan strategi sebagai dasar dan arahan dalam


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 42 desain program dan kegiatan pengelolaan Hutan Diklat Sawala-Mandapa. Strategi yang akan diperoleh dari hasil analisis SWOT tersebut adalah : 1. Strategi SO, strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. 2. Strategi WO, strategi menanggulangi kendala atau kelemahan dengan memanfaatkan peluang. 3. Strategi ST, strategi menggunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada. 4. Strategi WT, strategi memperkecil kelemahan atau memperkecil kendala dan mengatasi ancaman.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 43 BAB V. ANALISIS DAN PROYEKSI A. Identifikasi Dan Analisis Faktor Internal Dan Eksternal Identifikasi faktor internal dan eksternal dilakukan dari data dan informasi yang tersedia baik data primer maupun data sekunder hasil survey lapangan dan desk study. Selain itu juga dilakukan dari data sekunder serta prakondisi kawasan. 1. Identifikasi Faktor Internal Identifikasi faktor internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan. Kekuatan dan kelemahan dimiliki Hutan Diklat Sawala Mandapa antara lain sebagai berikut : a. Kekuatan - Hutan Diklat sudah ditetapkan menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Pendidikan dan pelatihan. - Fungsi Hutan Diklat Sawala Mandapa Mandapa adalah sebagai hutan produksi tetap dengan kelas pengelolaan adalah Lapangan Dengan Tujuan Istimewa. - Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai salah satu kawasan hutan yang ada di Kabupaten Majalengka. - Letak dan assesibilitas Hutan Diklat Sawala Mandapa sangat mendukung untuk pengelolaan yang optimal. - Tersedianya laboratorium lapangan sebagai sumber belajar berupa lokasi praktek, demplot-demplot dan model-model pengelolaan hutan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dikembangkan sebagai lokasi praktek, tempat uji kompetensi, unit produksi diklat lingkungan hidup dan kehutanan. b. Kelemahan - Masih lemahnya kelembagaan pengelolaan hutan khususnya dari segi kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta prosedur dan mekanisme kerja. - Belum tersedianya data dan informasi lengkap dan akurat yang berkaitan dengan potensi kawasan. - Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sekitar hutan. - Terbatasnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan diklat.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 44 2. Identifikasi Faktor Ekternal Identifikasi faktor eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi dalam pengembangan. Peluang dan ancaman yang dihadapi Hutan Diklat Sawala antara lain sebagai berikut. a. Peluang - Adanya anggapan masyarakat bahwa Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai kawasan lindung. - Adanya komitmen para penentu kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang sangat tinggi pada pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dikembangkan sebagai lokasi praktek, teaching factory, tempat uji kompetensi serta unit produksi bagi penyelenggaraan Pendidikan vokasi kehutanan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan kehutanan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk wisata minat khusus (edutourism) serta sarana penyuluhan. - Terbukanya peluang kolaboratif manajemen dengan para pihak dalam pemanfaatannya. - Hutan diklat dapat dimanfaatkan menjadi hutan kota, merujuk pada RTRW Kabupaten Majalengka bahwa Kecamatan Kadipaten merupakan pusat kegiatan wilayah. b. Ancaman - Masih seringnya terjadi kebakaran hutan akibat adanya pengolahan lahan masyarakat dengan cara pembakaran yang tidak terkontrol. - Letak dan assesibilitas kawasan sangat dekat dengan jalan utama dan dikelilingi oleh pemukiman penduduk. - Tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan masih rendah. - Kebutuhan lahan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. - Tingkat kesadaran lingkungan masyarakat di sekitar hutan masih rendah terutama dalam penanganan sampah. - Peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan diklat belum optimal.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 45 Gambar 12. Analisis SWOT Faktor Internal Faktor External Kekuatan (Strength) a. Hutan Diklat sudah ditetapkan menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Pendidikan dan pelatihan. b. Fungsi Hutan Diklat Sawala Mandapa Mandapa adalah sebagai hutan produksi tetap dengan kelas pengelolaan adalah Lapangan Dengan Tujuan Istimewa. c. Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai salah satu kawasan hutan yang ada di Kabupaten Majalengka. d. Letak dan assesibilitas Hutan Diklat Sawala Mandapa sangat mendukung untuk pengelolaan yang optimal. e. Tersedianya laboratorium lapangan sebagai sumber belajar berupa lokasi praktek, demplot-demplot dan model-model pengelolaan hutan. f. Hutan Diklat Sawala Mandapa dikembangkan sebagai lokasi praktek, tempat uji kompetensi serta unit produksi diklat lingkungan hidup dan kehutanan. Kelemahan (Weakness) a. Masih lemahnya kelembagaan pengelolaan hutan khususnya dari segi kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta prosedur dan mekanisme kerja. b. Belum tersedianya data dan informasi lengkap dan akurat yang berkaitan dengan potensi kawasan. c. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sekitar hutan. d. Terbatasnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan diklat. Peluang (Opportunity) a. Adanya anggapan masyarakat bahwa Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai kawasan lindung. b. Adanya komitmen para penentu kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang sangat tinggi pada pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. c. Hutan Diklat Sawala Mandapa dikembangkan sebagai lokasi praktek, teaching factory, tempat uji kompetensi serta unit produksi bagi penyelenggaraan Pendidikan vokasi kehutanan. d. Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan kehutanan. e. Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk wisata minat khusus (edutourism) serta sarana penyuluhan. f. Terbukanya peluang kolaboratif manajemen dengan para pihak dalam pemanfaatannya. g. Hutan diklat dapat dimanfaatkan menjadi hutan kota, merujuk pada RTRW Kabupaten Majalengka bahwa Kecamatan Kadipaten merupakan pusat kegiatan wilayah. Strategi SO Peningkatan pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai laboratorium lapangan bagi penyelenggaraan diklat lingkungan hidup dan kehutanan serta penyelenggaraan pendidikan vokasi kehutanan. Strategi WO Pengembangan kolaborasi dan kemitraan dalam pengelolaan dan pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa. Ancaman (Threath) a. Masih seringnya terjadi kebakaran hutan akibat adanya pengolahan lahan masyarakat dengan cara pembakaran yang tidak terkontrol. b. Letak dan assesibilitas kawasan sangat dekat dengan jalan utama dan dikelilingi oleh pemukiman penduduk. c. Tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan masih rendah. d. Kebutuhan lahan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. e. Tingkat kesadaran lingkungan masyarakat di sekitar hutan masih rendah terutama dalam penanganan sampah. f. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan diklat belum optimal. Strategi ST Pemantapan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dengan memadukan aspek manajemen hutan dan manajemen diklat. Strategi WT Penguatan kelembagaan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 46 3. Analisis SWOT Dari hasil uraian tersebut diatas, dilakukan Analisis SWOT yang akan menghasilkan strategi. Analisis SWOT terkait Pengelolaan Hutan Diklat SawalaMandapa dapat dilihat pada Gambar 26. B. Strategi Dari hasil Analisis SWOT dapat dihasilkan beberapa strategi pengelolaan hutan diklat sebagai berikut : 1. Strategi SO yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang tersedia/ada. - Peningkatan pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai laboratorium lapangan bagi penyelenggaraan diklat lingkungan hidup dan kehutanan serta penyelenggaraan pendidikan vokasi kehutanan. 2. Strategi WO yaitu menanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang. - Pengembangan kolaborasi dan kemitraan dalam pengelolaan dan pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa. 3. Strategi ST yaitu menggunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada. - Pemantapan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dengan memadukan aspek manajemen hutan dan manajemen diklat. 4. Strategi WT yaitu memperkecil kelemahan atau kendala dan mengatasi ancaman. - Penguatan kelembagaan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa C. Konsep Pengelolaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dilaksanakan secara terpadu. Dalam pengelolaan secara terpadu, terdapat beberapa prinsip dasar yang harus dianut yaitu : 1. Hutan Diklat Sawala Mandapa dikelola dengan memperhatikan visi dan misi pengelolaan, tujuan pengelolaan, proyeksi capaian selama kurun waktu pengelolaan. 2. Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dilaksanakan dengan tidak mengubah fungsi kawasan sebagai hutan produksi terbatas. 3. Penataan ruang kawasan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi riil lapangan serta potensi kawasan yang telah tersedia.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 47 4. Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dilakukan secara serasi, seimbang serta lestari yang berwawasan pembangunan lingkungan dan manusia, dalam rangka mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup akibat perkembangan kehidupan yang semakin pesat. 5. Strategi Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dikelola mengacu kepada tujuan pengelolaannya. Selanjutnya dengan prinsip-prinsip seperti diuraikan diatas, konsep dasar dari pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa secara rinci diuraikan sebagai berikut : Tabel 21. Matriks Konsep Pengelolaan No. Tujuan Pengelolaan Strategi Pengelolaan Komponen Ruang 1. Pengelolaan Sebagai Sumber Belajar Diklat Kehutanan Dan Pendidikan Vokasi Dalam Rangka Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kehutanan Yang Terampil, Professional, Jujur Serta Amanah Dan Berakhlak Mulia Yang Mampu Memanfaatkan Dan Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pengurusan Hutan. - Peningkatan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Serta Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan. - Penguatan kelembagaan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Blok Sawala Dan Blok Mandapa - Seluruh petak pada unit pengelolaan - Pengelolaan wilayah dan kawasan secara terintegrasi (terpadu) - Seluruh Sumber Belajar - Seluruh Laboratorium Lapangan 2. Menjamin Terlaksananya Pemanfaatan Sebagai Laboratorium Lapangan, Tempat Uji Kompetensi Serta Unit Produksi Diklat Kehutanan. - Peningkatan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Serta Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan. - Penguatan kelembagaan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Blok Sawala Dan Blok Mandapa - Seluruh petak pada unit pengelolaan - Pengelolaan wilayah dan kawasan secara terintegrasi (terpadu) - Seluruh Sumber Belajar - Seluruh Laboratorium Lapangan 3. Menjamin Terlaksananya Pemanfaatan Sebagai Laboratorium Lapangan, Teaching Factory, Tempat Uji Kompetensi Serta Unit Produksi Pendidikan Vokasi Kehutanan. - Peningkatan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Serta Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan. - Penguatan kelembagaan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Blok Sawala Dan Blok Mandapa - Seluruh petak pada unit pengelolaan - Pengelolaan wilayah dan kawasan secara terintegrasi (terpadu) - Seluruh Sumber Belajar - Seluruh Laboratorium Lapangan 4. Menjamin Terlaksananya Optimalisasi Pemanfaatan Untuk Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Guna Peningkatan Pengurusan Hutan Dan Peningkatan Nilai Tambah Hutan Dan Hasil Hutan. - Pemantapan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa Dengan Memadukan Aspek Manajemen Hutan Dan Manajemen Diklat. - Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Blok Sawala Dan Blok Mandapa - Sebagian petak pada unit pengelolaan - Pengelolaan wilayah dan kawasan secara terintegrasi (terpadu)


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 48 No. Tujuan Pengelolaan Strategi Pengelolaan Komponen Ruang 5. Pemanfaatan Lainnya Seperti Untuk Wisata Minat Khusus (Edutourism) Serta Sarana Penyuluhan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia Serta Optimalisasi Nilai Hutan. - Pengembangan Kolaborasi Dan Kemitraan Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa. - Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Blok Sawala Dan Blok Mandapa - Sebagian petak pada unit pengelolaan - Pengelolaan wilayah dan kawasan secara terintegrasi (terpadu) Sumber : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 D. Arahan Program Dan Kegiatan Dalam rangka pengelolaan hutan diklat, diperlukan perencanaan program dan kegiatan yang terintegrasi. Adapun program dan kegiatan tersebut disajikan pada tabel arahan perencanaan sebagai berikut : Tabel 22. Matriks Arahan Perencanaan Program Dan Kegiatan No. Strategi Pengelolaan Perencanaan Program Dan Kegiatan 1. Pemantapan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa Dengan Memadukan Aspek Manajemen Hutan Dan Manajemen Diklat. - Penyusunan Database Yang Lengkap Dan Akurat Yang Berkaitan Dengan Potensi Kawasan - Penyusunan Rencana Pengelolaan - Pemantapan Kawasan - Penataan Hutan Diklat Dengan Pendekatan Unit Pengelolaan - Perlindungan Dan Pengamanan Hutan - Rehabilitasi Kawasan - Pengembangan Wisata Minat Khusus - Pengembangan Pendidikan Lingkungan - Pengembangan Program Promosi Dan Publikasi 2. Peningkatan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Serta Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan - Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan - Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan - Pengembangan Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup - Pengembangan Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan 3. Pengembangan Kolaborasi Dan Kemitraan Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa. - - Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Diklat (Pelibatan Dalam Pengelolaan, Pengembangan Kelompok Tani Hutan, Pengembangan Kelompok Usaha Produktif) - Peningkatan Kerjasama Dengan Para Pihak - Pengembangan Pseudo Hutan Diklat Sawala Mandapa 4. Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Penguatan Kelembagaan (Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelola, Penguatan Organisasi Pengelola Serta Pembangunan Prosedur Kerja - Penguatan Sistem Monev Dan Pelaporan


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 49 Adapun jenis dan tahapan untuk menunjang keberhasilan program dan kegiatan dalam rangka pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa, secara lengkap disajikan pada lampiran 1. E. Arahan Penataan Unit Pengelolaan 1. Penataan Petak Dalam rangka pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa, telah dilaksanakan penataan hutan yang merupakan potensi untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan hutan diklat. Penataan hutan dilakukan dengan membagi hutan dalam unit pengelolaan dalam bentuk blok dan petak. Setiap blok dan petak dibuat batas-batas serta identitas. a. Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Penataan Hutan Diklat Gambar 13. Model Penataan Hutan Desain penataan Hutan Diklat Sawala Mandapa diimplementasikan dalam suatu unit pengelolaan. Penataan unit pengelolaan tersebut diselaraskan dengan kondisi riil, program diklat dan Pendidikan vokasi kehutanan serta fungsi hutan. Gambaran dari penataan Hutan Diklat Sawala Mandapa disajikan melalui model diatas. Berdasarkan dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, ada 3 (tiga) aspek yang mempengaruhi penataan Hutan Diklat Sawala Mandapa. Aspek tersebut adalah kondisi riil, program diklat dan Pendidikan vokasi kehutanan serta fungsi hutan. Ketiga komponen dimaksud, membentuk Desain Penataan Kondisi Riil Kawasan Program Diklat/Pendi dikan Fungsi Hutan


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 50 suatu hubungan timbal balik yang saling bergantung dan saling mempengaruhi. Selain komponen tersebut, pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa harus memperhatikan konsepsi “Sustainable Forest Manajemen” yang terkait dengan aspek ekonomi, ekologi dan sosial. Hutan Diklat dilihat dari kondisi riil digambarkan sebagai berikut : - Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai salah satu kawasan hutan yang ada di Kabupaten Majalengka. - Letak dan assesibilitas Hutan Diklat Sawala Mandapa sangat mendukung untuk pengelolaan yang optimal. - Adanya anggapan masyarakat bahwa Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai kawasan lindung. - Masih seringnya terjadi kebakaran hutan akibat adanya pengolahan lahan masyarakat dengan cara pembakaran yang tidak terkontrol. - Letak dan assesibilitas kawasan sangat dekat dengan jalan utama dan dikelilingi oleh pemukiman penduduk. - Masih lemahnya kelembagaan pengelolaan hutan khususnya dari segi kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta prosedur dan mekanisme kerja. - Belum tersedianya data dan informasi lengkap dan akurat yang berkaitan dengan potensi kawasan. - Tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan masih rendah. - Kebutuhan lahan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. - Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sekitar hutan. - Terbatasnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan diklat. Selanjutnya, jika dilihat dari pengembangan program diklat dan Pendidikan vokasi kehutanan, Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat digambarkan sebagai berikut : - Hutan Diklat Sawala Mandapa telah ditetapkan menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus untuk Diklat. - Tersedianya laboratorium lapangan sebagai sumber belajar berupa lokasi praktek, demplot-demplot dan model-model pengelolaan hutan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 51 - Hutan Diklat Sawala Mandapa dikembangkan sebagai laboratorium lapangan, yaitu berupa lokasi praktek, tempat uji kompetensi serta unit produksi bagi penyelenggaraan diklat lingkungan hidup dan kehutanan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dikembangkan sebagai laboratorium lapangan yaitu berupa lokasi praktek, teaching factory, tempat uji kompetensi serta unit produksi penyelenggaraan pendidikan vokasi kehutanan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk wisata minat khusus (edutourism) - Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan. - Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan untuk sarana penyuluhan lingkungan hidup dan kehutanan. - Terbukanya peluang kolaboratif manajemen dengan para pihak dalam pemanfaatannya. Gambaran Hutan Diklat Sawala Mandapa, apabila dilihat dari fungsi hutan sebagai berikut : - Fungsi kaasan Hutan Diklat Sawala Mandapa adalah sebagai hutan produksi tetap. - Hutan diklat dapat dimanfaatkan untuk manfaat lainnya yaitu : wisata alam dan jasa lingkungan, penelitian dan pengembangan, sumber belajar pendidikan lingkungan. - Adanya komitmen para penentu kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang sangat tinggi pada pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Melihat uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penataan hutan diklat sebaiknya dilakukan dengan pendekatan unit pengelolaan. b. Konsep Unit Pengelolaan Unit pengelolaan adalah suatu sistem manajemen untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan yang diimplementasikan kedalam kesatuan pengelolaan hutan ditingkat tapak. Berdasarkan unit pengelolaan, hutan diklat dibagi menjadi blok dan petak sesuai letak, lokasi dan pemanfaatannya. Hutan diklat dibagi menjadi Blok Sawala dan Mandapa serta


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 52 petak pengelolaam yang disesuaikan dengan kondisi riil. Pembagian petak tidak selamanya mempunyai luasan yang sama serta tidak terkumpul menjadi satu. Selain itu ada beberapa petak yang berbentuk jalur atau memanjang. Sistem manajemen unit pengelolaan yang dikembangkan pada dasarnya akan dibagi sesuai dengan bidang keahlian diklat serta cluster kurikulum pendidikan vokasi kehutanan yaitu (1) planologi kehutanan dan tata lingkungan (2) pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial (3) konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya (4) pemanfaatan hutan lestari (5) pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan (6) pengelolaan sampah dan limbah. Adapun pembagian unit pengelolaan sebagai berikut : - Petak I, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat bidang keahlian planologi kehutanan dan tata lingkungan serta bidang keahlian diklat lainnya dan kompetensi keahlian vokasi kehutanan. - Petak II, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pengelolaan DAS dan perhutanan sosial serta bidang keahlian diklat lainnya dan kompetensi keahlian vokasi kehutanan. - Petak III, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya serta bidang keahlian diklat lainnya dan kompetensi keahlian vokasi kehutanan. - Petak IV, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pemanfaatan hutan lestari lingkungan serta bidang keahlian diklat lainnya dan kompetensi keahlian vokasi kehutanan. - Petak V, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta bidang keahlian diklat lainnya dan kompetensi keahlian vokasi kehutanan. - Petak VI, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pengelolaan sampah dan limbah lingkungan serta bidang keahlian diklat lainnya dan kompetensi keahlian vokasi kehutanan. - Petak VII, adalah petak berisi sarana prasarana diklat seperti perkantoran, kelas, asrama, ruang makan, perumahan, jaringan jalan serta fasilitas umum serta fasilitas sosial lainnya. Petak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium lapangan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 53 - Petak VIII, adalah petak penyangga. Petak ini tidak berada dalam kawasan berisi tegakan yang berbatasan langsung dengan hutan diklat serta masyarakat yang berbatasan langsung dengan kawasan. Petak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium lapangan. - Petak IX, adalah petak pseudo hutan diklat yaitu demplot, model atau lokasi praktek yang berada di luar Hutan Diklat Sawala Mandapa. - Dari setiap petak pengelolaan akan dibagi menjadi unit pengelolaan yang paling terkecil berupa laboratorium lapangan. Laboratorium lapangan berbentuk demplot, model-model pengelolaan, lokasi praktek dan sarana prasarana diklat. 2. Notasi Petak Penataan unit pengelolaan dilaksanakan dengan menerapkan sistem notasi petak untuk kepentingan data base Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sawala Mandapa. Adapun tata cara penyusunan notasi tersebut sebagai berikut : a. Notasi Petak, Notasi petak menggunakan hurup kapital. Notasi petak tersebut secara lengkap disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 23. Notasi Petak Hutan Diklat Sawala Mandapa No. Petak Notasi I. Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan PTL II. Pengelolaan DAS Dan Perhutanan Sosial PDASPS III. Konservasi Sumberdaya Alam Dan Ekosistemnya KSDAE IV. Pemanfaatan Hutan Lestari PH V. Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan PL VI. Pengelolaan Sampah Dan Limbah PS VII. Sarana Dan Prasarana Diklat SP VIII. Petak Penyangga PM IX. Pseudo Hutan Diklat PD b. Notasi petak Pengelolaan, dengan menggunakan angka romawi I, II, III disesuaikan dengan pembagian petak seperti tersebut di atas.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 54 c. Notasi demplot, model dan lokasi praktek, disesuaikan dengan jenis penutupan vegetasi dan atau peruntukannya, Apabila terdapat lebih dari 1 petak untuk jenis yang sama maka penomoran petak tersebut menggunakan angka 2 digits : 01, 02, 03 dan seterusnya. Tabel 24. Notasi Demplot, Model Dan Lokasi Praktek No. Demplot, Model Dan Lokasi Praktek Notasi 1. Lokasi Praktek Pengukuran dan Perpetaan Hutan PPH 2. Lokasi Praktek Inventarisasi Hutan IHT 3. Lokasi Praktek Konservasi Tanah Dan Air (Lokasi Embung) SWC 4. Demplot Lebah Madu LMD 5. Demplot Persemaian PRS 6. Model Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan Hutan BTH 7. Demplot Tanaman Obat TMO 8. Demplot Sumber Benih SBH 9. Model Silvopasture SPT 10. Demplot Agroforestri AGR 11. Model Hutan Rakyat HTR 12. Model Wisata Minat Khusus dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan WPL 13. Demplot Flora FLR 14. Demplot Fauna FAU 15. Demplot Konservasi Kupu-Kupu KKK 16. Arboretum ARB 17. Lokasi Praktek Penjarangan Tegakan Hutan PTH 18. Model Pengelolaan Hutan Produksi Lestari HPL 19. Demplot Pengukuran Karbon PKB 20. Demplot Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan PKH 21. Instalasi Pengolahan Bokashi Terpadu PBT 22. Vegetasi Bungur (Legerstroemia sp) VGB 23. Vegetasi Cendana Campur VGC 24. Vegetasi Jati (Tectona grandis) VGJ 25. Vegetasi Johar (Cassia siamea) VGH 26. Vegetasi Kaliandra Campur VGK 27. Vegetasi Kesambi (Seheleitehera oleosa) VGB 28. Vegetasi Bengkalis (Khaya bengkalis) VGL 29. Vegetasi Mahoni (Swetenia mahagon)i VGM 30. Vegetasi Sonokeling/Sonobrit (Dalbergia latifolia) VGR 31. Vegetasi Interlobium/Sengon Buto (Denterobium siklocarpum) VGS


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 55 No. Demplot, Model Dan Lokasi Praktek Notasi 32. Vegetasi Lain-Lain/ Campuran VGL 33. Non Vegetasi NVG Catatan : Notasi Yang Belum Tersedia Di Buat Sesuai Kebutuhan Untuk memudahkan pengamanan dan pengelolaan kawasan, maka pada setiap batas hutan diklat dan petak pengelolaan serta jalur interpretasi di buat tanda dan batas dengan kriteria sebagai berikut : a. Pada batas luar kawasan hutan dibuat alur batas selebar 2 - 2,5 meter yang berfungsi sebagai batas kawasan dan jalur patroli. b. Pada batas luar kawasan hutan setiap jarak tertentu dipasang pal batas dibuat dari beton dengan rangka bertulang besi, dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 130 cm, ditanam sedalam 60 cm dan tanpak diatas tanah 70 cm di cat warna hitam, pada bagian atas sepanjang 20 cm di cat putih dan ditulis hurup dan nomor. Penulisan hurup pada pal batas yaitu pada pal batas yang membatasi kawasan hutan dengan areal lain diluarnya (batas luar), ditulis hurup B dan nomor pada sisi batas yang menghadap keluar kawasan. Hutan, sedangkan pada sisi pal batas yang menghadap kedalam kawasan ditulis dengan sesuai fungsi kawasan serta pemanfaatannya untuk Pendidikan dan pelatihan. Bentuk, ukuran dan warna dari pal batas luar tersebut sebagai berikut : Keterangan Tampak Depan : B : Notasi Pal Batas Luar 1 : Nomor Pal Keterangan Tampak Belakang : HP : Fungsi Hutan (Hutan Produksi Tetap) KHDTK : Kekhususan Pemanfaatan DIK : KHDTK Diklat Gambar 14. Bentuk Dan Warna Pal Batas Luar Tampak Depan Tampak Belakang 70 CM B 1 HP KHDTK DIK 20 CM 10 CM 20 CM 70 CM 10 CM 10 CM 10 CM


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 56 c. Pada batas petak dibuat jalur batas pengelolaan dengan lebar 1 - 1,5 meter. Pada batas petak ini, setiap jarak tertentu dipasang pal batas petak dibuat dari beton dengan rangka bertulang besi, dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 130 cm, ditanam sedalam 60 cm dan tanpak diatas tanah 70 cm di cat warna hitam, pada bagian atas sepanjang 20 cm di cat kuning dan ditulis hurup dan nomor. Penulisan hurup pada pal batas yaitu pada pal batas yang menghadap keluar (tanpak depan) ditulis hurup dan angka yang menandakan petak pengelolaan, sedangkan pada sisi pal batas yang menghadap kedalam (tampak dalam) ditulis hurup dan angka yang menandatakan laboratorium lapangan. Bentuk, ukuran dan warna dari pal batas petak tersebut sebagai berikut : Keterangan Tampak Depan : N : Singkatan Nomor 19 : Nomor Demplot/Model/Lokasi Praktek ARB : Nama Demplot/Model/Lokasi Praktek Keterangan Tampak Belakang : P : Petak Pengelolaan IV : Nomor Petak Pengelolaan PH : Notasi Petak Pengelolaan Gambar 15. Bentuk Dan Warna Pal Batas Petak d. Batas petak dapat juga menggunakan batas alam selain dari batas buatan berupa alur. Pada tempat-tempat tertentu batas petak dapat berupa jaringan jalan hutan. e. Khusus petak pengelolaan yang mempunyai luasan yang kecil dan atau yang tidak mempunyai luas, penandaan petak dilakukan dengan menggunakan plang petak dan papan interpretasi dan tidak perlu dibuat jalur dan dipasang pal batas. f. Untuk jalur interpretasi setiap jarak 100 meter dipasang Pal Hm. Pal Hm dibuat dari beton bertulang dengan ukuran : 20 cm x 15 cm x 100 cm, ditanam sedalam 35 cm dan tanpak diatas tanah 65 cm di cat warna kuning. pada bagian depan Tampak Depan Tampak Belakang 70 CM N.19 20 CM ARB 8 CM 20 CM 70 CM 8 CM 8 CM 8 CM P.IV PH


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 57 ditulis hurup dan nomor. Penulisan hurup dan nomor pada pal yang menghadap keluar (tanpak depan) ditulis hurup dan angka yang menandakan nomor Pal Hm. Bentuk, ukuran dan warna dari pal batas petak tersebut sebagai berikut : g. h. i. j. Keterangan : A : Jalur Utama Interpretasi 1 : Nomor Pal Hm Pada Jalur Utama k. l. m. n. o. p. Keterangan : AA : Jalur Cabang Interpretasi 2 : Nomor Pal Hm Pada Jalur Cabang Gambar 16. Bentuk Dan Warna Pal Hm q. Setiap jarak 1 Km pada batas batas luar kawasan dipasang papan pengumuman yang bertuliskan fungsi kawasan dan nama kelompok hutan F. Arahan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa harus memperhatikan prinsip prinsip yang dipengaruhi oleh beberapa prakondisi kawasan sebagai berikut : - Pengelolaan hutan diklat dilaksanakan dengan tidak mengubah fungsi kawasan sebagai hutan produksi. - Pemanfaatan hutan diklat sebagai sumber belajar diklat kehutanan dan pendidikan vokasi kehutanan dilaksanakan secara optimal. - Hutan Diklat Sawala Mandapa sebagai laboratorium lapangan dimanfaatkan secara optimal untuk lokasi praktek, sumber belajar, teaching factory, tempat uji kompetensi serta unit produksi diklat kehutanan serta pendidikan vokasi kehutanan dilaksanakan secara optimal. - Dalam rangka optimalisasi pemanfaatannya, hutan diklat dapat digunakan sebagai laboratorium lapangan untuk penelitian dan pengembangan kehutanan. - Untuk meningkatkan nilai hutan, potensi hutan diklat dapat dimanfaatkan untuk wisata minat khusus seperti edutourism serta pendidikan lingkungan Pal Hm Jalur Utama 0 65 CM 15 CM Pal Hm Jalur Cabang 65 CM 15 CM A 1 AA 20 CM 20 CM 55 CM 10 CM 10 CM 55 CM


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 58 - Untuk meningkatkan nilai hutan, hutan diklat dapat dimanfaatkan sebagai sarana dan media penyuluhan lingkungan hidup dan kehutanan. - Pembangunan sarana prasarana ditujukan untuk mendukung diklat kehutanan serta pendidikan vokasi kehutanan dengan tidak merubah bentang alam, tidak merusak ekosistem hutan serta memperhatikan luasan yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang undangan. - Pengelolaan hutan diklat merupakan perpaduan antara manajemen diklat dengan manajemen hutan dilaksanakan secara konsisten dalam rangka pemanfaatan yang optimal. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut diatas, maka arahan pemanfaatan akan menghasilkan output disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 25. Hasil (Output) Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Dan Mandapa No. Program Kegiatan Hasil (Output) 1. Penyusunan Database Yang Lengkap Dan Akurat Yang Berkaitan Dengan Potensi Kawasan - Survei Mengenai Status Dan Keadaan Fisik Hutan, Flora Dan Fauna, Sumber Daya Manusia, Serta Kondisi Sosial Masyarakat Di Dalam Dan Di Sekitar Hutan. - Database Hutan Diklat Sawala Mandapa - Bahan Publikasi Hutan Diklat Sawala Mandapa - Buku Flora Dan Fauna Hutan Diklat Sawala Mandapa - Peta Pohon Hutan Diklat Sawala Mandapa - Penyusunan Basis Data (Database) Potensi Hutan Diklat Sawala-Mandapa - Penyusunan WEBGISS Potensi Hutan Dan Sosial Budaya - Penyusunan Buku Flora Dan Fauna Hutan Diklat - Pemetaan Pohon Hutan Diklat 2. Penyusunan Rencana Pengelolaan - Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2025 - 2029 - Rencana Pengelolaan Tahun 2025 - 2029 - Rencana Operasional Tahunan - Rencana Teknis - Penyusunan Rencana Operasional Tahunan - Penyusunan Rencana-Rencana Teknis 3. Pemantapan Kawasan - Pemeliharaan Batas Dan Tanda Batas Kawasan - Batas Dan Tanda Batas Kawasan - Rekonstruksi Batas Kawasan Definitip 4. Penataan Hutan Diklat - Penyusunan Desaint Unit Pengelolaan - Unit Pengelolaan Hutan Diklat - Penataan Unit Pengelolaan Sawala Mandapa - Pemeliharaan Unit Pengelolaan 5. Perlindungan Dan Pengamanan Hutan - Penyiapan Perangkat Sistem Peringatan Dini (Early Warning Berupa Standar Operating Procedure - Standar Operating Procedure - Personil Dan Sarana Prasarana Pendukung (Rambu Lapangan dll) - Peta Indikasi Kerawanan - Perlindungan Dan Pengamanan Hutan - Pengendalian Kebakaran Hutan - Pengendalian Hama Dan Penyakit - Penyiapan Personil Dan Sarana Prasarana Pendukung (Rambu Lapangan dll) - Identifikasi Dan Pemetaan Indikasi Kerawanan - Perlindungan Dan Pengamanan Hutan - Pengendalian Kebakaran Hutan - Pengendalian Hama Dan Penyakit


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 59 No. Program Kegiatan Hasil (Output) 6. Rehabilitasi Kawasan - Identifikasi Lahan - Identifikasi Lahan - Habitat Dan Populasi - Rehabilitasi Kawasan - Pengendalian Habitat Dan Populasi - Rehabilitasi Kawasan 7. Pengembangan Wisata Minat Khusus - Identifikasi Potensi Atraksi Wisata - Potensi Atraksi Wisata - Program Wisata Minat Khusus - Rencana Pengembangan Tapak - Sarana Dan Prasarana Wisata Minat Khusus - Publikasi Dan Promosi - Penyusunan Program - Penyusunan Rencana Tapak Untuk Pengembangan - Pengembangan Sarana Dan Prasarana - Publikasi Dan Promosi Dalam Rangka Memasarkan Produk Wisata. 8. Pengembangan Pendidikan Lingkungan - Pengembangan Program - Program Dan Materi Pendidikan Lingkungan - Kerjasama Pengembangan Pendidikan Lingkungan - Kader-Kader Pecinta Lingkungan - School Visit Dan Visit To School, Desiminasi Pendidikan Lingkungan - Sarpras Pendidikan Lingkungan - Publikasi Dan Promosi - Pengembangan Kerjasama - Pembentukan Kader-Kader Pecinta Lingkungan - Pengembangan Pendidikan Lingkungan (School Visit Dan Visit To School, Desiminasi Pendidikan Lingkungan) - Pembuatan Materi - Pengembangan Sarana Prasarana - Publikasi Dan Promosi 9. Pengembangan Program Promosi Dan Publikasi - Pengembangan Program Jangka Pendek (Pembuatan Brosur, Leaflet Dan Film Dan Sarana Publikasi Lainnya) - Brosur, Leaflet Dan Film Dan Sarana Publikasi Lainnya - Sistem Informasi Yang Efektip Dengan Mempergunakan Teknologi Informasi - Pengembangan Program Jangka Panjang (Pengembangan Sistem Informasi Yang Efektip Dengan Mempergunakan Teknologi Informasi) 10. Pemanfaatan Dan Pengembangan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Dan Pendidikan Vokasi Kehutanan - Pengelolaan Dan Pengembangan Lokasi Praktek Pengukuran dan Perpetaan Hutan - Pengelolaan Dan Pengembangan Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Dan Pendidikan Vokasi Kehutanan - Pengelolaan Dan Pengembangan Lokasi Praktek Inventarisasi Hutan - Pengelolaan Dan Pengembangan Lokasi Praktek Konservasi Tanah Dan Air Di Sekitar Embung Bees - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Lebah Madu - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Persemaian - Pengelolaan Dan Pengembangan Model Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan Hutan - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Tanaman Obat - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Sumber Benih - Pengelolaan Dan Pengembangan Model Silvopasture - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Agroforestri - Pembangunan Model Hutan Rakyat - Pengelolaan Dan Pengembangan Model Wisata Minat Khusus dan Jasa Lingkungan - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Flora - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Fauna


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 60 No. Program Kegiatan Hasil (Output) - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Konservasi Kupu-Kupu - Pengelolaan Dan Pengembangan Arboretum - Pengelolaan Dan Pengembangan Lokasi Praktek Penjarangan Tegakan Hutan - Pengelolaan Dan Pengembangan Model Pengelolaan Hutan Produksi Lestari - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Pengukuran Karbon - Pengelolaan Dan Pengembangan Demplot Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan - Pengelolaan Dan Pengembangan Instalasi Pengolahan Bokashi Terpadu 11. Pengelolaan Dan Pengembangan Petak Sarpras - Pengelolaan Dan Pengembangan Petak Sarana Prasarana Diklat - Pengelolaan Dan Pengembangan Petak Sarana Prasarana Diklat 12. Pengelolaan Dan Pengembangan Petak Penyangga Melalui Kolaborasi Dan Kemitraan Masyarakat Sekitar Hutan - Pelibatan Masyarakat Dalam Kegiatan Pengelolaan - Pelibatan Masyarakat Dalam Kegiatan Pengelolaan - Kelompok Tani Hutan - Kelompok Usaha Produktif - Kerjasama Dengan Para Pihak - Pseudo Hutan Diklat Sawala Mandapa - Pengembangan Kelompok Tani Hutan - Pengembangan Kelompok Usaha Produktif - Peningkatan Kerjasama Dengan Para Pihak - Pengembangan Pseudo Hutan Diklat Sawala Mandapa 13. Pemanfaatan Dan Pengembangan Hutan Diklat Sebagai Tempat Uji Kompetensi - Penyiapan Organisasi Pengelola - Organisasi Pengelola - Tenaga Assessor - Dokumen Sistem Mutu - Sarana Dan Prasarana TUK - Sekretariat Dan TUK - Pelaksanaan Uji Kompetensi - Penyiapan Tenaga Assessor - Penyiapan Dokumen Sistem Mutu - Penyiapan Sarana Dan Prasarana - Penyiapan Lokasi Tempat Uji Kompetensi - Pelaksanaan Uji Kompetensi 14. Pemanfaatan Dan Pengembangan Hutan Diklat Sebagai Unit Produksi - Penyiapan Organisasi Pengelola - Organisasi Pengelola - Sarana Dan Prasarana Unit Produksi - Lokasi Unit Produksi Yang Representative - Unit Produksi - Penyiapan Sarana Dan Prasarana Pendukung - Penyiapan Lokasi Yang Representative - Pengelolaan Unit Produksi 15. Pemanfaatan Dan Pengembangan Hutan Diklat Untuk Penelitian - Penyiapan Program - Program Penelitian - Sarana Penelitian - Kegiatan Penelitian - Penyiapan Sarana Penelitian - Fasilitasi Kegiatan Penelitian 16. Pemanfaatan Hutan Diklat Sebagai Sarana Penyuluhan - Penyiapan Program - Program Penyuluhan Masyarakat - Sarana Penyuluhan - Media Penyuluhan - Kegiatan Penyuluhan - Penyiapan Sarana Penyuluhan - Penyiapan Media Penyuluhan - Fasilitasi Kegiatan Penyuluhan 17. Penguatan Kelembagaan - Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelola - Sumberdaya Manusia Pengelola - Organisasi Pengelola - Penguatan Organisasi Pengelola - Prosedur Kerja - Pembangunan Prosedur Kerja 18. Penguatan Sistem Monev Dan Pelaporan - Monitoring Dan Evaluasi - Monitoring Dan Evaluasi - Pelaporan - Pelaporan Sumber : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 61 Adapun jenis dan tahapan untuk menunjang keberhasilan program dan kegiatan, arahan pemanfaatan serta pembangunan sarana prasarana dalam rangka pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa, secara lengkap disajikan pada lampiran 1. G. Arahan Pembiayaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa, memerlukan biaya yang cukup dan berkelanjutan. Sehingga dibutuhkan arah dan sumber pembiayaan yang jelas dan tepat. Adapun arah dan sumber pembiayaan pengelolaan hutan diklat tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Alokasi Pembiayaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa saat ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Khusus pada tahun 2019, pengelolaan hutan diklat mendapatkan alokasi pembiayaan dari Sumber Dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diperuntukan untuk pembangunan laboratorium lapangan untuk pendidikan vokasi kehutanan. Untuk tahun berikut kebutuhan alokasi pembiayaan minimal selama kurun waktu dua puluh tahun pengelolaan disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 26. Arahan Alokasi Pembiayaan Selama Dua Puluh Tahun Pengelolaan No. Tahapan Pengelolaan Periode Tahun Pengelolaan Besarnya Anggaran Minimal (Rp.) 1. Periode Lima Tahun Pertama 2020 - 2024 2.500.000.000 2. Periode Lima Tahun Kedua 2025 - 2029 3.000.000.000 3. Periode Lima Tahun Ketiga 2030 - 2034 3.500.000.000 4. Periode Lima Tahun Keempat 2035 - 2039 4.000.000.000 Jumlah 13.000.000.000 2. Sumber Pembiayaan Sumber Pembiayaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari sumber lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk kedepannya akan dikembangakan sumber pembiayaan secara mandiri dan berkelanjutan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 62 BAB VI. KELEMBAGAAN A. Kelembagaan Pengelolaan Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatannya, hutan diklat perlu dikelola dan dikembangkan secara menyeluruh dan terpadu. Pengembangan hutan diklat, perlu didukung kelembagaan yang kuat melalui : penguatan sumber daya manusia, penguatan organisasi dan penguatan prosedur kerja. - Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengelola Pengembangan sumberdaya manusia dilaksanakan melalui peningkatan kapabilitas personil dengan program magang, studi banding, mengikuti diklat serta mengikuti program pendidikan. - Organisasi Pengelola Dalam rangka pengelolaan hutan selama kurun waktu 20 (dua puluh) tahun kedepan diperlukan organisasi pengelolaan. Organisasi pengelolaan tersebut meliputi : struktur organisasi serta standar kompetensinya. Dari hasil analisis kompetensi dengan memperhatikan faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi sistem pengelolaan hutan diklat, dihasilkan struktur organisasi beserta standar kompetensi minimal bagi pengelola pengelola Hutan Diklat Sawala-Mandapa. a. Struktur Organisasi Gambar 17. Struktur Pengelola Hutan Diklat Sawala Mandapa Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Sarana Dan Evaluasi Diklat Kepala Seksi Penyelenggaraan Dan Kerjasama Diklat Pejabat Fungsional 1. Analis Data Pengelolaan Hutan Diklat 2. Pengolah Data Hutan Diklat 3. Pengelola Hutan Diklat 4. Pemelihara Hutan Diklat Keterangan : : Garis Komando : Garis Koordinasi


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 63 b. Standar Kompetensi Standar kompetensi ini merupakan acuan minimal bagi peningkatan pengelola hutan diklat. Adapun standar kompetensi tersebut diuraikan sebagai berikut : 1) Standar Kompetensi Pengawas (Kepala Seksi Sarana Dan Evaluasi Diklat : melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan di hutan diklat, melaksanakan penyusunan rencana anggaran biaya pengelolaan hutan diklat, melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang, melaksanakan penyusunan rencana jangka menengah, melaksanakan penyusunan rencana jangka pendek, melaksanakan penyusunan rencana anggaran biaya pengelolaan hutan diklat, melaksanakan pengelolaan hutan diklat (pengelolaan hutan, pemberdayaan masyarakat, pengamanan hutan serta pemanfaatan hutan diklat), melaksanakan penyusunan laporan pengelolaan. 2) Standar Kompetensi Bagi Pelaksana (Analis Data Pengelolaan Hutan Diklat) : menganalisis data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang, menganalisis data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka menengah, menganalisis data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka pendek, menganalisis data untuk penyusunan rancangan teknis pengelolaan, menyusun rancangan teknis pengelolaan, menganalisis data untuk penyusunan laporan pengelolaan hutan diklat, menganalisis peta dalam rangka pengelolaan hutan diklat. 3) Standar Kompetensi Bagi Pelaksana (Pengolah Data Pengelolaan Hutan Diklat) : mengumpulkan data hutan diklat, mengolah data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang, mengolah data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka menengah, mengolah data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka menengah, mengolah data untuk penyusunan rencana pengelolaan jangka pendek, mengolah data untuk penyusunan laporan pengelolaan hutan diklat, menyiapkan peta dalam rangka pengelolaan hutan diklat


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 64 4) Standar Kompetensi Bagi Pelaksana (Pengelola Hutan Diklat) : Mengelola sarana dan prasarana yang ada di hutan diklat, Membuat jadwal kegiatan dalam rangka pengelolaan hutan diklat, mengelola laboratorium lapangan (lokasi praktek, teaching factory, tempat uji kompetetensi, unit produksi yang berbentuk demplot, model, lokasi praktek) di hutan diklat, mengelola tegakan yang ada di hutan diklat, mengelola pal batas di hutan diklat, mengelola alur, anak alur, batas hutan dan lain-lain, melaksanakan pengamanan dan perlindungan hutan diklat, melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan diklat. 5) Standar Kompetensi Pelaksana (Pemelihara Hutan Diklat) : memelihara laboratorium lapangan (lokasi praktek, teaching factory, tempat uji kompetetensi, unit produksi yang berbentuk demplot, model, lokasi praktek) di hutan diklat, memelihara tegakan yang ada di hutan diklat, memelihara pal batas di hutan diklat, memelihara alur, anak alur, batas hutan dan lain-lain, melaksanakan pengamanan dan perlindungan hutan diklat B. Penguatan Organisasi Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa, dibutuhkan organisasi pengelola yang kuat dan kompeten. Penguatan organisasi pengelola dilakukan melalui penguatan struktur organisasi sehingga akan diperoleh organisasi yang efektip dan efisien. Organisasi pengelolaan yang akan dikembangkan untuk dua puluh tahun kedepan adalah : pengawas pengelolaan hutan diklat, analis data pengelolaan hutan diklat, pengolah data hutan diklat, pengelola hutan diklat, pemelihara hutan diklat C. Penguatan Prosedur Kerja Penguatan prosedur kerja dilakukan dengan penyiapan mekanisme kerja. Mekanisme kerja dibutuhkan untuk memberikan panduan dalam rangka pengelolaan. Sehingga dapat memberikan akuntabilitas dalam pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa. Penyiapan mekanisme kerja dilakukan melalui beberapa kegiatan antara lain adalah : menyiapkan pedoman, prosedur kerja/instruksi kerja (SOP), juknis serta manual kerja.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 65 BAB VII. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pengelolaan Hutan Diklat Sawala-Mandapa beserta potensinya agar tetap berjalan pada arah dan tujuan yang benar dibutuhkan pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara berkelanjutan. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian dilakukan terhadap segala aspek pengelolaan dan setidaknya dilaksanakan secara berkelanjutan untuk setiap bulan, semester, tahunan, lima tahunan serta pada setiap akhir periode pengelolaan. Mekanisme pembinaan, pengawasan dan pengendalian setiap bulan, semester, tahunan dilaksanakan oleh pengelola yaitu Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten serta oleh eselon I yaitu : Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Lingkungan Hidup Dan Kehutanan untuk setiap lima tahun dan pada setiap akhir periode pengelolaan Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan perangkat (instrument) lunak yang memadai. Perangkat lunak yang akan digunakan dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pengendalian ini adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi : - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. - Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. - Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2010 Tentang Penelitian Dan Pengembangan Serta Pendidikan Dan Pelatihan Kehutanan. - Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor. P.16/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. - Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 164/Menhut-II/2005 Tanggal 9 Juni 2005 Tentang Penunjukan Sekaligus Penetapan Kawasan Hutan Produksi Tetap


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 66 Kelompok Hutan Cideres dan Mandapa seluas 146,58 Ha di Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat Sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Untuk Hutan Pendidikan Dan Pelatihan Sawala Mandapa Jo. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 446/Menlhk/Setjen/PLA.0/7/2019 Tanggal 12 Juli 2019 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 164/Menhut-II/2005 Tentang Penunjukan Sekaligus Penetapan Kawasan Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Cideres dan Mandapa seluas 146,58 Ha di Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat Sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Untuk Hutan Pendidikan Dan Pelatihan Sawala Mandapa - Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2018 Tentang Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus. - Peraturan Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor P.7/P2SDM/SET/KUM.1/12/2018 Tentang Tata Cara Pemberian Pertimbangan Teknis Permohonan Kerja Sama Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Pendidikan Dan Pelatihan Kehutanan. - Peraturan Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor P.8/P2SDM/SET/KUM.1/12/2018 Tentang Tata Cara Penilaian Dan Pengesahan Rencana Pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Pendidikan Dan Pelatihan Kehutanan. - Peraturan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan Nomor. P.6/PKTL/SESDIT/KUM.1/11/2017 Tentang Petunjuk Teknis Penggambaran Dan Penyajian Peta Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Selain dari peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti diuraikan diatas, instrumen pembinaan, pengawasan dan pengendalian yang digunakan adalah standar kriteria Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa yang bersifat lokal. Standar dan kriteria dimaksud hanya dipergunakan untuk pengelolaan dan pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa. Standar dan kriteria ini juga dapat diperlukan sebagai pedoman dalam memahami sistim pengelolaan yang berkaitan dengan pengukuran perubahan yang terjadi selama proses pengelolaan satu tahun, lima tahun dan dua puluh tahun. Isi dari standar dan kriteria tersebut meliputi : persyaratan umum pengelolaan, pengelolaan hutan diklat serta pemanfaatannya. Adapun Standar Dan Kriteria Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa tersebut disajikan secara rinci pada tabel berikut ini.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 67 Tabel 27. Standar Dan Kriteria Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa No Unsur Standar Kriteria A. Persyaratan Umum 1. Status o Telah Ditetapkan Sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Untuk Pendidikan Dan Pelatihan Lingkungan Hidup Dan Kehutanan o Ditetapkan Oleh Menteri Kehutanan o Tidak Ada Konflik Kepemilikan Dengan Pihak Lain 2. Tata Batas o Telah Ditatabatas o Telah Direkonstruksi o Batas Kawasan Ditandai Dengan Jalur Dan Pal Batas o Luas Dan Batas Jelas Antara Kawasan Hutan Dengan Lahan Masyarakat 3. Luas dan Penutupan o Penutupan Vegetasi Minimal 90 Persen Dari Luas Areal o Minimal 10 % Penutupan Vegatasi Berupa Tegakan Hutan Yang Merupakan Koleksi Tanaman (Arboretum) o Dapat Ditata Sesuai Kebutuhan Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Pendidikan Serta Vokasi Kehutanan o Keragaman Jenis Pohon/ Vegetasi Representatif Untuk Kondisi Setempat 4. Asesibilitas o Tersedia Jalan Masuk o Tersedia Jalur Interpretasi o Jalan Masuk Terhubung Dengan Jalan Utama Untuk Transportas o Jalur Interpretasi Terhubung Satu Dengan Lainnya o Jalur Interpretasi Merupakan Jalur Pembelajaran Serta Jalur Pemeriksaan/ Pengamanan Hutan o Jalur Interpretasi Diperkeras Sehingga Dapat Dilalui Kendaraan Roda 2 Dan Roda 4 o Jalur Interpretasi Dapat Juga Berupa Jalan Tanah o Pada Jalur Interpretasi Terpasang Papan Interpretasi, Nama Jalur Pembelajaran Serta Pal Hm Dan Pal Batas Petak


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 68 No Unsur Standar Kriteria B. Pengelolaan 1. Organisasi Pengelola o Tersedia Pengelola Dalam Rangka Pengelolaan Hutan Diklat o Minimal Berisi : Pejabat Pengawas, Analis Data Pengelolaan Hutan Diklat, Pengolah Data Hutan Diklat, Pengelola Hutan Diklat, Pemelihara Hutan Diklat o Tersedia Minimal 2 (dua) Untuk Setiap Jabatan o Dapat Dikembangkan Sesuai Kebutuhan 2. Prosedur Kerja Pengelolaan Dan Pelaksanaannya o Tersedia Prosedur Kerja Dalam Rangka Pengelolaan Hutan Diklat o Prosedur Kerja Meliputi Semua Tahapan Kegiatan Operasional Pengelolaan Hutan Diklat 3. Perencanaan o Tersedia Rencana Pengelolaan Jangka Panjang o Tersedia Rencana Pengelolaan Jangka Menengah o Tersedia Rencana Pengelolaan Jangka Pendek o Tersedia Rencana Kegiatan (Rancangan Teknis) o Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Berisi Arahan Pengelolaan Untuk 20 (Dua Puluh) Tahun Kedepan Disahkan Oleh Kepala Badan o Rencana Pengelolaan Jangka Menengah Berisi Strategi Pengelolaan Untuk 5 (Lima) Tahun Kedepan Disahkan Oleh Kepala Balai Diklat o Rencana Pengelolaan Jangka Pendek Berisi Program Dan Kegiatan Pengelolaan Untuk Setiap Tahun Disahkan Oleh Kepala Balai Diklat o Rencana Kegiatan Berisi Rancangan Teknis Pengelolaan Dan Pemanfaatan Laboratorium Lapangan Disahkan Oleh Kepala Balai Diklat 4. Penataan Hutan Diklat o Tersedia Unit Pengelolaan Berupa Petak Pengelolaan o Unit Pengelolaan Disesuaikan Dengan Bidang Keahlian Diklat Serta Cluster Kurikulum Pendidikan Vokasi Kehutanan o Mudah Dijangkau Oleh Peserta Diklat Dan Peserta Didik o Setiap Petak Ada Batas Dan Notasinya Serta Pal Batasnya


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 69 No Unsur Standar Kriteria 5. Pemanfaatan Hutan Diklat o Tersedia Petak I, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat bidang keahlian planologi dan tata lingkungan berupa demplot, model atau lokasi praktek. o Tersedia Petak II, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pengelolaan DAS berupa demplot, model atau lokasi praktek. o Tersedia Petak III, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian konservasi sumberdaya alam dan ekosistem berupa demplot, model atau lokasi praktek. o Tersedia Petak IV, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pemanfaatan hutan lestari berupa demplot, model atau lokasi praktek. o Tersedia Petak V, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan berupa demplot, model atau lokasi praktek. o Tersedia Petak VI, adalah kumpulan petak untuk pemanfaatan diklat Bidang keahlian pengelolaan sampah dan limbah berupa demplot, model atau lokasi praktek. o Mudah Dijangkau Oleh Peserta Diklat Dan Peserta Didik o Dapat Digunakan Untuk Laboratorium Lapangan : Lokasi Praktek, Teaching Factory, Tempat Uji Kompetensi Serta Unit Produksi Diklat Kehutanan Dan Pendidikan Vokasi Kehutanan o Dapat Digunakan Untuk Penelitian Kehutanan o Dapat Digunakan Wisata Minat Khusus (Edutourism) o Dapat Digunakan Sebagai Sarana Penyuluhan


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 70 No Unsur Standar Kriteria o Tersedia Petak VII, adalah petak untuk sarana dan prasarana diklat. Blok ini berisi sarana prasarana diklat seperti perkantoran, kelas, asrama, ruang makan, perumahan, jaringan jalan serta fasilitas umum serta fasilitas sosial lainnya. o Tersedia Petak penyangga. Petak ini tidak berada dalam kawasan berisi tegakan yang berbatasan langsung dengan hutan diklat serta masyarakat yang berbatasan langsung dengan kawasan. o Tersedia Petak IX, adalah petak pseudo hutan diklat yaitu demplot, model atau lokasi praktek yang berada di luar hutan diklat 6. Keterlibatan Masyarakat o Tersedia Kelompok Masyarakat Binaan Berupa Kelompok Tani Hutan o Anggota Kelompok Tani Adalah Penduduk Sekitar Hutan Diklat o Terikat Dalam Perjanjian Kerjasama Saling Menguntungkan o Kegiatan Kelompok Tani Hutan Berupa Kelola Kelembagaan, Kawasan Dan Usaha 7. Kerjasama Pengelolaan Hutan Diklat o Adanya Pengelolaan Kolaboratif Hutan Diklat o Pengelolaan Kolaboratif Dilakukan Bekerjasama Dengan Instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi Serta Masyarakat. o Mitra Kerjasama Tidak Berhak Atas Penguasaan Lahan o MoU Dilakukan Oleh Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Cq. Balai Diklat


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 71 No Unsur Standar Kriteria 8. Pengelolaan Wilayah Pengembangan 8.1. Fasilitas Umum: a. Akomodasi Peserta Diklat Dan Peserta Didik o Tersedia Asrama, Dengan Kapasitas Minimal 30 Orang o Tersedia Dapur Dan Ruang Makan o Tersedia Ruang Belajar/ Ruang Pertemuan Dengan Kapasitas Minimal 30 Orang. o Tersedianya Fasilitas Penerangan, Air, Komunikasi Dan Transportasi o Strategis Dan Mudah Dijangkau o Tersedia Fasilitas Yang Memadai Untuk Kegiatan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Dan Pendidikan Vokasi Kehutanan b. Gudang Alat Dan Bahan o Tersedia Gudang Untuk Menyimpan Bahan Dan Alat Praktek o Berada Didekat Akomodasi Peserta o Ukuran Dan Bentuk Gudang Disesuaikan Dengan Kebutuhan 8.2. Fasilitas Laboratorium Lapangan a. Demplot/Model/ Lokasi Praktek o Tersedia Demplot, Model Dan Lokasi Praktek o Merupakan Bagian Dari Penataan Wilayah Pengelolaan o Substansi Dan Layout Merupakan Kondisi Ideal Subsistim Pengelolaan Hutan o Mampu Memberi Banyak Informasi Dan Sumber Belajar Kepada Peserta Diklat Dan Atau Peserta Didik o Dapat Ditiru (Show Windows) Baik Oleh Peserta Diklat Dan Atau Peserta Didik Maupun Masyarakat o Aman Bagi Peserta Diklat Dan Atau Peserta Didik Maupun Masyarakat Saat Melakukakan Kegiatan o Luasnya Sesuai Kondisi Setempat Dan Fungsinya o Memiliki Risalah o Memiliki Papan Interpretasi o Memiliki Batas Dan Pal Batas o Dapat Menampung 20-30 Orang Peserta Diklat Dan Atau Peserta Didik


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 72 No Unsur Standar Kriteria b. Pseudo Hutan Diklat o Tersedia Pseudo Hutan Diklat Sawala Mandapa o Disediakan Jika Pelaksanaan Praktek Tidak Dimungkinkan Dilaksanakan Di Hutan Diklat o Disediakan Jika Hutan Diklat Sawala Mandapa Tidak Refresentatif Untuk Lokasi Praktek o Dapat Dilakukan Untuk Kegiatan Praktek Lapangan Dengan Skala Operasional 8.3. Pengelolaan Wilayah Penyangga o Adanya Wilayah Penyangga Yang Berbatasan Langsung Dengan Hutan Diklat Sawala Mandapa o Merupakan Petak-Petak Subsistim Pengelolaan Hutan Berisi Tegakan Yang Berbatasan Langsung Dengan Hutan Diklat Serta Masyarakat Yang Berbatasan Langsung Dengan Kawasan o Setiap Petak Memiliki Risalah Petak o Setiap Petak Luasnya Sesuai Dengan Kebutuhan o Pola Pengelolaannya Kerjasama Dengan Masyarakat Dalam Kerangka Pengamanan Kawasan o Tidak Merubah Status Lahan o Menguntungkan Kedua Belah Pihak o Dapat Digunakan Sebagai Laboratorium Lapangan 9. Pengamanan Kawasan Hutan Diklat o Memiliki Tim Pengamanan Kawasan Hutan Yang Solid o Memiliki Kegiatan Pengamanan Hutan Berkelanjutan o Kegiatan Tim Pengamanan Didalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Diklat o Anggota Tim Minimal Lima Orang o Memiliki Alat / Perlengkapan Perlindungan Dan Pengamanan Hutan Serta Komunikasi o Kegiatan Pengamanan Hutan Meliputi : Patroli Rutin Dan Patroli Gabungan o Adanya Ketelibatan Anggota Masyarakat Sekitar Hutan


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 73 No Unsur Standar Kriteria C. Pemanfaatan 1. Laboratorium Lapangan Pemanfaatan Untuk Laboratorium Lapangan Berupa : Lokasi Praktek, Teaching Factory, Tempat Uji Kompetensi Serta Unit Produksi o Pendalaman Faktualisasi Praktek Lapang Peserta Diklat/Didik : Lokasi Praktek o Fasilitas Pengembangan Metedologi Pembelajaran (Outdoor Education) : Teaching Factory o Peningkatan Efektifitas Pencapaian Tujuan Pembelajaran Aspek Penilaian Keterampilan : Tempat Uji Kompetensi o Peningkatan Motivasi/ Ketertarikan Peserta Didik (Character Building ) Sense Of Euntrepreneur : Unit Produksi (Bussines Centre) o Dilaksanakan Dalam Rangka Penyelenggaraan Diklat Dan Pendidikan Vokasi o Tidak Mengakibatkan Perubahan Fungsi Kawasan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat o Dilaksanakan Terus Menerus Dan Berkelanjutan o Laboratorium lapangan Hutan Diklat Sawala Mandapa Berupa : Demplot, Model Dan Lokasi Praktek 2. Penelitian Dan Pengembangan (Litbang) o Pemanfaatan Untuk Penelitian Dan Pengembangan Berupa : Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan, Pengembangan Metodologi Penelitian o Tidak Mengakibatkan Perubahan Fungsi Kawasan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat o Dilaksanakan Terus Menerus Dan Berkelanjutan o Dilaksanakan Di Demplot, Model Dan Lokasi Praktek 3. Kegiatan Wisata Minat Khusus (Edutourism) Dan Pendidikan Lingkungan o Pemanfaatan Untuk Wisata Minat Khusus (Edutourism) Dan Pendidikan Lingkungan o Tidak Mengakibatkan Perubahan Fungsi Kawasan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat o Dilaksanakan Terus Menerus Dan Berkelanjutan o Adanya Program Pemanfaatan Untuk Wisata Minat Khusus (Edutourism) Dan Pendidikan Lingkungan o Adanya Peraturan Sebagai Bagian Dari Kerangka Pengamanan Kawasan


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 74 No Unsur Standar Kriteria 4. Produksi o Merupakan Produksi Terbatas Dari Hasil Pengelolaan Baik Berupa Kayu Maupun Non-Kayu o Tidak Mengakibatkan Perubahan Fungsi Kawasan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat o Pemanfaatan Hasil Hutan Hanya Dilakukan Dalam Rangka Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan o Pemanfaatan Hasil Hutan Hanya Dilakukan Dalam Rangka Pengembangan Sarana Prasarana Dan Pemeliharaan Tegakan o Mengikuti Mekanisme Dan Prosedur Serta Aturan Dalam Tata Usaha Kayu Sumber : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 Pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam rangka Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dilaksanakan terhadap realisasi pelaksanaan rencana yang telah disusun. Hasil pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kemudian juga dijadikan bahan penyusunan laporan yang dilakukan secara berkala, berjenjang dan berkelanjutan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 75 BAB VIII. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pembinaan, pengawasan dan pengendalian merupakan salah satu kegiatan dalam unsur manajemen yang bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan hutan diklat sudah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Melalui pembinaan, pengawasan dan pengendalian diperoleh informasi mengenai sesuai atau tidaknya pelaksanaan kegiatan dengan rencana. Kesesuaian yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan komponen rencana, melainkan juga pelaksanaannya telah dilakukan dengan “benar“. Sedangkan Evaluasi dan pelaporan sendiri merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi sebagai bukti tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan pengelolaan. Fokus evaluasi dan pelaporan adalah gambaran “hasil/pencapaian dan tujuan/target“ dari pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Oleh sebab itu, dalam rangka melaksanakan evaluasi perlu dihimpun data mengenai hasil pelaksanaan pengelolaan. Penting pula diinformasikan mengenai berbagai faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan dimaksud. A. Monitoring Dan Evaluasi Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan mengenai tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula. Tujuan Monitoring untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi permasalahan serta antisipasi dan upaya mengatasinya. Tugas pokok dari setiap upaya pemantauan lapangan dan kegiatan yang meliputi beberapa fungsi yaitu: 1. Supervisi dan pengawasan kegiatan pengelolaan dan pengembangan terutama dalam hal pencapaian seluruh program kegiatan. 2. Penanggulangan faktor “ Filling the gap “ yaitu mengisi kesenjangan terkait dengan faktor keterbatasan di lapangan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 76 Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang obyektif dan sesistematik terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang telah diselesaikan. Hal-hal yang harus dievaluasi yaitu ketercapaian program dan kegiatan yang telah dirumuskan. Kegunaan dari evaluasi dalam setiap tahapan pencapaian program dan kegiatan, adalah untuk : 1. Memberikan informasi yang valid tentang kinerja kebijakan, program dan kegiatan yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai 2. Memberikan sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target 3. Melihat peluang adanya alternatif kebijakan, program, kegiatan yang lebih tepat, layak, efektif, efisien 4. Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan kegiatan 5. Menjadikan kebijakan, program dan kegiatan mampu mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik 6. Mambantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai kebijakan, program dan kegiatan 7. Dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pengguna utama yang dituju oleh evaluasi 8. Negosiasi antara evaluator dan pengguna utama yang dituju oleh evaluasi Evaluasi bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan program dan kegiatan, melalui kajian terhadap manajemen dan output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kinerja program dan kegiatan selanjutnya. Bentuk evaluasi berupa pengkajian terhadap manajemen dan output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi.meliputi : 1. Memberikan kesimpulan dalam bentuk umpan balik sehingga dapat terus mengarahkan pencapain sasaran yang telah ditetapkan; 2. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara yang terjadi dengan yang direncanakan, serta mengaitkannya dengan kondisi lingkungan yg ada; 3. Arah evaluasi bukan pada apakah informasi yang disediakan benar atau salah, tetapi lebih diarahkan pada perbaikan yang diperlukan atas implementasi kebijakan, program dan kegiatan.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 77 Pengelolaan Hutan Diklat Sawala-Mandapa agar tetap berjalan pada arah dan tujuan yang benar, dibutuhkan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk setiap bulan, semester, tahunan, lima tahunan serta pada setiap akhir periode pengelolaan. Mekanisme monitoring dan evaluasi setiap bulan, semester, tahunan dilaksanakan oleh pengelola yaitu Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten serta oleh eselon I yaitu : Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Lingkungan Hidup Dan Kehutanan untuk setiap lima tahun dan pada setiap akhir periode pengelolaan. Perangkat lunak yang akan digunakan dalam rangka monitoring dan evaluasi ini adalah kriteria dan standar pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa, pedoman pengelolaan serta peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan. Monitoring dan evaluasi juga dilaksanakan terhadap realisasi pelaksanaan rencana-rencana yang telah disusun sebelumnya yaitu rencana pengelolaan serta rencanarencana lainnya. Terhadap rencana-rencana yang telah disusun tersebut, monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir periode perencanaan oleh Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi kemudian juga dijadikan bahan penyusunan laporan yang dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan. B. Pelaporan Posisi dan kedudukan pelaporan dalam satu organisasi dan manajemen sangat penting dan mutlak. Hal ini disebabkan karena dengan adanya laporan, maka pelaksanaan kegiatan tergambar dengan baik. Laporan merupakan salah satu alat penting dalam manajemen pengawasan terhadap pencapaian program dan kegiatan. Metode pelaporan dalam rangka Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa dilakukan berkala, berjenjang dan berkelanjutan. Maksud dari berkala, berjenjang dan berkelanjutan adalah sebagai berikut: 1. Pelaporan dilaksanakan secara berkala yaitu dilakukan setiap bulan/laporan bulanan, 3 (tiga) bulan/laporan triwulanan, dan 6 (enam) bulanan/laporan semesteran, laporan tahunan, laporan lima tahunan serta setiap akhir tahun pengelolaan oleh pengelola dalam hal ini adalah : Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten kepada Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Kehutanan. 2. Pelaporan dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan, maksudnya penyampaian pelaporan dari pengelola sampai kepada Eselon I selaku pembina.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 78 BAB IX. PENUTUP Hutan Diklat Sawala Mandapa merupakan sarana yang sangat penting sebagai laboratorium lapangan bagi kediklatan dan pendidikan vokasi kehutanan serta dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia, berwawasan lingkungan serta peduli terhadap dinamika sosial masyarakat. Selain dari itu, Hutan Diklat Sawala Mandapa dapat dimanfaatkan juga untuk wisata minat khusus dan jasa lingkungan, penelitian dan pengembangan, sumber belajar pendidikan lingkungan serta sarana penyuluhan. Pemanfaatan sebagai sumber belajar dan manfaat lainnya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta didik, peserta diklat, pengajar serta kepada masyarakat luas. Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan sebagai laboratorium lapangan bagi diklat lingkungan hidup dan kehutanan serta pendidikan vokasi kehutanan serta pemanfaatan lainnya, Hutan Diklat Sawala Mandapa harus dikelola. Pengelolaan hutan diklat tersebut dilakukan secara terpadu dengan memperhitungkan potensi riil yang ada. Oleh karena itu, perlu disusun rencana pemanfaatan dalam bentuk Rencana Pengelolaan Jangka Panjang. Rencana pengelolaan jangka Panjang Hutan Diklat Sawala-Mandapa ini merupakan pedoman dan arahan pelaksanaan pengelolaan yang masih bersifat makro dan indikatif. Karena sifat dan cakupan dari rencana ini, maka untuk selanjutnya masih diperlukan penjabaran lebih lanjut ke dalam rencana pengelolaan jangka menengah dan jangka pendek. Dengan disusunnya rencana pengelolaan ini diharapkan dapat menjadi pedoman yang baik dan diaplikasikan secara konsisten serta terus dimonitor pencapaian pelaksanaanya. Perlu disadari bahwa masa perencanaan ini selama dua puluh tahun yaitu periode 2020-2039, sedangkan kebijakan pemerintah akan terus berubah dan mengarah kepada perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang, sehingga review terhadap rencana ini perlu terus dilakukan agar tetap sinkron dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 79 DAFTAR PUSTAKA Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Cetakan Pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Asep Masturin Dan Edi Slamet Riyadi. 2012. Analisis Potensi Kawasan Hutan Diklat Sawala Mandapa Terhadap Penyelenggaran 6 (Enam) Jenis Diklat Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Kadipaten. Tidak Diterbitkan Asy’ary, I.S. 1993. Sosiologi Kota dan Desa. Usaha Nasional. Surabaya. Balai Diklat Kehutanan Kadipaten. 2015. Rencana Pengelolaan Hutan Diklat SawalaMandapa 2015 -2019. Departemen Kehutanan. Tidak diterbitkan. Bibby dkk, 2000. Teknik-teknik Ekspedisi Lapangan Survei Burung. BirdLife International. Jakarta Daniel, T.C. dan R.S. Boster. 1976. Measuring Landscape Esthetics:The Scenic Beauty Estimation Method. USA : USDA Forest Service, Departement of Agriculture Fandeli, C. 2000. Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata (Kumpulan Makalah Pengusahaan Ekowisata). Pustaka Pelajar dan Unit Konservasi Sumberdaya Alam Yogyakarta. Yogyakarta. Gunn CA. 1994. Tourism Planning Basics, Consept, Cases. New York : Crane-Russah Purwoko Agung Nugroho dan Asep Masturin, 2012. Analisis Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pendidikan Dan Kediklatan Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sawala-Mandapa Blok Sawala. Kadipaten. Tidak Diterbitkan Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Propit. Gramedia Widia Sarana. Jakarta. Simon H, 1993a. Hutan Jati dan Kemakmuran, Problematika dan Strategi Pemecahannya. Aditya Media. Yogyakarta. Simon H, 1993b. Merencanakan Pembangunan Hutan Untuk Strategi Kehutanan Sosial. Aditya Media. Yogyakarta. Susilo. 2012. Potensi Hutan Diklat Sawala Mandapa Dalam Mendukung Penyelenggaraan Diklat Bidang PDAS-PS. Kadipaten. Tidak Diterbitkan


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 Balai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 80 LAMPIRAN


Rencana PengelolaaBalai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 LampiArahan Kegiatan PengeHutan Diklat Sawala MandapNo. Strategi Komponen Kegiatan RPJM I 20 21 22 23 1. Pemantapan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa Dengan Memadukan Aspek Manajemen Hutan Dan Manajemen Diklat. - Penyusunan Database Yang Lengkap Dan Akurat Yang Berkaitan Dengan Potensi Kawasan 1 1 4 4 - Penyusunan Rencana Pengelolaan 1 1 4 4 - Pemantapan Kawasan 1 1 4 4 - Penataan Hutan Diklat Dengan Pendekatan Unit Pengelolaan 1 1 4 4 - Perlindungan Dan Pengamanan Hutan 1 1 4 4 - Rehabilitasi Kawasan 1 1 4 4 - Pengembangan Wisata Minat Khusus 1 1 4 4 - Pengembangan Pendidikan Lingkungan 1 1 4 4 - Pengembangan Program Promosi Dan Publikasi 1 1 4 4


an Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 80 ran 1. elolaan Jangka Panjang pa Selama Dua Puluh Tahun Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Tahun ….. RPJM II RPJM III RPJM IV 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


Rencana PengelolaaBalai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 No. Strategi Komponen Kegiatan RPJM I 20 21 22 23 2. Peningkatan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Serta Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan - Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan 2 2 1 1 - Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa Sebagai Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan 2 2 1 1 - Pengembangan Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Diklat Lingkungan Hidup 2 2 1 1 - Pengembangan Laboratorium Lapangan Bagi Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kehutanan 2 2 1 1


an Jangka Panjang Hutan Diklat Sawala Mandapa Tahun 2020 - 2039 81 Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Tahun ….. RPJM II RPJM III RPJM IV 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


Rencana PengelolaaBalai Diklat Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Kadipaten, 2019 No. Strategi Komponen Kegiatan RPJM I 20 21 22 23 3. Pengembangan Kolaborasi Dan Kemitraan Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Hutan Diklat Sawala Mandapa. - Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Diklat (Pelibatan Dalam Pengelolaan, Pengembangan Kelompok Tani Hutan, Pengembangan Kelompok Usaha Produktif) 4 4 2 2 - Peningkatan Kerjasama Dengan Para Pihak 4 4 2 2 - Pengembangan Pseudo Hutan Diklat Sawala Mandapa 4 4 2 2 4. Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Diklat Sawala Mandapa - Penguatan Kelembagaan (Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengelola, Penguatan Organisasi Pengelola Serta Pembangunan Prosedur Kerja 3 3 3 3 - Penguatan Sistem Monev Dan Pelaporan 3 3 3 3 Keterangan : Angka 1, 2, 3, 4, 5 : Menunjukan Skala Prio


Click to View FlipBook Version