E-MODUL
SISTEM
REPRODUKSI
UNTUK SMA/MA
KELAS
XI
Stevhani Febryaningsih
E-MODUL
SISTEM
REPRODUKSI
UNTUK SMA/MA
KELAS
XI
Stevhani Febryaningsih
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya bahan ajar e-
modul berbasis flipbook pada materi sistem reproduksi
dapat terselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini
membahas materi mengenai sistem reproduksi yang
disusun berdasarkan Kurikulum Tahun 2013, e-modul ini
diharapkan dapat menjadi bahan ajar yang dapat
membangkitkan semangat peserta didik untuk selalu
berpikir kritis dan peduli tentang segala sesuatu di
lingkungan sekitar. Selain itu materi yang terdapat
didalam e-modul ini diharapkan dapat membantu peserta
didik agar lebih aktif, mandiri dan inovatif dalam menggali
informasi sehingga wawasan biologi peserta didik akan
bertambah luas. E-modul sebagai bahan ajar ini dilengkapi
dengan berbagai suplai pengetahuan berupa gambar,
ilustrasi, video, tugas formatif, animasi dan artikel yang
berkaitan dengan materi sistem reproduksi di dalamnya.
Semoga memberikan manfaat bagi pembaca.
Selamat membaca.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
Stevhani Febryaningsih
I
TERIMA KASIH
KEPADA
Tim Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Abd. Muis. M.Si
Pembimbing II
Dr. Andi Asmawati Azis, M.Si
Tim Validator
Validator I
Dr. Abd. Muis. M. Si
Validator II
Dr. Muhiddin P, S. Pd, M.Pd.
II
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar I
Daftar Isi III
Glosarium IV
Pendahuluan 1
A. Identitas E-Modul 1
B. Deskripsi singkat materi 1
C. Petunjuk penggunaan E-Modul 2
D. Manfaat penggunaan E-Modul 2
E. Kompetensi Inti 2
F. Kompetensi Dasar 3
G. Tujuan Pembelajaran 4
H. Peta Konsep 5
Kegiatan Belajar 1: Sistem Reproduksi Laki-laki
A. Tujuan pembelajaran 6
B. Uraian materi 7
C. Rangkuman 11
D. Tes formatif 1 11
Kegiatan Belajar 2: Sistem Reproduksi Wanita
A. Tujuan pembelajaran 12
B. Uraian materi 13
C. Rangkuman 17
D. Tes formatif 2 17
Kegiatan Belajar 3: Siklus Menstruasi, Pembuahan (Fertilisasi), Kehamilan (Gestasi),
dan Persalinan (Partus), dan Laktasi
A. Tujuan pembelajaran 18
B. Uraian materi 19
C. Rangkuman 27
D. Tes formatif 3 27
Kegiatan Belajar 4: Gangguan Sistem Reproduksi, Teknologi sistem Reproduksi, dan
Metode Kontrasepsi
A. Tujuan pembelajaran 28
B. Uraian materi 29
C. Rangkuman 33
D. Tes formatif 4 33
Uji Kompetensi 34
Kunci Jawaban Tes Formatif 35
Daftar Pustaka 36
Biografi Penulis 37
Sampul Akhir
III
GLOSARIUM
Akrosom Ujung kepala sperma dengan selubung tebal yang mengandung
berbagai enzim yang berfungsi untuk menembus pelindung ovum (sel
telur).
Alantois Saluran pencernaan dan penyerapan makanan dari mulu ke anus pada
embrio
Amnion Kantong yang berisi cairan amnion tempat embrio tumbuh dan
berkembang, sehingga janin terlindungi dari pengaruh luar.
Epididimis Sebuah saluran di dalam skrotum yang menempel pada bagian belakang
testis, yang berfungsi mengangkut dan menyimpan sperma yang
diproduksi oleh testis.
Endometrium Lapisan yang membatasi rongga pada uterus yang menghasilkan
banyak lendir dan pembuluh darah.
Fertilisasi Folikel Penyatuan gamet jant tan atau sperma dengan gamet betina atau sel
telur.
Folikel de Graaf Jaringan pembungkus ovum dan cairannya.Folikel matang (folikel
tersier) yang dapat melakukan ovulasi.
Hormon Implantasi Zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin.
Kelenjar Bartholin Penanaman ovum yang difertilisasi pada dinding uterus.
Kelenjar Cowper Sepanjang kelenjar di sebelah dalam bagian posterir labia majora, dan
saluran bermuara ke bagian samping labia minora.
Kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra yang menghasilkan
getah bersifat alkali (basa).
Labia minora Bibir vagina bagian dalam yang lebih tipis.
Labia majora Bibir vagina luar yang lebih tebal dan agak berlemak isinya.
Menstruasi Pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus pada saat ovum (oosit
skunder) hasil oogenesis tidak dibuahi.
Oogenesis Proses pembentukan ovum.
Oogonium Sel indung telur yang terdapat di ovarium.
Oosit primer Sel yang dihasilkan oleh oogonium yang memperbanyak diri dengan
cara mitosis.
Oosit skunder Hasil pembelahan oosit primer secara mieosis.
Ovarium Alat reproduksi dalam wanita yang berfungsi menghasilkan ovarium.
Oviduk (tuba fallopii) Saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus yang merupakan
IV
GLOSARIUM
saluran untuk jalannya sel telur.
Ovulasi Keluarnya sel telur yang sudah matang dari ovarium
Penis Alat kelamin luar pada laki-laki.
Plasenta Organ nutrisi bagi embrio yang terbentuk dari korion dengan jaringan
endometrium uterus.
Progesteron Hormon yang dilepaskan lewat korpus luteum.
Pubertas Suatu masa di mana seorang laki-laki atau perempuan mengalami
perubahan fisik yang mencolok karena telah mulai berfungsinya organ-
organ reproduksi, biasanya terjadi pada usia belasan.
Saluran ejakulasi Saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra
(saluran kemih).
Sel Leydig Sel yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
Sel Sertoli Sel yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi sperma.
Semen Cairan yang mengandung sperma yang disekresikan dari testis dan
kelenjar-kelenjar kelamin lainnya yang mengandung sperma.
Serviks 1) Leher atau mulut sempit pada suatu organ.
2) leher uterus di atas vagina.
Skrotum Kantung yang terdapat di luar tubuh tempat testis berada.
Spermatogenesis Proses pembentukan sperma atau spermatozoa di dalam testis.
Spermatogonium Sel-sel calon sperma yang berjumlah ribuan di dalam testis.
Spermatosit Sel hasil pembelahan mitosis dari spermatogonium.
Testis Alat untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
Tali pusar Tali jaringan yang menghubungkan embrio dan plasenta.
Uretra Saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis yang berfungsi
sebagai saluran kelamin dan saluran urin.
Uterus Rongga pertemuan oviduk kanan dan oviduk kiri yang merupakan tempat
perkembangan zigot apabila terjadi pembuahan.
Vagina Saluran akhir dari organ reproduksi pada wanita yang akan berakhir
pada vulva (alat kopulasi wanita).
Vas deferens Saluran lurus yang merupakan lanjutan epididimis pada organ
reproduksi laki-laki.
Vesikula seminalis Kelenjar berlekuk-lekuk terletak di belakang kantung kemih yang
menghasilkan makanan bagi sperma.
Lapisan bening dan tebal yang menyelubungi membran plasma ovum.
V
PENDAHULUAN
A. Identitas E-Modul
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI/ 2 (Genap)
Alokasi Waktu : 4 x 90 Menit (4 kali Pertemuan)
Judul E-Modul : Sistem Reproduksi
B. Deskripsi Singkat Materi
Salam bahagia dan sehat selalu, semoga peserta didik yang hebat, tetap
semangat dalam menimba ilmu. Sebelum memulai pembelajaran, ada
pertanyaan nih, siapa yang bisa jawab : “Adakah diantara kalian yang tahu
bagaimana proses terjadinya anak kembar? bagaimana seorang ibu
mengalami proses kehamilan dan persalinan?”
Untuk menjawabnya mari kita bahas dan pelajari pada modul ini. Melalui
modul ini kalian akan mempelajari tentang sistem reproduksi manusia. Sistem
reproduksi manusia terbagi menjadi sistem reproduksi laki-laki dan sistem
reproduksi wanita. Melalui membaca modul ini diharapkan kalian dapat
menjelaskan tentang struktur dan fungsi dari sistem reproduksi manusia,
proses pembentukan sel sperma dan sel telur, peristiwa fertilisasi, kehamilan,
persalinan, proses menstruasi serta berbagai penyakit yang dapat menyerang
sistem reproduksi manusia.
Modul Sistem Reproduksi pada Manusia ini terdiri dari beberapa
kegiatan pembelajaran yang masing-masing memuat uraian materi yang
disertai ilustrasi gambar, serta rangkuman materi. Terdapat pula soal-soal
latihan yang dapat Kalian pelajari agar semakin menguasai kompetensi yang
diinginkan. Selain itu disediakan juga refleksi dan evaluasi untuk mengukur
apakah Kalian berhasil mencapai kompetensi yang diinginkan setelah belajar
menggunakan modul ini. Untuk dapat menggunakan modul ini bacalah secara
seksama dan cermat, kerjakan soal-soal latihan dan tugas mandiri sesuai
petunjuk. Apabila nilai akhir Kalian ≥ 80% maka kalian telah berhasil
menguasai materi sistem reproduksi pada manusia. Selamat belajar.
1
Petunjuk penggunaan E-Modul
C. P etunjuk penggunaan E-Modul
Modul ini berjudul “Sistem Reproduksi”, perlu diperhatikan bahwa keberhasilan
dalam mempelajari modul tergantung dari ketekunan Anda dalam memahami
langkah-langkah belajarnya. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri
atau kelompok. Untuk membantu Anda dalam mempelajari modul ini, ada baiknya
diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
a. Usahakan anda memiliki modul sebagai bahan utama dalam memahami materi
b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini.
c. Bacalah dengan cermat sampai bagian pengantar hingga anda memahami secara
tuntas tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini.
d. Bila anda mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini, diskusikan dengan
teman atau tanyakan pada guru saat tatap muka.
e. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan.
f. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan tugas yang ada dalam modul
ini.
D. Manfaat penggunaan E-Modul
Manfaat dari penggunaan e-modul dalam proses pembelajaran, antara lain.
1. Membantu Peserta didik dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing Peserta didik dalam memahami konsep, analisa dan menjawab
pertanyaan.
3. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.
E. Kompetensi Inti
Ÿ Kompetensi Inti (KI 1)
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Ÿ Kompetensi Inti (KI 2)
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagaibagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Ÿ Kompetensi Inti (KI 3)
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Ÿ Kompetensi Inti (KI 4)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
2
F.Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menganalisis hubungan struktur Ÿ Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat
jaringan penyusun organ reproduksi reproduksi pada pria dan wanita
dengan fungsinya dalam system reproduksi Ÿ Menjelaskan proses pembentukan sel
manusia kelamin
Ÿ Menganalisis hubungan struktur jaringan
penyusun organ repro-duksi dengan
fungsinya dalam sistem reproduksi
manusia
Ÿ Menganalisis kelainan/ penyakit yang
berhubungan dengan sistem reproduksi
4.12 Menyajikan hasil analisis tentang Ÿ Menyajikan hasil analisis tentang
dampak pergaulan bebas, penyakit dan dampak pergaulan bebas, penya-kit dan
kelainan pada struktur dan fungsi organ kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan sistem yang menyebabkan gangguan sistem
reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi ma-nusia serta tekno-logi
reproduksi sistem reproduksi
3.13 Menganalisis penerapan prinsip Ÿ Menjelaskan fungsi dan tujuan KB,
reproduksi pada manusia dan pemberian pemberian ASI, proses gametoge-nesis,
ASI ekslusif dalam program keluarga menstruasi serta fertilisasi
berencana sebagai upaya meningkatkan Ÿ M e n g a n a l i s i s h u b u n g a n a n t a r a
mutu Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan reproduksi, program KB dan
kependudukan
Ÿ M e n g a n a l i s i s p e n y e b a b k e l a i -
nan/penyakit yang terjadi pada sistem
reproduksi
Ÿ Menganalisis keunikan sel-sel pada
jaringan sistem reproduksi dikaitkan
dengan fungsinya
Ÿ Menjelaskan berbagai proses reproduksi
dengan kesehatan diri dan masyarakat
Ÿ Menjelaskan pentingnya KB harus
dilakukan
4.13 Menyajikan karya tulis tentang Ÿ Mempresentasikan hubungan antara
pentingnya menyiapkan gene-rasi sistem reproduksi dengan pengendalian
terencana untuk mening-katkan mutu penduduk, kese-hatan, kesejahteraan
Sumber Daya Manusia (SDM) keluarga
Ÿ Membuat iklan/poster/film pendek
tentang ASI eksklusif dalam berbagai
bentuk media
3
G.Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian proses kegiatan pembelajaran siswa diharapkan
dapat memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ sistem reproduksi laki-laki
berdasarkan gambar setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
2. Peserta didik dapat menguraikan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi
laki-laki setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi hormon kelamin pada laki-laki setelah
mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
4. Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses gametogenesis
(Spermatogenesis) pada laki-laki menggunakan bagan melalui diskusi kelompok
dengan benar.
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada wanita berdasarkan gambar setelah mendengarkan penjelasan guru
dengan benar.
6. Peserta didik dapat menguraikan fungsi organ-organ penyusun sistem reproduksi
pada wanita setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
7. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi hormon kelamin pada wanita setelah
mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
8. Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses gametogenesis (Oogenesis)
pada wanita menggunakan bagan melalui diskusi kelompok dengan benar.
9. Peserta didik dapat menjelaskan proses ovulasi dan siklus menstruasi pada
wanita dengan menggunakan setelah mendengarkan penjelasan guru dengan
benar.
10. Peserta didik dapat menyimpulkan mengenai proses fertilisasi, kehamilan
(gestasi), dan persalinan setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
11. Peserta didik dapat menyebutkan contoh teknologi dalam sistem reproduksi
setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
12. Peserta didik dapat menunjukkan hubungan antara dampak pergaulan bebas
dengan kelainan dan gangguan sistem reproduksi dalam bentuk poster/leaflet
berdasarkan diskusi kelompok dengan benar.
13. Peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktor laktasi setelah mendengarkan
penjelasan guru dengan benar.
Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya ASI ekslusif bagi bayi dan ibu setelah
mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
14. Peserta didik dapat menyimpulkan hubungan metode kontrasepsi dengan
program kependudukan dan KB setelah mendengarkan penjelasan guru dengan
benar.
15. Peserta didik dapat membuat karya tulis ilmiah mengenai hubungan antara sistem
reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan, kesejahteraan keluarga
melalui diskusi kelompok dengan benar.
16. Peserta didik dapat membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif
dalam berbagai bentuk media melalui diskusi kelompok dengan benar.
4
H. Peta Konsep
SISTEM REPRODUKSI
Sistem Reproduksi Sistem Reproduksi Gangguan Sistem Teknologi Sistem Metode
Laki-laki Perempuan Reproduksi Reproduksi Kontrasepsi
Organ Reproduksi
Organ Reproduksi Laki-laki Gangguan Sistem Amniosintesis Kontrasepsi
Laki-laki Reproduksi Laki-laki Alami
Hormon Kelamin
Hormon Kelamin Perempuan Hormon Kelamin
Laki-laki Gangguan Sistem USG Laki-laki
Reproduksi Perempuan
Oogenesis
Spermatogenesis
Fertilisasi in Vitro
Siklus Menstruasi
Kehamilan dan
Kelahiran
ASI (Air Susu Ibu)
Kata Kunci
· Fertilisasi · Menstruasi · Testis
· Gestasi · Sperma · Estrogen
· Ovarium · Ovum · Progesteron
· Oogenesis · Ovulasi · Testosteron
· Spermatogenesis · Uterus · Endometrium
5
KEGIATAN BELAJAR 1:
SISTEM REPRODUKSI
LAKI-LAKI
Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ sistem reproduksi
laki-laki berdasarkan gambar setelah mendengarkan penjelasan guru
dengan benar.
2.Peserta didik dapat menguraikan fungsi organ-organ penyusun sistem
reproduksi laki-laki setelah mendengarkan penjelasan guru dengan
benar.
3.Peserta didik dapat menjelaskan fungsi hormon kelamin pada laki-laki
setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
4.Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses gametogenesis
(Spermatogenesis) pada laki-laki menggunakan bagan melalui
diskusi kelompok dengan benar.
6
A. Organ Reproduksi Laki-laki
1. Organ-organ Reproduktif Internal
a. Penis terdiri atas tiga bagian, yaitu akar, badan, dan glans penis. Penis berfungsi sebagai
organ kopulasi, serta pengeluaran urine dan semen. Kulit penis tipis dan tidak berambut,
kecuali bagian dekat akar organ.
Ÿ Pada glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensoris. Glans penis tertutup
oleh lipatan kulit longgar prepusium (kulup), kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi
(khitan).
Ÿ Badan penis terdiri atas tiga massa jaringan erektil silindris yang berongga- rongga dan
banyak mengandung pembuluh darah, yaitu dua korpus kavernosum dan satu korpus
spongiosum yang membungkus uretra.
Ÿ Titik kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan ejakulasi (penyemprotan semen).
Cairan semen berwarna abu-abu kekuningan dengan pH 6,8-8,8. Volume cairan semen
yang dikeluarkan saat ejakulasi sekitar 1-10 ml. (rata-rata 3 mL). yang mengandung 90%
air dan 50-120 juta sperma/ml. Volume sperma sekitar 5% dari volume total cairan
semen. Setelah ejakulasi, sperma mampu bertahan hidup sekitar 24-72 jam dalam
saluran reproduksi wanita. Sperma dapat disimpan beberapa hari atau dibekukan untuk
disimpan lebih dari satu tahun.
BioInfo
Sekitar 200 juta sperma diproduksi di testis setiap
Gambar 1. Sistem Reproduksi Laki-laki harinya dengan ukuran panjang sekitar 0,05 milimeter.
(Sumber: (Biggs:2008)) Proses perkembangan sperma hingga matang dan dapat
membuahi sel telur membutuhkan waktu sekitar 74 hari.
7
b. Skrotum (kantong pelir), berupa kantong longgar dari kulit, fasia (selaput pembungkus otot),
dan otot polos yang membungkus testis di luar tubuh. Skrotum berjumlah sepasang, dipisahkan
oleh septum internal. Setiap skrotum berisi satu testis. Fasia skrotum mengandung otot Dartos
yang mampu berkontraksi membentuk kerutan sebagai respons terhadap udara dingin dan
rangsangan seksual. Skrotum juga mengandung otot kremaster yang berfungsi mengatur suhu
lingkungan testis beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
c. Testis, sepasang organ lunak yang berbentuk oval dengan
ukuran panjang 4-5 cm dan diameter 2,5 cm. Setiap testis
dilapisi oleh tunika albuginea, yaitu kapsul jaringan ikat yang
merentang ke arah dalam membentuk sekitar 250 lobulus. Di
dalam lobulus terdapat pintalan tubulus seminiferus sebagai
tempat terjadinya spermatogenesis. Di dalam tubulus
seminiferus terdapat lapisan epitelium germinal yang
mengandung sel-sel batang (spermatogonium), sel-sel Sertoli,
dan sel-sel interstisial (Leydig). Sel-sel Sertoli berfungsi
memberikan nutrisi bagi spermatozoid yang sedang Gambar 2. Struktur Testis
berkembang dan menghancurkan sel germinativum yang cacat (Sumber: (Biggs:2008))
(gagal). Sementara itu, sel-sel Leydig berfungsi menyekresikan
hormon androgen (testosteron dan dehidrotestosteron).
d. Saluran reproduksi, meliputi epididimis, saluran vas deferens, saluran ejakulasi (duktus
ejakulatorius), dan uretra.
Ÿ Epididimis, saluran berliku-liku yang sangat panjang (4-6 m), terletak di sepanjang sisi
belakang testis, serta berfungsi menyimpan sperma (sekitar 6 minggu) hingga menjadi
dewasa, motil, dan fertil.
Ÿ Saluran vas deferens, berupa saluran lurus kelanjutan dari epididimis yang meninggalkan
skrotum hingga mencapai rongga perut melalui kanalis inguinalis, menuju ke kantong semen
(vesikula seminalis).
Ÿ Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius), saluran pendek (sekitar 2 cm) yang menerima
sperma dari vas deferens dan menyalurkan sekresi vesikula seminalis. d
Ÿ Uretra, saluran kelamin dari kantong semen, dan saluran pembuangan urine dari kandung
kemih sampai ke ujung penis.
e. Kelenjar aksesori, meliputi vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper (kelenjar
bulbouretral).
Ÿ Vesikula seminalis, kantong berkelok-kelok yang bermuara ke dalam duktus. ejakulatorius,
berukuran panjang sekitar 5 cm, serta menghasilkan cairan kental bersifat basa yang kaya
akan fruktosa untuk menutrisi dan melindungi sperma.
Ÿ Kelenjar prostat, terletak di bawah kandung kemih, menyelubungi uretra bagian atas, serta
menghasilkan cairan basa menyerupai susu yang akan meningkatkan motilitas sperma pada
pH optimum 6,0-6,5.
Ÿ Kelenjar Cowper (bulbouretral), kelenjar kecil dengan ukuran dan bentuk menyerupai kacang
polong yang bermuara ke dalam uretra di penis, serta menghasilkan cairan bersifat basa yang
mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan.
8
B. Hormon Kelamin Laki-laki
Hormon laki-laki diproduksi oleh testis, hipofisis, dan hipotalamus.
1. Testosteron, di sekresi oleh sel-sel interstisial leydig yang terdapat diantara tubulus
seminiferus. Testosteron penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma terutama pembelahan meosis untuk membentuk spermatosit sekunder. Pengeluaran
testeron bertambah nyata pada pubertas dengan pengembangan sifat sifat kelamin sekunder
yaitu tumbuhnya jenggot, suara lebih berat dan pembesaran genetalia.
2. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki.
3. Dihidrotestosteron (DHT), untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
4. Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel-sel Sertoli dan berfungsi untuk
merespons sekresi FSH.
5. Hormon hipofisis
Ÿ LH (luteinizing hormone), memiliki reseptor pada sel
t u bu l u s s e m i n i fe r u s y a n g b e r p e r a n d a l a m
spermatogenesis.
Ÿ FSH (follicle stimulating hormone) atau ICSH (interstitial
cell stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel-sel
interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel
interstisial di dalam testis untuk berkembang dan
menyekresikan testosteron.
6. Hormon hipotalamus, yaitu GnRH (gonadotropin releasing
hormone). Berfungsi merangsang kelenjar hipofisis
mengeluarkan LH dan FSH. serta mengatur mekanisme
umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron.
Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat.
GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH
Gambar 3. Sperma yang telah
menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH
matang memasuki ovum
menstimulasi produksi testosteron. Perkembangan (Sumber: (Biswas:2016))
pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
C. Gametogenesis pada Laki-laki (Spermatogenesis)
Gametogenesis pada laki-laki disebut spermatogenesis, terjadi di tubulus seminiferus dalam
testis. Tubulus seminiferus ini mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta
spermatozoa. Jumlah yang normal spermatozoa berkisar antara 35 - 200 juta, tetapi mungkin pada
seseorang hanya memproduksi kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang
subur. Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germinativum yang berukuran kecil
yang dinamakan spermatogenia yang terletak dalam dua sampai tiga lapisan di pinggir luar epitel
tubulus, lalu sel ini mengalami proliferasi dan berdiferensiasi membentuk sperma.
9
1. Spermatogonium. Spermatogonium memiliki kromosom
yang berjumlah 23 pasang. Spermatogonium merupakan
awal dari tahap proses ini. Spermatogonium akan
mengalami proses mitosis dan berubah bentuk menjadi
spermatosit primer atau pertama.
2. Spermatosit primer. Spermatosit primer hasil dari
pembelahan spermatogonium secara mitosis.
Spermatosit primer akan mengalami pembelahan secara
meiosis l dan berubah bentuk menjadi spermatosit
Gambar 4. Struktur sperma
sekunder atau kedua. (Sumber: (Biggs:2008))
3. Spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder memiliki kromosom yang berjumlah 23. Pada
tahap proses ini keadaan kromosom tidak berpasangan karena sudah mengalami pembelahan
meiosis l. Tidak lama kemudian, tahap proses ini terjadi pembelahan lagi yaitu meiosis 2. Hasil
dari pembelahan tersebut yaitu Spermatid tahap 4.
4. Spermatid. Spermatid memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatid memiliki keadaan yang
sama dengan spermatosit sekunder atau yang kedua, yaitu keadaan kromosom yang tidak
berpasangan. Pada tahap ini, spermatid tidak mengalami pembelahan lagi sesuai keadaan yang
terjadi, melainkan berdeferenisiasi menjadi spermatozoa pada induk telur.
5. Spermatozoa. Spermatozoa memiliki kromosom yang berjumlah 23. Spermatozoa yang sudah
selesai, akan menuju tempat penyimpanan sperma sementara atau melalui testis.
Spermatogenesis menghasilkan 4 sel spermatozoa. Sperma akan keluar pada kondisi
epididimis sudah tidak bisa tertampung. Sperma dapat membuahi ovum jika terjadi fertilisasi
atau penumpukan di organ bagian sekitar kelamin.
Gambar 5. Spermatogenesis
(Sumber: (Biggs:2008))
10
Video
Pembentukan Spermatogenesis
link: https://youtu.be/1xUvQNCvuMg
Rangkuman
1. Organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi
luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis yang berisi tubulus seminiferous, saluran
pengeluaran yang terdiri dari epididymis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra, serta
kelenjar asesoris yang terdiri dari vesikaseminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum.
2. Hormon-hormon yang berperan dalam pada sistem reproduksi pria adalah hormon
testosteron, LH, FSH, estrogen dan hormon pertumbuhan.
3. Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Proses
pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon. Kelenjar hipofisis
menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormon/FSH) dan hormon
lutein (Luteinizing Hormone/LH).
Tes Formatif
Link Tes Formatif :
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan ke kegiatan
belajar selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar 1,
terutama bagian yang belum dikuasai.
11
KEGIATAN BELAJAR 2:
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik dapat mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem
reproduksi pada wanita berdasarkan gambar setelah mendengarkan
penjelasan guru dengan benar.
2.Peserta didik dapat menguraikan fungsi organ-organ penyusun sistem
reproduksi pada wanita setelah mendengarkan penjelasan guru
dengan benar.
3.Peserta didik dapat menjelaskan fungsi hormon kelamin pada wanita
setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
4.Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses gametogenesis
(Oogenesis) pada wanita menggunakan bagan melalui diskusi
kelompok dengan benar.
12
A. Organ Reproduksi Wanita
BioInfo
1. Organ-organ Reproduktif Internal
Ovum adalah salah satu
sel terbesar di dalam
tubuh wanita. Ovum
memiliki diameter sekitar
120 mikron (sepersejuta
meter), atau kira-kira
setebal satu helai rambut
dan dapat dilihat dengan
mata telanjang.
Tuba vallopi
Ovarium
Uterus
Serviks
Gambar 6. Sistem Reproduksi Wanita (Tampak Depan)
(Sumber: (Netter:2019))
a. Ovarium
Gonad perempuan adalah sepasang ovarium yang mengapit uterus dan dipertahankan
pada posisi di dalam rongga abdominal oleh ligamen. Lapisan luar dari setiap ovarium terdapat
banyak folikel yang masing-masing terdiri dari satu oosit. Ovarium merupakan kelenjar
berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus. Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan melepaskan ovum pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus
menstruasi. Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada wanita terdiri atas :
Ÿ Tuba falopi (oviduk). Oviduk atau saluran telur membentang dari uterus ke masing-masing
ovarium. Oviduk berjumlah sepasang dengan panjang sekitar 12 cm yang terdiri dari pars
interstitialis, pars ismika, pars ampularis dan infundibulu. Infundibulum merupakan bagian
ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai umbai yang dinamakan fimbria
untuk menangkap telur dan menyalurkannya ke dalam tuba. Oviduk berfungsi untuk
menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Ÿ Uterus. Uterus adalah organ yang tebal dan berotot yang dapat mengembang selama masa
kehamilan untuk mengakomodasi fetus seberat 4 kg. Dinding uterus terdiri dari
endometrium, Miometrium (lapisan otot polos), dan lapisan serosa.
Ÿ Vagina. Vagina adalah tabung yang dilapisi membran dari jenis epitelium yang dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Vagina merupakan saluran akhir dari saluran
reproduksi bagian dalam wanita. Vagina mempunyai dinding yang berlipat-lipat dengan
bagian terluar yaitu selaput berlendir yang menghasilkan lendir oleh kelenjar bartholin
berperan pada saat rangsangan seksual.
13
2. Organ-organ Reproduktif Eksternal
BioInfo
Sejak masih berada dalam
janin, ada sekitar 6 – 7 juta ovum
y a n g t e r p r o d u k s i . L a l u ,
jumlahnya berkurang saat lahir.
Bayi baru lahir mempunyai
sekitar 1 juta ovum yang terus
berkurang hingga masa puber,
yaitu sekitar 300 ribu.
Uterus
Kandung kemih
Serviks
Orifisium uretra
Vagina
Klitoris
Labia major
Labia minor
Gambar 7. Sistem Reproduksi Wanita (Tampak samping)
(Sumber: (Netter:2019))
Vulva (pudendum), organ genitalia luar yang terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
Ÿ Mons pubis, bantalan jaringan lemak berkulit.
Ÿ Labia major (bibir besar), dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis merentang ke bawah
dan bertemu di perineum dekat anus.
Ÿ Labia minor (bibir kecil), dua lipatan kulit di antara kedua labia major dan tidak ditutupi
rambut.
Ÿ Klitoris, homolog dengan penis laki-laki, tetapi berukuran lebih kecil dan tidak memiliki
lubang uretra.
Ÿ Vestibula, area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran
kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin menghasilkan lendir saat eksitasi seksual.
Ÿ Orifisium uretra, jalur keluar urine dari kandung kemih. Bagian tepi mengandung dua kelenjar
parauretral (skene).
Ÿ Mulut vagina, dikelilingi oleh membran
yang disebut himen (selaput dara).
Normalnya, setiap selaput dara
memiliki lubang bukaan dengan ukuran
dan ketebalan yang bervariasi. Selaput
dara dapat robek ketika menggunakan
Gambar 8. Variasi bentuk hymen
tampon, mengendarai sepeda, hingga
(Kiri ke kanan) Annular, Septate, Cribriform, dan Parous
ketika melakukan senam. (Sumber: (Netter:2019))
14
B. Hotmon Kelamin Wanita
Hormon kelamin wanita diproduksi oleh ovarium, uterus, plasenta, hipofisis, dan hipotalamus.
Ÿ Estrogen. Estrogen disekresikan oleh sel-sel intrafolikel ovarium. Estrogen mempermudah
pertumbuhan folikel ovarium dan menimbulkan sifat kelamin atau seks sekunder.
Ÿ Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, yang bertanggung jawab
atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina, menghambat
kerja oksitosin, dan menyiapkan pertumbuhan dinding uterus untuk perlekatan zigot.
Ÿ LH (Luteinizing Hormone). LH dan FSH bekerja sama untuk menyekresikan estrogen dari
folekel de graaf. LH dihasilkan oleh hipofisis, bila estrogen
dibentuk dalam jumlah yang besar menyebabkan
pengurangan produksi FSH sedangkan produksi LH
bertambah dan merangsang terjadinya ovulasi. Ovulasi
adalah proses pelepasan ovum dari ovarium.
Ÿ FSH (Folicle Stimulating Hormone). FSH berfungsi
merangsang pertumbuhan folikel dalam ovarium sehingga
matang, disebut folikel de graaf dan merangsang sel-sel
folikel untuk menghasilkan hormon estrogen. FSH dibentuk
di lobus anterior kelenjar hipofise. Hormon ini hanya
ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, dan Gambar 9. Plasenta/ari-ari
masa laktasi yang dibentuk di lobus anterior kelenjar (Sumber: (Biswas:2016))
hipofise. Fungsi hormon prolaktin adalah mempertahankan produksi progesteron dari korpus
luteum.
Ÿ GnRH (gonadotropin releasing hormone). Dihasilkan oleh hipotalamus, GnRH berfungsi
merangsang hipofisis untuk menyekresi LH dan FSH.
Ÿ HCG (human chorionic gonadotropin). Disekresikan oleh sel-sel embrionik mulai dari hari ke-
10 setelah fertilisasi. Hormon HCG berfungsi mempertahankan produksi progesteron dan
estrogen oleh ovarium.
Ÿ Laktogen plasenta (HPL/human placental lactogen) atau somatomammotropin korionik.
Disekresikan oleh plasenta, berfungsi merangsang pertumbuhan kelenjar mamae untuk
persiapan laktasi.
Ÿ Tirotropin korionik. Disekresikan oleh plasenta, berfungsi meningkatkan laju metabolisme pada
ibu hamil.
Ÿ Relaksin. Disekresikan oleh korpus luteum kehamilan pada ovarium dan plasenta, berfungsi
untuk merelaksasi serviks dan fibrokartilago pada simfisis pubis (persendian tulang panggul)
sehingga memudahkan kelahiran.
Ÿ Hormon Prostaglandin. Dihasilkan oleh uterus, berfungsi memengaruhi robeknya folikel saat
ovulasi dan merangsang kontraksi uterus saat kelahiran.
Ÿ Oksitosin. Dihasilkan oleh hipotalamus dan disimpan di hipofisis posterior. Oksitosin berfungsi
merangsang kontraksi otot polos uterus selama proses kelahiran dan merangsang kelenjar
mamae untuk pengeluaran air susu.
Ÿ CRH (corticotropin releasing hormone). Dihasilkan oleh plasenta, berfungsi memacu produksi
estrogen plasenta dan perubahan paru-paru janin untuk menghirup udara.
15
C. Gametogenesis pada Wanita (Oogenesis)
1. Oogenesis pralahir. Oogonium (2n) berproliferasi melalui pembelahan mitosis selama kehidupan
janin dan menghasilkan 6-7 juta oosit primer (2n). Oosit primer tersebut akan tetap berada pada
tahap profase meiosis I setelah lahir hingga sebelum masa pubertas (berada dalam keadaan
meiotic arrest).
2. Oogenesis pascalahir. Pada saat lahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium sekitar 2 juta.
Pada usia 7 tahun berjumlah sekitar 300.000. Pada saat pubertas berjumlah 50.000-100.000,
tetapi hanya 350-400 yang akan hidup dan berkembang untuk diovulasikan satu per satu setiap
bulannya selama tahun-tahun produktif.
3. Oogenesis pascapubertas.
Ÿ Pada masa pubertas, hormon GnRh yang dihasilkan hipotalamus kel gonadotropin dari
hipofisis berpengaruh pada perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer,
kemudian menjadi folikel sekunder. Setiap bulan dihasilkan 20-50 folikel sekunder, tetapi
hanya satu yang matang untuk diovulasikan. Sebelum ovulasi, oosit primer (2n) dalam folikel
matang mengalami pembelahan meiosis I dengan pembagian sitoplasma yang tidak sama,
yaitu oosit sekunder (n) yang berukuran besar dan badan polar I (n) yang berukuran kecil.
Ÿ Oosit sekunder (n) mengalami metafase meiosis II dan berhenti. Oosit sekunder ini
selanjutnya akan membebaskan diri dari sel-sel yang menyelubu-nginya dan terdorong
keluar dari permukaan ovarium, disebut ovulasi.
Ÿ Jika oosit sekunder yang terovulasi dibuahi oleh sperma, pembelahan meiosis kel akan
berlanjut hingga terbentuk ootid (n) dan badan polar II (n). Ootid akan berkembang menjadi
ovum (n) yang matang. Jika badan polar I (n) belum berdegenerasi, pada akan mengalami
meiosis II menjadi dua badan polar II (n) waktu bersamaan.
Ÿ Namun, jika oosit sekunder yang terovulasi tidak dibuahi, akan disintegrasi (pecah).
Kuis Bio
Jika Fitrah memiliki
Tugas Mandiri
dengan topik pentingnya
Buatlah makalah ilmiah
menyiapkan generasi teren-
cana dalam rangka mening-
manusia (SDM) Pembahasan
dapat dikaitkan dengan materi
katkan mutu sumber daya
program keluarga berencana
(KB), undang-undang perka-
ekslusif pada bayi, program
winan, program pemberian ASI
pendidikan. Dan lainnya.
siklus menstruasi 28 hari
dan mendapatkan haid
pada tanggal 9 Februari,
kapankah terjadi ovulasi?
Gambar 10. Proses Oogenesis
(Sumber: (Biggs:2008)).
16
Video
Pembentukan Oogenesis
Link: https://youtu.be/X0vXVl-pxV8
Rangkuman
1. Organ reproduksi wanita terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar terdiri dari labia
mayora, labia minora, himen, klitoris, dan mons veneris. Alat kelamin bagian dalam terdiri dari
ovarium, oviduk/tuba fallopi, uterus dan vagina
2. Oogenesis adalah proses perkembangan oosit (sel telur) matang yang berlangsung di dalam
ovarium.
3. Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita adalah FSH, LH, estrogen, dan
progesteron.
4. Oogonium membelah secara mitosis untuk membentuk sel-sel lalu memulai proses meiosis,
lalu Oosit yang mengalami meosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukuran.
Hanya jika sebuah sperma menembus oosit maka meiosis II akan diteruskan jika tidak dibuahi
maka akan disintegrasi (pecah).
Tes Formatif
Link Tes Formatif :
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2.
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan ke kegiatan
belajar selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar 2,
terutama bagian yang belum dikuasai.
17
KEGIATAN BELAJAR 3:
SIKLUS MENSTRUASI,
PEMBUAHAN (FERTILISASI),
KEHAMILAN (GESTASI),
PERSALINAN (PARTUS),
DAN LAKTASI
Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik dapat menjelaskan proses ovulasi dan siklus menstruasi pada
wanita dengan menggunakan bagan setelah mendengarkan penjelasan guru
dengan benar.
2.Peserta didik dapat menyimpulkan mengenai proses fertilisasi, kehamilan
(gestasi), dan persalinan setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
3.Peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktor laktasi setelah mendengarkan
penjelasan guru dengan benar.
4.Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya ASI ekslusif bagi bayi dan ibu
setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
5.Peserta didik dapat membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif
dalam berbagai bentuk media melalui diskusi kelompok dengan benar.
6.Peserta didik dapat menyebutkan contoh teknologi dalam sistem reproduksi
setelah mendengarkan penjelasan guru dengan benar.
18
A. Siklus Menstruasi
Menstruasi yaitu proses meleburnya ovum yang gagal dibuahi bersama dengan lapisan dinding
uterus berlangsung secara periodik. Pada saat terjadi menstruasi, pada wanita sering kali
dihasilkan darah yang disertai jaringan-jaringan kecil tetapi bukan darah. Siklus pada saat
menstruasi terjadi membutuhkan waktu sekitar 28 hari sampai satu bulan, itulah sebabnya siklus
ini diberi istilah mens yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya satu bulan. Siklus terpendek
18 hari, sedangkan siklus terpanjang 40 hari. Siklus menstruasi terdiri atas siklus ovarium dan
siklus endometrium uterus.
1. Siklus ovarium, terbagi menjadi dua fase secara
bergantian, yaitu fase folikel dan fase luteal.
a. Fase folikel
Di awal siklus (hari ke-1), hipotalamus menyekresikan
GnRh yang memengaruhi hipofisis (pituitari) anterior
untuk menyekresikan FSH dan LH. Kelompok folikel
primer (berjumlah 20-25) yang memiliki reseptor FSH
dan LH, mulai menyekresi estrogen. Folikel primer
tumbuh dan membentuk antrum (ruangan) menjadi
folikel sekunder. Peningkatan estrogen dalam plasma
darah akan menghambat FSH dan LH. Penurunan FSH
Gambar 11. Anatomi ovum
ini selanjutnya menghambat pertumbuhan (Sumber: (Campbell:2010))
folikel,kecuali folikel utama yang akan dilepaskan saat
ovulasi.
BioInfo PMS Pada Wanita
Kadar estrogen yang terus meningkat pada
pertengahan fase folikel, menyebabkan hipofisis
Sindrom pra-menstruasi atau PMS
meningkatkan produksi LH. Puncak LH menimbulkan
adalah kombinasi dari gejala fisik dan
efek terhadap folikel utama, yaitu oosit primer
emosional yang dialami wanita sebelum
berkembang menjadi oosit sekunder, serta sintesis
haid. PMS muncul setelah masa ovulasi
enzim dan hormon prostaglandin untuk merobek
atau terlepasnya sel telur dari indung
folikel matang (folikel Graaf) sehingga terjadi ovulasi
telur, sampai sebelum haid. Pada
yang membebaskan oosit sekuder. Ovulasi pada
momentum itu, wanita yang tidak
umumnya terjadi pada hari ke-14 (wanita dalam
dibuahi atau tidak hamil mengalami
keadaan subur). Biasanya penentuan masa subur
penurunan hormon estrogen dan
wanita sekitar hari ke-13 sampai ke-15.
progesteron secara drastis.
b. Fase luteal
Gejala dari PMS dapat diredakan
Folikel Graaf yang ditinggalkan oosit sekunder,
dengan olahraga minimal 30 menit per
berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum
hari; mengonsumsi bijian, buah, dan
selanjutnya memproduksi progesteron dan sedikit
sayur; menambah asupan yang
estrogen. Peningkatan kadar progesteron dan
mengandung kalsium seperti susu,
estrogen dalam plasma darah berefek umpan balik
bayam, dan salmon; menghindari
negatif terhadap LH dan FSH, sehingga kadar FSH dan
garam, kafein, dan alkohol berlebihan;
LH menurun. Kadar LH yang rendah menyebabkan
banyak istirahat; serta mengelola stres.
korpus luteum (badan kuning) terdegradasi dan
19
berubah menjadi korpus albikan (badan putih). Akibatnya, kadar estrogen dan progesteron
menurun dengan tajam.
Penurunan kadar estrogen dan progesteron tersebut menyebabkan berkurangnya efek umpan
balik negatif terhadap hipofisis, sehingga hipofisis anterior mulai memproduksi FSH dan LH
untuk memulai siklus baru.
Gambar 13. Siklus Menstruasi
(Sumber: (Biggs:2008)).
2. Siklus endometrium uterus, terdiri atas tiga fase, yaitu fase menstruasi (haid), fase proliferasi,
dan fase sekretori (progestasi).
a. Fase menstruasi (haid), fase pengeluaran darah dan sisa endometrium dari vagina. Fase ini
umumnya berlangsung selama 4-5 hari. Hari ke-1 haid dianggap sebagai permulaan siklus
baru dan dimulainya fase folikel. Saat menstruasi masih berlangsung, sel-sel lapisan basal
membelah untuk memperbaiki endometrium di bawah pengaruh estrogen yang dihasilkan oleh
folikel yang sedang tumbuh dalam ovarium.
b. Fase proliferasi, berlangsung dari akhir haid sampai ovulasi. Estrogen merangsang proliferasi
endometrium hingga menjadi tebal, serta merangsang pertumbuhan kelenjar dan pembuluh
darah.
c. Fase sekretori (progestasi), terjadi setelah ovulasi atau ketika terbentuk korpus luteum.
Korpus luteum memproduksi progesteron dalam jumlah besar dan estrogen. Progesteron
mengubah endometrium yang tebal menjadi jaringan kaya pembuluh darah dan glikogen dari
hasil sekresi kelenjar untuk mendukung kehidupan embrio jika terjadi pembuahan dan
implantasi. Namun, jika tidak terjadi pembuahan dan implantasi. endometrium akan meluruh
dan terjadi perdarahan (dimulainya fase haid).
20
B. Pembuahan (Fertilisasi), Kehamilan (Gestasi), dan Persalinan (Partus)
1. Pembuahan (Fertilisasi)
Proses pembuahan atau fertilisasi adalah bertemunya sel telur dengan sel sperma untuk
bersatu sehingga membentuk zigot. Zigot merupakan sel diploid dengan kromosom yang
berasal dari ayah dan ibu. Sekitar 250-400 juta sperma masuk ke dalam vagina melalui ejakulasi
semen laki-laki. Akrosom sperma melepaskan enzim hidrolitik untuk menembus sel korona
radiata dan zona pelusida oosit, kemudian zona pelusida menjadi kebal (tidak dapat tertembus
oleh sperma lainnya).
Alantois, membran yang mengandung banyak pembuluh darah (arteri dan vena umbilikus),
membentuk tali pusar yang menghubungkan janin dengan plasenta pada endometrium uterus
ibu.
Gambar 12. Tahapan Pembelahan Zigot Hasil Fertilisasi Dalam
Perjalanan Menuju Endometrium Uterus Untuk Proses Implantasi. (Sumber: (Campbell:2010))
2. Kehamilan (Gestasi)
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan.
Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dimana bertemunya cairan mani suami dengan
sel telur istri. Setelah pembuahan, maka terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh di
dalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin. Lama
kehamilan 266 hari (38 minggu) dari waktu fertilisasi hingga kelahiran. Waktu fertilisasi tidak
dapat diketahui secara pasti, maka tanggal kelahiran dihitung berdasarkan waktu haid terakhir.
Jika siklus menstruasi dihitung 28 hari, partus terjadi pada hari ke-288 (40 minggu atau 9 bulan
kalender).
21
Dua minggu pertama setelah fertilisasi, zigot membelah secara mitosis dengan cepat menjadi 2 sel,
4 sel, 8 sel, kemudian 16 sel (morula). Morula tumbuh menjadi blastosit (sel bola berongga) yang berisi
cairan blastosoel. Sel-sel blastosit bagian luar (tropoblas) membentuk tonjolan-tonjolan ke arah
endometrium, menghasilkan enzim proteolitik yang mengikis sel-sel endometrium dan pembuluh
darah, membantu implantasi, serta membentuk plasenta (ari-ari) dan membran yang membungkus
embrio. Plasenta berfungsi sebagai sistem pencernaan, pernapasan, dan ekskresi bagi janin. Semua
sistem organ tubuh janin telah terbentuk setelah minggu ke-8. Perkembangan janin (fetus)
selanjutnya berkaitan dengan diferensiasi organ tubuh. Janin dilindungi oleh beberapa membran,
yaitu sebagai berikut.
Ÿ Amnion, membentuk langit-langit berongga yang terisi cairan amnion (ketuban). Amnion berfungsi
melindungi janin dari guncangan, perubahan suhu, serta memungkinkan bayi bergerak dengan
bebas.
Ÿ Kantong kuning telur (sakus vitelinus), terbentuk di dalam endoderm, berfungsi sebagai organ
pencernaan dan pernapasan awal, membentuk sel-sel darah dan pembuluh darah, serta
pertumbuhan gonad primitif embrio.
Ÿ Korion, membran terluar, membentuk vili korionik (jonjot endometrium) dan plasenta, serta
menyekresikan hormon HCG.
Ÿ Alantois, membran yang mengandung banyak pembuluh darah (arteri dan vena umbilikus),
membentuk tali pusar yang menghubungkan janin dengan plasenta pada endometrium uterus ibu.
Sakus vitelinus
Korion
Alantois
Amnion
Gambar 14. Perkembangan janin dalam kandungan
(Sumber: (Biswas:2016))
22
3. Persalinan (Partus)
Persalinan adalah proses kelahiran bayi.
Persalinan dipengaruhi oleh hormon relaksin,
estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan CRH
(corticotropin releasing hormone). Persalinan
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu dilatasi serviks,
kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta. Dilatasi
serviks (pembukaan), serviks dipaksa melebar
untuk jalan kepala bayi sekitar 10 cm. Tahap ini Bayi siap lahir
paling lama, terjadi mulai dari beberapa jam hingga
24 jam. Kelahiran bayi, bayi mulai bergerak
melewati sèrviks dan vagina. Ibu dapat membantu
mengeluarkan bayinya dengan cara sengaja
mengontraksikan otot otot dinding abdomen
(perut) bersamaan dengan kontraksi uterus
("mengejan"). Kelahiran bayi berlangsung selama
30-90 menit. Kelahiran plasenta, terjadi segera
setelah bayi lahir. Uterus berkontraksi lagi untuk
memisahkan plasenta dari miometrium dan
mengeluarkannya melalui vagina. Kelahiran Bayi lahir dengan kepala
plasenta berlangsung 15-30 menit. lebih dahulu
BioInfo Bayi Prematur
Bayi prematur adalah bayi yang lahir
Diikuti dengan bahu
sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu.
Berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan,
bayi yang terlahir prematur membutuhkan
penanganan intensif karena organ tubuhnya
belum berkembang dengan sempurna. Itulah
alasannya mengapa bayi yang terlahir
prematur sering kali membutuhkan
perawatan di ruang perawatan intensif khusus
bayi baru lahir (NICU) untuk sementara waktu, Pengeluaran plasenta
sampai organ-organ dan kondisi tubuhnya
dapat berfungsi secara normal. Gambar 15. Tahapan proses kelahiran
(Sumber: (Syaifuddin:2006))
23
C. Terjadinya Anak Kembar
Gambar 16. Proses pembentukan bayi kembar
(Sumber: (Biggs:2008))
Anak kembar adalah dua orang anak atau lebih yang lahir dari satu masa kehamilan yang sama.
Jenis kelamin dari anak kembar ini bisa sama, tapi bisa juga berbeda. Secara umum, faktor
hereditas (keturunan) memainkan peranan penting dalam proses kelahiran kembar. Keluarga
yang memiliki anak kembar, umumnya, mempunyai peluang yang lebih besar untuk memiliki anak
kembar pada gene-rasi berikut, dibanding keluarga yang tidak memiliki anak kembar.
BioInfo Kembar Siam Pertama di Indonesia
Pada tahun 1987 saat kembar siam yuliana dan yuliani anak
pasangan Tularji dan Hartini lahir di Rumah Sakit Tanjung
Pinang, Kepulauan Riau. Keduanya terlahir dengan kondisi
kembar siam dempet kepala atau craniopagus vertical.
Tepat tanggal 21 Oktober 1987 kembar siam ini
menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Jakarta. Tim dokter yang berjumlah 46 dokter ahli di bawah
pimpinan Profesor Padmosantjojo berhasil memisahkan
mereka lewat proses operasi selama 13 jam. Keberhasilan
operasi ini menjadi catatan sejarah pertama kalinya operasi
kembar siam berhasil dilakukan di Indonesia. Pascaoperasi,
keduanya di rawat dan diasuh oleh ketua tim dokter ahli
Profesor Padmosantjojo hingga dewasa.
24
Kelahiran kembar dapat dibedakan menjadi dua jika dilihat dari sifat kelahirannya, yaitu kembar
identik dan kembar fraternal. Kembar fraternal adalah kembar yang muncul karena adanya dua
atau lebih sel telur (ovum) yang matang bersamaan dan masing-masing dibuahi oleh satu
sperma. Masing-masing pasangan (ovum dan sperma) akan bersenyawa membentuk zigot yang
berbeda satu sama lain dan berkembang sendiri-sendiri. Kembar identik adalah kembar yang
muncul apabila satu sel telur matang (ovum) dibuahi dua atau lebih sperma. Sel telur akan
membelah dua yang masing-masing akan berkembang menjadi zigot tersendiri dan seterusnya
menjadi bakal janin dua anak kembar.
Secara umum, anak kembar memiliki banyak kesamaan, baik secara fisik maupun sifat
psikologis. Kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh anak kembar ini, yang membuat anak kembar
terlihat unik dibandingkan dengan individu lain. Kembar identik mempunyai kemungkinan dua kali
lebih besar untuk serupa secara genetika dibandingkan dengan kembar fraternal yang kurang
lebih sama dengan saudara kandung. Kembar identik lebih menunjukkan kecenderungan yang
lebih besar untuk menunjukkan sifat yang sama (concordant) dibandingkan dengan kembar
fraternal. Kesamaan yang dialami oleh anak kembar cenderung disebabkan oleh dua hal, yaitu
faktor genetik dan faktor lingkungan.
Dalam kembar fraternal, hal ini terjadi karena kemampuan ibu yang dapat mengeluarkan sel
telur (ovum) lebih dari satu setiap bulannya. Sang ibu akan berovulasi di kedua indung telurnya
(hiperovulasi) sehingga ketika sel sperma datang, sel-sel ovum yang keluar bersamaan itu akan
sama-sama terbuahi dan berkembang menjadi lebih dari satu zigot. Kemampuan ini dapat
diturunkan ibu kepada anak perempuannya. Sementara untuk kembar identik, ada beberapa
faktor yang memengaruhi sebuah sel ovum yang telah dibuahi sel sperma untuk membagi dirinya
menjadi dua atau lebih bagian yang terpisah, yang akan tumbuh sendiri-sendiri.
D. Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses
menyusui mulai dari ASI di produksi
sampai proses bayi menghisap dan
menelan ASI. Laktasi merupakan
bagian dari siklus reproduksi
manusia. Masa laktasi bertujuan
meningkatkan ASI Ekslusif yaitu 0-6
bulan pertama pasca persalinan.
Laktasi dipengaruhi oleh beberapa
hormon sebagai berikut.
Gambar 17. Ibu sedang menyusui
(Sumber: (Biswas:2016))
25
Ÿ Selama kehamilan, estrogen merangsang perkembangan duktus (saluran) kelenjar, dan
progesteron merangsang pembentukan alveolus lobulus dalam payudara. Sejak bulan ke-2
kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL (human placental lactogen) yang berperan dalam
pertumbuhan payudara, puting, dan areola, Prolaktin dan somatomammotropin korionik memicu
perkembangan kelenjar mamae dengan menyintesis enzim-enzim untuk memproduksi susu.
Ÿ Penurunan mendadak estrogen dan progesteron akibat keluarnya plasenta saat kelahiran akan
memicu laktasi.
Ÿ Oksitosin merangsang pengeluaran susu. Stres psikologis ibu dapat menghambat pengeluaran
susu. Sebaliknya, sikap positif ibu yang sedang menyusui akan mendukung keberhasilan proses
menyusui.
1. Manfaat ASI bagi Bayi
Ÿ ·Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang optimal
secara kuantitas maupun kualitas. ·
Ÿ Meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Kolostrum
mengandung immunoglobulin A dengan jumlah banyak
yang memberikan kekebalan tubuh bayi terhadap infeksi,
alergi, dan SIDS. ASI dapat menurunkan angka infeksi
saluran pernapasan bawah, otitis media (infeksi pada
telinga tengah), meningitis bakteri (radang selaput otak),
infeksi saluran kemih dan diare. Gambar 18. Proses Bayi Menyusui
Ÿ Meningkatkan kecerdasan bayi. ASI mengandung zat gizi (Sumber: (Biswas:2016))
DHA (docosa hexaenoic acid) dan AA (arachidonic acid).
Ÿ ·Mengurangi kejadian karies denties.
Ÿ ·Mencegah malnutrisi pada bayi.
Tugas Mandiri
Ÿ ·Membantu perkembangan rahang dan merangsang
pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi
Peraturan pemerintah RI Nomor
pada payudara.
33 Tahun 2012 menegaskan agar
2. Manfaat ASI bagi Ibu
k e l u a r g a , p e m e r i n t a h , d a n
Ÿ Berat badan cepat kembali normal setelah hamil dan
masyarakat mendukung penyediaan
melahirkan.
waktu dan fasilitas khusus untuk ibu
Ÿ Merangsang uterus untuk kembali ke bentuk semula
dalam program ASI ekslusif. ASI
(involusi).
ekslusif adalah pemberian air susu
Ÿ Sebagai kontrasepsi alamiah, karena menyusui
ibu kepada bayi berumur 0-6 bulan
cenderung mencegah ovulasi (meskipun bukan cara
tanpa makanan atau minuman
kontrasepsi yang efektif).
tambahan. Buatlah poster/lea-flet
Ÿ Mengurangi risiko kanker payudara, kanker ovarium,
untuk menyukseskan program
kanker rahim, osteoporosis, dan artritis.
tersebut. Lalu upload di sodial media
Ÿ Mengurangi stres dan gelisah.
masing-masing untuk mendapatkan
Ÿ Menghemat pengeluaran keuangan keluarga
nilai portofolio
26
Video
Siklus menstruasi serta proses fertilisasi dan kehamilan
link: https://youtu.be/ntKhsDASdf0
Rangkuman
1. Proses pengelupasan endometrium bersama dengan meluruhnya ovum yang tidak dibuahi
disebut menstruasi. Siklus menstruasi terdiri dari tiga fase, yaitu fase ploriferasi, fase sekresi,
dan fase menstruasi.
2. Setelah terjadi fertilisasi, terbentuklah zigot yang akan masuk kedalam uterus dan
berkembang menjadi embrio. Di dinding rahim, embrio melanjutkan perkembangan dengan
membentuk membran, yaitu kantong kuning telur, amnion, korion, dan alantois. Selain itu juga
dibentuk plasenta (ari-ari) dan tali pusar. Setelah berkembang sempurna selama 9 bulan 10
hari, bayi dilahirkan.
3. Proses persalinan ditandai dengan adanya kontraksi, diikuti pecahnya amnion dan disusul
keluarnya bayi. Kemudian 6-15 menit kemudian diikuti keluarnya plasenta. Hormon yang
berperan adalah hormon relaksin, oksitosin, estrogen, dan prostaglandin.
4. Laktasi bertujuan meningkatkan ASI Ekslusif yaitu 0-6 bulan pertama pasca persalinan.
Manfaatnya ialah berat badan cepat kembali normal setelah hamil dan melahirkan,
merangsang uterus untuk kembali ke bentuk semula, mudah dicerna, dan meningkatkan daya
tahan tubuh bayi.
Tes Formatif
Link Tes Formatif :
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 3.
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan ke kegiatan
belajar selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar 3,
terutama bagian yang belum dikuasai.
27
KEGIATAN BELAJAR 4:
GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI,
TEKNOLOGI SISTEM
REPRODUKSI, DAN
METODE KONTRASEPSI
Tujuan Pembelajaran
1.Peserta didik dapat mengemukakan contoh teknologi dalam sistem
reproduksi
2.Peserta didik dapat menjelaskan kelainan dan gangguan sistem
reproduksi
3.Peserta didik dapat menjelaskan hubungan metode kontrasepsi
dengan program kependudukan dan KB
4.Peserta didik dapat membuat karya tulis ilmiah mengenai hubungan
antara sistem reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan,
kesejahteraan keluarga
5.Peserta didik dapat membuat poster/leaflet mengenai dampak
pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi
28
A. Gangguan Sistem Reproduksi
1. Gangguan Sistem Reproduksi pada Wanita
Ÿ Gangguan Menstruasi Gangguan menstruasi pada
wanita di bedakan menjadi 2 jenis.yaitu :
a) Amenore primer Tidak terjadinya menstruasi
sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual
b) Amenore sekunder Tidak terjadi menstruasi
selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi Gambar 19. Kanker ovarium
(Sumber: topdoctors.co.uk)
Ÿ Penyakit radang panggul (PRP), radang saluran
genitalia (uterus, tuba Fallopi, dan ovarium) akibat
infeksi bakteri seperti Escherichia coli, Neisseria
gonorrhoeae, dan Chlamydia trachomatis.
Ÿ Dismenore, rasa nyeri pada saat haid tanpa tanda-
tanda infeksi, disebabkan sekresi prostaglandin
yang berlebihan sehingga merangsang kontraksi
otot polos miometrium dan konstriksi (penyempitan)
pembuluh darah uterus.
Ÿ AIDS. AIDS adalah singkatan dari acquired immune
deficiency syndrome. Virus HIV ditularkan melalui
Gambar 20. Kanker serviks
kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita (Sumber: (Biggs:2008))
seperti sperma, cairan vagina, dan ASI. Penyakit ini
dapat menyerang perempuan dan laki-laki.
Ÿ Kanker payudara, dipengaruhi oleh faktor genetik, Tugas Mandiri
hormon, dan lingkungan. Umumnya diderita oleh
Banyak yang mengira HIV/AIDS
wanita berusia 45-64 tahun.
adalah penyakit yang sama. Padahal,
Ÿ Kanker serviks adalah keadaan di mana sel-sel
walau saling berhu-bungan, keduanya
abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks.
adalah kondisi yang berbeda. HIV
Penanganannya dilakukan dengan mengangkat
merupakan penyakit uang cenderung
uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas
CD4, yaitu salah satu bagian dari
vagina dan kelenjar linfe panggul.
sistem imun manusia. AIDS adalah
Ÿ Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas,
kondisi yang vbisa menyerang pasien
berupa rasa berat pada panggul perubahan fungsi
HIV dengan CD4 berada di bawah 200
saluran pencernaan atau mengalami pendarahan
dan menimbulkan kumpulan gejalah
vagina abnormal. Penanganan di lakukan dengan
yang meng-ganggu kualitas hidup.
pembedahan dan kemoterapi.
Buatlah video kampanye mengenai
Ÿ Kanker Endometrium. Endometriosis merupakan
HIV/HIDS untuk upaya menya-darkan
keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di
masyarakat akan bahaya HIV/AIDS.
luar uterus. Gejala endometriosis antara lain nyeri
Lalu upload di sosial media masing-
pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa
masing
menstruasi. Penanganannya dengan pemberian
29
obat-obatan, laporoskopi atau bedah leser.
BioInfo Kemunculan AIDS
Ÿ Infeksi Vagina Gejala awal yaitu keputihan dan
timbul gatal-gatal, menyerang wanita usia
produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur
atau bakteri.
Ÿ Mioma uteri (mioma uteri), tumor jinak berupa
daging yang tumbuh pada dinding rahim.
Ÿ Mola hidatidosa (hamil anggur), kegagalan dalam
pembentukan janin sehingga tidak ada janin yang
tumbuh di dalam rahim, melainkan hanya
gelembung (mola) dan darah yang membeku. Hamil Virus HIV diyakini pertama kali ditemukan di
anggur diduga akibat kurang gizi atau gangguan Kinshasa, Republik Demokratik Kongo pada
sistem peredaran darah rahim. tahun 1920, ketika dilaporkan adanya penyebaran
infeksi virus simian immunodeficiency viruses
2. Gangguan Sistem Reproduksi Laki-laki (SIV)dari simpanse dan gorila kepada manusia.
Ÿ Disfungsi ereksi (erectile dysfunction/impotensi), Semenjak itu kasus kematian mendadak dengan
ketidakmampuan pria mempertahankan ereksi. gejala-gejala khas hilang dan dianggap tidak
Ÿ Ginekomastia, pembesaran payudara pria akibat menjadi ancaman.
Keresahan kembali terjadi pada awal tahun
produksi estrogen yang berlebihan.
80-an, dimana pada tahun 1981 ditemukan infeksi
Ÿ Kanker penis, biasanya terjadi pada pria yang tidak paru yang amat jarang yang disebut
dikhitan sehingga terjadi penimbunan sekresi pneumocystis carinii pneumonia (PCP) pada lima
kental di bawah prepusium. Hal tersebut orang pemuda di Los Angeles. Pada saat yang
meningkatkan risiko infeksi menular seksual. bersamaan, New York dan California turut
melaporkan adanya jangkitan kanker ganas yang
Ÿ Hipogonadisme, penurunan fungsi testis akibat
disebut dengan sarcoma kaposi. Penyakit-
gangguan hormon. Hipogonadisme dapat penyakit yang dilaporkan tersebut ternyata
menyebab-kan kemandulan, impotensi, dan memiliki hubungan dengan adanya kerusakan
berkurangnya karakter sekunder pria. berat pada sistem kekebalan tubuh. Pada akhir
Ÿ Kriptorkidisme, kegagalan testis turun ke dalam tahun 1981, infeksi semakin meluas, dilaporkan
270 kasus pasien dengan kerusakan kekebalan
skrotum sejak masih bayi, sehingga testis berada
tubuh yang parah dan 121 orang diantaranya
pada lingkungan suhu yang lebih tinggi dari suhu meningal dunia.
optimum spermatogenesis. Kriptorkidisme
ditangani dengan pemberian hormon HCG dan
pembedahan.
Ÿ Uretritis (radang uretra) dan epididimitis (radang
epididimis), disebabkan oleh mikroorganisme
(Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia tracho-
matis) yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Ÿ Prostatitis (radang kelenjar prostat), mengakibat-
kan pembengkakan sehingga menimbulkan rasa
nyeri dan kesulitan berkemih. Prostatitis dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri dan sering terjadi
pada pria lanjut usia. Gambar 23. Prostatitis
(Sumber: tribunnews.com)
30
Setiap penyakit tentu ada obatnya, termasuk penyakit pada sistem reproduksi. Teknologi yang
digunakan pada penyakit tersebut meliputi pemberian obat-obatan, kemoterapi, bedah, sampai
dengan memanfaatkan terapi hormon. Salah satu alternative dalam pengobatan berbagai penyakit
sistem reproduksi adalah sebagai berikut :
1. Bedah Laser adalah kependekan dari Light
Amplification by Stimulated Emission of Radiation.
Laser merupakan jenis sinar/cahaya panas yang bisa
digunakan untuk memotong kulit dan jaringan.
2. Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang
bekerja pada seluruh bagian tubuh dengan cara
melenyapkan sel-sel kanker yang perkembangannya
sangat cepat. Kemoterapi dapat digunakan terpisah
atau dikombinasi dengan satu sama lain. Kemoterapi
bisa dilakukan sebelum pembedahan maupun
sebelum radiasi dengan maksud untuk memperkecil Gambar 30. Bedah laser
ukuran tumor. Teknologi yang digunakan untuk (Sumber: alodokter.com)
mengobati penyakit ini ialah: Kanker Vagina
3. Teknologi yang digunakan untuk mengobati penyakit
Ghonorhoe dengan penggunaan antibiotik yang
meliputi: Pencilin plus probenesid Ceftriaxone +
(azithromycin atau doxycy cline) dalam bentuk
suntikan.
4. Kanker Serviks Teknologi yang digunakan untuk
mengobati penyakit ini ialah: Bedah Pembedahan
untuk mengangkat rahim (histerektomi) biasanya
digunakan untuk mengobati tahap awal kanker
Gambar 31. Kemoterapi
serviks. (Sumber: Pancreatic Cancer UK)
5. Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan
menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel-sel
kanker.
B. Teknologi Sistem Reproduksi
Ÿ Amniosentesis
Teknik pengambilan cairan amnion untuk dianalisis
secara gentik dan biokimia. Amniosentesis bertujuan
untuk mendeteksi adanya kelainan genetik, misalnnya
siklemia atau hemofilia. Umumnya dilakukan terhadap
wanita hammil yang berusia lebih dari 35 tahun atau
penderita kelainan kromosom.
Gambar 32. Amniosintesis
(Sumber: (Biggs:2008)).
31
Ÿ USG (ultrasonografi)
Teknik diagnostik menggunakan gelombang ultrasonik untuk
menampilkan keadaan kesehatan, organ internal, ukuran tubuh,
dan jenis kelamin bayi dalm rahim ibu.
Ÿ Fertilisasi in Vitro (teknik bayi tabung)
Dilakukan untuk membantu pasangan yang sulit mendapatkan
keturunan. Mekanismenya, ovum difertilisasi dengan sperma
pada media kultur untuk menghasilkan embrio, kemudian Gambar 21. Proses bayi tabung
(Sumber: Liputan6.com)
embrio diimplementasikan ke uterus agar terjadi kehamilan.
C. Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang artinya mencegah atau melawan dan konsepsi yang
artinya pembuahan. Maka kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah
pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel sperma (mani) agar tidak terjadi pembuahan yang dapat
menyebabkan kehamilan.
Tujuan kontrasepsi adalah mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh spermatozoa. Hal ini
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain, sebagai berikut.
Ÿ Menghambat atau menghentikan terjadinya ovulasi secara
hormonal. Jenis kontrasepsi hormonal, yaitu dengan pil KB,
suntik KB, dan suntik susuk KB.
Ÿ Menghambat pertemuan ovum dengan spermatozoa secara
mekanik, yaitu dengan menggunakan kondom bagi pria dan
diafragma bagi wanita. Di Indonesia penggunaan diafragma
jarang. Umum-nya wanita menggunakan IUD (intra uterine
device). Gambar 22. Kontrasepsi IUD
Ÿ Koitus interuptus, mencegah bertemu-nya ovum dengan (Sumber: Liputan6.com)
spermatozoa secara kimia, yaitu dengan menggunakan
spermtisida, misalnya jeli, buib, atau vaginal douche
Tugas Mandiri
(pembilasan liang sanggama dengan menyemprotkan air ke
dalamnya). Zat-zat tersebut bersifat toksik bagi sperma. Buatlah makalah ilmiah
Ÿ Sterilisasi, yaitu dengan memotong atau mengikat saluran dengan topik pentingnya
telur wanita dan saluran sperma pria (vas deferens). Jenis menyiapkan generasi teren-
sterilisasi ada 2 yaitu Vasektomi, pemotongan vas deferens, cana dalam rangka mening-
kemudian kedua ujung saluran diikat agar sperma tidak katkan mutu sumber daya
dapat mengalir, sehingga cairan semen tidak mengandung manusia (SDM) Pembahasan
sperma. Tubektomi (ligasi tuba), pemotongan dan dapat dikaitkan dengan materi
pengikatan saluran tuba Fallopi sehingga ovum tidak program keluarga berencana
memasuki rahim. (KB), undang-undang perka-
Ÿ Sistem kalender, yaitu dengan meng-hitung masa subur winan, program pemberian ASI
dalam siklus haid atau menstruasi. Pada masa subur itu ekslusif pada bayi, program
tidak melakukan hubungan. pendidikan. Dan lainnya.
32
Video
Penyakit dan kelainan serta teknologi pada sistem reproduksi
link: https://youtu.be/g776S-u5Nmc
Rangkuman
1. Kesehatan reproduksi secara umum didefenisikan sebagai kondisi sehat dari sistem, fungsi,
dan proses alat reproduksi.
2. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan reproduksi antara lain gangguan pada saat
mentruasi, kanker ovarium, kanker genetalia, gonorhoea, kanker serviks, prostatitis, kanker
vagina, endometriosis, klamydia, urethritis, dan prostatitis.
3. Teknologi yang digunakan pada pengobatan penyakit sistem reproduksi meliputi pemberian
obat-obatan, kemoterapi, bedah, sampai dengan memanfaatkan terapi hormon.
4. Teknologi pada sistem reproduksi
5. Metode kontrasepsi bertujuan untuk mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh
spermatozoa. Contohnya KB, IUD (intra uterine device), korpus interuptus, sterilisasi, dan
sistem kalender.
Tes Formatif
Link Tes Formatif :
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 4.
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan ke kegiatan
belajar selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi kegiatan belajar 4,
terutama bagian yang belum dikuasai.
33
UJI KOMPETENSI
Link Uji Kompetensi :
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Uji Kompetensi yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda.
UJI KOMPETENSI
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
<70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar
selanjutnya. Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi semua materi, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Tes Formatif
34
KUNCI JAWABAN
Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3 Tes Formatif 4
1. E 1. B 1. A 1. D
2. B 2. D 2. A 2. B
3. A 3. C 3. C 3. C
4. A 4. A 4. A 4. B
5. B 5. E 5. C 5. B
6. D 6. A 6. D 6. B
7. E 7. C 7. D 7. C
8. A 8. D 8. A 8. B
9. C 9. C 9. B 9. D
10. D 10. D 10. C 10. A
Uji Kompetensi
1. B 6. E 11. C 16. D
2. C 7. C 12. C 17. C
3. C 8. D 13. B 18. C
4. B 9. E 14. D 19. B
5. C 10. B 15. B 20. E
35
DAFTAR PUSTAKA
Agustina., Reny I., dan M.P.B.D.P. 2012. Biologi Reproduksi Pria. Surabaya: Universitas
Airlangga Publisher.
Amin, Mohamad. 2009. Biologi SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.
Bakhtiar, S., 2011. Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Biggs, Alton et all. 2008. Biology. Philadelphia: Elsevier.
Biswas, Chandrima. 2016. The Pregnancy Encyclopedia. New York: DK Publishing.
Campbell, Reece, Mitchell. Biology Jilid III. 2010. Erlangga. Jakarta.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, 2017. Kurikulum 2013
Pendidikan Kesetaraan Paket C.
Glenn dan Susan T. 1999. New Understanding Biology. United Kingdom: British Library.
Irdalisa, Dr. Paidi,M.Si, dan Prof. Dr. Djukri, M.S. 2019. MODUL SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
Irnaningtyas. 2018. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga.
Netter, Frank H. 2019. Atlas of Human Anatomy. Columbus: Glencoe.
Noval, Muhammad. 2018. Reproduksi dan Hidup Sehat. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan-Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Priadi, Arif dan Yanti H. 2017. Biologi. Jakarta. Yudisthira.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Yulizawawati., Aldina A I., Lusiana E S B., dan Feni A. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada
Persalinan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
36
BIOGRAFI
BIOGRAFI
PENULIS
PENULIS
Stevhani Febryaningsih, asal Sulawesi Selatan, Kota Makassar. Tempat
tinggal di Jalan Cendrawasih Asrama Mimun 3 Kesdam XIV/HSN No.13. Lahir
tanggal 9 Februari 2000 di Nagauleng Kabupaten Bone. Anak pertama dari tiga
bersaudara. Lahir dari pasangan Bapak Rivai AR, Amd.Kep., S.Sos dan Ibu
Hamrayani. Telah menyelesaikan pendidikan pertama di TK BLK Romanga
Jeneponto tahun 2005. SD Inpres Sambung Jawa 3 Makassar tahun 2011. SMPN
3 Makassar tahun 2014. Kemudian lanjut ke SMAN 14 Makassar tahun 2017 dan
sekarang melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Makassar. Di
terima pada tahun 2017. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
program studi Pendidikan Biologi.
37