The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dina Yulinda, 2022-09-28 04:15:28

Bahan Ajar Kebijakan Pemerintahan Raffles di Indonesia

Bahan Ajar

MODUL PEMBELAJARAN
SEJARAH INDONESIA

KELAS XI

1 Kali Pembelajaran

Daftar isi 1
2
Cover .................................................................................................................................. 3
Daftar Isi............................................................................................................................. 4
Penyusun............................................................................................................................ 5
Peta Konsep ..................................................................................................................... 5
Pendahuluan...................................................................................................................... 5
Identitas Modul................................................................................................................ 5
Kompetensi Dasar ......................................................................................................... 6
Petunjuk Penggunaan Modul...................................................................................... 8
Uraian Materi pelajaran .................................................................................................. 9
Rangkuman.......................................................................................................................... 10
Latihan Soal.........................................................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................................

KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN

RAFFLES DI
INDONESIA

Penyusun ; Dina Yulinda, S.Pd

Peta Konsep

Thomas Stamford Raffles

Kebijakan

Politik Ekonomi Sosial Damapak bagi
Indonesia kini

Pendahuluan

•Identitas Modul

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas / Semester : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan

Materi : Kebijakan pemerintahan Raffles di Indonesia

Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis dampak politik, 4.3 Menalar dampak politik, budaya, sosial,
budaya, sosial, ekonomi, dan ekonomi, dan pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
pendidikan pada masa penjajahan
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan
Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini dan

bangsa Indonesia masa kini menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

Petunjuk Penggunaan

Bacalah modul ini
hingga tuntas dan
paham
Ikuti petunjuk kegiatan
yang ada pada modul
Cek pemahamanmu
melalui kegiatan
evaluasi

Thomas Stamford Raffles

Thomas Stamford Raffles lahir pada 5
juli 1781 di atas kapal Ann , dilepas
pantai Port Morant, Jamaika. Pada
tanggal 18 september 1811 adalah
tanggal di mulainya kekuasaan inggris
di hindia. dan ia diangkat secara resmi
oleh Gubernur Jenderal Lord Minto
sebagai penguasa nya.
ia menjadi Letnan Gubernur Hindia
Belanda (1811-1816)

Foto: Kompas.com

Inggris pertama kali tiba di Batavia pada 4
Agustus 1811.
Di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles,
Inggris merebut seluruh
kekuasaan Belanda di Indonesia. Berdasarkan
situs resmi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia,
perebutan kekuasaan Belanda di Indonesia
ditandai dengan
Perjanjian Tuntang pada 18 September 1811.
Pemerintah Raffles di Indonesia cenderung
mendapat tanggapan positif
dari para raja dan rakyat Indonesia,

Pendaratan pasukan Inggris di Cilincing,
Batavia, pada 4 Agustus 1811. Foto:
manuscript.asia.Historia.id

Thomas Stamford Raffles adalah kiprah Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada
tahun (1811-1816). Raffles yang kala itu berusia 30 tahun berhasil meyakinkan
kongsi dagang Inggris, East India Company (EIC) bahwa jawa adalah "Tanah
Harapan ". Pada akhirnya, mimpi Raffles menginjakkan kaki ke bumi Nusantara
terwujud. Lord Minto,atasan Raffles berniat untuk mengusir Belanda dari Batavia.
Sebagai bentuk keseriusan, 12.000 angkatan perang diterjunkan ke pelabuhan
Cilinghing. Angkatan perang Inggris kala itu terdiri dari resimen Eropa dan India.
dalam beberapa hari, kompeni takluk dibawah resimen itu. Demi mengukuhkan
kemenangan atas Hindia-Belanda, bendera Inggris langsung di kibarkan di pinggir
wilayah laut Batavia. saat itupula secara resmi Lord Minto mengangkat Thomas
Stamford sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda

Tanggapan positif dari rakyat terhadap Inggris ( Raffles ) dikarenakan:
- Kerajaan dan rakyat Indonesia tidak menyukai pemerintahan Daendels
yang seenaknya dan sangat kejam.
- Ketika masih berada di Malaysia, Raffles beberapa kali melakukan misi
rahasia kerajaan-kerajaan anti Belanda di Indonesia, seperti Palembang,
Banten, dan Yogyakarta.
- Raffles berjanji akan memberikan hak-hak lebih besar kepada kerajaan - kerajaan
tersebut.
- Sebagai seorang liberalis, Raffles memiliki kepribadian yang simpatik. Ia
menjalankan politik murah hati dan sabar meski dalam praktiknya
berlainan.
Kekuasaan Inggris di Indonesia ini diwakili oleh kongsi dagang Inggris bernama East Indian
Company (EIC) yang berkedudukan di Kalkuta, India. Pada hakikatnya Rafles ingin

menciptakan suatu sistem ekonomi di Jawa yang bebas dengan segala unsur paksaan

yang dahulu melekat pada sistem penyerahana paksa dan pekerjaan rodi yang
dijalankan oleh VOC dan Daendles selama masa
Pemerintahannya. Raffles sangat menekankan asas-asas liberal yaitu kebebasan,
kesetaraan derajat manusia dan supremasi

Kebijakan Raffles

Kebijakan Raffles seelama di nusantara:
1. Menghapus tanam paksa dan melarang perdagangan budak.
2. Memberi kebebasan kepada rakyat untuk menentukan tanaman yang ditanam
3. Menghapus pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib

(verplichte leverantie) yang sudah diterapkan VOC.
4. Memperkenalkan sistem sewa tanah (landrent).
5. Pemungutan pajak sewa tanah dilakukan per kepala
6. Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah dan jabatan yang diwariskan

secara turun-temurun dihapuskan.
7. Membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan. Sistem ini berlangsung sampai

1964.
8. Membentuk sistem pemerintahan dan sistem peradilan yang mengacu pada

sistem yang dilaksanakan di Inggris.

Pada masa Raffles menjabat sebagai penguasa Hindia Belanda, ia telah

mengusahakan banyak hal, yang mana di antara lain sebagai berikut :
➢ Mengintroduksi otonomi terbatas
➢ Menghentikan perdagangan budak
➢ Mereformasikan sistem pertahanan pemerintah kolonial Belanda
➢ Menyelediki flora dan fauna Indonesia
➢ Meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi Borobudur dan

Candi Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal lainnya

KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN

RAFFLES DI
INDONESIA

Bidang Politik/Pemerintahan

➢ Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan (1964)
➢ Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa

pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat.
➢ Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan

kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun.
➢ Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan.
➢ Badan-badan penegak hukum pada masa SirThomas Stamford Raffles

sebagai berikut:
➢ Court of Justice, terdapat pada setiap residen.
➢ Court of Request, terdapat pada setiap divisi.
➢ Police of Magistrate.

Bidang Ekonomi

➢ Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan
pemerintahnya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani
menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan.

➢ Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib
(verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman Pemerintahan
Herman Willem Daendels. Karena Herman Willem Daendels berorientasi pada
besar kecilnya kesalahan.

➢ Pengenalan system mata uang kertas (monetisasi )

Bidang Sosial

➢ Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
➢ Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia

melanggar undang-undangnya sendiri, dengan
melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
➢ Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang
sangat kejam dengan melawan harimau

Bidang Ilmu Pengetahuan

➢ Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun
1817 dan dibagi dua jilid

➢ Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago
di Edinburgh pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid

➢ Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah
perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

➢ Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
➢ Dirintisnya Kebun Raya Bogor
➢ Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga

diberi nama Prasasti Calcutta

Raffles dan Kalimantan Selatan

KEHADIRAN Inggris di Nusantara, termasuk Banjarmasin yang dulu menjadi pusat
pemerintahan di Tanah Borneo berawal dari kekalahan Gubernur Jenderal Belanda,
Herman Willem Daendels (1808-1811), ketika armada Belanda yang dikendalikan
penguasa Prancis utusan Kaisar Napaleon Bonaparte, mampu ditaklukkan pasukan Inggris
pimpinan Jenderal Auchmuty, lewat peperangan laut di pesisir Laut Jawa.
Begitu kalah, VOC Belanda akhirnya sempat meninggalkan tanah jajahannya, dan
menyerahkan pengelolaannya kepada East Indian Company (IEC), maskapai perdagangan
milik Kerajaan Inggris. Sebagai penguasa di Nusantara, ditunjuk Gubernur Jenderal Thomas
Stamford Raffles. Dia memang masyhur hingga kini sebagai pendiri Singapura. Raffles pula
yang membagi-bagi kekuasaan Belanda ini kepada para perwiranya, termasuk Alexander
Hare (1812) sebagai resident commissioner Inggris berpusat di Benteng Tatas (kini
menjadi kawasan Masjid Raya Sabilal Muhtadin).

Raffles dan Kalimantan Selatan

Apakah yang dibidik Inggris ketika menguasai Tanah Banjar? Berbekal peta-peta kekayaan alam di Pulau
Kalimantan, Alexander Hare langsung mendatangkan para buruh imigran penambang timah asal Pulau
Bangka dan Belitung ke Tanah Banjar.
Mereka dipekerjakan untuk menggarap areal tambang batubara dan emas yang sempat dikuasai Belanda,
kemudian diambilalih Inggris. Dalam jurnal era kolonialisme Eropa, Maluka, Liang Anggang, Kurai dan
Pulau Lampai paling disebut-sebut sebagai daerah kaya dengan batubara dan emas.
Imigran Tiongkok dikenal sebagai Cina Parit di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Ya, lewat teknologi
parit, para pekerja timah ini berhasil menggali kekayaan dalam perut bumi Maluka Baulin, Liang Anggang,
Kurau, Pulau Lampai hingga Pulau Sari. Saat itu, Pelaihari (Distrik Pelaihari) masih di bawah kendali
Afdeling Martapura. Sebagai sang kapten China, dipimpin Gho Hiap Seng.
Di mata Raffles, Nusantara adalah tanah harapan, karena informasi itu didapat dari para pedagang Arab dan
Tiongkok yang tampak kaya karena memperdagangkan permata seperti intan dan emas. Hal ini tergambar
dari catatan harian (diary) Raffles yang disuntng Tim Hannigan, dalam bukunya berjudul Raffles dan Invasi

Inggris ke Jawa (edisi 2015).

Raffles dan Kalimantan Selatan

Menariknya, mengutip catatan Raffles, ketakutan akan diburu kepala oleh suku asli
Borneo, Dayak juga terungkap. Bahkan, menurut Haninggan, Raffles yang belum pernah
datang ke Tanah Borneo ini, justru berteori bahwa suku Dayak sebagai ras yang belum
terangkat dari barbarisme.
Tak mengherankan, jika Alexander Hare akhirnya yang dikirim ke wilayah bekas
kekuasaan Kesultanan Banjar itu. Hare yang lahir di London, pada awal 1780-an ini
ditugaskan khusus oleh Raffles untuk menjaga garis pantai Kalimantan agar tetap dalam
kekuasaan Inggris. Begitupula, keputusan Serikat Batavia bahwa Kalimantan menjadi
objek penelitian karena khazanah kekayaan alam dan budayanya untuk generasi Inggris
ke depan.
Pertemuan Raffles dengan Hare di Malaka, keduanya saling mengenal satu sama lain.
Apalagi, Hare termasuk petualang Inggris yang cukup mumpuni, karena sudah bolak-
balik berlayar di sepanjang pantai Borneo, serta mahir berbahasa Melayu. Tugas khusus
kepada Hare dinilai Raffles sangat pantas dengan segudang pengalamannya.

Raffles dan Kalimantan Selatan

Begitu jadi penguasa Tanah Banjar, Hare juga menerima hadiah wilayah seluas
2.250 kilometer per segi, bukan atas nama Kerajaan Inggris, tapi pribadi dari
penguasa lokal. Tapi lagi-lagi, Raffles tak mengambil tindakan terhadap Hare yang
sepatutnya sebagai pejabat tak boleh menerima hadiah dari siapapun.
Mengapa hal itu tak dilakukan Raffles kepada Hare? Hannigan memberi catatan
bahwa impian Raffles untuk membangun basis kekuatan Kerajaan Inggris kecil di
Tanah Kalimantan menjadi pemicunya. Sebab, Raffles sudah mencium gerakan
Belanda untuk mengembalikan daerah kekuasaannya di Nusantara, termasuk di
Pulau Borneo.
Nah, hubungan khusus Raffles dan Hare, membuat residen Banjarmasin ini begitu
terkenal di Batavia. Bahkan, Hare datang ke ibukota kolonial Belanda yang
dikuasai Inggris itu dengan kemewahan. Hal ini tentu saja membuat para pejabat
Inggris di Batavia, mempertanyakan perlakuan spesial Raffles terhadap Hare.
Terbukti, Hare dengan kekayaan timah yang ada di Bumi Kalimantan, justru
memilih mencetak sendiri uangnya bukan mendatangkan dari Batavia.

Raffles dan Kalimantan Selatan

Begitu pula, permintaan Hare agar Raffles mengirim para budak untuk
membangun istana di tengah hutan Kalimantan juga dipenuhinya. Ada 100
pekerja yang membangun ‘keraton’ Hare, yang lebih tinggi dari pohon
tertinggi dalam setahun.
Lagi-lagi, Raffles pun pada 1813 menandatangani perintah untuk membuang
semua narapidana di Jawa ke Bajarmasin, sebagai bagian dari skenario
perbudakan ala Hare. Bukan hanya itu, Hare juga menerima subsidi dari
Batavia, sebesar 25 rupee per kepala untuk narapidana yang diterimanya.
Nah, keinginan Hare yang terus dipenuhi Letnan Gubernur Batavia itu,
membuatnya makin ‘kalap’. Hare mendesak Batavia bukan hanya mengirim
narapidana dari Jawa, sebagai ‘budaknya’, namun juga perempuan-
perempuan bermoral rendah (baca, pelacur) ke Banjarmasin. Walau
ditentang sejumlah perwira Inggris di Batavia, Raffles seakan tak peduli.

Dampak buruk kebijakan pemerintahan Inggris bagi rakyat Indonesia

Raffles menganggap sistem sewa tanah atau pajak tanah adalah satu-satunya pemilik tanah
yang sah yaitu pemerintah. sehingga rakyat menjadi penyewa dan diwajibkan membayar
pajak sewa tanah 1. 2. Persaingan tidak sehat Pengusaha pribumi dengan modal kecil akan
kalah bersaing dengan pedagang besar atau yang memiliki modal besar. 3. Pengekangan
kekuasaan kerajaan.Inggris menganggap bahwa kemandirian atau kekuasaan kerajaan-
kerajaan dan kedaultannya akan membahayakan posisi Inggris di Nusantara. Sehubungan
dengan rule of law, Raffles memperingatkan raad van justitie, bahwa penggunaan kekuatan
yudikatif adalah tindakan yang tidak pantas dari lembaga yang seharusnya memberikan
perlindungan hukum kepada masyarakat. Raffles mengakui bahwa Daendels yang telah
membawa suatu perubahan ke arah pengadilan terbuka untuk umum. Untuk mengatasi
kesulitan keuangan, Raffles meniru tindakan Daendels dengan menarik peredaran uang
kertas, yaitu menjual tanah di sekitar Priangan, Kerawang, Semarang, dan Surabaya kepada
umum. Pada tanggal 25 Januari 1813, secara resmi penjualan tanah dimulai. Pada masa
pemerintahan raffles (1811-1816) telah dijual beberapa persil tanah diwilayah sekitar
Batavia,karawang,priangan,semarang,Surabaya,dan sukabumi. Alasan penjualan tanah
dimulai.

Korupsi di Era Raffles

Pada masa pemerintahan raffles (1811-1816) telah dijual beberapa persil tanah
diwilayah sekitar
Batavia,karawang,priangan,semarang,Surabaya,dan sukabumi. Alasan penjualan
tanah itu
yakni negara sangat membutuhkan dana segar untuk kegiatan operasional
pemerintahan.
Sehingga persoalan mengapa negara harus menjual tanah negara dalam
mengatasi krisis
keuangan dan berapa luas tanah yang dijual oleh raffles tidak ada penjelasan
detail dari
pemerintah.penjualan persil persil tanah di jawa barat, jawa tengah.dan jawa
timur tidak murni
sebagai upaya pemerintah untuk mengatasi krisis keuangan, tetapi justru
menjadi ladang
korupsi dan kolusi

Kebijakan Raffles yang berdampak pada Indonesia dimasa kini

1. Susunan pengadilan Inggris (1812) thomas stamford raffles
mengeluarkan maklumat yang mengubah susunan pengadilan mengikut
susunan pengadilan Eropa.

2. Buku The History Of Java Buku sejarah pulau Jawa adalah buku karangan
Thomas Stamford Raffles. diterbitkan (1817). menggambarkan keadaan
penduduk pulau jawa, adat istiadat, keadaan geografi, bahasa dan agama.

3. Kebun Raya Bogor Indonesia memiliki keankeragaman flora yang sangat
banyak dan memukau, karna keunikan flora yang dimiliki maka raffles
mendorong pembukaan Kebun Raya Bogor.

4. Bunga Bangkai ( Rafflesia Arnoldi) Thomas stamfprd raffles bersama
asistennya, Joseph Arnoldi adalah orang yang menemukan bunga bangkai
raksasa di hutan belantara, Bengkulu (1818).

RANGKUMAN

Thomas Stamford Raffles ( 1811 – 1816 )

1. Menghapus tanam paksa dan melarang perdagangan budak.
2. Memberi kebebasan kepada rakyat untuk menentukan tanaman yang
ditanam 3. Menghapus pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem
penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan VOC.
4. Memperkenalkan sistem sewa tanah (landrent).
5. Pemungutan pajak sewa tanah dilakukan per kepala
6. Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah dan jabatan yang diwariskan
secara turun-temurun dihapuskan.
7. Membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan. Sistem ini berlangsung
sampai 1964.
8. Membentuk sistem pemerintahan dan sistem peradilan yang mengacu pada

sistem yang dilaksanakan di Inggris.

EVALUASI

Setelah kalian mempelajari modul di atas sebagai bentuk dari
memperkuat pemahaman kalian terhadap materi tesebut silahkan
kerjakan soal berikut!

1. Jelaskan menurut pendapat kalian berdasrakan hasil pengamatan
dari mempelajari Modul ini dampak positif yang didapatkan
Indonesia dari pemerintahan Raffles?

2. Coba lakukan analisa apa yang melatar belakangi beberapa
kebijakan Raffles menguntungkan bagi Indonesia di masa kini ?

DAFTAR PUSTAKA

➢ Notosusanto, Nugroho, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia 3. Jakarta. Depdikbud
➢ Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 1993. Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta:

Balai Pustaka
➢ Kementrian Pendididkan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Sejarah Indonesia Kelas XI. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
➢ Yudhistira. 2013. Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas XI: Pustakaan Nasional
➢ Mansyur, and Effendi, Rusdi and Subroto,Wisnu. 2019. Dinamika Ekonomi Perkebunan Pada Daerah

Konsesi Alexander Hare di Maluka Zuid Oost Borneo Tahun 1811-1816. Program Studi Pendidikan Sejarah,
FKIP Universitas Lambung Mangkurat Pendidikan dan Kebudayaan.
➢ Hannigan. 2014. Raffles dan Invasi Inggris ke Jawa. Jakarta. Kepusatan Populer Gramedia.

https://historia.id/politik/articles/persiapan-menaklukkan-jawa-P4eGp/page/1https://tirto.id/sejarah -
https://jejakrekam.com/2017/02/08/kemesraan-raffles-dan-hare-sang-penguasa-banjarmasin/

Gambar :
Historia.id
Kompas.com

SELAMAT
BELAJAR

Sukses selalu untuk kita semua


Click to View FlipBook Version