The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pendidikan karakter merupakan wacana yang harus dikenalkan sejak dini

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by izhnue, 2021-04-27 01:52:27

BEST PRACTICE

Pendidikan karakter merupakan wacana yang harus dikenalkan sejak dini

Keywords: BEST PRACTICE

BEST PRACTICE
PENANAMAN KARAKTER ANAK
TAMAN KANAK – KANAK DENGAN LAGU

NAMA Oleh :
NIP : YAYUK SUMARNI, S.PD
JABATAN : 196204301982032005
JENJANG : GURU
: TK NUSAPUTERA

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yayuk Sumarni, S.Pd

Nip : 196204301982032005

Jabatan : Guru

Jenjang : TK NUSAPUTERA

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa best practice yang
berjudul “PENANAMAN KARAKTER ANAK TAMAN KANAK – KANAK
DENGAN LAGU” adalah benar – benar karya saya sendiri dan belum pernah
diikutsertakan dalam lomba best practice ini juga bukan jiplakan atau terjemahan
karya orang lain. Jika naskah best practice saya melanggar ketentuan lomba saya
siap menerima sanksi yang diberikan panitia.

Semarang, 3 April 2021

Yayuk Sumarni, S.Pd
NIP.196204301982032005

i

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini kepala TK NUSAPUTERA
mengesahkan best practice :

Nama : Yayuk Sumarni, S.Pd
NIP
Yang berjudul : 196204301982032005
: “ PENANAMAN KARAKTER ANAK TAMAN

KANAK – KANAK DENGAN LAGU “

Mengetahui, Semarang, April 2021
Kepala TK NUSAPUTERA Penyusun

Yuliana Poniyati, S.Pd Yayuk Sumarni, S.Pd
NIP. 196204301982032005

ii

BIODATA

Nama : Yayuk Sumarni, S.Pd
NIP. : 196204301982032005
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 30 April 1962
ALamat : Jl. Borobudur Utara IV/6 Mayaran
Semarang
Pendidikan : S 1 (BK)
Unit Kerja : TK NUSAPUTERA
No HP : 0895386874174
Email : [email protected]

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah
memberikan hikmat dan Anugerah-Nya yang tak terkira sehingga penyusunan
naskah Best Practice ini dapat terselesaikan dengan waktu yang sudah ditentukan.
Best Practice ini penulis susun karena mengingat banyaknya permasalahan
di lembaga Pendidikan (TK) untuk meningkatkan aspek baik karakter, disiplin ,
tanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam pertumbuhan
perkembangan peserta didik melalui penanaman karakter anak TK dengan lagu ini
bertujuan mencetak generasi yang religius dan berkarakter.
Penulis menyadari bahawa penyusunan Best Practice ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga mohon saran dan kritik para pembaca
demi kebaikan selanjutnya terimkasih.

Semarang, 3 April 2021
Penulis

iv

ABSTRAK

Pendidikan karakter merupakan wacana yang harus dikenalkan sejak dini
keberadaannya menjadi penting dalam membentuk manusia manusia yang beradab
dan bermatabat seperti yang di ungkapkan dalam undang – undang sisdiknas pasal
3. Bahwa pendidikan karakter terjabarkan menjadi Sembilan pilar nilai karakter,
yaitu :

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggung jawab
3. Kejujuran/ amanah, kebijasanaan
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka menolong dan gotong royong
6. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, kedamaian dan kesatuan
Berbagai cara dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam
mendapatkan pendidikan karakter, salah satu caranya melalui lagu anak. Penulis
(Yayuk Sumarni, S.Pd) telah menciptakan beberapa lagu anak – anak dengan
kesederhanaan birama, lirik dan melodi menjadi ciri khas dari lagu anak dan lagu –
lagu ini mengandung ajaran – ajaran moral yang dapat membantu membangun
karakter anak – anak. Sekolahku Nusaputera, Kota Semarang, kekebun binatang,
Tanah Airku, Telepon, Nulan Bintang dan Matahari, Rumah kami, Negeriku
Indonesia, Minum Obat, Rambut Rikma, Trima kasih ku Ucapkan Aku turu Bapaku
Sore, 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) merupakan beberapa lagu yang
secara nyata mengandung nilai karakter pada akhirnya, keberadaan lagu anak
penting untuk selalu di kembangan dan terus digunakan sebagai salah satu cara
menanamkan karakter pada anak dan terus disesuaikan dengan perkembangan
jaman.

Kata Kunci : PENANAMAN KARAKTER ANAK, DENGAN LAGU ANAK

v

DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ………………………..... i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………...……………………….. ii
BIODATA ………………………...………………………..……………….. iii
KATA PENGANTAR ………………………...……………………………. iv
ABSTRAK ………………………...………………………………………… v
DAFTAR ISI ………………………...……………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………...…………………………. 1

A. Latar belakang ………………………...……………………………... 1
B. Masalah ………………………...……………………………………. 3
C. Tujuan ………………………...……………………………………... 4
D. Manfaat ………………………...……………………………………. 4
BAB II METODE PEMECAHAN MASALAH ……………………………. 9
A. Penerapan ………………………...………………………………….. 9
B. Metode penelitian ………………………...…………………………. 10
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL YANG DICAPAI ……………… 13
A. Tempat dan waktu ………………………...………………………... 13
B. Perangkat yang digunakan ………………………...……………….. 13
C. Hasil yang dicapai ………………………...………………………… 14
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………… 16
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 16
B. Kritik dan saran ………………………...…………………………… 16
DAFTA PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan di bina sejak usia dini. Usia

dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang.
Banyak pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada usia dini,
akan membentuk pribadi yang bermasalahdi masa dewasa kelak sejak dini anak –
anak sudah harus diperingati dan di cegah dari perilaku dan bersifat buruk. Hal ini
diperlukan agar mereka mempunyai dasar yang bagi kehidupannya kelak dimasa
datang (Megawangi 2004).

Pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan
seperti disebutkan dalam pasal 3 UU Sisdiknas (2013) bahwa, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan unutk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut seharusnya pendidikan karakter
diberikan pada anak – anak sedini mungkin.

Salah satu cara untuk membentuk karakter anak – anak adalah dengan cara
memperkenalkan lagu anak – anak yang bermuatan nilai – nilai positif dan pesan
moral di dalamnya. Nilai moral yang disisipkan dalam lirik lagu anak – anak ini
dimaksudkan untuk mendidik perkembangan psikologi seorang anak. Menurut
penelitian yang telah dikembangkan, mendidik seorang anak melalui lagu akan
lebih efektif karena melalui music akan lebih mudah diinterpresentasikan oleh otak
anak serta akan cenderung bertahan lebih lama dalam ingatannya. Anak – anak akan
lebih mudah belajar mengenal benda, bentuk, warna, binatang, membaca, berhitung
dan berbagai pengetahuan tentang dunia luar melalui lagu.

Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai – nilai karakter
kepada warga sekolah yang ,meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, adan tindakan untuk melaksanakan nilai –nilai tersebut, baik terhadap

Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesame, lingkungan , maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan karnil (Kemendiknas 2010).

Menurut Megawangi (2002) yang mengutip pendapat Thomas Lickona,
mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan unutk membentuk
kepribadian seorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam
tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggungjawab,
menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Pengertian itu mirip
dengan apa yang dikemukakan oelh Aristoteles bahawa karakter itu erat, kaitanya
dengan habit atau kebiasaan yang kerap dimanifestasikan dalam tingkah laku.

Selanjutnya Megawangi (2006) merumuskan bahawa dalam kependidikan
karakter terdapat Sembilan nilai karakter, yang mana Sembilan karakter inilah yang
kemudian diajarkan pada anak – anak siswa yang disebut dengan Sembilan pilar
karakter yaitu :

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggung jawab
3. Kejujuran/amanah , bijakasana
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka menolong dan gotong royong
6. Percaya diri kreatif dan pekerja keras.
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, kedamaian dan kesatuan
Tugas seorang guru dimasa mendatang semakin besar, karena semakin
canggihnya sistim digital yang membuat anak lebih betah besar bermain gadget dari
pada untuk belajar maupun bersosialisasi dengan orang lain. Disiplin dan karakter
anakpun makin terkikis oleh karena itu guru untuk selalu menyesuaikan
kemampuan profesionalnya supaya dapat meningkatkan kemampuan memajukan
pembelajaran maupun menyelesaikan masalh yang timbul dilingkungan sekolah.
Menurut Darsono (2000) belajar merupakan aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan, pengawasan keterampilan dan nilai sikap. Begitu juga orang
tua punya kewajiban yang lebih besar terhadap putra – putri nya. Oleh karena itu

2

harus ada kerja sama yang bagus antara guru dan orang tua dirumah. Guru tidak
akan berarti apa – apa ketika tidak ada semangat orang tua dalam membentuk
karakter anak. Orang tua berkewajiban membiasakan dalam mendidik anak -
anaknya selalu memberikan pesan moral yang baik, dan tidak harus menyediakan
waktu khusus, tetapi secara kontinyu setiap saat dan setiap kesempatan.

Dalam undang – undang nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 ditegaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembakan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam peraturan pemerintah No.17 Tahun 2010 yaitu tentang pengelolaan
penyelenggaraan pendidikan pada pasal 17 ayat 3 menyebutkan bahwa pendidikan
dasar bertujuan membangun landasan bagi peserta didik agar menjadi manusia yang
: (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Berahklah mulia
dan berkepribadian luhur, (3) berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif (4) sehat,
mandiri dan percaya diri (5) Toleran, peka, social, demokratis dan bertanggung
jawab. Berdasarkan hal tersebut diata, jelas bahwa tujuan pendidikan sangat
diarahkan, jelas bahwatujuan pendidikan sangat diarahkan pada pembentukan
karakter bagi peserta didik sebagai seoarang guru kita harus melaksanakan
pendidikan dengan hati.

B. MASALAH
Fenomena perkembangan lagu anak yang terjadi saat ini dibandingkan

dengan era Tahun 80an sangat berbeda. Perkembangan lagu anak – anak jauh
tertingal tidak ada lagu di Obok – obok karya Papa T Bob yang pernah dipopulerkan
oleh Joshua, Andai aku telah dewasa oleh Sherina, libur telah tiba oleh Tasya dan
masih banyak lagi lagu anak – anak yang terkenal pada masa itu. Lagu anak – anak
sekarang lebih cepat menghafal lirik lagu – lagu remaja dan dewasa disbanding lirik
lagu anak – anak padahal lirik lagu remaja dan dewasa banyak yang tidak layak
dinyanyikan oleh anak – anak sungguh ironis, anak – anak yang seharusnya

3

mendapat hiburan sesuai dengan usianya bukan lagu – lagu bertema cinta dan
romantic seperti yang sekarang beredar dipasaran sehingga mereka tidak tumbuh
dewasa sebelum waktunya.

Yang sering terjadi di dalam kelas saat kegiatan berlangsung sangat
membuat guru prihatin contoh, saat ada anak berantem karena berebut mainan,
spontan ada temannya dating sambil menyanyi lagu campur sari “Aku mundur alon
– alon”. Selain itu jika selesai bermain, ada beberapa anak yang tidak mau
membereskan kembali mainan pada tempatnya. Jika di inggatkan tidak menurut
namun sebaiknya anak marah – marah dengan temannya dan membentak – bentak
dan masih bayak lagi. Sikap kurang baik yang dilakukan beberapa anak (siswa) saat
mengikuti kegiatan pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas.

Dengan adanya faktor – factor diatas untuk meningkatkan karakter anak
sekaligus menanamkan nilai – nilai moral, disiplin, toleransi, bertanggung jawab,
sopan, santun , saling menghormati, saling menolong, gotong – royong di Tk
Nusaputera diperoleh rumusan masalah yaitu

1. Bagaiman dengan lagu dapat menanamkan karakter pada anak TK ?
2. Apakah melalui lagu dapat meningkatkan karakter anak ?

C. TUJUAN
Menurut Nurita (2011) beberapa aspek tujuan pembelajaran yang terdapat

pada lagu anak yang mengajarkan budi pekerti adalah :
1. Aspek kognitif atau pemahaman dan pemikiran mereka terhadap
pengetahuan tentang tingkah laku terpuji.
2. Aspek afektif yang menekankan pada pengaruh lagu anak terhadap
emosi atau perasaan serta prilaku mereka.
3. Aspek psikomotorik yajni kemapuan mereka dalam berperilaku sopan
santun, yang tercermin dalam keterampilan berkomunikasi verbal atau
non verbal sesuai dengan keadaan dan situasi.

D. MANFAAT
1. Menurut Endraswara (2009:66) lagu yang bersifat riang dan mencerminkan
etika luhur syairnya sederhana yang biasa dilakukan oleh anak – anak

4

memudahkan guru menyampaikan pesan moral kepada anak dan diterima
anak dengan gembira.
2. Menanamkan rasa cinta kasih pada sesame, Tuhan ayah – ibu, kakak – adik,
keindahan alam, kebesaran Tuhan (Murtono dan kawan – kawan 2007:45)
Ada beberapa manfaat lagu yang bias diketahui, antara lain : (dikutip dari
http://www.psikologizone.com/lagu-anak-download-lagu-anak-mp)
1. Melatih motorik kasar. Dengan melakukan kegiatan bernyanyi anak

dapat juga melakukannya dengan menari, bergaya, berjoget dan lain –
lain. Dan hal ini bisa meningkatkan dan melatih gerakan motorik anak.
2. Membentuk rasa percaya diri anak. Bernyanyi merupakan kegiatan
yang menyenangkan bagi anak sehingga dapat meniru dan ikut
bernyanyi dapat memberikan rasa percaya diri bahwa ia pandai untuk
bernyanyi. Jangan lupa untuk memberikan pujian bagi anak.
3. Menemukan bakat anak. Bernyanyi bisa menjadi kegiatan yang sering
dilakukan oleh anak. Ia sangat suda dan pandai sekali bernyanyi dengan
diiringi musik, dengan gaya bernyanyinya yang khas dapat memberikan
ia penyaluran yang tepat dengan mengikuti lomba anak bernyanyi.
4. Melatih kognitif dan perkembangan bahasa anak. Bernyanyi tentu saya
bisa lepas dari kata dan kalimat yang harus di ucapkan. Dengan
bernyanyi dapat melatih peningkatan kosa kata dan juga ingatan
memori otak anak.
Pendidikan karakter dapat dibentuk sejak anak usia dini karakter anak akan
terbentuk dari hasil belajar dan menyerap prilaku kita sebagai orang tua dan
lingkungan sekitarnya. Penanaman karakter yang baik di usia prasekolah
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan seperti pendapat Thomas
Lickona (1991). Di masa lalu banyak pencipta lagu yang luar biasa seperti AT.
Mahmudi, Ibu Sud dan Pak Kasur saat ini penulis juga menciptakan lagu anak –
anak yang bermanfaat untuk membangun karakter siswa dan telah diparktikan
dalam kegiatan pembelajaran serta sangat berdampak pada penanaman karakter
siswa. Contoh lagu berikut ini merupakan salah satu dari Sembilan pilar yang
bernilai hormat dan santun

5

Ciptaan : Yayuk Sumarni, S.Pd

5 S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN)

5 1 1 1 3 55 5 5 6 6 1 6 5

AYO KAWAN SEMUA KITA SLALU LIMA S
3 4 4 5 43 3 32 4 3 2 1
SENYUM, SALAM, SAPA DAN JUGA SOPAN SANTUN

5 1 1 1 3 55 5 5 6 6 1 6 5

AYO KAWAN SEMUA KITA SLALU LIMA S
3 4 4 5 43 3 32 4 3 2 1
SENYUM, SALAM, SAPA DAN JUGA SOPAN SANTUN

5 6 66 7 i 7 6 5 6 5 4 3
AYO KITA SENYUM KEPADA SEMUA ORANG

32 2 2 34 3 4 3 2 3 45
JUGA SALAM SAPA, KEPADA SIAPA SAJA
5 6 6 6 7 I 76 5 6 5 4 3
SIKAP SOPAN SANTUN, ITU TAK BOLEH LUPA

322 2 3 55 4 3 3 21
ITULAH LIMA S GAYA HIDUP KITA

Lagu 5 S adalah lagu yang ceria ada pesan moral yang terkandung
didalamnya. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah melakukan dan mengajak
anak selalu tersenyum memberikan salam, menyapa dan sopan santunkepada semua
orang baik orang tua, dewasa (Guru, dan teman sebaya). Contoh lagu berikut ini
merupakan salah satu dari 9 pilar karakter yang bernilai kemandirian dan tanggung
jawab.

6

Ciptaan : Pak Kasur
BANGUN TIDUR
5 1 3 5 5 32 4 2
BANGUN TIDUR KU TERUS MANDI
5 7 2 4 4 6 5 43
TIDAK LUPA MENGGOSOK GIGI
5 1 3 5 5 3 5 42
HABIS MANDI KU TOLONG IBU
5 2 2 4 4 6 5 7i
MEMBERSIHKAN TEMPAT TIDURKU

Lagu bangun tidur adalah lagu yang sangat sederhana karena hanya terdiri
dari satu kalimat tanya dan satu kalimat jawab yang masing – masing terdiri 4
birama. Meski hanya terdiri dari 8 birama namun ada pesan moral yang terkandung
di dalamnya. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah melakukan kebiasan –
kebiasaan yang baik seperti bangun tidur terus mandi, tidak lupa menggosok gigi,
dan selesai mandi menolong ibu membersihkan tempat tidur. Lagu ini mengajak
anak – anak untuk belajar bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan
membiasakan melakukan hal – hal yang baik setiap harinya lagu – lagu pendukung
menanam karakter anak TK yang penulis ciptaan adalah sebagai berikut :

NO JUDUL LAGU NILAI/ PESAN MORAL YANG
TERKANDUNG
1 Kota Semarang
Hormat, Santun, Toleransi, Kedamaian
2 5 S (Senyum, Salam, Sapa, dan Kesatuan
Sopan, Santun)
Hormat, Sopan, Toleran
3 Kekebun Binatang
4 Tanah Airku Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya
5 Negeri Indonesia Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya
6 Bula Bintang dan Matahari Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya
7 Telepon Cinta Tuhan dan Segenap CIptaan-Nya
8 Rumah Kami
9 MInum Obat Hormat, Santun Toleran
10 Rambut Rikma Suka Menolong, Gotong Royong
11 Trimakasih, ku ucapkan
12 Aku turu bapakku sore Baik dan rendah Hati, Taat
Hormat dan Santun
Hormat dan Santun
Hormat dan Santun

7

13 Sekolahku Nusaputera Kemandirian, Tanggung Jawab Ciptaan

Tuhan, Hormat dan Santun, CInta

Almamater

14 Cita – citaku Kemandirian dan tanggung jawab,

menghargai prestasi

Kutipan lagu – lagu di atas membuktikan bahwa lagu anak dapat membantu
membentuk karakter anak sejak dini. Dengan mengenalkan lagu – lagu anak
diharapkan bukan saja hiburan dan kesenangan yang dapat dicapai, akan tetapi juga
dapat memahami makna dari lagu – lagu tersebut. Pemahaman makna ini tentu saja
membutuhkan arahan dan bimbingan dari orang – orang yang lebih dewasayang
berada di sekitar anak – anak, misalnya guru di sekolah dan orang tua di rumah.
Kesederhanaan dari lagu anak tersebut menjadi faktor yang dapat mempermudah
orantua maupun anak – anak itu sendiri untuk memahami, menikmati, dan
mengaplikasikan dalam kehidupan mereka.

8

BAB II
METODE PEMECAHAN MASALAH
A. Landasan Teori
a. PENERAPAN
Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain penerapan adalah
hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1966:1487). Adapun menurut
Lukmap Ali penerapan adalah mempraktekan, memasang (Ali,
1995:1044). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
penerapan adalah pembuatan menerapkan. Menurut Riant Nugroho
(2003:158) “penerapan pada prinsipnya cara yang dilakukan agar dapat
mencapai tujuan”. Berbeda dengan Nugroho, menurut Wahab dalam Van
Meter dan Van Horn (2008:65) “penerapan merupakan tindakan –
tindakan yang dilakukan baik oleh individu – individu atau kelompok –
kelompok yang diarahkan tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan”
Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan
adalah suatu perbuatan mempraktekan teori, metode dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan suatu kepentingan yang diinginkan oleh
suatu kelompok dan golongan yang telah terncana dan tersusun
sebelumnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan merupakan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan bahwa
penerapan merupakan tindakanyang dilakukan baik secara individu atau
kelompok dengan maksud mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Menurut Wahab (2008:45) “penerapan merupakan sebuah kegiatan
yang memiliki tiga unsur penting dan mutlak dalam menjalankannya”.
Adapun unsur – unsur penerapan meliputi :
1. Adanya program yang dilaksanakan
2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
3. Adanya pelaksanaan, baik oraganisasi atau perorangan yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun
pengawasan dari proses penerapan tersebut.

9

B. METODE PENELITIAN
a. Metode Yang Digunakan
Metode penelitian yang kami gunakan adalah praktek langsung,
tanya jawab dan pemberian tugas dan pencatatan pada Anecdot. Buku
anecdote ini penulis digunakan untuk memantau sejauh mana
perkembangan karakter anak setiap harinya yang diajarkan dengan lagu.
Penulis juga melakukan konsultasi dengan orang tua bagi anak – anak yang
menonjul dalam perilaku. Guru selalu menyampaikan perkembangan anak
secara rutin bahkan jikaada anak yang sulit diarahkan guru membuat
penelitian studi kasus dengan di bantu orang tua dalam penyelesaian
masalahnya disesuaikan dengan latar belakangnya.
Peran guru dan prang tua sangat penting untuk selalu menjadi Juri
teladan mereka di sekolah maupun di rumah dengan penanganan secara
bersama – sama. Antara orang tua dan lembaga di harapkan perkembangan
jasamani dan rohani anak akan lebih baik.

b. Langkah – Langkah Yang Dilakukan
1. Guru menerima peserta didik di depan kelas
2. Sebelum masuk kelas anak berbaris
3. Guru menyapa dengan lagu “selamat pagi pak, selamat pagi bu”
4. Guru memberi nasehat dengan lagu – lagu yang di nyanyikan bersama
sama.
5. Guru meminta anak maju satu persatu memimpin di depan secara
bergiliran setiap harinya untuk melatih kemandirian dan percaya diri.
6. Guru memberi reward kepada anak yang berani memimpin bernyanyi
di deadpan teman – temannya dengan tepuk tangan, pujian dan lain –
lain.
7. Kegiatan tersebut dilakukan sepanjang hari, setiap kegiatan baik di
dalam keas di luar kelas, tempat cuci tangan dan lainnya.
8. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari dengan senang hati karena anak
merasa nyaman da nada perasaan tanggung jawab dengan tegas yang
diberikan oleh guru.

10

c. Pendidikan Karakter
1. Pendidikan
Ki Hajar Dewantara : Menurutnya pendidikan pendidikan adalah
suatu tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak – anak. Maksudnya ialah
bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta
didik agar sebagi manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi – tingginya.
Undang – undang sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 : Pendidikan
merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana unutk
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya unutk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kerpibadian yang baik,
pengendalaian diri, berakhlak mulia, kecerdasan dan keterampilan yang
diperlukan oleh dirinnya, masyarakat, bangsa dan
Negara.(Depdiknas,2003:3)
2. Karekter
Proses terbuktinya karakter yang memiliki oleh seseorang pada
dasarnya terbentuk memalui proses pembelajaran yang cukup panjang.
Karakter manusia bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, tapi
merupakanbentukan atau tempaan lingkungan dan juga orang – orang di
sekitar lingkungan tersebut. Karakter dibentuk melalui proses
pembelajarandi beberapa tempat seperti di sekolah, di rumah dan di
lingkungan sekitar tempat tinggal.
Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang
membedakan seorang individu lainnya, karakter juga bisa disebut sebagai
keadaan yang sebenarnya dari dalam diri seseorang, yang membedakan
antara dirinya dengan individu lain.
Karakter, secara harfiah artinya “kualitas mental dan moral,
kekuatan moral, nama atau reputasi” (Hornby dan Panwell, 1972:49).
Menurut Kamus lengkap Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat – sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang

11

lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai
kepribadian (Kamisa 1997:281).

Menurut Depdiknas (2010), pendidikan karakter adalah segala
sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter
pesertra didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik.
Pendidikan karakter adalah suatu system yang menanamkan nilai – nilai
karakter kepada seorang individu, yang meliputi : ilmu pengetahuan,
kesadaran, kemauan dan tindakan untuk dapat melaksanakan nilai – nilai
terbaik baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, orang lain, lingkungan
maupun bangsa dan Negara. Macam – macam pendidikan karakter bangsa
menurut Dinas Pendidikan adalah

1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai prestasi
13. Bersahabat/ komunikatif
14. Cinta damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli social
18. Tanggung jawab

12

BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL YANG DI CAPAI

A. TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat kegiatan
Tempat kegiatan penanaman karakter ini adalah di taman kanak –
kanak Nusaputera
2. Waktu kegitan
Waktu yang digunakan setiap hari setiap saat selama jam kegiatan
pembelajaran di sekolah juag jika di perlukan saat dirumah orang tua bisa
konsultasi dengan guru. Guru bisa menjadwalkan Home Visit.
3. Jadwal kegiatan
Untuk mencapai hasil yang maksimal tentunya kita harus melakukan
segala sesuatu secara rutin dan terus menerus karena ketika mengajarkan
anak setengah setengah maka hasinya kurang memuaskan. Contoh : kita
mengajarkan membuang sampah pada tempatnya dengan lagu hanya
seminggu sekali pasti hasilnya kurang memuaskan, anak sering lupa oleh
karena itu guru sudah rutin membuat jadwal nasehat dengan lagu setiap
harinya secara rutin.
 Pagi sebelum masuk lagu salam – salam.
 Masuk kelas lagu “jikalau mau masuk di kelas harus berbaris dulu.
 Setelah bermain lagu kelas kami bersih sekali.
 Setelah makan bekal lagu “ayo buang sampah”.
 Sebelum makan bekal lagunya “cuci tangan mu dulu”
 Setiap anak menjelang pulang berbaris dengan menyanyikan lagu

B. PERANGKAT YANG DIGUNAKAN
Perangkat yang digunakan dalam penelitian Best Practice ini adalh

buku catatan Anecdot dan alat – alat peraga (media) yang di sesuaikan dengan
lirik lagu. Tujuannya agar anak lebih mudah menghafal lagu sehingga
tertanam dan di praktekan dalam dikap dan perilaku sehari – hari akan
menjadi lebih baik.

13

C. HASIL YANG DICAPAI
Metode penerapan , praktek longsong dan pemberian tugas dengan

lagu ini sebenarnya sudah penulis lakukan secara rutin pada saat kegiatan
pembelajaran. Dan menurut penulis hasilnya cukup memuaskan dan banyak
sekali kemajuan yang terlihat pada perkembangan karakter peserta didik
hingga mencapai nilai BSB (berkembang sangat baik). Hasil yang di capai
diantaranya :

1. Budaya religious
 Anak terbiasa berdoa, mengucap syukur sebelum dan
sesudah kegiatan.

2. Budaya disiplin
 Guru dan anak semakin bersemangat dan bertanggung
jawab melakukan apa yang di nasehatkan lewat lagu.

3. Budaya gemas membaca
 Guru dan anak semakin antusias membaca, buku gambar,
gambar yang di gunakan media pembelajaran dan
menambah kosa kata.

4. Budaya jujur
 Terbiasa jujur dalam melakukan segala kegiatan karena
sudah terbiasa di ingatkan lewat lagu sehari – hari.

5. Budaya rasa ingin tahu
 Rasa ingin tahu anak – anak bertambah ketika guru
menyampaikan akan mengajarkan lagu baru.

6. Budaya toleransi
 Membiasakan anak untuk lebih tenang ketika ada
temannya yang sedang maju untuk bernyanyi.

7. Budaya tanggung jawab
 Rasa tanggung jawab anak semakin besar ketika guru
memberi tugas untuk belajar lagu baru

8. Budaya mandiri
 Anak – anak semakin mandiri melakukan kegiatannya
tanpa bergantung pada orang lain. Pada saat guru

14

melantunkan lagu yang isinya mengajak siswa, otomatis
anak – anak langsung siap melakukan dengan senang
hati.

15

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari paparan Best Pratice yang berjudul penanaman karakter anak

taman kanak dengan lagu di TK Nusaputera Semarang di simpulkan sebagai
berikut :

1. Guru berperan aktif dan kreatif untuk memotivasi peserta didik
untuk dapat melaksanakan tugasnya sesuai yang diharapkan.

2. Penerapan karakter di Taman Kanak – kanak Nusaputera menjadi
sangat penting karena Taman Kanak – kanak adalah peletakan batu
pertama pendidikan setelah orang tua di usia emas mereka sehingga
harapanya dapat membawa peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak
mulia, sehat, disiplin mandiri dan bertanggung jawab.

3. Dengan penerapan pendidikan karakter melalui lagu meningkatkan
semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar.

4. Penerapan pendidikan karakter dengan lagu menujukan hasil yang
positif unutk meningkatkan, kinerja guru kedisiplinan anak
meningkatkan rasa hormat toleransi dan tanggung jawab.

B. KRITIK DAN SARAN
Mohon kritik dan saran yang membangun, karena penulis sangat menyadari
bahwa dalam penyusunan Best Practice ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, sehingga mohon masukan, saran dari para pembaca
demi kebaikan selanjutnya.

16

DAFTAR PUSTAKA
1. Bangun Tidur (Lirik). Lagu Anak Cipt. Pak Kasur Musik Pompi S
2. Kumpulan Lagu Mari Bernyanyi Cipt. Yayuk Sumarni, S.Pd
3. Makalah Pendidikan Karakter Melalui Lagu Anak – Anak Oleh : Heni

Kusumawati Fbs Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Undang – Undang Sisdiknas (System Pendidikan Nasional) Cetakan

Pertama : September 2003 Dicetak Oleh : Sinar Grafika Offset
5. Undang – Undang Republic Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tetang Sistem

Pendidikan Nasional Cetakan Pertama : Maret 2012 Penerbit : Laksana

17





2



2







2


Click to View FlipBook Version