The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by randy.madara.pradana3, 2022-12-13 06:43:50

LK 3.1 Best Practices Randy Pradana

LK 3.1 Best Practices Randy Pradana

BEST PRACTICE (LK 3.1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Nama Oleh:
NIM : Randy Pradana, S.PdI
No UKG : 22302056
: 201900743410

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri Satu Atap 5 Palembayan
Lingkup Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai Sekolah Menengah Pertama

Penulis Meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
Tanggal menggunakan model pembelajaran Project Based
Situasi: Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris
Kondisi yang menjadi latar Randy Pradana, S.PdI
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk 7 Desember 2022
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab Latar belakang masalah dilakukannya praktek
anda dalam praktik ini. pembelajaran ini adalah:
1. Siswa tidak menganggap Bahasa Inggris sebagai

pelajaran yang penting.
2. Peserta didik menganggap Bahasa Inggris sebagai

pelajaran yang sulit dan membosankan
3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru

tidak memancing motivasi siswa

Mengapa Praktik Baik Penggunaan model
pembelajaran PjBL Penting Untuk Dibagikan?
Praktik baik ini perlu dibagikan untuk
menyelesaikan masalah rendahnya motivasi siswa
dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
Dalam praktek pembelajaran Bahasa Inggris dengan
menggunakan model Project based learning ini
penulis menemukan kelebihan-kelebihan dalam
model project based learning, diantaranya sebagai
berikut:
1. Siswa bebas menentukan rancangan dari project

yang akan dikerjakan.
2. Semua anggota kelompok bisa berperan aktif dan

berkontribusi untuk menyelesaikan project.
3. Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa

melalui pengamatan pada waktu monitoring dan
penampilan hasil project.
4. Project yang dikerjakan berkesan dalam ingatan
siswa.
5. Sangat menarik bagi siswa, sehingga
memungkinkan kelas menjadi dinamis dan
penuh antusias.
6. Membangun semangat kebersamaan dan gotong
royong bagi siswa.
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa, karena
semua merasa harus memberikan sesuatu untuk
menyelesaikan project, dan jika salah seorang
siswa tidak melaksanakan tugas, project akan
tertunda.

Tantangan : Peran dan Tanggung Jawab
Apa saja yang menjadi Peran dan tanggung jawab penulis sebagai guru
tantangan untuk mencapai dalam praktik ini adalah menyusun perangkat
tujuan tersebut? Siapa saja pembelajaran, mengkondisikan kelas, membagi
yang terlibat, kelompok, mengawasi pelaksanaan project,
membimbing siswa menampilkan produk agar
motivasi belajar siswa tetap terjaga dan melakukan
refleksi terhadap pembelajaran. Penulis juga
berperan sebagai motivator bagi siswa agar semangat
belajar siswa tetap terjaga dengan cara memberikan
penguatan, reward, dan melaksanakan pembelajaran
dengan attitude yang baik kepada siswa.
Tantangan
Tantangan yang Penulis hadapi saat pelaksanaan
praktik pembelajaran adalah:
1. Model PjBL memerlukan waktu yang relatif

panjang. Hal ini dikhawatirkan akan membuat
siswa lupa dengan project yang harus dilakukan
sehingga membuat molornya waktu penyelesaian
project.
2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang
tinggi dari pihak guru maupun siswa. Hal ini erat
kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis dan
daya cipta. Tanpa input yang tepat waktu yang
dibutuhkan untuk membuat rancangan project
akan terlalu banyak yang juga berdampak pada
tertundanya waktu penyelesaian project.
3. Ada siswa yang tidak melakukan tugas di dalam
kelompok sehingga projectnya terlambat. Hal ini
juga merupakan dampak dari panjangnya waktu
untuk menyelesaikan project, sehingga
kemungkinan siswa lupa untuk melaksanakan
tugas, seperti membawa perlengkapan yang
dibutuhkan akan membuat project jadi tertunda
yang berdampak pada kurangnya alokasi waktu
yang diberikan.
4. Terbatasnya ketersediaan sarana Proyektor dan
tidak adanya layar proyektor di sekolah. Hal ini
akan berdampak pada tidak maksimalnya proses
pembelajaran yang berlangsung, seperti tidak
maksimalnya input yang diberikan guru dan juga
penayangan model teks yang akan menjadi
produk siswa nantinya.

Yang terlibat dalam proses ini
Yang terlibat dalam proses praktik pembelajaran ini
adalah ini adalah:
1. Kepala sekolah yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan aksi pembelajaran, dan
juga mengizinkan penulis untuk menggunakan
fasilitas sekolah seperti: proyektor, ruang kelas
dan mengizinkan penulis untuk meminta waktu
siswa dan sekolah setelah jam pembelajaran

Aksi : berakhir untuk monitoring pelaksanaan project.
Langkah-langkah apa yang 2. Guru, sebagai pelaksana aksi dan pembelajaran
dilakukan untuk
menghadapi tantangan di kelas
tersebut/ strategi apa yang 3. Rekan sejawat yang telah bekerjasama selama
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang pelaksanaan rencana aksi dan memaklumi
terlibat / Apa saja sumber kebutuhan penulis dalam menggunakan fasilitas
daya atau materi yang sekolah.
diperlukan untuk 4. Siswa kelas VIII yang telah membantu dan
melaksanakan strategi ini bekerja sama dalam kelancaran kegiatan praktik
pembelajaran.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan:
1. Panjangnya waktu untuk model Pembelajaran

PjBL
Panjangnya waktu untuk menyelesaikan project
diantisipasi dengan membuat batas waktu
pengerjaan project, yaitu satu minggu. Agar
projectnya selesai tepat waktu, guru dan peserta
didik sepakat untuk mengerjakan project di
sekolah setelah jam pelajaran berakhir. Tahap
monitoring dilaksanakan selama tiga hari ( 3 kali
monitoring)
2. Diperlukan kreativitas yang tinggi, baik dari
siswa maupun guru
Untuk mengatasi tantangan ini, guru
menayangkan video sesuai dengan produk yang
akan dikerjakan, mencari inspirasi dari buku
paket, dan membimbing siswa dalam kebahasaan
agar produk yang dihasilkan tetap produk
kebahasaan. (gambarkan proses dan ceritakan
apa itu kreativitas yang dimaksud)
3. Siswa yang tidak melaksanakan tugas di dalam
kelompok
Untuk siswa yang tidak melaksanakan tugas
dalam kelompok, seperti tidak membawa
perlengkapan yang menjadi tanggung jawabnya,
diminta untuk berusaha melaksanakan tugas
tersebut, seperti: Bersepakat dengan
kelompoknya untuk membeli, atau meminjam
kepada pihak sekolah.
4. Untuk keterbatasan proyektor, penulis meminjam
proyektor sekolah dari jauh-jauh hari, agar guru
lain yang juga ingin menggunakan proyektor juga
bisa mencari alternatif lain.
5. Untuk tidak adanya layar proyektor, penulis
hanya bisa menerima keadaan, dengan
mengarahkan proyektor ke papan tulis.

Sumber daya yang dibutuhkan:
1. RPP, LKPD dan instrumen penilaian
2. Laptop
3. Proyektor/Infocus untuk menayangkan media

Refleksi Hasil dan dampak kepada siswa
Bagaimana dampak dari aksi 4. Kerjasama dari pihak sekolah, rekan sejawat dan
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya juga siswa.
efektif? Atau tidak efektif? Dampak pelaksanaan model pembelajaran Project
Mengapa? Bagaimana respon based learning
orang lain terkait dengan Dampak setelah dilaksanakan praktik pembelajaran
strategi yang dilakukan, Apa speaking dengan menggunakan model Project based
yang menjadi faktor learning adalah sebagai berikut:
keberhasilan atau Siswa mulai tampak bersemangat mengikuti
ketidakberhasilan dari pembelajaran karena guru tidak hanya berceramah,
strategi yang dilakukan? Apa tetapi pembelajaran berpusat kepada siswa sehingga
pembelajaran dari siswa lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
keseluruhan proses tersebut Selain itu, motivasi siswa meningkat dibandingkan
dengan sebelumnya ketika Penulis masih
menggunakan metode ceramah.

Apakah hasilnya efektif?
Hasil yang didapatkan dari praktik pembelajaran
Dengan model Project based learning ini hasilnya
cukup efektif untuk meningkatkan motivasi siswa.
Hal ini Penulis rasakan, karena untuk pertama
kalinya selama penulis menjadi guru, siswa
mengatakan “Kok sudah selesai saja, Pak?”
menandakan bahwa siswa menikmati proses
pembelajaran sehingga tanpa disadari waktu telah
berlalu.
Hal ini bisa terjadi karena pelaksanaan project
mampu memfasilitasi berbagai minat siswa. Siswa
kinestetik merasa senang karena mereka bisa
bergerak bebas dalam mempersiapkan perlengkapan,
sejak dari membawa, memotong, mengelem hingga
membantu teman mereka yang lain merubah
perlengkapan itu menjadi sebuah produk.
Siswa yang senang menggambar, menemukan
kesenangan saat membuat desain produk dan
membuat tulisan-tulisan indah untuk produk
mereka.
Siswa yang memang senang menulis, merasa senang
saat membuat produk berupa teks greeting card
dengan dipandu guru.

Berikut foto-foto saat siswa mengerjakan project

Siswa juga merasakan pentingnya belajar bahasa
Inggris melalui project yang mereka lakukan.
Siswa juga lebih suka bertanya kepada guru,
daripada mencari kata-kata sulit di dalam kamus
sehingga membuat kolaborasi antara guru dan siswa
menjadi lebih kuat.

Bagaimana respon siswa terkait strategi?
Adapun respon siswa terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan adalah menanggapi positif dan
berharap pembelajaran selanjutnya guru tetap
memberikan project kepada mereka. Siswa merasa
senang dan tertarik saat mengerjakan project di
dalam kelompok karena mereka lebih mudah dalam
bertukar pikiran dengan teman kelompoknya. Selain
itu siswa merasa lebih bersemangat belajar ketika
guru menampilkan materi pembelajaran melalui
tayangan power point daripada diberikan buku
paket.

Produk yang dihasilkan dari project ini juga menjadi
suatu kebanggaan bagi siswa, saat mereka
menampilkannya di depan kelas. Siswa saling
berargumen kalau produk merekalah yang lebih
baik. Disini peran guru sebagai mediator untuk
memberikan penguatan kepada masing-masing
kelompok, agar tidak ada yang kecewa.
Berikut beberapa produk karya siswa:

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
Faktor faktor keberhasilan praktik pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh persiapan dan penguasaan
Penulis terhadap materi pembelajaran, model
pembelajaran, dan media pembelajaran yang telah
dibuat. Siswa juga senang karena tugas yang harus
mereka kerjakan disediakan oleh guru berupa LKPD
yang sudah ada petunjuk pengerjaan didalamnya.
Sebelumnya, Penulis hanya memberikan instruksi
lisan dan tugas dikerjakan dalam kertas selembar
yang diambil dari buku tulis siswa.


Click to View FlipBook Version