The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by jokoarysbi, 2020-11-21 12:20:36

Modul Jaringan Komputer

BAB I
JARINGAN KOMPUTER

1. Definisi jaringan komputer
Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar

komputer untuk saling menukar data. Tujuan dari jaringan komputer ialah agar

bisa mencapai tujuannya, pada bagian dari setiap jaringan komupter bisa
memberikan serta meminta layanan (service). Pihak yang menerima/meninta

layanan disebut dengan klien (client) serta yang melakukan pengiriman/yang
memerikan layanan disebut dengan peladen (server). Desain tersebut bernama

sistem client-server, serta dipakai pada hampir semua aplikasi jejaring komputer.

Dua buah komputer, masing-masing mempunyai kartu jaringan, lalu
dihubungkan dengan kabel ataupun nirkabel untuk medium transmisi data, serta

ada perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan
komupter yang sederhana. Jika ingin memubuat jaringan komputer yang lebih

luas jangkauanya, maka diperlukan sebuah peralatan tambahan seperti,

Gateway, Hub, Switch, Bridge, Router untuk peralatan interkoneksinya.

Pengertian Jaringan Komputer yang lain
Berikut Pengertian Jaringan Komputer Menurut Para Ahli dan beberapa Media

lainnya yang telah weblog rangkum diambil beberapa sumber yang secara
lengkapnya dapat melihat dibawah ini.

Kamus Besar dan Pakar

Pengertian Jaringan komputer merupakan sekelompok dari dua atau lebih sistem
komputer yang dihubungkan bersama-sama.

English wikipedia
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan dari beberapa komputer

dihubungkan secara elektronik.

Ensiklopedia
Pengertian jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-

komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi, dan
dapat mengakses informasi secara bersama.

2. Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat Jaringan Komputer secara umum yang akan bisa didapatkan adalah
sebagai berikut ini

a. Jaringan Komputer dapat sharing resource (data, program, peripheral
komputer)

b. Jaringan Komputer media komunikasi efektif dan multimedia
c. Jaringan Komputer memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.

d. Jaringan Komputer memungkinkan penyampaian lebih terpadu.

e. Jaringan Komputer memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih
efisien.

f. Jaringan Komputer dapat menjaga keamanan data lebih terjamin (hak
akses).

g. Jaringan Komputer menghemat biaya pengembangan dan pemeliharaan.
h. Jaringan Komputer membantu mempertahankan informasi agar tetap handal

dan up to date.

3. Tujuan Jaringan
Berikut ini tujuan dari jaringan komputer:

a. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien

b. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap andal dan upto-
date.

c. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).
d. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih

efisien.

e. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif.
4. Jenis-jenis Jaringan

Berikut ini jenis – jenis jaringan berdasarkan pengelompokannya.
Berdasarkan Pola Pengoperasian

1. Jaringan client-server

• Merupakan jaringan komputer yang mengharuskan salah satu (atau lebih)
komputer difungsikan sebagai SERVER atau central

• Server melayani komputer lain yang disebut CLIENT

• Layanan yang diberikan dapat berupa akses WEB, E-mail, File atau
berbagi data lainnya

• Lebih cocok untuk jaringan skala besar

• Server bisa bertindak sebagai pusat penyimpan data, shared application
central, dan lain-lain

• Umumnya spesifikasi server lebih tinggi, karena server mengendalikan
akses komputer lain dalam jaringan yang disebut Client

• Server dikelola oleh seorang Administrator tersendiri

2. Jaringan Peer to Peer

Peer to peer adalah kumpulan beberapa komputer yang biasanya tidak
berjumlah banyak yang terhubung dalam jaringan untuk melakukan koneksi,

berbagi data (sharing) dan memakai sumber daya (resource) komputer lain

seolah itu komputer sendiri.
• Pada jaringan ini setiap computer dapat berperan sebagai SERVER

sekaligus CLIENT

• Tidak ada computer yang “LEBIH UTAMA” dibandingkan computer lain
• Setiap computer dapat menerima dan memberikan access dari/ke computer

lain

• Biasanya melibatkan kurang dari 10 komputer (station).
• konsep security tidak diutamakan, karena setiap komputer (station)

memiliki posisi yang sama dalam berkomunikasi

• Dalam konfigurasi ini setiap komputer bisa saling bagi-pakai (share)
sumber daya, seperti file-file pengolah kata, spreadsheet, printer, CD-

ROM drive, scanner, dan lain-lain tanpa perlu ada konsep restrict security

Perbandingan antara Peer to peer dengan Client/server

Peer-to-Peer Client/Server

Pembangunan sistem jaringan mudah. Pembangunan sistem jaringan lebih sulit.


Pengembangan sistem jaringan kurang Pengembangan sistem jaringan sangat

fleksibel fleksibel

Membutuhkan waktu banyak untuk Membutuhkan waktu lebih sedikit, karena

maintenance karena pengaturan harus kendali terpusat pada server
dilakukan di setiap komputer


Sistem keamanan jaringan sangat rendah Sistem keamanan lebih tinggi karena akses
tergantung dari keamaanan sistem operasi client ke jaringan dikendalikan dari server.

masing-masing station

Jumlah ideal komputer (station) kurang “Tak terbatas”.

dari 10.


Dapat diterapkan dengan sistem operasi Sistem operasi komputer client bisa
yang berbeda-beda bervariasi. Sedangkan untuk server harus

mendukung sistem jaringan

Tidak memerlukan server Memerlukan sistem operasi berbasis server


Tidak diperlukan skill khusus untuk Diperlukan skill yang mampu mengelola

mengelolanya sistem server.


Berdasarkan Jangkauan

PAN (Personal Area Network)
• Merupakan jaringan komunikasi satu perangkat dengan perangkat lainnya

dalam jarak sangat dekat, hanya dalam beberapa meter saja


























• Kontrol pada PAN dilakukan dengan authoritas pribadi, dan untuk

Teknologi yang digunakan antara lain Wireless Application Protocol
(WAP) dan Bluetooth.

• PAN ini dihubungkan melalui bus yang ada pada komputer, seperti USB
dan Firewire

• Selain itu PAN juga sering dibentuk dengan teknology wireless seperti

bluetooth, Infrared atau WIFI.
Kegunaan Personal Area Network

1) Menghubungkan perangkat-perangkat computer
2) Sebagai media komunikasi antara perangkat sendiri (komunikasi personal)

Contoh Penggunaan Jaringan PAN

1. Menghubungkan HP dengan Laptop menggunakan Bluetooth
2. Menghubungkan Mouse dengan Laptop menggunakan Bluetooth

3. Menghubungkan Printer dengan Laptop menggunakan Bluetooth

BLUETOOTH PAN

• Bluetooth PAN juga disebut Piconet
• Jaringan piconet biasanya memiliki jarak 10 meter, walaupun berkisar

hingga 100 meter dapat dijangkau di bawah keadaan ideal
• Salah satu teknologi Bluetooth, yang digunakan sebagai dasar untuk sebuah

standar baru, IEEE 802,15.
































WIRELESS PAN

• Merupakan jaringan area pribadi yang menggunakan sambungan nirkabel

(tanpa kabel)

LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor,

dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

• Merupakan sebuah jaringan yang tidak luas, seperti di dalam satu kantor,
sekolah atau dalam rumah.

• Biasanya terdapat satu komputer yang menjadi server untuk mengatur semua

lalu lintas data di dalam jaringan tersebut
• Untuk menghubungkan antara perangkat satu dengan lainnya biasanya

menggunakan SWITCH/HUB


















Kegunaan LAN

• Sharing data

• Sharing software

• Penggunaan hardware yang lebih efektif

• Berkirim Email
• Komunikasi data dengan kecepatan tinggi

• Metered Software Applications

• Sharing Printer
MAN (Metropolitan Area Network)

Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini
antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk

membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi
dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya. Umumnya MAN

menggunakan medium gelombang elektromagnetik (wireless).

WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang

besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan

negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.






Switch/Router











WAN dirancang untuk:

• Beroperasi di wilayah yang sangat luas.
• Memungkinkan akses melalui interface yang berurut pada kecepatan rendah

• Menyediakan koneksi full-time dan part-time

• Menghubungkan alat-alat yang terpisah jauh bahkan oleh area yang sangat
luas

Perangkat WAN
1. Router

Perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa

network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya
seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan

Ring

2. WAN Bandwidth Switches
Berfungsi memberikan koneksi kepada bandwidth WAN untuk komunikasi

data, voice, dan juga video
3. Modems (CSU/DSU) (TA/NT1)

Memberikan layanan interface voice, termasuk channel service units/digital
service units (CSU/DSU) yang memberikan interface layanan T1/E1;

Terminal Adapters/Network Termination 1 (TA/NT1) yang menginterface

layanan Integrated Services Digital Network (ISDN).
4. Communication Servers

Menggunakan pendekatan model layer OSI untuk encapsulation frame seperti
halnya LAN akan tetapi lebih difocuskan pada layer Physical dan Data link.

Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang global atau mendunia. Karena

Internet merupakan jaringan-jaringan komputer yang terhubung secara

mendunia, sehingga komunikasi dan transfer data atau file menjadi lebih mudah.
• Sebuah sistem jaringan SKALA besar (mirip WAN) yang dihubungkan

menggunakan Protokol Khusus

• Internet sebenarnya merupakan bagian dari WAN
• Cakupan internet adalah seluruh dunia, bahkan tidak menutup kemungkinan

antar planet

• Koneksi antarjaringan computer dapat dilakukan berkat dukungan Protokol
yang khusus, yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet

Protocol)

Berdasarkan Media Transmisi
Wire Network

Merupakan jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Pada sebuah network, media transmisi memegang peranan yang

sangat penting, karena informasi atau data akan diangkut melalui media

transmisi. Pada Wire Network, ada beberapa pilihan kabel yang dapat
digunakan, yaitu kabel coaxial, kabel twisted pair (TP) dan kabel fiber optic.

Sekarang fiber optik sudah banyak penggunaannya.























Jaringan Serat Optik
• Sistem serat optik pada dasarnya sama seperti sistem dengan kabel tembaga.

• Serat optik menggunakan sinyal cahaya





















Kelebihan Serat Optik
• Lebar bidang yang luas, sehingga dapat menampung informasi yang besar.

• Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan

yang lebih tinggi

• Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang

• Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio

• Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api

• Tidak berkarat
Kekurangan Fiber Optik

• Sulitnya membuat terminal pada kabel serat.

• Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.
• Harganya masih relative mahal.


Wireless (Tanpa Kabel)

• Wireless merupakan Jenis Jaringan Komputer yang menggunakan media

transmisi data tanpa menggunakan kabel. Media yang digunakan seperti
gelombang radio, inframerah, bluetooth, dan microwave. Wireless bisa

difungsikan kedalam jaringan LAN, MAN, maupun WAN. Wireless
ditujukan untuk kebutuhan mobilitas yang tinggi.

• Frekwensi Radio yang digunakan untuk jaringan computer biasanya 2.4 GHz

dan 5.8 GHz
• Sedangkan penggunaan Infrared dan Laser umumnya hanya terbatas untuk

jenis jaringan yang hanya melibatkan dua buah computer saja, atau disebut

Point to Point
WLAN (Wireless Local Area Network)

• Disebut juga Jaringan Nirkabel

• Prinsipnya sama dengan LAN, tetapi modium tranformasi data berbeda.
• Jika LAN menggunakan medium kabel, tetapi WLAN menggunakan medium

gelombang elektromagnetik (gelombang radio).

Komponen Wireles

• Access Point

• Wireless Clients (Wireless Capture Device)
Faktor dalam memilih perangkat:

• Faktor jarak
• Faktor kecepatan

• Faktor daya pancar antena

• Faktor kompatibilitas dengan Access Point
Hotspot

• Merupakan lokasi tempat wireless (wifi) access point berada sehingga

seseorang dapat menghubungkan komputer mobilenya (laptop, PDA, dsb)
dengan Internet

• Contoh provider hotspot antara lain T-Mobile Hotspot, Wayport, Patriot
Broadband, Surf and Sip, SurfSpot (New Zealand) dan Surf2Go

Topologi Jaringan yang Akan Digunakan

Secara singkat, topologi jaringan komputer adalah desain dari jaringan
komputer, yang menentukan bagaiamana paket data dan juga informasi

ditransmisikan antar komputer di dalam jaringan tersebut. Untuk pembuatan

jaringan local (LAN), maka ada beberapa topologi yang bisa diimplementasikan,
yaitu:

Topologi Ring
Topologi ring merupakan salah satu jenis topologi kuno, namun cukup efektif

untuk menghandle pembuatan jaringan lokal dari komputer yang jumlahnya
sedikit. Toplogi ring akan memungkinkan sebuah paket data atau informasi

dapat diakses oleh komputer client dalam sebuah siklus ring tertentu. Jadi, suatu

informasi baru bisa diakses oleh client nomor 4, setelah diakses oleh client
nomor 1, 2, dan juga 3 terlebih dahulu.
























• Keuntungan

1. Hemat kabel, lebih murah dari pada topologi star
2. Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim karena data mengalir

dalam satu arah.
3. Mudah untuk membangunnya.

4. Semua computer memiliki status yang sama.

• Kerugian
1. Peka terhadap kesalahan.

2. Pembangunan jaringan lebih kaku, apabila kabel terputus maka semua

computer tidak dapat digunakan
Topologi Bus

Topologi Bus merupakan jenis topologi yang cukup murah, karena hanya
menggunakan kebel dan juga konektor saja untuk membangun sebuah jaringan

local. Topologi bus menggunakan konektor dan juga terminator untuk membuat
sebuah jaringan local dapat bekerja.

• Keuntungan
1. Hemat kabel.

2. Layout kabel sederhana .
3. Jika salah satu computer mati, maka tidak mengganggu computer lain.

4. Mudah dikembangkan.
• Kerugian

1. Deteksi kesalahan sangat kecil.

2. Lalu lintas yang padat sehingga sering terjadi tabrakan file data yang
dikirim.

3. Apabila salah satu client rusak atuau kabel putus maka jaringan akan
rusak.

Topologi Star
Topologi star merupakan jenis topologi yang banyak digunakan, pada jaringan

local. Topologi star memungkinkan satu server dapat melayani lebih dari dua

komputer client secara bersamaan, dengan bantuan perangkat keras jaringan,
seperti switch dan juga hub.

• Keuntungan
1. Fleksibilitas tinggi.

2. Penambahan/perubahan computer sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain.

3. Control terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.

4. Kemudahan mendeteksi isolasi kesalahan/kerusakan.
5. Jika salah satu computer (bukan computer pusat) rusak maka tidak akan

mempengaruhi yang lain.

• Kerugiaan
1. Perlu penanganan khusus.

2. Jika computer pusat rusak maka computer lain juga akan rusak.
Topologi Tree

Topologi tree memungkinkan beberapa jaringan local kecil di dalam satu gedung
digabungkan sehingga menjadi satu kesatuan jaringan local yang besar. Selain

topologi tree juga dapat memungkinkan tehubungnya komputer di dalam sebuah

jaringan dengan tingkatan atau hierarki yang berbeda. Cocok untuk penggunaan
jaringan LAN di dalam gedung bertingkat.






























• Keuntungan

1. Control manajemen lebih mudah karna bersifat terpusat dan berbagi
tingkatan jenjang.

2. Mudah dikembangkan.

3. Didukung oleh software dan hardware dari beberapa perusahaan.
• Kerugian

1. Jika salah satu node rusak maka node yang ada di jenjang berikutnya ikut
rusak.

2. Dapat terjadi tabrakan file.

3. Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel dari pada
morfologi lain.

Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan jenis topologi jaringan local yang memungkinkan

setiap komputer bisa melakukan feedback satu sama lain. TIdak cocok

digunakan pada jaringan LAN yang besar, karena akan menyulitkan
pengawasan.























• Keuntungan
Mampu menampung banyak pengguna topologi mesh yang sedang aktif

• Kerugian
Membutuhkan banyak kabel, sehingga banya gangguan jaringan

BAB II
PERALATAN JARINGAN KOMPUTER

Dua komputer atau lebih dapat saling terhubung dan berbagai sumber data
dikarenakan adanya perangkat jaringan yang menjembatani kedua komputer

tersebut.

Terhubung ke suatu jaringan (baik jaringan lokal, wifi maupun internet) maupun
sharing hardware (misal: sharing printer agar dapat digunakan satu ruangan), semua

itu memerlukan yang namanya perangkat jaringan komputer.
Perangkat keras jaringan komputer merupakan perangkat yang digunakan untuk

mencapai tujuan dari fungsi jaringan komputer itu sendiri, seperti berbagi sumber

daya, berkomunikasi dan lain sebagainya.
Perangkat Jaringan Komputer dan Fungsinya

Ada banyak perangkat jaringan komputer yang berperan penting dalam terciptanya
suatu jaringan. Sudah tahukah anda apa saja perangkat-perangkat jaringan

komputer tersebut? Simak macam-macam perangkat jaringan komputer dibawah

ini:
1. Server
































Server merupakan sebuah perangkat atau komputer khusus yang menyediakan

berbagai layanan atau service pada client yang terhubung dengannya. Umumnya

server dibekali dengan spesifikasi hardware yang cukup tinggi, terutama dari segi

processor (bisanya menggunakan Intel Xeon) dan RAM-nya (Rata-rata 16GB
lebih).

Karena harus melakukan kegiatan multitasking yang cukup berat, maka tidak heran
jika untuk membangun komputer server diperlukan biaya yang cukup tinggi. Tidak

hanya itu, sistem operasi yang digunakan juga khusus yakni Windows Server atau

Linux Debian.
2. Router














Router merupakan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan

atau lebih sehingga data dapat dikirim dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Dengan menggunakan router, kita bisa menghubungkan dua jaringan yang berbeda,

contoh 192.168.2.0/24 dapat terhubung dengan jaringan 200.200.200.0/24.
Sekilas cara kerja router bisa dibilang mirip dengan bridge, yakni sama-sama

meneruskan paket data, membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau
menyatukan segmen-segmen jaringan tersebut, hanya saja router berada pada

lapisan ketiga OSI.

3. NAS (Network Attached Storage)

Network Attached Storage atau yang disingkat dengan NAS merupakan perangkat
storage yang terhubung dengan jaringan utama sehingga ketika komputer client

membutuhkan penyimpanan tambahan, maka peran NAS ini akan dibutuhkan.
Cara kerja NAS ini hampir mirip dengan layanan cloud storage namun bersifat

pribadi (lokal) sehingga hanya komputer client (yang terhubung di jaringan kantor

/ perusahaan) yang bisa mengaksesnya. Harga NAS ini cukup mahal, mulai dari
2jutaan sampai dengan 60jutaan lebih, tergantung merk dan spesifikasinya.

4. Wireless Card






















Wireless card merupakan salah satu perangkat jaringan yang dapat menghubungkan
dua device secara nirkabel atau tanpa menggunakan media kabel. Dengan

menggunakan wireless card, dua komputer atau lebih dapat saling terhubung
melalui jaringan wifi, tanpa harus menggunakan kabel jaringan.

Laptop saat ini kebanyakan sudah dilengkapi dengan wireless card didalamnya, jadi
kita tidak perlu membelinya secara terpisah, berbeda dengan komputer yang

terlebih dahulu kita harus membelinya secara terpisah. Meskipun begitu, jika

wireless card bawaan laptop anda bermasalah, anda dapat menggunakan USB
Wireless Adapter untuk mengatasinya.

5. LAN Card

Sama halnya dengan perangkat jaringan yang lain, LAN card juga berfungisi
menghubungkan dua atau lebih komputer dengan menggunakan media kabel.

Perangkat ini biasanya banyak digunakan dalam jaringan LAN.
LAN card juga bertugas mengubah aliran data yang berbentuk paralel menjadi

bentuk serial, sehingga dapat ditransmisikan melalui media jaringan seperti kabel

UTP. Umumnya LAN Card telah terpasang secara on-board pada motherboard
komputer atau laptop, namun ada juga yang harus terlebih dahulu dipasang pada

slot (slot ISA atau PCI Express) yang sudah disediakan oleh motherboard.
6. USB WiFi Adapter






























WiFi Adapter bertipe USB telah banyak beredar di pasaran. USB WiFi Adapter
dapat dijadikan solusi bagi anda yang galau karena Wifi Card bawaan laptop atau

komputer anda bermasalah sehingga anda tidak bisa terhubung dengan jaringan

Wifi (hotspot).
Fungsi USB WiFi Adapter sama persis dengan Wifi Card pada umumnya bedanya

perangkat ini memiliki mobilitas yang cukup tinggi, tinggal dicolokkan pada port
USB maka bisa langsung digunakan (dengan terlebih dahulu menginstall

drivernya). Kisaran harga untuk USB WiFi Adapter adalah Rp. 300.000 sampai Rp.
600.000 bergantung pada merk dan spesifikasinya.

7. Modem

Modulator demodulator atau yang sering disingkat dengan modem merupakan
perangkat jaringan yang memiliki fungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal

analog atau sebaliknya.

Data yang diberikan kepada komputer ke modem umumnya berbentuk sinyal
digital. Maka dari itu, ketika modem mendapatkan data berbentuk sinyal analog,

modem harus merubahnya terlebih dahulu menjadi sinyal digital agar dapat
diproses lebih lanjut oleh komputer. Ada banyak jenis modem yang bisa kita

jumpai, semisal modem ADSL, modem USB, modem Mifi dan lain sebagainya.
8. Bridge
























Bridge merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas suatu
jaringan sekaligus membuat sebuah segmen jaringan. Bridge akan memetakan

alamat Ethernet dari setiap titik yang ada pada masing-masing segmen network.
Kemudian Bridge akan menyeleksi dan hanya memperbolehkan perpindahan data

tertentu saja.

Cara kerja bridge yaitu mengenali alamat MAC yang mentransmisi sebuah data ke
jaringan, kemudian bridge akan membuat tabel internal secara otomatis, dimana

tabel ini dapat menentukan segmen mana yang akan dirouting maupun yang akan
difilter.

9. HUB





















Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah sinyal

transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua komputer atau
lebih dapat saling terhubung.

Hub tidak dapat mengatur alur jalannya suatu data, sehingga setiap paket data yang
melewati HUB akan dibroadcast ke semua port sampai paket data yang dimaksud

sampai ke tujuan. Hal inilah membuat paket data yang dikirim mengalami collision
atau tabrakan data. Untuk saat ini, penggunaan Hub sangat jarang karena

kebanyakan orang lebih memilih Switch karena fiturnya yang lebih kompleks

ketimbang HUB.
10. Switch

Switch merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi yang hampir sama

dengan hub, tetapi perangkat ini ‘lebih pintar’ dari hub karena dapat mengatasi

masalah collision data. Tidak hanya itu,switch juga memiliki beberapa kelebihan
seperti kecepatan transfer data maupun luas jaringan yang jauh lebih bagus dari

hub.
Selain itu, switch tidak hanya digunakan untuk membagi sinyal tetapi juga

memfilter paket data kemudian meneruskannya ke jaringan yang dituju. Switch
paling sering digunakan pada ruangan lab komputer atau ruangan kantor dimana

masing-masing komputer client terhubung dengannya terlebih dahulu (melalui

kabel LAN) sebelum terhubung dengan router.
11. Kabel Jaringan






















Kabel jaringan merupakan media transmisi berbentuk kabel yang digunakan untuk
menghubungkan dua komputer atau lebih untuk saling bertukar data satu sama lain.

Meskipun kini terdapat banyak media transmisi nirkabel (wireless), penggunaan
kabel jaringan (wired) masih tetap populer dan masih banyak peminatnya.

Ada beberapa jenis kabel yang biasa digunakan, seperti kabel UTP, STP, Coaxial
maupun fiber optik. Biasanya, jenis kabel yang digunakan tergantung pada jenis

jaringan dan perangkat yang digunakan. Misalnya untuk menghubungkan komputer

dengan switch, hub atau router, maka jenis kabel yang paling sering digunakan
adalah kabel UTP.

12. Repeater























Repeater adalah perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas jangkauan

sinyal wifi dari server agar perangkat lain bisa terhubung. Cara kerja dari repeater
itu sendiri adalah dengan menerima sinyal dari server, kemudian memancarkannya

kembali dengan jangkauan yang lebih luas dan kuat, dengan kata lain sinyal yang
lemah dapat dipancarkan kembali menjadi lebih kuat dan luas.

Perangkat repeater ini sangat cocok digunakan pada ruangan yang membutuhkan
penyebaran jaringan wifi yang merata seperti perkantoran, apartemen, hotel, kos-

kosan dan lain sebagainya.

13. Access Point

Access point ini terdiri dari antenna dan transceiver yang digunakan untuk transmisi
dan menerima sinyal dari client atau sebaliknya. Dengan adanya AP ini, kita dapat

terhubung dengan jaringan LAN secara nirkabel.
Dengan kata lain, access point ini berfungsi menghubungkan dua jenis jaringan

yang berbeda, yaitu antara jaringan wireless dan jaringan LAN. Tidak hanya itu,

dengan access point ini kita juga dapat membuat hotspot yang memungkinkan
pengguna lain terhubung dan bertukar data melalui jaringan hotpsot yang telah kita

buat.
14. CCTV




















CCTV (Closed Circuit Television) merupakan perangkat kamera video digital yang

digunakan untuk merekam (recording) dan mengirimkan sinyal video dari suatu
ruangan (tempat dimana CCTV dipasang) ke layar monitor.

Hasil rekaman CCTV umumnya akan disimpan di harddisk atau NVR yang

kemudian bisa diakses melalui komputer atau bahkan melalui smartphone. CCTV
ini merupakan perangkat jaringan yang cukup penting, terutama untuk memantau

dan mengawasi suatu ruangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti
kemalingan dan lain-lain.

15. Network Video Recorder

Network Video Recorder atau NVR merupakan perangkat jaringan yang digunakan

untuk menyimpan rekaman yang telah dilakukan oleh kamera CCTV. Umumnya
distribusi data video atau gambar dari CCTV ke NVR dilakukan melalui jaringan

LAN.
Setiap perangkat NVR memiliki fitur web interface yang memungkinkan

administrator jaringan untuk melakukan pengaturan seperti menambahkan

pengguna baru, mengetahui sisa kapasitas harddisk, melakukan connect /
disconnect pada salah satu atau beberapa CCTV yang terhubung dan lain

sebagainya.
Dengan adanya beberapa perangkat jaringan yang telah disebutkan diatas,

kedua komputer atau lebih bisa saling terhubung dan saling bertukar data. Simak

juga mengenai macam-macam topologi jaringan, agar anda tahu beberapa struktur
atau konsep sebelum anda membangun sebuah jaringan.

BAB III
Alamat IP


Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan

angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi

untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini
adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6)

yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet
berbasis TCP/IP.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

• IP versi 4 (IPv4)
• IP versi 6 (IPv6)

Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer
pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat

jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam

sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah

komputer lokal berada, sementara alamat komputer lokal digunakan untuk
mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal.

Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address dengan 32 bit
angka subnet mask. IP address memiliki beberapa kelas berdasarkan kapasitasnya,

yaitu Class A dengan kapasitas lebih dari 16 juta komputer, Class B dengan

kapasitas lebih dari 65 ribu komputer, dan Class C dengan kapasitas 254
komputer.

Alamat IP versi 4
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

• Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat

Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

• Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast

digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.

• Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.

Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-

decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8 bit. Dalam
beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet

berukuran 8 bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu,

terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan

subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
• Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang

digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.

Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki

alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat
unik dalam sebuah Internetwork. Alamat network identifier tidak boleh

bernilai 0 atau 255.
• Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan

khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host
identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di

dalam network identifier di mana ia berada.

Kelas-Kelas IP Address
• Ditentukan oleh besar ukuran jaringan

• Terbagi dalam 5 kelas:

1. Kelas A: Digunakan untuk jaringan yang sangat besar
2. Kelas B: Digunakan untuk jaringan yang ukurannya medium

3. Kelas C: Digunakan untuk jaringan yang ukurannya kecil
4. Kelas D: Digunakan untuk IP Multicasting

5. Kelas E: Dicadangkan untuk penggunaan eksperimen
Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat
dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi

pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama
(utamanya adalah bit bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah

mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi

desimal.

Kelas Oktet Oktet
Alamat pertama pertama Digunakan oleh

IP (desimal) (biner)

0xxx
Kelas A 1–126 Alamat unicast untuk jaringan skala besar
xxxx

1xxx Alamat unicast untuk jaringan skala
Kelas B 128–191
xxxx menengah hingga skala besar

110x
Kelas C 192–223 Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
xxxx


1110
Kelas D 224–239 Alamat multicast (bukan alamat unicast)
xxxx

Direservasikan;umumnya digunakan
1111
Kelas E 240–255 sebagai alamat percobaan (eksperimen);
xxxx
(bukan alamat unicast)

Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut

bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network

identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host

identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214
host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena

digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin
yang bersangkutan.

Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah

hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet

pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet

terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit

pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21

bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan

merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152
buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga
berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu

diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat
digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat

pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau

percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama
selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat

yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Nilai Bagian Jumlah host
Kelas Bagian Jumlah
oktet untuk dalam satu
Alama untuk Host jaringan
pertam Network jaringan
t Identifier maksimum
a Identifier maksimum

Kelas
1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
A

Kelas
128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
B

Kelas
192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
C

Kelas Multicast IP Multicast IP Multicast IP Multicast IP
224-239
D Address Address Address Address


Kelas Dicadangkan Dicadangkan Dicadangkan Dicadangkan
240-255
E ; eksperimen ; eksperimen ; eksperimen ; eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat

sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban

otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di

saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang
tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa

mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat IP lainnya

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dapat

digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server),

maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public
address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

Alamat publik

alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi
beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua

host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung
ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat

diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat
publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat

publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet.

Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan

intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun
menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah

organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya

ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung
alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi

lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya,
sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh

host lainnya.

Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap

Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global

terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat,

organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet
membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya

tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik
secara global.

Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan

organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus

terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan
layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya

mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi

hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya
digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall,

atau translator) yang terhubung secara langsung ke Internet.

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses
langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik

yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan

ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan
menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang

berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah
alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal

juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan

alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak
akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di
dalam tiga blok alamat berikut:

• 10.0.0.0/8

• 172.16.0.0/12
• 192.168.0.0/16

10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network

identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid

dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit
host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi

privat.
172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari
16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki

20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan

menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid

dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari
256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki

16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan

menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid

dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena

memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang
mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254,

dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP

privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA)).

Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah
menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang

sangat pesat.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan
oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang

memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang
menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet.

Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena

itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi
harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server),

yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi
yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan

menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan
ke Internet.

Alamat Multicast IP versi 4

Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang

memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah

alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-
host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan

yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast
pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke

beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan
dalam RFC 1112.

Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D,
yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks

alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat
digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam

subnet lokal.

Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs
IANA.

Alamat Broadcast IP versi 4

Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket

data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam
segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya.

Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP
broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat

digunakan sebagai alamat sumber.

Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap

jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan
kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang

dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh,
untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan

dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-

FF-FF.
Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara

mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas
(classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya

adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk
mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah

jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat network broadcast.

Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset

semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas
(classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya

adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan

paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan
cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket

yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang

menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak

terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast

Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit
bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah

jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang

dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam
semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli.

Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan

kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat

131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default

memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan

dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC
922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat

ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini
belum banyak diimplementasikan.

Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini

pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812,
penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.

Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP

versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255).
Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data

secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum

mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses
konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP)

atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan
DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu

lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP

kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan

memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun
kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke

semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam

jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat
paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya,

alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
Alamat IP versi 6

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32 bit (jumlah total alamat
yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang

128 bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya

tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang

memiliki panjang 128 bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2 128 =3,4 x
38
10 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan
ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan

membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga
mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai
pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static

address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP

Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika
konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address

configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit bit pada tingkat tinggi (high-order bit)

sebagai alamat jaringan sementara bit bit pada tingkat rendah (low-order bit)

sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit bit pada
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang

disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang
ada hanyalah Format Prefix.

Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.

Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128 bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16 bit, yang

dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap
blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).

Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut

dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang
menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:


001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100

00001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010


Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format,
angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16 bit:


0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011

0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010


Lalu, setiap blok berukuran 16 bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan

heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan
menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:



21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A


Penyederhanaan bentuk alamat

Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada
awal setiap blok yang berukuran 16 bit di atas, dengan menyisakan satu digit

terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:


21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A


Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh

lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang
banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi

colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16 bit dengan angka 0,

maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah
titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6

dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat,
karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak

bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat

dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli yang Alamat setelah
Alamat asli
disederhanakan dikompres

FE80:0000:0000:0000:02AA:00 FE80:0:0:0:2AA:FF:F FE80::2AA:FF:FE

FF:FE9A:4CA2 E9A:4CA2 9A:4CA2

FF02:0000:0000:0000:0000:000
FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
0:0000:0002

Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan
dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan

menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang

kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16.
Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat

(blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96
buah bit.

Format Prefix

Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat
direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk

kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan
untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung

subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit bit memiliki nilai-nilai

yang tetap atau bit bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet

identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti
halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang

prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet.
Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai

berikut:


3FFE:2900:D005:F28B::/64




Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks

alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
• Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara

langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
• Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah

paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini

digunakan dalam komunikasi one-to-many.
• Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada

anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam

komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai
alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan

kepada host-host biasa.
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi

alamat-alamat berikut:
• Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah

komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu

subnet.

• Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah

intranet.
• Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah

komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet

IPv6.
Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.

Unicast Address
Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:

• Alamat unicast global

• Alamat unicast site-local
• Alamat unicast link-local

• Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
• Alamat unicast loopback

• Alamat Unicast 6to4

• Alamat Unicast ISATAP
Unicast global addresses

Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4.
Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat

publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan
menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa.

Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public,

Site, dan Node).

Field Panjang Keterangan

Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa
001 3 bit alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast

Global.

Top Level Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki

Aggregation routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned
13 bit
Identifier (TLA Name Authority (IANA), yang
ID) mengalokasikannya ke dalam daftar Internet

registry, yang kemudian mengolasikan sebuah

TLA ID ke sebuah ISP global.

Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang

Res 8 bit akan datang (mungkin untuk memperluas TLA
ID atau NLA ID).

Next Level

Aggregation Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site)
24 bit
Identifier (NLA kustomer tertentu.
ID)

16
Site Level Mengizinkan hingga 65536 (2 ) subnet dalam
Aggregation sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam
16 bit
Identifier (SLA sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian
ID) alamat ini.


Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam
Interface ID 64 bit subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA

ID).

Unicast site-local addresses
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang

lingkup dari sebuah alamat terdapat pada Internetwork dalam sebuah site milik
sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam

sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah

FEC0::/48.

Panjan
Field Keterangan
g

Nilai

ketetapan
11111110110000000000000000000000000000000000
48 bit alamat
0000
unicast site-

local

Mengizinka

n hingga
16
65536 (2 )
subnet
dalam

sebuah

struktur
subnet datar.

Administrat
or juga

dapat

Subnet Identifier 16 bit membagi bit
bit yang

yang
memiliki

nilai tinggi
(high-order

bit) untuk

membuat
sebuah

infrastruktur
routing

hierarkis.

Berfungsi

sebagai
alamat dari

Interface Identifier 64 bit sebuah node

dalam
subnet yang

spesifik.

Unicast link-local address
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam

subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic
Private Internet Protocol Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows

XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan

alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga
memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery.

Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.

Panja Keteran
Field
ng gan


Berfungs
i sebagai

tanda
111111101000000000000000000000000000000000000000 pengenal
64 bit
0000000000000000 alamat

unicast
link-

local.

Berfungs

i sebagai
alamat

dari
sebuah
Interface ID 64 bit
node

dalam
subnet

yang
spesifik.

Unicast unspecified address

Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh
seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk

meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan,
yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat

disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback Address

Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk

mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4,
alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1, sementara dalam IPv6

adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4 Address

Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6

dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan
sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks

alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat
sebuah prefiks dengan panjang 48 bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48,

di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-decimal

format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai
contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.

Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global
address, 2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.

Unicast ISATAP Address
Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh

dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling

berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local,
alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks

alamat 6to4) yang berukuran 64 bit dengan 32 bit ISATAP Identifier
(0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32 bit alamat IPv4 yang dimiliki

oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini
dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani

alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4

dan alamat publik IPv4.

Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-

paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap
semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang

digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.

Field Panjang Keterangan

1111
8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
1111

Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah

alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini
Flags 4 bit bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada

alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika

nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.

Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu
Scope 4 bit lintas multicast, seperti halnya interface-local, link-

local, site-local, organization-local atau global.

Group
112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
ID

Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi

diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4.

Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang
memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang

alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan

beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang

dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh
alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang

menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan
menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.

Perbandingan alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6

Panjang alamat 32 bit 128 bit

Jumlah total host
32
2 =±4 miliar host 2 128
(teoretis)
Ya, kelas A, B, C, D, dan E.

Belakangan tidak digunakan lagi,
Menggunakan kelas
mengingat telah tidak relevan Tidak
alamat
dengan perkembangan jaringan
Internet yang pesat.


Alamat multicast
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
IPv6, yaitu FF00:/8


Alamat broadcast Ada Tidak ada

Alamat yang belum
0.0.0.0 ::
ditentukan

Alamat loopback 127.0.0.1 ::1

Alamat IP publik IPv4, yang
Alamat IPv6 unicast
Alamat IP publik ditetapkan oleh otoritas Internet
global
(IANA)


Alamat IP pribadi IPv4, yang Alamat IPv6 unicast
Alamat IP pribadi
ditetapkan oleh otoritas Internet site-local (FEC0::/48)

Konfigurasi alamat Alamat IPv6 unicast
Ya (APIPA)
otomatis link-local (FE80::/64)

Representasi Colon hexadecimal
Dotted decimal format notation
tekstual format notation

Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks


Resolusi AAAA Resource
A Resource Record (Single A)
alamat DNS Record (Quad A)

Referensi:
Wikipedia.com


Click to View FlipBook Version