The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adirisma505, 2021-11-04 13:56:13

E-Modul Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan re-converted

E-Modul Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

E-Modul Pembelajaran Biologi
Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Penulis:
Muhammad Insannul Adi Prakoso

Pembimbing:
Novy Eurika S.Si., M.Pd

Ali Usman, M.Pd

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Jember
Tahun 2021

i

E-Modul Pembelajaran Biologi
Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Ahli Materi :

Ahli Bahasa :

Ahli Media/Desain :

Desain Cover :
Muhammad Insannul Adi P

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya pembuatan
modul pembelajaran Biologi ini tentang “Materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan”. E-Modul ini diharapkan dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Sesuai dengan tujuan adanya e-modul, modul ini dibuat untuk dapat
membantu siswa memahami materi dengan proses belajar mandiri. Sehingga e-
modul ini tidak hanya digunakan saat kegiatan belajar mengajar disekolah, namun
dapat digunakan secara mandiri dimana pun siswa ingin belajar tentang materi
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.
Pembuatan e-modul ini merupakan salah satu variasi untuk penyampaian
materi. Materi ini dirancang sedemikian rupa agar para siswa mampu mencapai
kompetensi yang diinginkan dalam proses belajar mandiri siswa.
Akhir kata, semoga e - modul ini dapat membimbing siswa dengan baik
dalam rangka mencapai kompetensi yang diharapkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jember, O k t o b e r 2021

Muhammad Insannul Adi P

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................................i`

Kata Pengantar ........................................................................................................... iii

Daftar Isi ........................................................................................................................iv

Pendahuluan ........................................................................................................ v

Petunjuk Penggunaan E-Modul................................................................................vi

Peta Konsep.................................................................................................................ix

KI, KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran...........................................................x

Kegiatan Pembelajaran 1 ..............................................................................................1
A. Jaringan Dasar dan Jaringan Dewasa...........................................................1

1. Jaringan Dasar...............................................................................................2

2. Jaringan Dewasa............................................................................................5
B. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ...........................................................8

1. Akar.............................................................................................................14

2. Batang..........................................................................................................17

3. Daun.............................................................................................................19
C. Rangkuman.....................................................................................................21
D. Penugasan Mandiri........................................................................................24
E. Latihan Soal....................................................................................................27
F. Penilaian Mandiri...........................................................................................30

Kegiatan Pembelajaran 2..........................................................................................31

A. Totipotensi dan Kultur Jaringan.........................................................................31

B. Penugasan Mandiri...................................................................................................35

C. Latihan Soal..........................................................................................................35

D. Penilaian Mandiri.................................................................................................36

E. Rangkuman...........................................................................................................37

Daftar Pustaka...........................................................................................................39

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan iv

PENDAHULUAN

A. Identitas E-Modul

Mata Pelajaran : BIOLOGI

Kelas : XI

Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit

Judul E-Modul : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

B. Kompetensi Dasar

3.3. Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi

organ pada tumbuhan.

4.3. Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan.

C. Deskripsi Singkat Materi

Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak sel. Sel-

sel pada tumbuhan yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama sehingga

akan membentuk jaringan tumbuhan tertentu. Beberapa jenis pada jaringan yang

berbeda akan membentuk suatu organ, misalnya akar, batang, daun, buah dan biji.

Beberapa dari organ pada tumbuhan akan dimanfaatkan untuk perkembang biakan

pada tumbuhan.

Mengapa kita harus mempelajari jaringan pada tumbuhan? Mari kita lihat

dalam kehidupan sehari-hari kita. Jika kita ingin mengembangbiakkan tanaman dengan

mencangkok, maka kita sebaiknya harus tahu jaringan apa saja pada tanaman yang

harus kita hilangkan. Dengan demikian kita bisa mencangkok dengan benar dan akan

menghasilkan tanaman baru sesuai yang kita inginkan.

Dalam perkembangan ilmu biologi, jaringan bisa dimanfaatkan untuk

mnegembangbiakkan tanaman dengan teknologi yang sangat maju, yaitu kultur

jaringan. Suatu jaringan pada tumbuhan akan ditanam dengan media buatan. Jaringan

tersebut akan tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan teknologi kultur jaringan, akan

diperoleh tanaman baru yang sama dengan induknya dengan perkembangbiakannya

memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan menanam tumbuhan

secara konvensional. Mari kita pelajari berbagai macam jaringan pada tumbuhan.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan v

D. Deskripsi E-Modul
E-Modul adalah modul versi elektronik dimana akses dan penggunaannya

dilakukan melalui alat elektronik seperti komputer, laptop, tablet atau bahkan
smartphone. E-Modul dilengkapi dengan komponen bahan ajar sebagaimana mestinya
serta gambar, video/animasi dan quiz dan fitur interaktif untuk menarik perhatian
siswa.

E-Modul ini berisi tentang materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang
terdiri dari bagian-bagian tumbuhan dan totipotensi dan kultur jaringan. Tentunya
kehadiran E-Modul ini diharapkan dapat meningkatkan minat, pemahaman,
ketertarikan dan memaksimalkan hasil belajar peserta didik, dimana didalam Modul
ini terdapat ringaksan materi, rangkuman, latihan soal dilengkapi dengan pembahasan
soal latihan. Dan untuk menambah pemaham peserta didik terhadap materi yang akan
dibahas pada Materi “Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan”

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan vi

PETUNJUK
PENGGUNAAN E-MODUL

Petunjuk Umum:
E-Modul ini terdiri dari 2 kegiatan pembelajaran, diawal pembelajaran siswa akan

mengerjakan pretest dan disetiap akhir pembelajaran akan diakhiri dengan latihan, post test,
dan evaluasi pada akhir pertemuan. Siswa dapat mengetahui langsung hasil belajarnya
setelah hasil siswa telah mencapai hasil di atas 75 %.
Petunjuk Khusus :
1. Bacalah materi pada kegiatan pembelajaran yang ada dalam e-modul ini secara utuh agar
siswa memiliki pemahaman yang baik tentang materi yang dipelajari.
2. Kerjakan Tugas Mandiri, soal yang terdapat pada Latihan, Penilaian diri dan Evaluasi
yang ada didalam e-modul sesuai dengan petunjuk yang disediakan
3. Jika didalam mempelajari e-modul ini kalian menemukan hal-hal yang belum bisa
dipahami, silahkan berkomunikasi dengan teman atau guru biologi kalian.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan vii

PETA KONSEP

Artinya

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki strukturdan
fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antar sel untuk
membentuk suatu kesatuan

Membahas

Struktur dan Fungsi Struktur dan Totipotensi dan
Jaringan Akar, Fungsi Kultur Jaringan

Batang, dan Daun Penyusun Terdiri Dari
Jaringan
Terdiri Dari Tumbuhan Meristem culture
Pollen
❖ Struktur dan Terdiri Dari culture/anther
Fungsi Akar culture
❖ Jaringan Protoplas culture
❖ Struktur dan meristem
Fungsi Batang
❖ Jaringan dewasa
❖ Struktur dan Fungsi
Daun

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan viii

KI, KD, INDIKATOR, DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN

KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Menganalisis 1. Mengidentifikasi jenis-jenis
keterkaitan antara
struktur sel pada jaringan tumbuhan
jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ 2. Menjelaskan sifat
pada tumbuhan
totipotensi dan kultur

jaringan

3. Menganalisis struktur dan

fungsi jaringan tumbuhan

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ix

1. Melalui E-Modul, peserta didik dapat mengidentifikasi tentang
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

2. Melalui E-Modul, peserta didik dapat menjelaskan sifat totipotensi
dan kultur jaringan

3. Melalui E-Modul, peserta didik dapat menganalisis struktur dan
fungsi jaringan tumbuhan

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan x

KEGIATAN
PEMBELAJARAN 1

A. JARINGAN MERISTEM DAN JARINGAN DEWASA
Pada tumbuhan berbiji yang berkembang biak secara kawin, kehidupannya akan

selalu diawali dengan satu sel yaitu zigot. Zigot sebagai hasil pembuahan yang akan
membelah menghasilkan embrio. Selanjutnya,embrio akan berkecambah dan
berkembang menghasilkan berbagai sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
berbeda. Proses pertumbuhan dan terbentuknya kumpulan sel yang mempunyai sifat
yang berbeda dinamakan diferensiasi.

Perubahan yang beda terhadap tahapannya tidak hanya dalam sekadar
bertambah selnya, tetapi didalam organisasinya juga semakin kompleks. Sel membelah
akan menghasilkan sekumpulan sel dengan fungsi dan bentuk yang sama yang disebut
jaringan. Selanjutnya, jaringan akan menggandakan diri dan menghasilkan berbagai
macam jaringan dengan fungsi dan memiliki struktur yang berbeda yang biasanya
disebut organ. Kemudian, organ tersebut akan membentuk sistem organ dan akhirnya
akan membentuk seluruh sistem organ yang akan bergabung dan berinteraksi dengan
yang lainnya yang akan membentuk tubuh.

Jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi 2, yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa.
1. Jaringan Meristem

Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi pada
jaringan meristem. Jaringan meristem ini telah mendorong terjadinya pertumbuhan
pada tumbuhan, baik itu pertumbuhan primer maupun pertumbuhan sekunder. Jaringan
meristem atau disebut juga dengan jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya
aktif membelah secara mitosis, sehingga tumbuhan akan mengalami pertambahan tinggi
dan volume.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 1

a. Ciri-ciri pada Jaringan Meristem
1. Jaringan terdiri dari sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil
2. Susunan selnya sangat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel
3. Selnya berbentuk bulat, lonjong, poligonal, kuboid atau, prismatik. Setiap bentuk

memiliki dinding sel yang tipis
4. Memiliki satu atau 2 inti sel yang berukuran besar
5. Sel memiliki protoplasma yang memenuhi isi sel
6. Vakuola sangat kecil atau tidak sama sekali, dengplastida yang belum matang atau

berupa proplastida
7. Sel-sel belum mengalami diferensiasi
8. Sebagian sel berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan
b. Fungsi Jaringan Meristem

Jaringan meristem berfungsi sebagai jaringan embrionik untuk bisa membentuk
sel-sel baru. Sel-sel baru ini nantinya akan berdiferensiasi untuk menjadi jaringan lain.
Pada jaringan meristem, tidak ditemukan fungsi khusus seperti pada jaringan dewasa.
Akan tetapi, keberadaan jaringan meristem sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan meristem menjadi kunci
terbentuknya jaringan dewasa melalui proses diferensiasi atau terspesialisasi.
c. Jenis-Jenis Jaringan Meristem

Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan
dan berdasarkan asal-usulnya.
1. Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu :
a. Meristem apikal

Meristem apikal adalah meristem yang terletak pada ujung batang utama, ujung
lateral, dan ujung akar. Pertumbuhan meristem apikal menyebabkan pertambahan
panjang (tinggi) pada tumbuhan, baik ke arah atas pada apikal batang maupun ke arah
bawah pada apikal akar tumbuhan. Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer. Ada
dua teori yang berkaitan dengan aktivitas titik tumbuh, yaitu teori tunika-korpus dan
teori histogen.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 2

a. Teori tunika korpus 3
Teori tunika korpus dikemukakan oleh Schmidt. Menurut teori ini, titik tumbuh

terdiri atas dua lapisan, yaitu sebagai berikut :
1. Tunika, merupakan lapisan pinggir yang terdiri atas satu atau beberapa lapis sel yang
berukuran relatif kecil. Tunika mengalami pembelahan ke arah lateral atau samping dan
akan berdiferensiasi menjadi epidermis.
2. Korpus, merupakan bagian pusat dari titik tumbuh yang terdiri atas sel-sel yang
berukuran relatif besar. Korpus mengalami pembelahan ke segala arah dan akan
membentuk seluruh jaringan selain epidermis.
b. Teori Histogen

Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein. Menurut teori ini, titik tumbuh
dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu sebagai berikut:
1. Dermatogen, merupakan lapisan luar yang akan berkembang menjadi epidermis

tumbuhan.
2. Periblem, merupakan lapisan tengah yang akan berkembang menjadi korteks

tumbuhan.
3. Plerom, merupakan lapisan dalam yang akan berkembang menjadi stele atau silinder

pusat tumbuhan.
b. Meristem interkalar

Meristem interkalar adalah meristem yang terletak diantara jaringan dewasa
tumbuhan atau jaringan yang sudah terdiferensiasi. Meristem interkalar dapat juga dapat
ditemukan pada pangkal ruas batang tumbuhan golongan rumput-rumputan (Poaceae),
beberapa anggota spesies dari Caryophyllaceae dan Polygonaceae, serta paku ekor kuda
(Equisetum sp.).
c. Meristem lateral

Meristem lateral adalah jaringan meristem yang terletak sejajar dengan permukaan
batang atau akar tumbuhan. Contohnya adalah kambium gabus (felogen) dan kambium
vaskuler (kambium pembuluh).

1. Berdasarkan asal-usulnya Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dibagi
menjadi tiga, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.

a) Promeristem
Pada fase embrio, tumbuhan sudah memiliki sel-sel yang aktif membelah berupa

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

promeristem atau meristem primordial. Promeristem merupakan bagian awal dari
meristem yang sudah ada, yaitu berupa daerah kecil pada ujung akar dan ujung batang
tumbuhan. Menurut teori Haberlandt, promeristem akan berkembang menjadi protoderm,
prokambium, dan meristem dasar.
b) Meristem primer

Meristem primer merupakan jaringan yang berasal dari perkembangan
promeristem. Meristem primer memiliki sel-sel yang berkembang langsung dari sel-sel
embrionik yang terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan
pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal yang mengakibatkan perpanjangan
batang dan akar.
c) Meristem sekunder

Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang
berubah sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Sel-sel meristem sekunder berbentuk
pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian tengahnya. Contohnya
adalah kambium vaskuler dan kambium gabus (felogen). Kambium vaskuler dan
kambium gabus bisa dilihat pada gambar 1.1 dan video terkait jaringan meristem dapat
dilihat pada video 1.1!

Gambar 1.1 Jaringan Meristem Apikal dan Lateral
(Sumber : Campbell et al, 2008, hal 324)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 4

Video 1.1 Jaringan Meristem 5
(Sumber : https://youtu.be/gHGPHXkeZ64)
2. Jaringan Dewasa (Jaringan Permanen)
Jaringan embrional atau jaringan meristem akan berkembang menjadi jaringan
dewasa atau jaringan permanen. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah
mengalami diferensiasi menjadi bentuk lain sesuai dengan fungsinya. Jaringan dewasa
ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tidak melakukan aktivitas pembelahan.
b) Sel-selnya berukuran relatif besar dibandingkan dengan sel-sel meristem.
c) Mengalami penebalan pada dinding sel sesuai dengan fungsinya.
d) Sel-selnya memiliki vakuola yang besar, sehingga mengandung sedikit sitoplasma.
e) Terdapat ruang antarsel.
f) Kadang-kadang, sel-selnya telah mengalami kematian.
Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi lima jenis, yaitu
jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut
(vaskuler), jaringan penyokong (penguat), dan jaringan sekretoris.
1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang
penutupi permukaan organ pada tumbuhan, seperti daun, batang, dan akar. Jaringan
epidermis berkembang dari protoderm dan umumnya tersusun dari selapis sel, misalnya
pada epidermis atas dan epidermis bawah daun.
Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Umumnya tersusun atas selapis sel.
b) Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, tidak memiliki ruang antarsel.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

c) Dinding selnya memiliki ketebalan yang berbeda-beda. Pada organ-organ tertentu,
dinding sel pada bagian luar mengalami penebalan, seperti pada lapisan kutikula daun
dan batang.
d) Umumnya tidak memiliki kloroplas, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.
Akan tetapi, pada sel-sel epidermis yang telah bermodifikasi menjadi sel penjaga
stomata dan pada beberapa tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup di tempat lembab,
terdapat kloroplas.
e) Bentuk selnya bervariasi, misalnya bentuk heksagonal pada daun Aloe, cristata,
bentuk tubuler pada daun dikotil, dan bentuk memanjang pada daun monokotil.
f) Sel-selnya memiliki banyak vakuola dan protoplas yang bisa menyimpan berbagai
hasil metabolisme.
Jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Sebagai pelindung tubuh tumbuhan dari gangguan mekanik, patogen, atau kehilangan
air dan nutrisi lainnya.
2) Sebagai sekresi getah. Pada beberapa tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan pemakan
serangga, misalnya kantong semar.
3) Membatasi penguapan pada tumbuhan. Fungsi ini dilakukan oleh stomata dan
trikomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis.
4) Sebagai penyimpan cadangan air. Sel-sel pada jaringan epidermis memiliki
protoplasma yang pipih dan besar sebagai tempat penyimpanan cadangan air bagi
tumbuhan.
5) Berperan dalam penyerapan air dan hara. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel epidermis
akar, yang sudah bermodifikasi menjadi bulu akar.
6) Sebagai tempat difusi oksigen dan karbondioksida. Fungsi ini dilakukan oleh sel-sel
epidermis daun yang sudah bermodifikasi menjadi stomata.

Sel-sel epidermis dapat mengalami bermodifikasi menjadi struktur yang berbeda
dengan fungsi yang berbeda pula. Contoh dari hasil bermodifikasi atau derivat dari sel-
sel epidermis adalah seperti stomata, trikomata, trikomata nonglanduler, trikomata
glanduler, sel kipas, emergensia, spina, velamen, litokis, sel silika dan sel gabus.
Gambar sel derivat epidermis bisa dilihat pada gambar 1.3 !

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 6

Gambar 1.3 Derivat-Derivat Epidermis
(Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-epidermis/)

Video 1.3 Jaringan Epidermis
(Sumber : https://youtu.be/a--p_Y75hAg)

3. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,

dengan struktur morfologi dan fisiologi yang sangat bervariasi. Jaringan parenkim
disebut jaringan dasar karena terdapat pada hampir seluruh pada bagian tubuh
tumbuhan.
Jaringan parenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tersusun dari sel-sel hidup yang berukuran besar.
2) Bentuk sel berbentuk polihedron dengan dinding sel primer.
3) Memiliki inti sel yang berukuran sangatbesar dengan banyak vakuola.
4) Letak selnya tidak terlalu rapat, sehingga tidak terdapat ruang antarsel.
5) Dapat bersifat meristematik.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 7

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dapat dibagi menjadi 6 yaitu
parenkim asimilasi, parenkim udara, parenkim penimbun, parenkim penutup luka,
parenkim pengangkut, dan parenkim air.

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu parenkim palisade, parenkim bintang, parenkim lipatan, parenkim bunga karang
atau spons. Gambar jenis-jenis jaringan parenkim dapat dilihar contohnya pada gambar
1.4 !

Gambar 1.4 Jenis-Jenis Parenkim
(Sumber : https://seputarilmu.com/2019/10/jaringan-parenkim.html)

4. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan

garam mineral, serta hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan
floem.
a) Xilem

Xilem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan garam
mineral dari akar menuju daun. Tersusun atas yang umumnya berupa sel mati dengan
dinding tebal dari bahan lignin. Contoh gambar xilem dapat dilihat pada gambar 1.5 !

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 8

Gambar 1.5 Jaringan Xylem
(Sumber : Campbell et al, 2008, hal 322)

b) Floem
Floem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan

mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Floem tersusun dari sel-sel hidup dan sel-sel mati. Gambar floem dapat
dilihat pada gambar 1.6 dan video terkait xilem dan floem bisa dilihat di video 1.6 !

Gambar 1.6 Jaringan Xylem dan Floem 9
Sumber :(Solomon et al., 2008)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Video 1.6 Jaringan Xilem dan Floem
(Sumber : https://youtu.be/4RkpfSrauw0)

c) Tipe-tipe jaringan pengangkut
Berdasarkan letak xilem dan floemnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi tiga

tipe, yaitu tipe kolateral, tipe konsentris, dan tipe radial :
1) Tipe kolateral

Tipe kolateral adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilem dan floemnya
berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Ada tiga jenis tipe kolateral,
yaitu kolateral terbuka, kolateral tertutup, dan bikolateral.
2) Tipe konsentris

Tipe konsentris adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilemnya dikelilingi
oleh floem atau sebaliknya. Ada dua jenis tipe konsentris, yaitu konsentris amfivasal
dan konsentris amfikribal.
3) Tipe radial

Tipe radial adalah tipe jaringan pengangkut yang letak xilem dan floemnya
bergantian menurut jari-jari lingkaran. Tipe ini terdapat pada akar monokotil dan akar
primer dikotil.
Berikut ini adalah gambar tipe-tipe jaringan pengangkut bisa dilihat pada gambar 1.7 !

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 10

Gambar 1.7 Tipe-Tipe Jaringan Pengangkut 11
Sumber : (http://www.biomagz.com/2015/11/kolateral-terbuka-kolateral-

tertutup.html)

5. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan.

Ciri-ciri jaringan penyokong adalah memiliki sel-sel berdinding tebal dan kuat, serta
telah mengalami spesialisasi pada sel-selnya.
Jaringan penyokong memiliki fungsi sebagai berikut :
1) Menegakkan batang dan menguatkan daun.
2) Melindungi embrio biji.
3) Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
4) Memperkuat jaringan aerenkim (parenkim penyimpan udara).
5) Melindungi jaringan pengangkut.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibagi menjadi dua, yaitu
kolenkim dan sklerenkim :
1) Kolenkim

Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ-organ tumbuhan
yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini terdapat
pada batang, daun, bagian-bagian bunga dan buah, serta akar yang terkena cahaya
matahari. Sel-sel penyusun jaringan kolenkim adalah sel-sel hidup yang bentuknya

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

memanjang dan umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur.
Penebalan dinding terutama terjadi pada sudutsudut sel dan terdiri atas bahan selulosa
yang tebal. Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer yang lunak, lentur, dan
tidak berlignin. Isi selnya dapat mengandung tanin dan kloroplas.
Jaringan kolenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Tersusun dari sel-sel yang hidup.
2) Ukuran dan bentuk sel beragam. Ada yang berbentuk prisma pendek atau panjang
seperti serat dengan ujung meruncing.
3) Penebalan dinding sel tidak teratur. Hanya memiliki dinding sel primer yang lunak,
lentur, dan tidak berlignin.
4) Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin.

Berdasarkan bentuk penebalan dan letaknya, jaringan kolenkim dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu kolenkim angular, kolenkim lamellar, kolenkim annular, dan
kolenkim lakunar. Gambar jenis-jenis kolenkim dapat dilihat pada gambar 1.8 dan video
terkait jenis-jenis kolenkim bisa dilihat pada video 1.8 !

Gambar 1.8 Tipe-Tipe Jaringan Kolenkim
Sumber : (https://www.bospedia.com)

Video 1.8 Pembelajaran Jaringan Kolenkim 12
(Sumber : https://youtu.be/phxIYXqS4ms)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

2) Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang

sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini tersusun dari
sel-sel yang dindingnya mengalami penebalan sekunder dari bahan lignin.
Jaringan sklerenkim memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tersusun dari sel-sel yang sudah mati.
b) Sel-sel penyusunnya memiliki dinding yang tebal dari bahan lignin, sehingga
bersifat kaku dan keras.
c) Sel-selnya tidak memiliki protoplasma karena merupakan sel mati.
d) Penebalan dinding sel terjadi secara merata pada seluruh bagian dinding.
Jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a) Serabut (serat-serat) Sklerenkim

Serabut (serat-serat) sklerenkim merupakan sel-sel yang berbentuk serat, baik
serat pendek maupun serat panjang dengan ukuran 2 mm sampai 25 cm. Serat
sklerenkim yang panjang terdapat pada tanaman Agave, Hibiscus sabdarifa, dan
Hibiscus canabinus.
b) Sklereid (sel batu)

Sklereid (sel batu) merupakan sel-sel yang mati saat dewasa, tetapi protoplasnya
tetap aktif sepanjang hidup organ tersebut. Sel sklereid umumnya berbentuk bulat atau
bentuk lain, lebih pendek dari serat, soliter, atau berkelompok.

Berdasarkan bentuknya, sklereid dibagi menjadi lima macam, yaitu
brakisklereid, makrosklereid, osteosklereid, asterosklereid, dan trikosklereid.

Gambar 1.9 Sklerenkim 13
(Sumber : Campbell et al, 2008, hal 322)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Video 1.9 Jaringan Kolenkim 14
(Sumber : https://youtu.be/7Gnsy5fg6qM)

6. Jaringan Sekretoris
Jaringan sekretoris adalah sekumpulan sel yang berfungsi menghasilkan suatu

zat. Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal, karena senyawa yang dihasilkan
tidak keluar dari tubuh. Pada tumbuhan terdapat struktur sekresi khusus, yaitu berupa
sel atau sekelompok sel yang mensekresikan senyawasenyawa tertentu. Berdasarkan
tempat penyimpanan materi yang akan disekresikan, ada dua macam sekresi, yaitu
sekresi intraseluler dan sekresi ekstraseluler.
a. Sekresi Intraseluler

Sekresi intraseluler adalah sekresi yang terjadi jika zat yang akan disekresikan
disimpan di dalam sel. Meliputi sel kelenjar atau idioblas. Idioblas adalah sel yang
terspesialisasi untuk menyimpan metabolit
b. Sekresi Ekstraseluler

Sekresi ekstraseluler adalah sekresi yang terjadi jika zat yang akan disekresikan
disimpan di luar sel. Ada dua macam sekresi ekstraseluler, yaitu sekresi endogen dan
sekresi eksogen. Sekresi endogen, merupakan sekresi yang terjadi jika zat yang
disekresikan disimpan di ruang antarsel. Sekresi endogen meliputi saluran getah dan
saluran kelenjar.

B. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN AKAR, BATANG, DAN DAUN
A. Akar

Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di bawah permukaan
tanah, tidak memiliki buku-buku, tumbuh ke pusat bumi atau menuju air, warna tidak
hijau (keputih-putihan atau kekuning-kuningan), dan memiliki bentuk meruncing.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

1. Fungsi Akar
Akar memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Untuk mengikat tubuh tumbuhan pada tanah
2. Untuk menyimpan cadangan makanan
3. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
4. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif
2. Morfologi Akar

Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu
dikotil dan monokotil, akarnya sudah merupakan akar sejati. Akar berbagai organ pada
tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Akar memiliki struktur yang
sangat kuat. Hal ini terbukti dengan kemampuannya untuk menerobos beberapa lapisan
tanah yang keras. Akar dikotil memiliki sistem perakaran tunggang sedangkan akar
dikotil memiliki perakaran serabut. Gambar akar dikotil dan monokotil dapat dilihat
pada gambar 1.10 !

Gambar 1.10 Sistem perakaran
(Sumber : Dokumentasi Kemendikbud)

Agar lebih memahami tentang perbedaan struktur morfologi pada tumbuhan

dikotil dan monokotil, perhatikan tabel berikut :

Tabel l.1 Perbedaan Akar Monokotil dan Akar Dikotil

No Pembeda Monokotil Dikotil

1 Sistem perakaran Serabut Tunggang

2 Batas ujung akar dan Jelas Tidak jelas

tudung akar

3 Periskel Terdiri atas beberapa Terdiri atas sell yang

lapis sel berdinding tebal berdinding tebal. Dan

dan hanya berfungsi berfungsi sebagai

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 15

membentuk akar cabang pembentuk cabang

kambim gabus

4 Berkas pengangkut xilem Berselang seling Xilem berbentuk

dan floem membentuk lingkaran bintang di pusat akar

dan dikelilingi floem.

Diantara xilem dan

floem terdapat

kambium.

5 Jumlah lengan protoxilem Lebih dari 12 Hanya berjumlah 6

6 Kambium Tidak ada Ada

7 Empulur Ada terletak di empulur Tidak ada

3. Anatomi Akar
Akar tumbuhan monokotil berupa akar serabut. Pada akar monokotil, xilem dan

floemnya terletak berselang-seling. Akar tumbuhan dikotil termasuk jenis akar
tunggang. Pada sayatan melintang akar dikotil ini akan terlihat dari luar ke dalam
jaringan-jaringan pada penyusun, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele
(silinder pusat). Berikut anatomi akar monokotil dan akar dikotil, bisa dilihat pada
gambar 1.11!

Gambar 1.11 Anatomi Akar Monokotil dan Akar Dikotil 16
(Sumber : https://www.zenius.net)

Agar lebih memahami tentang akar monokotil dan akar dikotil, kalian bisa
melihat pada video 1.11 yang ada dibawah ini !

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Video 1.11 Akar Dikotil dan Akar Monokotil
(Sumber : https://youtu.be/w4RHGuEjods)

B. Batang

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh

tumbuhan, serta menghubungkan bagian akar dan daun. Berfungsi untuk menopang

daun, bunga, dan buah.

1. Fungsi Batang

a) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar, serta hasil fotosintesis dari

daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

b) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari.

c) Sebagai tempat tumbuhnya organ-organ generatif, seperti bunga dan buah.

d) Meningkatkan efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran biji.

2. Morfologi Batang

Morfologi batang pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan dikotil

dan tumbuhan monokotil. Batang monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, baik pada

struktur luarnya maupun struktur dalamnya. Agar memahami perbedaan batang

monokotil dan dikotil bisa dilihat pada tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2 Perbedaan Batang Monokotil dan Batang Dikotil

No Pembeda Monokotil Dikotil

1 Percabangan batang Tidak ada Ada

2 Ruas batang Ada Tidak ada

3 Letak jaringan Tersebar Teratur membentuk

pengangkut lingkaran

4 Kambium Tidak ada Ada, yaitu kambium

gabus, kambium

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 17

vaskuler, dan kambium

intravaskuler

5 Jaringan dasar Tidak bisa dibedakan Dapat dibedakan antara

antara korteks dan korteks dan empulur

empulur.

6 Pertumbuhan sekunder Tidak ada Ada, dikarenakan ada

aktivitas kambium.

Sehingga batang

bertambah besar.

7 Empulur Empulur meluas dan Empulur terletak di

hingga akar dan batang, pusat batang.

dan diapit xilem dan

floem yang berselang-

seling

3. Anatomi Batang
Anatomi batang terdiri dari batang monokotil dan batang dikotil. Agar lebih

memahami struktur anatomi batang monokotil dan batang dikotil bisa dilihat pada
gambar 1.12 !

Gambar 1.12 Anatomi Batang Monokotil dan Batang Dikotil 18
(Sumber : www.edubio.info )

Agar lebih memahami juga tentang morfologi dan anatomi batang monokotil
dan batang dikotil bisa juga dilihat pada video pembelajaran terkait dengan materi diatas
pada video 1.12 !
E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Video 1.12 Batang Monokotil dan Batang Dikotil
(Sumber: https://youtu.be/BN25XSuWOhk)

C. Daun

Daun merupakan organ tumbuhan yang menjadi tempat berlangsungnya proses

fotosintesis. Berdasarkan ada tidaknya jaringan palisade, ada dua tipe daun, yaitu daun

dorsiventral dan daun isobilateral.

1. Fungsi Daun

Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Membuat makanan melalui proses fotosintesis.

b. Sebagai alat pengeluaran air melalui gutasi.

c. Sebagai alat pengeluaran uap air dalam proses transpirasi.

d. Menyerap CO2 dan melepaskan O2 pada saat fotosintesis.

e. Alat respirasi bagi tumbuhan.

2. Morfologi Daun

Morfologi daun dapat dibedakan menjadi daun monokotil dan dikotil. Daun

monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, baik pada struktur luar maupun struktur

dalamnya. Untuk memahami perbedaan antara keduanya, perhatikan tabel 1.3 berikut :

Tabel 1.3 Perbedaan Daun Monokotil dan Daun Dikotil

No Pembeda Monokotil Dikotil

1 Tipe pertulungan daun Sejajar atau melengkung Menyirim atau menjari

2 Tipe Jaringan pengangkut Kolateral tertutup Kolateral terbuka

3 Mesofil Tidak terdiferensiasi Terdiferensiasi menjadi

spons dan palisade

4 Tipe daun Umumnya isobilateral Umumnya dorsiventral

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 19

3. Anatomi Daun
Anatomi daun terdiri dari beberapa jaringan yang menyusun daun pada dasarnya

sama dengan jaringan yang menyusun akar dan batang, yaitu epidermis, parenkim dan
ikatan pembuluh. Anatomi daun dapat dibedakan menjadi daun monokotil dan daun
dikotil. Agar lebih memahami anatomi daun monokotil dan daun dikotil dapat dilihat
pada gambar 1.12 dan video 1.12 terkait daun monokotil dan daun dikotil !

Gambar 1.12 Anatomi Daun Monokotil dan Daun Dikotil
(Sumber : www.brainly.co.id)

Video 1.12 Daun Monokotil dan Daun Dikotil
(Sumber: https://youtu.be/E2cQGsEESXk)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 20

C. Rangkuman 21
1. Jaringan meristem dapat dibedakan berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan dan

berdasarkan asal-usulnya. Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan ada 3 jenis
jaringan yaitu Meristem apikal, Meristem interkalar, Meristem lateral.
2. Berdasarkan asal-usulnya terdiri atas jaringan Promeristem, Meristem primer,
Meristem sekunder.
3. Kambium vaskuler merupakan lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara
pembuluh angkut xilem dan floem.
4. Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan
periderm (pelindung). Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan akar
yang sudah tua.
5. Jaringan embrional atau jaringan meristem akan berkembang menjadi jaringan
dewasa atau jaringan permanen.
6. Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan dewasa dibedakan menjadi dua,
yaitu jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Berdasarkan asal meristemnya,
jaringan dewasa dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan primer dan jaringan
sekunder. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibagi menjadi lima macam,
yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
pengangkut (vaskuler), jaringan penyokong (penguat), dan jaringan sekretoris.
7. Sel-sel epidermis dapat mengalami bermodifikasi menjadi struktur yang berbeda
dengan fungsi yang berbeda pula. Berikut ini adalah hasi bermodifikasi atau derivat
dari sel-sel epidermis.
8. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut jaringan
dasar karena terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh tumbuhan. Contohnya,
parenkim palisade yang terdapat di daun dan parenkim penimbun yang terdapat di
akar.
9. Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan
garam mineral, serta hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan
floem
10. Akar merupakan organ tumbuhan yang berada di dalam tanah dan berfungsi
menyerap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan menyokong tegaknya
tubuh tumbuhan.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

11. Akar tumbuhan memiliki tiga jaringan utama yaitu epidermis, korteks dan stele.
Pada akar tumbuhan dikotil, xilem primer terletak di pusat akar dan berbentuk
bintang, sedangkan floem primer terletak di sebelah luar xilem primer. Pada akar
tumbuhan monokotil, xilem primer terletak berselang seling dengan floem primer

12. Batang tumbuhan memiliki tiga jaringan utama yaitu epidermis, korteks dan stele.
Batang tumbuhan dikotil memiliki ikatan pembuluh tipe kolateral terbuka, yaitu di
antara xilem dan floem terdapat kambium. Pada batang tumbuhan monokotil, ikatan
pembuluhnya bertipe kolateral tertutup, yaitu di antara xilem dan floem tidak
terdapat kambium.

13. Daun memiliki tiga jaringan yaitu epidermis, mesofil dan berkas vaskuler. Pada
epidermis terdapat stomata yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas
dan air. Pada tumbuhan dikotil, di bagian mesofil terdapat jaringan parenkim
palisade dan jaringan spons. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan
parenkim palisade dan jaringan spons, tetapi berupa jaringan mesofil.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 22

D. Penugasan Mandiri

1. Isilah tabel di bawah ini !

No Macam Ciri Struktur Lokasi Fungsi
Meristem

1 Apikal

2 Interkalar

3 Lateral

4 Jaringan
Pelindung

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 23

5 Jaringan
Parenkim

6 Jaringan Penguat
a. Skelerenkim
b. Kolenkim

7 Jaringan
Pengangkut
a. Xilem

b. Floem

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 24

2. Lengkapi tabel modifikasi epidermis berikut !

No Gambar Fungsi Contoh Tumbuhan

1

2
3
4
5

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 25

3. Lengkapi tabel dibawah berdasarkan gambar berikut !

No Nama Jaringan Fungsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 26

E. Latihan Soal
1. Berikut ini adalah ciri-ciri jaringan pada tumbuhan.

1. Sel memiliki vakuola yang sangat kecil.
2. Susunan sel sangat rapat.
3. Memiliki ruang antarsel.
4. Inti sel berukuran besar.
5. Sel mengandung sedikit protoplasma.
Ciri-ciri jaringan meristem ditunjukkan oleh nomor .…
A. 3, 4, dan 5
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 1, 2, dan 4
E. 2, 4, dan 5
2. Bagian yang berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi ujung batang, ujung lateral,
dan ujung akar adalah....
A. meristem lateral
B. meristem interkalar
C. promeristem
D. meristem sekunder
E. meristem apical
3. Berikut ini adalah modifikasi dari sel-sel epidermis, kecuali ….
A. spina
B. sel kipas
C. sel kersik
D. felogen
E. velamen
4. Pernyataan yang salah tentang sel kipas atau bulliform adalah ....
A. sel tersusun seperti kipas
B. terdapat pada epidermis atas daun rumput-rumputan
C. sel memiliki vakuola berukuran besar
D. berfungsi untuk menggulung daun sehingga mengurangi penguapan
E. dapat melakukan fotosintesis

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 27

5. Tanaman Boehmeria sp. dapat dimanfaatkan untuk membuat serat kain. Serat tersebut
merupakan ....
A. jaringan mesofil
B. jaringan parenkim
C. jaringan pengangkut
D. sel batu
E. serabut sklerenkim

6. Struktur anatomi batang monokotil dan dikotil berbeda dalam hal-hal berikut, kecuali ....
A. letak epidermis
B. letak korteks
C. letak jaringan pengangkut
D. struktur jaringan dasar
E. struktur empulur

7. Berikut ini yang bukan ciri-ciri batang dikotil adalah....
A. batang bercabang-cabang
B. letak jaringan pengangkutnya teratur
C. memiliki meristem lateral
D. bagian korteks dan silinder pusat dapat dibedakan
E. jaringan pengangkutnya dikelilingi oleh seludang berkas pengangkut

8. Berikut ini adalah ciri-ciri dari akar monokotil, kecuali ....
A. merupakan akar serabut
B. letak xilem dan floem berselang-seling menurut jari-jari
C. batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas
D. tidak memiliki kambium
E. terdapat empulur di pusat akar

9. Berikut ini yang bukan ciri-ciri batang dikotil adalah....
A. batang bercabang-cabang
B. letak jaringan pengangkutnya teratur
C. memiliki meristem lateral
D. bagian korteks dan silinder pusat dapat dibedakan
E. jaringan pengangkutnya dikelilingi oleh seludang berkas pengangkut

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 28

10. Bagian daun yang dapat melakukan proses fotosintesis adalah .…
A. xilem, epidermis, dan floem
B. epidermis, mesofil palisade, dan stomata
C. sel penjaga, epidermis, dan mesofil spons
D. mesofil palisade, mesofil spons, dan sel penjaga
E. xilem, mesofil palisade, dan mesofil spons

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 29

F. Penilaian Diri

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah anda memahami materi tentang Ya Tidak
struktur jaringan penyusun tumbuhan ?

2 Apakah anda memahami materi tentang Ya Tidak
struktur jaringan organ pada tumbuhan ?

3 Apakah anda dapat memahami fungsi Ya Tidak
masing-masing jaringan penyusun
tumbuhan ?

4 Apakah anda dapat memahami fungsi Ya Tidak
masing-masing jaringan organ tumbuhan
?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 30

KEGIATAN
PEMBELAJARAN 2

A. Totipotensi dan Kultur Jaringan
Pengetahuan mengenai jaringan tumbuhan akan bermanfaat dalam usaha kultur

jaringan. Dasar teknik kultur jaringan adalah bahwa sel tanaman mempunyai sifat
totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk
tanaman lengkap dalam suatu medium yang mengandung unsur hara dan zat pengatur
tumbuh yang sesuai didalamnya. Teori totipotensi ini pertama kali dikemukakan oleh
seorang ahli fisiologi Jerman yaitu G. Heberlandt pada tahun 1898. Pada tahun 1969 teori
tersebut diuji ulang oleh F.C. Steward, dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan
mengambil satu sel empulur wortel, F.C. Steward dapat menumbuhkannya menjadi satu
individu wortel. Prinsip kerja dari kultur jaringan tumbuhan adalah memotong pada jaringan
hidup pada tumbuhan (eksplan) atau diisolasi dari suatu organisme hidup dan ditumbuhkan
selama waktu tertentu didalam medium nutrisi. Eksplan dapat diambil dari jaringan
meristem tumbuhan seperti ujung akar, tunas atau kecambah.

Gambar 1.13 Kultur Jaringan & Totipotensi Sel 31
(Sumber : Yulmi, 2018, hal, 48)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Adapun beberapa teknik kultur yang dikembangkan oleh para ahli, antara
lain sebagai berikut :
1. Meristem culture, budi daya jaringan dengan menggunakan eksplan dari
jaringan muda atau meristem.

Video 1.14 Meristem culture
(Sumber : https://youtu.be/jNypyCKb1PM)

2. Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari polen atau
benang sari.

Video 1.15 Pollen culture/anther culture 32
(Sumber : https://youtu.be/x7CQcA3uhKM)

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

3. Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.

Video 1.16 Protoplas culture
(Sumber : https://youtu.be/bZ94apZvSO4)

Selain 3 teknik kultur jaringan diatas, dibawah ini ada dijelaskan langkah
langkah dalam melakukan teknik kultur jaringan dan gangguan didalam kultur jaringan:

a. Langkah- langkah teknik kultur jaringan
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
1. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi
unsur makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan
dengan perbandingan tertentu.
2. Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada gambar terlihat eksplan
berupa potongan dari akar tanaman wortel.
3. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
4. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media
tanah untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.

b. Masalah pada kultur jaringan :
1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari
kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti
prosedur yang benar dan dalam keadaan steril.
2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi
fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 33

Selain hal diatas adapun kelebihan dan kelemahan dari teknik kultur jaringan
berikut kelebihan dan kelemahan teknik kultur jaringan :
Kelebihan :

1. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang
banyak dalam waktu singkat.

2. Tidak memerlukan tempat yang luas.
3. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Kekurangan :
1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan

menggunakan bahan kimia.
2. Memerlukan keahlian khusus.
3. Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur

biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat
yang mempunyai kelembapan udara tinggi.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 34

B. Penugasan Mandiri
a. Apakah yang dimaksud dengan sifat totipotensi ?

b. Mengapa kultur jaringan hanya dapat dilakukan pada tumbuhan tidak pada hewan

c. Apa saja jenis-jenis kultur jaringan?
C. Latihan Soal
Perhatikan Gambar teknik sistem perbanyakaan tanaman di bawah ini

Jawablah Pertanyaan dibawah ini.....
1. Apa nama teknik perbanyakan tanaman diatas?
2. Sebutkan tahapan-tahapan dalam teknik perbanyakan tanaman diatas....
3. Apakah manfaat perbanyakan tanaman dengan teknik ini?...
4. Adakah kerugian perbanyakan tanaman dengan teknik ini? Jelaskan

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 35

D. Penilaian Diri

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah anda memahami materi tentang Ya Tidak
totipotensi dan kultur jaringan ?

2 Apakah anda memahami jenis-jenis Ya Tidak
kultur jaringan ?

3 Apakah anda dapat memahami kelebihan Ya Tidak
kultur jaringan ?

4 Apakah anda dapat memahami Ya Tidak
kekurangan kultur jaringan ?

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 36

E. Rangkuman

1. Totipotensi adalah kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk
tanaman lengkap dalam suatu medium yang mengandung unsur hara dan zat
pengatur tumbuh yang sesuai didalamnya.

2. Teknik kultur yang dikembangkan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut :
1. Meristem culture, budi daya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda
atau meristem.
2. Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari polen atau benang sari.
3. Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.

3. langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
1. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur
makro dan mikro, asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan dengan
perbandingan tertentu.
2. Siapkan eksplan (jaringan yang akan dikultur). Pada gambar terlihat eksplan
berupa potongan dari akar tanaman wortel.
3. Tanamkan eksplan pada media yang telah disiapkan.
4. Setelah terbentuk calon tumbuhan (akar, tunas) maka dipindahkan ke media tanah
untuk tumbuh menjadi tanaman dewasa.

4. Masalah pada kultur jaringan :
1. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari
kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti prosedur
yang benar dan dalam keadaan steril.
2. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara mengabsorbsi fenol
penyebab pencoklatan dengan arang aktif.

5. Kelebihan dan kekurangan kultur jaringan
Kelebihan :
1. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang
banyak dalam waktu singkat.
2. Tidak memerlukan tempat yang luas.
3. Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 37

4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Kekurangan :
1. Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan

menggunakan bahan kimia.
2. Memerlukan keahlian khusus.

emerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur
biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di tempat
yang mempunyai kelembapan udara tinggi.

E - M o d u l P e m b e l a j a r a n Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 38

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. (2007). Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis Biologi untuk
SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya

Diyah Aryulina. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta. ESIS Erlangga.

Irnaningtyas. (2016). Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang
Disempurnakan Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta :
Erlangga

Jumhana, N. (2006). Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS.

Nunung Nurhayati. 2014. Biologi untuk SMA Kelas XI. Bandung. Yrama Widya.

Purnomo, dkk. (2009). Biologi : Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Rachmawati, F., Nurul Urifah, dan Ari Wijayati. (2009). Biologi : untuk SMA/ MA Kelas
XI Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Slamet Prawirohartono. 2014. Konsep dan Penerapan Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta.
Bumi Aksara.

Sri Pujianto, Rejeki Siti Ferniah, Menjelajah Dunia Biologi SMA/MA kelas XI, Penerbit
Tiga, Jakarta, 2016 Syamsuri, Istamar, dkk. (2007). Biologi Untuk SMA Kelas XI
Semester 2. Malang : Erlangga.

Syaifullah. 2020. Modul Pembelajaran Biologi SMA. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.


Click to View FlipBook Version