The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

KIMIA UNSUR
KELAS XII MIPA 2

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Yenni Hernita, 2020-09-22 08:10:01

KIMIA UNSUR

KIMIA UNSUR
KELAS XII MIPA 2

UNTUK SMA/MA

KELAS XII

KIMIA UNSUR

PENDALAMAN MATERI
Lebih dari 100 kimia unsur telah dikenal dan diidentifikasi. Masing-masing unsur memiliki
karakteristik tersendiri. Unsur-unsur tersebut umumnya terdapat di alam,meskipun juga ada
beberapa unsur yang merupakan unsur buatan. Sebagian kecil dari unsur tersebut ditemukan
dalam bentuk unsur bebas, seperti misalnya argon, oksigen, nitrogen, dan belerang. Akan tetapi,
sebagian besar dari unsur-unsur ditemukan dalam bentuk senyawa, seperti misalnya besi dalam
hematit, aluminium dalam bauksit, mangan dalam pirolusit, dan lain-lain.
Bahan-bahan alam berbentuk padatan kristalin yang mengandung unsur atau senyawa
tertentu dengan komposisi kimia yang spesifik disebut mineral. Contohnya, kalkopirit
(CuFeS2) adalah mineral yang mengandung unsur tembaga, besi, dan belerang. Berbagai
mineral dapat dijadikan sebagai sumber suatu unsur atau senyawa. Namun, tidak semua
mineral cocok dijadikan sebagai sumber komersial. Sebagai contoh, magnetit (Fe3O4),
hematit (Fe2O3), dan pirit (FeS2) merupakan mineral yang mengandung besi.
Secara komersial, besi umumnya diperoleh dari pengolahan magnetit dan hematit.
Pengolahan besi dari pirit cenderung sulit dan tidak ekonomis sehingga pirit kurang sesuai
dijadikan sumber komersial dari besi. Mineral yang memiliki nilai komersial seperti magnetit dan
hematit disebut bijih. Oleh karena banyaknya kimia unsur yang ada di alam, unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat dalam sistem periodik
unsur. Kelimpahan unsur dialam berkaitan dengan sifat unsur. Untuk memahami lebih lanjut
mengenai kelimpahan unsur-unsur golongan utama dialam,simak lah uraian materi berikut.

2

1. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM
Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan

unsur sintesis (unsur buatan). Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi
lebih banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas mulia terdapat sebagai unsur
bebas. Sebagian besar logam diperoleh dari deposit tanah, bahan-bahan alam yang mengandung
unsur atau senyawa tertentu disebut mineral. Mineral yang mengandung unsur atau senyawa
tertentu dengan konsentrasi cukup tinggi dan diolah agar bernilai ekonomis disebut bijih. Unsur-
unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, 3itride, dan aluminium. Sumber
komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahan unsur nitrogen dalam udara
78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya kurang dari 1%. Beberapa unsur
diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium, dan bromin. Konsentrasi unsur
terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980 g/kg air laut, kemudian diikuti unsur
natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut. Jumlah unsur banyak sekali, baik yang alamiah maupun
yang buatan.

Unsur-unsur tersebut disusun dalam 3itri 3itride3. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan dalam
kolom-kolom yang disebut dengan golongan dan dalam baris yang disebut periode. Secara garis
besar unsur-unsur tersebut dibedakan atas unsur-unsur utama dan unsur-unsur transisi. Pada bab
ini kita akan mempelajari unsur-unsur utama. Unsur utama termasuk dalam golongan A yang
terdiri atas unsur logam dan unsur nonlogam. Golongan A terdiri dari delapan golongan (I –
VIII).

2. SIFAT UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA
 Golongan IA ( Logam Alkali )

Kereaktifan logam alkali ditunjukan oleh reaksi-reaksinya dengan beberapa unsur
nonlogam. Logam alkali dengan gas 3itride3 dapat bereaksi membentuk hidrida yang berikatan
ion, dalam hal ini bilangan oksidasi 3itride3 adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Logam
alkali dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa diantaranya dapat
membentuk perioksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi dengan gas nitrogen pada
suhu kamar membentuk litium 3itride ( Li3N ). Semua senyawa Logam alkali merupakan
senyawa yang mudah larut dalam air, sedangkan dengan raksa membentuk amalgam yang sangat
reaktif dengan reduktor. Berikut adalah sifat umum masing – masing unsur logam alkali yang
tertera pada table.

3

 GOLONGAN IIA ( LOGAM ALKALI TANAH )
Seperti halnya logam alkali, unsur – unsur alkali tanah juga merupakan logam-logam yang

reaktif. Kereaktifannya semakin bertambah dari Be ke ba, Be merupakan unsur alkali tanah yang
kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Berikut adalah Sifat Umum masing - masing
logam Alkali Tanah.

sifat fisik unsur alkali tanah dan senyawa dari alkali tanah: Bersifat keras dan memiliki
titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan unsur alkali. Logam alkali tanah relatif lunak dan
dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali Berilium.

4

 GOLONGAN IIIA

Sifat Kimia Golongan IIIA

Sifat kimia golongan IIIA sebagai berikut:
1) Boron akan bereaksi dengan oksigen,halogen, asam pengoksidasi, dan
alkali jika dipanaskan. Senyawa boron bersifat toksik.
2) Aluminium sebagai agen pereduksi yang baik. Aluminium bersifat
nontoksik.
3) Galium mudah mengkorosi logam lain. Galium bersifat toksik ringan.
4) Indium bersifat toksik ringan.
5) Senyawa thallium(III) mudah direduksi menjadi thallium(I) atau sebagai
pengoksidasi kuat. Thallium dan senyawanya bersifat sangat toksik.

Kegunaan Golongan IIIA (unsur)
1) Boron digunakan dalam pembuatan banyak peralatan olahraga seperti tongkat
golf dan alat pancing. Unsur ini juga digunakan dalam industri kedirgantaraan
untuk membuat badan pesawat dan bagian lain.
2) Serbuk Aluminium digunakan untuk menjalankan roket.
3) Galium digunakan sebagai termometer suhu tinggi dan dalam industri
elektronik.
3) Indium digunakan untuk membuat paduan logam, fotokonduktor, dan
transistor.
4) Thallium digunakan sebagai superkonduktor pada suhu tinggi.

Sifat unsur-unsur golongan IIIA
 Boron
Manusia dapat terpapar boron melalui buah dan sayuran, air, udara, dan produk
konsumen lain. Ketika manusia mengkonsumsi sejumlah besar boron yang
terkandung dalam makanan, konsentrasi boron dalam tubuh akan naik sehingga
memicu masalah kesehatan.Boron dapat menginfeksi lambung, hati, ginjal, dan otak, serta dalam
kasus parah akhirnya menyebabkan kematian. Ketika tubuh terpapar
 Galium
Galium murni bukan merupakan zat berbahaya saat disentuh. Hanya saja, galium murni mungkin
akan meninggalkan noda di tangan. Meskipun tidak berbahaya dalam jumlah kecil,galium tidak
boleh sengaja dikonsumsi dalam dosis besar.
Patut diketahui, beberapa senyawa galium sebenarnya bisa sangat berbahaya.
Misalnya, paparan akut gallium (III) klorida dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, sesak
napas, dan nyeri dada.
 Indium
Senyawa indium merusak jantung, ginjal, dan hati, dan mungkin teratogenik.

5

 Talium
Tubuh manusia menyerap talium dgn sangat efektif melalui kulit, organ
pernafasan dan pencernaan. Manusia keracunan talium bisa dari:
1. terhirup di tempat kerja yg banyak menga
ndung talium
2. tinggal di tempat yg terpolusi talium
3. merokok
4. keracunan racun tikus
5. dll.
Akibat keracunan talium:
sejumlah kecil boron, iritasi hidung, tenggorokan, atau mata mungkin terjadi.
 Aluminium
Aluminium dapat merusak kulit dan dalam bentuk bubuk dapat meledak di
udara bila dipanaskan. Senyawa aluminium yang berbahaya antara lain
aluminium
oksida (Al2O3) yang bereaksi dengan karbon dan berdampak pada
pemanasan global.

akan sakit perut dan sistem saraf akan rusak. dalam beberapa kasus, kerusakan ini tidak
dapat balik sehingga dapat menyebabkan kematian. kerusakan sistem saraf itu seperti gemetar,
paralisis, dan perubahan kelakuan yg menetap. kalau pada janin, akan menyebabkan kelainan
congenital Efek kronis bila ada akumulasi talium dlm tubuh manusia: capek, sakit kepala,
depresi, kurang nafsu makan, sakit kaki, rambut rontok, dan gangguan penglihatan.

 GOLONGAN IVA

6

Sifat Kimia Golongan IVA
1) Karbon tidak bersifat toksik dan merupakan unsur yang sangat tidak reaktif.

2) Silikon kurang reaktif dibandingkan karbon. Silikon bersifat nontoksik. Silikon bereaksi
dalam media alkali membentuk H₂(g) dan SiO₄⁴⁻(aq). Silikon abu-abu yang berkilat dan seperti
logam yang kurang reaktif akan bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon
dioksida dan hidrogen. Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat.

3. Germanium bersifat toksik ringan. Germanium bersifat lebih reaktif
daripada silikon dalam H₂SO₄ dan HNO₃ pekat.

4. Timah(II) merupakan agen pereduksi yang baik. Timah(IV) merupakan keadaan oksidasi
timah yang lebih stabil dibanding Timah(II). Ion timah(II) mereduksi ion besi(III) menjadi ion
besi (II). Ion timah(II) mudah dioksidasi oleh agen pengoksidasi yang sangat kuat seperti larutan
kalium permanganat dalam kondisi asam. Timah bersifat nontoksik.

5. Timbal(II) lebih stabil daripada timbal (IV). Timbal (IV) mempunyai kecenderungan
yang kuat untuk bereaksi dan menghasilkan senyawa timnal(II). Timbal bersifat toksik.

Kegunaan Golongan IVA (unsur)
 Karbon Karbon digunakan untuk pensil, electrode beterai, proses elektrolisis, fiber grafit,
dan raket tenis.

 Silikon Sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, computer, dan baterai solar.

 Germanium
 Sebagai bahan semikonduktor
 Bahan pencampur logam, sebagai fosfor dibola lampu pijar dan sebagai katalis.

 Timah Logam timah banyak dipergunakan untuk solder (52%), industry plating (16%),
untuk bahan dasar kimia (13%) kuningan dan perunggu (5,5%), industry gelas (2%) dan
berbagai macam aplikasi lain (11%).

 Timbal
 Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk
warna kuning dan merah.
 Timbal dipakai dalam industry plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
 Sebagai bahan pelapis dinding dalam studio music.

7

Dampak Negatif atau Akibat Negatif dari Golongan IVA
 karbon dioksida Co₂Terjadi karena pemakaian bahan bakar dari fosil. Adanya pembakaran
ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
 Silikon yang dipakai untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk dan
kelumpuhan beberapa otot wajah. Hal ini karena silik on dapat membentuk gumpalan dan dapat
memblokir aliran darah kejaringan/ organ tubuh.
 Bahaya fisik yang dapat ditimbulkan oleh germanium dilihat dari bentuk gasnya yang
lebih berat dari pada udara sehingga dapat berpindah dengan cepat sepanjang permukaan bumi.
Selain itu, sebagai salah satu logam berat, germanium juga memiliki dampak negative apabia
terakumulasi dalam system perairan.
 Timah juga terdapat dalam beberapa makanan. Jumlah timah yang sedikit dalam makanan
tidak berbahaya. Limit dalam makanan di Amerika Serikat adalah 300 mg/kg.Senyawa timah
triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati.
 Dampak dari timbalsendiri sangat mengerikan bagi manusia utamanya bagi anak-anak.
Diantaranya adalah mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi
badan, penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelejensia, merusak fungsi
organ tubuh, seperti 16ginjal, system syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan
mempengaruhi perkembangan otak.

 GOLONGAN VA

8

Sifat Kimia Golongan VA
Sifat kimia golongan VA sebagai berikut:

1) Nitrogen merupakan unsur yang stabil dan sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
2) Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS₂. Fosfor merah tidak bersifat racun dan
tidak larut dalam CS₂. Fosfor tidak bereaksi dengan air.
3) Arsenik bersifat racun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida
arsenik. Arsenik
bereaksi dengan halogen, asam pengoksida pekat, dan alkali panas.
4) Antimoni yang berupa logam biru putih bersifat stabil, sedangkan antimoni kuning dan hitam
merupakan logam yang tidak stabil.
5) Bismut akan membentuk nyala biru ketika dibakar dengan oksigen.

Dampak Negatif atau Akibat Negatif dari Golongan VA
 Asam Nitrat (HNO₃) yg digunakan sebagai bahan pembuatan peledak jika disalah gunakan
dapat membahayakan manusia.
 Nitrogen dapat mengakibatkan hujan asam yang bersifat merusak.
 Fosfor putih mempunyai efek negatif karena bersifat racun.
 Arsenik juga bersifat racun.

GOLONGAN VIA

9

Sifat kimia Golongan VI A :
1) Oksigen mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida -1 dan pada
superoksida -1/2. Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi logam maupun
nonlogam. Jika dipanaskan dengan logam alkali, oksigen dapat membentuk superoksida.
Oksigen bersifat nontoksik.
2) Belerang sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa. Pada suhu tinggi, reaksi
dapat terjadi dengan berbagai logam seperti Fe dan Cu serta nonlogam seperti Cl₂, H₂, atau O₂.
Belerang tidak bereaksi dengan air. Belerang bersifat nontoksik.
3) Selenium dan telurium mempunyai sifat kimia sama dengan belerang, tetapi lebih bersifat
logam dibanding belerang. Sifat kimia polonium mirip dengan telurium dan bismut. Selenium
bersifat sangat toksik, telurium bersifat toksik, dan polonium bersifat sangat radioaktif.
Kegunaan golongan VIA :

10

Dampak Negatif atau Akibat Negatif dari Golongan VIA
 Oksigen dapat menyebabkan kebakaran, iritasi pada kulit (wujud cair),mempercepat
pembusukan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta menyebabkan perkaratan.
 Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara. Gejala
kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya
daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil,
perkembangannya lambat. Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak
yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat
pencemaran udara dan berbahaya seperti SO2 dan SO3.
 GOLONGAN VII ( HOLOGEN )

11

Sifat Kimia Golongan VIIA

Sifat kimia unsut-unsur Halogen sebagai berikut:
1. Halogen bersifat reaktif. Halogen dapat bereaksi dengan logam, nonlogam, metaloid
tertentu, hidrogen, dan air.
2. Halogen merupakan oksidator kuat.
3. Kelarutan unsur halogen berbeda-beda. Flourin jika dilarutkan dalam air akan
mengoksidasi air. Klorin dan bromin dapat larut dengan baik dalam air. Iodin sukar larut dalam
air.
4. Unsur halogen dengan hidrogen dapat membentuk asam halida. Unsur halogen (kecuali
Flourin) dapat membentuk asam-asam beroksigen (oksihalogen).

Kegunaan Golongan VIIA

a. Unsur Klor
Klor digunakan dalam industri kertas dan industri tekstil sebagai pengelantang, sebagai
pemusnah kuman, dan untuk pembuatan kapur klor, brom, dan zat warna organik.

b. Senyawa Asam Klorida
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam-logam dan untuk membuat garam-
garam klorida dan gas klor. HCl murni yang tidak mengandung air banyak digunakan dalam
pembuatan zat warna organik.

c. Garam Hipoklorit dan Garam Klorat
Garam klorat yang penting adalah kalium klorat (KClO3) yang digunakan untuk kepala batang
korek api, petasan, dan dipakai sebagai obat kumur.

d. Unsur Brom
Larutan brom dalam air (aqua bromata) digunakan sebagai pengoksidasi. Kurang lebih 90%
brom dipakai sebagai bahan membuat garam-garam bromida. AgBr dipergunakan dalam
pemotretan. NaBr dan KBr dipergunakan dalam obat-obatan. Beberapa garam bromida lainnya
digunakan dalam pembuatan zat-zat warna.

e. Unsur Iod
Larutan iod dalam alkohol dinamakan iodtinktur dan digunakan sebagai pemusnah hama. Iod
juga mudah larut dalam karbon disulfida dan kloroform. Iod digunakan dalam obat-obatan
sebagai kalium iodida (KI) dan iodoform (CHI3).

f.Senyawa Asam Fluorida
Dalam bentuk cair atau gas, HF dapat memakan kaca yang dinamakan mengets menurut reaksi
seperti berikut.

SiO2(s) + 4HF(g) → 2H2O(l) + SiF4(s)

12

Asam fluorida digunakan untuk pemucatan penjalin. Adapun senyawa-senyawa organik fluor
digunakan untuk pendingin dalam lemari es dan untuk mematikan kutu-kutu dalam kain.
Dampak Negatif atau Akibat Negatif dari Golongan VIIA
 Oksigen dapat menyebabkan kebakaran, iritasi pada kulit (wujud cair), mempercepat
pembusukan buah-buahan dan sayur-sayuran, serta menyebabkan perkaratan.
 Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara. Gejala
kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya
daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil,
perkembangannya lambat. Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak
yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat
pencemaran udara dan berbahaya seperti SO2 dan SO3
 GOLONGAN VIIIA ( GAS MULIA )

13

Sifat Kimia Gas Mulia
Sifat kimia gas mulia sebagai berikut:
1)Gas mulia sukar bereaksi (bersifat inert) karena konfigurasi elektronnya stabil.
2)Gas mulia sedikit larut dalam air, kecuali helium dan neon.
Dampak Negatif Atau Akibat Negatif Gas Mulia
 Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen
yang terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam.
 Ketika penyelam kembali ke permukaan,(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah
dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau
kematian.
 Tidak dapat membentuk campuran kimia sejati Jumlah yang berlebihan menyebabkan
keracunan pada tanamanXenon tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun karena sifat
oksidatornya yang sangat kuat.
 Radon menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat, dan akibatnya, cenderung
membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur udara dan melekat permanen dalam jaringan
paru-paru, menghasilkan paparan lokal yang parah.
 Radon dalam rumah menyebabkan kematian akibat kanker paru-paru.

14

UNSUR PRIODE KE-TIGA

3. Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga

Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu Natrium (Na),
Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon
(Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur
periode 3;

N M A Si PSC Ar
l
ag l

Logam Metaloi Nonlogam Gas
d mulia

IA,IIA,IIIA IVA VA,VIA,VIIA VIII
A

Cl S Si Al Mg Na Ar P

Gambar unsur periode 3.

a. Natrium (Na)

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan
nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang
termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia
sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di
kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.

b. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut
ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran
(alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau
"magnelium".

15

C. Aluminium (Al)

Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan IIIA,
dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang paling berlimpah,
merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi. Aluminium
dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan dalam kabel bertegangan tinggi,
bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman
ringan, tutup botol susu. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.

d. Silikon (Si)

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat
paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7%
mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering
digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian
tubuh pasien dalam bentuk silikone.

e. Fosfor (P)

Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi
walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa
logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau
perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling
umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat
ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the
dark).

f.Sulfur (S)

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan
komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan
fungisida.

g.Klorin(Cl)

Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor
atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA).

16

Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di
alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua
bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan
sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih,
atau desinfektan.

h.Argon (Ar)

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom
18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.Nama "argon"
berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah referensi untuk
fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di
kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya.
Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam Skala Suhu Internasional
1990.

B. Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga

1. Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga

Data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga

Sifat N M Al SP SCA
Senyawa ag i lr

Nomor 1 1 13 11 11 1
atom 12 45 67 8

3 3 352 33 33 3
5 5 3p1 55 55 5

2 22 22 2

p3 33 3
3p pp p

23 45 6

Jari-jari 1 1 1,4 11 10 0
atom , ,3 ,, ,, ,
86 11 09 9
Energi 60 70 49 7
ionisasi(
Kj/ma) 4 7 57 71 91 1
9 3 7,6
57 80 92 5
,,
87 61 95 2

, 1, 10

4, 6, ,

7 14

Keelektr 0 1 1,6 12 23 -
onegatifa , ,1 ,, ,,
n 93 91 51
31 09 86
Titik
leleh 9 6 66 14 1- -
(0C) 7 4 0,3
, 87 , 4111
8,
18 4, 90 8

11 , 09

0 0, ,

92

8

Titik 9 1 24 22 4- -
didih 0 , 67
31 , 8431
,0
85 30 , 48

5 6, 5

5 76,

7

Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron
valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin
kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar).

Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya,
harga keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu
kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas
250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu
ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin
reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.

2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan
sebagai berikut :

a. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi

Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga
ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.

18

Table potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.

Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa

-2,711 -2,375 -1,706 - -0,276 -0,508 +1,358 -

0,13

Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya
semakin bertambah.

Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih lemah
dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.

Contoh :

2Na (5) + 2H O (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)

Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga
silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.

Contoh :
Si (5) + O2 (g) →Si O2 (5)

b. Sifat Logam dan Nonlogam

Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-
unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat
peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam).
Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak
dibahas lebih lanjut dalam bab ini.

c. Sifat Asam-Basa

Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat
basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi
unsur - unsur tersebut.

 Sifat Basa

Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan

19

kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi
berkurang.

Contoh :
M – OH→ M+ + OH-

Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.

 Sifat Asam

Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah
menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga
semakin kuat.

Contoh :
M – OH →MO- + H+

Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam
sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah
sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.

C. Pengujian Unsur – Unsur Periode Ketiga

 Reaksi dengan Air

1. Natrium

Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen dan
larutan NaOH yang tak berwarna.

2. Magnesium

Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap
air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan
tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke
permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium
dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala
putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.

3. Aluminium

Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida.
Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya,
membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.

20

4. Silicon

Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak
reaktif. Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu
tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.Tapi juga mungkin untuk membuatnya
menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan
produk yang sama.

5. Fosfor dan sulfur

Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.

6. Klor

Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau. Terjadi
reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.

 Reaksi dengan Oksigen

1. Aluminium

Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan.
Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.

2. Silikon

Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon
dioksida.

3. Fosfor

Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk
yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.

Untuk fosfor (III) oksida:

Untuk fosfor (V) oksida:

4. Sulfur

Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat.
Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.

21

5. Klor dan Argon

Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon juga
tidak bereaksi dengan oksigen.

 Reaksi dengan Klor

1. Natrium

Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.

2. Magnesium

Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.

2. Aluminium

Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium
foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan
alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah
dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.

Silikon. Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna
yang berasap dan dapat terkondensasi.

3. Silikon

Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi
menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang
berasap dan dapat terkondensasi.

4. Fosfor

Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan
fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan
tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).

5. Sulfur

Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan
berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
6. Klor dan Argon

Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak
bereaksi dengan klor.

22

D. Manfaat dari Unsur Periode Ketiga

1. Natrium (Na)

Manfaat :

Dipakai dalam pebuatan ester
 NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
 Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
 Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
 Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
 NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
 NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
 Memurnikan logam K, Rb, Cs
 NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah

2. Magnesium (Mg)

Manfaat :
 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat
 Sebagai katalis reaksi organik

3. Alumunium (Al)

Manfaat :
 Banyak dipakai dalam industri pesawat
 Untuk membuat konstruksi bangunan
 Dipakai pada berbagai macam aloi
 Untuk membuat magnet yang kuat
 Tawas sebagai penjernih air
 Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
 Membuat berbagau alat masak
 Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll

23

4. Silikon (Si)

Manfaat :

 Dipaki dalam pembuatan kaca
 Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
 Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
 Untuk membuat enamel
 Untuk membuat IC

5. Fosforus (P)

Manfaat :

 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat
 Sebagai katalis reaksi organik

6. Sulfur (S)

Manfaat :

 Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
 Digunakan dalam baterai
 Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
 Digunakan pada korek dan kembang api
 Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses

7. Klorin (Cl)

Manfaat :

 Dipakai pada proses pemurnian air
 Cl2 dipakai pada disinfectan
 KCl digunakan sebagai pupuk
 ZnCl2 digunakan sebagai solder
 NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
 Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
 Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
 Dipakai pada berbagai macam industri

24

8. Argon (Ar)
Manfaat :
 Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
 Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
 Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
 Untuk mendeteksi sumber air tanah
 Dipakai dalam roda mobil mewah:

‘ SELESAI ‘

25


Click to View FlipBook Version