The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by INDRAWATI, 2023-04-13 05:33:27

Demonstrasi Konstektual - Modul 3.1

Demonstrasi Konstektual Modul 3.1-2

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN Indrawati CGP Angkatan 7 Kab. Karanganyar


TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 3 . 1 . a . 6 . D e m o n t r a s i K o n t e k s t u a l - M o d u l 3 . 1 CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.


Wawancara dengan Pimpinan/ Kepala Sekolah Indrawati SD N 06 Ngringo CGP Angkatan 7 Kab. Karanganyar Oleh:


PANDUAN PERTANYAAN Wawancara G U I D I N G Q U E S T I O N S F O R T H E I N T E R V I E W Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral? Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini? Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan? Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?


J AWA B A N N A R A S U M B E R # 1 Apabila terjadi suatu kasus pada peserta didik, maka dilema etika perlu penanganan khusus melalui guru kelas. Karena kepala sekolah tidak bisa bergerak sendiri dan tidak bisa turun tangan langsung. Kalau guru kelas sudah mentog tidak bisa, baru kepala sekolah mengatasinya. Apabila ada permasalahan pada pendidik, guru dan tenaga kependidikan, saya berkoordinasi memanggil yang bersangkutan atau semua guru dan meminta masukan. Saya juga sering meminta masukan pada komite. Tidak lupa juga kami berkordinasi dengan atasan yaitu Korwil Kami mengambil berbagai pendapat dan masukan dari banyak pihak. Resiko dari suatu keputusan itu pasti akan ada yang tidak setuju atau tidak disukai. Walau bagaimanapun harus ada keputusan, maka kita harus mengambil resiko terkecil. Strateginya adalah seperti disampaikan tadi, kita komunikasi dengan yang lain, mengambil resiko terkecil, dan prosedur yang diambil sesuai aturan Mengikuti prosedurnya yang harus seperti itu, langkahnya juga seperti itu (seperti yang sudah disebutkan). Ingin lebih efektif meminta berbagai pendapat yang lebih banyak. Cuma sebetulnya apabila terlalu banyak pendapat, justru malah terlalu banyak kepala dan membuat memakan waktu yang banyak. Maka sudah cukup diwakili dengan guru senior sekolah, dan komite sebagai perwakilan orang tua BAGIAN (1)


J AWA B A N N A R A S U M B E R # 1 Tidak ada jadwal tertentu, yang penting bisa diselesaikan dengan baik. Seperti yang tadi saya sampaikan, ambil resiko terkecil. Bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami. Kalau saya, mengambil panutan pada bapak saya bagaimana beliau selalu dihadapkan banyak masalah dan saya terinspirasi dengan hidup beliau yang banyak hikmah di setiap kehidupannya. Saya belajar dari berbagai pengalaman. Sehingga jangan sampai suatu kejadian terjadi kembali. Kita boleh sesekali mengambil teori, namun kita tidak bisa pukul rata suatu kejadian. Kalau teori kan berbeda dengan praktik di lapangan. BAGIAN (2) Sebetulnya yang paling menantang itu untuk tenaga pendidik dan kependidikan. Saya tidak berbicara yang lain, tapi masalah kesejahteraan. Sampai saat ini, buruh sudah sesuai UMR, namun guru dan karyawan masih jauh dibawah UMR. Bagaimanapun ujung tombak pendidikan itu para guru. Bagaimana ini guru yang honorer belum sejahtera. Ini permasalahan bagaimana agar guru honorer bisa paling tidak setara dengan UMR, ini tantangan bagi kepala sekolah.


J AWA B A N N A R A S U M B E R # 2 BAGIAN (1) Saya mengamati dulu suatu permasalahan yang terjadi, mengumpulkan informasi yang faktual, dan menentukan suatu keputusan mengacu berdasarkan peraturan. Dalam pengambilan keputusan, harus selalu dikembalikan semuanya pada aturan. Setiap pengambilan keputusan, saya selalu menjalin hubungan dengan rekan sejawat. Memastikan bahwa keputusan tersebut benar-benar dipahami, karena selalu ada alasan dibalik suatu kejadian. Pertama, saya akan mencari informasi terlebih dahulu. Saya akan datang ke lapangan, turun langsung untuk wawancara dari berbagai pihak. Lalu setelah itu saya menganalisis untuk diambil keputusan yang terbaik. Kalau saya, merasa suatu pengambilan keputusan itu efektif apabila dilakukan dengan spontanitas tergantung objek permasalahan di lapangan. Saya mengobrol dengan tim manajemen sekolah, jajaran wakasek dan guru-guru senior, didengar pendapatnya supaya ada keputusan bersama.


J AWA B A N N A R A S U M B E R # 2 BAGIAN (2) Tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan, apabila kurang bisa diterima. Tentu saja kita harus bisa meyakinkan orang-orang yang terlibat dengan keputusan kita. Tidak ada jadwal tertentu, pokoknya harus bisa diselesaikan dengan baik dan sebisa mungkin selesai tidak terlalu lama. Faktor-faktor yang memudahkan adalah berasal dari adanya dukungan guru-guru, keluarga, atasan. Pengalaman adalah guru terbaik. Kita belajar dari berbagai kejadian untuk setiap kasus permasalahan yang terjadi di lapangan.


J A W A B A N N A R A S U M BE R #3 BAGIAN (1) Menjadi pemimpin pasti akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang sulit diputuskan. Namun, kita harus mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Meskipun begitu, kita tidak bisa langsung memutuskan sesuatu tanpa mengidentifikasi masalah dan mendengar berbagai masukan-masukan yang ada. Sebagai kepala sekolah, kita harus melihat situasi dari berbagai sisi. Biasanya saya meminta masukan guru-guru. Setelah mendengar berbagai masukan, baru saya akan mengambil hal yang terbaik untuk suatu keputusan. Ya, meskipun tidak mungkin kita dapat memuaskan semua pihak. Apabila dihadapkan dengan dua kepentingan dan sama-sama benar, saya akan mengambil keputusan sesuai aturan dan biasanya disepakati dalam rapat. Pertama, saya akan mencoba memahami kasus yang terjadi. Kemudian, mengumpulkan wakil kepala sekolah untuk medapat masukan. Lalu mengadakan rapat bersama GTK. Apabila tidak sesuai dan tidak menemukan keputusan bersama, maka dilakukan voting. Dengan begitu, keputusan diambil dengan catatan, dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab setelah suatu hal disepakati.


J A W A B A N N A R A S U M BE R #3 BAGIAN (2) Hal yang saya anggap efektif adalah apabila apa yang saya inginkan, dan yang diinginkan guru-guru bisa satu suara dan sejalan. Tantangan yang bersifat personal, apabila saya sebagai kepala sekolah dihadapkan dengan mayoritas keinginan guru-guru yang berbeda dengan harapan atau keinginan ibu. Tidak ada jadwal tertentu. Pokoknya buat saya segala hal harus tuntas dan kalua bisa diselesaikan secepatnya. Meskipun begitu, tergantung dari ringan/beratnya suatu kasus permasalahan. Tentu saja dukungan keluarga dan tim di sekolah yang senantiasa mendukung dalam setiap pengambilan keputusan terkait penyelesaian kasus-kasus yang ada. Saya belajar banyak hal dari selama ini 1 tahun 2 bulan menjadi kepala sekolah. Tentu saja tidak bisa disamakan pengalaman kita dengan sekolah sebelumnya. Dengan kondisi SD N 03 Jatimulyo yang sekolahnya tidak terlalu besar, namun berada di daerah, budaya dan kebiasaan kultur tempat ini menentukan bagaimana kita mengambil keputusan.


Refleksi Wawancara Pertanyaan Tanggapan Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? Sesuaihasil wawancarayangsaya lakuka,parakepala sekolahtersebut melakukanpengambilankeputusan dengan: Melakukanidentifikasi masalah Melakukan diskusi dankomunikasi denganunsur-unsuryangada di sekolahterutama denganpihak-pihakyangterlibat langsung Membuatkeputusanyang berpihakpada siswa, bijaksana, bertanggungjawab, memaksimalkanpotensiposituf dan meminimalisirpotensinegatif Hal-halyangtelah dilakukan oleh masing-masingkepala sekolah tersebut menurut saya telahsesuai denganteoriyangsayapelajari di modul 3.1. tentangpengambilankeputusan berbasisnilai-nilai kebajjikan, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan danpengujiankeputusan,namuntidansemua langkah dilakukansecara runut danada langkahyangtidak dilakukan, seperti pengujian benar atausalah maupunInvestigasi Opsi Trilema.


Refleksi Wawancara Pertanyaan Tanggapan Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? Berdasarkanhasil wawancara ada beberapapersamaan: Melakukanidentifikasi masalah, mengumpulkanfakta-fakta Melakukan diskusi dankomunikasi dengan berbagaipihak terutamayangterlibat dalam masalah Menurut sayayanglebih menonjol dalam membuatkeputusansesuai langkah-langkahpengambilankeputusan dalam teori di modul 3.1 adalahkepala sekolahpertama. Perbedaan dariketigakepala sekolah dalam mengambilkeputusan: Kepala sekolahpertama sudah melakukanhampir semua 9 langkah dalam pengambilankeputusan, membuatkeputusanyang berpuha kepada siswa dan bertanggungjawab Kepala sekolahkedua lebih mengedepankan diskusi,komunikasi dan koordinasi denganunsur-unsur sekolah danpihak-pihakyang terlibat dalam masalah. Kepala sekolah mengambilkeputusan dengancepat dantepat dengan mempertimbangkan berbagai masukan-masukan.


Refleksi Wawancara Pertanyaan Tanggapan Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka? Rencanakedepannyaparapimpinantersebut jika menghadapi permasalahan dilemmaetika ataupun bujukan moral akan melakaukantahapan-tahapanpengambilankeputusansesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkahpengambilan danpengujian keputusan dengan ebihlengkaptermasukpengujian daninvestigasi opsi trilemma. Cara mengukurefektivitaspengambilankeputusanadalah dengan melakukanpengujian benar-salah, melakukanrefleksi atas keputusanyangtelah dibuat, serta meminta saran dan masukan daripihaklainyangterkait dalam pengambilankeputusantersebut.


Refleksi Wawancara Pertanyaan Tanggapan Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? Saya akan menerapkan 9 langkahpengambilankeputusan dalam setiappermasalahan dilemaetika baikketika berhadapan dengan masalah murid maupunketika adakolegaguruyang menemui masalah dilemaetika saya akan menawarkan merekauntuk mengambilkeputusansesuai 9 langkahpengambilan dankeputusan yangtelahsayapelajari. Sekian Terima kasih


Click to View FlipBook Version