HAKIM ARDHI NUGROHO
Dosen Pembimbing : Ns. Atika Dhiah Anggraeni, S.Kep, M.Kep
Ceting
Program Studi Keperawatan S1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2022
1
Daftar Isi
Halaman Cover---------------------------------------------------------------------------
--- 0
Daftar Isi----------------------------------------------------------------------------------
---- 1
Kata Pengantar---------------------------------------------------------------------------
--- 2
Pendahuluan ------------------------------------------------------------------------------
--- 3
Konsep Stunting--------------------------------------------------------------------------
--- 4
Faktor Penyebab Stunting---------------------------------------------------------------
-- 5
Ciri -Ciri Stunting------------------------------------------------------------------------
-- 6
Bagaimana Proses Terjadinya stunting------------------------------------------------
-7
Dampak Stunting-------------------------------------------------------------------------
--- 8
Pengukuran Stunting---------------------------------------------------------------------
--- 9
Penatalaksanaan Stunting---------------------------------------------------------------
-- 10
Konsep Nutrisi----------------------------------------------------------------------------
--- 11
Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi--------------
-12
Komponen –Komponen Nutrisi--------------------------------------------------------
--- 13
Ketidaksempurnaan Nutrisi?-----------------------------------------------------------
--- 16
Pemberian Makanan Pada Anak-------------------------------------------------------
--- 17 Stunting------1--.------C--e--g--a--h---S--t-u--n--t-i-n--g---D---e--n--g-a--n---M----a-m---a---------
Pencegahan Papa
--- 18
2
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, dapat menyelesaikan e-booklet
ini dengan judul CETING. Penulis menyadari
bahwa adanya E-Booklet Ceting adalah atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
(1)Ns.Atika Dhiah Anggraeni,S.Kep.,M.Kep
(2)
(3)
Penulis menyadari e-booklet ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan adanya
masukan kritik maupun saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dari e-booklet ini,
dikirimkan ke [email protected].
Selamat Membaca!
2. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
3
Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
(bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi
stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Stunting pada balita perlu menjadi perhatian khusus karena
dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak.
Stunting berkaitan dengan peningkatan risiko kesakitan dan
kematian serta terhambatnya pertumbuhan kemampuan
motorik dan mental.
Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World
Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam
negara ketiga dengan 5 prevalensi tertinggi di regional Asia
Tenggara atau South-East Asia Regional (SEAR) (WHO,
2017).
Menurut WHO, prevalensi stunting menjadi masalah
kesehatan masyarakat jika prevalensinya sebesar 20% atau
lebih, dianggap berat jika sebesar 30-39% dan serius jika ≥
40% (WHO, 2016).
3. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
4
Pendahuluan
Kejadian seperti ini membuat kita bingung cemas terlebih
jika terjadi kepada kita. Ingin melakukan sesuatu tetapi
takut dan ragu untuk melakukanya, sering terlintas apa
yang harus dilakukan? apakah di biarkan saja takut salah
langkah? bagaimana cara mencari tentang pengetahuan
stunting? bagaimana pencegahan stunting? ingin
melakukan sesuatu tetapi karena kurangnya penegetahuan
dtentang stunting dan sikap pencegahan stunting membuat
tidak bisa melakukan apapun itu.
Dari banyaknya kejadian stunting dan kurang pahamnya
dalam pengetahuan stunting dan sikap pencegahanya. buku
ini membantu kita untuk mengetahui pengetahuan tentang
stunting dan bagaimana pencegahannya.
4. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
5
Konsep Stunting
A. Apa itu Stunting?
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan karena
malnutrisi kronis yang ditunjukkan dengan nilai z-score
panjang badan menurut umur (PB/U) kurang dari -2 SD
(Al-Anshori, 2013). Stunting adalah masalah kurang nutrisi
kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang
dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang
tidak sesuai kebutuhan gizi (Farid, 2017).
Berdasarkan dua pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa stunting
merupakan gangguan pertumbuhan
karena malnutrisi dan penyakit
infeksi kronis yang mengakibatkan
kurangnya asupan nutrisi yang
ditunjukkan dengan nilai zscore
TB/U <-2.
5. Cegah Stunting Dengan Mama
Papa
6
B. Faktor-faktor Penyebab Stunting
Menurut (Majid, 2017) Buku Saku Desa dalam Penanganan
Stunting, stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi.
Intervensi paling menentukan pada 1.000 HPK (1000 Hari
Pertama Kehidupan). penyebab lainya antara lain :
Praktek pengasuhan yang tidak baik
Kurang pengetahuan tentang
kesehatan dan gizi sebelum dan
pada masa kehamilan
Terbatasnya layanan kesehatan
Tidak mendapat akses yang memadai ke
layanan imunisasi
Kurangnya akses ke makanan bergizi
1 dari 3 ibu hamil anemia
Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
1 dari 5 rumah tangga masih BAB
diruang terbuka
6. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
7
C. Ciri - Ciri Stunting
Menurut (Majid 2017) Buku Saku Desa dalam Penanganan
Stunting, Ciri-Ciri stunting yaitu :
Wajah tampak lebih muda dari usianya
Tanda pubertas terlambat
Pertumbuhan melambat
Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam
Tidak banyak melakukan eye contact
Pertumbuhan gigi terlambat.
7. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
7
D. Bagaimana Proses Terjadinya stunting
Kondisi anak Indonesia pada umumnya baik pada saat
lahir, akan tetapi terjadi gagal tumbuh setelah memasuki
usia 2-3 bulan.
Stunting mulai terjadi dari pra-konsepsi
Ketika seorang Menjadi parah ketika Ibu hidup di
remaja menjadi ibu hamil dengan asupan lingkungan dengan
yang kurang gizi gizi tidak mencukupi sanitasi kurang
dan anemia kebutuhan memadai
Kurang Energi Kronik & Anemia
46,6% remaja putri di 24,2% wanita usia subur
Indonesia usia15-19 tahun usia 15-49 tahun di
kondisinya berisiko kurang Indonesia hamil dengan
energi kronik (KEK) risiko kurang energi
(Riskesdas 2013) kronik (KEK) dan anemia
sebesar 37,1%
7. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
8
E. Dampak Stunting
Menurut (Widiastuti 2019) didalam buku bersama perangi
stunting. Stunting memiliki dampak pada menurunnya
kualitas sumber daya manusia Indonesia, produktifitasnya,
serta terhadap daya saing bangsa. Bagaimana pemetaan
dampaknya?
1.Dampak Jangka Pendek
Terganggunya perkembangan otak
Kecerdasan berkurang
Gangguan pertumbuhan fisik
Gangguan metabolisme dalam tubuh
2.Dampak Jangka Panjang
Menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi
belajar
Menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah
sakit
Risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes,
obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah,
kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua
8. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
9
G. Pengukuran Stunting
Penilaian status gizi pada anak biasanya menggunakan
pengukuran antropometri, secara umum pengukuran
antopometri berhubungan dengan pengukuran dimensi
tubuh. (SDIDTK, 2016).
Indeks antopometri yang digunakan biasanya berat badan
berdasar umur (BB/U), tinggi badan berdasar umur (TB/U)
dan berat badan berdasar tinggi badan (BB/TB) yang
dinyatakan dengan standar deviasi (SD). Keadaan stunting
dapat diketahui berdasarkan pengukuran TB/U lalu
dibandingkan dengan standar. Secara fisik balita stunting
akan tampak lebih pendek dari balita
seusianya. Klasifikasi status gizi
stunting berdasarkan indikator
tinggi badan per umur (TB/U)
(SDIDTK, 2016)
9. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
10
H. Penatalaksanaan Stunting
Menurut Khoeroh dan Indriyanti, 2017 beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi stunting yaitu.
Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui
kegiatan posyandu setiap bulan.
Pemberian makanan tambahan pada balita.
Pemberian vitamin A.
Memberi konseling oleh tenaga gizi tentang kecukupan
gizi balita.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan
dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan ditambah
asupan MP-ASI.
Pemberian suplemen menggunakan makanan
penyediaan makanan dan minuman menggunakan
bahan makanan yang sudah umum dapat meningkatkan
asupan energi dan zat gizi yang besar bagi banyak
pasien.
Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi
khusus peroral siapguna yang dapat digunakan bersama
makanan untuk memenuhi kekurangan gizi.
10. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
11
Konsep Nutrisi
A. Apa itu Nutrisi?
Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, motabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
(Supariasa, 2012)
11. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
12
B. Faktor-FaktorYang Mempengaruhi
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Masalah nutrisi erat kaitannya
dengan intake makanan dan
metabolisme tubuh serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis
untuk kebutuhan metabolisme
basal, faktor patofisiologi
seperti adanya penyakit tertentu
yang mengganggu pencernaan
atau meningkatkan kebutuhan
nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi (Herdman,
2018).
12. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
13
C. Komponen-komponen Nutrisi
Pada usia balita anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat terutama pada dua tahun
pertama kehidupan. Balita memerlukan nutrisi yang
mengandung zat gizi yang diperlukan untuk proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Zat gisi tersebut
antara lain sebagai berikut :
1.Kalori
Balita memerlukan asupan kalori sekitar 1500 kalori/
hari ini dikarenakan gerakan balita yang cukup aktif
sehingga memerlukan kalori yang cukup.
2.Protein
Protein merupakan molekul ysng kompleks, besar dan
tersusun atas unit pembangun yang disebut asam
amino.
3. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi anak
serta bermanfaat bagi perkembangan otak, setengah
dari kebutuhan energi anak sebaiknya berasal dari
karbohidrat.
13. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
14
4. Serat
Serat merupakan bagian dari karbohidrat dan protein
nabati yang tidak dipecah dalam usus kecil dan
berguna untuk mencegah sembelit.
5. Vitamin dan mineral
Vitamin merupakan zat organik kompleks yang
dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil.
6. Zat besi
Balita sangat memerlukan zat besi terutama untuk
membantu perkembangan otaknya.
7. Lemak
Balita memerlukan lemak lebih banyak dibandingkan
orang dewasa karena mereka menggunakan energi
yang lebih selama masa pertumbuhan dan
perkembangan.
8. Kalsium
Kalsium diperlukan balita sebagai bahan pembentuk
tulang dan gigi. Kalsium berguna dalam memperkuat
masa tulang sehingga balita dengan gerakan yang aktif
bisa terhindar dari patah tulang.
14. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
15
D. Ketidaksempurnaan Nutrisi?
Apa itu?
Ketidakseimbangan nutrisi adalah suatu keadaan ketika
individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko
mengalami penurunan berat badan yang 19
berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat atau
metabolisme nutrient yang tidak adekuat untuk
kebutuhan metabolik (Kusuma dan Nurarif, 2016).
15. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
16
B. Pemberian Makanan Pada Anak
Pemberian Makan yang Baik dan Benar
Pemberian makan yang baik kepada anak adalah dengan
memberikan makanan yang memenuhi kebutuhan zat gizi
anaknya, seperti :
a. Sumber zat tenaga Sumber
Zat tenaga bermanfaat untuk memberikan tubuh agar
memiliki energi atau tenaga supaya dapat melakukan
kegiatan sehari-hari.
b. Sumber zat pembangun
Sumber zat pembangun adalah protein yang
bermanfaat untuk pertumbuhan, memelihara tubuh,
pertahanan tubuh untuk melawan penyakit.
c. Sumber zat pengatur
Sumber zat pengatur bermanfaat untuk mengatur organ
tubuh bekerja dengan bak.
16. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
17
Contoh Bahan Makanan:
a. Sumber energi/tenaga
Terdapat pada nasi, roti, umbi-umbian, dan sebagainya.
b. Sumber zat pembangun
Yaitu protein. Protein dibagi menjadi dua yaitu protein
hewani dan protein nabati. Protein hewani berupa ikan,
daging, telur, susu. Protein nabati berupa: kacang-
kacangan, tempe, tahu.
c. Sumber zat pengatur
Seperti sayur dan buah terutama sayur berwarna hijau
dan kuning kaya vitamin dan mineral yang berperan
pada proses tumbuh kembang anak terutama agar
terhindar dari masalah gizi salah satunya adalah
stunting.
17. Cegah Stunting Dengan Mama
Papa
18
PENCEGAHAN STUNTING
Tujuan Pencegahan Stunting
Agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan maksimal
Memiliki kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang
siap untuk belajar
Memiliki kemampuan berinovasi dan berkompetisi di
tingkat global
3 Hal Penting Dalam Pencegahan stunting
Perbaikan terhadap pola makan (gizi)
Perbaikan pola asuh
Perbaikan sanitasi dan akses air bersih
Atasi Stunting Dengan Minum Susu Tiap Hari
Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis. Salah satu
kebutuhan gizi yang bermafaat
untuk mengatasi stunting adalah
susu karena memiliki zat gizi
penting bagi pertumbuhan fisik dan
pertumbuhan lainnya
18. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
19
Penutup
Demikian E-Booklet CETING yang masih menjadi salah
satu permasalahan gizi di Indonesia. Tak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih karena kesediaannya untuk
membaca E-Booklet ini guna peningkatan pengetahuan ibu
balita. Tentunya masih banyak kekurangan karena berbagai
keterbatasan pennyusun baik itu berupa pengetahuan
maupun bahan referensi. Oleh karena itu, masukan berupa
saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Purwokerto, November 2022
Penyusun
19. Cegah Stunting Dengan Mama Papa
20
Daftar Pustaka
1.Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2019. In Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia (Vol. 42,
Issue 4).
2.Setwapres. (2018). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk
Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
3.TNP2K (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan
Anak Kerdil (Stunting). Sekretariat Wakil Presiden RI
4. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
5.Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi. 2017. Buku Saku Desa dalam Penanganan
Stunting. Kementerian Desa. Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi. Jakarta.
6.Dhiah Anggraeni A, Riyaningrum W. Pencegahan Stunting
pada Anak melalui E-Booklet pada Orang Tua di TK Aisyiyah
Bustanul Athfal Kebasen. J Pengabdi Serulingmas.
2022;2(1):1-5.
20. Cegah Stunting Dengan Mama Papa