Implementasi
Pembelajaran pada
Konteks Sosio-Kultural di
Kabupaten Lebong yang
Sejalan dengan Pemikiran
KHD
Hukum Adat Sawo
Pendamping Anggota Kelompok B
Edi CGP Angkatan 6
Kab.Lebong
Suhanda,S.Pd
Fasilitator
Dra.Betti Deliana
Tambunan ,M.Pd
Meksy Tri Tenti Asri
Ritasty,S.Pd Kustanto,S.Pd Murni,M.Pd Yunita,S.Pd
Sosial kultural
Gagasan-gagasan, kebiasaan yang
mengatur tingkah laku seseorang untuk
memiliki karakter yang baik, dengan
tujuan membantu seseorang mengetahui
apa yang diharapkan orang lain terhadap
dirinya serta dampak yang akan terjadi
jika tidak memenuhi atau menaati aturan
yang berlaku.
HukumAdatSawo 01 Hukum Adat Sawo merupakan sanksi dari adanya pelanggaran
yang dilakukan oleh seseorang/kelompok yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap norma agama, norma adat,
maupun norma sosial yang ada di Kabupaten Lebong
02 Adapun pemberian hukum adat sawo jika seseorang/kelompok melakukan
pelanggaran seperti mengucapkan kalimat yang tidak baik atau kotor kepada
orang lain yang menyebabkan ketersinggungan, melakukan tindakan tidak
terpuji seperti perbuatan asusila, dan menyampaikan perkataan yang belum
terbukti kebenarannya (fitnah)
03 Bentuk sanksi dari hukum adat sawo yaitu berupa pemberian punjung
(berupa punjung sawo dan punjung nasi), serta pemberian uang kepada
pihak yang dirugikan
04 Punjung sawo ( nasi ketan yang dimasak dengan cara
di rebus dan di campur dengan oseng parutan kelapa
yang di tambahkan dengan gula merah)
05 Punjung nasi (beras putih dimasak dan dicetak menggunakan
mangkok kemudian ditambahkan paha ayam yang dimasak
dan di tutup dengan daun pisang
Kaitan konteks Kaitan konteks lokal sosial budaya dan
lokal sosio-kultur pemikiran KHD bahwa pentingnya
dan pemikiran pendidikan yang menuntun siswa
KHD memahami budaya lokal yang perlu dijaga
atau di pertahankan, dengan adanya
pemahaman aturan yang berlaku ini
nantinya siswa bisa menanamkan kearifan
local sejak dini sesuai dengan norma-norma
yangberlakudimasyarakatsetempat.
Pentingnya pemberian tuntunan
dalam memahami budaya local ini
agarnantinyasiswabisamemilikietika
dan karakter yang baik di dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga
dapat terhindar dari sanksi adat yang
berlaku.
Tantangan memperlihatkan secara
penerapan
pemikiran 01langsung pelaksanaan hukum
KHD yang
akan terjadi adat sawo tersebut kemudian
ketika
mengajarkan bagaimana cara kita
budaya lokal
seperti menunjukkan kepada siswa
hukum adat
sawo 02pelaksaan secara konkret dari
pelaksanaan hukum adat sawo,
dengan tujuan agar siswa lebih
memahami tentang norma-
norma yang berlaku.
menyiapkan tayangan
(video)atau poto yang
berkaitan dengan hukum
adat sawo untuk ditonton
atau disimak atau bisa juga
dengan melakukan drama
bermain peran.
contoh konkret dari pemikiran KHD 1 Nilai-nilai luhur yang didapat dari penerapan
yang akan diterapkan sesuai hukum adat sawo yaitu berkaitan dengan
aspek keadilan
dengan konteks kelas dan sekolah
yaitu penanaman nilai karakter Moral:saling menghargai dengan berprilaku
melalui bermain peran.
Mengingatkan anak untuk tidak 2
melakukan perbuatan yang tidak
terpuji. sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat setempat
3 Estetika : anak dapat menyajikan serawo
seindah mungkin
4 Nilai budaya: kearifan lokal yang perlu di
mempertahankan dan dilestarikan.
5 nilai pendidikan yang akan ditanamkan
pada anak yaitu menanamkan sikap
jujur, dan rasa saling menghargai antar
sesama.
TERIMA KASIH