The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by MUGI HERIYADI, 2021-01-08 03:09:39

PKN BAB VI KELAS X

Lembaga Negara kelas X

Lembaga-Lembaga Negara

A. Fungsi Lembaga-Lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan teori trias politika. Trias
politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang yang memiliki kedudukan
sejajar. Ketiga bidang tersebut yaitu :
1. Legislatif bertugas membuat undang undang. Bidang legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR).
2. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Bidang eksekutif
adalah presiden dan wakil presiden beserta menteri-menteri yang membantunya.
3. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun unsur yudikatif terdiri
atas Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Lembaga-lembaga negara Indonesia diposisikan sesuai dengan ketiga unsur di depan. Selain
lembaga tersebut masih ada lembaga yang lain. Lembaga tersebut antara lain Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah Konstitusi (MK). Pembagian
kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang dimaksud adalah pergeseran
klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif
dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara, yaitu:
1. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar.
2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggraan
pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
3. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan ini
dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
4. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang
oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat
(2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam

lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
5. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini
dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa
Keuangan yang bebas dan mandiri.
6. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang-undang.

B. Tugas dan Kewenangan Lembaga Negara menurut UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Berikut adalah lembaga-lembaga negara hasil amandemen UUD'45, fungsi, tugas dan
wewenangnya.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
a. MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum untuk
masa jabatan selama lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang
paripurna MPR.
b. Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara.
Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada yang ada hanya lembaga
negara. Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen maka MPR
termasuk lembaga negara.
c. Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut :
1. mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
2. melantik presiden dan wakil presiden
3. memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-
undang dasar.
d. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
e. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak berikut ini:
1. mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar;
2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan;

3. memilih dan dipilih;
4. membela diri;
5. imunitas;
6. protokoler;
7. keuangan dan administratif.
f. Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut:
(1) mengamalkan Pancasila;
(2) melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan;
(3) menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan nasional;
(4) mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan

golongan;
(5) melaksanakan peranan sebagi wakil rakyat dan wakil daerah.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
a. DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil
pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi
disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota.
b. Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai berikut:
1) jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang;
2) jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak- banyak 100
orang;
3) jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak- banyaknya 50
orang.
c. Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR berdomisili di ibu
kota negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir pada saat anggota
DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam
sidang paripurna DPR.
d. Lembaga negara DPR mempunyai fungsi berikut ini :
1) Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang.
2) Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
3) Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap
pemerintahan yang menjalankan undang-undang
e. DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut.
1) Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai
kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas bagi kehidupan
masyarakat.

2) Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan
tertentu pemerintah yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3) Hak menyatakan pendapat adalah hak DR untuk menyatakan pendapat terhadap
kebijakan pemerintah mengenai kejadian yang luar biasa yang terdapat di dalam negeri
disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak
interpelasi dan hak angket. Untuk memudahkan tugas anggota DPR maka dibentuk komisi-
komisi yang bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra kerja.

3. Dewan Perwakilan Daerah
a. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga negara baru yang sebelumnya tidak
ada. DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga
negara. DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.
b. Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan sebanyak-banyaknya
empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.
Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPD berdomisili di daerah
pemilihannya, tetapi selama bersidang bertempat tinggal di ibu kota Republik Indonesia. Masa
jabatan anggota DPD adalah lima tahun.
c. Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut.
1) Dapat mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2) Ikut merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
3) Dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-
undang, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.
4) Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang
otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.

4. Presiden dan Wakil Presiden
a. Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif yaitu presiden
mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan.
b. Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala
negara. Sebelum adanya amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh

MPR, tetapi setelah amandemen UUD1945 presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung
oleh rakyat melalui pemilihan umum.
c. Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.
d. Presiden dan wakil presiden sebelum menjalankan tugasnya bersumpah atau mengucapkan
janji dan dilantik oleh ketua MPR dalam sidang MPR. Setelah dilantik, presiden dan wakil
presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan sendiri.
e. Dalam menjalankan pemerintahan, presiden dan wakil presiden tidak boleh bertentangan
dengan UUD 1945. Presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan
tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
f. Sebagai seorang kepala negara, Presiden mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan

Udara (Pasal 10).
2) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan

persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1).
3) Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2).
4) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).
5) Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan

pertimbangan DPR (Pasal 13 Ayat 1 dan 2).
6) Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal

13 Ayat 3).
7) Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (Pasal

14 Ayat 1).
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14 ayat

2).
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-

undang (Pasal 15).
g. Wewenang, hak dan kewajiban Presiden sebagai kepala pemerintahan, diantaranya:

1) memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang Dasar (pasal 4 ayat 1)
2) Mengajukan Rancangan Undang Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat 1).
3) Menetapkan peraturan pemerintah (Pasal 5 ayat 2).
4) Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan

pertimbangan kepada presiden (Pasal 16).
5) Mengangkat dan memberhentikan menterimenteri (Pasal 17 ayat 2).
6) Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU

(Pasal 20 ayat 2 dan 4).
7) Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam

kegentingan yang memaksa (Pasal 22 ayat 1).

8) Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD (Pasal 23 ayat 2).

9) Meresmikan keanggotaan BPK yang dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan
DPD (Pasal 23F ayat 1).

10) Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui DPR
(Pasal 24A ayat 3).

11) Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR
(Pasal 24 B ayat 3).

12) Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi dan menetapkan sembilan orang hakim
konstitusi (Pasal 24 C ayat 3).

h. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia dibantu oleh seorang wakil
presiden yang dipilih bersamaan dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk
beberapa kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri
negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh Presiden sesuai dengan
kewenangannya.

5. Mahkamah Agung
a. Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman.
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
b. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu diketahui bahwa peradilan
di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha negara (PTUN).
c. Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:
1) berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan oleh undang-undang;
2) mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi
3) memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

6. Mahkamah Konstitusi
a. Keberadaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
b. Berdasarkan Pasal 24C UUD NRI Tahun 1945 keberadaan MA dapat dideskripsikan sbb:
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk :
1) menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar

2) memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar

3) memutus pembubaran partai politik
4) memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
c. Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-
Undang Dasar
d. Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan
oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang
oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden
e. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi
f. Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan
yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat
negara

7. Komisi Yudisial
a. Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang :
1) mengusulkan pengangkatan hakim agung;
2) menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
b. Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum
serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
c. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR.
d. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua
merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa jabatan anggota Komisi Yudisial lima
tahun.

8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
a. Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya.
b. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah memeriksa
pengelolaan keuangan negara.
c. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden.
d. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.


Click to View FlipBook Version