The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by destiyantiiinpuspitasari, 2021-09-22 08:37:59

tugas e-book-dikonversi (4

tugas e-book-dikonversi (4)

KARAKTERISTIK

KARBOHIDRAT,
PROTEIN DAN LEMAK

Diajukan untuk memenuhi sebagai tugas
Mata Kuliah : Dasar Ilmu Gizi

Dosen Pengampu : Pradipta Kurniasanti, SKM., M.

Disusun oleh :
1. Destiyanti Iin Puspitasari (2107026097)

KELAS 1 – D
GIZI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG
2021

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................1

KATA PENGANTAR ...............................................2

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang........................................................3
B.Perumusan Masalah................................................4
C.Tujuan dan Manfaat Penulisan ...............................5

BAB II. PEMBAHASAN
A. Karakteristik Karbohidrat

a. Definisi Karbohidrat..............................................6
b. Sumber Karbohidrat.............................................7
c. Fungsi Karbohidrat...............................................8
d. Klasifikasi Karbohidrat..........................................9
e. Kekurangan serta Kelebihan Karbohidrat...........10

B. Karakteristik Protein

a. Definisi Protein...................................................11
b. Sumber Protein..................................................12
c. Fungsi Protein....................................................13
d. Klasifikasi Protein...............................................14
e. Kekurangan serta Kelebihan Protein..................15

C. Karakteristik Lemak

a. Definisi Lemak....................................................16
b. Sumber Lemak...................................................17

c. Fungsi Lemak.....................................................18
d. Klasifikasi Lemak...............................................19
e. Kekurangan serta Kelebihan Lemak..................20

BAB III. PENUTUP

A.Kesimpulan ...........................................................21
B.Kritik dan

Saran.....................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur selalu
kami panjatkan kehadiran Allah SWT berkat rahmat dan
hidayat-Nya serta bimbingan-Nya, akhirnya penulisan ini
dapat di selesaikan. Sholawat serta salam senantiasa
kita limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia ke jalan yang
terang benderang yakni ajaran agama islam. Semoga
kita termasuk umat beliau yang kelak mendapatkan
syafaat di yaumul akhir nanti. Amin yarobbal’alamin .

Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dasar Ilmu Gizi. E- book yang
berjudul “ Karakteristik Karbohidrat, Protein, dan Lemak”
ini dalam penulisannya, penulis menyadari bahwa
membuat E- Book ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dalam penyelesaian. Adapun penyelesaian dari
membuat E- Book ini tidak terlepas dari bantuan serta
arahan dari Ibu Pradipta Kurniasanti, SKM., M. untuk itu
dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, maka
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya.

Kami berharap dari membuat E-Book yang kami
buat ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi pembaca serta penulis. Demikianlah makalah ini
penulis susun, kritik serta saran yang membangun

sangat penulis harapkan untuk melengkapi makalah ini,
untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Sragen, 29 Agustus 2021

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan
aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan
misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan
sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita
lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan
energi. Energi yang diperlukan ini kita diperoleh dari
bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya
bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama
senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak
atau lipid.

Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu
pada dasarnya berasal dari energi matahari.
Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan
klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi
diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain,
misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan
glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses
fotosintesis.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-
aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus

hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus(CH2O)n , yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun
demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung
nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient
utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa dan
mengambil dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap
glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam
molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon
monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk
sintesis jenis molekul organic kecil lainnya, termasuk
asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk
manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4
kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara
termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat
ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan
beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan
gula.

Protein merupakan suatu komponen bahan
makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena
berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur
berbagai fungsi dalam tubuh. Protein merupakan
makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang
tersusun dari atom nitrogen, karbon, hidrogen dan

oksigen, beberapa jenis asam amino yang mengandung
sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan
oleh ikatan peptida (Budiyanto, 2002). Protein
mempunyai sifat yang mudah mengalami perubahan
dan kerusakan akibat perlakuan fisik maupun kimia.
Perlakuan fisik dapat berupa pemanasan akibat
pemanggangan dengan oven. Oven adalah alat
pemanggang yang memanfaatkan gas, kayu atau listrik
sebagai sumber panasnya. Pemanggangan dapat pula
dilakukan dengan microwave. Microwave adalah alat
pemanggang yang memanfaatkan teknologi gelombang
elektromagnetik, yang posisinya berada diantara
gelombang radio dan radiasi infra merah pada spektrum
elektromagnetik. Perlakuan fisik atau kimia terhadap
bahan pangan mulai dari penanganan awal,
pengolahan, penyimpanan dan akhirnya sampai pada
konsumen kerap menyebabkan terjadinya kerusakan
nilai gizi, khususnya protein.

Lemak dan minyak merupakan zat makanan
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.
Selain itu, lemak atau minyak juga merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau lemak
dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan
protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau
lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-
asam lemak essensial seperti asam linoleat, lenolenat,
dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan
pembuluh darah akibat penumpukan kolestrol. Minyak

dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut
bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K (Winarno, 1992).

Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua
bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda.
Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan
dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai
tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan
lemak berfungsi sebagai media penghantar panas,
seperti minyak goreng, shortening (mentega putih),
lemak (gajih), mentega, dan margarine.di samping itu,
penambahan lemak juga dimaksudkan juga untuk
menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita
rasa bahan pangan., seperti pada kembang gula,
penambahan shortening pada pembuatan kue-kue, dan
lainlain (Ketaren, 1986).

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi karbohidrat?
2. Apa fungsi karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
4. Apa saja kekurangan serta kelebihan karbohidrat?
5. Apa definisi protein?
6. Apa fungsi protein?
7. Bagaimana klasifikasi protein?
8. Apa saja kekurangan serta kelebihan protein?
9. Apa definisi lemak?
10. Apa fungsi lemak?
11. Bagaimana klasifikasi lemak?
12. Apa saja kekurangan serta kelebihan lemak?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Mengetahui definisi dari karbohidrat
2. Mengetahui fungsi dari karbohidrat
3. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
4. Mengetahui kekurangan serta kelebihan karbohidrat
5. Mengetahui definisi dari protein
6. Mengetahui fungsi dari protein
7. Mengetahui klasifikasi protein
8. Mengetahui kekurangan serta kelebihan protein
9. Mengetahui definisi dari lemak
10. Mengetahui fungsi dari lemak
11. Mengetahui klasifikasi lemak
12. Mengetahui kekurangan serta kelebihan lemak
13. Menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah

biokimia

BAB II
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK KARBOHIDRAT

a. Definisi Karbohidrat

Perkataan karbohidrat berasal dari kata karbon ( C )
dan hidrat (H2O). Rumus umumnya dikenal sebagai
CX(H2O)n. Karbohidrat meliputi zat-zat yang terdapat di
alam dan sebagian besar berasal dari tumbuhan di
mana merupakan sumber makanan yang maha penting
bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Karbohidrat (macam-macam gula atau sakarida), adalah
turunan dari alkohol bermartabat banyak alifatis yang
mempunyai gugus aldehida atau keton yang merupakan
hasil oksidasi dari alkohol bermartabat banyak. Melihat
rumusnya, maka karbohidrat berstruktur C6H12O6,
C6(H2O)6, CX(H20)n. Sifat-sifat penting dari karbohidrat
adalah beroksidasi, bereduksi, berkondensasi dan
berpolimerisasi serta dapat membentuk glikosida.

(Rasnawidjaja, 1983 )

Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang )
atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον,
sákcharon berarti “gula”) adalah golongan besar

senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangunan (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin
pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis,
tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-
aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun
demikian, ada apa pula yang mengandung nitrogen,
fosforus, atau sulfur.

(Anonymousa, 2012)

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan
aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan
misalnya berdiri, berjalan, madi, makan dan sebagainya
atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan.
Untuk melakukan aktivitas itu kita memerlukan energi.
Energi yang kita perlukan ini kita diperoleh dari bahan
makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama

senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
atau lipid. Di Indonesia bahan makanan pokok yang
biasa kita makan ialah beras, jagung, sagu dan kadang-
kadang juga singkong atau ubi. Bahan makanan
tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang
terkandung di dalamnya sebagian besar adalah
karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati.
Karbohidrat ini tidak hanya terdapat sebagai pati saja,
tetapi terdapat pula sebagai pati saja, tetapi terdapat
pula sebagai gula misalnya dalam buah-buahan, dalam
madu lebih dan lain-lainnya. Protein dan lemak relative
tidak begitu banyak terdapat dalam makanan kita bila
dibandingkan dengan karbohidrat. Protein dan lemak
berperan juga sebagai sumber energi bagi tubuh kita,
tetapi karena sebagian besar makanan terdiri atas
karbohidrat, maka karbohidratlah yang terutama
merupakan sumber energi bagi tubuh.

Di samping karbohidrat yang merupakan bahan
makanan bagi kita, ada pula karbohidrat yang tidak
dapat kita makan atau tidak berfungsi sebagai makanan,
misalnya kayu, serat kapas dan tumbuhan lain. Pada
tumbuhan tersebut karbohidrat terdapat sebagai
selulosa, yaitu senyawa yang membentuk dinding sel
tumbuhan. Serat kapas dapat dikatakan seluruhnya
terdiri atas selulosa. Batang tebu terdiri juga atas
selulosa, seangkatan cairan yang terasa manis yang
terkandung pada batang tebu itu ialah gula atau
sukrosa. Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam
tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil
metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang

terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah
karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan
oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.
Jadi ada bermacam-macam senyawa yang termasuk
dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi
dapat diketahui bahwa amilum atau pati, selulosa,
glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan
beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam
kehidupan manusia. Energi yang terkandung dalam
karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini adalah glukosa,
dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil pada daun. Selanjutnya
glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan
disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau
umbi.

( Poedjiadi , 2006 )

b. Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat sederhana di antaranya gula,
madu, jus buah, buah, dan produk susu.

a.) Gula

Gula adalah nama generik untuk karbohidrat larut
yang rasanya manis, banyak di antaranya digunakan
dalam makanan. Gula meja, gula pasir, atau gula biasa,
mengacu pada sukrosa, disakarida yang terdiri dari
glukosa dan fruktosa. Gula sederhana, juga disebut
monosakarida, termasuk glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.

b.) Madu

Madu adalah subtansi makanan manis dan kental
yang dibuat oleh lebah madu dan beberapa serangga
lain. Lebah menghasilkan madu dari sekresi gula
tumbuhan atau dari sekresi serangga lain. Madu
terbentuk melalui regurgitasi, aktivitas enzimatik, dan
penguapan air.

c.) Jus Buah

Jus adalah minuman yang dibuat dari ekstraksi
atau pengepresan cairan alami yang terkandung dalam
buah dan sayuran. Itu juga bisa merujuk pada cairan
yang dibumbui dengan konsentrat atau sumber
makanan biologis lainnya, seperti daging atau makanan
laut, seperti jus kerang.

d.) Buah

Hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada
tumbuhan. Buah termasuk organ pada tumbuhan
berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah. Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji.

e.) Susu

Cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan
oleh kelenjar susu mamalia, salah satunya manusia.
Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum
mereka dapat mencerna makanan padat.

Sedangkan jenis makanan yang
merupakan sumber karbohidrat kompleks di antaranya
biji-bijian, beras merah, roti gandum, dan sejumlah
sayuran.

a.) Biji-bijian

Bakal biji dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain atau tidak.
Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.

b.) Beras merah

Bagian bulir padi, yang telah dipisah dari sekam.
Sekam secara anatomi disebut 'palea' dan lemma'.
Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan,
ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.

c.) Roti gandum

Jenis roti yang dibuat menggunakan tepung yang
sebagian atau seluruhnya digiling dari biji-bijian gandum
utuh atau hampir-utuh, lihat tepung gandum utuh dan
gandum utuh. Ini adalah satu jenis roti cokelat.

d.) Sayuran

Sebutan umum bagi bahan pangan nabati yang
biasanya mengandung kadar air yang tinggi, yang dapat
dikonsumsi setelah dimasak atau diolah dengan teknik
tertentu, atau dalam keadaan segar. Istilah untuk
kumpulan berbagai jenis sayur adalah sayur-sayuran
atau sayur-mayur.

c. Fungsi Karbohidrat

Ada beberapa fungsi karbohidrat antaranya :

a.) Sebagai Energi

Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan
energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber
utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena
banyak di dapat di alam dan harganya relatif murah.
Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.
Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak
untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan

karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi
gemuk.

b.) Pemberi Rasa Manis Pada Makanan

Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan,
khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai
rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula yang
paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi
nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

c.) Penghemat Protein

Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai
zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan
mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai
zat pembangun

d.) Pengatur Metabolisme Lemak

Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak
yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-
bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan
asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk
menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan
dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat
merugikan tubuh.

e.) Membantu Pengeluaran Feses

Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada

feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur
peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan,
konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis,
kanker usus besar, penyakit diabetes melitus, dan
jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol
darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi
kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran
cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri
yang menguntung.

d. Klasifikasi Karbohidrat

Klasifikasi karbohidrat dibedakan menjadi 3
sebagai berikut ini :

1. Monosakarida

Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana , dalam
arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon
saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis
dalam keadaan lunak menjadi karbohidrat lain.
Beberapa monosakarida yang penting, yaitu :

a.) Glukosa, adalah suatu aldoheksosa dan sering
disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat
memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.

b.) Fruktosa, suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya
disebut juga levulosa.

c.) Galaktosa, merupakan monosakarida yang jarang
terdapat di alam yang berikatan dengan glukosa dalam
bentuk laktosa.

d.) Pentosa, merupakan aldopentosa dan tidak terdapat
dalam keadaan bebas di alam.

( Poedjiadi , 2006 )

2. Disakarida, Trisakarida, Tetrasakarida

a.) Disakarida, merupakan suatu molekul yang dibentuk
oleh dua molekul monosakarida yang berikatan satu
sama lain. Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang
banyak dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk
dari gabungan 2 molekul monosakarida. Contoh
disakarida yang umum digunakan dalam konsumsi
sehari-hari adalah sukrosa yang terbentuk yang
terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan fruktosa
dan juga laktosa yang terbentuk dari gabungan 1
molekul glukosa dan galaktosa. Di dalam produk
pangan sukrosa merupakan pembentuk hampir 99%
dari gula pasir atau gula meja ( table sugar ) yang biasa
digunakan dalam konsumsi sehari-hari sedangkan
laktosa merupakan karbohidrat yang banyak terdapat
pada susu sapi dengan konsentrasi 6.8 gr / 100 ml.

( Almatsier , 2003 )

b.) Trisakarida, merupakan oligosakarida yang terdiri
atas tiga molekul monosakarida .Contoh dari trisakarida
adalah rafinosa. Rafinos adalah suatu trisakarida yang
penting, terdiri atas 3 molekul monosakarida yang
berikatan,yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon
1 pada galtosa berikatan dengan atom karbon 6 pada
glukosa, selanjutnya aom karbon 1 pada glukosa
berikatan dengan atom karbon 2pada fluktosa.

( Poedjiadi , 2006 )
c.) Tetrasakarida, merupakan oligosakarida yang
terbentuk dari empat molekul monosakarida. Stakiosa
adalah suatu tetra sakarida. Dengan jalan hidrolisis
sempurna, stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa,
1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Pada
hidrolisis parsial dapat dihasilkan fruktosa dan
monotriosa suatu trisakarida. Stakiosa tidak mempunyai
sifat mereduksi.

( Poedjiadi , 2006 )

3. Polisakarida
Polisakarida mempunyai bentuk glikosidis dari

monosakarida. Yang merupakan molekul polisakarida
yang terkecil adalah zat yang terdiri atas 30 – 90
monosakarida. Sedangkan lainya terdiri atas ratusan
bahkan ribuan monosakarida .Fungsi polisakarida

bermacam-macam. Ada tumbuhan selain berfungsi
sebagai penegak, misal selulosa, juga sebagai tempat
penampungan malam pada biji dan umbi ( amilum
).Pada hewan berfungsi juga sebagai penegak, misal
kitin pada insekta udang dan kepiting. Sebagai selulosa
juga pada tunikata dan sebagai glikogen merupakan zat
cadangan hewan. Beberapa sakarida ,yaitu :

a.) Selulosa, strukturnya terdiri atas selubiosa diikat
dalam bentuk β-glukosidis dengan sudut 107° yang
berselang-seling (zig zag).Tiap molekul berdiameter 0,5
nm. Jumlah seluruhnya telah diketemukan sebanyak
8000 molekul, jadi panjangnya 4µ.Sebelumnya dikira
antara 1000 dan 2000 molekul. Fungsinya telah
diketahui sebagai penunjang, pemberi bentuk pada
tumbuhan.

b.) Amilum, strukturnya merupakan lingkaran-lingkaran
dan tiap lingkaran terdiri atas 6 molekul heksosa dalam
ikatan 1 – 4, secara α-glukosidis. Untuk beberapa zat
diketemukan 250-300 molekul sisa glukosa. Fungsinya
sebagai zat cadangan.

c.) Amilopektin, tidak berbentuk sebagai penegak
melainkan hanya sebagai zat cadangan dan mempunyai
ikatan 1-4 – glukosidis.

d.) Glikogen, dalam bentuknya seperti amilopektin dan
lebih banyak bercabang. Terdapat dalam hewan ,
berfungsi sebagai zat cadangan. Pada perototan berat
molekulnya kurang lebih 1.000.000 dan pada hati
5.000.000, yaitu kurang lebih 30.000 molekul glukosa .
Glikogen dibandingkan dengan polisakarida lainnya

lebih mudah larut dalam air. Bentuk agak tidak teratur ,
mengingat banyaknya cabang pada strukturnya .

e.) Inulin, Juga bentuknya seperti amilopektin , hanya
terdiri atas molekul-molekul fruktosa , yang berjumlah
kurang-lebih 100 molekul . Terdapat dalam tumbuhan
seperti umbi dahlia ( cadangan ).

f.) Pektin, Terdiri atas 20-100 molekul asam
galakturonat. Ikatannya sepertinya jaringan yang
dihubungkan dengan ion-ion Cad an Mg dan mudah
melepaskan diri, sehingga dayanya elastis dan mudah
berubah bentuk. Mudah larut dalam campuran kalium
klorat dan asam nitrat (Schulz).

g.) Hemiselulosa, Molekulnya terdiri atas xilosa dan
manosa. Bentuknya seperti pectin dan fungsinya
sebagai zat cadangan selulosa dan sebagai perekat
(lem) tumbuhan. Terdapat juga gula yang terdiri atas 5
atau 6 atom-C , yaitu sebagai pentose dan heksosana.

h.) Kitin, Dinding sel dari jamur biasanya terdiri atas
kitin. Merupakan sebuah makromolekul yang terdiri atas
asetil-glukosamin dan terikat secara β-glukosidin.
Betuknya seperti selulosa. Fungsinya sebagai substansi
penunjang pada insekta dan crustacae (kepiting). Dalam
hal ini merupakan sebuah polisakarida yang
mengandung setelah diuraikan, sebagian sebagai
kitobiosa yang terdiri atas kitosamin (aminomanosa) dan
sebagian lagi sebagai asam asetas.

i.) Agar-agar, Merupakan sebuah polisakarida yang
terdiri atas galaktosa dan asam sulfat. Fungsinya
sebagai dasar makan dalam pembiakan bakteri

(voedinginsboden). Agar-agar dapat membentuk suatu
sel yang kaku dan sebagai bahan bakunya terdapat
dalam ganggang laut (Algae). Komponen
karbohidratnya tergolong D- dan L-galaktosa dalam
ikatan C1-C3. Sepintas lalu agar-agar kelihatannya
seperti protein. Bentuknya panjang .putih dan agak
mengkilat, di samping berbentuk bubuk tepung.

( Rasnawidjaja , 1983 )

e. Kekurangan serta Kelebihan
Karbohidrat

Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan, mulai dari kepala
pusing, tubuh terasa lemah, hingga rentan terserang
penyakit. Dampak kekurangan karbohidrat dapat terjadi
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut
ini adalah penjelasannya:

Jangka pendek

Dalam jangka pendek, kekurangan karbohidrat
dapat menyebabkan ketosis, yaitu suatu kondisi ketika
tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi.
Gejala ketosis antara lain adalah sakit kepala, lemas,
dehidrasi, mual, pusing, dan mudah emosi. Ketosis
dapat menyebabkan penumpukan senyawa keton
dalam tubuh. Dalam jangka panjang, keton yang

menumpuk ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan
serius, seperti asidosis, koma, bahkan kematian.

Jangka panjang

Kekurangan karbohidrat secara terus-menerus juga
akan menimbulkan dampak jangka panjang terhadap
kesehatan, yaitu:

• Kekurangan nutrisi.
• Kolesterol tinggi. Hal ini dikarenakan orang yang

sedang diet rendah karbohidrat umumnya akan
mengganti asupannya dengan makanan tinggi
lemak atau protein. Pola makan seperti ini dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,
sehingga risiko terjadinya penyakit jantung dan
stroke juga akan meningkat.
• Kerusakan pembuluh darah.
• Meningkatnya risiko terkena kanker.
• Berat badan mudah naik turun.

Mengatasi Kekurangan Karbohidrat

Hal pertama yang harus dilakukan ketika mengalami
kekurangan karbohidrat adalah memenuhi asupan
karbohidrat harian, dengan cara:

• Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar.
Buah dan sayuran juga mengandung banyak serat,
yang bisa membuat Anda kenyang untuk waktu
lebih lama.

• Mengonsumsi beragam makanan sehat dengan gizi
seimbang, artinya harus mengandung karbohidrat

kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, mineral,
serat, dan cairan dalam jumlah yang cukup.
• Mengonsumsi susu dan produk-produk olahannya.
Selain sebagai sumber karbohidrat, susu juga
merupakan sumber protein, vitamin, dan kalsium
yang sangat baik.
• Mengonsumsi makanan yang terbuat dari gandum
utuh atau bekatul.
• Membatasi asupan karbohidrat sederhana.
Karbohidrat jenis ini banyak terdapat dalam
makanan manis, seperti es krim.

5 dampak yang terjadi pada tubuh akibat kelebihan
karbohidrat

1. Sulit menurunkan berat badan
2. Kadar kolesterol semakin meningkat
3. Sering merasa lapar
4. Rentan memiliki diabetes mellitus tipe 2
5. Mood mudah berubah

B. KARAKTERISTIK PROTEIN

a. Definisi Protein

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting,
karena yang paling erat hubungannya dengan proses-
proses kehidupan. Nama protein berasal dari bahasa
Yunani (Greek) proteus yang berarti “yang pertama”
atau “yang terpenting”. Seorang ahli kimia Belanda yang
bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang
mengandung nitrogen dan menamakannya protein,
terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino (biasa
disebut juga unit pembangun protein) (Suhardjo dan
Clara, 1992). Dalam proses pencernaan, protein akan
dipecah menjadi satuan-satuan dasar kimia. Protein
terbentuk dari unsur-unsur organik yang hampir sama
dengan karbohidrat dan lemak yaitu terdiri dari unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), akan tetapi
ditambah dengan unsur lain yaitu nitrogen (N). Molekul
protein mengandung pula fosfor, belerang, dan ada
jenis protein yang mengandung unsur logam seperti
besi dan tembaga. Molekul protein tersusun dari satuan-
satuan dasar kimia yaitu asam amino. Dalam molekul
protein, asam-asam amino ini saling berhubung-
hubungan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan
peptida (CONH). Satu molekul protein dapat terdiri dari
12 sampai 18 macam asam amino dan dapat mencapai
jumlah ratusan asam amino (Suhardjo dan Clara, 1992).

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk
dari asam amino yang tersusun dari atom nitrogen,

karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang
mengandung sulfur (metionin, sistin, dan sistein ) yang
dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk hidup,
protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan
beberapa jenis protein memiliki peran fisiologi (Bintang,
2010).

Protein merupakan polimer dari sekitar 21 asam
amino berlainan yang dihubungkan dengan ikatan
peptida. Asam amino keragaman rantai samping yang
terbentuk dengan ikatan peptida. Asam amino memiliki
keragaman rantai samping adalah yang terbentuk asam-
asam amino tersebut disambungkan protein yang
berbeda dapat mempunyai sifat yang berbeda, struktur
sekunder dan tersier yang sangat berbeda. Rantai
samping dapat bersifat polar dan non polar. Kandungan
bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein
meningkatkan kelarutannya dalam air (John, 2018).

Protein adalah zat pembangun yang penting
dalam siklus kehidupan manusia. Protein digunakan
sebagai zat pembangun tubuh untuk mengganti dan
memelihara sel tubuh yang rusak, reproduksi, mencerna
makanan dan ke langsung proses normal dalam tubuh.
Sumber protein adalah kacang-kacangan dan hasil
olahannya, telur, teri, ikan segar, daging, udang, susu
dan sebagainya perlu di tambahkan dalam menu
makanan sebagai zat tambahan darah untuk mencegah
dan mengatasi anemia (Adriani dan Wirjatma, 2012).

b. Sumber Protein

a. Protein Nabati
Hampir sekitar 70% penyedia protein di dunia

berasal dari bahan nabati (hasil tanaman), terutama
berasal dari biji-bijian (serealia) dan kacang-
kacangan. Sayuran dan buah-buahan tidak
memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang
cukup berarti , sebagian besar pendudukan dunia
menggunakan serealia (terutama beras, gandum
dan jagung) sebagai sumber utama kalori, yang
ternyata sekaligus juga merupakan sumber protein
yang penting.
b. Protein Hewani
Hasil-hasil hewani yang umum digunakan sebagai
sumber protein adalah daging, telur, susu dan ikan.
Protein hewani disebut sebagai protein yang
lengkap dan bermutu tinggi, karena mempunyai
kandungan asam-asam amino esensial yang
lengkapnya susunannya mendekati apa yang
diperlukan oleh tubuh (Muchtadi, D 2010).

c. Fungsi Protein

Protein mempunyai beberapa fungsi
protein:

a. Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan tubuh

b. Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta
mengganti jaringan yang rusak atau mati

c. Menyediakan asam amino yang diperlukan
untuk membentuk enzim pencernaan dan
metabolisme serta antibodi yang diperlukan

d. Mengatur keseimbangan air yang terdapat
dalam tiga kompartemen, yaitu intraseluler,
ekstraseluler/intraseluler dan intravaskuler
(Adriani dan Wirjatma 2012).

c. Klasifikasi Protein

Ada beberapa klasifikasi di dalam protein sebagai
berikut ini :

a. Protein bentuk serabut terdiri atas
beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang
terjalin satu sama lain sehingga menyerupai
batang yang kaku. Karakteristik protein
berbentuk serabut adalah rendahnya daya
larut, mempunyai kekuatan mekanis yang
tinggi dan terhadap enzim pencernaan. Protein
ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh.
Kolagen merupakan protein utama jaringan
ikat, kolagen tidak larut diair mudah berubah
menjadi gelatin bila direbus dalam air, asam
encer atau alkali. Sebanyak 30% total manusia
adalah kolagen.

b. Protein Globular
Protein globar berbentuk bola, terdapat

dalam cairan organ tubuh. Protein ini larut
dalam larutan garam ada asam encer, mudah

berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam serta mudah mengalami denaturasi.
c. Protein Konjungsi

Protein konjungsi adalah protein
sederhana yang terkait dengan bahan-bahan
non asam amino. Gugus non asam amino ini
dinamakan gugus prostetik (Sumardjo, 2007 ).

d. Kekurangan serta Kelebihan Protein

Dampak Kelebihan Protein terhadap Tubuh. Meski
kekurangan protein tidak baik bagi tubuh, kelebihan
protein juga bisa berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan. Berikut ini adalah beberapa dampak
kelebihan protein dalam tubuh:

1. Penumpukan keton dan bau mulut
Mengganti asupan makanan berkarbohidrat, seperti
nasi, dengan mengonsumsi terlalu banyak
makanan berprotein tinggi dapat menyebabkan
tubuh mengalami kondisi yang disebut ketosis.
Kondisi ini bisa membuat zat kimia keton
menumpuk di dalam tubuh, sehingga menyebabkan
bau mulut. Selain itu, penumpukan keton juga dapat
membahayakan ginjal.

2. Peningkatan berat badan
Pola makan tinggi protein memang dapat
membantu mengurangi berat badan dalam waktu
singkat. Namun, efek jangka panjang dari pola
makan ini justru bisa meningkatkan berat badan
karena protein berlebih tersebut akan disimpan
sebagai jaringan lemak. Hal ini lebih mungkin terjadi

jika kita mengonsumsi makanan berprotein tinggi
yang juga banyak mengandung lemak, seperti
daging merah atau daging berlemak. Sementara itu,
bagi atlet atau orang yang rutin melatih otot, pola
makan tinggi protein dapat membuat massa otot
bertambah, sehingga berat badan juga ikut
bertambah.
3. Kerusakan ginjal
Di dalam tubuh, protein akan diolah menjadi asam
amino. Sisa metabolisme protein menjadi asam
amino akan menjadi urea yang perlu disaring dan
dibuang oleh ginjal melalui urine. Inilah alasan
mengapa asupan protein yang tinggi dapat
membuat ginjal bekerja ekstra. Oleh karena itu,
orang yang mengalami penyakit ginjal umumnya
disarankan untuk membatasi atau mengurangi
asupan protein untuk mencegah kerusakan ginjal
yang semakin parah.
4. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Asupan protein hewani yang bersumber dari daging
merah, daging berlemak, atau jeroan, juga banyak
mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Oleh
karena itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan
berprotein tinggi yang bersumber dari hewan bisa
meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular dan stroke.
5. Kehilangan kalsium
Asupan tinggi protein bisa menyebabkan tubuh
lebih banyak membuang kalsium. Berkurangnya
jumlah kalsium dalam tubuh terbukti dapat
membuat tulang keropos dan meningkatkan risiko

terjadinya osteoporosis. Sebenarnya, bukan hanya
jumlah protein saja, namun sumber protein yang
dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Para ahli
menyarankan untuk memilih asupan protein dari
beberapa sumber, baik sumber hewani seperti ikan,
maupun sumber protein nabati seperti kacang dan
biji-bijian.

Dampak Kekurangan Protein
Kekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein
tidak cukup, atau bila tubuh tidak bisa mencerna dan
menyerap protein dengan baik. Sejumlah dampak buruk
yang dapat muncul akibat kekurangan protein adalah:

1. Kerontokan rambut
Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan
rambut. Hal ini karena saat tubuh kekurangan
protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat
dan semakin banyak folikel rambut yang memasuki
fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh,
mudah rontok, dan menjadi lebih tipis.

2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mental
Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan
fungsi otak. Alasannya adalah karena asam amino
yang terdapat pada protein dibutuhkan untuk
pembentukan beragam jenis neurotransmitter, yaitu
senyawa kimia yang berperan mengantar stimulus
atau pesan ke sel saraf otak maupun otot. Asam
amino yang terkandung dalam protein juga
diperlukan untuk pembentukan dopamin dan
serotonin yang berkaitan dengan suasana hati.
Kekurangan dopamin dan serotonin bisa membuat

suasana hati menjadi buruk dan memicu gangguan
perilaku.
3. Imunitas tubuh menurun
Kekurangan protein dapat menurunkan kekebalan
atau imunitas tubuh. Itulah sebabnya, orang yang
kebutuhan proteinnya tidak tercukupi dengan baik
lebih rentan terkena penyakit, khususnya penyakit
infeksi.
4. Pertumbuhan dan perkembangan anak
terlambat
Pertumbuhan dan perkembangan anak juga
dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, protein
merupakan bahan baku berbagai jaringan, hormon,
dan neurotransmitter. Jika asupan protein anak
kurang, tentu saja proses pertumbuhan dan
perkembangannya dapat terganggu. Salah satu
tandanya adalah anak mengalami stunting atau
memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak-
anak lain seusianya.
5. Proses penyembuhan luka terjadi lambat
Kekurangan asupan protein dapat memperlambat
proses penyembuhan luka. Penelitian menunjukkan
bahwa salah satu penyebab luka yang sulit sembuh
adalah rendahnya kadar protein di dalam tubuh. Hal
ini tentu tidak mengherankan, karena protein
dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak
dan membentuk jaringan baru.

C. KARAKTERISTIK LEMAK

a. Definisi Lemak

Lemak adalah suatu ester asam lemak dengan
gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang
terdiri atas tiga atom karbon. Jadi tiap atom karbon
mempunyai gugus –OH. Satu molekul gliserol dapat
mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam
bentuk ester, yang disebut dengan monogliserida,
digliserida atau trigliserida. R1 -COOH, R2 -COOH dan
R3 -COOH ialah molekul asam lemak yang terikat pada
gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh tersusun
sama yang disebut juga asam lemak sederhana dan
boleh berbeda yang disebut asam lemak campuran.
Tetapi pada umumnya molekul terbentuk dari dua atau
lebih macam asam lemak.

Nama lazim dari lemak adalah trigilserida. Penamaan
lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh
nama asam lemak.

Contoh :

1. CH2-COO-C17H35 Gliseril tristearat
CH-COO-C17C35
(tristearin)
CH2-COO-C17H35
2. CH2-COO-C17H33

CH-COO-C17H33 Gliseril trioleat
CH2-COO-C17H33

Lemak bersifat non polar atau tidak larut dalam pelarut
polar yaitu air, oleh karena itu lemak dapat larut pada
non polar pula seperti eter, kloroform, benzena, karbon
tetraklorida (CCI4), xylena, alkohol panas dan aseton
panas.

Sedangkan lipid adalah kelompok molekul alami yang
meliputi lemak, lilin (wax), sterol, vitamin yang larut
(A,D,E,K), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, dll. karena terdiri dari beberapa asam lemak,
sehingga kaya akan energi dan sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Sumber energi utama dalam proses
metabolisme.

b. Sumber Lemak

1. Ikan

Ikan termasuk makanan berlemak tinggi yang baik untuk
kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh ganda
dan asam lemak omega-3. Jenis lemak tersebut baik
dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung dan otak
serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Berbagai
riset kesehatan telah membuktikan bahwa orang yang
rutin menjalani pola makan sehat, termasuk
memperbanyak asupan asam lemak omega-3, memiliki
risiko lebih rendah terkena beberapa penyakit

seperti penyakit jantung dan Alzheimer. Beberapa jenis
ikan yang banyak mengandung lemak sehat, di
antaranya ikan sarden, tongkol, kakap, salmon, dan
tuna.

2. Telur

Sebagian orang enggan mengonsumsi telur karena
kuning telur mengandung lemak jenuh dan tinggi
kolesterol. Akan tetapi, beberapa studi telah
membuktikan bahwa konsumsi telur tidak menimbulkan
bahaya bagi kesehatan, asalkan jumlah telur yang
dikonsumsi tidak berlebihan. Telur memang
mengandung lemak jenuh, namun juga mengandung
lemak sehat omega-3 dan protein serta mineral yang
tinggi. Kandungan nutrisi pada telur menjadikan
makanan ini sehat untuk dikonsumsi. Konsumsi telur
secara teratur bahkan dipercaya baik untuk kesehatan
jantung, otak, dan mata.

3. Alpukat

Alpukat mengandung banyak oleic acid atau lemak tak
jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lemak tak jenuh
tunggal yang terkandung dalam alpukat mampu
menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), jika
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Selain itu, alpukat
juga mengandung nutrisi lain seperti serat, kalium, folat,
zat besi, vitamin A, dan vitamin E.

4. Kacang

Kacang kaya akan kandungan lemak, vitamin E, vitamin
B, magnesium, serat, dan protein. Jenis lemak yang

terkandung pada kacang-kacangan adalah lemak sehat.
Sebagai contoh, kacang kenari mengandung asam
lemak omega 6 atau asam linoleat yang baik untuk
kesehatan jantung. Penelitian menyebutkan bahwa
orang yang mengonsumsi kacang cenderung memiliki
risiko lebih rendah menderita obesitas, penyakit jantung,
dan diabetes tipe 2. Selain kenari, kacang yang
direkomendasikan sebagai makanan berlemak tinggi
yang menyehatkan adalah kacang almond, kacang
hazelnut, kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang
mete. Agar lebih sehat, Anda dapat mengonsumsi
kacang yang diolah tanpa banyak tambahan garam,
gula, dan minyak.

5. Coklat hitam

Coklat hitam merupakan salah satu jenis makanan
berlemak tinggi. Selain lemak, coklat hitam juga
mengandung serat dan berbagai mineral seperti zat
besi, magnesium, mangan, dan tembaga. Coklat hitam
juga kaya akan antioksidan. Berbagai studi telah
membuktikan bahwa konsumsi coklat hitam murni
(tanpa pemanis) secara rutin dapat mengurangi risiko
penyakit jantung. Coklat hitam juga dapat memelihara
kesehatan dan fungsi otak serta menjaga kesehatan
kulit. Saat hendak mengonsumsi coklat hitam, pilihlah
coklat yang tidak mengandung pemanis atau gula
tambahan.

6. Minyak zaitun murni

Minyak zaitun murni kerap digunakan untuk memasak
atau sebagai campuran salad. Kandungan lemak yang

terdapat pada minyak zaitun murni adalah minyak tak
jenuh tunggal yang baik bagi kesehatan. Konsumsi
minyak zaitun murni dalam kadar yang tepat dapat
menurunkan risiko penyakit jantung. Selain itu,
kandungan lemak pada minyak zaitun juga dapat
mengurangi risiko pembentukan plak di pembuluh darah
akibat kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Saat
mengonsumsi makanan berlemak tinggi, Anda juga
disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat.
Serat akan membantu tubuh mencerna makanan
berlemak tinggi dan membantu mengatasi sembelit.

c. Fungsi Lemak

Adapun fungsi lemak dalam tubuh adalah
sebagai berikut :
a. Sumber energi, di mana lemak adalah sumber

energi padat yang menghasilkan 9 kkal untuk
tiap gram, yaitu 2-5 kali besar energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam
jumlah yang sama. Merupakan cadangan
energi paling besar. Simpanan ini berasal dari
konsumsi yang berlebihan. Lemak tubuh
biasanya disimpan antara lain 50% di jaringan
bawah kulit (subkutan), 45% di sekeliling organ
dalam rongga perut dan 5% di jaringan
intramuskuler.
b. Alat angkut vitamin yang larut dalam lemak
(A,D,E,K).
c. Penghemat protein, dalam hal ini kalau
tersedianya energi dalam tubuh telat tercukupi

oleh lemak, maka pemanfaatan protein untuk
cadangan energi tidak diperlukan.
d. Sebagai pelumas di antara persendian dan
membantu pengeluaran sisa-sisa pencernaan.
e. Sebagai penghasil asam lemak esensial, di
mana asam lemak ini tidak dapat dibentuk oleh
tubuh melainkan harus tersedia dari luar,
berasal dari makanan yang digunakan untuk
pertumbuhan dan mencegah terjadinya
peradangan kulit. Contoh linoleat, linolenat.
f. Memelihara suhu tubuh, di mana di bawah kulit
dapat mengisolasi tubuh dan mencegah
kehilangan panas tubuh secara cepat. Contoh
jika cuaca dingin.

d. Klasifikasi Lemak

1. Menurut ikatan kimianya
a. Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids),
yaitu asam lemak yang semua ikatan atom
karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan
tunggal (jenuh) di mana atom C akan
berikatan dengan atom H. Contoh asam
laurat, asam palmitat dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh tunngal, yaitu asam
lemak yang selalu mengandung 1 ikatan
rangkap 2 atom C dengan kehilangan paling
sedikit 2 atom H. Contoh asam oleat.
c. Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA = Poly
Unsaturated Fatty Acid) (CnH2O)2, yaitu
asam lemak yang ikatan rangkap banyak

merupakan asam lemak yang mengandung
lebih dari 1 ikatan rangkap. Contoh asam
linoleat.

Rumus Struktur Rumus Nama
Molekul Asam
a. Asam lemak jenuh : Lema
CH3(CH2)10COOH C11H13C
CH3(CH2)14COOH OOH k
CH3(CH2)16COOH
C15H31C Asam
b. Asam lemak tak jenuh : OOH Laurat
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH Asam
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2 C17H35C palmit
)7COOH OOH at
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH Asam
=CH(CH2)7COOH C17H33C steara
OOH t
C17H31C
OOH Asam
C17H29C oleat
OOH Asam
linolea
t
Asam
linolea
nat

2. Menurut asalnya
a. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan,
tempe, tahu, santun kelapa, alpukat, dsb.
Lemak nabati mengandung kolesterol baik

atau HDL. (Low-Density Lipoprotein) yang
dalam jumlah yang banyak sangat baik untuk
tubuh.
b. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari
hewan antara lain susu, daging, telur, ikan.
lemak ini banyak mengandung LDL (Low-
Density Lipoprotein) yang tidak baik jika
berlebihan dalam tubuh kita.
3. Menurut struktur kimianya
a. Lemak sederhana, yaitu asam lemak dengan
berbagai macam alkohol. Contohnya
monogliserol, digliserol, trigliserol.
b. Lemak majemuk, yaitu lemak yang berkaitan
dengan zat kimia lainnya. Contohnya
fosfolipid (lemak dan fosfor), glycolipid
(glikogen dan lemak) dan lipoprotein (lemak
dan protein).
c. Derivat lemak atau turunan lemak, yaitu zat-
zat yang merupakan kombinasi dari lemak
sederhana dengan lemak majemuk.

e. Kekurangan serta Kelebihan Lemak

1. Kekurangan lemak
Kekurangan asam lemak esensial (omega-3
dan omega-5)pada massa janin akan
mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan
otak. Jika pertumbuhan otak terganggu maka
fungsi otak juga terganggu yaitu kemampuan
kognitif rendah.

Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan
dewasa mengakibatkan adanya kelainan kulit
yang disebut ekzema. Eksema pada bayi jika
bayi mendapatkan asupan makanan yang
mengandung asam linoleat takarannya kurang
dari 0,1% energi makanan.
Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan
pada komposisi asam lemak di berbagai
jaringan, terutama membrane sel. Selain itu,
terjadinya penurunan efisiensi produksi energi
dalam sel,
2. Kelebihan lemak
Kegemukan adalah hasil yang didapat jika kita
kelebihan mengkonsumsi lemak. Kegemukan
disebabkan oleh kadar energi di dalam lemak
2x lebih besar daripada karbohidrat.
Kegemukan bisa menyebabkan penyakit
jantung dan pembuluh darah serta diabetes.
Kelebihan lemak juga bisa penyebab mengapa
lipoprotein tidak bisa membawa lemak dalam
metabolisme. Karena lemak berlebih dapat
menyumbat aliran darah.
Salah satu cara mengendalikan lemak berlebih
adalah diet dan mengurangi makanan yang
mengandung banyak lemak.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa ini adalah
penentu kelangsungan hidup manusia. Berdasarkan
lokasi gugus-C=0, monosakarida digolongkan menjadi
2, yaitu

1. Aldosa (berupa aldehid)
2. Ketosa (berupa keton)

Protein merupakan komponen penting atau
komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena
sel itu merupakan pembentukan tubuh kita, maka
protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai
zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.

Lemak merupakan ester yang dari gliserol dan
asam-asam karboksilat pada suhu tinggi yang dapat
larut dalam pelarut organik non polar. Tatanama lemak
dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam
lemak. Berdasarkan klasifikasi kejenuhan ikatannya
lemak dibagi menjadi yaitu lemak jenuh dan jenuh tak
jenuh.

B. Saran

1. Diharap kepada seluruh masyarakat untuk
memenuhi asupan karbohidrat, lemak dan
protein, agar dapat tumbuh dengan sehat.

2. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak,
terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi
penderita gizi buruk.

3. Dalam pembuatan e-book mengenai karbohidrat,
lemak dan protein ini, tentu tak luput dari tidak
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik dari
teman-teman sangat dibutuhkan, demi
kesempurnaan pembuatan e-book kami.

Daftar

Pustaka

https://blog.ub.ac.id/atmasilaban/2013/02/23/biokimia-
makalah-karbohidrat-karakteristik-dan-fungsi/

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/dampak-
kelebihan-karbohidrat/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5694321/4-
jenis-makanan-yang-merupakan-sumber-karbohidrat

https://www.alodokter.com/kekurangan-karbohidrat-
sama-berisiko-dengan-kelebihan-karbohidrat

http://repository.unimus.ac.id/

https://www.alodokter.com/tubuh-kelebihan-protein-ini-
akibatnya

https://www.alodokter.com/mengenal-protein-dan-
dampak-kekurangan-protein-bagi-tubuh

https://www.alodokter.com/deretan-makanan-berlemak-
tinggi-yang-baik-untuk-kesehatan

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/125/jtptunimus-gdl-
lailiratna-6245-3-babii.pdf

https://www.alodokter.com/deretan-makanan-berlemak-
tinggi-yang-baik-untuk-kesehatan

https://www.academia.edu/15064507/Lemak

Anonim, 2000, Petunjuk Praktikum Biokimia Untuk PSIK
(B) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Lab.
Biokimia FK UGM, Yogyakarta.

Anonim, (2011), http://data-
farmasi.blogspot.com/2011/02/sokletasi.html.

Anonymous.E. http://www.detergentsandsoaps.com/em
ulsifiers.html
diakses tanggal 21 Maret 2012..

Poedjaji, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.


Click to View FlipBook Version