MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUMATERA UTARA MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUMATERA UTARA Disusun Oleh: Rahmadani Purba, S.Pd 23177020
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya pembuatan Modul Praktikum Respirasi Anaerob Berbasis Kearifan Lokal Provinsi Sumatera Utara SMA/MA Fase F Semester Ganjil. Modul Praktikum ini mendukung keterlibatan dan keaktifan peserta didik dalam aktivitas Praktikum Respirasi Anaerob Berbasis Kearifan Lokal Provinsi Sumatera Utara . Modul Praktikum ini membantu peserta didik dalam meningkatkan literasi dan ketrampilan sains peserta didik pada materi Respirasi Anaerob Tersedianya Modul Praktikum ini mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga dapat lebih bermanfaat bagi guru maupun peserta didik. Melalui Modul Praktikum Respirasi Anaerob Berbasis Kearifan Lokal Provinsi Sumatera Utara ini, peserta didik diharapkan mampu meningkatkan literasi dan ketrampilan sains dalam praktikum khususnya pada materi Respirasi Anaerob. Modul ini akan memudahkan peserta didik dalam melaksanakan praktikum dan kegiatan praktikum menjadi menarik sehingga meningkatkan literasi dan ketrampilan sains peserta didik. Panyabungan, 3 Juni 2024 Rahmadani Purba 23177020 MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Petunjuk Penggunaan Modul iv Tata Tertib Laboratorium Biologi v Respirasi Anaerob Berbasis Kearifan Lokal Provinsi Sumatera Utara 1 Fermentasi asam laktat 2 Dekke naniura 3 PROSEDUR FERMENTASI DEKKE NANIURA 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 8 FERMENTASI ALKOHOL 10 BIKA TUTUNG MANDAILING NATAL 11 PROSEDUR PEMBUATAN BIKA AMBON 12 HASIL DAN PEMBAHASAN 14 PROSEDUR PEMBUATAN BIKA BAKAR 16 HASIL DAN PEMBAHASAN 17 GLOSARIUM 21 DAFTAR PUSTAKA 22 BIODATA PENULIS 23 MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Bacalah dan pahamilah isi yang terdapat di dalam Modul Praktikum Perhatikan dan ikuti cara kerja yang akan dilakukan di setiap materi praktikum Tuliskan hasil dan pembahasan praktikum pada lembar hasil dan pembahasan yang telah disediakan pada modul praktikum Sertakan kesimpulan dan saran dalam pelaksanaan praktikum pada lermbar yang telah disediakan dalam modul praktikum Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan Praktikum , silahkan bertanya pada Guru MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
TATA TERTIB LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI 2 PLUS PANYABUNGAN Siswa tidak diperkenankan masuk ke laboratorium tanpa izin dari petugas laboratorium. 1. 2.Siswa yang masuk ke laboratorium harus menggunakan jas laboratorium . Siswa tidak diperkenankan bersenda gurau sewaktu berada di dalam laboratorium atau waktu mengadakan kegiatan praktikum. 3. 4.Tidak makan, minum, dan merokok di dalam laboratorium. Tidak meninggalkan ruang laboratorium sebelum acara praktikum berakhir kecuali seizin guru atau petugas laboratorium. 5. Alat, bahan /zat digunakan sesuai petunjuk praktikum dan pemakaiannya se- efisien mungkin. 6. Jika ada alat yang rusak, pecah, segeralah lapor pada guru pembimbing atau petugas laboratorium. 7. Setiap terjadi kecelakaan kerja sekecil apapun harus segera lapor pada guru pembimbing atau petugas laboratorium. 8. Siswa yang memecahkan atau merusak peralatan laboratorium diwajibkan mengganti alat yang sama. 9. Mempelajari materi praktikum dengan baik sebelum melakukan kegiatan praktikum. 10. Setelah selesai percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula atau kepada petugas dalam keadaan bersih dan kering. 11. 12.Buanglah sampah pada tempat yang tersedia, jangan ke dalam bak cuci. Sebelum meninggalkan laboratorium meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas tertutup dan kontak listrik harus dimatikan. 13. 14.Siswa masuk dan meninggalkan ruang laboratorium dengan tertib. 15.Siswa yang melanggar peraturan akan diberi sanksi. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Respirasi Anaerob Berbasis Kearifan Lokal Provinsi Sumatera Utara Capaian Pembelajaran Peserta didik dapat menganalisis proses respirasi anaerob (fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol Peserta didik melakukan percobaan respirasi anaerob (fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol ) Dasar Teori RESPIRASI ANAEROB Respirasi anaerob terjadi bila tidak ada oksigen. Respirasi aerob oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organela- organela dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3 dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan mikroorganisme. Dengan demikian, organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Bagaimana organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik jika tidak ada oksigen? Apabila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi. Fermentasi terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen. Respirasi anaerob juga terjadi bila tidak terdapat oksigen. Akan tetapi, bukan berarti fermentasi sama dengan respirasi anaerob. Salah satu perbedaannya antara lain terletak pada keterlibatan organela mitokondria pada respirasi anaerob yang berfungsi untuk mengoksidasi NADH2 atau NADPH2. Sementara itu, pada fermentasi tidak melibatkan mitokondria. Dengan demikian perbedaan respirasi anaerob dengan fermentasi juga terletak pada proses-proses yang terjadi dalam mitokondria. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
FERMENTASI ASAM LAKTAT Fermentasi asam laktat yaitu respirasi anaerob yang menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir. Fermentasi ini terjadi pada kelompok bakteri pemecah gula susu (laktosa), sehingga kelompok bakteri ini digunakan untuk pengolahan susu untuk menghasilkan produk susu fermentasi. Sel otot hewan dan manusia juga dapat memilih jalur fermentasi ini ketika kondisi tertentu. Fermentasi asam laktat terjadi ketika tubuh memerlukan energi yang besar dalam waktu singkat, namun tubuh kekurangan pasokan oksigen. Pada waktu kekurangan oksigen, asam piruvat hasil glikolisis direduksi menjadi asam laktat dengan menggunakan NADH yang dihasilkan di glikolisis. Fermentasi ini menghasilkan energi 2 ATP. Dengan jalur ini energi yang dihasilkan sangat kecil. Jika kondisi kurangnya oksigen berlangsung relatif lama, asam laktat yang terbentuk bisa bertumpuk-tumpuk di otot yang dapat menyebabkan kejang atau tonus otot. Seharusnya asam laktat yang terbentuk itu diangkut ke hati untuk diubah menjadi senyawa lain. Karena kekurangan oksigen yang relatif lama itu mengakibatkan lebih cepat penumpukan asam laktat di otot daripada yang diangkut ke hati. Sementara itu energi yang dihasilkan dengan fermentasi ini sangat sedikit. 2 C₂H₃OCOOH + 2 NADH ⇒ 2 C₂H₅OCOOH + 2 NAD MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Dekke naniura adalah hidangan tradisional masyarakat Batak Toba. Dahulu, masakan naniura dikhususkan untuk raja saja, tetapi karena rasanya yang enak, semua orang-orang Batak ingin menyantap dan membuatnya. Dekke naniura awalnya menggunakan ikan mujair, kemudian digunakan juga untuk ikan mas (Cyprinus carpio) yang memang banyak ditemukan di Danau Toba. Ikan ini juga dipilih karena teksturnya yang lunak, lebih cocok dalam hal proses fermentasi, tidak terlalu berbau amis, tidak tercemar merkuriatau logam lainnya karena hidup di air bersih yang mengalir, dan memiliki nilai historis. Hidangan ini dikenal sebagai dengan makanan yang tidak dimasak, direbus, digoreng, atau tanpa menggunakan api. Naniura dalam bahasa Batak berarti ikan yang tidak dimasak melalui api. Ikan naniura dimasak oleh fermentasi bumbu utama yakni asam batak seperti utte sira, atau asam jungga; bisa juga menggunakan kecombrang. Rasa makanan ini seperti ikan segar namun tanpa bau amis. Naniura menjadi enak karena bumbu-bumbu khas yang terdapat di dalamnya; termasuk andaliman. Sebelumnya bumbu-bumbu sudah disangrai dan digiling bersama lalu dioleskan pada ikan. Untuk mendapatkan hidangan naniura dibutuhkan waktu kira-kira 5 jam. Ikan naniura mirip dengan masakan Jepang, seperti sashimi dan ceviche dari Peru. Hal ini karena makanan tersebut tidak melalui proses memasak melalui api, seperti biasanya. Naniura dibuat hanya dengan membubuhi bumbu-bumbu yang sudah disiapkan dan asam jungga sampai menjadi lunak. Kondisi asam padananiura memugkinkan tumbuh dan berkembangnya bakteri tahan asam yangdapat mencegah perkembangan mikrobia pembusuk. Perkembangan mikrobia dalam suatu bahan panagn hingga dapat mencegah perkembangan mikrobia pembusuk merupakan prinsip yang terdapat pada proses fermentasi (Manik,2017). Bakteri yang berperan dalam fermentasi dekke naniura adalah Lactobacillus plantarum tipe Bakteri Asam Laktat (BAL) dan golonganbakteri Halophili. BALyang diisolasi dari dari dekke naniura berpotensi sebagai probiotik, dikarenakan memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas. BAL dari dekke naniura ini efektif menghambat pertumbuhan bakteri E. Coli dan S.aureus tetapi efektif terhadap S.typhi. DEKKE NANIURA MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Bumbu-bumbu yang digunakan dalam pembuatan dekke naniura adalah bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), asam jungga (Citrus jambhiri), kemiri (Aleurites moluccana), andaliman (Zanthoxylum acanthopodium), kecombrang (Nicolaia speciosa), kunyit (Curcuma domestica) dan garam. Penggunaan bumbu-bumbu masakan ini dapat bersifat antibakteri pada bakteri patogen yang ditemukan pada makanan. Kandungan bawang merah antara lain flavonoid, tannin, polifenol, minyak atsiri yang mengandung komponen aliin, metal aliin, dihidrodiin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin dan kandungan bawang putih antara lain tanin, flavonoid, minyak atsiri, dialilsulfida, aliin, alisin, dan enzim aliinase. Bawang merah dan bawang putih memiliki kegunaan antara lain sebagai ekspektoran dan karminatif (Ditjen POM, 1995). Pada penelitian secara in vitro, bawang merah dan bawang putih menunjukkan aktivitas antibakteri terhadapap bakteri gram positif dan gram negative, termasuk bakteri enteropatogen (Padua, 1955). Pada bawang merah dan bawang putih juga mengandung flavonoid. Flavonoid mengandung senyawa fenol yang merupakan suatu alkohol yang bersifat asam. Fenol memiliki kemampuan untuk mendenaturasi protein dan merusak membran sel (Ichsan, 2009). Kunyit mengandung minyak atsiri, kurkumin, tannin dan damar. Kunyit banyak digunakan sebagai zat pewarna alami pada makanan, antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, bakterisida, obat sakit perut, fungisida dan stimulan. Kurkumin pada kunyit memiliki spektrum yang luas terhadap aktivitas antibakteri (Syukur, 2001; Padua, 1955). Kandungan minyak atsiri kencur terdiri dari etil-p-etoksi-sinamat yang merupakan turunan dari sinamaldehida. Sebagai antibakteri, minyak atsiri yang terdapat pada kunyit dan kencur dapat merusak membran sel bakteri sehingga menyebabkan lisis yang menghambat pertumbuhan selnya (Supriadi, 1999). Andaliman merupakan salah satu jenis rempah-rempah dari tumbuhan liar yang dikenal oleh masyarakat Batak. Ciri khas dari tanaman ini adalah kemampuan buahnya memberi sifat rasa yang unik yaitu “sensasi trigerminal menggigit” yang kuat pada alat pengecap sampai terasa bergetar dan kebas, juga aromanya menyenangkan. Selain itu, ekstrak kasar buah andaliman memiliki aktivitas fisiologi aktif sebagai antioksidan dan antimikroba yang potensial (Mierza,2007). Komponen utama minyak atsiri pada asam jungga adalah limonen. Asam ini banyak digunakan sebagai antiseptik mulut dan kerongkongan. Kecombrang mengandung zat aktif minyak atsiri, alkaloid, glikosida, tannin, flavonoida, triterpenoid/steroid dan polifenol yang bersifat antibakteri MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
PROSEDUR FERMENTASI DEKKE NANIURA Bahan : ekor ikan mas, pilih yang besar 6 buah jeruk nipis, ambil airnya 4 batang rias muda cabai merah sesuai selera 10 butir bawang merah 6 siung bawang putih 1 takar (sdm) kacang tanah 5 cm jahe, kupas kulitnya 2 sdm andaliman 10 cm kunyit, kupas kulitnya 1 1/2 sdm garam atau sesuai selera Alat : pisau Kulkas/ Lemari Pendingin Cobek / Penggiling Piring Wadah / Baskom Plastik MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Cara Kerja : Pembuatan dekke naniura dimulai dengan membersihkan ikan terlebih dahulu dengan membuang seluruh bagian dalam dan sisik ikan, kemudian ikan dibelah dari kepala hingga ekor tanpa terputus lalu duri ikan dibuang. lalu beri garam dan air jeruk. Diamkan selama 2 jam. Kukus rias, kemudian sisihkan. Lalu sangrai cabai merah, bawang merah, bawang putih, kacang tanah, dan kemiri secara terpisah Kemudian tumbuk halus lengkuas, jahe, andaliman,dan kunyit. Tambahkan empat sendok makan air. Lalu tumbuk halus rias kukus dan semua bahan yang telah disangrai. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Campurkan dengan campuran dari lengkuas, jahe, dan andaliman dan kunyit. Beri garam dan lumuri di atas ikan. Bahan lain yang bisa ditambahkan seperti bawang merah dan cabai rawit di atasnya. Biarkan selama 4 jam MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL DAN PEMBAHASAN TABEL PENGAMATAN Setelah melakukan percobaan, Isilah tabel dibawah ini! TUGAS Jelaskan proses dasar respirasi anaerob dan bagaimana ia berbeda dengan respirasi aerob. 1. Apa dampak kondisi anaerob pada kualitas dan keamanan naniura? Diskusikan bagaimana kondisi anaerob mempengaruhi rasa, tekstur, dan keamanan produk akhir naniura. 2. Apa keuntungan dan kerugian dari menggunakan metode respirasi anaerob dalam pengolahan makanan seperti naniura? 3. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA INDIKATOR Sebelum Fermentasi Setelah Fermentasi Tekstur Warna Aroma Rasa
KESIMPULAN SARAN MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
FERMENTASI ALKOHOL Fermentasi alkohol merupakan respirasi anaerob yang menghasilkan etanol (alkohol) sebagai produk akhir selain ATP dan CO₂. Fermentasi alkohol ini terjadi pada jamur Saccharomyces cerevisiae. Seperti fermentasi asam laktat, fermentasi ini pun dimulai dengan glikolisis. Asam piruvat hasil dari glikolisis direduksi menjadi senyawa asetaldehida, dan selanjutnya direduksi menjadi etanol dan dihasilkan ATP dan CO₂. Energi yang dihasilkan juga 2 ATP. Fermentasi alkohol ini dimanfaatkan untuk memfermentasi makanan dari karbohidrat untuk menghasilkan alkohol seperti tape, tuak, sake, bir, wine, dan lainnya. Reaksi kimianya yaitu 2 CH₃CHO + 2 NADH ⇒ 2 C₂H₅OH + 2 NAD BIKA AMBON Bika ambon merupakan salah satu makanan khas jenis kue yang berasal dari kota Medan, Sumatera Utara. Menurut SNI (01-4864-1998) bika ambon adalah makanan semi basah dibuat dengan campuran tepung tapioka, telur, santan, gula dan bahan tambahan makanan lainnya yang diizinkan. Dalam proses pengolahannya bika ambon melalui tahap fermentasi dan pemanggangan. Produk bika ambon memiliki tekstur lunak dan lentur, berpori dan berserat, berwarna kuning, serta memiliki rasa yang manis. Bika ambon adalah salah satu kue tradisional yang banyak diminati oleh berbagai kalangan usia. Menurut Hendrasty (2013) salah satu hal penting dalam penggunaan ragi dalam pembuatan kue adonan beragi untuk proses fermentasi. Dalam pembuatan kue yang menggunakan ragi dalam proses fermentasi adalah untuk mengembangkan adonan dengan menghasilkan karbon dioksida (CO2), memperlunak gluten karena asam yang dihasilkan dan memberi rasa dan aroma. Ragi yang biasa digunakan pada pembuatan olahan kue ada tiga jenis, yaitu ragi basah, ragi kering, dan ragi koral. Jenis ragi yang paling sering digunakan oleh para produsen kue adalah ragi kering atau ragi instan. Ragi instan yaitu ragi yang sudah diproduksi secara pabrik dan dapat langsung digunakan (Figoni, 2014) MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Bika atau singgang adalah penganan tradisional berbahan dasar tepung beras dicampur kelapa parut dan gula pasir. Kue ini dibuat dengan cara menyendokkan adonannya di atas sehelai daun gaharu yang telah dipotong bulat lalu dimasak dalam wajan tanah liat yang dikepung bara api. Api yang digunakan untuk memasak memakai sabut kelapa dan kayu manis. merujuk pada cara memasaknya. Makanan ini juga dinamakan sebagai bika bakar atau bika panggang untuk membedakannya dengan bika ambon. Bika menjadi kuliner khas mandailing natal yang mudah dijumpai di kedai khusus di tepi jalan. Berbeda dengan bika bakar pada umumnya, bika tutung memiliki rasa yang unikkarena tidak dimasak dengan wajan tanah liat yang dikepung bara api melainkan dimasak didalam oven yang cukup besar. Kue Bika Tutung merupakan salah satu makanan khas Madina, Sumut. Makanan ini akan bisa kita jumpai di Pasar Lama dan Pasar Baru Panyabungan. Namun kue ini lebih favorit untuk daerah Pasar Maga, Kecamatan Lembah Sorik Marapi atau diTano Bato, Kecamatan Panyabungan Selatan. Kue Bika Tutung ini sangat populer dijadikan oleh-oleh dari Mandailing Natal, selain itu saat Bulan Ramadhan kue ini juga banyak diburu untuk bukaan. Bika Tutung dibuat dari campuran buah pisang, tepung, kelapa dan gula aren yang kemudian dipanggang menggunakan sabut kelapa. Dalam proses pemanggangannya kue tersebut akan dibolak-balik untuk kematangan lebih baik MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA Kue Bika Tutung Mandailing Natal
PROSEDUR PEMBUATAN BIKA AMBON Bahan Bahan 1 : 100 gram tepung terigu protein sedang. 125 mili liter air. 1 bungkus ragi instan. Bahan 2 : 300 mili liter santan dari 1 butir kelapa. 1/2 sendok teh kunyit bubuk. 15 lembar daun jeruk, sobek-sobek. 2 batang Serai, memarkan. 2 lembar daun pandan. 1 sendok teh garam. 300 gram gula pasir. 225 gram tepung sagu tani. 25 gram tepung ketan. 7 butir telur. Alat Kompor Baskom Mixer Oven Kain saring Loyang Panci stainless steel Pisau stainless steel Piring Sendok stainless steel MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Cara Kerja : 1.Aduk rata bahan biang. Diamkan 15 menit. Rebus santan, kunyit bubuk, daun jeruk, Serai, daun pandan, garam, dan gula pasir sambil diaduk sampai mendidih. Saring. Ukur 450 ml. 2. Campur tepung sagu tani, tepung ketan, dan biang. Uleni dengan mixer baling-baling spiral sampai rata. 3. Tambahkan telur satu persatu sambil diuleni rata menggunakan balingbaling mixer spiral. 4. Masukkan rebusan santan hangat sedikit-sedikit sambil dikocok perlahan dengan baling - baling mixer telur selama 15 menit. Diamkan 2 jam. 5. 6.Panaskan loyang kue dan diberi minyak Tuang adonan sampai setinggi 3/4 cetakan. Kecilkan api. Biarkan sampai berlubang-lubang. Tutup dan biarkan sampai matang. 7. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan perobaan, gambarkan hasil sebelum dan sesudah fermentasi sebelum fermentasi sesudah fermentasi TUGAS Jelaskan secara singkat proses respirasi anaerob yang terjadi dalam pembuatan bika ambon? Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi aktivitas ragi dalam proses fermentasi bika ambon? MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
KESIMPULAN SARAN MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA Aduk tepung beras, tepung singkong, dan gula pasir hingga tercampur rata, lalu tuang santan sedikit demi sedikit sembari diaduk. 1. Masukkan kelapa parut dan ragi, lalu aduk kemudian Siapkan cetakan yang sudah dilapisi daun waru atau bisa pakai paper cup, lalu tuang adonan bika ke dalam cetakan. 2. Panggang bika di dalam oven hingga masak dan bagian atas bika nampak kecoklatan. Angkat dan sajikan bika selagi hangat. 3. Prosedur Pembuatan Bika Tutung Bahan : tepung beras tepung singkong gula pasir santan kelapa parut ragi daun waru Alat : wadah saringan santan sendok pengaduk cetakan oven / sabut kelapa Cara Kerja :
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan perobaan, gambarkan hasil sebelum dan sesudah fermentasi sebelum fermentasi sesudah fermentasi TUGAS Jelaskan secara singkat proses respirasi anaerob yang terjadi dalam pembuatan bika tutung? Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi aktivitas ragi dalam proses fermentasi bika tutung? MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
Jelaskan Perbedaan Fermetasi Asam laktat dan Fermentasi Alkohol Fermentasi Asam Laktat Fermentasi Alkohol MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
KESIMPULAN SARAN MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
GLOSARIUM Fermentasi : Pemecahan senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung anaerob. Fermentasi alkohol : Proses metabolisme anaerobik yang mengubah gula (seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa) menjadi etanol dan karbon dioksida tanpa menggunakan oksigen Fermentasi asam laktat : Proses metabolisme anaerobik yang mengubah gula (seperti glukosa) menjadi asam laktat dan karbon dioksida tanpa menggunakan oksigen Katabolisme : Reaksi penguraian yang berlangsung di dalam tubuh organisme. Metabolisme : Seluruh peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung dalam sel makhluk hidup. Respirasi aerob : Respirasi yang membutuhkan oksigen. Respirasi anaerob : Respirasi yang tidak membutuhkan oksigen. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA Aryilina, Diah. Dkk, 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII, Jakarta, Erlangga Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003. Biologi.Edisi ke-5. Terj. Dari Biologi,5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Penerbit Erlangga. http://eprints.undip.ac.id/53781/3/Bab_II.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60058/Chapter%20II.pdf? sequence=4&isAllowed=y Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. Surabaya: UNISA Press. Tjahjadi, C dan H. Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung: Universitas Padjajaran. MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA
BIODATA PENULIS Nama Lengkap : Rahmadani Purba Tempat, Tanggal Lahir : Tanjungbalai asahan, 25 Mei 1988 Alamat Rumah : Panyabungan No. HP : 0821-6219-8648 Email : [email protected] MODUL PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB BERBASIS KEARIFAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA